BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Otot Tungkai dengan Hasil Lompat Jauh. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Negeri II

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing di deskripsikan dalam bentuk rata rata atau Mean (M), Median

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Two-Hand Medicine Ball Putt menunjukkan bahwa kelompok responden yang

Gambar 4-1. Histogram X3

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kedisiplinan Belajar Untuk memperoleh data tentang pengaruh kedisiplinan belajar peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ( Suatu Penelitian di SMP Negeri 3 Satap Lemito)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan selama bulan november hingga desember 2012.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB 4 HASIL PENELITIAN

PENGARUH BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Kata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tua di SLTP Negeri 12 Kota Utara Kota Gorontalo. Dat ini diolah berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti akan melihat apakah terdapat hubungan antara kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitasi dan reliabilitasi

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman mata pelajaran gambar teknik (X 1 ) dan kreativitas (X 2 ) serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau variabel pengaruh (independent variable) dan variabel terikat atau variabel terpengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU. Oleh :

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (ST), distribusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

Nurhayati Djafar, , Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Sunarty Eraku, S.Pd. M.Pd, Supartin S.Pd. M.

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskripti dan statistik infernsial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial sebagai pengujian hipotesis. 1.1. Hasil Penelitian 1.1.1. Analisis Statistik Deskriptif 1. Kemampuan Spasial Siswa Data kemampuan spasial diperoleh melalui tes yang tersebar ke dalam 23 butir pertanyaan. Skor tes kemampuan spasial dideskriptifkan dalam bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD), tabel disteribusi frekuensi, dan histogram. Rekapitulasi data hasil penelitian disajikan pada tabel tabel 1 dan tabel hasil perhitungan disajikan pada lampiran 8 Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistic Deskriptif Skor kemampuan spasial Siswa Kelas VIII SMPN 2 Walea Besar Statistic Hasil Ukuran sampel 30 Mean 12,67 Median 10,43 Modus 5,944 Standar Deviasi 6,5586 49

50 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor kemampuan spasial siwa Kelas VIII SMPN 2 Walea Besar No. Kelas Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) 1 4-7 11 36,67 2 8 11 4 13,33 3 12 15 6 20 4 16 19 2 6,67 5 20 23 7 23,33 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor kemampuan spasial siswa di atas dapat terlihat bahwa ada 11 orang siswa atau 36,67% memperoleh skor kemampuan spasial siswa sekitar ratarata, ada 10 orang siswa atau 33,33% memperoleh skor di atas rata-rata, dan 9 orang siswa atau 30 % memperoleh skor kemampuan spasial di bawah rata-rata. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.1 berikut.

Frekuensi 51 12 10 8 6 4 2 0 3,5 7,5 11,5 15,5 19,5 23,5 Kelas Interval Gambar 4.1 Histogram Frekuensi Kemampuan Spasial 2. Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa diambil dari nilai ujian semester siswa kelas VIII SMPN 2 Walea Besar semester ganjil tahun ajaran 2011-2012. Skor hasil belaja dideskripsikan dalam bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD), tabel disteribusi frekuensi, dan histogram. Rekapitulasi data hasil penelitian disajikan pada tabel 2 dan tabel hasil perhitungan disajikan pada lampiran 8

52 Tabel 4.3 Hasil Analisis Statisti Deskriptif Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Walea Besar Statistik Hasil Ukuran sampel 30 Mean 59,76 Median 60,95 Modus 56,5 Standar Deviasi 13,225 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Walea Besar No. Kelas Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) 1 4 7 10 33,33 2 8 11 9 30 3 12 15 3 10 4 16 19 3 10 5 20 23 5 16,67 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar matematika di atas dapat terlihat bahwa ada 10 orang siswa atau 33,33% memperoleh skor hasil belajar sekitar rata-rata, ada 19 orang siswa atau 63,33% memperoleh skor di atas rata-rata, 8 orang siswa memperoleh 26,67%, dan ada 3 orang siswa memperoleh 10% di bawah rata-rata

Frekuensi 53 12 10 8 6 4 2 0 3,5 7,5 11,5 15,5 19,5 23,5 Kelas Interval Gambar 4.2 Histrogram Frekuensi Hasil Belajar 1.1.2. Pengujian Normalitas Galat Regresi Pengujian normalitas dilakukan sebagai persyaratan analisis data, adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian normalitas galat regresi Hasil Belajar Siswa (Y) atas kemampuan spasial siswa (X). Pengujian normalitas data menggunakan uji galat taksiran Y Y dengan menggunakan uji liliefors hipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut: H0 : populasi galat taksiran berdistribusi normal H1 : populasi galat taksiran tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya adalah H 0 jika L 0 L tabel pada taraf nyata α yang dipilih. Dalam penelitian ini dipilih α = 0,05, sehingga untuk n = 30 maka nilai L tabel = 0,161

54 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program Excel For Windows 2007 diperoleh L 0 = 0,139 (hasil perhitungan disajikan pada lampiran 10). Karena nilai L 0 = 0,139 L tabel = 0.161 maka disimpulkan bahwa galat regresi Y atas X berdistribusi normal, yang berarti persyaratan normalitas data untuk regresi linear sederhana Y atas X dipenuhi. 1.1.3. Pengujian Hipotesis Dari hasil analisis regresi sederhana data variabel kemampuan Spasial dengan hasil belajar matematika siswa menghasilkan arah regresi b sebesar 1,702 dan konstanta a sebesar 26,704. Dengan demikian bentuk hubungan dari kedua variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi Y = 0,7123 + 0,8712(X). Sebelum digunakan untuk menarik kesimpulan penenlitian, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat signifikansi dan linieritas. Untuk itu digunakan uji F. Dengan menggunakan bantuan program Excel For Windows 2007 diperoleh nilai F seperti tampak pada Tabel 1 (perhitungan disajikan pada lampiran 11). Table 4.5 Tabel ringkasan anava untuk regresi linier Y = 0,7123 + 0,8712(X). Sumber Variansi Ftabel dk JK RJK F hitung Variansi a =0,05 total 30 4731 regresi (a) 1 3740.03 3740.43 regresi (b/a) 1 97.13 973.13 residu 30 170.03 90.862 tuna cocok 8 29.84 38.98 galat 20 140.42 111.613 1450,45 4.2-0.491 2.45 Keterangan: Dk : Derajat kebebasan JK : Jumlah kuadrat

55 RJK : Rata-rata jumlah kuadrat ns : regresi berbentuk linear ** : sangat signifikan Dari table ANAVA di atas, diperoleh F hitung = 5,94352 untuk taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 30 diperoleh F 0,95 (1,28) = 4,20. Dengan kriteria pengujian jika F hitung F tabel maka model regresi signifikan. Karena F hitung = 1450,45 F tabel = 4,20, berarti persamaan regresi Y = 0,7123 + 0,8712(X) adalah signifikan. Selanjutnya dari uji linieritas regresi diperoleh F hitung = 0,349untuk taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 8 dan dk penyebut = 20 diperoleh F 0,95 (8,20) = 2,45. Dengan kriteria pengujian jika F hitung F tabel maka model regresi berpola liniear. Karena F hitung = 0,491 < F tabel = 2,45, berarti persamaan regresi Y = 26,704 + 1,702(X) berpola linear. Dari persamaan Y = 0,7123 + 0,8712(X) diperoleh konstanta sebesar 0,7123 yang menyatakan bahwa jika tidak ada nilai dari variabel kemampuan spasial matematika siswa (X), maka nilai hasil belajar matematika (Y) adalah 0,7123. Koefisien regresi sebesar 0,7123 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor nilai kemampuan spasial siswa akan memberikan peningkatan skor sebesar 0,7123 pada hasil belajar matematika (Y). Untuk uji korelasi sederhana skor kemampuan Spasial siswa (X) dengan skor hasil belajar matematika (Y) diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,991. Koefisien korelasi sederhana ini ternyata berarti (signifikan) setelah dilakukan pengujian keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan uji t pada α = 0,05. Ini berarti bahwa koefisien korelasi kemampuan spasial siswa (X) dengan hasil belajar matematika (Y) adalah sangat signifikan (analisis uji signifikansi

56 koefisien korelasi desajikan pada lampiran 11). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kemampuan spasial siswa (X) dengan hasil belajar matematika (Y), yaitu semakin tinggi tingkat kemampuan spasial siswa, akan semakin tinggi pula hasil yang diperoleh pada mata pelajaran matematika siswa teruji kebenarannya. Pengaruh positif antara kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika didukung oleh koefisien determinasi (r 2 ) sebesar 0,982081. Hal ini berarti bahwa 98,20% variasi yang terjadi pada hasil belajar matematika pada mata pelajaran matematika dijelaskan oleh variasi kemampuan spasial siswa(x) melalui persamaan regresi Y = 0,7123 + 0,8712(X). Rangkuman hasil pengujian signifikansi koefisien korelasi antara kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika dan kontribusinya disajikan pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Rangkuman hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi antara cara belajar matematika (X) dengan hasil belajar matematika siswa (Y) n Dk r xy r 2 Kontribusi t tabel t hitung (%) α= 0,05 30 28 0,991 0,982081 98,20 262,18 2,048 Keterangan: n r xy = jumlah responden = koefisien korelasi antara kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika

57 r 2 = koefisien determinasi antara kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika ** = koefisien korelasi signifikan (t hitung = 262,18 > t tabel = 2,048 pada α = 0,05) 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian mengacu pada hasil pengujian hipotesis penelitian yaitu hubungan kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika. Dari analisis diperoleh persamaan regresi Y = 0,7123 + 0,8712(X). Model regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor kemampuan spasial siswa akan diikuti oleh peningkatan skor hasil belajar siswa sebesar 0,8712 unit pada konstanta 0,7123. Dengan kata lain makin tinggi tingkat kemampuan spasial siswa makin tinggi pula hasil belajar matematika yang akan diperoleh pada mata pelajaran matematika. Karena kemampuan spasial siswa merupakan sesuatu yang berpengaruh positif dalam hasil belajar matematika, maka kemampuan spasial siswa haruslah dimiliki dan terus ditingkatkan oleh setiap siswa. Terutama pada proses pembelajaran matematika siswa, kemampuan spasial seseorang akan terlihat dari prestasi yang diperoleh oleh siswa tersebut. Sehingga prestasi belajar yang baik juga dipengaruhi oleh kemampuan spasial yang baik pula. Nilai koefisien korelasi antara kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika r xy sebesar 0,9820. Nilai ini mengindikasikan bahwa hubungan kemampuan spasil siswa dengan hasil belajar matematika adalah hubungan positif dalam taraf sedang. Hubungan kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika, ditunjukkan pula oleh harga

58 koefisien determinasi r 2 sebesar 0,9820 dengan kontribusi 98,20%. Artinya ada sebesar 98,20% kontribusi kemampuan spasial terhadap hasil belajar matematika sedangkan 98,20% ditentukan oleh factor lain, misalnya motivasi belajar, lingkungan keluarga, sarana dan prasarana belajar, serta ketrampilan dan keahlian guru dalam mengajar. Dengan kata lain, hasil belajar matematika pada mata pelajaran matematika siswa ditentukan pula oleh kemampuan spasial siswa. 4.3 Keterbatasan Penelitian Walaupun dalam penenlitian ini, penenliti telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat beberapa keterbatasan, khususnya pada instrument penelitian. Keterbatasan ini bukan hal yang disengajakan, tetapi semata-mata karena kemampuan penenliti dan pengaruh pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat ataupun dilibatkan dalam penenlitian ini. Keterbatasan tersebut antara lain disebabkan oleh: 1) Keterbatasan instrument penelitian, disadari penenliti karena terbatasnya sumber yang berhasil diperoleh peneliti dalam penyusunan teori. Keterbatasan teori secara langsung menyebabkan keterbatsan instrument, terutama dalam hal indicator-indikator dari kemampuan spasial siswa. Artinya, bila diperoleh sumber-sumber rujukan teori yang lebih banyak, akan lebih dapat mengungkap variabel-variabel penelitian dengan baik. Data kemampuan spasial siswa diperoleh melalui tes dengan menggunakan skala penilaian. Instrument ini bukan merupakan satu-satunya innstrumen yang mampu mengungkap keseluruhan aspek yang diteliti meskipun telah diuji melalui uji coba lapangan dan menghasilkan tingkat reliabilitas sangat tinggi (perhitungan disajikan pada lampiran 5)

59 2) Salah satu hal yang tidak dapat dikontrol peneliti adalah kemauan siswa untuk mengungkap keadaan diri mereka yang sebenarnya meskipun peneliti telah memberitahukan bahwa informasi yang diberikan siswa dalam tes ini akan bermanfaat bagi guru dalam merencanakan, mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran matematika.