III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Bagan Alur Pikir Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

Lampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

II. TINJAUAN PUSTAKA

Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Modal Bank. 2. Kualitas Aset (Asset) Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva Produktif

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

III. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BANK CENTRAL ASIA,Tbk PADA PERIODE Nama : Inggriany Wijaya NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN TENTANG KESEHATAN PT BANK CIMB NIAGA, TBK DENGAN METODE CAMELS (Berdasarkan Laporan Keuangan ) Oleh MUFTI SANI H

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ( dan PT. Bank Panin, Tbk. serta hubungan antar fenomena yang diteliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, RETURN ON ASSETS, NET

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur,

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dari modal yang dimiliki (Sartono, 2001:119). Oleh karena itu, perlu diupayakan agar

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Manfaat Penulisan Kerangka Penulisan...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

Transkripsi:

12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian Tingkat kesehatan bank merupakan cerminan dari kondisi suatu bank yang dilihat dari laporan keuangan. Bank yang sudah go public wajib menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit dan dipublikasi untuk umum. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank adalah metode CAMELS, dimana pada penelitian ini dibatasi dalam penilaian: 1. Faktor Capital (Permodalan) 2. Faktor Assets (Kualitas aset) 3. Faktor Earnings (Rentabilitas) 4. Faktor Liquidity (Likuiditas) Permasalahan yang terjadi pada PT Bank Central Asia, Tbk adalah dampak dari peningkatan jumlah kredit yang disalurkan selama tahun 2006-2010. Faktor berpengaruh yang dapat dikendalikan dari permasalahan tersebut adalah jumlah kredit yang diberikan dan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko). Faktor berpengaruh yang tidak dapat dikendalikan adalah krisis global yang terjadi, kebijakan pemerintah, dan fluktuasi nilai tukar dolar. Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan data yang telah dipublikasi yaitu laporan keuangan PT Bank Central Asia, Tbk periode 2006-2010. Langkah awal dalam penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan memasukkan formula untuk setiap komponen dalam faktor-faktor CAMELS. Langkah selanjutnya yaitu menetapkan peringkat komposit dari setiap komponen pada masing-masing faktor. Kemudian, masing-masing faktor diperingkatkan berdasarkan hasil peringkat komposit dari setiap komponen. Selanjutnya, dari keempat faktor tersebut dapat diperoleh hasil peringkat akhir untuk metode CAMELS secara keseluruhan. Parameter kontrol yang digunakan pada metode CAMELS adalah berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP. Kerangka pikir ini diilustrasikan pada Gambar 1.

13 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual Hasil pada masing-masing faktor diproyeksikan menggunakan analisis trend. Proyeksi ini berfungsi sebagai acuan dasar terhadap langkah pengambilan strategi. Hasil akhir dari penilaian tingkat kesehatan bank dapat memperlihatkan kondisi kesehatan perusahaan serta sebagai bahan penentuan strategi untuk jangka waktu berikutnya. Oleh karena itu,

14 penelitian ini dapat memberikan arahan pada langkah penentuan strategi perusahaan, meningkatkan kepercayaan stakeholder, dan meningkatkan nilai perusahaan. Secara keseluruhan, alur pikir dari penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. 3.2. Objek Penelitian Penelitian telah dilakukan pada kantor pusat PT Bank Central Asia, Tbk yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman Kav 22-23 Jakarta 12920. Peneliti melakukan penelitian pada kantor pusat karena data dari laporan keuangan yang digunakan adalah data yang telah digabungkan dari keseluruhan kantor cabang atau konsolidasi. 3.3. Jenis Data dan Variabel a. Data Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan akhir tahun PT Bank Central Asia, Tbk periode 2006-2010 yang diperoleh dari situs www.klikbca.com yang telah diaudit dan dipublikasi untuk umum. b. Variabel Variabel yang digunakan pada penelitian adalah beberapa faktor CAMELS yaitu: 1. Faktor Capital (Permodalan) 2. Faktor Assets (Kualitas aset) 3. Faktor Earnings (Rentabilitas) 4. Faktor Liquidity (Likuiditas) 3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Dokumentasi. Metode Dokumentasi adalah mencari dan menelaah referensi yang berasal dari buku-buku, catatan-catatan materi atau penelitian ilmiah lainnya yang dapat membantu peneliti dalam menyusun penelitian ilmiah ini. Peneliti menggunakan data-data kuantitatif yang diperlukan dari laporan keuangan PT Bank Central Asia, Tbk periode 2006-2010. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk mengidentifikasi komponen-komponen

15 faktor penilaian tingkat kesehatan dari faktor Capital (Permodalan), faktor Assets (kualitas aset), faktor Earnings (rentabilitas), dan faktor Liquidity (likuiditas). Untuk mendapatkan literatur, peneliti mengumpulkan studi kepustakaan dengan mempelajari dan mengutip buku-buku serta penelusuran melalui internet. 3.5. Alat Analisis Penilaian tingkat kesehatan dilakukan menggunakan metode CAMELS dan diolah menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Analisis trend diolah menggunakan Minitab 14. Pada penelitian ini, rasio dari faktorfaktor CAMELS yang diteliti adalah berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan, yaitu terdiri dari: 3.5.1 Capital (Permodalan) Pada faktor Capital (Permodalan), rasio yang digunakan adalah CAR. Capital Adequecy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank (Hariani, 2010). Rasio ini dirumuskan berdasarkan SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagai berikut: CAR = (Modal Bank : Total ATMR) x 100%...(1) permodalan pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk KPMM sebagai berikut: Peringkat 1 : Rasio KPMM lebih tinggi sangat signifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan. Peringkat 2 : Rasio KPMM lebih tinggi cukup signifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan.

16 Peringkat 3 : Rasio KPMM lebih tinggi secara marjinal dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan (8 persen KPMM 9 persen). Peringkat 4 : Rasio KPMM di bawah ketentuan yang berlaku. Peringkat 5 : Rasio KPMM dibawah ketentuan yang berlaku dan bank cenderung menjadi tidak solvable. 3.5.2 Assets (Kualitas Aset) Pada faktor Assets (Kualitas Aset), rasio yang digunakan adalah NPA. NPA disebut juga rasio Aktiva Produktif Bermasalah. Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktif bermasalah terhadap total aktiva produktif. Semakin tinggi rasio ini maka semakin buruk kualitas aktiva produktif. Aktiva produktif bermasalah adalah aktiva produktif dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet (Hariani, 2010). Rasio ini dirumuskan berdasarkan SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desemeber 2001 sebagai berikut: NPA = (Aktiva Produktif Bermasalah : Total Aktiva Produktif) x 100%...(2) kualitas aset pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk NPA sebagai berikut: Peringkat 1 : Perkembangan rasio sangat rendah. Peringkat 2 : Perkembangan rasio rendah. Peringkat 3 : Perkembangan rasio moderat atau rasio berkisar antara 5 persen sampai dengan 8 persen. Peringkat 4 : Perkembangan rasio cukup tinggi. Peringkat 5 : Perkembangan rasio tinggi. 3.5.3 Earnings (Rentabilitas) Pada faktor Earnings (Rentabilitas), rasio yang dinilai adalah ROA, ROE, NIM, dan BOPO. Faktor Earnings (Rentabilitas) menentukan perolehan laba yang diperoleh bank.

17 1. Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (Laba Sebelum Pajak) yang dihasilkan dari Rata-rata Total Aset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak. Sedangkan Rata-rata Total Aset adalah rata-rata volume usaha atau aktiva (Hariani, 2010). Rasio ini dirumuskan berdasarkan SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagai berikut: ROA = (Laba Sebelum Pajak : Rata-rata Total Aset) x 100%...(3) rentabilitas pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk ROA yaitu sebagai berikut: Peringkat 1 : Perolehan laba sangat tinggi. Peringkat 2 : Perolehan laba tinggi. Peringkat 3 : Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROA berkisar antara 0,5 persen sampai dengan 1,25 persen. Peringkat 4: Perolehan laba bank rendah atau cenderung mengalami kerugian (ROA mengarah negatif). Peringkat 5 : Bank mengalami kerugian yang besar (ROA negatif). 2. Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba Setelah Pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional setelah dikurangi pajak, sedangkan Rata-rata Total

18 Ekuitas adalah rata-rata modal inti yang dimiliki bank. Perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban modal minimum yang berlaku (Hariani, 2010). Rasio ini dirumuskan berdasarkan SE BI No.3.30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagai berikut: ROE = (Laba Setelah Pajak : Rata-rata Ekuitas) x 100%...(4) rentabilitas pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk rasio ROE sebagai berikut: Peringkat 1 : Perolehan laba sangat tinggi. Peringkat 2 : Perolehan laba tinggi. Peringkat 3 : Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROE berkisar antara 5 persen sampai dengan 12,5 persen. Peringkat 4: Perolehan laba bank rendah atau cenderung mengalami kerugian (ROA mengarah negatif). Peringkat 5 : Bank mengalami kerugian yang besar (ROA negatif). 3. Net Interest Margin (NIM) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola Aktiva Produktif untuk menghasilkan Pendapatan Bunga Bersih. Pendapatan Bunga Bersih diperoleh dari Pendapatan Bunga dikurangi Beban Bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya Pendapatan Bunga atas Aktiva Produktif yang dikelola bank, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil (Hariani, 2010). Rasio ini dirumuskan berdasarkan SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagai berikut: NIM = (Pendapatan Bunga Bersih : Aktiva Produktif) x 100%... 5

19 rentabilitas pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk rasio NIM sebagai berikut: Peringkat 1 : Marjin bunga bersih sangat tinggi. Peringkat 2 : Marjin bunga bersih tinggi. Peringkat`3: Marjin bunga bersih cukup tinggi atau rasio NIM berkisar antara 1,5 persen sampai dengan 2 persen. Peringkat 4 : Marjin bunga bersih rendah mengarah negatif. Peringkat 5 : Marjin bunga bersih sangat rendah atau negatif. 4. Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio yang sering disebut rasio efisiensi, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien Biaya Operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari Total Beban Bunga dan Total Beban Operasional Lainnya. Pendapatan Operasional adalah penjumlahan dari Total Pendapatan Bunga dan Total Pendapatan Operasional Lainnya (Hariani, 2010). Rasio ini dirumuskan berdasarkan SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagai berikut: BOPO = (Biaya Operasional : Pendapatan Operasional) x 100%...(6) rentabilitas pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk rasio BOPO sebagai berikut: Peringkat 1 : Tingkat efisiensi sangat baik. Peringkat 2 : Tingkat efisiensi baik.

20 Peringkat 3: Tingkat efisiensi cukup baik atau rasio BOPO berkisar antara 94 persen sampai dengan 96 persen. Peringkat 4 : Tingkat efisiensi buruk. Peringkat 5 : Tingkat efisiensi sangat buruk. 3.5.4 Liquidity (Likuiditas) LDR (Loan to Deposit Ratio) atau rasio kredit terhadap deposit / simpanan digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, setifikat deposito (Hariani, 2010). Rasio ini dirumuskan berdasarkan SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagai berikut: LDR = (Total Kredit : Total Dana Pihak Ketiga) x 100%... (7) likuiditas pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk rasio LDR sebagai berikut: Peringkat 1 : 50 persen < Rasio 75 persen Peringkat 2 : 75 persen < Rasio 85 persen Peringkat 3 : 85 persen < Rasio 100 persen atau Rasio 50 persen Peringkat 4 : 100 persen < Rasio 120 persen Peringkat 5 : Rasio > 120 persen 3.5.5 Analisis Trend Analisis trend dihitung dengan menentukan tahun dasar sebagai pembanding, kemudian dicari angka indeksnya. Rumus untuk mencari Angka Indeks adalah sebagai berikut (Kasmir, 2008): Angka Indeks = (Tahun pembanding / Tahun dasar) x 100%...(8)

21 Nilai error pada analisis trend dipilih berdasarkan nilai MSD, MAD, dan MAPE terkecil. Nilai MSD, MAD, dan MAPE diperoleh pada program Minitab 14 dengan melakukan input terhadap 4 (empat) jenis analisis trend (Linier, Quadratic, Exponensial Growth, dan S- Curve). Semakin kecil nilai pada MSD, MAD, dan MAPE memperlihatkan tingkat error yang semakin rendah.