Upaya Bacanisasi pada Masyarakat Masa Kini (Memperingati hari buku nasional 17 mei 2011)

dokumen-dokumen yang mirip
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

SKALA MINAT MEMBACA. A. Aspek Kesadaran Aspek yang mengungkap seberapa jauh subyek menyadari, mengetahui dan memahami manfaat membaca buku.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Minat bisa terbentuk dan berkembang karena pengaruh dan pembawaan

Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di masa kini, teknologi semakin canggih. Indonesia sebagai negara

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

Keterampilan 27. Bab 3. Keterampilan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Meningkatkan Minat Membaca Siswa Melalui Perpustakaan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti menemukan bahwa. Rizki Fitriani adalah siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

Belajar Sambil Bermain: Metode Mendidik Anak Secara Komunikatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 8

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

BAB V PENGGUNAAN PUISI KARYA ANAK USIA 7-11 TAHUN SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa pesan, ide,

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

SASTRA ANAK SEBAGAI WAHANA MENINGKATKAN KEBERAKSARAAN DAN BUDAYA LITERASI ANAK

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan membaca maka pengetahuan bertambah. Sudah pasti, orang yang rajin membaca adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

SILABUS PEMBELAJARAN

Tema 1. Keluarga yang Rukun

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

FILM ANIMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MEMACU KEAKSARAAN MULTIBAHASA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

60 menit tahun. Bekerja Sama untuk Mencapai Tujuan Global. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian INDAH KOMALA SARI, 2014

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

Potri Olympia Rahayu, Pemanfaatan Media Gambar Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pasung.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Rizki Fitriani siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar. 2. Kepala Sekolah MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar.

BAB I PENDAHULUAN. maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keilmuan. Membaca merupakan kebiasaan yang diperoleh setelah seseorang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi mengajar yang melibatkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

101 Ide. Multifungsi. Ruang Luar Kaya Manfaat. Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

BAHASA INDONESIA UNTUK

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

Rahasia Menukar. Hobby Menjadi Uang. Dipublikasikan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : III/ I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

Kesehatan 39. Bab 4. Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

Transkripsi:

Upaya Bacanisasi pada Masyarakat Masa Kini (Memperingati hari buku nasional 17 mei 2011) Oleh : Agus Samsudrajat S, SKM Krisisnya minat baca buku masyarakat Indonesia saat ini boleh jadi yang menjadi penyebab Negara Indonesia menjadi Negara yang belum maju baik dibidang pengetahuan maupun teknologi. Hal ini terbukti dengan masih tingginya Negara kita untuk menjadi Negara pengimpor teknologi maupun perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Sebagai contoh kendaraan bermotor yang mendominasi dinegara kita adalah produk asal Negara tetangga matahari terbit atau jepang. Maka, sangat tepat apa yang diungkapkan seorang sastrawan Ajip Rosidi, bahwa masyarakat Jepang sejak usia dini (kira-kira umur dua hingga tiga tahun) telah diperkenalkan dengan bahan bacaan buku. Tak heran jika bangsa Jepang dijuluki sebagai bangsa yang gemar baca buku. Bahkan ada istilah perbandingan, "kalau orang Jepang tidur sambil membaca, sedangkan orang Indonesia membaca sambil tidur." Bagi orang Jepang, sesantai apa pun kegiatan yang mereka tengah tekuni, membaca tetap menjadi suatu kebutuhan layaknya kebutuhan makan dan minum sehari-hari. Namun, sebaliknya, bagi orang Indonesia, sesantai apa pun kegiatan yang mereka tekuni, membaca belum dijadikan suatu kebutuhan. Pendek kata, rendahnya budaya baca buku masyarakat perlu dianggap sebagai persoalan serius dan segera dicarikan solusinya. Kita lihat dari indeks membaca masyarakat Indonesia saat ini, kurangnya minat baca dibuktikan dengan yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan angka minat baca di Malaysia dan Jepang. Indeks membaca di negara itu mencapai 0,45. Selain itu berdasarkan survei UNESCO, budaya baca masyarakat Indonesia berada di urutan ke-38 dari 39 negara dan merupakan yang paling rendah di kawasan ASEAN. Peran orang tua, lembaga formal seperti sekolah maupun lembaga non formal, pemerintah pusat dan daerah sebaiknya memberikan solusi berupa program teknis bukan hanya berupa slogan atau himbauan yang tidak diimbangi dengan solusi tekhnis. Minat baca sejak dini harus ditanamkan oleh para orang tua, untuk usia dini bisa diawali dengan memberikan dan mendampingi anak untuk gemar membaca sesuatu yang dianggap menarik dan mendidik, maka perlu perhatian orang tua untuk melakukan hal tersebut. Keluarga menjadi komunitas yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Minat dan kemampuan anak dibentuk dari keluarga di mana dia dibesarkan. Salah satu minat dan kemampuan yang bisa ditumbuhkan dalam diri anak lewat keluarga ialah membaca. Berikut beberapa tips untuk minat dan kemampuat baca anak : 1. Bacakan buku sejak anak lahir Sebaiknya, anak dikenalkan dengan buku sedini mungkin, sejak anak masih bayi, bahkan ketika masih di dalam kandungan. Berdasarkan hasil penelitian, bayi yang terbiasa diajak

berkomunikasi dan dibacakan cerita (bahkan sejak di dalam kandungan) akan mempunyai kemampuan bahasa yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang hanya didiamkan saja. Jadi, untuk mengenalkan buku pada anak, jangan tunggu sampai anak bisa membaca sendiri. 2. Dorong anak bercerita tentang apa yang telah didengar atau dibacanya Anak sangat suka ketika diajak untuk mendiskusikan apa yang baru saja mereka baca atau kita ceritakan. Untuk mendorong anak Anda menceritakan kembali apa yang sudah dibacanya, Anda bisa mengajukan sejumlah pertanyaan dari apa yang telah dibaca. Selain itu, gunakan cara-cara kreatif, misalnya kalau kita sudah membacakan suatu buku, minta anak untuk gantian bercerita. Kalau dia tidak mau, gunakan ide lain, misalnya dengan merekam suaranya ketika bercerita. Hal tersebut akan membuat anak bersemangat. 3. Ajak anak ke toko buku/perpustakaan Jadikan toko buku sebagai tempat singgah yang menyenangkan bagi anak dengan membiasakan mereka untuk mengunjunginya. Berikan kepercayaan pada mereka untuk memilih sendiri buku yang mereka minati, namun tetap dalam batasan-batasan seleksi orang tua. Tanamkan juga sikap selektif dalam memilih buku kepada anak. Selain toko buku, dorong pula anak Anda untuk rajin mengunjungi perpustakaan-perpustakaan yang bisa mereka akses, baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum. 4. Beli buku yang menarik minat anak Dalih ingin memberikan buku yang bermutu bagi anak jangan dipakai sebagai paksaan anak untuk membaca buku yang tidak mereka sukai. Orang tua harus peka dengan minat anak dan memfasilitasinya dengan buku yang sesuai minat mereka supaya minat baca mereka berkembang, asalkan buku tersebut masih masuk dalam kategori buku bermutu menurut orang tua. Agar wawasan anak berkembang, tidak terpaku pada minat bacanya terhadap buku-buku tertentu, belilah dua buku, satu buku pilihan anak dan satunya tambahan pilihan Anda bagi anak. 5. Sisihkan uang untuk membeli buku Sediakan anggaran khusus untuk membeli buku. Jadikan buku sebagai kebutuhan yang penting bagi anak daripada membelikan anak macam-macam mainan yang manfaatnya masih dapat dipertanyakan. Apalagi buku merupakan harta yang tidak ternilai jika anak mau membacanya. Apa yang terkandung dalam sebuah buku akan menjadi investasi di kepala anak. 6. Nonton filmnya dan beli bukunya Menurut Prof. Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia, anak-anak akan sangat antusias jika mereka bisa membaca buku-buku dari tokoh film yang sudah mereka kenal

atau tonton filmnya. Jadi, Anda bisa mengajak anak Anda menonton filmnya dulu, baru kemudian memberikan bukunya kepada anak untuk dibaca atau sebaliknya. 7. Ciptakan perpustakaan keluarga Jika memungkinkan, buatlah perpustakaan keluarga di rumah. Tidak harus mewah dan lengkap, mulailah dari yang sederhana dulu. Kumpulkan buku anak dalam satu lemari khusus yang mudah mereka akses -- tidak terlalu tinggi, tersembunyi, apalagi terkunci. Selain perpustakaan keluarga, taruhlah buku-buku di tempat yang biasa digunakan anak misalnya di ruang tidur, ruang tamu, ruang main, teras, mobil, bahkan di toilet kering kalau Anda memilikinya. 8. Tukar buku dengan teman Semakin banyak koleksi buku yang dimiliki anak semakin baik. Namun, jika hal tersebut terhambat oleh terbatasnya dana yang ada, Anda bisa menyiasatinya dengan saling menukar buku dengan temannya. Atau jika Anda, sebagai orang tua, mempunyai teman yang juga mempunyai anak seusia dengan anak Anda sampaikan ide untuk saling meminjamkan koleksi buku dengan catatan masing-masing pihak menjaga kebersihan dan keutuhan buku. Hal ini bisa menghemat sekaligus memperluas wawasan anak dengan banyak buku yang sudah dibacanya. 9. Hilangkan penghambat seperti TV atau Playstation Menonton televisi atau main playstasion yang pada umumnya disukai anak bukanlah hobi yang harus dilarang, tapi sebaiknya dibatasi. Supaya waktu anak bisa dialokasikan untuk membaca buku. Orang tua dianjurkan untuk mengendalikan pemakaian televisi oleh anak-anak mengingat tayangan-tayangan yang sering kali tidak sesuai untuk kosumsi anak. 10. Beri hadiah (reward) yang memperbesar semangat membaca Anak akan sangat bersemangat jika diberi penghargaan/hadiah. Pakailah cara itu untuk merangsang minat baca anak. Penghargaan bisa bersifat materi dan nonmateri. Jika anak bisa menyelesaikan pembacaan sebuah buku dan bisa menceritakan ulang dengan benar, berikan kata-kata yang positif yang akan membangun rasa percaya diri anak dalam membaca sehingga anak akan menyukai kegiatan membaca. Jika anak membuat kesalahan dalam membaca, jangan langsung dikritik. Tapi arahkan dengan sabar. Anda juga bisa memberi penghargaan dengan memberikan hadiah-hadiah kecil yang membuat anak antusias. Sistem hadiah ini bisa Anda ciptakan sesuai kreativitas dan kemampuan Anda. Yang terpenting, ketika anak membaca jangan hanya untuk mengejar reward tapi karena mereka benar-benar menyukai dan mengetahui pentingnya membaca. 11. Jadikan buku sebagai hadiah (reward) untuk anak

Pilihlah buku sebagai hadiah untuk anak jika ada acara-acara penting, seperti ulang tahun, kenaikan kelas, dll. Jadikan buku sebagai barang berharga yang dinanti-nantikan oleh anak. Jika anak sudah mencintai buku, hadiah buku akan menjadi hadiah yang menyenangkan hatinya. 12. Jadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan setiap hari Kegiatan membaca setiap hari akan menumbuhkan minat baca anak sekaligus membentuk kebiasaan membaca pada anak. Kalau Anda orang tua yang sibuk, lima atau sepuluh menit setiap harinya untuk membacakan cerita kepada anak Anda akan sangat bermanfaat. Jika anak Anda sudah bisa membaca sendiri, Anda tinggal menemaninya membaca sambil Anda juga membaca buku favorit Anda. 13. Dramatisasi buku yang Anda baca Ubahlah cara baca Anda ketika anak Anda kurang atau tidak tertarik dengan buku yang Anda bacakan untuknya. Tambahkan kosakata dan kalimat yang menarik dan dramatisasilah cerita yang sedang Anda bacakan, caranya dengan gerakan-gerakan tubuh, mimik muka dan intonasi suara. Anak-anak akan tertarik. 14. Buatlah buku sendiri Anak akan sangat senang jika mereka atau Anda membuatkan buku untuk mereka sendiri. Anda bisa membuat buku untuk anak seperti: o Buku biografi anak. Tempelkan foto anak, misalnya foto ketika masih bayi, rumah sakit tempat lahir, anak ketika bisa berjalan, mainan favoritnya, dll. Tambahkan kata-kata sederhana yang mengomentari setiap foto. Anak akan bangga dengan buku yang mengisahkan dirinya tersebut. o Buku tentang diri Anda. Seperti buku di atas, tetapi berisi kisah Anda dan pasangan Anda sebagai orang tua. Buku tentang diri Anda bisa digunakan sebagai sumber bacaan yang bagus untuk mengajarkan proses pertumbuhan, siklus kehidupan, konsep baik dan buruk, nilai moral, etika, adat istiadat dalam keluarga, dan lain sebagainya. o Buku cerita yang Anda gambar sendiri. Karanglah buku cerita yang Anda hias atau gambar sendiri. Meski sederhana dan kurang indah, namun buku seperti ini akan menarik minat anak karena anak tahu kalau orang tuanya yang membuatkan buku itu khusus untuknya. Hal ini juga membuat Anda lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan buku untuk anak karena Anda bisa menentukan sendiri tema yang disukai anak.

15. Anak membuat sendiri bukunya. Membuat buku sendiri bisa menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang anak. Meski anak belum bisa menulis, minta mereka untuk membuat gambarnya, minta mereka menceritakan gambarnya dan Anda yang menuliskan di buku tersebut. Jika mereka sudah bisa menulis, minta mereka untuk membuat gambar dan menuliskan sendiri ceritanya. Anak akan menyukai kegiatan ini. Anak juga mempunyai kesempatan untuk berkarya dan mengembangkan imanjinasinya. 16. Jadilah teladan Teladan orang tua lebih berdampak daripada kata-kata. Biarkan anak melihat Anda membaca. Jika hal tersebut sering dia lihat mereka menjadi terbiasa dengan kegiatan membaca tersebut. Jika Anda mengetahui membaca itu penting, namun kita tidak menyukainya, upayakan agar minat baca Anda meningkat. Solusi tekhnis lain untuk membangkitkan minat baca di masyarakat, tidak lepas dari peran kebijakan pemerintah desa atau daerah. Seperti, membuat peraturan daerah (perda) untuk meningkatkan minat baca, mengadakan kegitan-kegiatan tentang bukunisasi, mengadakan dan mengoptimalisasikan perpustakaan berbasis kerakyatan di desa. Kemudian, mengadakan dan menghidupkan majalah dinding desa (Mading) agar masyarakat setempat terbiasa melek informasi media cetak (Koran/majalah). Kesemuanya, akan berjalan dengan baik jika ada kerjasama yang sangat baik pula antara semua jejaring yang berkepentingan. Jika minat baca masyarakat tinggi maka tidak menutup kemungkinan Negara Indonesia bisa menjadi negara maju yang siap bersaing dengan negara Amerika atau pun Jepang.