From Farm to Fork...

dokumen-dokumen yang mirip
TITIS SARI KUSUMA 08/01/2015 1

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

GOOD MANUFACTURING PRACTICES GOOD MANUFACTURING PRACTICES. Manajemen Mutu 11/17/2011

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN

Sanitasi Penyedia Makanan

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

BAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

Keberadaan mikroorganisme patogen pada makanan umumnya tidak menyebabkan perubahan fisik

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah

PERANAN NOMOR KONTROL VETERINER (NKV) SEBAGAI PERSYARATAN DASAR UNTUK PRODUKSI PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL (ASUH)**

Lampiran 1 : Uji kelaikan fisik untuk higiene sanitasi makanan jasaboga *

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini?

Tidak (b) Universitas Sumatera Utara

REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL

SANITASI DAN KEAMANAN

BAB IX SANITASI PABRIK

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

Bgn-2. Penanganan Mutu Produk

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

Untuk menjamin makanan aman

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan.

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PELAKSANAAN

7 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam beberapa tahun belakangan ini, media di Indonesia sangat gencar

1. Pengertian Makanan

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56

Kritis Serius Mayor Minor. Tinggi Significant Significant Significant Tidak Significant

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman penduduk serta tempat-tempat umum lainnya. Pada saat ini telah

BAB 5 HASIL PENELITIAN

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA

g. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi

BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

STUDI PRAKTEK SANITASI DI RUSUN BANDARHARJO, SEMARANG

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) dan Good Manufacturing Practices (GMP) Di Katering A

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

III. METODA KAJIAN. Lokasi yang menjadi obyek kajian tugas akhir ini adalah PT. Libe Bumi

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

Rekomendasi nasional kode praktis - Prinsip umum higiene pangan

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT)

III. METODE PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

Jasaboga. Usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau Badan Usaha.

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

Transkripsi:

TITIS SARI KUSUMA

From Farm to Fork...

GAP GHP GTP GHP GLP GMP Konsumen

Praktek Produksi yang baik (GMP) Merupakan kombinasi dari produksi dan prosedur pengawasan kualitas yang ditujukan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan adalah konsisten dan sesuai dengan spesifikasinya. IFST ( UK )

GMP Bidang Pangan Berlaku untuk industri pangan (pabrik, retail, boga, penyelenggaraan makanan) 1978 : SK Menkes 23 >> Pedoman Cara Produksi Makanan Baik (CPMB) 1999 : BPOM, peraturan GMP >> CPPB untuk rumah tangga 2003 : SK Menkes 715 >> Persyaratan higiene sanitasi jasa boga

Praktek Produksi yang Higienis (GHP) Semua tindakan yang menyangkut kondisi dan cara yang penting untuk memastikan keamanan dan kelayakan makanan pada semua tahap rantai makanan ( Berdasarkan definisi Codex tentang Higiene Makanan)

sertifikasi regulasi HACCP SOP dan SSOP GMP GAP,GHP,GDP, dll GMP in food safety

Prinsip-prinsip Umum Codex tentang Higiene Makanan (1) Mengidentifikasi prinsip-prinsip esensial tentang higiene makanan yang dapat diterapkan Diseluruh rantai makanan, agar makanan tersebut aman dan layak dikonsumsi manusia

Keamanan Pangan Jaminan bahwa makanan tidak akan mengakibatkan bahaya bagi konsumen ketika makanan itu dipersiapkan dan/atau dimakan sesuai pemakaian yang benar Codex 1997

Kelayakan Pangan Jaminan bahwa makanan tersebut diterima untuk konsumsi manusia Sesuai pemakaian yang benar Codex 1997

Pencemar Semua zat biologis atau kimiawi, benda asing, atau sesuatu yang secara tidak sengaja masuk kedalam makanan Sehingga mengganggu keamanan pangan atau kelayakannya Codex 1997

Kontaminasi Masuknya atau keberadaan suatu pencemar dalam makanan atau lingkungan makanan

Pembersihan Menghilangkan tanah, sisa makanan, kotoran, pasir, atau bahan kotoran lainnya Codex 1997

Sanitasi Pengurangan terhadap sejumlah mikroorganisme lingkungan produksi, dengan cara kimia atu metode fisik, sampai di tingkat yang aman atau layak dikonsumsi

Area yang diperhatikan dalam GHP 1. Produksi utama 2. Pabrik : desain dan fasilitas 3. Pengawasan operasi 4. Pabrik : peralatan dan sanitasi 5. Pabrik : higiene perorangan 6. Transportasi 7. Informasi produk dan perlindungan konsumen 8. Pelatihan

Produksi Utama Perilaku higienis dapat mengurangi kemungkinan masuknya bahaya-bahaya yang mungkin akan sulit atau tidak memungkinkan untuk dikendalikan pada tingkatan selanjutnya dari rantai makanan Contoh: pestisida, antibiotik, micotoksin, mikroorganisme dalam makanan yang dimakan mentah atau segar

Pabrik: desain (1) Dapur, peralatan, permukaan kerja, dan fasilitas harus diletakkan, didesain dan terkonstruksi secara pasti Kontaminasi seminim mungkin Perawatan, pembersihan, sanitasi yang baik perlindungan terhadap hama

Pabrik: desain (2) Evaluasi terhadap dapur harus memperhatikan: Lokasi Peralatan Fasilitas : air udara pencahayaan penyimpanan

Pabrik: desain (2) Lokasi tidak berada di daerah yang terpolusi, tidak memungkinkan terkena banjir, mudah terinfestasi, atau tempat dimana sisa buangan tidak dapat dipindahkan secara efektif. Air harus berkualitas air minum, Fasilitas perorangan dan kamar mandi harus mencapai tingkat higiene yang mencukupi, Drainase dan tempt pembuangan sampah yang memadai. Temperatur, kualitas udara dan ventilasi harus dikontrol untuk mencegah kerusakan produk akibat pemanasan, kelembaban atau kontaminasi

Contoh Desain peralatan yang higienis Baik Buruk

GMP 1. Suplai air 2. Pengendalian hama 3. Kesehatan dan higiene karyawan 4. Pengendalian proses 1. Lokasi/lingkungan produksi 2. Bangunan dan fasilitas 3. Peralatan produksi 4. Fasilitas dan kegiatan HS 5. Penyimpanan makanan 6. Pelatihan karyawan HS PERMENKES 715 1. Lokasi, Bangunan dan fasilitas 2. Pencahayaan 3. Penghawaan 4. Air bersih 5. Air kotor 6. Fasilitas cuci tangan dan toilet 7. Pembuangan sampah 8. Ruang pengolahan makanan 9. Karyawan 10. Makanan 11. Perlindungan makanan 12. Peralatan makan dan masak 13. + khusus golongan A1, A2, A3, B, atau C

Sumber dan instalasi air layak Jumlah sesuai kebutuhan Standar : Persyaratan air bersih Tidak berwarna, berbau dan berasa Persyaratan mikrobiologis Air kontak langsung dengan pangan memenuhi syarat air minum (Permenkes : 416/Menkes/Per/IX/1990) Suplai air

Tidak diperbolehkan ada hama (serangga, hewan pengerat, hewan piaraan) di lingkungan produksi Ada upaya pencegahan dan pemberantasan hama yang tepat Pengendalian Hama Melibatkan pihak ketiga

Jaga kebersihan umum Hindari bau yang disukai lalat (busuk, amis, dll) Larva lalat mati pada suhu 40 o C Gunakan cahaya biru Tindakan khusus Pasang blower pada pintu masuk Disain pintu 2 lapis (satu penahan lalat) Pintu yang berhubungan keluar, membuka ke arah luar Pasang insect killer, fly trap Pengendalian lalat

Buat lingkungan tidak disukai tikus Pintu masuk rapat, dan menutup sendiri Penanganan sampah yang baik Hindari tempat persembunyian / sarang Penangkapan, perangkap, racun tikus Konstruksi dan pemeliharaan bangunan Pengendalian tikus

Simpan makanan dalam keadaan tertutup Cek kemungkinan jalan masuknya kecoak : Bahan makanan dan barang lain saat masuk lingkungan produksi Saluran pembuangan dan lubanglubang kecil Eliminasi potensial sumber makanan (sampah dan makanan sisa) Pengendalian kecoak

manusia HSM makanan tempat Ruang lingkup HSM

Jumlah dan kualifikasi sesuai dengan kapasitas dan jenis produksi Pembinaan dan bimbingan cukup (training dan supervisi) Kepala produksi tidak merangkap sebagai petugas QC higiene sanitasi karyawan

Karyawan sehat, bebas dari penyakit menular (tifus, kholera, penyakit kulit, flu, dll) Cek kesehatan secara periodik higiene sanitasi karyawan

Kebersihan badan (mandi 2x / hari) Memakai perlengkapan kerja yang bersih higiene sanitasi karyawan

Tidak menggunakan perhiasan Tidak merokok Mencicip makanan menggunakan 2 sendok Mencuci tangan sesering mungkin higiene sanitasi karyawan

HSM cuci tangan

cuci tangan SETELAH

cuci tangan SEBELUM

Mempertahankan kondisi optimum yang aman Proses dilengkapi dengan alat ukur Bahan makanan Pemeriksaan spek, saat penerimaan Prinsip : GIGO Penyimpanan dan penggunaan : kondisi sesuai dengan persyaatan dan FIFO Pre treatment : cleaning, sorting, blanching, dll Tersedia SOP dan SSOP, dipatuhi dengan benar Pengendalian proses

Jauh dari sarang lalat ( 500 m) Tidak tercium bau busuk/tidak sedap dari sumber pencemaran (tempat pembuangan Jauh dari pemukiman, terminal Halaman besih, rapi dan kering Tersedia selokan dan berfungsi dengan baik Lokasi/lingkungan produksi

Luas r. produksi sesuai dengan jenis dan ukuran alat, serta jumlah karyawan Pengaturan ruang rapi dan satu arah Lantai kedap air, kuat, halus, tidak licin dan miring Dinding kedap air, kuat, rata, halus, berwarna terang Sudut conus Cahaya terang Plafon kuat, rata, Jarak lantai plafon 3 m Pintu yang keluar membuka ke arah luar Cukup ventilasi Penyimpanan bahan makanan dan non terpisah Penyimpanan b.m dan end product terpisah Tersedia perlengkapan P3K Tersedia fasilitas cuci tangan dan toilet Bangunan dan fasilitas

Terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, tidak menyerap Dapat dibongkat pasang dengan mudah Peralatan besar : memungkinkan CIP Tata letak sesuai urutan proses produksi Pengecekan fungsi secara periodik peralatan produksi

Fasilitas dan Kegiatan HS

Penyimpanan b.m terpisah dengan end product FIFO Penyimpanan bahan berbahaya terpisah dari b.m, berlabel dan dilengkapi tujuan pengunaan penyimpanan makanan

SEIRI SEITON SEISOU SEIKETSU SHITSUKE = sort out = put in order = keep clean, cleanly habitually = clean up = be disciplined + SHUUKAN To have a habit of doing/observing what has been taught and has been decided Good keeping practice 5 S + 1 S

kunci Food safe