Ida Yustina, Prof. Dr.
Aspek teoritis yang mendasari penelitian Lebih dari 50% kegiatan dalam proses penelitian adalah membaca, oleh karenanya sumber bacaan merupakan bagian penunjang penelitian yang sangat penting. Sumber bacaan terdiri atas 2 kelompok : Sumber acuan umum (buku teks, ensiklopedia) Sumber acuan khusus (jurnal, buletin penelitian, tesis, disertasi, dan sumber lainnya yang memuat hasil penelitian).
Manfaat yang diperoleh : Menggali teori-teori dasar dan konsep yang dikemukakan para ahli terdahulu Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti Memperoleh orientasi yang luas mengenai topik yang dipilih Memanfaatkan data sekunder Menghindari duplikasi penelitian.
Prinsip memilih sumber bacaan : Mutakhir Relevansi Berdasarkan informasi yang terkumpul melalui kegiatan membaca, peneliti melakukan penelaahan lebih lanjut terhadap masalah yang digarapnya. Teori dan konsep dianalisis melalui penalaran deduktif; hasil penelitian dinalar secara induktif; semua bahan kemudian diramu ke dalam suatu sistem berupa kesimpulan-kesimpulan teoritis, yang akan menjadi landasan bagi penyusunan hipotesis penelitian.
Dari kesimpulan teoritis, peneliti harus mengidentifikasi faktor-faktor utama yang akan digarap dalam penelitiannya. Faktor-faktor tersebut akan menjadi variabel-variabel garapan penelitian yang tertuang dalam konsep penelitian.
Kerangka Konsep Penelitian Sebab Akibat Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) Masalah Riil
Dari mana memulainya? Tentukan yang menjadi variabel tergantung (DEPENDEN), sebab variabel ini merupakan titik pusat persoalan. Contoh : Kinerja Apa faktor yang memengaruhi kinerja (berdasarkan teori)? Tentukan faktor yang ingin digarap dalam penelitian.
Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka Konsep Penelitian okerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian. okonsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasi suatu pengertian. okerangka konsep dibangun dari landasan teori yang digunakan dalam penelitian okonsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. okonsep harus dijabarkan ke dalam variabel (konstruk)
Faktor Predisposisi : Teori Perilaku Kesehatan by Lawrence Green Pengetahuan Keyakinan Nilai-nilai Sikap Kepercayaan Keturunan Faktor Pendukung : Ketersediaan sarana Kemudahan sarana Masyarakat/ pemerintah Perundang- undangan Prioritas kesehatan Keterampilan petugas Perilaku individu/ Masyarakat Kesehatan Faktor Penguat : Keluarga Teman sebaya Guru Tokoh masyarakat Pelayanan kesehatan Pengambil kebijakan Lingkungan Skema Kerangka Teori Green
Model Teori Kinerja Gibson VARIABEL INDIVIDU (X1) Kemampuan dan keterampilan : Mental Fisik Latar belakang : Keluarga Demografis Tingkat sosial Pengalaman Umur Etnis Jenis kelamin PERILAKU INDIVIDU (Apa yang dikerjakan) KINERJA (Y) (hasil yang diharapkan) VARIABEL ORGANISASI (X3) Sumber daya Kepemimpinan Imbalan Struktur Disain pekerjaan PSIKOLOGIS (X2) Persepsi Sikap Kepribadian Belajar Motivasi
Dampak KURANG GIZI Penyebab langsung Makan Tidak Seimbang Penyakit Infeksi Penyebab Tidak langsung Tidak Cukup Persediaan Pangan Pola Asuh Anak Tidak Memadai Sanitasi dan Air Bersih/Pelayanan Kesehatan Dasar Tidak Memadai Kurang Pendidikan, Pengetahuan dan Keterampilan Pokok Masalah di Masyarakat Kurang pemberdayaan wanita dan keluarga, kurang pemanfaatan sumberdaya masyarakat Pengangguran, inflasi, kurang pangan dan kemiskinan Akar Masalah (nasional) Krisis Ekonomi, Politik, dan Sosial
Konsep dan Konstruk/variabel Istilah konsep dan konstruk mempunyai kemiripan arti, tetapi memiliki perbedaan. Konsep mengungkapkan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus. Suatu konstruk adalah konsep, tapi dibentuk dengan pengertian tambahan, yakni diciptakan atau digunakan dengan kesengajaan dan kesadaran penuh bagi suatu maksud ilmiah yang khusus.
Ilmuwan menyebut konstruk atau sifat-sifat yang mereka pelajari sebagai variabel. Variabel adalah sifat yang memiliki bermacam nilai. Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut/ sifat/ nilai seseorang, atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Macam-Macam Variabel Variabel dapat dikelompokkan dengan berbagai cara : (1) Variabel bebas dan variabel terikat (2) Variabel aktif dan variabel atribut (3) Variabel kontinu dan variabel kategori Variabel bebas/ independen : stimulus/ prediktor/ anteseden/ (X) sebab/ memengaruhi/ risiko Variabel terikat/ dependen : output/ kriteria/ konsekuen/ akibat/ (Y) yang dipengaruhi/ efek.
Variabel bebas dan Variabel terikat Variabel bebas dan variabel terikat berasal dari matematika, di mana X adalah variabel bebas dan Y merupakan variabel terikat. Variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai sebab kemunculan variabel terikat yang dipandang (atau diduga) sebagai akibatnya. Variabel bebas adalah anteseden; variabel terikat adalah konsekuensi.
Variabel bebas dan Variabel terikat Tidak ada pembatasan teoritis tentang banyaknya X dan Y. Dalam eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasikan oleh pembuat eksperimen. Dalam penelitian yang tidak bersifat eksperimental, variabel bebasnya adalah yang secara logis menimbulkan akibat tertentu terhadap suatu variabel terikat. Dengan demikian, variabel bebas adalah variabel yang meramalkan, sedangkan variabel terikat adalah yang diramalkan.
Variabel bebas dan Variabel terikat Variabel terikat (Y) adalah akibat yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti perubahan atau variasi variabel bebas (X). Variabel Y tidak dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari variabel bebas. Variabel terikat adalah kondisi yang hendak dijelaskan.
Variabel Aktif dan Variabel Atribut Variabel yang dimanipulasi disebut variabel aktif; variabel yang diukur disebut variabel atribut. Manipulasi adalah melakukan berbagai hal terhadap berbagai kelompok subyek. Variabel yang tidak dapat dimanipulasi adalah variabel atribut. Namun ada variabel atribut yang dapat menjadi variabel aktif.
Variabel Kontinu dan Kategori Variabel kontinu memiliki sehimpunan harga yang teratur dalam suatu cakupan (range) tertentu. Harga yang lebih besar untuk variabel berarti terdapatnya lebih banyak sifat tertentu (yang dikaji) yang dikandungnya. Variabel kategori berkaitan dengan jenis pengukuran nominal; semua anggota himpunan bagian dipandang sama, dan semuanya diberi nama serta angka yang sama; tidak mengenal tatanan peringkat.
Variabel moderator Variabel yang memengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Sering disebut sebagai variabel independen kedua. Motivasi Kerja Produktivitas Kerja Kepemimpinan
Variabel Intervening (antara) Variabel yang secara teoritis memengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini terletak antara variabel independen dengan dependen; variabel independen tidak langsung memengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Penghasilan (Independen) Gaya hidup (Intervening) Harapan hidup (Dependen) Budaya lingkungan tempat tinggal (Moderator)
Variabel Kontrol Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel ini sering digunakan jika melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Pendidikan SMU dan SMK (Independen) Pengetahuan tentang HIV/AIDS (Independen) Penyuluhan tentang HIV/ AIDS (variabel kontrol)
Dalam kenyataannya, gejala sosial yang diamati merupakan kombinasi dari berbagai macam variabel yang saling terkait secara simultan. Dengan alasan keterbatasan, biasanya peneliti memfokuskan pada variabel penelitian saja (independen dan dependen) From sugiyono
From sugiyono Landasan untuk menentukan kedudukan variabel independen, dependen, moderator, intervening dan kontrol, adalah : Konsep teoritis Pengamatan empiris (melalui survei pendahuluan) Sering terjadi rumusan masalah penelitian dibuat tanpa melalui studi pendahuluan ke obyek penelitian, sehingga setelah dirumuskan ternyata masalah itu tidak menjadi masalah pada obyek penelitian