BAB I PENDAHULUAN. persaingan dengan perusahaan manufaktur lainnya, maka diperlukan kebijakan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS WAKTU ANTAR KERUSAKAN MESIN ELECTRIC MOTOR MENGGUNAKAN METODE FAILURE FINDING INTERVAL DI PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER (PT.

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam rangka mendukung kelangsungan produksi sebuah

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing manager dalam struktur. organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah sebagai berikut :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan produktivitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan produk yang tidak baik pula. Maintenance berperan penting

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang pesat saat ini, menimbulkan banyak persaingan yang

Universitas Bina Nusantara

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

BAB I PENDAHULUAN. melakukan produksi terus menerus. Mesin-mesin merupakan komponen

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. melakukan produksi secara terus menerus. Mesin-mesin merupakan komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus selalu melakukan peningkatan secara bertahap dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

BAB III METODELOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN OEE ( OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS)

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

BAB 2 LANDASAN TEORI

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

BAB IV METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016

TESIS ANALISA PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA ALAT INTRUMENTASI QCS SCANNER TYPE DI PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh AGUS FERNANDO KS

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kondisi full capacity serta dapat menghasilkan kualitas produk seratus persen.

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang dimiliki. Dimana dengan diberlakukannya Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin secara terus - menerus, maka dibutuhkan kegiatan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PERAWATAN MESIN BERBASIS PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN METODE MODULARITY DESIGN PADA PT. SUMATERA PIONEER BUILDING MATERIAL TUGAS SARJANA

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Universitas Sumatera Utara

ManajemenPerawatan.

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

TUGAS SARJANA. Oleh:

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto

MODUL VIII STUDI KASUS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )

BAB I PENDAHULUHAN. Dalam industri manufakfur di tuntut suatu usaha bagaimana memproduksi barang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Gold Coin Indonesia Medan-Mill adalah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. perawatan terbagi atas dua yaitu preventive maintenance dan corrective

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di era globalisasi saat ini perusahaan manufaktur akan menghadapi persaingan dengan perusahaan manufaktur lainnya, maka diperlukan kebijakan untuk bersaing secara kompetitif. Salah satu kebijakan yang dilakukan perusahaan adalah dalam usaha mempertahankan kesinambungan kerja peralatan produksi, untuk mengantisipasi munculnya permasalahan pemeliharaan (maintenance). Tuntutan akan kesiapan dan keadaan peralatan yang dapat diterima menurut standar merupakan sesuatu yang sangat penting. Secara umum kebijakan pemeliharaan dimaksudkan untuk menjaga kondisi atau memperbaiki setiap peralatan agar dapat meningkatkan kelancaran produksi dengan meminimumkan jumlah kerusakan pada tingkat biaya yang wajar. Mesin-mesin dan peralatan produksi merupakan elemen atau unsur yang sangat penting dalam rangka mendukung kelangsungan produksi sebuah perusahaan manufaktur. Perawatan yang terjadwal sangat diperlukan pada mesinmesin produksi di perusahaan, karena mesin-mesin dan peralatan produksi sangat rawan dengan timbulnya kerusakan. PT. Riau Andalan Pulp and Paper merupakan perusahaan yang memproduksi produk pulp (bubuk kertas) dan paper (kertas) dengan didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan yang saling berinteraksi untuk mencapai produktivitas yang optimal. Mesin-mesin dan peralatan diupayakan untuk bekerja

dengan efektif dan efisien sehingga target perusahaan dapat tercapai. Saat ini, yang menjadi jenis kendala dalam produksi yang sering terjadi di PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah tidak berjalan lancarnya kegiatan produksi di lantai produksi akibat adanya kerusakan mesin produksi. Seringnya terjadi kerusakan mesin khususnya mesin electric motor mengakibatkan kehilangan biaya yang cukup tinggi dalam menghasilkan pulp. Electric motor merupakan mesin penggerak utama mesin-mesin pada proses produksi Pabrik Riau Pulp anak perusahaan dari PT. Riau Andalan Pulp and Paper khususnya di area Fiberline. Kerusakan yang terjadi pada mesin produksi electric motor mengakibatkan jadwal produksi dan kegiatan produksi perusahaan menjadi tertunda. Pada tahun 2011 target produksi pulp di PT. Riau Pulp adalah sebanyak 2,5 juta ton. Kehilangan produksi yang terjadi akibat kerusakan mesin electric motor tahun 2011 adalah 75,375 ton. Semakin banyak mesin mengalami kerusakan maka semakin banyak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Sistem perawatan yang dilakukan selama ini oleh perusahaan adalah bersifat preventive maintenance dimana didalam prosesnya berlangsung corrective maintenance. Akan tetapi sistem perawatan yang berjalan belum bisa mengurangi downtime yang terjadi disepanjang tahun 2011 pada mesin electric motor fiberline area. Dengan sistem perawatan yang ada sekarang belum ada penjadwalan untuk preventive maintenance (replacement) age terhadap mesin electric motor fiberline area pada Pabrik Riau Pulp PT. Riau Andalan Pulp and Paper.

Tingginya tingkat downtime yang terjadi pada mesin electric motor fiberline area di perusahaan pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Kerusakan Mesin Electric Motor di Area Fiberline Pabrik Riau PT. Riau Pulp Tahun 2011 No Fiberline Area Downtime Jam Operasi % (jam) (jam/tahun) Downtime 1 411 51 8640 0.59 2 412 18.5 8640 0.21 3 413 13.5 8640 0.16 4 421 63 8640 0.73 5 422 41 8640 0.49 6 423 29 8640 0.34 7 431 49.5 8640 0.57 8 432 4 8640 0.05 9 433 32 8640 0.37 Total 301.5 77760 Sumber : Data PT.RAPP Electrical Fiberline Berdasarkan data diatas besarnya nilai total downtime yang mencapai 301.5 jam per tahun atau mencapai 0.39%. Nilai downtime 0.39% akan mengakibatkan kehilangan biaya sebesar Rp 35.087.062.500 pertahun. Hal ini menunjukkan masalah yang dihadapi perusahaan karena dengan sistem perawatan sekarang. Oleh karena itu maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis waktu antar kerusakan mesin dan mengusulkan penjadwalan preventive maintenance (replacement) age terhadap mesin electric motor fiberline area pada Pabrik Riau Pulp PT. Riau Andalan Pulp and Paper. Pendekatan yang digunakan adalah metode FFI (Failure Finding Interval). Adapun penelitian menggunakan metode FFI sebelumnya dilakukan oleh (Martlya Aswita, 2005) di PT. Semen Padang dengan hasil penelitian untuk preventive maintenance dilakukan setiap 20 hari sekali. (Zulya Ratna, 2006) di

PT. Semen Padang dengan hasil penelitian untuk waktu antar kerusakan mesin welding alloy adalah 20 hari. (Feri Afrinaldi, 2004) di PT. Mutiara Agam dengan hasil penelitian untuk optimal preventive replacement age untuk komponen A adalah 32 hari dengan downtime 0,0029525 hari dan komponen B adalah 60 hari dengan downtime 0,00282050 hari. FFI merupakan metode prediksi kondisi berbasis pemeliharaan. Strategi ini bergantung pada kemampuan perawatan untuk mendeteksi potensi kerusakan di awal untuk mengambil tindakan yang tepat. Dengan menggunakan metode ini, maka masalah tentang kerusakan mesin yang sering terjadi di Pabrik Riau Pulp PT. Riau Andalan Pulp and Paper dapat direduksi dengan efektif. 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper khususnya di anak Perusahaan yaitu Pabrik Riau Pulp selama ini adalah tidak berjalan lancarnya kegiatan produksi di lantai produksi akibat adanya kerusakan mesin produksi. Seringnya terjai kerusakan mesin electric motori di perusahaan akan mengakibatkan kehilangan biaya yang cukup tinggi. Besarnya nilai downtime yang mencapai 301.5 jam per tahun yang mengakibatkan kehilangan produksi pada tahun 2011 adalah 75,375 ton dari target produksi pulp di PT. Riau Pulp 2,5 juta ton pada tahun 2011. Kehilangan target produksi 75,375 ton mengakibatkan kehilangan biaya sebesar Rp 35.087.062.500 pertahun, ditambah dengan tidak adanya penjadwalan untuk preventive maintenance (replacement)

age terhadap mesin electric motor fiberline area pada Pabrik Riau Pulp menunjukkan masalah yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan penelitian untuk menganalisis waktu antar kerusakan mesin dan mengusulkan penjadwalan preventive maintenance (replacement) age terhadap mesin electric motor fiberline area. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Peneltian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Menentukan waktu antar kerusakan mesin dengan menggunakan metode Failure Finding Interval (FFI). 1.3.2. Tujuan Khusus Penelitian Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menentukan pola distribusi waktu antar kerusakan dan waktu perbaikan electric motor fiberline area 2. Menentukan Parameter distribusi yang sesuai dengan distribusi yang diduga 3. Menetukan rata-rata waktu antar kerusakan dan rata-rata waktu perbaikan 4. Menentukan optimal preventive maintenance (replacement) age untuk meminimalkan downtime.

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian, antara lain: 1. Bagi Mahasiswa Dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan dengan cara membandingkan teori-teori ilmiah yang ada dengan permasalahan yang ada di perusahaan khususnya mengenai konsep maintenance metode serta aplikasinya di lapangan. 2. Bagi Departemen Teknik Industri USU a. Mempererat hubungan antara pihak universitas dengan pihak perusahaan tempat dilakukannya penelitian. b. Memperkenalkan Departemen Teknik Industri sebagai forum disiplin ilmu terapan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan. 3. Bagi perusahaan Manfaat penelitian bagi perusahaan adalah sebagai bahan koreksi dan masukan dalam menyusun untuk penjadwalan dan pemeliharaan mesin. 1.5. Asumsi dan Batasan Masalah 1.5.1. Asumsi Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Selama penelitian berlangsung, sistem produksi di lantai produksi fiberline area Pabrik Riau Pulp berjalan normal.

2. Selama penelitian dilakukan, tidak terjadi penambahan jumlah mesin produksi khususnya mesin electric motor fiberline area pada Pabrik Riau Pulp. 3. Operator mekanik bagian perawatan yang bekerja di fiberline area Pabrik Riau Pulp adalah operator yang terampil dan mempunyai kompetensi (skilled). 4. Kerusakan yang terjadi pada mesin semata-mata akibat faktor pemakaian mesin bukan oleh faktor lainnya. 1.5.2. Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian hanya dilakukan di lantai produksi area fiberline Pabrik Riau Pulp dan hanya membahas mesin electric motor. 2. Data kerusakan yang diamati adalah data kerusakan mesin electric motor selama periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2011. 3. Penelitian ini membahas tentang analisis waktu antar kerusakan mesin dan tidak meneliti masalah yang berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat kerusakan. Biaya yang dibahas hanya untuk pembanding lama total waktu kerusakan dengan kehilangan keuntungan. 4. Jenis distribusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah distribusi eksponensial, distribusi weibull, distribusi normal, distribusi lognormal dan distribusi gamma

5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Failure Finding Interval. 1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Agar lebih mudah untuk dipahami dan ditelusuri maka sistematika penulisan tugas sarjana ini akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan tugas akhir. Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menjelaskan tentang sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, daerah pemasaran, organisasi dan manajemen, struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja serta sistem pengupahan dan fasilitas lainnya. Bab III Landasan Teori, menguraikan tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi teori-teori yang berhubungan dengan topik bahasan dalam penulisan tugas akhir. Bab IV Metodologi Penelitian, berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas disertai diagram alirnya. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran yang dilakukan di lapangan

sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pemecahan masalah. Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, memuat analisis dan pembahasan hasil dari pengolahan data dengan cara membandingkan dengan teori-teori yang ada. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisikan kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian ini serta rekomendasi saran-saran yang perlu bagi perusahaan.