BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2006:270) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak ada hubungan itu. Besarnya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas (x), sedangkan variabel yang dipengaruhi disebut variabel terikat (y). Variabel yang dicari hubungannya adalah variabel penggunaan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah 7 Sekolah Dasar Negeri yang berada di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, yaitu : SDN 01 Jatirejo, SDN Beji Lor 01, SDN Beji Lor 02, SDN Deresansari 01, SDN Deresansari 02, MI Jatirejo, SDN Ketanggi 01. 3.2 Variabel Penelitian Arikunto (2006:118) mengartikan variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan teori, maka ditetapkan variabelvariabel penelitian sebagai berikut : variabel bebas (independent variabel) yaitu penggunaan jam belajar di luar sekolah (x1) dan pendampingan belajar orangtua (x2), sedangkan variabel terikat (dependent variabel) adalah prestasi belajar siswa (y). 21
22 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (Variabel x 1 ) Prestasi Belajar (Variabel y) Pendampingan Belajar Orangtua (Variabel x 2 ) 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian : 3.3.1 Populasi Adapun populasi dan sampel penelitian akan dijabarkan dalam uraian di bawah ini Sugiyono (2010:117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD kelas V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh yang berjumlah 253 siswa. Jumlah populasi sebanyak 7 sekolah, yaitu : SDN 01 Jatirejo, SDN Beji Lor 01, SDN Beji Lor 02, SDN Deresansari 01, SDN Deresansari 02, MI Jatirejo, SDN Ketanggi 01. Tabel 3.1 Data Populasi Siswa SD Kelas V Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012 Nama Sekolah Status Sekolah Jumlah Siswa SDN 01 Jatirejo SD Inti 23 Siswa SDN Beji Lor 01 SD Imbas 20 Siswa SDN Beji Lor 02 SD Imbas 33 Siswa SDN Deresansari 01 SD Imbas 24 Siswa SDN Deresansari 02 SD Imbas 35 Siswa MI Jatirejo SD Imbas 18 Siswa SDN Ketanggi 01 SD Imbas 28 Siswa Jumlah Populasi Siswa Kelas V 181 Siswa
23 3.3.2 Sampel Sampel menurut Sugiyono (2010:118) adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Berdasarkan Penelitian ini mengambil sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik cluster sampling ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada suatu gugus terdapat kelompok-kelompok sekolah berdasarkan lokasi dan perannya yaitu sebagai SD inti, dan SD imbas. Penelitian ini mengambil sampel 1 sekolah sebagai SD inti, dan 2 sekolah sebagai perwakilan dari SD imbas. Berikut disajikan data sampel siswa kelas V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Data Sampel Siswa SD Kelas V Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012 Nama Sekolah Status Sekolah Jumlah Siswa SDN 01 Jatirejo SD Inti 23 Siswa SDN Beji Lor 01 SD Imbas 20 Siswa SDN Beji Lor 02 SD Imbas 33 Siswa Jumlah Sampel Siswa Kelas V 76 Siswa 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini akan diuraikan pada bahasan di bawah ini : 3.4.1 Teknik Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan : 3.4.1.1 Kuesioner (angket) Kuesioner (angket) digunakan untuk mengukur besarnya variabel penggunaan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa. Alat ukur yang digunakan adalah model skala Likert. Sugiyono (2010:134) mengemukakan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
24 presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. 3.4.1.2 Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger nilai, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:231). Djamarah (2002:120) mengemukakan bahwa tes sub sumatif meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi siswa. Pada penelitian ini, penulis menggunakan studi dokumentasi dengan cara mengumpulkan data rata-rata nilai sub sumatif 5 mata pelajaran kelas V Tes Tengah Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/ 2012 di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2006:160) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner atau angket. Untuk angket penggunaan jam belajar di luar sekolah ini, penulis adopsi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Kase (2005), konsep pemanfaatan jam belajar di luar sekolah di buat berdasarkan aspek-aspek pemanfaatan jam belajar di luar sekolah menurut teori kepustakaan dari The Liang Gie dan Slameto (dalam Kase, 2005:37) yang dijabarkan menjadi tiga sub konsep yaitu : 1) penambahan jumlah jam belajar di luar jam sekolah, 2) penggunaan penambahan jam belajar secara optimal, dan 3) cara penggunaan jam belajar di luar sekolah. Sedangkan angket pendampingan belajar orangtua ini, penulis adopsi dari Prasetyo (2009). Angket pendampingan belajar oleh orangtua digunakan untuk mengukur tingkat pendampingan belajar yang dilakukan oleh orangtua. Angket
25 pendampingan belajar oleh orangtua yang disusun terdiri dari 4 aspek yaitu fasilitator, informator, motivator dan penasehat (dalam Prasetyo, 2009:33). Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Konsep Sub konsep Indikator empirik No. Item Penggunaan jam Penambahan Belajar sesuai jadwal 1, 12, 15, belajar di luar jumlah jam belajar Belajar 4 jam di luar jam sekolah 14, 20, 21 sekolah adalah di luar jam Sakit kepala bila belajar dalam waktu yang suatu proses aktif sekolah. cukup lama di luar jam Mengutamakan waktu belajar sekolah untuk menambah Penggunaan Memanfaatkan waktu belajar 2, 8, 10, pengetahuan penambahan jam Cepat bosan bila belajar sendiri 13, 19, dalam belajar secara Menyelesaikan tugas sekolah sebelum 17, 18 mendukung jam optimal menonton TV belajar aktif di Aktif mengikuti kegiatan di luar sekolah dan Cara penggunaan Mengulangi pelajaran sekolah 3, 4, 5, 6, pencapaian prestasi belajar jam belajar di luar sekolah Menyelesaikan pekerjaan rumah Belajar sendiri Mengerjakan pekerjaan lain Belajar kelompok di rumah teman 7, 9, 11, 16 Untuk pengumpulan data pemanfaatan jam belajar di luar sekolah, menggunakan skala penilaian (Rating scale). Angket dengan menggunakan skala penilaian ini adalah instrumen yang umum digunakan untuk meminta responden memberikan tanggapan terhadap beberapa pernyataan dengan menentukan sebuah skala yang tidak dipaksakan kepada responden tersebut. Sedangkan untuk bentuk pilihan respon dari responden terhadap tiap-tiap pernyataan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
26 Tabel 3.4 Penilaian Skala Angket Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Jawaban Skor Item Favorable Skor Item Unvavorable SS : Sangat Setuju 4 1 S : Setuju 3 2 KS : KurangSetuju 2 3 TS : Tidak Setuju 1 4 Berikut kisi-kisi instrument pendampingan belajar orangtua yang terdiri dari empat aspek yaitu orangtua sebagai fasilitator, informator, motivator, dan penasehat yang disajikan dalam tabel 3.5 di bawah ini : Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Pendampingan Belajar Orangtua Aspek Indikator Nomor item Fasilitator Menyediakan tempat belajar 1,2,3,4,5,6 Membelikan buku dan alat tulis Kalkulator Makanan kecil Mengatur jadwal Informator Mengatur menonton TV Menjelaskan perlunya mengerjakan PR Memberitahu cara mengatur kegiatan belajar Memberitahu langkah-langkah yang harus dilakukan Memberitahu apa saja yang tidak boleh dilakukan 7,8,9,10,11,1 2 Motivator Penasehat Menanyakan ada/ tidak PR Menyuruh belajar terjadwal Menegur anak jika lalai Mengecek tugas dari sekolah Mendampingi belajar Menandatangani buku pekerjaan rumah Menasehati anak agar serius belajar Bertanya pada pihak lain jika kesulitan Les Jumlah 31 13,14,15,16, 17,18,19,24. 28,29 20,21,22,23, 25,26,27,28, 30,31
27 Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis angket tertutup, dengan maksud responden memberikan tanda silang (x) pada setiap alternatif pernyataan yang tersedia. Sedangkan untuk bentuk angket adalah angket langsung, artinya peneliti langsung memberikan angket tersebut kepada responden sehingga isinya menggambarkan keadaan diri responden itu sendiri. Dalam angket pendampingan belajar orangtua ini menggunakan skala pengukuran Likert dengan alternatif jawaban seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.6 Penilaian Skala Angket Pendampingan Belajar Orangtua Jawaban Skor Item Favorable Skor Item Unvavorable SL : Selalu 4 1 SR : Sering 3 2 JR : Jarang 2 3 TP : Tidak pernah 1 4 3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Data Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2006:168). Untuk itu, dalam penelitian ini, penulis telah melakukan uji validitas dan reliabilitas di SD Negeri Beji Lor 01 dan SD Negeri Beji Lor 02, dengan jumlah responden sebanyak 20 siswa. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrument selanjutnya instrument tersebut dapat digunakan dalam penelitian. 3.4.3.1 Uji Validitas Menurut Gay (dalam Mawardi, 2005: 62) disebutkan bahwa tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap butir instrumen dengan totalnya dikoreksi dengan butirnya sendiri (corrected item to total correlation). Tekniknya dengan mencari koefisien corrected item to total correlation. Menurut Azwar (dalam Nugrahadi, 2009:35) menyatakan suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,25.
28 1. Validitas Instrumen Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Berdasarkan hasil analisis validitas instrumen pemanfaatan jam belajar di luar sekolah, perlu diadakan uji coba validitas terhadap item tersebut. Hasil perhitungan validitas item penggunaan jam belajar di luar sekolah menggunakan SPSS 16.0 for Windows (Terlampir). Dari hasil uji validitas berdasarkan rentang koefisien validitas yang disampaikan oleh Azwar (dalam Nugrahadi, 2009:35), maka dari 21 item, jumlah item yang gugur sebanyak 9 item karena nilai koefisien corrected item to total correlation 0,25. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 21 item, ada 18 item yang valid dan 3 item tidak valid. Item yang terbuang adalah nomor 4, 5, 6, 7, 8, 11, 14, 15 dan 17. Berdasarkan penjelasan diatas maka jumlah item yang digunakan dalam penelitian sebanyak 12 item. Adapun hasil analisis validitas pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dapat dilihat dalam tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Validitas Item Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah dengan 21 Item No. Item No. Item Tidak Sub konsep 1. Penambahan jumlah jam belajar di luar jam sekolah. 2. Penggunaan penambahan jam belajar secara optimal 3. Cara penggunaan jam belajar di luar sekolah Valid Valid 1, 12, 20, 21 14,15 2, 10, 13, 18, 19 8,17 3, 9, 16 4,5,6,7,11 Jumlah 12 9 2. Validitas Instrumen Pendampingan Belajar Orangtua Berdasarkan hasil analisis validitas instrumen pendampingan belajar orangtua, perlu diadakan uji coba validitas terhadap item tersebut. Hasil perhitungan validitas item pendampingan belajar orangtua, menggunakan SPSS 16.0 for Windows (Terlampir). Dari hasil uji validitas berdasarkan rentang koefisien validitas yang disampaikan oleh Azwar (dalam Nugrahadi, 2009:35), maka dari 31 item, jumlah
29 item yang gugur sebanyak 5 item karena nilai koefisien corrected item to total correlation 0,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 31 item, ada 26 item yang valid dan 5 item tidak valid. Nomor item terbuang adalah nomor 5, 14, 19, 26, dan 31. Berdasarkan penjelasan diatas maka jumlah item yang digunakan dalam penelitian sebanyak 26 item. Adapun hasil analisis validitas kebiasaan belajar siswa dapat dilihat dalam tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Hasil Analisis Uji Validitas Item Pendampingan Belajar Orangtua dengan 31 Item Aspek No. Item Valid No. Item Tidak Valid Fasilitator 1, 2, 3, 6 5 Informator 7, 8, 9, 10, 11, - 12 Motivator 13, 14, 15, 16, 14,19 17, 18, 20, 24, 28, 29 Penasehat 21, 22, 23, 25, 26 dan 31 27, 28, 31 Jumlah 26 5 3.4.3.1 Uji Reliabilitas Arikunto (2006:178) reliabilitas adalah sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Untuk mengukur reliabilitas instrument menggunakan uji realibilitas alpha dengan menggunakan program SPSS for Window versi 16.0. Sedangkan untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument mengunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Mawardi, 2005:67), yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (α) sebagai berikut : α 0,7 = tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 = dapat diterima 0,8 < α 0,9 = reliabilitas bagus α > 0,9 = reliabilitas memuaskan.
30 1. Reliabilitas Instrumen Pemanfaatan jam Belajar di luar sekolah Untuk reliabilitas angket pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dinyatakan dalam tabel 3.9 di bawah ini: Tabel 3.9 Reliabilitas Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.717.729 21 Tabel 3.9 menunjukkan hasil uji reliabilitas nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,864. Nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,717 tersebut termasuk dalam kriteria dapat diterima. Hal ini berarti instrumen pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang digunakan pada penelitian ini adalah reliabel. 2. Reliabilitas Instrumen Pendampingan Belajar Orangtua Untuk reliabilitas angket pendampingan belajar orangtua dinyatakan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.10 Reliabilitas Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.922.919 31 Tabel 3.10 menunjukkan hasil uji reliabilitas nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,851. Nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,922 tersebut termasuk dalam kriteria reliabilitas memuaskan. Hal ini berarti instrumen pendampingan belajar orangtua yang digunakan pada penelitian ini adalah reliabel.
31 3.4.4 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data-data terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan one-sampel kolmogorov smirnov (K-SZ). Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ > 0,05. 3.5 Teknik Analisis data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi. 3.5.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk memperolah gambaran mengenai keadaan suatu objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2010:207). Ukuran yang digunakan adalah mean, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum. 3.5.2 Analisis Korelasi Model analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis korelasi product moment Pearson. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu pemanfaatan jam belajar di luar sekolah (x1) dan pendampingan belajar orangtua (x2) sebagai variabel independen dengan prestasi belajar (y) sebagai variabel dependent. Untuk mengukur eratnya hubungan antara ketiga variabel (x1, x2 dan y) dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation). Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunnjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2009 : 231-232). Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan SPSS for Window versi 17.0.