PROGRAM ADIWIYATA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMPN 24 PADANG Monalisa 1

dokumen-dokumen yang mirip
SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMPN 3 SUKABUMI

PERSIAPAN KEGIATAN ADIWIYATA TAHUN 2014 DAN STRATEGI MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

KRITERIA PENILAIAN ADIWIYATA

D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah Yang Ramah lingkungan. Tujuan Kegiatan Sasaran Output Waktu I II III IV

METODE EVALUASI 2 STANDAR (Kebijakan Berwawasan dan Penerapan Kurikulum Berbasis Lingkungan)

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISTI ENDARTATI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

PEDOMAN PEMBINAAN ADIWIYATA

UPAYA PENCAPAIAN ADIWIYATA DI SMA NEGERI 8 MALANG

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

6 NAMA KEPALA SEKOLAH : II : II : 0.00

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Sidikalang, fokus penelitian ini dilakukan disma Negeri 1

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR

KERJASAMA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

ADIWIYATA KEBIJAKAN ADIWIYATADI KABUPATEN MAGELANG

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB III TINJAUAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ADIWIYATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

KAJIAN HUKUM PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA SAMARINDA

Implementation Adiwiyata in SMP 18 Padang, Thesis, Department of Geography Education STKIP PGRI West Sumatra, Padang, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi begitu pesat. Dengan adanya pendidikan di dunia diharapkan semua

PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA TAHUN 2017

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA YOGYAKARTA

MEKANISME PEMBINAAN ADIWIYATA KEPALA BADAN

1. Susy H. R. Sadikin, S.E., M.Sc., 2. Drs. Samino, M. Pd, 3. Susetyo Widiasmoro, M. Ed. 4. Dr. Muchlis Catio, M. Ed, 5. Ir.

Buku Panduan Adiwiyata 2011 KATA PENGANTAR

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

Program Adiwiyata: Sekolah Berbasis Lingkungan

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Oleh Endang Dwi Wahyuni, M.Pd NUPTK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan, yaitu berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang

BAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

PERAN SERTA WARGA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM ADIWIYATA DI SMA NEGERI 9 LEMPAKE SAMARINDA

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

MANAJEMEN PROGRAM SCHOOL GARDEN GUNA MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA (STUDI KASUS DI SMAN 7 MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan saat ini mendapat perhatian

KEBIJAKAN PROGRAM ADIWIYATA Provinsi Gorontalo Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS

PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 037 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM ADIWIYATA DAERAH KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhannya namun tidak memikirkan keadaan lingkungan yang menjadi

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

KUISIONER PENELITIAN UNTUK KEPALA SEKOLAH Jenis Kelamin : Laki Laki Perempuan... Pendidikan : (isi sesuai dengan jabatan/status saudara)

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA DITINJAU DARI ASPEK KEGIATAN PARTISIPATIF DI SDN UNGARAN I YOGYAKARTA.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi

BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

ARTIKEL IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI ADIWIYATA SEKOLAH (Studi Analisis di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo Tahun 2014)

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SD NEGERI BHAYANGKARA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan terbaru berjudul What a Waste: A Global Review of Solid Waste

Transkripsi:

PROGRAM ADIWIYATA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMPN 24 PADANG Monalisa 1 ABSTRACT This article was written to analysed (1) Implementation of Adiwiyata Programme in SMPN 24 Padang that is the policy with vision of environmental, curiculum execution based of environmental, environmental activity based of partisipation, equipment management supported of environmental friendliness and resistance execution of Adiwiyata Programme (2) Behavioral of school citizen into management school environmental. This research to use descriptive cualitatif method. The selection of research subject with purpossive method. Data were collected by using interview, square observation, and documentation. The finding of the research showed that (1) Implementation of Adiwiyata Programme in SMPN 24 Padang to pass the policy will vision of environmental like a visi, misi and school purpose ready inserted in the protection and management environmental policy. Curiculum execution based of environmental like a monolitic and integration, environmental activity based of partisipation like a Sabtu Peduli Lingkungan programme, equipment management supported of environmental friendliness like to use the school area to like chemists, green house, fishpond, and bank sampah. Resistance execution of Adiwiyata Programme was not yet to prepare laboratory and equipment supported to PLH study, school area still narrow, and canteen still to use plastical stuff to food packing. Citizen of SMPN 24 Padang was behavioral is mind in environmental management like is planting and take care of croop, to select and throwing away garbage, to using economize water, electric and paper. Key words: Adiwiyata programme, behaviour, environmental management. 1 Artikel ini ditulis dari skripsi penulis dengan judul Program Adiwiyata dalam Pengelolaan Lingkungan Sekolah (Studi Kasus SMPN 24 Padang) untuk wisuda periode Maret 2013 dengan Pembimbing I Dra. Kamila Latif, MS dan Pembimbing II Dr. Dedi Hermon, MP i

A. PENDAHULUAN Kehidupan manusia tidak terlepas dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut UU No. 23 tahun 1997 dijelaskan bahwa, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Kegiatan pembangunan dan pesatnya kemajuan teknologi di berbagai bidang telah dan akan terus menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif pada lingkungan, yaitu berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang pada akhirnya akan berakibat pada penurunan kualitas atau degradasi lingkungan. Kegiatan pembangunan terjadi pada berbagai sektor industri, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, pariwisata, kesehatan, pertambangan, perumahan, perdagangan dan transportasi. Kegiatan-kegiatan tersebut diperkirakan akan dan telah mempengaruhi kelestarian lingkungan hidup. Kegiatan pembangunan apabila tidak memperhatikan kualitas lingkungan tentunya akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem dan terjadinya degradasi lingkungan seperti tanah longsor, erosi, sedimentasi, penggundulan hutan, peningkatan lahan kritis, pencemaran tanah, air dan udara, abrasi pantai, instrusi air asin, serta penurunan debit air permukaan dan air tanah. (Imam, 2003). Terkait dengan masalah lingkungan yang makin hari makin bertambah banyak dan beragam tersebut, sangat diperlukan adanya suatu pengelolaan agar lingkungan yang ada yang sudah mengalami penurunan kualitas tersebut tidak menjadi semakin parah namun terjadi pemulihan yang lebih baik. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pembangunan nasional diarahkan untuk menerapkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Salah satu unsur dalam konsep pembangunan berkelanjutan tersebut adalah pendidikan lingkungan hidup (environmental education). Secara formal pendidikan lingkungan hidup menjadi salah satu alternatif yang rasional untuk memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum. Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan juga menjadi sarana yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan. (Yustina, 2006: 55). Sekolah merupakan komunitas masyarakat yang terdiri dari siswa, guru, kepala sekolah, dan tata usaha dan karyawan yang di dalamnya merupakan salah satu medium efektif bagi pembelajaran dan penyadaran warga sekolah. Agar individu-individu, mulai dari guru, murid, dan pekerja terlibat dalam upaya menghentikan laju kerusakan lingkungan yang disebabkan tangan manusia. (KLH, 2005) Dalam upaya mempercepat pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup khususnya jalur pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup maka pada tanggal 21 Februari 2006 telah dicanangkan PROGRAM ADIWIYATA. (http://www.menlh.go.id/adiwiyata/).

Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup yang merupakan implementasi Permen Lingkungan Hidup No. 02 th 2009. Program ini merupakan suatu bentuk penghargaan yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga pendidikan formal yang dinilai berjasa dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup (KLH,2012). Kata ADIWIYATA berasal dari kata Sansekerta. ADI bermakna : besar, agung, baik, sempurna. WIYATA bermakna : tempat dimana seseorang mendapat ilmu pengetahuan, norma. Jadi, ADIWIYATA bermakna : Tempat yang baik dan ideal dimana diperoleh ilmu pengetahuan, norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Adapun tujuan dari program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik. Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata, yaitu a) Kebijakan berwawasan lingkungan, b) Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, c) Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, d) Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. a. Kebijakan Berwawasan Lingkungan 1) Visi, misi dan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 2) Struktur kurikulum memuat mata pelajaran wajib, muatan lokal, pengembangan diri terkait kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 3) Mata pelajaran wajib dan/ atau mulok yang terkait PLH dilengkapi dengan Ketuntasan Minimal Belajar 4) Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, meliputi; Kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan. Tersedianya sarana dan prasarana, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan, peningkatan dan pengembangan mutu b. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan 1) Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran 2) Mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi pembelajaran LH sesuai dengan jenjang pendidikan 3) Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian pembelajaran LH 4) Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan didalam kelas, laboraturium, maupun diluar kelas 5) Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran LH 6) Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran LH 7) Mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam pemecahan masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

8) Menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan pelestarian fungsi LH, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan LH 9) Menerapkan pengetahuan LH yang diperoleh untuk memecahkan masalah LH dalam kehidupan sehari-hari 10) Mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai cara dan media c. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif 1) Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah 2) Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah- kaidah perlindungan dan pengelolaan LH (dampak yang diakibatkan oleh aktivitas sekolah) 3) Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 4) Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 5) Mengikuti kegatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar 6) Memanfaatkan nara sumber untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup 7) Mendapatkan dukungan dari kalangan yang terkait dengan sekolah (orang tua, alumni, media/ pers, dunia usaha, pemerintah, LSM, Perguruan tinggi, sekolah lain) untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup disekolah 8) Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan untuk pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 9) Menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup 10)Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan LH d. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan 1) Menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah 2) Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup disekolah 3) Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan 4) Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah 5) Memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien 6) Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan Dari data yang diperoleh dari BAPEDALDA Kota Padang diketahui 68 sekolah di Kota Padang yang mengikuti program Adiwiyata Tahun 2011-2012 termasuk didalamnya adalah SMPN 24 Padang yang berstatus sekolah ADIWIYATA MANDIRI di Kota Padang. SMPN 24 Padang menjadi pelopor sekolah Adiwiyata pertama di Kota Padang pada tahun 2007 dan pelopor sekolah Adiwiyata Mandiri di pulau Sumatera pada tahun 2010 (Bapedalda Kota Padang).

Sesuai dengan tujuan dari program Adiwiyata diharapkan mampu mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi program Adiwiyata di SMPN 24 Padang yang meliputi kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, dan hambatan-hambatan pelaksanaan program Adiwiyata, dan melihat perilaku warga sekolah di SMPN 24 Padang dalam pengelolaan lingkungan sekolah. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu berusaha mengungkapkan bagaimana implementasi program adiwiyata dalam pembentukan perilaku siswa terhadap pengelolaan lingkungan. Menurut Iskandar (2009: 187), penelitian kualitatif adalah penelitian yang berpegang teguh pada paradigma naturalistik atau fenomenologi. Ini karena penelitian kualitatif senantiasa dilakukan dalam setting alamiah terhadap suatu fenomena. Penelitian ini dilakukan di SMPN 24 Padang sebagai sampel wilayah atau tempat penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober November 2012. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik Purposive Sampling, yaitu orang yang paling banyak mengetahui tentang Program Adiwiyata yaitu tim adiwiyata sekolah yang terdiri dari (1) Kepala sekolah/ wakil 1 orang, (2) Guru 5 orang, (4) Siswa/i 5 orang, (5) Komite 1 orang, (6) Petugas kebersihan 1 orang. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan pengamatan terhadap subjek penelitian dan data sekunder yang diperoleh dari dokumen sekolah, kantor Bapedalda dan kantor Dinas Pendidikan. Dalam penelitian ini data di analisis dengan metode yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugiyono (2005) yaitu dengan Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan SMPN 24 Padang sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri telah memiliki dan mengembangkan kebijakan sekolah yang berwawasan lingkunngan, diantaranya: a) Visi, misi dan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum sekolah sudah memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Visi, misi dan tujuan ini juga sudah terinternalisasi (tahu dan paham) oleh semua warga sekolah. Kebijakan ini berjalan dengan baik tanpa hambatan, b) Struktur kurikulum sekolah sudah memuat pada semua mata pelajaran wajib secara terintegrasi sedangkan pada muatan lokalnya sekolah memiliki muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang sifatnya monolitik (berdiri sendiri), c) Pada muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) sudah dilengkapi dengan Ketuntasan Minimal Belajar yaitu 75 d) SMPN 24 Padang

juga sudah memiliki Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebanyak 20% dari total anggaran sekolah yang dimilikinya sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk kegiatan kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, tersedianya sarana dan prasarana, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan, peningkatan dan pengembangan mutu. 2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Pelaksanaan kurikulum yang berbasis lingkungan yang sudah dilakukan oleh SMPN 24 Padang adalah: a) SMPN 24 Padang sudah menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Metode yang digunakan seperti diskusi, penugasan, praktek langsung dan observasi, b) Sudah mengembangkan isu lokal seperti banjir, polusi dan atau isu global seperti global warming sebagai materi pembelajaran LH, c) Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian pembelajaran LH hal ini terlihat pada program tahunan, program semester, silabus dan RPP yang dibuat, d) Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan didalam kelas, laboraturium, maupun diluar kelas yang terlihat dari RPP yang dibuat guru, e) Adanya keikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran LH baik secara langsung maupun tidak langsung. Keterlibatan ini terlihat dari keantusiasan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam mendukung pembelajaran siswa dan keikutsertaan mereka dalam kegiatan sekolah yang berkaitan dengan lingkungan hidup, f) Tenaga pendidik mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran LH seperti pada majalah dinding, pameran, radio, tv dan web-site, g) Mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam pemecahan masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan seharihari, guru-guru memberikan contoh kepadanya siswanya untuk peduli terhadap lingkungan. h) Menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan pelestarian fungsi LH, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan LH. Contoh karya nyata yang dihasilkan berupa makalah, puisi, gambar dan hasil produk daur ulang, i) Siswa menerapkan pengetahuan LH yang diperoleh untuk memecahkan masalah LH dalam kehidupan sehari-hari, ini terlihat dari kesadaran dan sikap siswa dalam penanganan sampah yang ada dilingkungan sekolah, j) Mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai cara dan media seperti lewat majalah dinding, pameran, radio, tv, dan web-site. 3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif SMPN 24 Padang telah mengembangkan kegiatan lingkungan yang berbasis partisipatif diantaranya: a) Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah yang terlihat dari setiap kelas yang sudah memiliki piket kebersihan setiap harinya, adanya program Sabtu Peduli Lingkungan (SPL) dan Lomba Kebersihan kelas yang penilaiannya dilakukan setiap 1 bulan sekali, b) Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolaan LH seperti adanya taman disetiap kelas, apotek hidup, green house, pembibitan tanaman, kolam ikan dan pengelolaan sampah berupa tempat pengomposan dan bank sampah, c) Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka dan PMR yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan memasukan pengetahuan lingkungan hidup kesiswanya seperti mengenai kepedulian terhadap

lingkungan dengan mengelola sampah dengan daur ulang ataupun pengomposan, d) Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, kegiatannya berupa daur ulang sampah, pemanfaatan air, karya seni dan hemat energi, e) Mengikuti kegatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar seperti aksi tanam 1000 pohon oleh BAPEDALDA SUMBAR dan aksi bersih rumah ibadah diselingkungan sekolah oleh pemerintah kelurahan, f) Memanfaatkan nara sumber untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup yaitu dari LSM, WALH Sumbar, BAPEDALDA Sumbar, Pemkot, Dinas Pendidikan, dan sekolah adiwiyata yang lain, g) Mendapatkan dukungan dari kalangan yang terkait dengan sekolah (orang tua, alumni, media/ pers, dunia usaha, pemerintah, LSM, Perguruan tinggi, sekolah lain) untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup disekolah, hal ini terlihat dari kerjasama sekolah dengan pihak BAPEDALDA Sumbar dalam hal pembibitan dan lain-lain, h) Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan untuk pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan menfasilitasi kegiatan yang diadakan sekolah yang melibatkan LSM, WALH, BAPEDALDA Sumbar dan dinas pendidikan, i) Menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup di SMA 1 Padang, SMA 2 Padang, SMA 6 Padang, SMP 11 Padang, dan SMP 34 Lubuk buaya, j) Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan LH dengan memberikan bimbingan kepada sekolah lain, swasta dan masyarakat tentang pengelolaan sampah dengan program bank sampah dan lain-lain. 4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan SMPN 24 Padang telah mengembangkan pengelolaan sarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan yaitu a) Menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah dengan memenuhi standar sarana dan prasarana Permendiknas no. 24 tahun 2007, b) Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup disekolah seperti penyediaan tempat pengomposan, taman sekolah, apotek hidup, green house dan kolah ikan sekolah, c) Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan ini terlihat dari setiap ruang memiliki pengaturan cahaya yang baik, ventilasi udara yang alami, dan pemeliharaan pohon peneduh, d) Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah dimana setiap kelas memiliki tata tertib, daftar piket dengan guru sebagai pengawasnya, e) adanya himbauan sekolah untuk memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien melalui slogan hemat listrik, hemat air, gunakan spidol seperlunya dan lain-lain, f) Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, dengan cara sekolah mensosialisasikan dengan mendatangkan pihak kesehatan. 5. Hambatan Dalam Pelaksanaan Dari penelitian yang sudah dilakukan terlihat bahwa, pada implementasi kebijakan berwawasan lingkungan yang masih menjadi hambatannya adalah masih kurang efisiennya dalam penggunaan jam mengajar muatan lokal PLH. Pada pelaksanaan kurikulum yang berbasis lingkungan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan program ini adalah masih belum tersedianya laboraturium khusus untuk PLH sehingga ruang lingkup belajar masih sedikit. Pada kegiatan lingkungan yang berbasis partisipatif yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaannya adalah masih kurangnya ketersediaan alat seperti dalam pengolahan air dan energi alternatif. Untuk pengelolaan

sarana pendukung ramah lingkungan, yang menjadi kendala dalam pelaksanaanya adalah lahan sekolah yang sempit membuat ruang terbuka hijaunya belum ada. Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan wc. Dan pada kantin disekolahnya masih terdapat yang menggunakan bahan plastik untuk membungkus makanan. 6. Perilaku Warga Sekolah (Kepala sekolah/ wakil, guru, siswa, komite sekolah dan petugas kebersihan sekolah) dalam pengelolaan lingkungan sekolah di SMPN 24 Padang Warga sekolah (Kepala sekolah/ wakil, guru, siswa, komite sekolah dan petugas kebersihan sekolah) SMPN 24 Padang sudah memiliki perilaku yang peduli dalam pengelolaan lingkungan sekolah seperti a) menanam dan merawat tanaman adanya taman disetiap kelasnya, apotek hidup, green house, pembibitan tanaman dan kolam ikan, b) memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya serta pengelolaan sampah yang baik seperti adanya bank sampah, pengomposan dan daur ulang sampah, c) menghemat pemakaian air, listrik dan menghemat pemakaian alat tulis kantor (ATK) seperti adanya slogan hemat listrik, hemat air, gunakan spidol seperlunya dan lain-lain. D. KESIMPULAN dan SARAN Implementasi program Adiwiyata di SMPN 24 Padang meliputi Kebijakan berwawasan lingkungan melalui visi, misi dan tujuan sekolah yang memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, melalui monolitik dan integrasi, Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif melalui program Sabtu Peduli Lingkungan, Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan dengan memanfaatkan lahan sekolah untuk apotek hidup, green house, kolam ikan, dan bank sampah, Hambatan pelaksanaan program adiwiyata belum tersedianya laboratorium dan alat pendukung pembelajaran PLH, lahan sekolah masih sempit, dan kantin masih menggunakan bahan plastik sebagai pembungkus makanan, Warga sekolah SMPN 24 Padang memiliki perilaku yang peduli dalam pengelolaan lingkungan seperti menanam dan merawat tanaman, memilah dan membuang sampah, menghemat pemakaian air, listrik dan kertas. Program Adiwiyata perlu diterapkan di sekolahsekolah untuk membentuk perilaku peduli terhadap lingkungan bagi warga sekolah.

Daftar Rujukan Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: ----------Gaung Persada Press (GP Press) Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. (2005). Pendidikan Lingkungan --- ---------Hidup. http://www.menlh.go.id/pendidikan lingkungan hidup/. Diakses 12 Mei ---------2012 Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. (2012). Program Adiwiyata. -------- ---------http://www.menlh.go.id/adiwiyata/. Diakses 12 Mei 2012 Panduan ADIWIYATA tentang Panduan Program Adiwiyata. (2011). Kementerian ---- --------Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pedidikan dan Kebudayaan. Jakarta Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet Yustina. 2006. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dengan Persepsi, Sikap dan -------Minat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Guru Sekolah Dasar di Kota - -------Pekanbaru. Jurnal Biogenisis Vol. 2 (2)