PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING PADA PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK MEGA TRADE CENTER MANADO. Ronny Walangitan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.4 Juni 2017 ( ) ISSN:

ANALISIS KOEFISIEN HARGA SATUAN TENAGA KERJA DI LAPANGAN DENGAN MEMBANDINGKAN ANALISIS SNI DAN ANALISIS BOW PADA PEMBESIAN DAN BEKISTING KOLOM

KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI. Siti Rahmawati 1) Indrayadi, 2) Rafie.

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING PROYEK PERUMAHAN DI KOTA PEKANBARU

Jurnal Teknik Sipil ITP Vol. 4 No.1 Januari 2017 ISSN:

ANALISIS TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : REHABALITASI DAN PERLUASAN RUMAH DINAS REKTOR UNSRAT)

PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN)

BABH TELAAH PUSTAKA. Sumber daya manusia menempati posisi yang amat strategis dalam

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 ( ) ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi selalu memerlukan resources (sumber daya) yaitu man (manusia),

BAB II LANDASAN TEORI. masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN

KETERKAITAN KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI DAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

Kajian Teori Manajemen Perubahan: Studi Kasus Produktivitas Tenaga Kerja Mulyanto *), Didi Juardi **)

ANALISIS WAKTU STANDAR PELAYANAN DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING

MENGUKUR PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEVEN ELEVEN MANGGA DUA

Kata kunci : harga satuan pekerjaan pasangan bata,sni, Work Study.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI

BAB II LANDASAN TEORI

Jalan Perpustakaan Kampus USU, Medan ABSTRAK

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data dipeoleh dengan meneliti 16 tenaga kerja

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)

METODE KERJA DAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU PADA PEKERJAAN PLESTERAN. Oleh: Taufik Dwi Laksono

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam perusahaan, apapun jenis organisasi yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan bersaing dalam

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa

BAB I PENDAHULUAN. manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras

EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada kebutuhan kebendaan yang meningkat.

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut dengan meratifikasi 15 Konvensi International Labour Organization (ILO). Delapan

BABII TINJAUAN PUSTAKA. Kolom adalah elemen struktur suatu bangunan, yang berupa batang

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan April pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI. Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Faktor-Faktor Lapangan (On-Site Factors) Yang Mempengaruhi

STUDI TENTANG UPAH DAN UPAH LEMBUR TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. adalah tercapainya produktivitas tenaga kerja yang baik. operasional perusahaan, bukan hanya perusahaan besar saja tetapi bagi

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

PRODUKTIVITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE BEKISTING SEMI KONVENSIONAL DAN PERI DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA ABSTRAK

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING PADA PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK MEGA TRADE CENTER MANADO Ronny Walangitan ABSTRAK Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu unsur utama dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, tapi sering kali penggunaan tenaga kerja yang tidak efektif. Untuk itu pihak majemen harus dapat mengetahui cara-cara untuk mengukur produktivitas tenaga kerja sebelum melakukan upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja. Pengukuran produktivitas tenaga kerja dilakukan terhadap pekerjaan bekisting dan tulangan pada kolom dan balok, dengan mengambil data dilapangan secara acak. Adapun tahapan-tahapan perhitungan yang dilakukan dalam pelaksanaan metode work sampling yaitu : menentukan persentase data produktif, pengujian keseragaman data, menentukan jumlah pengamatan yang diperlukan, menentukan alokasi pemanfaatan waktu dari masing-masing elemen pekerjaan, menentukan interval alokasi pemanfaatan waktu dari setiap elemen pekerjaan dan menghitung waktu baku pekerjaan. Besarnya produktivitas dari tenaga kerja dapat dilihat dari hasil perhitungan waktu baku. Waktu baku adalah waktu yang diselesaikan oleh tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaanya pada kondisi standar. Hasil analisa work sampling menunjukkan besarnya waktu baku untuk pekerjan bekisting pada kolom dan balok adalah 12,697 menit/m 2 dan 22,569 menit/m 2. Sedangkan untuk pekerjaan tulangan waktu bakunya adalah 0,624 menit/kg untuk kolom dan pada pekerjaan tulangan balok adalah 0,697 menit/kg. Kata kunci : produktifitas, tenaga kerja, work sampling 1. PENDAHULUAN Pembangunan proyek di masa sekarang ini begitu meningkat, namun sebaliknya juga terbatasnya kebutuhan sumber daya berkualitas yang tersedia. Menghadapi keadaan tersebut, dalam pelaksanaan suatu pekerjaan/kegiatan dalam suatu proyek langkah yang perlu ditempuh yaitu mempertajam prioritas dan mengusahakan agar efisien dan efektif dalam pengolahan sumber daya agar dicapai hasil yang maksimal. Sumber daya yang dimaksud berupa sumber daya manusia, material dan peralatan/mesin. Dalam kenyataannya sumber daya sering kali terbatas dan tidak sesuai harapan. Dimana pelaksanaan pekerjaan tidak bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor yang sangat penting adalah tenaga kerja. Apabila tenaga kerja yang digunakan kurang terampil ataupun tidak maksimal dalam pekerjaannya, maka hasil kerja yang diperoleh kualitasnya kurang baik dan produktivitasnya rendah. Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu unsur utama dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, tapi sering kali penggunaan tenaga kerja sering kali tidak efektif, seperti menganggur, mengobrol, makan, minum dan merokok diluar jam istirahat, dan lain-lain. Untuk itu pihak majemen harus dapat mengetahui cara-cara untuk mengukur produktivitas tenaga kerja sebelum melakukan upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja. Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur produktivitas pekerja. Namun pengukuran ini sulit untuk dilakukan secara akurat. Oleh karena itu, metode-metode pendekatan biasanya dilakukan untuk mengukur produktivitas pekerja antara lain metode Work Sampling. 2. PEMBATASAN MASALAH Penulisan ini dibatasi pada permasalahan: a. Pengukuran produktivitas dilakukan terhadap tenaga kerja yang bekerja secara kelompok yang dilihat terus menerus bekerja dalam pelaksanaan pekerjaan tulangan dan bekisting. b. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan ready mix, sehingga pengukuran produktivitas pada pekerjaan pengecoran tidak dilakukan. c. Pengukuran produktivitas tenaga kerja dilakukan secara langsung dilapangan dengan menggunakan metode Work Sampling (Tekik Uji Petik Pekerjaan). 3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk dapat mengetahui besarnya produktivitas tenaga kerja dan kuantitas pekerjaan serta alokasi pemanfaatan waktu oleh para tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan tulangan dan bekisting selama waktu kerjanya dengan mengadakan pengukuran secara langsung yaitu dengan menggunakan metode Work Sampling pada proyek Mega Trade Center Manado. TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 14

4. LANDASAN TEORI Pengertian Produktivitas Istilah produktivitas mempunyai arti yang berbedabeda untuk setiap individu. Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik ( barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Misalnya saja, produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran (output) dan masukan (input). Adapun pengertian - pengertian produktivitas dari beberapa pihak yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Menurut Sinungan Muchdarsyah produktivitas adalah sumber - sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan keterampilan organisatoris dan teknis sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi. Artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah. Melalui berbagai perbaikan cara kerja maka pemborosan waktu, tenaga dan berbagai input lainnya akan bisa dikurangi sejauh mungkin. Hasilnya tentu akan lebih baik dan banyak hal yang bisa dihemat. Yang jelas waktu tidak terbuang dengan sia-sia, tenaga kerja dikerahkan secara efektif dan pencapaian tujuan usaha bisa terselenggara dengan baik, efektif dan efisien. Dia pun menyatakan bahwa pada dasarnya produktivitas mencakup sikap mental yang memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dai hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Sikap yang seperti ini mutlak diperlukan dalam menjawab berbagai tantangan pembangunan baik tantangan yang bersifat ekonomis maupun yang bersifat non-ekonomis. Tantangantantangan yang bersifat ekonomis seperti langkahnya modal, langkahnya keterampilan sumber daya manusia, langkahnya teknologi yang dikuasai. Tantangan yang bersifat non-ekonomis lebih banyak berkaitan pada sikap budaya bangsa, faktor keamanan dan ketertiban serta tekad bersama semua lapisan masyarakat untuk menciptakan kemajuan. Lebih lanjut lagi, Sinungan Muchdarsyah memberikan pengertian bahwa produktivitas bukanlah suatu perhitungan kuantitas tetapi merupakan suatu rasio atau suatu perbandingan. Menurut Prof. Luis Saborin (Asian Productivity Congress, 1980), merumuskan bahwa produktivitas adalah rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap seluruh apa yang digunakan (input) untuk memperoleh hasil tersebut Menurut R. Saint Paul (Asian Productivity Congress, 1980), produktivitas adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Secara umum rasio antara kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan. Dalam buku Productivity Improvement Handbook (George Washnis, John Wiley & Sons, 1981) menyatakan bahwa produktivitas mencakup dua konsep dasar yaitu daya guna (efisiensi) dan hasil guna (efektifitas). Adapaun L. Greenberg mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas pemasukan selama periode tersebut. Dengan demikian produktivitas dapat dirumuskan sebagai O P = I Dimana : P = Produktivitas (m 2 /menit) O = Output (m 2 ) I = Input (menit) Ukuran Output (O) dapat dinyatakan antara lain dalam bentuk : - Jumlah satuan fisik produk/jasa - Nilai rupiah produk/jasa Ukuran Input (I) dapat dinyatakan antara lain dalam bentuk : - Jumlah waktu - Jumlah tenaga kerja - Jumlah biaya tenaga kerja - Jumlah material Untuk satuan dari Output (O) sebagai jumlah satuan fisik produk bisa dinyatakan dalam m², dan untuk satuan dari Input (I) sebagai jumlah waktu bisa dinyatkan dalam menit, dengan demikian satuan dari produktvitas (P) bisa dinyatakan dalam bentuk m²/menit. Produktivitas Tenaga Kerja Ukuran produktivitas yang sering diamati adalah berkaitan dengan tenaga kerja. Pengertian tenaga kerja menurut Undang-undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Para tenaga kerja yang diamati dalam penulisan ini terdiri dari 18 orang yaitu 4 orang tukang dan 14 pekerja (buruh). Dalam pelaksanaan pekerjaan biasanya untuk setiap 20 tukang dipakai 1 orang kepala tukang dan untuk setiap 30 orang pekerja diawasi oleh 1 orang mandor. Mandor, adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Mandor membawahi langsung pekerjapekerja atau tukang-tukang. Kepala tukang, adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang pertukangan untuk jenis TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 15

pekerjaan tertentu dan memberi petunjuk-petunjuk kepada para tukang yang berhubungan dengan jenis pekerjaan tersebut., merupakan orang yang langsung mengerjakan pekerjaan dilapangan dalam bidang tertentu sesuai petunjuk kepala tukang. Orang-orang ini biasanya memiliki sedikit keterampilan. Pekerja ( Buruh ), orang yang membantu tukang atau kepala tukang untuk semua jenis pekerjaan tanpa harus memiliki keahlian atas pekerjaan tertentu. Hasil pekerjaan dari dua orang pekerja akan berbeda walaupun masukan jumlah jam kerja, peralatan dang sebagainya adalah sama. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor antara lain 1. Motivasi 2. Pengetahuan tentang pekerjaannya. 3. Keahlian dalam menggunakan metode-metode untuk melakukan pekerjaan tersebut. Penggunaan waktu dan tenaga yang lebih baik akan menghasilkan efektivitas yang lebih tinggi untuk mencapai suatu produktivitas kita harus dapat menggali sumbersumber ilmu pengetahuan, kreativitas dan kemampuan yang tersimpan dalam barisan pekerja itu. Fakor tenaga kerja adalah hal yang utama yang dipertimbangkan dalam proses perhitungan produktivitas tenaga kerja, dimana produktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat nyata atau tidak nyata misalnya alat-alat perlengkapan, kondisi lingkungan kerja, prosesprose pengetahuan tentang pekerjaan dan motivasi. Adapun pengertian produktivitas tenaga kerja menurut ILO (International Labour Organization) Penelitian tenaga kerja dan produktivitas adalah perbandingan jumlah yang dihasilkan dan jumlah tiap sumber tenaga kerja yang dipakai selama produksi langsung Secara umum dapat dikatakan bahwa produktivitas tenaga kerja adalah besar volume pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang pekerja atau oleh satu tim pekerja (kelompok kerja) selama tenggang waktu tertentu. Produktivitas tenaga kerja besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek antara lain pada aspek jumlah tenaga kerja dan fasilitas yang diperlukan. Analisa Produktivitas Tenaga Kerja dengan Metode Work Sampling Dalam tugas akhir ini pengamatan produktivitas tenaga kerja dilakukan secara langsung dilapangan yaitu dengan Metode Work Sampling. Dengan Metode Work Sampling ini kita dapat melihat seluruh intensitas kegiatan yang dilakukan oleh tukang dan pekerja dalam kurun waktu yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui besarnya produktivitas dan alokasi pemanfaatan waktu oleh sekelompok pekerja dalam hal ini pada pekerjaan pembesian dan bekisting untuk balok dan kolom selama waktu kerjanya. Metode Work Sampling Sebagai Suatu Metode Penelitian Dalam ilmu teknik tata kerja, pengukuran waktu dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu pengukuran waktu secara langsung dan secara tidak langsung. Cara langsung ialah si pengukur berada ditempat pekerjaan yang sedang diukur dan mengamati jalannya pekerjaan. Cara langsung ini terdiri dari dua macam yaitu cara jam henti dan cara uji petik pekerjaan (Work Sampling). Untuk cara jam henti si pengukur harus berada terus menerus di tempat para tenaga kerja yang akan diukurnya dan mencatat pencapaian satu siklus pekerjaan dengan melihat jam henti (stopwatch) sebagai alat utamanya. Sedangkan untuk Metode Work Sampling, pengukur menentukan waktu-waktu yang dia akan melihat para tenaga kerja dan pekerjaannya secara acak sesuai dengan bilangan acak yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Jadi tidak secara terus menerus pengukur berada dan mengamati kegiatan para tenaga kerja. Melalui pengamatan pada waktu-waktu acak tersebut dapatlah ditarik kesimpulan tentang ada tidaknya suatu kejadian. Akan terlihat pula semakin banyak bilangan acak atau semakin banyaknya waktu pengamatanyang dilakukan maka akan semakin besar kemungkinan keterangan kegiatan mendekati gambaran yang sebenarnya dengan kata lain akan semakin kuat dasar untuk mengambil kesimpulan. Dari catatan yang dilakukan setiap kali pengamatan dapat dilihat berbagai kegiatan yang terjadi serta frekuensi kegiatan yang teramati. Dengan mempelajari frekuensi setiap kegiatan dapat diketahui alokasi pemanfaatan waktu pekerjaan para tenaga kerja (kelompok pekerja). Jika dibandingkan dengan cara pengambilan data yang lain, maka Metode Work Sampling ini lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga. 5. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di proyek pembangunan Mega Trade center Manado pada pekerjaan stuktur lantai ground floor, dan dilakasanakan selama 10 hari. Sebelum pengambilan data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan survey awal lokasi untuk mengetahui situasi dan kondisi lokasi. TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 16

Prosedur Penelitian Dalam penulisan ini metode yang digunakan adalah : Studi literatur (kepustakaan) Studi kepustakaan harus dilakukan oleh seorang peneliti. Kegiatan ini dilakukan baik sebelum maupun sesudah peneliti berhasil mengindentifikasi masalah. Dengan melakukan studi kepustakaan peneliti dapat mengkaji teori-teori dalam bidangnya. Kegiatan studi kepustakaan ini sangat menunjang suatu penelitian. Di sini peneliti dapat menghimpun informasi yang berkaitan dengan latar belakang penelitian, teori-teori yang melandasi masalah yang akan diteliti, bahan acuan yang relevan dengan masalah atau topikyang akan diteliti dan hasil-hasil penelitian sejenis sebelumnya. Selain itu studi kepustakaan juga memperdalam dan menambah pengetahuan peneliti dalam hal teori dan metodologi penelitian. Studi lapangan (pengamatan langsung) dengan melakukan penelitian atau pengukuran produktivitas terhadap sekelompok pekerja yang melakukan pekerjaan, dan mengambil data-data yang diperlukan dalam proyek pembangunan Mega Trade Center. 6. HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu Baku Pekerjaan Pekerjaan Bekisting pada Kolom Jumlah data pengamatan yang telah dilakukan yaitu selama 5 hari untuk 3 orang tenaga kerja dan masingmasing tenaga kerja sebesar 72 data, jadi : (5 hari) x 3 (tenaga kerja) x 72 (data) = 1080 a. Jumlah menit pengamatan selama 5 hari penuh : 8 (jam) x 60 (menit) x 5 (hari) = 2400 menit b. Jumlah data kegiatan produktif teramati yaitu : Jumlah = 962 data c. Persentase produktif : = (962 / 1080) x 100% = 89,07 % d. Jumlah menit produktif : = 89,07 % x 2400 menit = 2137,68 menit e. Jumlah produk yang dihasilkan : 48,7924 + 38,9012 + 39,1224 + 39,1224 + 49,0136 = 214,9522 m 2 f. Waktu siklus (Ws) : = 2137,68 menit / 214,9522 m 2 = 9,945 menit/m 2 g. Faktor penyesuaian (p), cara Westinghouse : p = 1 + 0,12 = 1,12 h. Waktu normal (Wn) : = 1,12 x 9,945 menit/m 2 = 11,138 menit/m 2 i. Kelonggaran (I) yang dipakai adalah sebagai Keperluan pribadi = 5 % Jumlah (I) = 14% j. Waktu baku (Wb) : = 11,138 + ( 0,14 x 11,138 ) = 12,697 menit/m 2 Pekerjaan Bekisting pada Balok a. Jumlah data pengamatan yang telah dilakukan yaitu selama 5 hari untuk 5 orang tenaga kerja dan masing-masing tenaga kerja sebesar 72 data, jadi : (5 hari) x 5 (tenaga kerja) x 72 (data) = 1800 b. Jumlah menit pengamatan selama 5 hari penuh : 8 (jam) x 60 (menit) x 5 (hari) = 2400 menit c. Jumlah data kegiatan produktif teramati yaitu : Jumlah = 1604 data d. Persentase produktif : = (1604 / 1800) x 100% = 89,11 % e. Jumlah menit produktif : = 89,11 % x 2400 menit = 2138,64 menit f. Jumlah produk yang dihasilkan : 20,2 + 27 + 22,184 + 22,184 + 26,18 = 117,748 m 2 g. Waktu siklus (Ws) : = 2138,64 menit / 117,748 m 2 = 18,163 menit/m 2 h. Faktor penyesuaian (p), cara Westinghouse : p = 1 + 0,09 = 1,09 i. Waktu normal (Wn) : = 1,09 x 18,163 menit/m 2 = 19,798 menit/m 2 j. Kelonggaran (I) yang dipakai adalah sebagai Keperluan pribadi = 5% Jumlah (I) = 14 % k. Waktu baku (Wb) : = 19,798 + ( 0,14 x 19,798) = 22,569 menit/m 2 TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 17

Pekerjaan Tulangan pada Kolom a. Jumlah data pengamatan yang telah dilakukan yaitu selama 5 hari untuk 5 orang tenaga kerja dan masing-masing tenaga kerja sebesar 72 data, jadi : (5 hari) x 5 (tenaga kerja) x 72 (data) = 1800 b. Jumlah menit pengamatan selama 5 hari penuh : 8 (jam) x 60 (menit) x 5 (hari) = 2400 menit c. Jumlah data kegiatan produktif teramati yaitu : Jumlah = 1629 data d. Persentase produktif : = (1629 / 1800) x 100% = 90,5 % e. Jumlah menit produktif : = 90,5 % x 2400 menit = 2172 menit f. Jumlah produk yang dihasilkan : 357,120 + 1498,026 + 582,670 + 1498,026 + 940,980 = 4876,824 kg g. Waktu siklus (Ws) : = 2172 menit / 4876,824 kg = 0,445 menit/kg h. Faktor penyesuaian (p), cara Westinghouse : p = 1 + 0,26 = 1,26 i. Waktu normal (Wn) : = 1,26 x 0,445 menit/kg = 0,561 menit/kg j. Kelonggaran (I) yang dipakai adalah sebagai Keperluan pribadi = 5% Jumlah (I) = 14% k. Waktu baku (Wb) : = 0,547 + ( 0,14 x 0,547 ) = 0,624 menit/kg Pekerjaan Tulangan pada Balok a. Jumlah data pengamatan yang telah dilakukan yaitu selama 5 hari untuk 5 orang tenaga kerja dan masing-masing tenaga kerja sebesar 72 data, jadi : (5 hari) x 5 (tenaga kerja) x 72 (data) = 1800 b. Jumlah menit pengamatan selama 5 hari penuh : 8 (jam) x 60 (menit) x 5 (hari) = 2400 menit c. Jumlah data kegiatan produktif teramati, yaitu : Jumlah = 1648 data d. Persentase produktif : = (1648 / 1800) x 100% = 91,56 % e. Jumlah menit produktif : = 91,56 % x 2400 menit = 2197,44 menit f. Jumlah produk yang dihasilkan : 401,760 + 696,567 + 629,497 + 1924,245 + 626,911 = 4281,98 kg g. Waktu siklus (Ws) : = 2197,44 menit / 4281,98 kg = 0,5132 menit/kg h. Faktor penyesuaian (p), cara Westinghouse : p = 1 + 0,19 = 1,19 i. Waktu normal (Wn) : = 1,19 x 0,5132 menit/kg = 0,611 menit/kg j. Kelonggaran (I) yang dipakai adalah sebagai Keperluan pribadi = 5% Jumlah (I) = 14 % k. Waktu baku (Wb) : = 0,611 + ( 0,14 x 0,611) = 0,697 menit/kg Pemanfaatan Hasil Pengamatan Dalam Analisa Upah Tenaga Kerja. Setelah kita mempunyai data produktivitas tenaga kerja yang melakukan pekerjaan pembesian dan pekerjaan bekisting dari hasil pengamatan, maka kita dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan. Salah satu contoh data produktivitas tenaga kerja sebagai masukan untuk pembuatan analisa biaya atau analisa upah. Pekerjaan Bekisting Kolom Pada pekerjaan bekisting pada kolom terdapat 3 tenaga kerja, yaitu 1 orang tukang dan 2 orang pekerja. Produk yang dihasilkan selama 5 hari oleh 3 tenaga kerja : 214,952 m 2 Maka produk dalam 1 hari oleh 3 tenaga kerja adalah = 214,952 m 2 /5 = 42,990m 2 1 tukang mengerjakan bekisting dalam 1 hari : 42,990 m 2 Jadi untuk 1 m 2 bekisting diperlukan = 1/42,990 = 0,023 hari atau dengan kata lain untuk memasang bekisting diperlukan 0,023 tukang Pekerja 2 pekerja mengerjakan bekisting pada dalam 1 hari : 42,990 m 2 TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 18

1 pekerja mengerjakan bekisting pada dalam 1 hari : 21,495 m 2 /hari Jadi untuk 1 m 2 bekisting diperlukan = 1/21,495 = 0,047 hari atau dengan kata lain untuk memasang bekisting diperlukan 0,047 pekerja. Pekerjaan Bekisting Balok Pada pekerjaan bekisting pada balok terdapat 5 tenaga kerja, yaitu 1 orang tukang dan 4 orang pekerja. Produk yang dihasilkan selama 5 hari oleh 5 tenaga kerja : 117,748 m 2 Maka produk dalam 1 hari oleh 5 tenaga kerja adalah = 117,748 m 2 /5 = 23,549 m 2 1 tukang mengerjakan bekisting dalam 1 hari : 23,549 m 2 Jadi untuk 1 m 2 bekisting diperlukan = 1/23,549 = 0,042 hari atau dengan kata lain untuk memasang bekisting diperlukan 0,042 tukang Pekerja 4 pekerja mengerjakan bekisting pada dalam 1 hari : 23,549 m 2 1 pekerja mengerjakan bekisting pada dalam 1 hari : 5,887 m 2 /hari Jadi untuk 1 m 2 bekisting diperlukan = 1/5,887 = 0,169 hari atau dengan kata lain untuk memasang bekisting diperlukan 0,169 pekerja. Pekerjaan Tulangan Kolom Pada pekerjaan tulangan pada kolom terdapat 5 tenaga kerja, yaitu 1 orang tukang dan 4 orang pekerja. Produk yang dihasilkan selama 5 hari oleh 5 tenaga kerja : 4876,824 kg Maka produk dalam 1 hari oleh 5 tenaga kerja adalah = 4876,824 kg/5 = 975,365 kg 1 tukang mengerjakan tulangan dalam 1 hari : 975,365 kg Jadi untuk 110 kg tulangan diperlukan = 110/975,365 = 0,113 hari atau dengan kata lain untuk memasang bekisting diperlukan 0,113 tukang. Pekerja 4 pekerja mengerjakan tulangan dalam 1 hari : 975,365 kg 1 pekerja mengerjakan tulangan dalam 1 hari : 243,841 kg Jadi untuk 110 kg tulangan diperlukan = 110/243,841 = 0,451 hari atau dengan kata lain untuk memasang bekisting diperlukan 0,451 pekerja. Pekerjaan Tulangan Balok Pada pekerjaan tulangan pada balok terdapat 5 tenaga kerja, yaitu 1 orang tukang dan 4 orang pekerja. Produk yang dihasilkan selama 5 hari oleh 5 tenaga kerja : 4281,980 kg Maka produk dalam 1 hari oleh 5 tenaga kerja adalah = 4281,980 kg/5 = 856,396 kg 1 tukang mengerjakan tulangan dalam 1 hari : 856,396 kg Jadi untuk 110 kg tulangan diperlukan = 110/856,396 = 0,128 hari atau dengan kata lain untuk memasang bekisting diperlukan 0,128 tukang. Pekerja 4 pekerja mengerjakan tulangan dalam 1 hari : 856,396 kg 1 pekerja mengerjakan tulangan dalam 1 hari : 214,099 kg Jadi untuk 110 kg tulangan diperlukan = 110/214,099 = 0,514 hari atau dengan kata lain untuk memasang bekisting diperlukan 0,514 pekerja. 7. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai 1. Dari hasil perhitungan didapat waktu baku yang juga menunjukkan besarnya produktivitas tenaga kerja.untuk pekerjaan bekisting pada kolom adalah 12,697 menit/m 2, pekerjaan bekisting pada balok adalah 22,569 menit/m 2. Sedangkan waktu baku untuk pekerjaan tulangan adalah 0,624 menit/kg untuk pekerjaan tulangan pada kolom dan 0,697 menit/kg pada balok. 2. Untuk analisa upah tenaga kerja didapat a) Pekerjaan Bekisting : Kolom : 0,023 tukang dan 0,047 pekerja. Balok : 0,042 tukang dan 0,169 pekerja. b) Pekerjaan Tulangan : Kolom : 0,113 tukang dan 0,451 pekerja. Balok : 0,128 tukang dan 0,514 pekerja. 8. SARAN Untuk mendapatkan produktivitas tenaga kerja yang efisien dan optimal perlu diperhatikan Disiplin tenaga kerja dalam bekerja perlu ditingkatkan dan Perlu adanya peningkatan pengawasan. TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 19

9. DAFTAR PUSTAKA Ching, F. D. K. and Adams C. 2002. Ilustrasi Konstruksi Bangunan. Erlangga. Jakarta. International Labout Office (ILO). 1985. Penelitian Kerja dan Pengukuran Kerja. Erlangga, Jakarta. Muchdarsyah, Sinungan. 1997. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta. Nawy, E. G. 1998. Beton Bertulang "Suatu Pendekatan Dasar". PT. Rafika Aditama. Bandung. Nugroho. 1991. Sendi-Sendi Statistik. CV. Rajawali. Jakarta. Sastrominoto S. 1985. Meningkatkan Produktivitas dan Ergonomi. PT. Pertja. Jakarta. Wigbout Ing, F. 1992. Buku Pedoman Tentang Bekisting. Erlangga. Jakarta. TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 20