BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar Notifikasi via

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk membantu dalam proses pemantauan jaringan switch backbone

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Pemodelan Berorientasi Objek

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN

BAB I PENDAHULUAN E-15

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay)..

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENERAPAN LAYANAN LBS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMS GATEWAY

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN


BAB III PERANCANGAN SISTEM

NETPHONE-KE1020A. 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER

LABORATORIUM KOMUNIKASI DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

Diagram Use Case. Pertemuan 3

Gambar 4.1 Susunan hardware

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

SISTEM KONTROL PERALATAN RUMAH DAN MONITORING KONDISI RUMAH MELALUI INTERNET BERBASIS WEB DAN OPENWRT

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang dilakukan melakukan beberapa metode yaitu sebagai berikut;

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RESUME JARINGAN KOMPUTER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN. meliputi pembahasan mengenai proses perekaman gambar berdasarkan interval

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

EMS Application Note. 1x Kabel USB 1x Komputer (Memiliki wireless adapter, serta wireless network melalui router atau program Connectify)

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

DT-I/O. DT-I/O Application Note

WIZnet. Application Note AN179 Wireless IP Printer 2 Oleh : Tim IE

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III RANCANG BANGUN ALAT


BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam berbagai bidang. Telepon seluler pun sudah mengambil bagian dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semakin banyaknya pengguna telepon seluler setiap harinya, maka perlu adanya suatu jaringan yang dapat menampung banyaknya lalu lintas komunikasi yang ada. Jika tidak ada jaringan penghubung yang memadai, maka penggunaan telepon seluler yang sangat besar tidak akan memberikan performa yang maksimal. Bukan hanya sebagai ujung tombak komunikasi telepon seluler, BTS (Base Tranceiver Station) juga merupakan pintu masuk dan keluar untuk melakukan komunikasi dua arah secara real time. Pada dasarnya, BTS merupakan salah satu elemen sistem komunikasi selular yang menghubungkan MS (Mobile Station) dengan BSC (Base Station Control). BTS umumnya diletakkan dalam suatu ruangan yang disebut shelter BTS. Kondisi ruang (shelter) BTS harus selalu memenuhi syarat untuk operasi BTS, yaitu dalam hal suhu, kelembaban, tegangan dll. Selama ini kondisi dari ruang BTS hanya dapat diketahui dengan pengecekan langsung. Karena jumlah BTS yang banyak dan tersebar luas sehingga merupakan masalah dalam pemantauan kondisi ruang BTS ini. Oleh karena itu perancangan simulasi ini dimaksudkan agar dapat memantau kondisi ruang BTS dari server. Jika terjadi suatu permasalahan atau gangguan pada salah satu ruang BTS dapat secara langsung diketahui oleh operator, sehingga dapat dengan segera ditangani. Dalam sebuah ruang BTS terdapat beberapa peralatan yang menggunakan sumber daya berupa tegangan DC. Selain itu, terdapat pula beberapa peralatan yang dipantau tapi tidak mengeluarkan output berupa besaran listrik ataupun

menggunakan sumberdaya berupa listrik seperti pintu. Untuk menjadikan peralatan-peralatan tersebut dapat dipantau, tentunya harus diberi beberapa penyesuaian dengan penambahan sensor. Kondisi ruangan BTS yang dipantau meliputi pintu, smoke detector, power suply, dan water detector. Sistem yang akan dipantau bersifat simulasi saja dan hanya menggunakan switch sebagai media pengujianya. 3.1.1 Blok Diagram Input, Proses dan Output Blok diagram input, proses dan output adalah bagian-bagian dan alur kerja sistem yang bertujuan untuk menerangkan cara kerja dan alur kerja sistem tersebut, secara garis besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah dimengerti dan dipahami. Gambar 3.1 adalah gambar blok diagram interface simulasi monitoring ruang BTS. PC Comm32 Sensor Gambar 3.1 Blok diagram input proses output Blok diagram diatas terbagi atas 3 bagian, yaitu PC, COMM32, sensor. bagian comm32 tersebut terhubung dengan PC pada komputer dengan media transmisi kabel COM. COM1 difungsikan oleh perangkat lunak monitoring ruang BTS agar dapat berkomunikasi dengan comm32. Perangkat lunak monitoring ruang BTS pada komputer di sini bersifat pasif yang berarti hanya menerima data atau informasi dari comm32, sebaliknya comm32 di sini bersifat aktif yang berarti mengirimkan paket data yang merupakan hasil pembacaan dari sebuah sensor. Misalnya comm32 dalam keadaan ready yang berarti switch indikator Power ON akan menyala. Jika ada pengiriman sebuah data dari comm32 ke COM

PC. Dan hasil pembacaan sensor akan dikirimkan ke PC, dan kemudian hasil akan di simpan di database. 1.1.2 Sistem Pada Perangkat Keras Sistem ini berfungsi untuk melengkapi kinerja daripada masing-masing perangkat keras. Selain itu sistem ini juga bisa merupakan suatu bentuk penghubung (komunikasi) antara dua sumber data. Sistem pada perangkat keras antara lain: 1. Switch Switch atau sensor adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan baik itu system atau tegangan. Secara sederhana, switch merupakan sebuah system yang dapat memberikan suatu keadaan tertentu menjadi hasil yang diharapkan. 2. Sistem Komunikasi Data Komunikasi data merupakan suatu bentuk komunikasi (hubungan) antara dua sumber data yaitu pengirim data (transmiter) dan penerima data (receiver) yang dihubungkan melalui sebuah transmisi. Dalam pengoperasian comm32 sebagai monitoring ruang BTS sistem komunikasi data terjadi pada saat terhubung dengan COM1 melalui media transmisi kabel RS232 dan konektor serial standart RS 232, ada 3 elemen yang harus ada pada komunikasi data yaitu sumber data, media transmisi, dan penerima data, dalam hal ini PC dapat sebagai pengirim data dan penerima data begitu juga sebaliknya comm32 juga dapat sebagai pengirim data dan penerima data. Adapun blok diagram sistem komunikasi data adalah seperti gambar 3.2 sebagai berikut :

Sensor (logic) Media Transmisi (RS232) Penerima Data (COMM32) Gambar 3.2 Sistem komunikasi Data 3.2 Perancangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Perancangan pada tugas akhir ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perangkat keras berupa penyusunan switch menjadi satu kesatuan sistem rangkaian yang bisa bekerja sesuai yang diharapkan. Sedangkan perancangan perangkat lunak meliputi program yang dibutuhkan dalam sistem, yang meliputi program pengambilan data dan monitoring melalui komputer. 3.2.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras ini terdiri dari switch monitoring ruang BTS, sistem minimum comm32, antarmuka, catu daya untuk memberikan tegangan masukan pada sensor. Fungsi dari sensor adalah memberikan informasi real-time pada comm32 mengenai kondisi yg dipantau. Comm32 mengambil data dari sensor kemudian mengirimkannya ke komputer. Fungsi antarmuka adalah sebagai perantara antara port serial comm32 dan port serial komputer. Secara umum blok diagram monitoring ruang BTS dapat ditunjukkan pada Gambar 3.3. Comm32 Sensor Gambar 3.3 Perancangan perangkat keras

Secara garis besar prinsip kerja simulasi monitoring ruang BTS ini adalah berubahnya posisi keadaan sensor dari setiap switch yang menggambarkan nama sensor yang berbeda, kemudian perubahan nilai sensor tersebut diterjemahkan oleh comm32 menjadi sebuah data yang dikirim ke komputer. Adapun sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan komponen visual basic berupa mscomm32.ocx, jika terjadi perubahan kondisi pada saklar atau sensor dapat diketahui oleh aplikasi. Hal demikian menjadi sebuah pemicu bagi aplikasi untuk menjalankan tugas utamanya. Tugas utama aplikasi adalah memeriksa logik sensor pada pin nomor 8 (Clear To Send) yang mendapat masukan dari pin nomor 7 (Request To Send) dan memeriksa logik sensor pada pin nomor 6 (Data Set Ready) yang mendapat masukan dari pin nomor 4 (Data Terminal Ready) yang terdapat pada media transmisi RS-232 dan mencatatnya kedalam basis data. PIN CTS DSR PIN CTS DSR COMM 1 COMM 2 Keterangan Jika CTS dalam keadaan false maka pintu terbuka dan jika dalam keadaan true maka pintu tertutup. Jika DSR dalam keadaan false maka asap dalam keadaan bahaya dan jika keadaan true maka asap dalam keadaan aman. Jika CTS dalam keadaan false maka air dalam keadaan bahaya dan jika keadaan true maka air dalam keadaan aman. Jika CTS dalam keadaan false maka listrik dalam keadaan padam dan jika keadaan true maka listrik dalam keadaan menyala. Pada comm1 indikator yang memberikan hasil perubahan pada sensor pintu yaitu pada saat pin nomor 8 mendapat masukan dari pin nomor 7.

Sedangkan untuk indikator asap yaitu pin nomor 6 yang mendapatkan masukan dari pin nomor 4. Pada comm2 indikator yang memberikan hasil perubahan pada sensor air yaitu pada saat pin nomor 8 mendapat masukan dari pin nomor 7, sedangkan untuk indikator listrik yaitu pin nomor 6 yang mendapatkan masukan dari pin nomor 4. 3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak Pada tugas akhir ini bahasa pemrograman yang digunakan untuk simulasi monitoring ruang BTS adalah bahasa Visual Basic sebagai antarmuka. 1. Perancangan Proses Perancangan diagram alir sistem simulasi monitoring ruang BTS terdiri dari beberapa perancangan diagram alir yaitu: file login, monitoring data, cari data, cetak data dan lihat indikator. Perancangan diagram alir sistem simulasi monitoring ruang BTS akan menggambarkan urut-urutan/tahapan kegiatan yang dilakukan oleh operator serta tahapan penggunaan tampilan informasi pada PC monitoring. Diagram alir simulasi monitoring ruang BTS ditunjukkan pada gambar 3.4

Mulai Login T Monitoring Y data Lihat Tabel Lihat Indikator Cari dan Cetak data Selesai Gambar 3.4 Perancangan diagram alir monitoring ruang BTS Urutan proses sistem dapat dijelaskan pada saat pengguna melakukan file login dan berhasil maka akan langsung terhubung pada tabel monitoring, pada tabel monitoring ini pengguna bisa mendapat informasi mengenai data realtime simulasi monitoring ruang BTS di semua alat yang ada pada sistem monitoring. di dalam tabel monitoring ini pengguna dapat memilih untuk melakukan proses lihat tabel atau proses lihat indikator. Pada proses lihat tabel, data dapat dicari berdasarkan tanggal yang diinginkan. Sistem monitoring akan menampilkan data

atau hasil berdasarkan tanggal yang sudah diisi oleh pengguna kemudian pengguna dapat melakukan proses cetak dan keluar sistem. Pada proses lihat indikator pengguna dapat melihat indikator realtime simulasi monitoring ruang BTS lokal dan BTS yang lain dan kemudian keluar sistem. 2. Use Case Diagram Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Diagram Use case menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, melihat tabel, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua fitur yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat diinclude oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang

berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar. Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri. Gambar 3.5 Berikut ini menunjukkan use case sistem monitoring ruang BTS. Melihat data tabel dan indikator Login Petugas/operator Mencari data <<extend>> Mencetak data Gambar 3.5 Use case sistem monitoring ruang BTS 3. Basis Data Pada perancangan sistem simulasi monitoring ruang BTS basis data yang dipakai menggunakan MS Access 2007. Di dalam basis data ini hanya menyimpan tabel config, login dan sensor. Tabel config berisi informasi mengenai alamat ip pada masing-masing BTS, tabel login berisi informasi mengenai user

name dan password dan tabel sensor berisi informasi mengenai data simulasi monitoring ruang BTS hasil pengukuran sensor. Tabel config terdiri atas 3 field yaitu id, siteid dan alamat ip. Tabel login terdiri atas 2 field yaitu username dan password. Tabel sensor terdiri atas 6 field yaitu id, siteid, tanggal, jam, hasil_sensor dan keterangan. 4. Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka sistem simulasi monitoring ruang BTS adalah program utama yang dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic. Program ini akan menampilkan data simulasi monitoring ruang BTS dari data yang telah disimpan pada basis data. Untuk pembacaan data dengan menggunakan port serial, diperlukan sebuah komponen tambahan. Komponen serial yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah Mscomm32.ocx, Ms. Adodc, datagrid control. 5. Perancangan Antarmuka Login Dalam perancangan ini bertujuan untuk menjalankan atau menghubungkan dengan program monitoring ruang BTS. Sebelum penngguna masuk ke dalam sistem monitoring ruang BTS, pengguna harus melakukan login terlebih dahulu. Dalam perancangan sistem simulasi monitoring ruang BTS ini menampilakan menu : User name, dan Password. Lihat gambar 3.6. Gambar 3.6 Interface login

6. Perancangan antarmuka simulasi monitoring ruang BTS TABEL DATA REAL TIME Id SiteID Tanggal Jam Hasil Sensor Keterangan cari data cetak Site 01 Site 02 Site 03 Site 04 Site 05 kembali keluar Gambar 3.7 Antar muka data real time ruang BTS 3. Uraian Teknis Setelah proses login berhasil, pengguna langsung akan terhubung dengan tabel data monitoring. Untuk menampilkan data data mengenai monitoring ruang BTS dapat dilakukan dengan menekan tombol Site satu sampai lima. Untuk menampilkan data monitoring ruang BTS pada site 01 maka tombol yang di tekan adalah site 01, untuk menampilkan data monitoring ruang BTS pada site 02 maka tombol yang ditekan adalah site 02, begitu juga selanjutnya untuk site yang lainnya. Pada tabel data monitoring ini pengguna dapat melakukan proses cari data atau proses lihat indikator realtime. Proses cari data berfungsi untuk menampilkan data-data monitoring ruang BTS berdasarkan site site yang diminta berdasarkan rentang waktu yang diinginkan. Data yang di tampilkan adalah data

monitoring ruang BTS yang telah disimpan dalam basis data. Pengguna dapat memasukan rentang waktu tanggal yang diinginkan. Format tanggal adalah dd/mm/yyyy. Pada proses cari data ini setelah data berhasil ditampilkan oleh sistem monitoring, pengguna dapat mencetak hasil/data atau keluar sistem. Untuk mencetak data yang diinginkan bisa menekan tombol cetak. Fungsi tombol cetak adalah untuk mencetak data hasil pencarian berdasarkan rentang tanggal yang sudah dimasukan oleh pengguna. Rancangan antarmuka monitoring ruang BTS seperti pada gambar 3.7. 4. Konfigurasi Jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) Hasil yang ditampilkan oleh komputer ini akan di publikasikan melalui jaringan Wireless Local Area Network Pada perancangan sistem monitoring ruang BTS ini konfigurasi yang digunakan adalah mode Ad-hoc. Pada mode Ad-hoc ini untuk melakukan interaksi dengan komputer lain, semua komputer yang akan dihubungkan harus memiliki wireless adapter atau untuk laptop harus memiliki fasilitas Wi-fi. Langkah-langkah untuk koneksi jaringan adalah sebagai berikut : a. Melakukan setting alamat IP terhadap semua komputer atau laptop. Subnet mask yang digunakan adalah kelas C. b. Mengaktifkan semua wireless pada PC/laptop dan melakukan koneksi jaringan. c. Membuat folder Shelter di drive :D pada masing-masing PC/laptop kemudian folder tersebut di share. d. Melakukan setting alamat IP pada masing masing site. Untuk mempermudah setting alamat IP pada site, dibuat tabel confiq pada basis data yang berisi mengenai id, siteid, alamat IP.