PROFIL TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN UMUM TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI RSUD KEFAMENANUBULAN JULI TAHUN 2011 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Kepuasan pasien, Tingkat kepuasan pasien, dan lima dimensi kualitas pelayanan.

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

b. Mayoritas responden dalam penelitian ini berumur tahun, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN UNIT RAWAT JALAN DI IFRS SERANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Nama : Noprilyana Anugraheni Eka Putri. Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Satelit Rawat

Kata kunci : Kualitas pelayanan, Instalasi Farmasi, GAP, RSUD Ratu Zalecha Martapura

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan adalah kondisi yang terus

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

PHARMACY, Vol.12 No. 01 Juli 2015 ISSN

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

*Syafrianti Yatim, ,**Dr. Teti Sutriyati, M. Si, Apt***Madania, S.Farm, M.Sc., Apt. Program Studi Si, Jurusan Farmasi, FIKK, UNG

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA LAUNDRY PLACE LAUNDRA PUTRI SEKAR GERDANIA

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

sakit, sehingga tidak ada pengelolaan sediaan farmasi, bahan medis habis pakai di

KUESIONER PENELITIAN


BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN BAGIAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PATRIA IKKT TAHUN 2017

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

Diarti, et al, Studi Kualitas Pelayanan Apotek Ditinjau dari Tingkat Kepuasan Konsumen...

KUESIONER TENTANG HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KRAKATAU MEDIKA HOSPITAL

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI ANDI SULTHAN DAENG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

Kepada Yth. Pasien RSUD Wirosaban di Yogyakarta

Lampiran-1 DAFTAR PERTANYAAN / KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD CUT MEUTIA

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

5. Quality Assurance (QA) Peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan selain berorientasi kepada proses pelayanan yang bermutu,juga hasil mutu

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

IDENTITAS RESPONDEN. No. responden Jenis Kelamin. Penyakit diderita. No Pernyataan Ya Tidak

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK PELENGKAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AROSUKA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Responden pada umumnya pada kelompok umur 18 tahun, lebih dari

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK INSTALASI FARMASI BADAN RUMAH SAKIT DAERAH LUWUK KABUPATEN BANGGAI

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SITTI MARYAM KOTA MANADO

HIGEIA: JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Instalasi farmasi mempunyai pengaruh yang sangat besar pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI PASIEN PESERTA BPJS TERHADAP PENILAIAN MUTU PELAYANAN DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2016

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pengelolaan kesehata n dalam SKN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka. yang diberikan bagian Klinik Anak.

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

ABSTRAK STUDI KASUS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR GRATIS DI KOTA BANJAR. Andini Dwikenia Anjani, 2008, Pembimbing : Felix Kasim, dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan pelayanan prima rumah sakit di Indonesia tertuang dalam Keputusan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

Transkripsi:

452 PROFIL TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN UMUM TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI RSUD KEFAMENANUBULAN JULI TAHUN 2011 Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Maria Hilaria, Maria Elisabeth Manikin ABSTRAK Satisfaction is a goal that is often applied/designed to measure the gap between the quality of service they received with the expected quality of service. Level of patient satisfactionwas measured by five dimensions ofquality of the service, namely reliability(reability), Responsiveness (responsivenes), empathy(emphaty), confidence(assurance), andappearance(tangible). This study was conducted to determine the level of patient satisfaction with the level of reliability, level of responsiveness, level of confidence, the level of empathy, and the rate of appearance of pharmaceutical services at the District General Hospital Kefamenanu. The research was done by filling the question naire by the patientis then calculated presentation of the patient'slevel of satisfaction indicators studied. Based on the calculation of the level of patient satisfaction indicators at responsiveness of 40.75 gave values some what satisfied, 44.5 reliability give satisfied, 45.25 confidence give satisfaction, delivering value empathy39.05 satisfied, 41 give the appearance of satisfied. Keywords: patient satisfaction, patient satisfaction, the five dimensions of service quality. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi kesehatan yang menyelenggarakan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Anonim, 2009). Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), adalah suatau departemen atau bidang atau unit atau divisi

453 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 atau fasilitas dirumah sakit yang bertanggung jawab pasti Sebuah rumah sakit menginginkan atas seluruh pekerjaan atau kefarmasian dan klinik yang merupakan program rumah sakit secara keseluruhan penghargaan akan tingkat keberhasilan dari semua segi. Oleh karena itu pihak Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) Umum ( Siregar, 2004 ). Kefamenanu memandang Perkembangan jaman yang makin canggih membawakan dampak yakni semakin banyak orang yang kritis akan hal-hal yang menyangkut dunia kesehatan. Salah satunya yakni berdiskusi tentang tingkat kepuasan. Kepuasan pasien merupakan suatu target yang harus dicapai. Misalnya adalah membandingkan hasil dengan apa yang menjadi keinginannya ( Pohan, 2003 ). amat penting untuk meningkatkan pelaksanaan upaya-upaya kefarmasian sesuai dengan harapan masyarakat. Instalasi Farmasi Rumah sakit umum Daerah Kefamenanu menyelenggarakan kesehatan mulai dari perencanaan, penggadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayaanan langsung kepada penderita sampai dengan pengendalian semua perbekalan

454 kesehatan yang beredar dan digunakan dalam kehandalan variabel (Rehability), ketanggapan Rumah sakit Umum baik untuk penderita rawat (Responsivenes), keyakinan variabel (Assurance), jalan, rawat tinggal maupun untuk semua unit poli variabel empati (emphaty), dan variabel penampilan Rumah sakit. Masalah yang (tangible) dari akan dibahas dalam penelitian ini adalah Seberapa besar tingkat kepuasan pasien terhadap kefarmasian pada instalasi farmasi RSUD kefarmasian pada instalasi farmasi (Anonim, 2010). Manfaat Penelitian ini bagi institusi sebagai masukan dan bahan informasi tentang tingkat kepuasan pasien Kefamenanu?. Adapun terhadap tujuan umum penelitian ini untuk mendapatkan data ilmiah tentang gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap kefarmasian pada instalasi farmasi RSUD Kefamenanu dan tujuan khususnya untuk mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap variabel kefarmasian pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif evaluatif yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan situasi

455 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 atau pendapat umum terhadap kefarmasian. rumah sakit umum daerah (RSUD) Kefamenanu. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian : Instalasi farmasi RSUD Kefamenanu. E. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Sampel : semua pasien rawat jalan umum yang 2. Waktu Penelitian : mendapat Bulan Agustus tahun 2011. C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat kepuasan pasien kefarmasian di instalasi farmasi rumah sakit umum daerah (RSUD) Kefamenanu. 2. Teknik pengambilan sampel : sampel dalam teerhadap indikator kehandalan penelitian ini diambil secara (Reability), indikator purposive sampling dengan ketanggapan (Responsiveness), kriteria dapat membaca dan indikator keyakinan menulis, dapat (Assurancce), indikator berkomunikasi dengan baik, empathy (Emphaty), dan umur 17 tahun sampai indikator (Tangible). penampilan dengan 50 tahun sudah berkunjung paling kurang D. Populasi Semua pasien rawat jalan umum yang mendapat 2 kali berkunjung ke instalasi farmasi Rumah sakit umum Kefamenanu. Kefarmasian di

456 Menurut Bungin (2004), besar sampel yang diambil dihitung menggunakan rumus dibawah ini : Dimana : n = Jumlah sampel yang dicari N = Jumlah populasi n N d N 2 1 d = Taraf kepercayaan 90 F. Defenisi Operasional ( 0,1 ) N O DEFENISI OPERASIONAL SKALA 1 Pasien adalah pasien rawat jalan umum yang Nomin mendapat kefarmasian di RSUD al Kefamenanu 2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah Apotik tempat dilaksanakan kegiatan kefarmasian Nomin al 3 Kehandalan (Reliability) adalah hasil penilaian pasien Ordina terhadap tingkat kecepatan / ketepatan dari staf l instalasi farmasi RSU Kefamenanu dalam memberikan kefarmasian kepada pasien 4 Daya tanggap (Responsivennes) adalahhasil penilitian terhadap daya tanggap dari staf instilasi farmasi RSUD Ordina l Kefamenanu dalam menangani kebutuhan pasien, menanggapi keluhan dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien pada saat kunjungan 5 Keyakinan (Assurance) adalah hasil penilaian pasien terhadap pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan Ordina l termasuk sikap sopan dan keramahan dari staf instalasi farmasi RSUD Kefamenanu dalam memberikan kefarmasian kepada pasien pada saat kunjungan 6 Perhatian (Emphaty) adalah hasil penelitian pasien Ordina terhadap rasa simpatik dan perhatian staf instalasi l farmasi RSUD Kefamenanu pada saat melakukan terhadap pasien pada saat kunjungan. 7 Penampilan (Tangible) adalah hasil penilaian pasien Ordina terhadap kerapihan, kebersihan dan kenyamanan l seluruh fasilitas instalasi farmasi RSUD Kefamenanu G. Alat Pengambilan Data Alat pengambilan data berupa lembaran pertanyaan

457 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 atau kuisioner yang ditujukan kepada pasien yang mendapatkan kefarmasian di instalasi farmasi rumah sakit umum daerah (RSUD) Kefamenanu. H. Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul selanjutnya akan diolah dan di HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik pasien merupakan gambaran kunjungan pasien di Instalasi Farmasi berdasarkan karakteristik umur, jenis kelamin dan waktu kunjungan. Dari hasil penelitian, maka pasien rawat jalan umum yang analisis untuk menjawab tujuan mendapatkan penelitian yang ada. Data tersebut berupa data kuantitatif dan presentasi disajikan dalam bentuk tabel dan dinarasikan. 1. Berdasarkan umur kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu dapat dilihat pada karakteristik pasien dibawah ini : Berdasarkan hasil penelitian di Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, maka pasien rawat jalan umum yang memberikan tanggapan terhadap kefarmasian berdasarkan karakteristik umur dapat dilihat pada tabel 1 (satu) dibawah ini : Tabel 1. Karakteristik responden (pasien) berdasarkan umur Umur Pasien Jumlah 17 40 50 62,25 41 50 30 37,5

458 Total 80 100 ( Sumber : data primer terolah, 2011 ) Tabel 1 (satu) tampak bahwa responden atau pasien rawat jalan umum berdasarkan umur dengan persentase tertinggi adalah 62.25 untuk pasien umur 17 40 tahun dan persentase terendah adalah 37,5 2. Berdasarkan jenis kelamin untuk pasien dengan umur 41-50 tahun yang melakukan kunjungan ke Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada saat dilakukan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, maka pasien rawat jalan umum yang memberikan tanggapan terhadap kefarmasian berdasarkan karakteristik jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 2 (dua) dibawah ini : Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Laki laki 35 43,75 Perempuan 45 56,25 Total 80 100 ( Sumber : data primer terolah,2011 ) Tabel 2 (dua) tampak bahwa responden atau pasien rawat jalan umum berdasarkan jenis kelamin

459 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 dengan persentase tertinggi adalah 56,25 untuk jenis kelamin perempuan dan persentase terendah 43,75 adalah jenis kelamin laki-laki yang melakukan kunjungan ke Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada saat dilakukan penelitian.

460 3. Berdasarkan tingkat pendidikan Berdasarkan hasil penelitian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, maka pasien rawat jalan umum yang memberikan tanggapan terhadap kefarmasian berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 3 (tiga) dibawah ini: Tabel 3. Karakteristik responden (pasien) berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah SLTP 31 38,75 SLTA 41 51,25 PT 8 10 Total 80 100 ( Sumber : data primer terolah,2011 ) Tabel 3 (tiga) tampak bahwa responden atau pasien rawat jalan umum persentase terendah 10 adalah tingkat pendidikan Perguruan Tinggi (PT) yang berdasarkan pendidikan tingkat dengan melakukan kunjungan ke Instalasi Farmasi Rumah persentase tertinggi adalah 51,25 untuk tingkat pendidikan SLTA dan 4. Berdasarkan pekerjaan Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada saat dilakukan penelitian.

461 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 Berdasarkan hasil penelitian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, maka pasien rawat jalan umum yang memberikan tanggapan terhadap kefarmasian berdasarkan karakteristik pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4 (empat) dibawah ini :

462 Tabel 4. Karakteristik responden (pasien) berdasarkan pekerjaan Pekerjaan Jumlah Tidak Bekerja 15 18,75 Pegawai Swasta 20 25 Wiraswasta 12 15 TNI 10 12.5 Tani / Dagang 25 28,75 Total 80 100 ( Sumber : data primer terolah,2011 ) Tabel 4 (empat) tampak bahwa responden atau pasien rawat jalan persentase terendah 12,5 adalah TNI yang melakukan kunjungan ke Instalasi umum berdasarkan Farmasi Rumah Sakit Umum pekerjaan dengan persentase tertinggi adalah 28,75 untuk tani/pedagang dan 5. Berdasarkan status pasien Daerah (RSUD) Kefamenanu pada saat dilakukan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, maka pasien rawat jalan umum yang memberikan tanggapan terhadap kefarmasian berdasarkan karakteristik status pasien dapat dilihat pada tabel 5 (lima) dibawah ini : Tabel 5. Karakteristik responden (pasien) berdasarkan status pasien Status Pasien Jumlah

463 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 Datang Sendiri 61 76,25 Rujukan Puskesmas 11 13,75 Rujukan BP 8 8 Total 80 100 ( Sumber : data primer terolah,2011 ) Tabel 5 (lima) tampak Kepuasan pasien bahwa responden atau pasien rawat jalan umum berdasarkan status pasien dengan persentase tertinggi adalah 76,25 untuk pasien berdasarkan variabel ini adalah penilaian pasien rawat jalan umum terhadap tingkat kecepatan atau ketepatan petugas dalam yang datang sendiri dan memberikan persentase terendah 8 adalah untuk pasien rujukan dokter yang melakukan kunjungan ke Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada saat dilakukan penelitian. kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu. Dari hasil penelitian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, pasien rawat jalan umum yang B. Tingkat Kepuasan 1. Indikator kehandalan ( reability ) memberikan terhadap kefarmasian variabel tanggapan berdasarkan kehandalan

464 (reability) dapat dilihat pada tabel 6 (enam) dibawah ini : Tabel 6. Tingkat kepuasan pasien terhadap indikator kehandalan Jumla Tingkat Kepuasan h Sangat Cukup Kurang Tidak Pasie N N N N N n 400 64 16 17 8 44,5 13 0 32,5 28 7 0 0 ( Sumber : data primer terolah,2011 ) Tabel 6 (enam) dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan pasien rawat jalan umum di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada saat kefarmasian menunggu lama untuk mendapatkan di Instalasi Farmasi. Selain itu petugas juga memberikan penjelasan kepada pasien saat pasien datang mengambil obat seperti cara terhadap kehandalan variabel (reability) penggunaan obat baik dosis, efek samping dan hal-hal persentase tertinggi 44,5 yang perlu diketahui oleh yang puas.sesuai pengamatan menyatakan dengan dilapangan pasien. Sedangkan pasien yang menyatakan cukup puas sebesar 32,5 dan petugas dapat memberikan yang cepat dan tepat serta tidak berbelitbelit sehingga pasien tidak kurang puas sebesar 7, hal ini dikarenakan ada pasien yang pada saat petugas mau menyerahkan obat, mereka

465 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 sementara berada diluar tunggu. 2. Indikator ketanggapan (Responsiveness) Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu. Dari hasil penelitian di Instalasi Farmasi Kepuasan pasien Rumah Sakit Umum Daerah berdasarkan variabel ini adalah penilaian pasien (RSUD) Kefamenanu, pasien rawat jalan umum yang rawat jalan umum terhadap daya tanggap dari petugas dalam menangani kebutuhan memberikan terhadap kefarmasian tanggapan berdasarkan pasien, menanggapi keluhan variabel daya tanggap dan memberikan informasi (responsivennes) dapat yang dibutuhkan oleh pasien pada saat kunjungan di dilihat pada tabel 7 (tujuh) dibawah ini : Tabel 7. Tingkat kepuasan pasien terhadap indikator ketanggapan Jumla Tingkat Kepuasan h Sangat Cukup Kurang Tidak Pasie N N N N N n 400 6 1 15 15 0 37,5 16 2 40,75 2 9 6,5 0 0 ( Sumber : data primer terolah,2011 ) Tabel 7 (tujuh) dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan pasien rawat jalan (RSUD) Kefamenanu pada saat kefarmasian terhadap variabel daya umum di Instalasi Farmasi tanggap (responsivennes) Rumah Sakit Umum Daerah persentase tertinggi 40,75

466 yang menyatakan cukup Kepuasan pasien puas. Sesuai dengan berdasarkan variabel ini pengamatan dilapangan adalah penilaian pasien petugas menunjukkan sikap rawat jalan umum terhadap cepat tanggap terhadap pengetahuan, kemampuan keluhan dari pasien dan selalu selalu menyediakan setiap jenis obat yang dan ketrampilan termasuk sikap sopan dan keramahan dari petugas dalam dibutuhkan oleh pasien. memberikan Sedangkan pasien yang menyatakan kurang puas sebesar 6,5, hal ini dikarenakan ada pasien yang merasa kurang mengerti dengan informasi yang diberikan oleh petugas dan juga jumlah petugas di kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu. Dari hasil penelitian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, pasien rawat jalan umum yang Instalasi Farmasi yang melayani kurang sehingga yang diberikan terburu-buru.. memberikan terhadap kefarmasian variabel tanggapan berdasarkan keyakinan 3. Indikator keyakinan ( assurance ) (assurance) dapat dilihat pada tabel 8 (delapan) dibawah ini :

467 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 Tabel 8. Tingkat kepuasan pasien terhadap indikator keyakinan Jumla Tingkat Kepuasan h Sangat Cukup Kurang Tidak Pasie N N N N N n 400 67 16,75 18 1 45,25 12 7 31,75 2 0 5 5 1,25 ( Sumber : data primer terolah,2011 ) Tabel 8 (delapan) tampak bahwa tingkat kepuasan pasien rawat jalan dikarenakan ada pasien yang pada saat petugas menyerahkan resep dan umum di Instalasi Farmasi memberikan informasi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada saat kefarmasian mereka tidak mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh petugas. terhadap variabel keyakinan (assurance) dengan persentase tertinggi sebesar 45,25 yang menyatakan 4. Indikator empati ( emphaty ) puas, hal ini dikarenakan Kepuasan pasien dalam memberikan berdasarkan variabel ini petugas bersikap sopan dan ramah. Sedangkan yang menyatakan cukup puas sebesar 31,75, kurang puas 5 dan tidak puas sebesar 1,25, hal ini adala h penilaian pasien rawat jalan umum terhadap rasa simpatik dan perhatian dari petugas pada saat melakukan kefarmasian di Instalasi

468 Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu. Dari hasil penelitian di memberikan terhadap kefarmasian tanggapan berdasarkan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, pasien rawat variabel empati (empati) dapat dilihat pada tabel 9 (sembilan) dibawah ini : jalan umum yang Tabel 9. Tingkat kepuasan pasien terhadap indikator empati Jumla Tingkat Kepuasan h Sangat Cukup Kurang Tidak Pasie N N N N N n 400 5 8 14,5 15 7 39,25 13 2 33 4 6 11,5 5 1,25 ( Sumber : data primer terolah,2011 ) Tabel 9 (sembilan) tampak bahwa tingkat kepuasan pasien rawat jalan menyatakan puas, hal ini dikarenakan petugas selalu memberikan perhatian dan umum di Instalasi Farmasi memahami kebutuhan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada saat kefarmasian terhadap variabel empati pasien. Sedangkan yang menyatakan cukup puas sebesar 33, kurang pus sebesar 11,5 dan tidak (emphaty) persentase dengan tertinmggi puas sebesar 1,25, hal ini dikarenakan ada pasien yang sebesar 39,25 yang merasa pada saat mendapat

469 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 farmasi disaat jam sibuk dengan banyaknya pasien dan kurangnya tenaga farmasi, sehingga termasuk kerapihan dan penampilan petugas di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) petugas tidak cukup waktu Kefamenanu. Dari hasil dan perhatian lebih kepada pasien. penelitian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah 5. Indikator penampilan ( Tangible ) Kepuasan pasien berdasarkan variabel ini adalah penilaian pasien rawat jalan umum terhadap fasilitas yang ada, (RSUD) Kefamenanu, pasien rawat jalan umum yang memberikan terhadap kefarmasian variabel tanggapan berdasarkan penampilan (tangible) dapat dilihat pada tabel 10 (sepuluh) dibawah ini : kebersihan ruangan, Tabel 10. Tingkat kepuasan pasien terhadap indikator penampilan Jumla Tingkat Kepuasan h Sangat Cukup Kurang Tidak Pasie N N N N N n 400 6 15 16 42,25 14 36,5 2 6,25 0 0 0 9 6 5 ( Sumber : data primer terolah,2011 ) Tabel 10 (sepuluh) diatas tampak bahwa tingkat kepuasan pasien rawat jalan umum di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada

470 saat kefarmasian mengurangi kejenuhan saat terhadap penampilan variabel (tangible) menunggu dilayani oleh petugas. dengan persentase tertinggi sebesar 42,25 yang menyatakan puas, hal ini dikarenakan fasilitas yang dimiliki, tempat parkir dan kenyamanan ruang tunggu, termasuk kerapihan dan penampilan petiugas dirasakan sudah cukup bagi mereka. Sedangkan yang menyatakan cukup puas sebasar 36,5 dan kurang puas sebesar 6,25 hal ini dikarenakan mereka merasa bahwa ruang tunggu yang dimiliki kurang luas sehingga pasien merasa kurang nyaman, serta disaat menunggu obat KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap tingkat kepuasan pasien pada Instalasi Farmasi rumah sakit umum daerah (RSUD) Kefamenanu dapat disimpulkan bahwa : 1. Indikator kehandalan (Reability) memiliki nilai puas sebesar 44,5, 2. Indikator ketanggap (Resposivennes) memiliki nilai cukup puas sebesar 40,75 3. Indikator keyakinan (Assurance) memiliki nilai puas sebesar 45,25, tidak tersedia media hiburan atau bacaan yang dapat

471 JURNAL INFO KESEHATAN, VOLUME 11, NOMOR 2 DESEMBER 2013 4. Indikator empati (Empathy) memiliki nilai puas sebesar 39,25 5. Indikator penampilan (Tangible) memiliki nilai puas sebesar 42,25 B. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan, disarankan kepada Rumah sakit Umum Daerah Apoteker di Instalasi Farmasi RSUD Kefamenanu. 4. Memperluas ruang tunggu dan menambahkan tempat duduk diruang tunggu pasien. 5. Menyediakan media hiburan (TV) diruang tunggu pasien. 6. Memperhatikan kebersihan lingkungan rumah sakit. DAFTAR PUSTAKA (RSUD) diharapkan agar : Kefamenanu Anonim.2004a. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotik.Jakarta : 1. Melakukan survei terhadap Departemen Kesehatan tingkat kepuasan pasien secara rutin dan berkala. 2. Meningkatkan sistem manajemen yang mengutamakan kepuasan pasien bukan hanya di Instalasi Farmasi saja tetapi di semua bidang yang ada di rumah sakit. Republik Indonesia. --------. 2004b. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta : Departemen Republik Indonesia. Kesehatan --------. 2009. Peraturan Pemerintah RI Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta : Departemen 3. Dapat menambah tenaga Apoteker dan Asisten Kesehatan Indonesia. Republik

472 Bungin, Burhan. 2004. Metodolongi Peneliltian Kuantitatif.Edisi I. Jakarta : Kencana. Hale, Ananias. 2010. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Ende. Kupang Notoatmojo. 2005. Metodolongi Penelitian Kesehatan. Cetakan Ketiga. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Pohan, I.S. 2003.Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan.. Bekasi : Kesainct Blanc Siregar, Charles. 2004. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. Supriyanto.S. dan Dwi. W. R, 2007. Manajemen Mutu.Surabaya : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.