METODE PERBANDINGAN EKONOMI
METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan Penyusutan Biaya penyusutan tahunan = (P S)/n P adalah harga pembelian S adalah nilai jual kembali n adalah usia barang yang diharapkan
Biaya tahun ekivalen yang tepat menggunakan perhitungan dengan metode Faktor Pemulihan Modal Biaya tahunan ekivalen = P-S) (A/P, i,n) + S I Formula ini merupakan dasar dari perhitungan nilai tahunan
METODE NILAI SEKARANG (NET PRESENT VALUE) Dasar dari metode ini adalah bahwa semua penerimaan atau pembayaran mendatang yang berhubungan dengan suatu proyek investasi, diubah ke nilai sekarang, dengan menggunakan suatu tingkat bunga.
Contoh Soal : Pada suatu perusahaan pengalengan ikan, direncanakan akan memperbaiki jalan, ada beberapa alternatif yang dipilih, antara lain : (1) dengan tenaga manusia, jumlah pekerja sebanyak 15 orang, dengan upah tahunan sebesar Rp 13.000.00,00, ditambah dengan pengeluaran lain, jumlah biaya yang dibayarkan kepada kontraktor adalah sebesar Rp 18.000.000,00. Produksi dari perusahaan pengalengan ini diharapkan dapat diperhitungkan untuk jangka waktu 6 tahun.
(2) Membeli motor grader seharga Rp 18.000.000,00 dan mengurangi jumlah pekerja menjadi 6 orang termasuk sopir dari motor grader tersebut. Biaya pemeliharaan mesin diperkirakan Rp 2.000.000,00 per tahun selama jangka waktu 6 tahun, dan akan mempunyai nilai jual kembali sebesar Rp 750.000,00. Apah pekerja menjadi RP 10.000.000,00 per tahun
(3) Alternatif ketiga adalahperbaikan jalan dilakukan secara bertahap, Biaya permulaan adalah Rp 12.000.000,00, kemudian dilanjutkan investasi sebesar Rp 7.000.000,00 sesudah 2 tahun, dan Rp 6.500.000,00 sesudah 4 tahun. Biaya pekerja per tahun menjadi Rp 8.000.000,00 per tahun. Apabila suatu pengembalian modal diinginkan paling sedikit dengan tingkat bunga 10 %, rencana manakah yang paling ekonomis?
Jawab DENGAN METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Alternatif 1 Biaya tahunan pekerja = Rp 18.000.000,00 Alternatif 2 Biaya pemulihan modal tahunan dari motor grader = (P-S)(A/P, i, n) + S I, dimana S adalah nilai jual lagi = (18.000.000-750.000) (A/P,10,6) + 750.000 (0,10) = 17.250.000 (0,22960) + 75.000 = 4.036.000
Biaya pemeliharaan tahunan grader = 2.000.000 Biaya pekerja tahunan = 10.000.000 Jumlah biaya tahunan ekivalen untuk alternatif 2 = Rp 4.036.000 + Rp 2.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp 16.036.000 Alternatif 3 Pemulihan modal tahunan dari biaya permulaan = 12.000.000 (A/P, 10,6) = 12.000.000 x (0,22960) = 2.755.00
Biaya modal pada akhir tahun ke-2 = 7.000.000 (P/F,10,2)(A/P,10,6) = 7.000.000 (0,8264) (0,22960) = 1.327.000 Biaya modal pada akhir tahun ke-4 = 6.500.000 (P/F,10,4) (0,22960) = 6.500.000 (0,6830) (0,22960) = 1.020.000 Biaya pekerja tahunan = Rp 8.000.000,00 Jumlah biaya tahunan ekivalen untuk alternatif 3 = 2.755.000 + 1.327.000 + 1.020.000 + 8.000.000 = 13.102.000
Berdasarkan perhitungan di atas, maka rencana 3 merupakan rencana yang paling ekonomis. Catatan : Dalam Rencana 3, tiap pembayaran diubah menjadi nilai sekarang terlebih dahulu sebelum diubah menjadi suatu rangkaian seragam ekivalen dari pembayaran sepanjang 6 tahun
DENGAN METODE NILAI SEKARANG Alternatif (1) Nilai sekarang dari biaya buruh tahunan selama 6 tahun = 18.000.000 (P/A,10,6) = 18.000.000 (4,3552) = 78.393.600 Alternatif 2 Biaya permulaan motor grader = 18.000.000 Nilai sekarang biaya pemeliharaan dan buruh = 12.000.000 (4,3552) = 52.262.400
Diketahui nilai sekarang dari nilai jual lagi = 750.000 (P/F,10,6) = 750.000 (0,5645) = 423.000 Nilai sekarang dari alternatif 2 adalah 18.000.000+ 52.262.400 423.000 = 69.839.400 Alternatif (3) Biaya permulaan = 12.000.000 Nilai sekarang dari investasi kedua = 7.000.000 (P/F,10,2) = 7.000.000 (0,8264) = 5.785.000 Nilai sekarang dari investasi ketiga =6.500.000 (P/F,10,4)
Nilai sekarang dari biaya buruh tahunan = 8.000.000 (P/A,10,6)= 8.000.000 (4,3552) = 34.841.600 Jadi total biaya nilai sekarang = 57.066.000 Dari perhitungan di atas, nilai yang disetujui adalah Alternatif 3.
INTERNAL RATE OF RETURN Tingkat bunga nilai sekarang suatu investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa mendatang Atau IRR adalah suatu discount rate yang menghasilkan NPV (Net Present Value) sama dengan 0 (nol) Berarti : IRR > Sosial Opportunity Cost of Capital (SOCC) usaha tersebut feasible IRR = SOCC Pulang pokok IRR < SOCC Usaha tidak feasible Catatan : SOCC = Discount factor (df)
LANGKAH CARA MENENTUKAN IRR Mencoba Menghitung NPV 1 pada df yang berlaku. misal positif Melanjutkan menghitung NPV 2 dengan df (discount rate) masih positif, maka dilanjutkan menghitung NPV dengan df lebih tinggi, sampai dengan NPV 3 yang diperoleh adalah Negatip Setelah mendapatkan NPV 1 positip dan NPV 3 negatip maka IRR dihitung dengan menggunakan interpolasi rumus sbb:
FORMULA IRR IRR = i 1 + NPV 1 ( NPV 1 - NPV 3 ) x ( i 2 - i 1 ) Dimana : i 1 = tingkat discount rate NPV 1 (+) i 3 = tingkat discount rate NPV 3 (-)
T A H U N Investasi (Rp.000) Biaya Operasi (Rp.000) Total Biaya (Rp.000) Benefit (Rp.000) Net Benefit (Rp.000) D.F 18% Net Present Value Benefit (df.18% ) (Rp.000) D.F 24 % Net Present Value Benefit (df 24%) (Rp.000) 0 20.000-20.000 - -20.000 1,0000-20.000 1,000-20.000 1 15.000-15.000 - -15.000 0,8475-12.713 0,8065-12.097 2 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 3.591 0,6504 3.252 3 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 3.652 0,5245 3.147 4 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 4.126 0,4230 3.384 5 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 4.371 0,3411 3.411 6 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 5.186 0,2751 3.851 7 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 5.336 0,2218 3.771 8 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 5.586 0,1789 3.757 9 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 5.863 0,1443 3.752 10 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 6.115 0,1164 3.724 NPV 11.115,73-48,84
Dari Formula Di atas: IRR = 0,18 + x (0,24 0,180) 11.115 (11.145 + 48.84) = 0,23974 = 23,97 %
PROFITABILITY RATIO (PR) Profitability ratio Merupakan suatu ratio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya dibandingkan dengan jumlah investasi yang semunya telah di-discount denga tingkat bunga yang berlaku PR = n B i - C i I i n i=1 i=1 n n n=1
TH N Investasi (Rp.000) Biaya Operasi (Rp.000) Total Biaya (Rp.000) Benefit (Rp.000) D.F 18% PV B (Df.18%) Rp.000 PV C (Df. 18%) Rp.000 0 20.000-20.000-1,0000-20.000 1 15.000-15.000-0,8475-12.713 2 5.000 5.000 10.000 0,7182 7.182 3.591 3 6.000 6.000 12.000 0,6086 7.304 3.652 4 6.000 6.000 14.000 0,5158 7.221 3.095 5 7.000 7.000 17.000 0,4371 7.431 3.060 6 7.000 7.000 21.000 0,3704 7.779 2.593 7 8.000 8.000 25.000 0,3139 7.848 2.511 8 9.000 9.000 30.000 0,2660 7.980 2.394 9 10.000 10.000 36.000 0,2255 8.118 2.255 10 11.000 11.000 43.000 0,1911 8.217 2.102 Jml h 69.080
Profitability Ratio (PR) = 69.078 25253 32.712 = 1,3397 = 1,34
PAY BACK PERIOD Pay Back Period (PBP) Jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadi arus penerimaan ( cash in flow ) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value Untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi Msl; Masa penggantian alat lama dengan alat baru yang mempunyai produktivitas dan mutu produk baik
Formula : n n I i - Bisp-1 i=1 i=1 PBP = T p-1 + B p Dimana : PBP = Pay Back Period T p-1 = Tahun sebelum terdapat PBP I i = Jumlah investasi yang telah di-discount B isp = Jumlah benefit yang telah di-discount sebelum PBP Bp = Jumlah benefit pada PBP berada Maka dengan Rumus tersebut : PBP = 5 + 32.712-29.137 7.779 = 5 + 0,4596 = 5 tahun 5 bulan 15 hari B isp-1 = (7.182 +7.303+7.221+7.431) = 29.137 (
AVERAGE RATE OF RETURN Average rate of Return Tingkat keuntungan rate yang diperoleh dari satu investasi Laba setelah pajak dibandingkan dengan investasi dalan satuan persen (%) Misal: Biaya tetap = Rp 800 jt umur teknis 8 bulan Biaya modal kerja = Rp 200 jt Pendapatan kotor = Rp 1.500 jt/th Biaya operasional = Rp 1.000 jt/th Pajak 35%
Pendapatan kotor = 1500 jt Biaya-biaya : Operasional = 1000 jt Penyusutan(800jt) = 100 jt 1100 jt Laba sebelum pajak= 400 jt Pajak (35% x 400 jt) = 140 jt Laba setelah pajak 260 jt Maka: 260 jt Rate of return = x 100% 1000 jt = 26 %
CONTOH KASUS 1. Investasi : alat, mesin, pembangunan 2. Biaya Tetap : sewa tanah, gaji, perawatan 3. Biaya Variabel : bahan baku, bahan pembantu, upah lembur, bahan bakar
Contoh Soal Dalam suatu survei pada suatu perusahaan pemasok rajungan rebus didapatkan data sebagai berikut : a. Kebutuhan investasi awal(alat-alat) Rp 2.296.000,00 b. Sewa tanah dan bangunan Rp 3.500.000 c. Kebutuhan operasional Rp 2.500.000 d. Total kebutuhan awal = a + b + c = Rp 8.296.000
Sumber dana dari Rp 8.296.000,00 Rp 6.000.000,00 (suku bunga 18 % per tahun, selama 5 tahun) berasal dari pinjam di Bang Rp 2.296.000 dari dana pribadi Kapasitas produksi full capacity : 100.000 kg/tahun (untuk 4 kali proses pemasakan @ 25.000 kg) Rencana produksi tahun ke-1 dan ke-2 : 75 % dan tahun ke-3 sampai ke-5 100 %
Biaya operasi dan pemeliharaan Biaya tidak tetap biaya bahan baku per unit produksi Rp 5,00 biaya bahan pembantu per unit produksi Rp 3,00 upah tenaga kerja per unit produksi Rp 6,00 biaya bahan bahan bakar Rp 320.000 (kapasitas penuh)
Biaya tetap Gaji karyawan 1 orang per bulan Rp 75.000 Biaya lain-lain per tahun Rp 30.000 Biaya penyusutan rata-rata per tahun Rp 459.200 Nilai Scrap Value Asset pada akhir tahun ke-5 Rp 4.500.000 Biaya perawatan per tahun Rp 75.000,00
Harga jual hasil produksi Rp 65,00 per kg Pajak dihitung 15 % dari hasil net benefit. DF 18 % Hitung NPV, IRR, Net B/C
JAWAB A = P (A/P,18 %, 5) = Rp 6.000.000,00 x 0,31977 = Rp 1.918.670,00 atau A = 6.ooo.ooo x [0,18/{1-(1+0,18) -5 } = Rp 1.918.670,00