EVALUASI NILAI VARIANCE UNTUK MENGHITUNG KOMPONEN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DIMENSI TIPE B DARI SUATU DISTRIBUSI RECTANGULAR DAN TRAPEZOIDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peralatan Elektronika

POKOK BAHASAN : TEORI KESALAHAN

RIWAYAT REVISI /09/2016 Penerbitan Pertama MT MM /10/2016 Perubahan format IK. MT MM

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKK/FM.002/TB

PENGUKURAN TEKNIK TM3213

Pengukuran Teknik Tri Mulyanto. Bab 1 PENDAHULUAN

HARAPAN MATEMATIK. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

TEORI KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

UJI BANDING LABORATORIUM KALIBRASI BMKG

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

PENGUKURAN TEKNIK TM3213

Pengetahuan Alat Uji dan Kalibrasi : Universal Testing Machine Amalia Rakhmawati

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

PENENTUAN NILAI KETIDAKPASTIAN HASIL KALIBRASI DRYER OVEN MESIN SKRIPSI. Oleh: ARIE MULYA NUGRAHA

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

STUDI PERFORMANSI PADA FOTOTERAPI UNIT DI RSU HAJI SURABAYA. Nur Muflihah*)

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM

Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

PENGANTAR ALAT UKUR. Bab PENDAHULUAN

THEORY. By: Hanung N. Prasetyo PEUBAH ACAK TELKOM POLYTECHNIC/HANUNGNP

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL

KALIBRASI JANGKA SORONG JAM UKUR (DIAL CALLIPER)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG

Variabel Random dan Nilai Harapan. Oleh Azimmatul Ihwah

STATISTIK PERTEMUAN IV

CNH3E3 PROSES STOKASTIK Peubah Acak & Pendukungnya

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

BAB II LANDASAN TEORI. dinyatakan sebagai suatu angka satuan ukuran dikalikan dengan sesuatu. Nilai

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA


R adalah selisih massa bejana dalam keadaan terisi dan dalam keadaan kosong,

Lembar Kegiatan Siswa

BAB II STUDI LITERATUR

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

Gambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital

Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

Pemeriksaan Kesesuaian Antara Komponen Dan Spesifikasi

DIKTAT PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean

Materi Konsep dasar & istilah dalam Angka-angka Jenis-jenis kesalahan berdasarkan penyebabnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

Variansi dan Kovariansi. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Probabilitas dan Statistika Fungsi Distribusi Peluang Kontinyu. Adam Hendra Brata

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

Yang termasuk persyaratan umum adalah hama/penyakit, bau apek atau asing, bahan

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I PEMERIKSAAN KESALAHAN-KESALAHAN. Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : Kelompok : IV.

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu

PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

Suatu percobaan dilaksanakan untuk mendapatkan informasi dari populasi. Informasi yang diperoleh digunakan untuk:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 17/12/2014

2015, No Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika sehingga perlu dilakukan penyesuaian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud p

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

Siklus Pengambilan Keputusan

ANALISIS PETA KENDALI-p MENGGUNAKAN KUALITAS FUZZY PADA PERGESERAN NILAI RATA-RATA DAN VARIANSI DARI SUATU PROSES ROLLITA PUTRI KARENI ( )

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

DISTRIBUSI PROBABILITAS

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan Sistem Fuzzy.

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

KONSEP DASAR PENGUKRAN. Primary sensing element Variable conversion element Data presentation element

ANALISIS GRAFIK KENDALI np YANG DISTANDARISASI UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS DALAM PROSES PENDEK

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap mendekati normal dengan mean μ = μ dan variansi

oleh: Tri Budi Santoso Signal Processing Group Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya-ITS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Transkripsi:

EVALUASI NILAI VARIANCE UNTUK MENGHITUNG KOMPONEN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DIMENSI TIPE B DARI SUATU DISTRIBUSI RECTANGULAR DAN TRAPEZOIDAL Joko Riyono Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Email: jokoriyono@trisakti.ac.id Abstrak Segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna, demikian pula yang terjadi pada alat alat ukur. Akibat ketidaksempurnaan itu, hasil pengukuran yang dihasilkan dengan alat alat ukur tersebut belum tentu menunjukkan nilai yang sebenarnya. Ada perbedaan atau kesalahan diantara nilai yang terukur dengan nilai sebenarnya. Dengan memahami kenyataan ini, maka suatu hasil pengukuran harus mencantumkan suatu perkiraan yang menyatakan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi, dalam batas-batas kemungkinan yang wajar. Nilai perkiraan ini sekaligus juga menunjukkan seberapa besar kualitas pengukuran. Semakin besar nilai perkiraan itu, berarti semakin jelek pula kualitas pengukurannya. Nilai perkiraan inilah yang disebut ketidakpastian pengukuran. Salah satu type komponen ketidakpastian pengukuran yaitu type B yang dievaluasi dengan cara mencari besaran yang dapat dicirikan atau dipertimbangkan sebagai variansi. Dalam paper ini penulis akan mencoba menghitung ketidakpastian pengukuran type B dibawah asumsi distribusi rectangular dan trapezoidal dengan mean nol. Kata kunci: Ketidakpastian Pengukuran type B, Distribusi Rectangular dan Trapezoidal Pendahuluan Tidaklah mungkin melakukan pengukuran dengan ketepatan dan ketelitian yang mutlak, maka juga tidak mungkin membuat suatu benda dengan ukuran yang tepat sama persis dengan spesifikasi yang diminta. Memahami kenyataan ini, para perancang teknik memberikan suatu batas toleransi dalam membuat rancangan benda produksi.batas toleransi adalah besarnya kesalahan yang paling besar yang diperkirakan atau dianggap tidak akan mengurangi mutu produk atau mengganggu fungsinya.artinya, jika terjadi kesalahan dalam proses produksi sehingga ukuran benda yang dibuat berbeda dengan ukuran dalam rancangan, diharapkan benda itu tetap dapat berfungsi asalkan kesalahannya lebih kecil dari toleransinya. Olehkarena itu suatu hasil pengukuran harus mencantumkan suatu perkiraan yang menyatakan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi,dalam batas-batas kemungkinan yang wajar. Nilai perkiraan ini sekaligus juga menunjukkan seberapa besar kualitas pengukuran. Semakin kecil nilai perkiraan itu, berarti semakin baik pula kualitas pengukuranya. Alasan lain menghitung ketidakpastian pengukuran adalah agar dapat memperhitungkan pengaruh ketidakpastian pengukuran dalam suatu pengukuran terhadap pengukuran lain yang berkaitan dengan pengukuran tersebut, contohnya dalam kalibrasi. Sebuah kegiatan kalibrasi adalah suatu kegiatan pengukuran, yang bertujuan untuk menentukan kesalahan dalam penunjukan alat ukur. Karena alat ukur itu kemudian akan dipakai dalam melakukan pengukuran, maka ketidakpastian dalam kalibrasi akan berpengaruh pula terhadap ketidakpastian pengukuran yang menggunakan alat ukur tersebut. Bermacam-macam metode untuk menghitung ketidakpastian pengukuran telah dibuat oleh berbagai lembaga dan kalangan, namun yang digunakan sebagai acuan internasional adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Organisasi standarisasi Internasional (ISO). ISO guide mendefinisikan dua jenis atau kategori komponen ketidakpastian pengukuran, tipe A dan tipe B yang dibedakan menurut metode evaluasinya. Tipe A dievaluasi dengan menggunakan metode statistik yang baku untuk menganalisis satu himpunan atau sejumlah himpunan pengukuran, dan mencakup jenis kesalahan yang disebut kesalahan kesalahan acak.kesalahan kesalahan ini dicirikan oleh taksiran variansi, nilai rata-rata dan derajat kebebasan. Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM05-1

Tipe B dievaluasi dengan cara selain analisis statistik pada sejumlah pengamatan. Ketidakpastian ini mencakup kesalahan yang disebut kesalahan kesalahan sistematik. Dalam mengevaluasinya, perlu dicari besaran yang dapat diambil sebagai variansi (keberadaannya diasumsikan). Kesalahan-kesalahan ini dicirikan oleh taksiran variansi atau simpangan baku, nilai rata rata dan derajat kebebasan. Dalam tulisan ini penulis akan mencoba menurunkan rumus untuk menghitung ketidakpastian pengukuran tipe B dibawah asumsi distribusi rectangular dan trapezoidal dengan mean nol menggunakan evaluasi besaran variance. Metodologi Penelitian Dalam tulisan ini metodologi penelitian yang digunakan adalah studi literatur, penulis mencoba merangkum berberapa tulisan terkait dengan ketidak pastian pengukuran kemudian menganologikannya dalam model matematika. Studi Pustaka Fungsi f(x) adalah fungsi distribusi peluang (probability density function) dari suatu peubah acak X jika memenuhi: a.0 1 b. 1 Nilai Tengah atau Mean dari suatu variabel random kontinu X dengan fungsi distribusi peluang f(x) didefinisikan sebagai: sedangkan Variance dari suatu variabel random kontinu X dengan fungsi distribusi peluang f(x) didefinisikan sebagai: Dengan E(X n ) E(x 2 ) - (E(x)) 2 Adapun komponen-komponen dalam sistem yang mempengaruhi ketidakpastian dalam hasil pengukuran secara garis besar diantaranya adalah : a. Standar atau acuan adalah komponen sistem pengukuran yang menjadi acuan atau pembanding fisik proses pengukuran biasanya telah dikalibrasi atau diuji memiliki ketidakpastian sendiri, ketidakpastiannya dapat ditelusuri dari sertifikat kalibrasi. b. Besaran ukur adalah besaran tertentu berupa sebuah benda atau feature yang nilainya diukur.agar hasil pengukuran memberikan nilai yang murni maka besaran ukur harus terlebih dahulu dibersihkan dari debu,minyak dan bahan lain yang menutup feature yang akan diukur sebelum proses pengukuran dilakukan.besaran ukur sebagai sumber kesalahan yaitu ketidaksempurnaan besaran ukur. c. Alat ukur adalah komponen sistem pengukuran yang berfungsi sebagai sarana pembanding antara besaran ukur dan standar ukurnya agar nilai besaran ukur dapat ditentukan secara kuantitatif dalam satuan standarnya. Alat ukur sebagai sumber kesalahan yaitu kurang baiknya akurasi, kepekaan, kemampuan ulang, histerisis, linieritas dan drift. d. Operator adalah orang yang melakukan pengukuran baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Walaupun sebagai manusia operator mempunyai kelebihan dalam kemampuan Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM05-2

mengamati, mengingat, menyimpulkan, mengevaluasi dan membuat keputusan, namun pada umumnya juga mempunyai kekurangan dalam konsistensi yang dapat mengakinatkan dirinya menjadi sumber kesalahan. e. Lingkungan. Proses pengukuran dapat dilakukan baik diruang terbuka, berpenaung ataupun dalam ruang yang terkondisikan dengan persyaratan yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Lingkungan sebagai sumber kesalahan yaitu keadaan lingkungan yang tidak memenuhi syarat misal suhu, kelembaban, tekanan udara, medan elektromagnet dan sebagainya. Hasil dan Pembahasan 1. Distribusi Trapezoidal 1.1.Jika X adalah variabel acak kontinu dengan fungsi distribusi probabilitas f(x) seperti gambar berikut: f(x) ( -b,1/a+b) (b,1/a+b ) x -a a Gambar 1.Kurva Fungsi distribusi probabilitas Trapezoidal f(x) <, <, 0 untuk yang lain. f(x) adalah fungsi probabilitas. Bukti :, Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM05-3

a.f (x) 0,untuk semua xϵ R b. + + 1 Adapun nilai Mean atau E(X) adalah: E(X) 0 Dan nilai E(X 2 ) Sehingga diperoleh : Var(X) E(X 2 ) (E(X)) 2 + + + + Atau standart deviasi X 1.2. Jika X adalah variabel acak kontinu dengan fungsi distribusi probabilitas f(x) seperti gambar berikut: f(x) ( -b,1/a+b) (b,1/a+b ) x -a a Gambar 2.Kurva Fungsi distribusi probabilitas Trapezoidal. Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM05-4

f(x) <, <, 0 untuk yang lain., f(x) adalah fungsi probabilitas. Bukti : a.f (x) 0,untuk semua xϵ R b. + + 1 Adapun nilai Mean atau E(X) adalah: E(X) + + 0 Dan nilai E(X 2 ) + + Sehingga diperoleh : Var(X) E(X 2 ) (E(X)) 2 Atau standart deviasi X 2. Distribusi Rectangular. Jika X adalah variabel acak kontinu dengan fungsi distribusi probabilitas f(x) seperti gambar berikut: Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM05-5

f(x) ( -a,1/2a) (a,1/2a) x -a a Gambar 3.Kurva Fungsi distribusi probabilitas Rectangular. f(x) <, 0 untuk yang lain. f(x) adalah fungsi probabilitas. Bukti : a.f (x) 0,untuk semua xϵ R b. ( + ) 1 Adapun nilai Mean atau E(X) adalah: E(X) aik ( ) 0 Dan nilai E(X 2 ) Sehingga diperoleh : Var(X) E(X 2 ) (E(X)) 2 Atau standart deviasi X Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM05-6

3. Model Matematis Pengukuran. Adalah persamaan yang menyatakan hubungan diantara input dalam hal ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran dan outputnya dalam hal ini adalah nilai pengukuran tersebut, Jadi,(nilai pengukuran)(penunjukkan alat ukur) + (koreksi alat ukur). Contoh :dalam pengukuran panjang suatu logam dengan jangka sorong,maka model matematisnya adalah: Panjang logam penunjukkan jangka sorong + koreksi jangka sorong. Penunjukan jangka sorong dan koreksi jangka sorong masing masing mempunyai ketidakpastian yaitu ketidakpastian akibat resolusi alat ukur yang terbatas dan ketidakpastian kalibrasi jangka sorong yang terakhir dapat dilihat dari sertifikat kalibrasi. 4. Ketidakpastian Baku. Adalah nilai yang menggambarkan besar rentang ketidakpastian dari setiap komponen ketidakpastian yang meliputi : Tipe A,dari pengukuran berulang (u 1 ). Tipe B,dari resolusi alat ukur (u 2 ) Tipe B,dari sertifikat kalibrasi alat ukur yang digunakan (u 3 ). Adapun ketidakpastian pengukuran secara keseluruhan di definisikan dengan: Berikut adalah contoh kasus sederhana perhitungan ketidakpastian pengukuran untuk kasus dimensi,sebuah batang baja akan diukur untuk menentukan apakah batang baja tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan atau tidak.untuk memastikannya akan ditentukan dengan melihat ukuran diameternya.diameter batang diukur dengan mikrometer digital pada 20 tempat disepanjang batang,dan diperoleh hasil berikut (mm): 19,003 19,007 19,007 19,005 18,998 19,006 19,002 19,002 19,006 19,007 19,003 19,001 19,007 18,999 18,999 19,004 19,006 18,999 Deviasi Untuk Menghitung Komponen Ketidakpastian Pengukuran Dimensi Tipe Br 18,999 19,004 Diperoleh 19,003 dan S 0,003 Model pengukurannya (besaran ukur) adalah rata-rata diameter yang terukur,ditambah koreksi dari mikrometer. Komponen-komponen ketidakpastiannya: a. Tipe A,dari pengukuran berulang (u 1 ). Yaitu variasi pada diameter yang terukur merupakan ekspektasi tak bias dari sehingga u 1, 0,00067. b. Tipe B,dari resolusi alat ukur (u 2 ) Tabel 1 Nilai. x i - 0 0,004 0,004 0,002-0,005 0,003-0,001-0,001 0,003 0,004 0-0,002 0,004-0,004-0,004 0 0,003-0,004-0,004 0,001 Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM05-7

Jika diasumsikan memiliki sebaran : Trapezoidal yang pertama maka U 2,, 0,0020477 Trapezoidal yang kedua maka U 2 (, ) (, )(, ) (, ) 1,277869.10-5 Rectangular maka U 2, 0,0028867 Kesimpulannya pengukuran : diameter batang adalah 19,003 mm. Dengan ketidakpastian pengukuran ± Kesimpulan Dari uraian tulisan diatas penulis dapat simpulkan beberapa hal ; Dengan pengasumsian nilai tengah atau mean sama dengan nol dan bentuk distribusi peluangnya maka kita dapat menurunkan besaran variance dan simpangan baku yang biasa digunakan dalam perhitungan ketidakpastian pengukuran dimensi khususnya Tipe B. Penentuan rumus yang digunakan perlu memperhatikan jenis distribusinya, untuk itu perlu pengecekan terlebih dahulu jenis distribusinya agar perhitungan tidak menyimpang. Daftar Pustaka A.Praba Drijarkara,2003.Analisis dan Ketidakpastian Pengukuran Dimensi,Pelatihan Khusus pada PPM-KIM Puspitek,Serpong-Tangerang.. Evans,M.et.al,200,Statistical Distributions,John Wiley,New York. Jimmy Pusaka dkk,2001,ketidakpastian Pengukuran dan Kemampuan Ukur Terbaik,Pelatihan oleh PT Mitra Mutu Mancanegara,Jakarta. Joko Riyono&Christina Eni P,2010,Standard Deviasi Untuk Menghitung Komponen Ketidakpastian Pengukuran Dimensi Tipe B,Seminar Nasional Teknik Mesin,Makasar. Montgomery,D.et.al,2001,Engineering Statistics,John Wiley,New York. Purcell.E.et.al,Calculus,Prentice-Hall,New Jersey. Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM05-8