18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2"

Transkripsi

1 ANALISIS PROYEK/INVESTASI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 PROYEK ADALAH SUATU RANGKAIAN KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SEJUMLAH SUMBER DAYA UNTU MEMPEROLEH SUATU MANFAAT (BENEFIT). MEMERLUKAN BIAYA (COST), YANG DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN SUATU HASIL (RETURN)) DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2 1

2 PROYEK MEMERLUKAN SUATU PERENCANAAN, PEMBIAYAAN, dan PELAKSANAAN YANG DISESUAIKAN DENGAN TUJUAN YANG INGIN DICAPAI. TERDIRI TIGA UNSUR UTAMA - BIAYA (INVESTASI) Biaya investasi yang dikeluarkan pada tahap persiapan dan biaya produksi selama pelaksanaan. - MANFAAT - JANGKA WAKTU Ditetapkan mulai titik awal sampai titik akhir. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 3 PROYEK NILAI INVESTASI PADA SAAT AWAL MEMPUNYAI NILAI CUKUP BESAR, SEHINGGA KADANG-KADANG DIPERLUKAN PENTAHAPAN DALAM PENGELUARAN / PELAKSANAAN. SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN MEMPUNYAI NILAI YANG TERBATAS SEHINGGA DALAM PENGGUNAANYA HARUS DAPAT DILAKUKAN SECARA OPTIMAL. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 4 2

3 ANALISIS PROYEK DILAKUKAN UNTUK MEMBANTU PENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PEMILIHAN PENANAMAN INVESTASI DI DALAM SUATU PROYEK YANG TEPAT, DARI BERBAGAI ALTERNATIF YANG DAPAT DILAKSANAKAN. PERLU DIKAJI BEBERAPA ASPEK YANG IKUT MENENTUKAN KELAYAKAN SUATU PROYEK YANG AKAN DILAKSANAKAN. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 5 ASPEK-ASPEK PROYEK TEKNIS Mencakup penggunaan komponen input dan output dalam bentuk barang atau jasa. Perlu ditentukan jumlah, waktu/kapan digunakan, dan tenaga yang diperlukan. MANAJEMEN dan ADMINISTRASI - Kemampuan tenaga yang akan menangani proyek Perlu dievaluasi apkh sdh cukup mampu untuk menangani semua kegiatan, terutama untuk proyek berskala besar. - Keterlibatan masyarakat setempat Apakah tenaga setempat mungkin diikutsertakan dalam pelaksanaan proyek sebagai tenaga kerja, atau apkh masyarakat setempat dpt menerima alih teknologi yang baru dengan adanya proyek tsb. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 6 3

4 ASPEK-ASPEK PROYEK KELEMBAGAAN Membahas masalah hubungan kerjasama antara pelaksana proyek dengan pemerintah daerah setempat yang perlu dijaga agar proyek dpt berjalan dengan lancar. KOMERSIAL Membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan cara mendapatkan input yang diperlukan, dan bagaimana cara memasarkan output yang akan dihasilkan suatu proyek. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 7 ASPEK-ASPEK PROYEK FINANSIIL Membahas masalah cara untuk memperoleh modal/dana yang diperlukan, serta bagaimana proyek dapat mengembalikan dana yang telah diperolehnya (dalam bentuk kredit). EKONOMIS Melihat apakah proyek yang akan dilaksanakan akan dapat memberi manfaat yang menguntungkan kepada masyarakat secara keseluruhan. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 8 4

5 JENIS ANALISIS PROYEK BERDASARKAN CARA dan TUJUAANNYA ANALISIS FINANSIAL Dilakukan untuk kepentingan individu atau lembaga yang menanamkan modalnya dlm proyek tsb, misalnya petani, wiraswastawan, atau perusahaan. Menggunakan nilai yang berlaku di pasar (market price) ANALISIS EKONOMI Lebih ditujukan untuk melihat manfaat yang diperoleh oleh masyarakat luas, atau perekonomian sebagai suatu sistem keseluruhan. Menggunakan nilai ekonomi yang sebenarnya (shadow price / accounting price). Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 9 KOMPONEN BIAYA dan MANFAAT dalam ANALISIS PROYEK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 10 5

6 ANALISIS PROYEK NILAI PENYUSUTAN TIDAK PERLU DIMASUKKAN KARENA SUDAH TERCAKUP DALAM KOMPONEN INVESTASI INFLASI TIDAK IKUT DIPERHITUNGKAN KARENA DIASUMSIKAN BAHWA INFLASI MEMPUNYAI PENGARUH YANG SEIMBANG TERHADAP BIAYA DAN MANFAAT Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 11 KRITERIA PENILAIAN INVESTASI NET PRESENT VALUE ( NPV ) INTERNAL RATE of RETURN ( IRR ) BENEFIT COST RATIO ( BC Ratio ) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 12 6

7 KRITERIA INVESTASI DAPAT DIGUNAKAN MASING-MASING TERSENDIRI SECARA TERPISAH DAPAT DIGUNAKAN BERSAMAAN tergantung MASALAH TUJUAN Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 13 PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK MENGGUNAKAN SALAH SATU DARI KETIGA KRITERIA INVESTASI CARA TERMUDAH dengan BC Ratio atau NPV IRR MEMERLUKAN CARA PERHITUNGAN LEBIH RUMIT dan PANJANG PENGGUNAAN KETIGA KRITERIA INVESTASI AKAN LEBIH MELENGKAPI INFORMASI YANG DIPEROLEH TENTANG PROYEK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 14 7

8 PENYUSUNAN dan PEMILIHAN BEBERAPA PROYEK yang dapat dipilih dalam PENANAMAN MODAL KETIGA KRITERIA INVESTASI HARUS DIGUNAKAN UNTUK MEMPERMUDAH PENYUSUNAN PERINGKAT PROYEK dan KEPUTUSAN YANG HARUS DIAMBIL Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 15 ARUS KAS suatu PROYEK TAHAP AWAL DALAM MENENTUKAN NILAI KRITERIA INVESTASI PADA SETIAP TAHUN SELAMA UMUR PROYEK UNTUK ARUS BIAYA ataupun MANFAAT DAPAT DIHITUNG NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE), dengan menggunakan DISCOUNT FACTOR (DF) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 16 8

9 DF = 1 ( 1 + i ) t DF t i = discount factor = tahun yang sedang berjalan = discount rate (%) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 17 ARUS KAS suatu PROYEK ARUS BIAYA dan MANFAAT yang terjadi pada setiap akhir tahun proyek DIASUMSIKAN TERJADI PADA AKHIR TAHUN YANG SEDANG BERJALAN PENGGUNAAN ANGKA TAHUN UNTUK MENGGAMBARKAN ARUS ADA 2 BENTUK - dimulai dari tahun ke-0 - dimulai dari tahun ke-1 Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 18 9

10 ARUS KAS dimulai dari TAHUN ke-0 - DIGUNAKAN APABILA INVESTASI DIKELUARKAN PADA MASA PERSIAPAN (umumnya 1 tahun) SEBELUM PROYEK DIMULAI - PADA SAAT PROYEK DIMULAI, INVESTASI SUDAH SELESAI DIKELUARKAN SELURUHNYA - INVESTASI DIKELUARKAN PADA TAHUN KE-0 - PROYEK DIMULAI PADA TAHUN KE-1 Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 19 ARUS KAS dimulai dari TAHUN ke-1 - DIGUNAKAN APABILA pada saat INVESTASI mulai DIKELUARKAN, DIANGGAP BAHWA PROYEK SUDAH DIMULAI (tanpa masa persiapan) - DAPAT DIJUMPAI SUATU PENGELUARAN INVESTASI YANG BERJALAN dalam BEBERAPA TAHUN - PENERIMAAN (MANFAAT) MUNGKIN BARU AKAN MULAI DIPEROLEH PADA TAHUN KEDUA, KETIGA, atau BAHKAN PADA TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA - PENENTUAN BENTUK ARUS KAS tergantung PERENCANAAN PROYEK YBS Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 20 10

11 ARUS KAS suatu PROYEK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 21 Contoh ARUS KAS umur proyek 6 tahun BENTUK PERTAMA - PENGELUARAN INVESTASI dilakukan pada MASA PERSIAPAN (tahun ke-0) - MANFAAT mulai diterima pada tahun ke-1 BENTUK KEDUA - PENGELUARAN INVESTASI dalam DUA TAHUN PERTAMA - MANFAAT baru mulai diperoleh pada tahun ke-3 s/d tahun ke-6 Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 22 11

12 CONTOH SOAL 1 Sebuah proyek perkebunan memerlukan investasi sebesar Rp 7500 juta pada tahun pertama dan Rp 6000 juta pada tahun kedua. Produksi mulai dilaksanakan pada tahun ke-3 s/d tahun ke-7. Besarnya biaya pemeliharaan Rp 600 juta per tahun dan biaya produksi Rp 700 juta per tahun. Dari hasil produksi dapat diperoleh penerimaan sebesar Rp 6000 juta per tahun. Setelah proyek selesai pada tahun ke-7, proyek mempunyai nilai sisa sebesar Rp 331 juta. Discount Rate yang digunakan 12% per tahun. Susunlah suatu tabel yang menunjukkan arus kas setiap tahun serta nilai sekarang. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 23 ARUS KAS BIAYA dan MANFAAT ( dalam juta Rp ) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 24 12

13 SELANJUTNYA DAPAT DIHITUNG NPV IRR BC ratio Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 25 Net Present Value ( NPV ) PERBEDAAN antara NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE ) dari MANFAAT dan BIAYA Jika POSITIP Jika NEGATIP KEUNTUNGAN yang diperoleh KERUGIAN yang dialami Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 26 13

14 n NPV = Σ B t C t ( 1 + i ) t t=1 ( 1 + Atau NPV = ( B C) n t t t= 1 (1 + i) NPV = net present value (Rp) B t = manfaat pada tahun ke-t (Rp) C t = biaya pada tahun ke-t (Rp) n = umur proyek (tahun) t = tahun yang sedang berjalan i = discount rate (%) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 27 NPV 0 NPV < 0 NPV = 0 PROYEK LAYAK dilaksanakan PROYEK TIDAK LAYAK dilaksanakan Proyek akan mendapatkan modalnya kembali setelah diperhitungkan discount rate yang berlaku Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 28 14

15 Dari CONTOH SOAL 1 Dihitung NPV dengan 2 cara : Menghitung selisih manfaat dan biaya pada setiap tahun, kemudian dicari nilai NPV-nya Mencari nilai sekarang dari manfaat dan biaya, kemudian dicari selisih keduanya pada nilai sekarang Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 29 Perhitungan NPV Cara I NPV : penjumlahan kolom terakhir (Rp 2177 juta) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 30 15

16 Perhitungan NPV Cara II NPV : selisih jumlah nilai sekarang manfaat dan biaya Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 31 NPV = PV B PV C PV B = nilai sekarang manfaat PV C = nilai sekarang biaya NPV = Rp juta Rp juta = Rp juta NPV > 0 PROYEK LAYAK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 32 16

17 JIKA DISCOUNT RATE BERUBAH 12% 20% NPV < O PROYEK TIDAK LAYAK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 33 JIKA MANFAAT atau BIAYA SAMA BESARNYA maka penyelesaian untuk unsur yang berbeda saja Kriteria NPV > 0 TIDAK PERLU DIGUNAKAN LAGI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 34 17

18 Contoh Kasus Proyek Umur ekonomi mesin dari setiap alternatif sama dengan periode analisis Umur ekonomi mesin berbeda dengan periode analisis Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 35 CONTOH 2 untuk umur ekonomi mesin dari setiap alternatif sama dengan periode analisis Sebuah perusahaan mempertimbangkan untuk membeli sebuah alat tambahan yang dapat mengurangi biaya produksi pada bagian tertentu. Ada 2 alat yang ditawarkan, yaitu X dan Y, yang mempunyai harga yang sama sebesar Rp ,00 dan umur ekonomi 5 tahun tanpa nilai sisa. Alat X dapat menghemat biaya produksi sebesar Rp ,00 setiap tahunnya, sedangkan alat Y dapat menghemat Rp ,00 pada tahun pertama, kemudian penghematan tahun berikutnya turun Rp ,00 setiap tahunnya. Jika discount rate yang digunakan 7%, alat mana yang sebaiknya digunakan? Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 36 18

19 PENYELESAIAN BIAYA mempunyai nilai yang SAMA Hanya memperhitungkan MANFAAT yang diperoleh PENGHEMATAN dianggap suatu MANFAAT bukan biaya, karena penghematan justru akan mengurangi biaya yang seharusnya dikeluarkan, jika perusahaan tsb tidak menggunakan alat tambahan Kesimpulan yang diambil berdasarkan NILAI MANFAAT TERBESAR Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 37 Alat Y dapat dipilih karena memberikan manfaat lebih besar, yaitu sebesar Rp ,00 Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 38 19

20 Cara penyelesaian lain dg diagram arus kas : dipilih Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 39 CONTOH 3 untuk umur ekonomi mesin dari setiap alternatif sama dengan periode analisis Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 40 20

21 CONTOH 4 untuk umur ekonomi mesin dari setiap alternatif berbeda dengan periode analisis Apabila komputer IBC pada contoh sebelumnya mempunyai umur ekonomi 10 tahun, dan kondisi yang lainnya tetap, maka penyelesaiannya : PV biaya komputer IBC = (P/F, 15%, 10) = (0.2472) = Umur ekonomi komputer ABM 5 tahun dalam analisis harus menggunakan periode yang sama (10 tahun) Berarti dlm 10 tahun periode analisis dilakukan 2 kali pembelian komputer ABM pada awal tahun pertama pada awal tahun ke-6 (akhir tahun ke-5) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 41 Arus kas komputer ABM akan menjadi seperti berikut : PV Biaya IBC (Rp ,00) < PV Biaya ABM (Rp ,00) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 42 21

22 Benefit-Cost Ratio ( BC ratio ) Dua cara penentuan BC ratio Net Benefit-Cost Ratio ( Net B/C ) Gross Benefit-Cost Ratio ( Gross B/C ) Pengambilan keputusan Jika B/C 1 Jika B/C < 1 PROYEK LAYAK PROYEK TDK LAYAK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 58 Net Benefit-Cost Ratio ( Net B/C ) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 59 22

23 Contoh 9 : Dari Contoh 1, hitunglah Net B/C! NPV B-C + = NPV B-C = Net B/C = 1.19 karena > 1 maka proyek LAYAK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 60 Gross Benefit-Cost Ratio ( Gross B/C ) Merupakan perbandingan antara NPV manfaat dan NPV biaya sepanjang umur proyek Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 61 23

24 Contoh 10 : Gross B/C Dari Contoh 1, hitunglah Gross B/C! 1 PROYEK LAYAK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 62 Internal Rate of Return ( IRR ) TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL YANG DIGUNAKAN DALAM SUATU PROYEK DINYATAKAN dalam PERSEN PER TAHUN IRR > Discount Rate PROYEK LAYAK MERUPAKAN NILAI TINGKAT BUNGA, dimana NILAI NPV-nya SAMA DENGAN NOL Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 43 24

25 n B t C t Σ = 0 t=1 ( 1 + IRR ) t PV manfaat PV biaya = 0 PV manfaat PV biaya = 1 Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 44 IRR discount rate PROYEK LAYAK dilaksanakan IRR < discount rate PROYEK TIDAK LAYAK dilaksanakan Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 45 25

26 Prosedur Penentuan IRR Tentukan suatu nilai i yang diduga mendekati nilai IRR yang dicari (dilambangkan dengan i ). Dengan nilai i, hitung nilai NPV dari arus kas biaya dan manfaat setiap tahun. Apabila NPV + NPV Nilai NPV dengan i Nilai NPV dengan i i terlalu rendah selanjutnya dipilih nilai i yang lebih tinggi agar NPV + i terlalu tinggi selanjutnya dipilih nilai i yang lebih rendah agar NPV dilambangkan NPV dilambangkan NPV Perkiraan nilai IRR NPV IRR = i + ( i i ) ( NPV NPV ) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 46 CONTOH 5 : Pengembangan CONTOH SOAL 1 Dihitung IRR pada beberapa nilai discount factor Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 47 26

27 i = 12% NPV + i = 15% NPV + i = 20% NPV Untuk menghitung IRR digunakan i =15% dan i =20% 977 IRR = 15 + ( ) ( 977 ( 560) ) = 18.2% Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 48 Hubungan nilai NPV dan IRR NPV i Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 49 27

28 Umumnya nilai B t C t pd tahun pertama atau tahun- tahun awal adalah NEGATIP, karena - pd tahun-tahun pertama masih diperlukan banyak investasi - proyek blm dpt menghasilkan, sehingga blm mempunyai manfaat Apabila dlm arus kas nilai B t C t tidak mempunyai satupun nilai negatip (SELALU POSITIP) - nilai IRR akan menjadi tak terhingga - proyek sangat menguntungkan sekali - selama tahun proyek dilaksanakan tidak memerlukan investasi yg besar, tetapi memberikan manfaat yg besar Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 50 Contoh 6 : soal IRR = IRR > discount rate (20%) PROYEK LAYAK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 52 28

29 Contoh 7 : soal IRR Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 53 Incremental Rate of Return ( IRR ) - Digunakan untuk memilih dua alternatif dari suatu proyek yang mempunyai fungsi yang sama - Perlu dihitung perbedaan arus kas tiap tahun dari setiap alternatif shg diperoleh arus kas baru dari perbedaan tsb Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 54 29

30 Contoh 8 : IRR Sebuah perusahaan batubara akan memasang elektromagnit dalam konveyor pengangkut batubara. Pemasangan elektromagnit ini dapat memisahkan logam yang tercampur dalam batubara, sehingga dapat menghemat biaya pemeliharaan sebesar Rp ,00 per tahun. Dua perusahaan mengajukan penawaran pemasangan alat tersebut. Perusahaan A menawarkan harga Rp 3 juta, yang pembayarannya dapat diangsur selama 3 tahun dan dibayar setiap awal tahun. Sedangkan perusahaan B menawarkan harga Rp ,00 dan harus dibayar tunai pada awal tahun. Kalau umur ekonomis alat tersebut 5 tahun, dan discount rate yang berlaku 10% per tahun, alternatif mana yang sebaiknya diambil? Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 55 PENYELESAIAN : Karena pembayaran dilakukan setiap awal tahun, maka dpt dianggap pembayaran I dilakukan pada akhir tahun ke-0 (awal tahun ke-1) Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 56 30

31 Nilai IRR arus kas B A = 8% ( pd nilai NPV=0 ) < discount rate (10%) dipilih perusahaan A Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 57 ANALISIS SENSITIVITAS DILAKUKAN APABILA TERJADI SUATU KESALAHAN PENDUGAAN SUATU NILAI BIAYA atau MANFAAT KEMUNGKINAN TERJADI PERUBAHAN SUATU UNSUR HARGA PADA SAAT PROYEK DILAKSANAKAN Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 63 31

32 ANALISIS SENSITIVITAS PERHITUNGAN YANG TELAH DILAKUKAN PERLU DIULANG LAGI DENGAN PERUBAHAN YANG TERJADI atau MUNGKIN AKAN TERJADI ANALISIS PROYEK UMUMNYA DIDASARKAN PADA PROYEKSI-PROYEKSI YANG MENGANDUNG BANYAK UNSUR KETIDAKPASTIAN TENTANG APA YANG AKAN TERJADI PADA WAKTU YANG AKAN DATANG Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 64 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN dalam ANALISIS SENSITIVITAS ADANYA COST OVERRUN,, misalnya KENAIKAN BIAYA KONSTRUKSI PERUBAHAN dalam PERBANDINGAN HARGA terhadap TINGKAT HARGA UMUM, misalnya PENURUNAN HARGA HASIL PRODUKSI MUNDURNYA JADWAL PELAKSANAAN PROYEK KHUSUS UNTUK PROYEK-PROYEK PERTANIAN HARUS DIPERHATIKAN TERJADINYA KESALAHAN DALAM PENAKSIRAN HASIL PRODUKSI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 65 32

33 Contoh 11 : Analisis Sensitivitas Sebuah penggilingan padi mempunyai arus kas seperti terlihat pd tabel berikut (discount rate = 15%, 30%, dan 50%) : Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 66 Setelah pelaksanaan terjadi perubahan dlm biaya operasi, yg besarnya 30% dr perhitungan semula. Setelah dilakukan ANALISIS SENSITIVITAS, diperoleh hasil analisis pada tabel berikut : ada penurunan nilai NPV, B/C, dan IRR tapi masih di atas batas kelayakan, shg masih LAYAK Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 67 33

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di UPR Citomi Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005 METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi:

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Konsep dasar dan defenisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian/studi kelayakan sangat diperlukan rancangan yang tepat agar penelitian bisa terarah. Rancangan penelitian merupakan rencana yang dibuat oleh peneliti

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya dengan harapan untuk memperoleh hasil dan

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Analisis kelayakan investasi proyek jalan tol pada dasaraya adalah mencoba mengkaji ulang suatu rencana penanaman sejumlah uang dengan memperhatikan manfaat yang dinikmati oleh

Lebih terperinci

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR)

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR) Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR) Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya sama. Soal 1 : Suatu pabrik mempertimbangkan ususlan investasi sebesar Rp. 13.. tanpa nilai sisa dapat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO Ukuran Kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah net present value (NPV) dan net benevit cost ratio (net

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK. Proudly present Penganggaran Modal Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PENGANGGARANMODAL (CapitalBudgeting) ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Sistem Agribisnis Agribisnis sering diartikan secara sempit, yaitu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian.sistem agribisnis sebenarnya

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnectednetworking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF

PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF Macam-macam analisa Present Worth Capitalized Cost Annual Worth PERBANDINGAN ALTERNATIF Ekonomi Teknik bertujuan : membandingkan alternatif-alternatif dan memilih yang paling ekonomis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biayabiaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan secara logika merupakan wadah untuk melakukan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

LEAST COST METHOD DAN MUTUALLY EXCLUSIVE DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

LEAST COST METHOD DAN MUTUALLY EXCLUSIVE DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB LEAST COST METHOD DAN MUTUALLY EXCLUSIVE DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Terbatasnya dana, waktu, dan tenaga dalam mengerjakan suatu bisnis telah mendorong para investor atau pihak manajemen untuk mengadakan

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI PENGANGGARAN MODAL Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dasar-Dasar Penganggaran Modal Definisi dan Metode Metode

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA Henny Ramadhani Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Ramadhani.henny@rocketmail.com

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum. 26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi

Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai Metode Penilaian Metode periode

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. dengan penelitian kelayakan pengembangan usaha akarwangi (Andropogon

III. KERANGKA PEMIKIRAN. dengan penelitian kelayakan pengembangan usaha akarwangi (Andropogon III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian kelayakan pengembangan usaha akarwangi (Andropogon zizanoid) pada kondisi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

Analisis Manfaat Biaya (AMB) Sayifullah

Analisis Manfaat Biaya (AMB) Sayifullah Analisis Manfaat Biaya (AMB) Sayifullah Materi Presentasi Tujuan dan kegunaan AMB Keputusan pelaksanaan suatu program suatu pemerintah Future value dan present value Metode pemilihan suatu proyek Manfaat

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan investasi perluasan usaha melalui pembukaan cabang Toko X dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Untuk mengevaluasi kelayakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bogor merupakan salah satu kota wisata yang perlu mengembangkan wisata lainnya, salah satunya adalah wisata Batik. Batik merupakan warisan Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci