SISTEM KENDALI PENGUNGKIT TUTUP PADA PROSES RECYCLE TINTA SPIDOL WHITEBOARD

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

ABSTRAK. Penghapus PapanTulis Otomatis Berbasis Mikrokontroller ATmega 16

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK

SISTEM TEKANAN MEKANIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT-MEGA 16 UNTUK PEMBUATAN KERUPUK PELOMPONG GUNA MENUNJANG PRODUKSI HOME INDUSTRY

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Crane Hoist (Tampak Atas)

KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN ACRYLIC BENDING MACHINE DENGAN SUDUT YANG DAPAT DITENTUKAN

Rancang Bangun Alat Penggulung Dinamo Menggunakan Mikrokontroler

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian dilakukan terhadap 8 sensor photodioda. mendeteksi garis yang berwarna putih dan lapangan yang berwarna hijau.

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

PENGATUR BUKA DAN TUTUP JENDELA SECARA OTOMATIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Blok diagram penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PENGUKURAN PANJANG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 8535

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Blok Diagram adalah alur kerja sistem secara sederhana yang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ROBOT AMPHIBI

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 2014 Juni 2014, bertempat di

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Pembuatan Alat Pemberi Pakan Ikan Dan Pengontrol PH Otomatis

Transkripsi:

SISTEM KENDALI PENGUNGKIT TUTUP PADA PROSES RECYCLE TINTA SPIDOL WHITEBOARD M. Khairudin, R.A. Widakdo Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta Jl. Colombo no.1 Karangmalang Yogyakarta 55281 Telp 0274 548161 Email: moh_khairudin@yahoo.com Abstrak Sistem kendali pada proses recycle tinta spidol whiteboard bertujuan untuk melakukan kendali proses pembukaan dan penutupan pada tutup spidol bagian belakang. Pasca pembukaan otomatis selanjutnya akan dilakukan pengisian ulang (recycle) tinta spidol whiteboard. Alat ini bertujuan untuk dapat menjepit serta mengangkat tutup spidol menggunakan sistem ulir yang digerakkan oleh motor secara otomatis. Pengendalian motor menggunakan rangkaian mikrokontroler. Perangkat keras sistem terdiri atas rangkaian mikrokontroler, driver motor, motor DC, catu daya dan mekanik untuk pembuka dan penutup spidol. Dengan demikian diharapkan sistem ini dapat membantu proses pembukaan dan penutupan tutup spidol secara otomatis. Hasil unjuk kerja sistem pengungkit tutup pada proses recycle ttinta spidol whiteboard menunjukan kinerja yang tepat. Waktu yang dibutuhkan untuk pembukaan dan penutupan tutup spidol selama 52 detik dan memiliki rata-rata persentase kesalahan waktu sebesar 2.11 %. Kata kunci: pengisian; recycle; sistem kendali; spidol; whiteboard Pendahuluan Perkembangan teknologi telah terjadi dengan pesat pada Proses belajar mengajar (PBM) tingkat Sekolah Dasar hingga Universitas. Media pendidikan sudah memanfaatkan kemajuan teknologi, dari mulai papan tulis hitam dengan alat tulis kapur hingga panaboard untuk menunjang multimedia (Dhany Iswara, 2013). Kontribusi media belajar sangat besar dalam kesuksesan belajar siswa, Piran Wiroatmojo dan Sasonohardjo (2002) memaparkan peran penggunaan indera mata dalam belajar mencapai 82%, pendengaran 11%, peraba 3,5%, perasa 2,5% dan penciuman 1%. Oleh karena itu untuk meningkatkan kompetensi siswa diperlukan media whiteboard dengan alat tulis spidol untuk memaparkan materi pelajaran. Sunaryo, dkk (2012) menyebutkan fungsi media pembelajaran dalam PBM adalah untuk : (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, (3) menghilangkan sikap pasif pada subjek belajar, (4) membengkitkan motivasi pada subjek belajar. Media pembelajaran berupa papan tulis mengalami perkembangan mulai dari papan tulis hitam putih kemudian muncul whiteboard dan yang terkini adalah panaboard (Dhany Iswara, 2013). Dengan media whiteboard para pengajar lebih dimudahkan dalam menuliskan materi serta lebih sehat secara ergonomi dibandingkan papan tulis hitam dengan alat tulis kapur yang banyak menghasilkan polusi. Tentunya dengan media whiteboard PBM di kelas akan berlangsung jika terdapat alat tulis spidol. Namun alat tulis spidol ini masih memiliki kelemahan yang sampai saat ini menjadikan PBM terganggu, contohnya jika isi tinta dari spidol habis maka spidol harus diganti dengan yang baru atau mengisi ulang tinta secara manual yang memakan waktu.untuk itu perlu dibuat alat yang dapat mengisi tinta spidol secara otomatis. Dengan begitu pengajar tidak perlu membawa spidol dengan jumlah banyak atau pengajar harus repot menukarkan spidol dengan yang baru. Berdasarkan masalah tersebut maka pada makalah ini menyajikan desain sistem kendali pengungkit tutup pada proses recycle tinta spidol whiteboard. Sistem ini menggunakan mikrokontroler ATmega 16 sebagai pengolah data dan kendali utama dalam melakukan proses pengungkitan tutup spdiol. Dengan sistem ini diharapkan PBM akan berjalan lebih lancar karena proses recycle tinta spidol whiteboard dilakukan secara otomatis di ruang kelas. Proses Recycle Tinta Spidol Pada awal munculnya spidol, proses pengisian ulang tinta belum dapat dilakukan karena desain mekanik spidol dengan tutup belakang masih sulit untuk dibuka kembali. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya perekonomian sekarang ini proses recycle isi ulang tinta spidol dapat dilakukan. Pada awalnya pengisian ulang tinta dilakukan cara manual. Proses manual ini dengan cara membuka tutup dan menuangkan tinta dengan tangan ke E-159

dalam batang spidol. Hal ini tentunya memiliki banyak kesulitan seperti pengisian tinta berlebih melebihi kapasitas yang menyebabkan meluapnya tinta dan membuat kotor. Halangan lain adalah sulitnya memberikan beberapa tetes tinta yang ideal agar tinta tepat penuh. Proses pengembangan pengisian tinta spidol secara otomatis berbasis dengan mikrokontroler ATmega8535 yang dilengkapi fotodioda sebagai inputan kemudian LCD sebagai penampil jalannya proses pengisian (Budi Prasetyo, 2012). Namun sistem tersebut belum dilengkapi dengan alat pembuka dan penutup tutup belakang spidol sehingga prosesnya memakan waktu yang cukup lama jika dilakukan secara manual. Pada makalah ini telah dirancang sistem kendali pengungkit tutup pada proses recycle tinta spidol whiteboard. Sistem ini terdiri dari catudaya, penggerak motor DC, driver motor DC, pengolah data mikrokontroller Atmega16, rangkaian saklar dan sistem mekanik. Pada bagian catudaya digunakan untuk mensuplai tegangan DC 12 volt dan 15 volt dengan menggunakan IC regulator IC LM7812 sebagai penyuplai mikrokontroller dan LM7815 sebagai penyuplai driver motor DC. Catudaya teregulasi dapat menghasilkan tegangan keluaran yang nilai tegangannya senantiasa selalu tetap setiap saat sesuai dengan yang diharapkan (Sunomo, 1996). Bagian penggerak pengungkit tutup pada sistem ini menggunakan motor DC. Motor yang digunakan dengan tegangan kerja 12 volt. Motor DC ini digunakan sebagai aktuator atau penggerak ulir yang membuat besi penjepit maju-mundur. Proses kerja motor DC pada rancangan ini adalah memutar ulir yang terpasang satu poros untuk menggerakkan maju-mundur penjepit dengan selang waktu yang telah di-setting. Untuk menghubungkan motor DC dengan sistem pengolah data maka diperlukan driver. Driver motor DC pada sistem ini menggunakan sistem H- Bridge. Sistem H-Bridge yang dikemas dalam bentuk IC. mampu mengendalikan beban-beban induktif seperti relay, solenoid valve, motor DC, dan motor steper. Dua rangkaian H-Bridge di dalam IC dapat digunakan untuk mengatur arah putaran dan kecepatan pada motor (Data sheet L298). Pada sistem ini menggunakan driver motor DC dengan driver L298. Driver motor DC dengan IC L298 ini digunakan sebagai pengendali arah putaran dan pengendali kecepatan motor DC. Dengan menggunakan rangkaian ini, putaran motor DC dapat diatur arah putarannya, sehingga dapat dijadikan sebagai penggerak maju-mundur besi penjepit tutup spidol dengan media ulir. Adapun blok diagram skematik sistem kendali pengungkit tutup pada proses recycle tinta spidol whiteboard dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Push Button Motor DC 1 Mikrokontroler AT mega 16 Motor DC 2 Catu Daya Motor DC 3 Gambar 1. Skematik sistem kendali pengungkit tutup pada proses recycle tinta spidol whiteboard Prinsip kerja sistem pembuka dan penutup tutup spidol otomatis ini adalah apabila sistem telah dihubungkan dengan sumber, maka alat tersebut telah dalam kondisi standby. Selanjutnya operator (guru atau siswa) meletakkan spidol pada tempat penjepitnya (lihat Gambar 3). Untuk proses pembukaan tutup dengan memilih push button berlabel buka, maka motor DC 1 dan motor DC 2 akan bergerak menjalankan perintah yang bersumber dari mikrokontroler untuk dapat menjepit tutup spidol. Selanjutnya motor DC 3 akan bergerak sebagai pengangkat untuk melepas tutup spidol. Sedangkan proses penutupan tutup spidol dengan memilih push button berlabel tutup dengan proses yang berkebalikan dari proses pembukaan. Proses penutupan adalah motor DC 3 akan berputar arah sebaliknya sehingga turun dan memasukkan tutup spidol. Dilanjutkan dengan motor DC 1 dan motor DC 2 akan berputar berlawan arah saat membuka sehingga penjepit akan melepas tutup spidol. Selanjutnya dilakukan proses desain software. Desain software dilakukan dengan melalui penyusunan diagram alir. Diagram alir sistem kendali pengungkit tutup pada proses recycle tinta spidol whiteboard dalam pembuatan program dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. E-160

Mulai A Tekan Push Button? Ya Motor DC 1 dan Motor DC 2 sebagai penjepit on selama 1050ms no Motor DC 3 sebagai pengangkat on selama 25000 ms Motor DC 3 sebagai penjepit off Motor DC 1 dan Motor DC 2sebagai penjepit off Selesai A Gambar 2. Diagram alir sistem pengungkit tutup pada proses recycle tinta spidol whiteboard proses membuka tutup Gambar 3 berikut menunjukan sistem pengungkit penutup spidol dalam proses recycle tinta spidol whiteboard. Gambar 3 menunjukan proses menjepit tutup spidol yang pada proses selanjutnya akan dilakukan proses buka dari tutup spidol whiteboard. Gambar 3. Foto pada saat Sistem Menjepit Spidol E-161

Hasil dan Pembahasan Pengujian driver motor DC L298 dilakukan untuk mengetahui tegangan output driver motor berdasarkan input logika dari sistem mikrokontroller. Adapun data pengujian driver motor DC L298 pada motor DC 1 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Uji Kerja Driver Motor L298 No Input Output Putaran Motor I1 I2 En A I3 I4 En B O1 O2 O3 O4 M1 M2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Diam diam 2 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 Diam diam 3 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 Diam diam 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 Diam diam 5 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 CCW diam 6 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 CW diam 7 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 Diam CCW 8 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 Diam CW Keterangan : 1 = High (H) CW = Clockwise Berdasarkan hasil pengujian kinerja driver motor L298 pada motor DC 1diatas, dapat dijelaskan bahwa (a) Bila I1 = 0, I2 = 0 dan En A = 0 maka motor 1 diam karena tidak mendapat input high pada input sehingga tidak terdapat beda potensial antara O1 dan O2. (b) Bila I1 = 1, I2 = 0 dan En A = 0 maka motor 1 masih diam karena walaupun input I1 mendapat logika high, namun En A tidak mendapat logika highsehingga menyebabkan driver motor tidak bekerja. (c) Bila I1= 1, I2 = 0 dan En A maka motor 1 berputar berlawanan arah jarum jam (CCW) yang disebabkan adanya beda potensial antara O1 dan O2, sehingga masing-masing adalah O1 = Vs dan O2 = 0. (d) Bila I1 = 0, I2 = 1 dan En B maka motor 1 berputar searah jarum jam (CW) yang disebabkan adanya beda potensial antara O1 dan O2, sehingga masing-masing adalah O1 = 0 dan O2 = Vs. Hal yang sama juga untuk motor 2 dan 3. Selanjutnya dilakukan pengujian secara keseluruhan sistem. Pengujian dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja sistem, waktu yang ditempuh, tegangan sesaat pada saat menjepit dan kecepatan putaran motor. Dengan menggunakan alat ukur multimeter, penggaris, stopwatch/timer didapatkan data hasil pengujian yang terdapat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil Pengujian Waktu No Kondisi Hasil Pengukuran Waktu Setting Waktu 1 Jepit 1100 ms 1050 ms 2 Naik 25110 ms 25000 ms 3 Turun 24160 ms 24000 ms 4 Melepas 1030 ms 1000 ms Hasil pengujian pada Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa pengaturan timer telah sesuai dengan settingan dan tidak terjadi perbedaan yang significan. Tentunya kesalahan pengukuran waktu dalam ukuran 0.10s masih dalam toleransi. Settingan waktu tersebut dilakukan dengan menggunakan metode trial error sehingga didapat pengaturan waktu yang sesuai dengan sistem pembukaan dan penutupan tutup spidol. Perbedaan kecepatan putar motor yang terjadi saat polaritas tegangan diubah mengakibatkan settingan waktu menjadi berbeda dengan asumsi bahwa pengaturan PWM tetap. Hal seperti ini terjadi karena motor DC menggunakan motor DC telah terpakai (second), sehingga kerja motor sudah tidak dapat maksimal. Apabila polaritas tegangan diubah maka kecepatan putaran motor berbeda. Selain itu perbedaan waktu yang terjadi antara setting waktu dengan pengukuran karena dalam mengolah data dari pengolah data IC ATmega 16 yang ditransfer menuju driver motor membutuhkan jeda waktu. Sehingga dilakukan eksperimen untuk mendapatkan posisi ketinggian akhir penjepit kembali seperti saat posisi semula. Eksperimen dengan cara mengatur waktu tempuh pada saat naik dan saat turun yang didapatkan sebesar 25000 ms dan 24000 ms dilakukan dengan 5 (lima) kali ekperimen. Dengan demikian secara keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk membuka dan menutup tutup spidol selama 52 detik. Perhitungan prosentase kesalahan antara hasil pengukuran dengan setting waktu yang ditampilkan oleh LCD sebagai output mikrokontroler dapat dicari dengan formula ([ waktu hasil pengukuran - waktu setting awal ] / waktu hasil pengukuran x 100 %) waktu ) sehingga didapatkan hasil sesuai pada Gambar 4 berikut : E-162

Prosentase Kesalahan Pengukuran (%) Simposium Nasional RAPI XIII - 2014 FT UMS ISSN 1412-9612 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Jepit Turun Naik Melepas Pengukuran waktu saat Gambar 4. Prosentase Kesalahan Pengukuran Waktu Berdasarkan Gambar 4 telah menunjukan bahwa kesalahan pengukuran waktu antara setting waktu dan pengukuran waktu menggunakan stop watch sangat kecil. Adapun rerata prosentase kesalahan pengukuran waktu operasi adalah (4.50% + 0.40% + 0.66% + 2.90%)/4= 2.11%. Hal ini menunjukan bahwa rerata kesalahan pengukuran sangat kecil sehingga masih dalam batas toleransi. Selanjutnya dilakukan pengujian kinerja motor sebagai aktuator. Pengujian terhadap kinerja motor dilakukan dengan pengamatan terhadap tegangan motor. Tabel 3 menunjukan kinerja motor dengan pengamatan terhadap tegangan kerja motor saat proses penjepitan dan pelesan tutup spidol whiteboard. Pengamatan terhadap tegangan kerja motor DC 1 dan motor DC 2 menunjukan adanya perubahan tegangan sesaat ketika batang besi penjepit mencapai maksimal ujung saat menjepit tutup spidol. Tegangan pada saat mulai menjepit 6.7 Vdc menjadi 3.6 Vdc. Hal tersebut juga dialami pada motor 2 dengan tegangan pada saat mulai menjepit 9.7 Vdc menjadi 3.6 Vdc. Tabel 3. Hasil Pengujian Tegangan Motor Saat Menjepit Tegangan Kondisi Motor 1 (kiri) Motor 2 (kanan) Motor 3 (atas) 6.7 Vdc menurun 9.7 Vdc menurun Jepit 13.4 Vdc hingga 3.6 Vdc hingga 3.6 Vdc Melepas 5.5 Vdc 6.6 Vdc 13. Vdc Adapun analisa terhadap jarak tempuh lengan penjepit pada saat proses penjepitan dan proses pelepasan tutup spidol whiteboard dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 juga menunjukan data kecepatan motor DC 1 dan motor DC 2 saat melakukan proses penjepitan dan pelepasan tutup spidol whiteboard. Tabel 4. Hasil Pengujian Kcepatan Putaran Motor Penjepit Jarak Tempuh Putaran Motor No Motor 1 (kiri) Motor 2 (kanan) Motor 1 (kiri) Motor 2 (kanan) 1 1 cm 1 cm 0.1 rpm 0.1 rpm Berdasarkan pengukuran dengan menggunakan variabel jarak tempuh batang besi penjepit ulir, waktu tempuh 1 detik, dan diameter ulir dengan 6mm, maka dapat dihitung secara teoritis besarnya putaran motor adalah rpm = (jarak tempuh x waktu tempuh x diameter ulir) / 60s. Sehingga didapatkan rpm = (1 cm x 1 detik x 6mm ) / 60s = 0.1 rpm. Dengan nilai 0.1 rpm, motor DC 1 maupun motor DC 2 telah bekerja dengan tepat, hal ini dengan mempertimbangkan agar tidak terjadi slip putaran motor DC saat menjepit untuk proses membuka tutup spidol whiteboard. Kondisi optimal telah tercapai dengan spidol whiteboard dapat terbuka dan tertutup dalam waktu yang singkat. Kesimpulan Kinerja sistem pengisian recycle tinta spidol whiteboard berbasis mikrokontroler ATmega 16 bagian pembuka dan penutup spidol whiteboard mampu menjalan sistem mekanik dengan tepat sesuai target. Hasil unjuk kerja sistem alat pengisian tinta spidol whiteboard menunjukan kinerja yang baik. Waktu yang dibutuhkan untuk E-163

pembukaan dan penutupan tutup spidol selama 52 detik dan memiliki rata-rata persentase kesalahan waktu pengukuran sebesar 2.11 %. Kondisi optimal sistem kendali pengungkit tutup spidol pada proses recycle tinta spidol whiteboard telah tercapai dengan spidol whiteboard dapat terbuka dan tertutup dalam waktu yang singkat. Kondisi optimal ini tunjukan dengan tidak adanya slip pada motor saat meakukan proses penjepitan untuk membuka dan menutup bagain penutup spidol whiteboard. Daftar Pustaka Dhany Iswara, (2013), Perkembangan Papan Tulis, Kompasiana, Edisi 08 Oktober 2013. Piran Wiroatmojo dan Sasonohardjo, (2002), Media Pembelajaran, Jakarta, LAN RI. Sunaryo S, Suyanto, Noto W, Suparman, Prapti K, Bada H, (2012), Media Pembelajaran Teknologi dan Kejuruan, Fakultas Teknik, UNY. Sunomo, (1996), Elektronika II, Yogyakarta : IKIP Yogyakarta Utomo Budi Prasetyo, (2012), Alat Pengisi Spidol Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535, Proyek Akhir. Universitas Gunadarma. E-164