PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PENGARUH MODEL KOOPERATIF CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS DIPONEGORO, COLOMADU, KARANGANYAR

PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN PKN MATERI ORGANISASI LINGKUNGAN MASYARAKAT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

Pengaruh Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition Terhadap. apabila hasil belajar Bahasa Indonesia

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

Yekti Fajar Hutami, Amir, Hadiyah.

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Group Investigation (GI), hasil belajar IPA, Science Learning Result

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPS PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS KONSEP SIFAT BANGUN DATAR

JURNAL EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT MAPPING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGGUNAAN GAMES METHOD OF ENVIRONMENT (GMOE) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

PENGARUH TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA SD JURNAL. Oleh ANGGA FITRA KUSUMA SARENGAT A. SUDIRMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Penemuan Terbimbing dan Model Pengajaran Langsung

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Yuliana 1), M Ridlo Yuwono 2) 1)2) Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Widya Dharma Klaten,

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SDN KOTA BENGKULU

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRADE READING AND COMPOTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Elsa Camelia 1, Edrizon 1

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Andrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA SEKOLAH DASAR

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika PROGRAM STUDI MATEMATIKA

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) MATERI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI Wiwin Retno Damayanti 1), Riyadi 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: wiwin.retno@yahoo.co.id Abstract: The purpose of this research is to find out the more effective learning between the learning cell strategies and rehearsal strategies in understanding the concept of globalization at a 4 th grade students of elementary school on Diponegoro Region, Colomadu District. This research was used Quasi Experimental method. The research design used Nonequivalent Control Group Design. The sampling technique was Cluster Random Sampling. Test was the technique which used to measure the student s understanding of the concept. The normality test used Lilliefors method, the homogeneity test used Bartlett method, balance test and hypothesis test used t-test. The research s result showed that The Learning Cell Strategies was more effective than rehearsal strategies in understanding the concept of globalization at a 4 th grade students of elementary school on Diponegoro Region, Colomadu District. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi belajar yang lebih efektif antara strategi the learning cell dengan strategi mengulang terhadap pemahaman konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD se gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu (Quasi Experimental Research). Rancangan penelitian yaitu Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Cluster Random Sampling. Tes digunakan untuk menilai pemahaman konsep siswa. Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors, uji homogenitas menggunakan metode Bartlett, uji keseimbangan dan uji hipotesis dilakukan dengan uji t. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi the learning cell lebih efektif dibandingkan strategi mengulang (rehearsal strategies) pada pemahaman konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD se gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu. Kata Kunci: Pemahaman Konsep, The Learning Cell, PKn Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dari tingkat SD/MI hingga SMA/MA yang merupakan salah satu wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur tersebut diharapkan dapat terwujud dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik baik secara individu, anggota masyarakat, maupun makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Di samping itu PKn juga dimaksudkan membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar mereka menjadi warga negara yang dapat dihandalkan oleh bangsa dan negara. Materi dalam mata pelajaran PKn meliputi nilai-nilai moral dan norma yang mencakup kehidupan kebangsaan, ideologi, politik, sosial budaya, pertahanan keamanan, serta perilaku yang diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berdasarkan pengamatan di lapangan sampai saat ini pembelajaran PKn khususnya materi globalisasi belum menunjukkan upaya maksimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Keadaan ini terlihat dari pembelajaran yang masih dominan menggunakan strategi-strategi belajar yang masih konvensional dan tidak melibatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Mengingat materi globalisasi adalah materi yang cukup penting dan lebih menekankan pada pemahaman konsep yang di dalamnya mencakup dampak positif dan dampak negatif serta cara untuk menyikapi dampak-dampak tersebut, seharusnya membuat guru mampu menerapkan strategi belajar yang sesuai bukan hanya menggunakan strategi belajar mengulang yang hanya mengandalkan cara belajar dengan menggarisbawahi kalimat-kalimat penting dan mengulang-ulang bacaan yang dibaca. Strategi mengulang ini bukan merupakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa karena stimulus yang diberikan oleh guru tidak disertai dengan adanya penguatan dan latihan sehingga respon dari siswa kurang. Strategi belajar mengulang yang diterapkan oleh guru hanya membuat siswa menghafal tanpa memahami konsep yang sesungguhnya sehingga seringkali pada saat mengerjakan soal evaluasi, siswa hanya mengandalkan ingatan dan berakhir pada nilai yang kurang memuaskan. Data di lapangan menunjukkan bahwa 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

berdasarkan nilai ulangan akhir semester ganjil, jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebesar 70 pada mata pelajaran PKn yang lebih menekankan pada pemahaman konsep di SDN 01 Tohudan sebanyak 28 siswa atau mencapai 49% dari 37 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM di SDN 02 Klodran sebanyak 12 siswa atau mencapai 50% dari 24 siswa. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa belum mencapai KKM dan masih kesulitan untuk memahami konsep yang ada. Sebagai usaha untuk meningkatkan pemahaman konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD se-gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu adalah guru perlu menggunakan strategi belajar yang tepat sesuai dengan teori belajar konstruktivisme yang menekankan pada pembelajaran yang aktif. Dalam pembelajaran tersebut siswa mencari dan membangun sendiri pengetahuan dan pemahaman mengenai suatu konsep yang akan dipelajari. Melalui penggunaan strategi belajar yang tepat diharapkan tujuan pembelajaran juga akan tercapai. T. Raka Joni mendefinisikan strategi belajar mengajar sebagai kegiatan yang dilakukan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar sesuai dengan kerakteristik pembelajaran tersebut (Abimanyu, 2008: 2.3) Pemahaman konsep merupakan suatu hal yang penting karena dengan memahami konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari pengetahuan baru yang diajarkan oleh guru. Untuk mengetahui keberhasilan peserta didik memahami suatu konsep, Oemar Hamalik (2008: 166) menyatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu: (1) dapat menyebutkan contoh konsep; (2) dapat menyatakan ciriciri konsep; (3) dapat memilih dan membedakan antara contoh dari yang bukan konsep; dan (4) dapat memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep. Salah satu strategi belajar yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD se-gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu adalah dengan menggunakan strategi The Learning Cell. The learning cell atau peserta didik berpasangan menunjuk pada suatu bentuk belajar kooperatif dalam bentuk berpasangan dimana peserta didik bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasar pada materi bacaan yang sama (Hisyam, Bermawy, dan Sekar, 2008: 86) The learning cell adalah salah satu cara dari pembelajaran kelompok, khususnya kelompok kecil. Dalam pembelajaran ini siswa diatur dalam pasangan-pasangan. Salah seorang diantaranya berperan sebagai tutor, fasilitator/pelatih ataupun konsultan bagi seorang lagi. Orang yang kedua ini berperan sebagai siswa, peserta latihan ataupun seorang yang memerlukan bantuan. Setelah selesai, maka giliran peserta kedua untuk berperan sebagai tutor, fasilitator ataupun pelatih dan peserta pertama menjadi siswa ataupun peserta latihan. Salah satu bentuk variasi lain dari strategi ini adalah setiap siswa membaca (atau mempersiapkan) materi yang berbeda. Dalam contoh seperti ini, siswa A mengajar B pokok-pokok dari yang ia baca kemudian meminta B untuk bertanya kemudian mereka berganti peran dan begitu seterusnya. Sebagian pakar percaya bahwa sebuah mata pelajaran baru benar-benar dikuasai ketika siswa mampu mengajarkannya kepada o- rang lain. Pengajaran sesama siswa memberi siswa kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus menjadi nara sumber bagi satu sama lain. Strategi the learning cell ini merupakan cara praktis untuk mengadakan pengajaran sesama siswa di kelas. Strategi belajar ini juga memungkinkan guru untuk memberi tambahan bila dirasa perlu pada pengajaran yang dilakukan oleh siswa. Proses mempelajari hal baru akan lebih efektif jika siswa dalam kondisi aktif, bukannya reseptif. Salah satu cara untuk menciptakan kondisi pembelajaran seperti ini adalah dengan menstimulir siswa untuk menyelidiki atau mempelajari sendiri materi pelajarannya. Strategi sederhana ini menstimulasi pertanyaan yang merupakan kunci belajar. Jadi, pemilihan strategi The Learning Cell dalam pembelajaran PKn atau pengembangan kata kunci sudah tepat khususnya digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD se-gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu. METODE Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar se-gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar dengan

subjek penelitian siswa kelas IV semester genap tahun ajaran 2012/2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan eksperimen semu (quasi experimental research) karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2009:77) Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Jenis teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling yaitu cara pengambilan sampel dimana sampel dipilih dalam kelompok-kelompok tertentu secara random (Sugiyono, 2009: 65). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas IV SD se Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu tahun pelajaran 2012/2013. Adapun sampel yang digunakan adalah dua SD dengan perincian satu SD sebagai kelas kontrol yang diajar dengan strategi mengulang dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang dan satu SD sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan strategi The Learning Cell dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang. Selain kedua sampel tersebut, peneliti juga menggunakan satu SD lain sebagai kelompok try out atau uji coba dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan dokumentasi. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Tes digunakan untuk menilai pemahaman konsep siswa. Akan tetapi sebelum instrumen tes diujikan, perlu diadakan uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas digunakan untuk mengetahui ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Uji validitas yang digunakan adalah dengan mengkonsultasikan dan atau mengevaluasikan kepada orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (expert judgement). Uji reliabilitas yang digunakan a- dalah uji dengan rumus KR 20. Pada teknik analisis data, digunakan tiga macam uji yang terdiri dari uji normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors, uji homogenitas menggunakan metode Bartlett, uji keseimbangan dan uji hipotesis dilakukan dengan uji t. HASIL Sebelum memberikan perlakuan kepada kedua sampel penelitian, dilakukan pengumpulan data kemampuan awal terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, pengumpulan data kemampuan awal siswa diambil dari nilai hasil ujian PKn pada semester ganjil. Berikut adalah sajian data kemampuan awal dari nilai hasil ujian PKn siswa semester ganjil dari kelompok eksperimen dan kontrol. Data kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dapat dideskripsikan pada Tabel 1 di sebagai berikut: Tabel 1. Data Kemampuan Awal Kelompok 55 62 3 12,50 63 70 10 41,67 71 78 5 20,83 79 86 4 16,67 87 94 1 4,17 95 102 1 4,17 Jumlah 24 100 terendah PKn siswa adalah 55 sedangkan nilai tertingginya dalah 98. Nilai modus dalam kelompok ini adalah 68 dan nilai mediannya adalah 69. Dari hasil keseluruhan data kemampuan awal tersebut diperoleh rata-rata nilai kemampuan awal kelompok eksperimen adalah sebesar 72,67. Data kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dapat dideskripsikan pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Data Kemampuan Awal Kelompok 58-62 11 29,73 63-67 5 13,51 68-72 6 16,22 73-77 6 16,22 78-82 5 13,51 83-87 2 5,41 88-92 2 5,41 Jumlah 37 100 terendah PKn siswa adalah 58 sedangkan nilai tertingginya dalah 90. Nilai modus dalam kelompok ini adalah 60 dan nilai mediannya adalah 70. Dari hasil keseluruhan data kemampuan awal tersebut diperoleh rata-rata nilai ke-

mampuan awal kelompok eksperimen adalah sebesar 70,41. Setelah didapat data kemampuan awal siswa, langkah pertama yang dilakukan adalah uji normalitas. Uji ini digunakan untuk mengetahui suatu sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors dengan taraf signifikansi 0,05. Dari metode tersebut diperoleh statistik uji seperti yang dideskripsikan pada Tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelompok L maks L tabel Keputusan Uji 0,1772 0,1809 H 0 diterima 0,1237 0,1457 H 0 diterima Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Lhitung untuk masing-masing sampel tidak melebihi dari Ltabel atau Lhitung< Ltabel sehingga keputusan ujinya adalah H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selain Uji normalitas, kedua sampel juga diuji homogenitasnya. Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini mempunyai variansi yang sama a- tau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas mengunakan metode Bartlett dengan realistik uji Chi Kuadrat dengan taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05 diperoleh hasil uji homogenitas yang terlihat pada Tabel 4. sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Awal Kelompok χ 2 abs χ 2 tabel Keputusan Uji dan 0,4419 3,8415 H 0 diterima Berdasarkan Tabel 4 di atas terlihat bahwa harga X 2 2 abs(x (0.95)(1) )bukan merupakan anggota daerah kritik, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah dilakukan uji normalitas danhomogenitas, kedua sampel juga diuji keseimbangannya. Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep siswa dari kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak sebelum mendapat perlakuan. Dari metode tersebut diperoleh statistik uji seperti yang dideskripsikan pada Tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji Keseimbangan Kelompok t hitung t tabel Keputusan uji dan 0,9122 2,0010 H 0 diterima Setelah kedua sampel yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mendapat perlakuan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data nilai pemahaman konsep yang didapat dari hasil post test. Berikut sajian data dari masing-masing kelompok penelitian Tabel 6. Nilai Pemahaman Konsep Kelompok 56-61 7 18,92% 62-67 1 2,70% 68-73 11 29,73% 74-79 8 21,62% 80-85 8 21,62% 86-91 1 2,70% 92-97 1 2,70% Jumlah 37 100,00 terendah PKn siswa adalah 56 sedangkan nilai tertingginya dalah 92. Nilai modus dalam kelompok ini adalah 72 dan nilai mediannya adalah 72. Dari hasil keseluruhan data hasil post test tersebut diperoleh rata-rata nilai pemahaman konsep kelompok kontrol adalah sebesar 73,08. Tabel 7. Nilai PemahamanKonsep Kelompok 60 65 3 12,50% 66 71 1 4,17% 72 77 8 33,33% 78 83 4 16,67% 84 89 5 20,83% 90 95 3 12,50% Jumlah 24 100,00

terendah PKn siswa adalah 60 sedangkan nilai tertingginya dalah 92. Nilai modus dalam kelompok ini adalah 76 dan nilai mediannya adalah 78. Dari hasil keseluruhan data hasil post test tersebut diperoleh rata-rata nilai pemahaman konsep kelompok eksperimen adalah sebesar 78,17. Berdasarkan nilai pemahaman konsep globalisasi yang didapat, analisis data yang selanjutnya dilakukan adalah uji normalitas. Secara ringkas, hasil uji normalitas dapat dideskripsikan pada Tabel 8 sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Nilai Pemahaman Konsep dengan Menggunakan Metode Liliefors Kelompok L hitung L tabel Keterangan 0,0987 0,1809 H 0 diterima 0,1274 0,1457 H 0 diterima Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Lhitung untuk masing-masing sampel tidak melebihi dari Ltabel atau Lhitung< Ltabel sehingga keputusan ujinya adalah H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas. Dari uji homogenitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 9 sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas Nilai Pemahaman Konsep Globalisasi dengan Menggunakan Metode Bartlett dengan Realistik Uji Chi Kuadrat Kelompok χ 2 abs χ 2 tabel Keterangan dan 0,0220 3,8415 H 0 diterima Berdasarkan tabel di atas terlibat bahwa harga χ 2 abs bukan merupakan anggota daerah kritik, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen sehingga ada kesamaan karakter antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis dilakukan terhadap data nilai pemahaman konsep kelompok eksperimen dan kontrol. Uji hipotesis t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai pemahaman konsep dari kelompok eksperimen dan kontrol setelah perlakuan. Berikut hasil uji hipotesis dengan t-test terdapat pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis dengan Menggunakan t-test Kelompok t hitung t tabel Keterangan dan 2,2563 2,0010 H 0 ditolak Pada hasil uji thitung di atas, nilai thitung yang didapatkan adalah 2,2563 dan ttabel yang digunakan sebesar 2,0010, sehingga thitung merupakan anggota dari daerah kritik atau hasil keputusan ujinya H0 ditolak. Artinya ada perbedaan hasil nilai pemahaman konsep materi globalisasi antara kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan dengan menggunakan strategi the learning cell dengan kelompok kontrol yang mendapat perlakuan dengan menggunakan strategi mengulang. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai pemahaman konsep yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Setelah dilakukan penelitian dan dilakukan uji hipotesis, peneliti mendapatkan hasil atau skor dari thitung adalah sebesar 2,256 sehingga menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,256 > 2,001) dengan keputusan uji yang diperoleh yaitu H0 ditolak. Rata-rata nilai pemahaman konsep yang didapat oleh kelompok eksperimen adalah sebesar 78,17 dan rata-rata nilai pemahaman konsep yang didapat oleh kelompok kontrol adalah sebesar 73,08. Hal tesebut menunjukkan bahwa siswa pada kelompok eksperimen yang melaksanakan pembelajaran dengan strategi the learning cell memiliki pemahaman konsep yang lebih baik daripada siswa pada kelompok kontrol yang melaksanakan pembelajaran dengan strategi mengulang. Pada pembelajaran dengan menggunakan strategi mengulang, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru sambil menyimak buku pedoman dan menggarisbawahi kalimat-kalimat yang penting. Kegiatan ini membuat siswa menjadi cepat bosan dan perhatiannya terbagi karena harus mendengarkan penjelasan dari guru sekaligus mencari kalimat-kalimat inti yang ada dalam buku pedoman yang harus digaris bawahi. Hal ini mengakibatkan

siswa tidak mampu untuk memahami konsep materi globalisasi yang telah diajarkan tetapi hanya mampu menghafalkannya saja dan terkadang hafalan tersebut hilang sehingga pada saat mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru, nilai yang didapat siswa kurang memuaskan. Selain itu semangat dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi berkurang. Berbeda halnya dengan pembelajaran menggunakan strategi mengulang, strategi the learning cell ini baru pertama kali digunakan oleh siswa sehingga cukup menarik perhatian siswa. Dalam penerapan strategi ini siswa belajar untuk menjadi guru bagi temannya sendiri karena dalam pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk mampu menjelaskan dan membagi pengetahuan berupa materi yang telah dipelajarinya kepada pasangannya. Hal ini dapat melatih siswa menjadi lebih percaya diri untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatnya serta menyalurkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Strategi pembelajaran ini mempermudah siswa dalam memahami dan menemukan masalah yang sulit dengan berdiskusi. Menurut Hisyam, Bermawy, dan Sekar (2008), Learning Cell dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapat dan pertanyaan (hal. 86). Hal ini sejalan dengan pendapat dari Barkley (2012), yang menyatakan bahwa dalam learning cell, siswa membuat sejumlah pertanyaan mengenai tugas membaca atau kegiatan pembelajaran lainnya kemudian bekerjasama dengan pasangan, secara bergantian bertanya dan menjawab pertanyaan satu sama lain (hal. 211). Penggunaan strategi the learning cell ju- ga membuat siswa mempelajari materi globalisasi secara berulang-ulang yaitu pada saat di kelas ketika guru menjelaskan materi tersebut, kemudian siswa mempelajari kembali materi globalisasi tersebut dirumah, dan terakhir siswa mengulang kembali materi tersebut saat menjelaskannya kepada pasangannya di kelas pada pertemuan berikutnya. Mempelajari materi globalisasi secara berulang-ulang tersebut membuat siswa tidak hanya hafal tetapi juga memahami konsep globalisasi yang sebenarnya. Siswa yang sudah memahami konsep globalisasi tersebut pada akhirnya mampu mengerjakan soal evaluasi dengan mudah dan mendapat nilai sesuai dengan kemampuannya. SIMPULAN Setelah dilakukan uji hipotesis, diperoleh hasil thitung 2,256 dan ttabel sebesar 2,001 sehingga menunjukkan bahwa thitung> ttabel dengan keputusan uji yang diperoleh yaitu H0 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai pemahaman konsep yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil a- nalisis, rata-rata nilai pemahaman konsep yang didapat oleh kelompok eksperimen sebesar 78,17 dan rata-rata nilai pemahaman konsep yang didapat oleh kelompok kontrol sebesar 73,08. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi The Learning Cell lebih efektif dibandingkan strategi mengulang pada pemahaman konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD se-gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, Soli. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Elizabert E.B, K. Patricia C, & Claire H.M. (2012). Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusa Media Hamalik, Oemar. (2008). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Zaini, Hisyam., Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.