Mata Kuliah: Statistik Inferensial

dokumen-dokumen yang mirip
Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

Bab 2 LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

Gambar 2.1 Klasifikasi Metode Dependensi dan Interdependensi Analisis Multivariat

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Regresi Linier Berganda

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

Analisis Regresi Linier ( Lanjutan )

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Analisa Regresi Berganda

REGRESI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani /

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1)

Analisis Korelasi & Regresi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Hitung Manual Analisis Regresi Linear Berganda Dua Variabel Bebas

A. SOAL 1: UJI NORMALITAS DATA DG CHIR KUADRAT. Pengukuran terhadap tinggi mahasiswa tingkat pertama dilakukan dan

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

ANALISA METODE BACKWARD DAN METODE FORWARD UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Pengujian hipotesis. Mata Kuliah: Statistik Inferensial. Hipotesis

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

BAB II MODEL REGRESI. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

STATISTIK PENDIDIKAN

SESI 13 STATISTIK BISNIS

VI.a. Analisis Korelasi dan Regresi

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression

Analisis Korelasi dan Regresi. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di

Regresi dengan Microsoft Office Excel

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

Kualitas Fitted Model

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER 1 OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Analisis Regresi: Metode Kuadrat Terkecil Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Analisis Regresi dan Korelasi Linier Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi Kesalahan Baku Pendugaan Asumsi-asumsi Metode Kuadrat Terkecil Perkiraan Interval dan Pengujian Hipotesa Hubungan Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi dan Kesalahan Baku Pendugaan PENGERTIAN ANALISIS KORELASI Analisis Korelasi Suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel. 3 1

HUBUNGAN POSITIF DAN NEGATIF H ubungan Inflasi dan Suku Bunga (Korelasi Negatif) 35 30 5 0 15 5 0,0 1 9,3 5 1,55,33 Infla si Hubungan Produksi dan Harga Minyak Goreng (Korelasi Positif) 70 0 60 0 50 0 40 0 30 0 0 0 0 0 6 37 7 40 7 7 81 8 4 9 88 1 Harga Minyak Goreng Gambar pertama menunjukkan hubungan antara variabel inflasi dan suku bunga. Apabila dilihat pada gambar saat inflasi rendah, maka suku bunga tinggi dan pada saat inflasi tinggi, suku bunga rendah. Gambar tersebut menunjukkan adanya hubungan antara inflasi dan suku bunga yang bersifat negatif. Gambar kedua memperlihatkan hubungan yang positif antara variabel produksi dan harga minyak goreng yaitu apabila harga meningkat, maka produksi juga meningkat. 4 RUMUS KOEFISIEN KORELASI Rumus koefisien korelasi tersebut dinyatakan sebagai berikut: Di mana: r = r X Y åxy ( X ) ( X) ( Y ) ( Y) n n ( XY ) ( X )( Y ) ( ) ( ) ( ) ( ) n X X n Y Y : Nilai koefisien korelasi : Jumlah pengamatan variabel X : Jumlah pengamatan variabel Y : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X 5 HUBUNGAN KUAT DAN LEMAHNYA SUATU KORELASI Korelasi negatif sempurna Korelasi negatif sedang Tidak ada Korelasi Korelasi positif sedang Korelasi positif sempurna Korelasi negatif kuat Korelasi negatif lemah Korelasi positif lemah Korelasi positif kuat -1,0-0,5 Korelasi negatif 0,0 0,5 1,0 Korelasi positif Skala r 6

CONTOH: PERMINTAAN DIPENGARUHI HARGA DAN PENDAPATAN Tahun Investasi (milliar) Suku bunga (%/th) 1994 34.85 19,5 1995 43.141 17,75 1996 50.85 18,88 1997 57.399 19,1 1998 74.873 1,98 1999 31.180 3,7 000 8.897 8,89 001 38.056 18,43 00 45.96 19,19 7 CONTOH: PERMINTAAN DIPENGARUHI HARGA DAN PENDAPATAN n Rumus koefisien korelasi ( XY ) ( X )( Y ) r = ( ) ( ) ( ) ( ) n X X n Y Y n Y X X XY Y 1 34.85 19,5 371 659.986 1.175.461.5 43.141 17,75 315 765.753 1.861.145.881 3 50.85 18,88 356 959.576.583.180.65 4 57.399 19,1 369 1..635 3.94.645.01 5 74.873 1,98 483 1.645.709 5.605.966.19 6 31.180 3,7 41 1.006.179 97.19.400 7 8.897 8,89 835 834.834 835.036.609 8 38.056 18,43 340 701.37 1.448.59.136 9 45.96 19,19 368 88.011.11.505.444 Jumlah 404.618 196 4478 8.558.054 19.888.39.650 r = 9 8 5 5 8 0 5 4 1 9 6 4 0 4 6 1 8 = 0, 4 1 9( 4 4 7 8 ( 1 9 6 ) 9 ( 1 9 8 8 8 3 9 6 5 0 ) ( 4 0 4 6 1 8 ) 8 PENGERTIAN KOEFISIEN DETERMINASI Koefisien determinasi Bagian dari keragaman total variabel tak bebas Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independent). Koefisien determinasi = r r = n ( XY ) ( X )( Y ) ( ) ( ) ( ) ( ) n X X n Y Y 9 3

OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Analisis Regresi: Metode Kuadrat Terkecil Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Analisis Regresi dan Korelasi Linier Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi Kesalahan Baku Pendugaan Asumsi-asumsi Metode Kuadrat Terkecil Perkiraan Interval dan Pengujian Hipotesa Hubungan Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi dan Kesalahan Baku Pendugaan RUMUS UJI t UNTUK UJI KORELASI r n t = 1 r atau t = r 1 - r n - Di mana: t : Nilai t-hitung r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah data pengamatan 11 CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI SOAL A Ujilah apakah (a) nilai r = - 0,41 pada hubungan antara suku bunga dan investasi dan (b) r = 0,86 pada hubungan antara harga minyak dan produksi kelapa sawit sama dengan nol pada taraf nyata 5%? 1. Perumusan hipotesa: Hipotesa yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi dilambangkan dengan sedang pada sampel r. H 0 : r = 0 H 1 : r ¹ 0. Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/=0,05/=0,05) dengan derajat bebas (df) = n-k = 9 - = 7. Nilai taraf nyata a/= 0,05 dan df =7 adalah =,36. Ingat bahwa n adalah jumlah data pengamatan yaitu = 9, sedangkan k adalah jumlah variabel yaitu Y dan X, jadi k=. 3. Menentukan nilai uji t t = r = 1-r n- -0,41 = 1,1 1-(,041) 9-1 4

CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI 4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis,36 Daerah menolak Ho Daerah menolak Ho Daerah tidak menolak Ho,36 t= 1,1,36 5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung ternyata terletak pada daerah tidak menolak H 0. Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi dalam populasi sama dengan nol, hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi lemah dan tidak nyata. 13 CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI SOAL B 1.Perumusan hipotesa: Hipotesa yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi dilambangkan dengansedang pada sampel r. H 0 : ρ = 0 H 1 : ρ 0.Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (α/=0,05/=0,05) dengan derajat bebas (df) = n-k = 1 - =. Nilai taraf nyata α/=0,05 dan df = adalah =,3. 3. Menentukan nilai uji t t = r = 1-r n- 0,86 1-(0,86) 1- = 5,33 14 RUMUS KOEFISIEN DETERMINASI 4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis,3 Daerah menolak Ho Daerah tidak menolak Ho Daerah menolak Ho,3,3 t= 5,33 5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung berada di daerah menolak H 0, yang berarti bahwa H 0 di tolak dan menerima H 1. Ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi pada populasi tidak sama dengan nol, dan ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan nyata antara harga minyak dan produksi kelapa sawit. 15 5

MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI KORELASI 16 MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI KORELASI 17 OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Analisis Regresi: Metode Kuadrat Terkecil Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Analisis Regresi dan Korelasi Linier Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi Kesalahan Baku Pendugaan Asumsi-asumsi Metode Kuadrat Terkecil Perkiraan Interval dan Pengujian Hipotesa Hubungan Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi dan Kesalahan Baku Pendugaan 18 6

RUMUS PERSAMAAN REGRESI Persamaan regresi Suatu persamaan matematika yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel. 19 SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU MENARIK GARIS REGRESI Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut: 35 30 5 0 15 5 0 Hubungan Inflasi dan Suku Bunga,01 9,35 1,55,33 Inflasi Gambar A 0 SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU MENARIK GARIS REGRESI Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut: 35 30 5 0 15 5 0 d b a HubunganInflasi dan Suku Bunga c,01 9,35 1,55,33 Inflasi Gambar B 1 7

CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL LEBIH KECIL Suku Bunga 40 30 0 0 e 1 Y1 Hubungan Inflasi dan Suku Bunga e 1 Y1 e e Y e 3 Y e 3 Y4 Y3 Y3 e 4 Y4 e 4.01 9.35 1.55.33 Inflasi Y5 e 5 Yn e n Yn e n Gambar A: selisih antara dugaan dan aktual lebih kecil CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL LEBIH BESAR Hubungan Inflasi dan Suku Bunga Suku Bunga 35 30 5 0 15 5 0 e 1 Y1 Ye.01 9.35 1.55.33 Inf lasi e 3 Y3 Y4e4 e 5 Y5 Yne n 3 GAMBAR PERSAMAAN REGRESI Y +b -b a X Gambar A: Ŷ = a + b X Gambar B: Ŷ = a - b X X 4 8

RUMUS MENCARI KOEFISIEN a DAN b a n n( XY) ( X ) X)( ( X) = X) ( Y) b( X) b = n b Y : Nilai variabel bebas Y a : Intersep yaitu titik potong garis dengan sumbuy b : Slope atau kemiringan garis yaitu perubahan rata-rata pada Ŷ untuk setiap unit perubahan pada variabel X X : Nilai variabel bebas X n : Jumlah sampel 5 OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi sampling Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi 6 9

CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA MINYAK KELAPA SAWIT Persamaan Ŷ=,8631 + 0,0086 X. Gambar A: Koordinat antara Y dan Ŷ 8 CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA MINYAK KELAPA SAWIT Persamaan Ŷ =,8631 + 0,0086 X. P ro d uk s i 8 6 4 0 71 87 319 330 348 383 384 411 47 6 640 Harga Y = Y' Gambar B: Koordinat antara Y dan Ŷ, dimana Y = Ŷ 9 DEFINISI Standar error atau kesalahan baku Pendugaan Suatu ukuran yang mengukur ketidakakuratan pencaran atau persebaran nilai-nilai pengamatan (Y) terhadap garis regresinya ( Ŷ ). 30

DEFINISI S yx Di mana: = e = (Y Ŷ) n n S y.x : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui Y : Nilai pengamatan dari Y : Nilai dugaan dari Y n Ŷ : Jumlah sampel, derajat bebas n- karena terdapat dua parameter yang akan digunakan yaitu a dan b. 31 MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI STANDAR ERROR SY.X 3 MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI STANDAR ERROR SY.X 33 11

OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Analisis Regresi: Metode Kuadrat Terkecil Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Analisis Regresi dan Korelasi Linier Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi Kesalahan Baku Pendugaan Asumsi-asumsi Metode Kuadrat Terkecil Perkiraan Interval dan Pengujian Hipotesa Hubungan Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi dan Kesalahan Baku Pendugaan 34 ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL Beberapa asumsi penting metode kuadrat terkecil adalah sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata dari error term atau expected value untuk setiap nilai X sama dengan nol. Asumsi ini dinyatakan E(ei/Xi) = 0. Nilai error dari Ei dan Ej atau biasa disebut dengan kovarian saling tidak berhubungan atau. berkorelasi. Asumsi ini biasa dilambangkan sebagai berikut, Cov (Ei, Ej) = 0, di mana i ¹ j. Berdasarkan pada asumsi nomor 1, pada setiap nilai Xi akan terdapat Ei, dan untuk Xj akan ada Ej, yang dimaksud dengan nilai kovarian = 0 adalah nilai Ei dari Xi tidak ada hubungan dengan nilai Ej dari Xj. Y G a ris re g res i S a tu d e v ia s i sta n d a r N ilai te ngah te rletak pada garis regresi X 1 X X 3 X 35 ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL 3. Varian dari error bersifat konstan. Ingat bahwa varian dilambangkan dengan s, sehingga asumsi ini dilambangkan dengan Var (Ei/Ej) = E(ei ej) = s. Anda perhatikan pada gambar di atas bahwa nilai Ei (yang dilambangkan dengan tanda titik) untuk setiap X yaitu X 1, X dan X 3 tersebar secara konstan sebesar variannya yaitu s. Pada gambar tersebut nilai E tersebar 1 standar deviasi di bawah garis regresi dan 1 standar deviasi di atas garis regresi. Seluruh sebaran nilai Ei untuk Xi dan Ej untuk Xj, di mana i ¹ j terlihat sama dengan ditunjukkan kurva yang berbentuk simetris dengan ukuran yang sama, hal inilah yang dikenal dengan varians dari error bersifat konstan. 4. Variabel bebas X tidak berkorelasi dengan error term E, ini biasa dilambangkan dengan Cov (Ei, Xi) = 0. Pada garis regresi Y=a + bxi + ei maka nilai Xi dan Ei tidak saling mempengaruhi, sebab apabila saling mempengaruhi maka pengaruh masing-masing yaitu X dan E tidak saling dapat dipisahkan. Ingat bahwa yang mempengaruhi Y selain X adalah pasti E yaitu faktor diluar X. Oleh sebab itu varians dari E dan X saling terpisah atau tidak berkorelasi. 36 1

OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Analisis Regresi: Metode Kuadrat Terkecil Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Analisis Regresi dan Korelasi Linier Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi Kesalahan Baku Pendugaan Asumsi-asumsi Metode Kuadrat Terkecil Perkiraan Interval dan Pengujian Hipotesa Hubungan Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi dan Kesalahan Baku Pendugaan 37 RUMUS 1 (X X) Ŷ ± t(syx) + n X ( X) / n Ŷ : Nilaidugaan dariyuntuk nilai X tertentu t : Nilait-tabel untuk taraf nyata tertentu S y.x : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui X : Nilaidata pengamatanvariabelbebas X : Nilairata-ratadata pengamatanvariabelbebas n : Jumlah sampel 38 PENDUGAAN INTERVAL NILAI KOEFISIEN REGRESI A DAN B Dengan menggunakan asumsi bahwa nilai Ei bersifat normal, maka hasil dugaan a dan b juga mengikuti distribusi normal. Sehingga nilai t = (b B)/σb, juga merupakan variabel normal. Dalam praktiknya nilai standar deviasi populasi σb sulit diketahui, maka standar deviasi populasi biasa diduga dengan standar deviasi sampel yaitu Sb, sehingga nilai t menjadi t = (b B)/Sb. Selanjutnya probabilitasnya dinyatakan sebagai berikut: P(-tα/ (b B)/Sb tα/ ) = 1 - α P(-tα/. Sb (b B) tα/. Sb) = 1 - α Sehingga interval B adalah: (b -tα/. Sb B b + tα/. Sb) sedangkan dengan cara yang sama interval A adalah: (a -tα/. Sa A a + tα/. Sa) di mana Sa dan Sb adalah sebagai berikut: Sb = Sy.x / [ X ( X) /n] Sa = ( X.Sy.x)/ (n X ( X) ) 39 13

OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi sampling Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Analisis Regresi dan Korelasi Linear Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi Pengertian Korelasi Sederhana dan Kegunannya Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Analisis Regresi: Metode Kuadrat Terkecil Kesalahan Baku Pendugaan Perkiraan Interval dan Pengujian Hipotesa Hubungan Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi dan Kesalahan Baku Pendugaan 40 ANALISIS VARIANS ATAU ANOVA Analisis Varians atau ANOVA Merupakan alat atau peranti yang dapat menggambarkan hubungan antara koefisien korelasi, koefisien determinasi dan kesalahan baku pendugaan. Untuk mengukur kesalahan baku kita menghitung error yaitu selisih Y dengan Ŷ atau dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan: e = Y atau dalam bentuk lain yaitu Y = Ŷ + e Ŷ Di mana Y adalah nilai sebenarnya, Ŷ adalah nilai regresi e adalah error atau kesalahan 41 TABEL ANOVA Sumber Keragaman (Source) Derajat bebas (df) Sum Square (SS) Mean Square (MS) Regresi (Regression) 1 (jumlah var bebas, X) SSR = ( Ŷ Y) MSR =SSR/1 Kesalahan (error) n- SSE = (Y Ŷ) MSE =SSE/(n-) Total n-1 SST = (Y Y) 4 14