HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLI UMUM PUSKESMAS PANJATAN 1 KULON PROGO

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS TEMON 1 KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN TINGKAT EMPATI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS 3 DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2016

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

: PAMBUDI EKO PRASETYO

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RAWAT INAP PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA

PENGARUH MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Wati

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

Oleh: SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana HERU DHIYANTO

Factors that Affect the Service Quality Toward Patient Satisfaction In Clinical Disease In Sunan Kalijaga Demak Period Of May 2015 Oktober 2015

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH KELAS I DI SD N KALIGONDANG BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas pada pelayanannya saja (Kuncoro,2000).

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: DESYANI PUSPITA PURNAMA SARI

Maria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT

Fidyawati, et al, Hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang.

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

Kata kunci : Orientasi Pasien Baru, Kepuasan Pasien.

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SIDIKALANG

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

HuBunGan mutu PelaYanan PeraWaT dengan TinGkaT kepuasan Pasien rawat inap di rumah sakit dr. soediran mangun sumarso WOnOGiri TaHun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AUFARAHMAN

PERILAKU CARING PERAWAT DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TESIS. Oleh RAHMAD GURUSINGA /ADMINISTRASI KEPERAWATAN

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. (Quality of Nursing Care with Patients Satisfaction Level)

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Achmad Rizal* Elvi Juliansyah**

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: IIS HAFIZOH

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Nurse s Therapeutic Communications is Related with The Patient s Satisfaction

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN GIZI DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI NON-VERBAL PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

Transkripsi:

HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLI UMUM PUSKESMAS PANJATAN 1 KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian SyaratMencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta DISUSUN OLEH: TAVIP HAMDANI 080201110 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGGYAKARTA 2012

HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLI UMUM PUSKESMAS PANJATAN 1 KULON PROGO 1 Tavip Hamdani 2, Syaifudin 3 INTISARI Latar belakang : Mutu pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, bahkan menjadi faktor penentu citra institusi puskesmas. Salah satu indikator mutu layanan keperawatan adalah kepuasan pasien. Untuk mewujudkan hal tersebut perawat dituntut untuk menjaga profesionalisme perilaku dalam memberikan layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo. Metode penelitian : Jenis penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah pasien di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo sebanyak 167 responden. Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasilnya Perilaku perawat di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo paling banyak perilaku kurang baik yaitu 63 (39,5%). Tingkat kepuasan pasien paling tinggi adalah kepuasan sedang yaitu 137 (82%) pasien. Hasil Uji Spearman Rank didapatkan nilai r = 0,414 dengan taraf signifikasi 0,000. Kesimpulan : Ada hubungan perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo. Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo diharapkan mampu meningkatkan perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan agar didapatkan tingkat kepuasan pasien sesuai harapan. Kata kunci Kepustakaan Jumlah Halaman : kepuasan pasien, perilaku perawat : 17 buku ( tahun 2002-2012), 2 jurnal, dan 1 website : i-xiii, 67 halaman, 12 tabel, 2 gambar, 14 lampiran 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta

THE CORRELATION OF NURSES BEHAVIOR IN RENDERING SERVICE WITH THE SATISFACTION LEVEL OF OUTPATIENTS IN THE GENERAL POLYCLINIC OF PANJATAN I PUBLIC HEALTH CENTER, KULON PROGO 1 Tavip Hamdani 2, Syaifudin 3 ABSTRACT Background: Nursing service quality very much influences the quality of health service and it is even the determinant factor of the image of the public health center institution. An indicator of nursing service quality is patients satisfaction. To produce patients satisfaction, nurses are required to maintain their behavioral professionalism in rendering health services. This research was aimed at identifying the correlation of nurses behavior in rendering health service with the satisfaction level of outpatients in the General Polyclinic of Panjatan I Public Health Centre, Kulon Progo. Research Methodology: This research was a descriptive correlative study with a cross-sectional approach. The sample was 167 respondent outpatients in the General Polyclinic of Panjatan I Health Centre, Kulon Progo. The data were analyzed with a Spearman Rank test. The result showed that the highest proportion of the behavior of nurses in the General Polyclinic of Panjatan I Health Centre, Kulon Progo was categorized as not quite good, which was observed by 63 respondents (or 37.72% of the total number of respondents). Meanwhile, the highest proportion of the patient s satisfaction levels was the moderate level, which was observed by 137 respondents (or 82% of the total number of respondents). The Spearman Rank test resulted in r = 0.414 at the significance level of 0.000. Conclusion: There was a significant correlation between nurses behavior in rendering health service and outpatients satisfaction level in the General Polyclinic of Panjatan I Health Centre, Kulon Progo. Panjatan I Health Centre in Kulon Progo is expected to improve the behavior of its nurses in rendering health service in order for the outpatients satisfaction level to be as expected. Keywords : patients satisfaction, nurses behavior Bibliography : 17 books (of 2002-2012), 2 journals, and 1 website Number of pages : i-xiii, 67 pages, 13 tables, 2 pictures, 15 enclosures 1 Undergraduate Thesis Title 2 Student School of Nursing Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta 3 Lecturer School of Nursing Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta xiii

PENDAHULUAN Perubahan tingkat pendidikan dan pola konsumsi masyarakat Indonesia terhadap barang atau jasa merupakan pendorong bagi Puskesmas untuk melakukan perubahan. Perubahan yang terjadi dengan munculnya berbagai kebijakan Pemerintah, teknologi, perekonomian, perilaku konsumen, dan faktor-faktor lain berdampak pada situasi persaingan antara jasa-jasa kesehatan yang semakin tajam. Untuk itu dibutuhkan strategi yang tepat dalam mengelola pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai merupakan pelayanan kesehatan yang memiliki peran strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, sehingga kualitas pelayanan akan berpengaruh pada angka kesakitan dan kematian serta menciptakan masyarakat sehat sejahtera (Potter & Perry, 2005). Mutu pelayanan keperawatan terkait erat dengan kualitas pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu dari citra institusi pelayanan kesehatan (puskesmas) di masyarakat. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator dari mutu pelayanan keperawatan. untuk menjada eksistensi pelayanan kesehatan (Wiyana, 2008). Kepuasan pelanggan merupakan salah satu kunci untuk mempertahankan eksistensi lembaga kesehatan (Puskesmas), sehingga diperlukan evaluasi berkala terhadap layanan yang diberikan. Pelanggan yang puas akan tetap setia untuk waktu yang lebih lama, dan akan membicarakan hal yang baik tentang Puskesmas kepada orang lain, tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga dan kepuasan pelanggan akan berhubungan positif terhadap tingkat pengembalian (pendapatan) suatu institusi (Kotler, 2009). Kualitas pelayanan merupakan indikator kinerja bagi penyelenggara pelayanan kesehatan seperti Puskesmas. Untuk itu perubahan yang mengarah pada kekuatan pasar perlu dilakukan agar dapat memajukan kinerja tenaga kesehatan. Untuk mempertahankan klien, pihak Puskesmas dituntut selalu menjaga kepercayaan klien dengan memperhatikan secara cermat kebutuhan klien sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan. Klien tidak hanya mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan yang baik, tetapi juga memerlukan kenyamanan, akomodasi yang baik dan hubungan harmonis dengan staf Puskesmas. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas guna meningkatkan kepuasan pada pasien (Assauri, 2003). Puskesmas Panjatan 1 yang merupakan Puskesmas dengan kunjungan rawat jalan terbanyak di Kulon Progo. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Panjatan 1, didapatkan jumlah pasien yang mendapatkan tindakan keperawatan di poli umum sejumlah 320 pasien dalam kurun waktu satu minggu. Menurut opini dari perawat yang bertugas, jumlah

tersebut telalu banyak sehingga terjadi ketidak optimalan tindakan yang dilakukan kepada pasien karena keterbatasan tenaga perawat. Survey terhadap 50 responden yang dilakukan pada tahun 2008 terkait dengan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas didapatkan hasil bahwa klien yang menyatakan ketidakpuasannya sebanyak 36%, dan yang menyatakan sangat puas sebanyak 18 %, hal ini memperlihatkan bahwa tidak sampai 50% pengunjung yang menyatakan kepuasannya terhadap pelayanan yang diberikan. Hasil wawancara lebih mendalam yang dilakukan peneliti kepada 3 pasien yaitu, DK (21 tahun), SM (25 tahun) dan WL (23 tahun) yang berada di ruang tunggu poli umum Puskesmas Panjatan 1, diketahui kurangnya kepuasan yang didapatkan dari tindakan keperawatan, mereka mengatakan perawat kurang komunikatif dan responsif ketika melakukan tindakan keperawatan. Mereka lebih memilih berobat ke dokter praktek jika keluhan mereka tidak segera di tindak lanjuti. Mengacu pada beberapa hal diatas, Puskesmas Panjatan 1 sebagai salah satu institusi yang melayani kesehatan dasar bagi masyarakat semestinya harus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya mutu tindakan keperawatan. Untuk mewujudkan hal tersebut perawat dituntut untuk menjaga profesionalisme dalam memberikan tindakan keperawatan. Upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah dengan diterbitkannya Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Pelayanan Kesehatan, pasal 29 ayat (1) huruf (f) menyatakan, setiap Puskesmas wajib melaksanakan fungsi sosial diantaranya memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu atau miskin dan pelayanan gawat darurat tanpa uang muka (Depkes, 2009). Dalam hal ini perawat memiliki peranan yang besar terhadap kepuasan pasien, baik dilihat dari interaksinya dengan pasien dan keluarganya maupun dilihat dari keterlibatan pelayanan secara langsung kepada pasien. Perawat dalam berinteraksi dengan pasien maupun keluarganya, dituntut dapat berkomunikasi dengan baik sehingga tidak terjadi kesalah pahaman atau salah persepsi. Untuk menghindari agar tidak terjadi salah persepsi dalam berkomunikasi dengan pasien atau keluarganya maka perawat perlu meningkatkan keterampilan dasar dalam berkomunikasi agar mampu memulai, mengembangkan dan memelihara, komunikasi yang akrab, hangat, dan produktif dengan orang lain. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin meneliti hubungan perilaku perawat dalam memberikan tindakan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo.

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, yang menekankan pada waktu pengukuran/ observasi data variabel bebas dan simultan pada satu saat dan tidak ada tindak lanjutnya untuk memperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena variabel terikat dihubungkan dengan variabel bebas (Arikunto, 2002). Variabel bebas untuk penelitian ini adalah perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo. Sedangkan variabel terikat tingkat kepuasan pasien yang mendapat layanan kesehatan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo. Untuk populasi dalam penelitian ini adalah seluruh yang mendapat layanan kesehatan di poli umum Puskesmas Panjatan 1 sejumlah 320 pasien. Untuk sampel diambil berdasarkan diagram Nomogram Herry King dengan taraf kesalahan 5% dan diambil melalui simple random sampling, sehingga didapatkan sample penelitian sebanyak 167 responden (Sugiyono, 2007). Dengan kriteria bahwa responden merupakan pasien rawat jalan yang mendapat layanan kesehatan di poli umum, bisa membaca dan menulis, dapat berkomunikasi dengan baik dan dalam keadaan sadar dan bersedia menjadi responden. Adapun alat dan metode pengumpulan data dengan menggunakan jenis kuisioner tertutup (closed ended questioneres) terkait dengan perilaku perawat dan kepuasan pasien. Analisa yang digunakan adalah teknik deskriptif dan persentase. Pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus parametrik Spearman-Rank HASIL PENELITIAN Dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo Kategori Frekuensi Persentase Tinggi Sedang Rendah Jumlah 30 137 0 167 Sumber : Data Primer 2012 18% 82% 0 100% Tabel 4.5 menunjukkan kepuasan pasien paling banyak masuk dalam kategori sedang sebanyak 137 orang (82%) sedangkan untuk paling rendah masuk kategori rendah sebanyak 0 orang (0%).

Tabel 4.7 Deskripsi Perilaku Perawat dalam Memberikan Layanan Kesehatan Rawat Jalan di Poli Umum Puskesmas Panjatan1 Kulon Progo Kategori Frekuensi Persentase Baik Kurang Baik Buruk Jumlah 48 63 56 167 Sumber : Data Primer 2012 28,7% 37,7% 33,6% 100% Tabel 4.7 menunjukkan jumlah responden dengan penilaian perilaku perawat kurang baik yaitu 63 pasien (37,7%) sedangkan paling rendah perilaku perawat baik sebanyak 48 pasien (28,7%). Tabel 4.9 Hubungan Perilaku Perawat dalam Memberikan Layanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo Sig. Variabel 1 2 (2-tailed) Perilaku Perawat Kepuasan Pasien **p<0,01 1,000 0,414** 0,000-1,000 0,000 Tabel 4.9 menunjukkan nilai signifikasi pada Spearman-Rank test 0,000. Hal tersebut berarti bahwa nilai signifikasi lebih kecil dari pada 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo. PEMBAHASAN Tabel 4.5 distribusi frekuensi tingkat kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo menunjukkan bahwa kepuasan pasien paling banyak masuk dalam kategori sedang sebanyak 137 orang (82%) dan tidak terdapat kepuasan kategori rendah. Ini menunjukkan bahwa pasien sudah memiliki penilaian yang cukup baik terhadap Puskesmas. Pasien memiliki kepuasan sedang terhadap puskesmas, hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Wahana (2006) yang berjudul Hubungan Sikap dan Perilaku Perawat dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Dewasa di BPK-RSU Kabupaten Magelang Tahun

2006 yang menyatakan bahwa sebagian besar yaitu 27 (67,5%) pasien memiliki tingkat kepuasan sedang. Kotler (2012) menyatakan kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Penilaian pelanggan atas kinerja produk tergantung pada banyak faktor, terutama jenis hubungan loyalitas yang dimiliki pelanggan dengan sebuah merk. Konsumen sering membentuk persepsi yang lebih menyenangkan tentang sebuah produk yang sudah mereka anggap positif. Tabel 4.7 menunjukkan 63 perawat (39,5%) memiliki perilaku kurang baik dalam memberikan layanan kesehatan. Ini membukikan bahwa perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan masih kurang memenuhi apa yang diharapkan oleh pasien pada umumnya. Ini dikarenakan perilaku dalam memberikan layanan kesehatan selain dipengaruhi oleh keadaan lingkungan juga dipengaruhi oleh faktor emosional. Hal ini sesuai dengna pendapat Notoatmodjo (2007) yang mengungkapkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal/emosional dan faktor eksternal/lingkungan. Jika salah satu dari 2 faktor tersebut bermasalah maka akan menunjukkan adanya perilaku yang kurang baik. Dari hasil paparan pada tabel 4.5 dan 4.7 dan disertai hasil uji statistik Spearman-Rank pada tabel 4.9yang menunjukkan nilai r xy sebesar 0,414 dengan taraf signifikansi 0,000. Nilai ini berarti menunjukkan nilai p 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau terhadap hubungan antara perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo. Koefisien korelasi Spearman-Rank ini menunjukkan hubungan yang positif, yaitu perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan yang kurang baik akan mengakibatkan tingkat kepuasan yang sedang, sebaliknya perilaku yang baik akan mengakibatkan tingkat kepuasan yang tinggi. Lewis (2006) menyatakan bahwa kepuasan pengguna pelayanan kesehatan (dalam hal ini adalah pasien) mempunyai kaitan dengan hasil pelayanan kesehatan yang penting baik secara medis maupun secara ekonomis seperti kepatuhan terhadap pengobatan, pemahaman terhadap informasi medis, dan kelangsungan perawatan. Perawat dalam memberikan layanan kesehatan setiap harinya berhubungan dengan berbagai karakteristik pasien. Untuk itu perawat dituntut memiliki perilaku yang baik untuk memberikan layanan kesehatan yang baik sehingga kepuasan pasien terhadap Puskesmas akan tinggi. Contohnya, saat menghadapi kondisi kesehatan pasien yang sedang menurun hendaknya perawat tetap berperilaku ramah dalam memberikan informasi yang terbaik untuk pasien, karena kondisi dengan sikap ramah akan memunculkan perasaan nyaman dan aman pada pasien sihingga hal ini akan membentuk kepuasan yang tinggi pada pasien.

Perawat yang mampu memberikan layanan kesehatan dengan baik sehingga kebutuhan pasien terpenuhi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi. Pelayanan yang memuaskan atau berkualitas akan membentuk loyalitas dan pasien percaya terhadap pelayanan yang diberikan. Hal tersebut dapat membentuk kepercayaan kepada pasien sehingga akan mempunyai klien yang tetap, dapat meningkatkan klien dengan mendatangkan klien baru, dan akan tetap meningkatkan kualitas suatu pelayanan kesehatan dimata masyarakat (Suryadi, 2007). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo yang ditunjukkan dengan : 1. Perilaku perawat di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo paling banyak 63 (39,5%) yaitu perilaku kurang baik dalam, sedangkan paling sedikit 48 (28,7%) yaitu perilaku baik. 2. Kepuasan pasien di Poli Umum Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo sebagian besar pasien menyatakan kepuasan kategori sedang yaitu sebanyak 137 orang (82%), sedangkan sebagian kecil yaitu 30 orang (18%) menyatakan kepuasan kategori rendah. SARAN 1. Kepala Puskesmas Panjatan 1 Kulon Progo Puskesmas diharapkan dapat melakukan penilaian kepuasan pasien secara berkala dan teratur sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan secara berkala dan dapat dilakukan perbaikan jika terdapat masalah 2. Perawat Panjatan 1 Kulon Progo Perawat diharapkan dapat segera meningkatkan perilakunya dalam memberikan layanan kesehatan karena hal ini dapat meningkatkan kepuasan pasien. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi tentang perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien sehingga dapat menghindari banyaknya keluhan pasien serta dapat memberikan kepuasan terhadap pasien. 3. Peneliti Selanjutnya Peneliti lain diharapkan mampu mengembangkan penelitian lain terkait dengan kepuasan pasien secara lebih luas atau secara khusus terkait dengan mutu pelayanan kesehatan atau variabel lain yang belum diteliti.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakata Assauri, 20003. Customer Service yang Baik Landasan Pencapaian Customer Satisfaction. Usahawan.No.01, Tahun XXXII, Jakarta Depkes, 2012. Undang-Undang Tentang Rumah Sakit, http://perpustakaan.depkes.go.id diakses tanggal 11 April 2012 Kotler P, 2012. Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta Notoadmojo S. 2007, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta Potter P. A and Perry A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, EGC, Jakarta Sugiono, 2010. Statistika Untuk Penelitian, Alpabeta, Bandung Wahana, Y. 2006. Hubungan Sikap dan perilaku Perawat dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Dewasa di BPK-RSU Kabupaten Magelang Tahun 2006. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Tidak Dipublikasikan.