III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Mei hingga Agustus

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari hingga April

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan November2014 hingga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Fisik, Jurusan Kimia,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Februari hingga Mei

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Juni hingga Desember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei s.d. Oktober 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga September 2012 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan April 2010 di

Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2014 sampai dengan Maret 2015

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumber energi alternatif saat ini terus digiatkan dengan tujuan

3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak sawit mentah

Gambar 7 Desain peralatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

3 Metodologi Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai November 2014, dengan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. hingga bulan Desember Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober 2015, bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan 1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, oven, mortar, ayakan dengan ukuran 120 µm, thermometer, viskometer, alat refluks, penangas, magnetic stirrer, peralatan gelas yang umum digunakan di laboratorium, Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDX), X-Ray Diffraction (XRD), Gas Chromathography -Mass Spectroscopy (GC-MS), Particle Size Analyzer (PSA), dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). 2. Bahan-bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain CaCO 3, sekam padi, larutan HNO 3 10 %, akuades, indikator universal, kertas saring, metanol, larutan NaOH 1,5 %, dan minyak kelapa sawit.

20 C. Prosedur Penelitian 1. Preparasi Sekam Padi Langkah awal dalam penelitian ini adalah preparasi sampel sekam padi.sebanyak 100 gram sekam padi direndam dalam air panas selama 2 jam untuk mengekstrak bahan organik larut air yang merupakan bahan pengotor dalam proses ekstraksi silika. Sekam padi kemudian disaring dan dicuci lagi secara berulang dengan cara disiram dengan air panas untuk menghilangkan pengotor bahan organik larut air yang masih diperkirakan menempel pada permukaan sekam padi. Kemudian, sekam padi yang telah bebas dari pengotor dikeringanginkan dan selanjutnya sekam padi siap digunakan untuk ekstraksi silika. 2. Ekstraksi Silika dengan Metode Presipitasi Metode ekstraksi silika dalam penelitian ini mengadopsi metode ekstraksi yang telah digunakan sebelumnya oleh (Daifullah et al., 2003 dan Pandiangan dkk, 2008). Sebanyak 50 gram sekam padi yang telah bebas dari pengotor bahan organik larut air direndam dalam 500 ml larutan NaOH dengan konsentrasi 1,5% kemudian dipanaskan sampai mendidih selama 30 menit, sampel disaring dan filtrat yang mengandung silika terlarut ditampung. Untuk mengendapkan silika, filtrat kemudian ditambahkan larutan asam HNO 3 10% secara bertahap hingga terbentuk endapan silika dalam bentuk gel dan ph pengendapan silika mencapai 7,0. Gel silika kemudian didiamkan (dituakan) selama 24 jam pada suhu kamar. Selanjutnya gel silika disaring dan dicuci dengan akuades panas di dalam pompa

21 vakum hingga air cucian bersifat netral. Silika yang diperoleh kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 110 C selama 24 jam dan dihaluskan. 3. Pembuatan Sol Silika Sekam Padi Sebanyak 20 gram silika sekam padi hasil ekstraksi dimasukkan ke dalam 600 ml larutan NaOH 1,5% kemudian diaduk menggunakan hotplate stirer hingga larut. 4. Pembuatan Katalis CaO/SiO 2 Sebanyak 600 ml sol silika yang telah dibuat ditambahkan CaCO 3 yang telah dilarutkan dengan larutan HNO 3 10% secara bertahap hingga mengental dan distirrer selama 3 jam pada suhu ruang, dan didiamkan selama 24 jam. Endapan kalsium silikat kemudian disaring dengan kertas saring dan dioven pada suhu 110 o C hingga kering. Katalis yang diperoleh selanjutnya dihaluskan menggunakan mortar hingga menjadi bubuk. Katalis CaO/SiO 2 yang dibuat yaitu 5, 10, 15, 20 dan 25% dengan perbandingan CaO dengan SiO 2 yang telah ditentukan. 5. Kalsinasi Katalis Proses kalsinasi dilakukan dengan menggunakan furnace yang dapat disesuaikan dengan perlakuan yang diinginkan. Kalsinasi katalis CaO/SiO 2 yang berbentuk serbuk dilakukan dengan suhu 600 o C dan ditahan selama 4 jam untuk menjaga agar silika masih dalam fasa amorf dan kalsium telah berubah menjadi CaO. Sampel dipanaskan dari suhu ruang hingga mencapai suhu 600 o C dengan kenaikan suhu 10 o C/menit. Setelah mencapai suhu yang diinginkan (600 o C) suhu ditahan selama 4 jam.

22 6. Uji Aktivitas Katalis Uji aktivitas dilakukan menggunakan perangkat percobaan seperti dalam Gambar 7 Klem Statif Kondensor Labu didih Penangas Termometer Hotplate Stirrer Gambar 7. Perangkat percobaan reaksi transesterifikasi Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan jumlah katalis sebesar 5% yang ditambahkan ke dalam minyak kelapa sawit dan metanol dengan perbandingan mol 1:4 dan diaduk sambil direfluks pada suhu 70 o C selama 240 menit. Parameter keberhasilan reaksi adalah rendemen produk yang dihasilkan, yang dihitung menggunakan persamaan: Mol Biodiesel % konversi = Mol Minyak x 100 (2) Dalam persamaan di atas, mol biodiesel dihitung berdasarkan massa molar metil oleat dan mol minyak berdasarkan massa molar asam oleat.

23 7. Karakterisasi Biodiesel a. Analisis Viskositas Biodiesel Viskositas diukur dengan menggunakan viskometer Ostwald, seperti ditunjukkan dalam Gambar 8, di bawah pengaruh gravitasi pada suhu yang telah ditentukan. Gambar 8. Viskometer Ostwald (alat untuk mengukur viskositas) Langkah-langkah untuk analisis viskositas biodiesel adalah sebagai berikut: 1. Sampel disaring dengan filter berukuran 75 μm. 2. Viskometer diisi dengan contoh lalu diletakkan di dalam bak (suhu bak viskometer.dinaikkan pada 15-100 o C hingga diperoleh kisaran waktu 30 menit). 3. Pada kondisi viskometer telah mencapai kondisi yang diinginkan maka ketinggian sampel dengan kapiler disesuaikan dengan menggunakan pompa hisap hingga melebihi sedikit garis batas (m). 4. Sampel dibiarkan turun serta dihitung waktu sampai tanda batas (n) (waktu yang diukur adalah waktu miniskus untuk melewati waktu dari sasaran pertama (m) menuju waktu sasaran kedua (n).

24 Pengukuran dilakukan dua kali. Nilai viskositas kemudian dihitung dengan rumus : μ = C x t (3) Keterangan : μ : viskositas kinematik (mm2/s) C : konstanta kalibrasi viskometer (mm2/s2) t : waktu alir sampel dari batas atas ke batas bawah (s) b. Analisis Densitas Biodiesel Penentuan densitas dilakukan berdasarkan prinsip kerja yaitu perbandingan massa contoh tanpa udara pada suhu dan volume tertentu dengan massa air pada suhu dan volume yang sama. Langkah-langkah untuk analisis intensitas biodiesel adalah sebagai berikut : 1. Piknometer kosong dikeringkan di dalam oven kemudian ditimbang terlebih dahulu. 2. Lalu piknometer diisi dengan akuades suhu 20 o C kemudian disimpan dalam water bath pada suhu 25 o C selama 30 menit. 3. Piknometer kemudian diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (berat akuades diperoleh dari selisih berat piknometer berisi akuades dan berat piknometer kosong). 4. Pada tahap selanjutnya sampel minyak didinginkan sampai suhu 20 o C. 5. Kemudian minyak dimasukkan ke dalam piknometer yang sebelumnya telah dibersihkan dan dikeringkan hingga meluap dan tidak terbentuk gelembung udara.

25 6. Bagian luar piknometer dikeringkan dan piknometer ditempatkan di dalam water bath pada suhu konstan 25 o C selama 30 menit. 7. Piknometer diangkat dari water bath lalu dikeringkan, dan ditimbang (berat sampel diperoleh dengan menghitung selisih berat piknometer berisi sampel dan berat piknometer kosong). Densitas dihitung dengan rumus : Keterangan : W 1 : berat sampel (g) W 2 : berat akuades (g) ρ air : densitas air (g/ml) Densitas = w 1 w 2 ρ air (4) c. Analisis Gas Chromathography-Mass Spectroscopy (GC-MS) Produk yang dihasilkan dari kondisi optimum reaksi transesterifikasi minyak kelapa dianalisis dengan menggunakan Gas Chromathography-Mass Spectroscopy (GC-MS) menggunakan perangkat GC-MS QP2010S SHIMADZU dengan kolom AGILENTJ%W DB-1, yang memiliki panjang 30 meter dan diameter dalam 0,25 mm. Analisis digunakan dengan He sebagai gas pembawa dan pengion elektron (EI), suhu kolom :50.0 C, dan suhu injeksi :300.00 C. 8. Karakterisasi Katalis a. Karakterisasi dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR) Karakterisasi dengan FTIR dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi senyawa menggunakan sinar radiasi infra merah.

26 Langkah-langkah yang dilakukan dengan menggunakan FTIR adalah sebagai berikut: 1. Sedikit sampel padat (kira-kira 1-2 mg), kemudian ditambahkan bubuk KBr murni (kira-kira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam cetakan dan ditekan dengan menggunakan alat tekanan mekanik. Tekanan ini dipertahankan beberapa menit, kemudian sampel (pelet KBr yang terbentuk) diambil dan kemudian ditempatkan dalam tempat sampel pada alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis. 2. Alat FTIR di ON -kan, serta alat komputer juga di ON kan. 3. Alat komputer di klik ganda shortcut, ditunggu beberapa saat sampai keluar dialog box, diklik ok. Menu pada layar di klik FTIR 2000 pada menu instrumen, diklik BK6 Start untuk memulai pengukuran. 4. Spektra pada layar ditunggu sampai menghilang, ditempatkan sampelsiap ukur pada tempat sampel dari alat inferometer, diisi dialog box dengan identitas sampel, diklik sampel start, ditunggu spektra yang diperoleh. Spektra yang diperoleh muncul di layar, diklik peak tabel pada menu calc untuk memunculkan harga bilangan gelombang, treshold dan norse level ditentukan untuk mengatur pemunculan harga bilangan gelombang. b. Karakterisasi Dengan X-Ray Diffraction (XRD) Karakterisasi dengan XRD dilakukan untuk menganalisis pengaruh suhu sintering terhadap struktur kristalografi sampel katalis, apakah sampel bersifat amorf atau kristalin. Sumber sinar radiasi menggunakan K α dari Cu. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis menggunakan XRD adalah sebagai berikut:

27 1. Sampel yang akan dianalisis disiapkan dan direkatkan pada kaca, kemudian dipasang pada tempatnya yang berupa lempeng tipis berbentuk persegi panjang (sampel holder) dengan bantuan malam (lilin perekat). 2. Sampel yang disimpan dipasang pada sampel holder kemudian dilekatkan pada sampel stand dibagian goniometer. 3. Parameter pengukuran dimasukkan pada softwere pengukuran melalui komputer pengontrol, yaitu meliputi penentuan scan mode, penentuan rentang sudut, kecepatan scan cuplikan, memberi nama cuplikan dan memberi nomor urut file data. 4. Alat difraktometer dioperasikan dengan perintah Start pada menu komputer, dimana sinar-x akan meradiasi sampel yang terpancar dari target Cu dengan panjang gelombang 1,5406 Å. 5. Hasil difraksi dapat dilihat pada komputer dan intensitas difraksi pada sudut 2 tertentu dapat dicetak oleh mesin printer. 6. Sampel dari sampel holder diambil setelah pengukuran cuplikan selesai. c. Karakterisasi Dengan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray Spectrometer (SEM/EDX) Analisis menggunakan SEM dilakukan untuk mengetahui morfologi permukaan sampel dan ukuran partikel. Analisis SEM-EDX ini dilakukan pada zeolit sintetik yang telah memberikan unjuk kerja terbaik. Adapun langkah-langkah dalam uji SEM-EDX ini adalah sebagai berikut: 1. Sampel yang akan dianalisis disiapkan dan direkatkan pada spesimen holder (Dolite, double sticy tape).

28 2. Sampel yang telah dipasang pada holder kemudian dibersihkan dengan Hand Blower. 3. Sampel dimasukkan dalam mesin couting untuk diberi lapisan tipis yang berupa gold-poladium selama 4 menit sehingga menghasilkan lapisan dengan ketebalan 200-400 Å. 4. Sampel dimasukkan ke dalam Specimen Chamber. 5. Pengamatan dan pengambilan gambar pada layer SEM-EDX dengan mengatur pembesaran yang diinginkan. 6. Penentuan spot untuk analisis pada layer SEM-EDX. 7. Pemotretan gambar SEM-EDX. d. Karakterisasi dengan Particle Size Analyzer (PSA) Untuk mengetahui distribusi ukuran partikel dari katalis CaO/SiO 2 yang akan digunakan dalam reaksi transesterifikasi minyak kelapa sawit maka dilakukan analisis menggunakan PSA (Particle Size Analyzer) dengan menggunakan alat Beckman Coulter serta menggunakan aquades sebagai pendispersinya. Analisis ini akan dilakukan di Laboratorium Terapan dan Sentra Inovasi Teknologi Universitas Lampung mengikuti prosedur yang diterapkan oleh institusi tersebut.