HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA PEKERJA DI DESA PELEMKEREP KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA. Oleh : MULASTIN, S. SIT, M.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

Hubungan Tingkat Stress Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswa Kebidanan Tingkat I Dan II Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dimana remaja merupakan populasi terbesar di Indonesia yang tercatat

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja ditandai oleh perubahan besar diantaranya kebutuhan

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

HUBUNGAN ANTARA USIA SAAT TIMBULNYA MENARCHE DENGAN USIA SAAT TERJADINYA MENOPAUSE WANITA DI KECAMATAN KARTASURA. Merry Tiyas Anggraini*

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN POLA MENSTRUASI PADA MAHASISWA D3 KEBIDANAN TINGKAT 3

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTERI DENGAN SIKAP MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan keluhan-keluhan fisik lain yang salah satunya adalah gangguan siklus

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA MASA MENOPAUSE DI SERANGAN RW 02 NOTOPRAJAN NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

HUBUNGAN STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

Fajarina Lathu A INTISARI

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

SKRINING GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS VII DI SMP AL HIKMAH KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakarta. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan

BAB III METODE PENELITIAN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

METODE PENELITIAN. cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian noneksperimental

Analisis Usia Menarchee Dan Status Gizi Terhadap Usia Ibu Menopause

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya mengalami periode menstruasi atau haid. Menstruasi adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

Transkripsi:

HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA PEKERJA DI DESA PELEMKEREP KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA ABSTRAK Oleh : MULASTIN, S. SIT, M. KES Kesehatan reproduksi remaja khususnya remaja wanita erat kaitannya dengan menstruasi. Dimana tidak setiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang teratur. Stres diketahui merupakan faktor etiologi dari penyakit, salah satunya menyebabkan stres fisiologis yaitu gangguan pada menstruasi selama masa reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan antara Stres dengan Siklus Menstruasi Pada Wanita Pekerja di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara. penelitian ini dilakukan pada 62 responden dengan menggunakan tehnik sampling pengumpulan data penelitian dengan metode angket, melalui kuesioner, diolah secara coding dan scoring. Penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS 15.0 for Windows. Dengan analisa bivariat dengan rumus Chi square. Dari hasil tersebut ada hubungan antara stres dengan siklus menstruasi. Hasilnya dengan tehnik sampling bahwa menurut responden dengan umur 21-25 tahun sebanyak 25 orang (40,3%), umur 26-30 tahun sebanyak 29 (46,8%) dan umur 31-35 tahun sebanyak 8 (12,9). Dengan hasil penelitian sebagian besar responden mengalami stres dengan siklus normal sebanyak 36 (58,1%) dan sebagian kecil mengalami stres dengan siklus tidak normal sebanyak 26 orang (41,9%). Penelitian terdapat hubungan antara stres dengan siklus menstruasi. Diharapkan agar lebih meningkatkan dan memotivasi diri tentang pentingnya kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan stres dengan siklus menstruasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia masalah Kesehatan Reproduksi masih memperhatinkan karena penyebaran penduduk yang belum merata tingkat sosial ekonomi dan pendidikan belum memadai serta tingkat kesehatan belum terjangkau. Seorang perempuan merasakan terganggu dengan ketidaknyamanan akibat menstruasi yang mereka alami hampir selama hidup mereka. Siklus menstruasi sebagai suatu periode berlangsungnya perubahan fisiologi pada wanita. Menstruasi terjadi dalam rentang waktu antara fase perdarahan menstruasi yang satu dengan fase perdarahan menstruasi berikutnya. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarche dan sesaat sebelum menopause. Panjang siklus menstruasi seorang wanita biasanya di pengaruhi oleh usia. Sindrom premenstruasi terjadi pada 75-80% wanita didunia adalah usia reprouksi. (Data Statistik, 2005) 1

Pertumbuhan organ reproduksi mengalami banyak perubahan pada masa pubertas. Banyaknya berkaitan dengan peristiwa haid yang dialami oleh para remaja yaitu dengan adanya sifat kelompok yang meliputi unsur perkembangan fisik, pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, perkembangan intelektual, seksual, dan emosional. (Atikah proverawati, 2009: h. 29) Menurut proverawati (2009), pada kenyataanya pada wanita memiliki siklus menstruasi normal yaitu siklus setiap wanita tidak memiliki pola tertentu. Sedangkan menurut penelitian Bieniasz Jet al mengatakan dalam penelitiannya diantara 23 remaja yang mengalami gangguan pada siklus menstruasinya sebanyak 86,7% (13) remaja, dibandingkan dengan 37,5% (3) yang seperti ini dipengaruhi oleh beberapa yang memiliki siklus normal, faktor siklus menstruasi diantaranya yaitu faktor hormon, psikis/stres, aktivitas, gizi, sampai dengan pola makan. Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus 28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi. Hal ini dimana pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai. (Saryono, 2009; hal. 7) Salah satu yang terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan reproduksi berkaitan dengan peristiwa haid, yang ditentukan oleh proses somato-psikik, yang sifatnya komplek yang meliputi hormonal, psikososial, dan salah satunya siklus menstruasi dan sering disertai dengan gangguan fisik dan mental yang bisa menyebabkan salah satunya yaitu pikiran, adanya kecemasan dan stress. (Hawari, 2008: h. 20) Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, pada tanggal 25 juni 2011 Berdasarkan hasil wawancara 10 wanita pekerja di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara didapatkan 7 wanita mengalami siklus normal (21-35). Sedangkan 3 mengalami siklus terpendek (<21 hari). Hal ini menunjukkan wanita pekerja di Pekerja di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara mengalami sebagian besar mengalami siklus normal dan hasil wawancara didapatkan responden sering mengalami banyak pikiran dalam menghadapi pekerjaan selama di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara. Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Stres Dengan Siklus Menstruasi Pada Wanita Pekerja Di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara ii

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan, apakah ada Hubungan antara Stres Dengan Siklus Menstruasi Pada Wanita Pekerja Di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan stress dengan siklus menstruasi pada wanita pekerja di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara D. Manfaat Penelitian Dapat menembah wawasan khususnya para wanita pekerja di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Dasar Stres 1. Pengertian Stres adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi dan sumber daya sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Stress yang dialami seseorang tidak saja yang bersangkutan mengeluh secara subyektif bagaimana diuraikan pada tahapan stres. (Hawari,2008: hal. 33) 2. Alat Ukur Untuk mengetahui derajat stres padadiri seseorang, dipakai alat pengukur yang dikenel sebagai Skala Holmes. Dalam skala ini terdapat 36 butir berbagai pengalaman dalam kehidupan seseorang, yang masing-masing diberi nilai (score). Kalau jumlah nilai berbbagai pengalaman seseorang itu melebihi angkka 300 dalam kurun waktu 1 tahun masakehidupan, maka yang bersangkutan menunjukkan gejala-gejala stres. Alat ukur ini dapat dilakukan oleh diri yang bersangkutan (self assessment) dan tentunya tidak semua ke 36 butir tersebut akan dialami oleh seseorang, pengalaman-pengalaman kehidupan seseorang yang dimaksudkan itu adalah : Tabel 2.1 Pengalaman kehidupan No Pengalaman kehidupan Nilai (score) 1-5 1. Kematian suami / istri 100 2 Kematian keluarga dekat 63 3 Perkawinan 50 4 Kehillangan jabatan 47 5 Pensiunan / pengasingan diri 45 iii

6 Kehamilan istri 40 7 Kesulitan seks 39 8 Tambah anggota keluarga baru 39 9 Kematian kawan dekat 37 10 Konflik suami / istri 35 11 Menggadaikan rumah 31 12 Perubahan dalam tanggung jawab pekerjaan 29 13 Konflik dengan ipar, mertua, menantu 29 14 Perasaan tersinggung atau penyakit 53 15 Rujuk dalam perkawinan 45 16 Perubahan kesehatan seseorang anggota keluarga 44 17 Perubahan dalam setatus keuangan 38 18 Perceraian 65 19 Peralihan jenis pekerjaan 36 20 Mencegah teradinya penggadaiian / pinjaman 30 21 Anak laki- lakai / perempuan meninggalkan rumah 29 22 Prestasi pribadi yang luar biasa 28 23 Istri mulai atau berhenti bekerja 29 24 Kesulitan dengan atasan 23 25 Tukar tempat tinggal 20 26 Perubahan dalam hiburan 19 27 Pinjaman dengan rumah sebagai jaminan 17 28 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluargga 15 29 Pelanggaran ringan 11 iv

30 Menukar kebiasaan pribadi 24 31 Perubahan jam kerja 20 32 Tukar sekolah 20 33 Tukar kegiatan sekolah 18 34 Tukar kebiasaan tidur 16 35 Perubahan dalam kebiasaan makanan 15 36 Berlibur 13 Keterangan : Jumlah nilai angka (score) diatas 300, yang bersangkutan menunjukkan gejala-gejal stres. B. Konsep Dasar Siklus Menstruasi 1. Pengertian Siklus menstruasi yaitu merupakan salah satu siklus menstruasi yang berlangsung selama 28 hari. Siklus normal berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, bahkan dari bulan kebulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormone estrogen dan progesteron. (Saryono, 2009: h. 7) 2. Gangguan Siklus Menstruasi Banyak penyebab kenapa siklus menstruasi menjadi panjang atau pendek. Hal ini disebabkan. a. Fungsi hormon terganggu yaitu menstruasi terkait erat dengan sistem hormon yang diatur diotak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. bila sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus menstruasi pun akan terganggu. b. Kelainan sistemik yaitu ada ibu yang tubuhnya gemuk atau kurus.hal ini bisa mempengaruhi siklus menstruasinya karena sistem metabolisme dalam tubuhnya tidak bekerja dengan baik. atau ibu menderita diabetes, juga akan mempengaruhi sistem metabolisme ibu sehingga siklus menstruasinya pun tidak teratur. c. Stres bisa saja karena stres,si ibu jadi mudah leleh, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan sehingga metabolismenya terganggu, sehingga siklus menstruasipun ikut terganggu. d. Kelenjar Gondok, terganggunya kelenjar gondok/thyroid juga bisa menjadi penyebab tidak teraturnya siklus menstruasi. (Atikah, 2009: h. 43). v

C. Kerangka Teori Berdasarkan dari tinjauan pustaka diatas tersusunlah kerangka teori wanita Siklus Menstruasi Normal (21-35 hari) Tidak normal (<35 hari) Etiologi 1. Stres 2. Hormonal 3. Gangguan endokrin Gangguan siklus menstruasi Gambar 2.1 Kerangka Teori `Modifikasi sumber (Saryono, 2009), (Dadang,Hawari, 2008), dan (Atikah, 2009) D. Kerangka Konseptual Adapun kerangka konsepnya adalah sebagai berikut: Variable Independen A. Variabel Dependen B. Stress Siklus Menstruasi Gambar 3.1 Kerangka Konsep Stres dengan Siklus Menstruasi C. Hipotesa Hipotesa dalam penelitian ini adalah Ada hubungan antara Stres dengan Siklus Menstruasi Pada Wanita Pekerja di PT Polyron di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk kompetensi bidan tentang kesehatan reproduksi remaja yaitu tentang hubungan stres dengan siklus menstruasi, penelitian ini akan dilakukan pada bulan juni 2011 B. Jenis Penelitian dan Rancangan Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi analitik yaitu penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subyek untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel yang lain, dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antara factor resiko (variabel independen) dengan efek (variabel dependen) dengan vi

cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat Point Time Approach. (Notoatmodjo, 2005). C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pekerja di pabrik bagian audio, Visual dan MMJ politron di desa bakalan krapyak kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus pada bulan Mei 2011 berjumlah 115 wanita. 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah bagian dari penelitian atau sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan dianggap mewakili keseluruhan populasi. (Sugiyono, 2007: h. 62) Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 62 wanita, D. Definisi Operasional, Variabel Pengukuran dan Skala Pengukuran No Variabel Penelitian Definisi Operasional Parameter dan Kategori Alat Ukur Skala 1. Variabel Indepoenden Stres Respon tubuh yang spesifik terhadap setiap tuntutan beban alasnya Parameter Derajat stres pada diri seseorang sesuai dengan skala holmes Kategori: Stres : 300 tidak stres : < 300 Kuisioner Nominal 2 Variabel Dependen Siklus Menstruasi Merupakan salah satu siklus menstruasi yang berlangsung selama 28 hari Parameter: - Normal >21-35 hari - Tidak normal <21 hari dan > 35 hari Kategori : - Normal : 1 - Tidak normal : 2 kuesioner Nominal E. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Metode pengumpulan data yang akan digunakan peneliti adalah metode angket. Dimana ibu bekerja di pabrik polytron di desa bakalan krapyak kecamatan kaliwungu kabupaten kudus dibagikan kuesioner dan dikumpulkan kembali pada hari itu juga. vii

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data Pengolahan Data, dilakukan secara Editing, coding, Skoring, dan Tabulating. Sedangkan Analisa Data menggunakan uji Chi square. Analisa data dilakukan dengan menggunakan program statistic package for social sciences SPSS 15,0 for Windows. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus menstruasi Tabel 4.2 distribusi frekuensi menstruasi responden Siklus Frekuensi Prosentase (%) Normal 36 58,1 Tidak normal 26 41,9 Total 62 100,0% Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengalamisiklus normal (21-35 hari) sebanyak 36 orang (58,1%). 2. Stres Tabel 4.3 distribusi stres responden Tahap Frekuensi Prosentase (%) Stres 36 58,1 Tidak stres 26 41,9 Total 62 100,0% Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan : Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar responden mengalami stres sebanyak 36 orang (58,1%). 3. Hubungan stres dengan siklus menstruasi di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara Tabel 4.4 Distribusi frekuensi hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi. Stres Tidak stres Stres Total Siklus Tidak normal Normal 26 0 (41,9%) (0%) 0 36 (0%) (58,1%) 26 36 (41,9%) (58,1%) Total 26 (41,9%) 36 (58,1%) 62 (100,0%) viii

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas Wanita Pekerja di Desa Pelemkerep yang mengalami Stress didapatkan mengalami siklus normal yaitu sebanyak 36 orang (58,1%). Hasil Uji Chi square diperoleh nilai hasil signifikan = 0,000 < sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Yang berarti ada hubungan secara bermakna antara stres dengan siklus menstruasi. B. Pembahasan 1. Stress Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Wanita Pekerja di Desa Pelemkerep mengalami Stress sebanyak 36 orang (58,1%), sedangkan yang tidak stres sebanyak 26 orang (41,9%). Menurut Hawari (2001) dalam isnaeni mengatakan bahwa stress menurut Hans Selye merupakan respon tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Stressor psikososial adalah setiap keadaan /peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga seseorang itu terpaksa mengadakan adaptasi/ penyesuaian diri untuk menanggulanginya. Namun tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengalami stressor tersebut, sehingga timbulah keluhankeluhan antara lain stres. Stressor diketahui merupakan faktor etiologi dari banyak penyakit. Salah satunya menyebabkan stress fisiologis yaitu gangguan pada menstruasi. Kebanyakan wanita mengalami sejumlah perubahan dalam pola menstruasi selama masa reproduksi. Dalam pengaruhnya terhadap pola menstruasi, stres melibatkan system neuroendokrinologi sebagai system yang besar perannya dalam reproduksi wanita. (Isnaeni, 2010) Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mahbubah Atik (2006), yang menunjukkan bahwa mayoritas wanita pekerja mengalami siklus menstruasi normal yaitu 23,1%. 2. Siklus Menstruasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Wanita Pekerja di Desa Pelemkerep mengalami Siklus Menstruasi dengan siklus normal (21-35hari) sebanyak 36 orang (58,1%), sedangkan paling sedikit dengan siklus tidak normal (>21 hari) sebanyak 26 orang (41,9%). Menurut Wiknjosastro, (2005), siklus menstruasi dipengaruhi oleh serangkaian hormone yang diperoleh oleh tubuh yaitu Leuteinizing Hormon, Follicle Stimulating Hormon an Estrogen. Selain itu siklus juga dipengaruhi oleh kondisi psikis sehingga bisa maju dan mundur. Siklus menstruasi merupakan waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi periode berikutnya sedabgkan panjang siklus menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi pada wanita normalnya berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus menstruasi 28 hari dengan lama menstruasi 3-5 kali. Panjangnya ix

siklus menstruasi ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, tingkat stress, genetik dan gizi. (Isnaeni, 2010). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mahbubah Atik (2006), yang menunjukkan bahwa mayoritas wanita pekerja mengalami siklus menstruasi normal yaitu 23,1%, 44,6% responden cenderung mengalami stress. 3. Hubungan stress dengan siklus menstruasi pada wanita pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Wanita Pekerja di Desa Pelemkerep yang mengalami stres didapatkan mengalami siklus normal yaitu sebanyak 36 orang (58,1%), sedangkan paling sedikit wanita pekerja di pabrik polytron yang mengalami tidak stress didapatkan siklus tidak normal yaitu sebanyak 26 orang (41,9%). Selanjutnya untuk mengetahui Hubungan stress dengan siklus menstruasi, digunakan Analisa Uji Chi squar diperoleh nilai Sig. (2-tailed) 0,000, atau taraf sinifikan ρvalue 0,000 < = 0,05. Sehingga ρvalue 0,000, Ho ditolak dan Ha diterima. Yang berarti ada hubungan secara bermakna antara stress dengan siklus menstruasi. Kesehatan reproduksi remaja khususnya remaja wanita erat kaitannya dengan menstruasi. Dimana tidak setiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang teratur. Siklus menstruasi yang tidak teratur ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah perubahan kadar hormone akibat stress dalam keadaan emosi yang kurang stabil. Selain itu perubahan drastic dalam porsi olah raga atau perubahan berat badan yang drastic juga mampu memjadi penyebab ketidak teraturan siklus menstruasi. (Nita, 2008) Penelitian ini menunjukkan ada kaitan antara tingkat stress dengan siklus menstruasi pada wanita pekerja. Normal dan tidak normalnya siklus menstruasi ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, aktivitas fisik, tingkat stress, genetik dan gizi. (Wiknjosastro, 2005: h. 4). Jenis aktifitas yang dilakukan oleh responden antara lain mengikuti program kerja yang sudah ditentukan waktu dan jadwalnya dengan rutin di lokasi tempat kerja maupun diluar tempat kerja, ada sebagian yang mengerjakan rumah tangganya bagi yang sudah berkeluarga. (Octaria, 2009). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Desty Nur Isnaeni (2010), menunjukkan bahwa ada hubungan stres dengan siklus menstruasi. Menurut saryono (2009), bahwa factor yang mengalami perubahan siklus menstruasi yaitu memiliki siklus menstruasi sebanyak 86,7%, dibandingkan dengan 37,% yang seperti ini dipengaruhi oleh beberapa yang memiliki siklus normal, factor siklus menstruasi diantaranya yaitu factor hormone, psikis/ stres, aktivitas, gizi, sampai pola makan. Begitu juga menurut isnaeni (2010), bahwa Panjangnya siklus menstruasi ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, tingkat stress, genetic dan gizi. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan x

1. Sebagian besar responden memiliki stress dengan siklus normal sebanyak 58,1%. 2. Sebagian besar responden mengalami menstruasi siklus normal sebanyak 58,1%. 3. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas wanita pekerja dipabrik polytron yang mengalami stres didapatkan mengalami siklus normal yaitu sebanyak 36 orang (58,1%), sedangkan paling sedikit Wanita Pekerja di Desa Pelemkerep mengalami tidak stres didapatkan mengalami siklus tidak normal yaitu sebanyak 26 orang (41,9%). Hasil uji statistic Chi-square menunjukkan ada hubungan secara bermakna antara stres dengan siklus menstruasi, karena hasil p value 0,000.< 005. B. Saran 1. Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan dapat menjadi pertimbangan masukan dalam penelitian selanjutnya yang meneliti tentang stres baik itu kaitannya dengan pola siklus menstruasi maupun dengan yang lainnya misalnya stres hubungannya dengan imunitas tubuh. 2. Bagi Institusi Pendidkan, diharapkan karya tulis ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan kualitas pendidikan di Akademik terutama tentang kesehatan reproduksi dan juga sebagai bahan bacaan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswi dibidang kesehatan. 3. Bagi Masyarakat, menambah pengetahuan mengenai stress dan pola menstruasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dengan cara nonton TV, baca Majalah, Koran maupun Artikel. 4. Bagi responden, diharapkan agar lebih meningkatkan dan memotivasi diri tentang pentingnya kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan stress dengan siklus menstruasi DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto S. 2010. Proses Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta; 2006. H. 211 2. Arifin Syamsul. 2010. Nyeri Haid.http://www.ipin4u.esmartstudent.com/haid.htm.Diunduh pada tanggal 18 Mei 2011 3. Fakulty of publik health > Department of Public Health. (3 juni, 2011. 13.00). Diambil dalam Http://www.goole.com/ Department of Public Healt. 4. Hawari dadang. 2008. Stres Cemas dan Depresi: FKUI; Jakarta; 2008. h. 34-47 5. Http:// digilib. Unsri.ac.id: 2009 6. http://www.google.com/search?ie=utf-8&oe=utf- 8&sourceid=navclient&gfns=1&q= keterlambatan+siklus+menstruasi 7. Lusa. 2010. Gangguan dan Masalah Haid dalam Sistem Reproduksi. http://situs xi

kebidanan.blogspot.com/ 2010/ 02/ gangguan dan masalah-haid-dalam - sistem. html. Diunduh pada tanggal 18 Mei 2011 8. Manuaba dkk. 2001. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita: Arca; 2001. h. 8 9. Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;2005. h. 48-188 10. Prawirohardjo, sarwono.2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP 11. Prawirohardjo, sarwono. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP 12. Pimen Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi: Trans info media, Jakarta; 2009. h. 23 13. Proverawati Atikah dkk. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna: Numed; 2009. h. 8-29 14. R medicine> RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health.(15 mei, 2011. 16.15) diambil dari Http://www.google.com/Preventive medicine. 15. Romouli Suryati. 2009. Kesehatan Reproduksi: NUHA MEDIKA 16. Saryono. 2009. Sindrom Premenstruasi.:NUHA MEDIKA; 2009. h. 7 17. Smet Bart. 2002. Psikologi kesehatan; PT GRASINDO 18. Sugoyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung; CV Alfabeta; 2007. h. 61 19. Sarwono sarlito. 2010. Psikoloi remaja: GRAFINDO PERSADA; Jakarta 20. siklus+menstruasi+sourceid (28 juni, 2011.15.00) http://www.google.com/fkm. undip.ac.id 21. Sulistyowati. 2009. Rahasia sehat dan cantik sampai usila: ANDI; Yogyakarta;2009. h. 67 22. Syarifudin. 2010. Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan Dengan SPSS: Grafindo Litera Medika; 2010. h. 122-126 23. Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusi: Salemba Medika; 2010. h. 7 24. Walgito bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum: ANDI Yogyakarta xii