BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting (Lukiyanto, 2013). Sumber daya manusia sebagai sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN TUKANG JAHIT PADA YARA GARMENT DENPASAR SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. WANGSA JATRA LESTARI PAJANG KARTASURA

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan guna menunjang setiap aktivitas organisasi. Sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. (2006:10) kaitannya dengan pentingnya SDM dalam suatu organisasi bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit

1.1. Penelitian Terdahulu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tanpa peran aktif karyawan walaupun perusahaan tersebut memiliki alat alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menentukan kesuksesan suatu organisasi (Teck-Hong dan Waheed, 2011). Testa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan dan pemerintah. Bakotic (2013) kepuasan kerja sering ditunjukan

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan dalam perusahaan dituntut terus meningkat Rad, et al(2006).kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karyawan bekerja untuk mendapatkan penghasilan demi penghidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mengharapkan produktivitas kinerja yang optimal dari

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat yang terkenal memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh

BAB I PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting penyelenggara perusahaan. Unsur-unsur lain yang ada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor ekonomi. Semakin tinggi ilmu. dihadapi setiap perusahaan. Hal ini memaksa setiap perusahaan untuk

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

I. PENDAHULUAN. organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik,

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting (Lukiyanto, 2013). Sumber daya manusia sebagai sumber daya terpenting dalam organisasi, maka satu diantara implikasinya adalah menempatkan faktor manusia sebagai modal dalam mencapai tujuan organisasi (Rakhman, dkk., 2013). Pemanfaatan sumber daya manusia dengan baik akan sangat berpengaruh dan memiliki dampak positif untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan dalam perusahaan (Paripurna, 2013). Menurut Handoko (2014: 193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan hal yang berbeda bagi orang yang berbeda, kepuasan kerja merupakan sikap, suatu keadaan internal, misalnya dikaitkan dengan perasaan prestasi, baik kuantitatif maupun kualitatif (Aziri, 2011). Kepuasan kerja berorientasi pada sikap individu karyawan terhadap tugasnya, karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki sikap positif terhadap kewajibannya, sedangkan yang tidak puas akan memiliki sikap negatif terhadap kewajibannya, karyawan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda terhadap sistem nilai yang berlaku tingginya penilaian terhadap kegiatan dan keinginan yang dirasakan karyawan, berdampak pada tingginya kepuasan yang diperoleh maka kepuasan kerja 1

adalah penilaian yang menunjukkan perasaan sikap kepuasan dalam bekerja (Septiadi dan Supartha, 2013). Menurut Robbins dan Judge (2014:46) kepuasan kerja merupakan suatu perasaan positif tentang pekerjaan yang dihasilkan dari suatu evaluasi dari karakteristik-karakteristiknya. Kepuasan kerja merupakan suatu keadaan yang berkaitan dengan reaksi emosional dari persepsi seseorang yang telah mendapatkan kebutuhan dan permintaan yang diinginkannya dari pekerjaan yang dia lakukan (Dizgah, et al., 2012). Anas (2013) menyatakan dengan terpelihara dan terjaganya kepuasan kerja karyawan, maka akan mendorong mereka untuk bekerja dengan semangat kerja yang tinggi dan pada akhirnya akan membantu secara efektif dan efisien pihak perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan itu sendiri. Lu et al. (2013) membagi kepuasan kerja ke dalam kepuasan kerja internal yaitu perasaan yang berasal dari hubungan individu dengan pekerjaan itu sendiri, dimana tingkat kepuasan tersebut diperoleh dari pekerjaan itu sendiri dan kepuasan kerja eksternal yaitu rasa kepuasan yang tidak berhubungan langsung antara alasan merasa puas dengan pekerjaan itu sendiri. Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu dan di setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda dengan nilai-nilai yang berlaku pada dirinya, semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan begitu juga sebaliknya, karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka cenderung kreatif dan inovatif yang membantu perusahaan untuk tumbuh, berkembang dan inovatif yang membantu perusahaan untuk tumbuh, berkembang dan akan membawa perubahan positif bagi 2

perusahaan (Bushra, dkk. 2011). Morris, dan Venkatesh (2010) mendefinisikan kepuasan kerja merupakan sikap dalam memandang pekerjaan dari sudut menguntungkan atau tidak menguntungkan kepada karyawan dalam menilai kepuasan kerja mereka, tergantung bagaimana organisasi mengevaluasi isu-isu seperti gaji, promosi dan pengawasan. Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang di sebut Teori Dua Faktor atau Teori Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu faktor- faktor yang dapat menyebabkan ataupun mencegah ketidakpuasan, yang pada hakekatnya, terdiri atas faktor ektrinsik dari pekerjaan, faktor-faktor itu antara lain: gaji, dan, kondisi kerja, dan faktor motivator adalah faktor-faktor yang betul-betul membawa pada pengembangan sikap positif dan pendorong pribadi (bersifat intrinsik). Berdasarkan teori kepuasan yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg tersebut maka dapat dikatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja memiliki peran penting bagi karyawan di tempat kerja yang dapat mempengaruhi keinginan karyawan untuk bekerja (Leblebici, 2012). Menurut Sedarmayanti (2009: 26) lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Manullang (2009:12) menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik adalah kondisi-kondisi pekerjaan yang menyenangkan terlebih lagi semasa jam kerja yang akan mempengaruhi jam pegawai dan kesungguhannya dalam bekerja. Shidhaye et al. (2011) menyatakan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif 3

bagi seorang individu, dan akan memberikan efek yang besar pada apa yang dikerjakannya. Mahardiani, dan Pradhanawati, (2013) menyatakan lingkungan kerja fisik dalam suatu perusahaan merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Lingkungan kerja fisik yang nyaman akan mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan (Setiawan, dan Sariyathi, 2013). Lingkungan kerja fisik berperan penting untuk menciptakan dan meningkatkan kepuasan kerja para karyawan (Wibowo, dkk., 2014). Menurut Gjorgji (2012) lingkungan kerja yang baik dapat membantu dalam hal meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Sowmnya et al. (2011) menyatakan bahwa pihak manajemen yang ingin menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, perlu memberikan perhatian pada penataan ruang kerja secara fisik seperti peralatan kerja, penerangan, kebisingan dan kenyamanan, sehingga nantinya dapat meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan karena karyawan merasa betah dalam bekerja. Selain lingkungan kerja fisik, faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah kompensasi finansial. Menurut Bangun (2012: 255) kompensasi finansial adalah bentuk kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan dalam bentuk uang atau jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya. Menurut Wibowo (2012:348) menyatakan kompensasi merupakan jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya. Menurut Nawawi (2005:315), kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diberikan pihak perusahaan kepada tenaga kerja yang telah memberikan kontribusi dalam 4

mewujudkan tujuan perusahaan, melalui kegiatan bekerja. Erbasi, dan Arat (2012) menyatakan bahwa jika program kompensasi yang di berikan perusahaan di rasa adil dan kompetitif maka, akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Samudra, dkk. (2014) pemberian kompensasi finansial merupakan salah satu tugas dari fungsi personalia yang paling kompleks dan juga merupakan salah satu aspek yang paling berarti baik bagi karyawan maupun bagi organisasi. Kompensasi finansial merupakan upaya terbesar dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan Sopiah (2013). Ahmad et al. (2012) menyatakan faktor kompensasi finansial langsung yang dioperasionalkan pada perusahaan yaitu gaji, insentif dan bonus, secara umum sangat mempengaruhi karir karyawan dalam perusahaan. Leo (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa variabel kompensasi finansial berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Pengaruh kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja, hasil analisis ini menyimpulkan bahwa kompensasi finansial memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja (Bintoro, dkk., 2013). Bhatti et al. (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa hubungan antara kompensasi dan kepuasan kerja karyawan memiliki hubungan positif dan signifikan. Kusumaningtyas dkk. (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa variabel kompensasi finansial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Kedua faktor di atas memiliki peranan yang cukup besar dalam mengelola kepuasan kerja karyawan di perusahaan, salah satunya adalah di Yara Garment. Yara Garment merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi pakaian jadi baik dewasa maupun anak-anak, yang beralamat di jalan Gunung Agung Gg Bumi Ayu 5

No 10 X Denpasar. Yara Garment saat ini memperkerjakan 54 karyawan, dari seluruh jumlah karyawan tersebut bagian terbanyak adalah tukang jahit yang berjumlah 34 Orang karyawan. Di bagian tukang jahit ini ditemukan masalah yang berkaitan dengan kepuasan kerja. Data mengenai tingkat keluar masuk karyawan bagian tukang jahit dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Tingkat Turnover Karyawan Bagian Tukang Jahit Pada Yara Garment tahun 2014 No Bulan Jumlah Karyawan Keluar (Orang) Jumlah Karyawan masuk (Orang) 1 Januari 2 2 2 Februari 0 0 3 Maret 1 0 4 April 1 1 5 Mei 0 1 6 Juni 1 0 7 Juli 0 1 8 Agustus 3 0 9 September 0 2 10 Oktober 1 2 11 November 1 0 12 Desember 0 0 Sumber: Yara Garment, 2014 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat turnover pada Yara Garment, Turnover tertinggi ada pada Bulan Agustus yang dimana karyawan keluar sebanyak 3 orang sedangkan karyawan yang masuk tidak ada. Tingkat Turnover yang tinggi merupakan 6

ukuran yang sering digunakan sebagai indikasi adanya permasalahan kepuasan kerja karyawan dibagian tukang jahit Yara Garment Denpasar. Tingkat turnover terendah berada di bulan September dimana tidak ada karyawan keluar sedangkan karyawan yang masuk 2 orang. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan pada beberapa karyawan bagian tukang jahit, ditemukannya masalah-masalah yang berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan. Karyawan kurang nyaman dengan lingkungan kerja fisik pada perusahaan karena kurangnya ventilasi, sehingga sirkulasi udara yang ada kurang baik, dan penerangan yang kurang, dan membuat karyawan merasa kurang nyaman dalam bekerja. Kompensasi juga merupakan salah satu faktor yang menjadi masalah dalam kepuasan kerja karyawan pada Yara Garment. Karyawan merasa tidak puas dengan besaran upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang tidak sesuai dengan beban kerja, seperti upah sebuah pakaian dengan tingkat kesulitan tinggi dan perlu waktu lama untuk menyelesaikannya, hampir sama dengan upah sebuah pakaian yang tingkat kesulitan rendah dan perlu waktu sedikit untuk menyelesaikannya, dan dapat dilihat dari tunjangan hari raya dan tunjangan makan yang diberikan belum sesuai dengan kebutuhan karyawan. Masih belum tersedianya tunjangan kesehatan bagi seluruh karyawan di Yara Garment. Berdasarkan latar belakang maka akan diteliti mengenai pengaruh, lingkungan kerja fisik, dan kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja bagian tukang jahit Yara garment. 7

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan bagian tukang jahit pada Yara Garment? 2) Bagaimana pengaruh kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja karyawan bagian tukang jahit pada Yara Garment? 1.3 Tujuan Penelitian tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk menguji pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan bagian tukang jahit pada Yara Garment. 2) Untuk menguji pengaruh kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja karyawan bagian tukang jahit pada Yara Garment. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. 1) Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan kerja fisik, dan kompensasi 8

finansial, serta pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan yang ada pada perusahaan. 2) Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Yara Garment, terutama berkaitan lingkungan kerja fisik, dan kompensasi finansial dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. 1.5 Sistematika Penyajian Bab I Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Pada bab ini akan duraikan teori-teori mengenai kepuasan kerja, lingkungan kerja fisik dan kompensasi finansial, dan pengaruh lingkungan kerja fisik dan kompensasi finansialsi terhadap kepuasan kerja karyawan, pembahasan hasil penelitian sebelumnya. Bab III Metode Penelitian Pada bab ini memuat tentang lokasi penelitian, objek penelitian, indentifikasi variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan populasi dan responden, metode, pengumpulan data, pengujian instrumen dan teknik analisis data yang digunakan. 9

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan data dan pembahasan yang memaparkan gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, serta pembahasan hasilhasil dari teknik analisis data yang dipergunakan. Bab V Simpulan Saran Pada bab ini merupakan simpulan dari bab sebelumnnya dan saran yang diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan. 10

11