Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Model Pengajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Team Achievement Division) Media Pengajaran dan Alat Peraga Kerjasama siswa Materi Tata Surya

DI SDN 2 WONOANTI KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

Oleh: Mucholid SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Oleh: Musringah SD Negeri 2 Durenan Kabupaten Tranggalek

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Yayuk Kurniati SDN 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh: Eko Harmono SDN 3 Gandusari, Gandusari, Trenggalek

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Oleh: Siti Wadingah SD Negeri 1 Tulungrejo, Karangrejo, Tulungagung

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

Rumusan masalahan. Tujuan Penelitian. Kajian Teori. memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

OLEH : AINUR ROKHMAH NIM : P

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

ABSTRAK. Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Model Pembelajaran talking stick.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Oleh: Minarni SDN 5 Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagun

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Oleh: Rupinah SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR IPA

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Oleh: Supandi SDN 2 Wonorejo, Gandusari, Trenggalek

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Oleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Almiati SMK Negeri 8 Semarang. Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

BAB II KERANGKA TEORITIS. mempunyai efek, dapat membawa hasil, berhasil guna. Efektivitas menunjukan

Nurhayati Sekolah Dasar Luar Biasa-A Aisyiyah Ponorogo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

Transkripsi:

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MUATAN LISTRIK MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 0/0 Oleh: Maelah SMP Negeri Pogalan Kabupaten Trenggalek Abstrak. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempunyai tujuan untuk membekali peserta didik dasar pengetahuan tentang hukum-hukum kealaman yang penguasaannya menjadi dasar sekaligus syarat kemampuan yang berfungsi mengantarkan peserta didik guna mencapai kompetensi keahliannya. Subyek penelitian adalah siswa kelas IX-A SMP Negeri Pogalan Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 0/0 semester I berjumlah 0 siswa. Hasil penelitian menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklus. Diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas IX-A SMP Negeri I Pogalan sebelum siklus.0, siklus I.0 dan siklus II 8.. Ketuntasan belajar sebelum siklus 0%, siklus I.% dan pada siklus II ada kenaikan yang sangat signifikan yaitu 0%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa Kelas IX-A Semester I SMP Negeri I Pogalan tahun pelajaran 0/0, hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil. Kata kunci. prestasi belajar, muatan listrik, model belajar kooperatif Dewasa ini pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa dan pendidikan juga alat untuk mencerdaskan bangsa. Dunia pendidikan pada tahun belakangan ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah guna meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini terbukti dari adanya perubahan dan penyempurnaan baik metode mengajar maupun kurikulum. Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan pengalaman sehingga mampu merubah tingkah laku itu menjadi tetap, tidak dapat kembali lagi dengan modifikasi yang sama, Hudoyo (: 0). Menurut Sudjana (000:0) belajar adalah suatu proses yang dilandasi dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Dengan demikian belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Hamalik (00:8) menjelaskan bahwa mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Di antara keduanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi (Hamalik, 00:). Poerwanto (00) memberikan pengertian bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapot. Selanjutnya Winkel () mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti

Maelah, Peningkatan Prestasi Belajar IPA... keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan Nasution (8) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat, prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya prestasi dikatakan kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapot setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar mengajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dipicu oleh temuan dibidang IPA material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu memuat banyak informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, IPA juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Mengacu fakta diatas guru diharapkan mampu mengkaitkan isu-isu teknologi dalam IPA, sehingga pelajaran IPA tidak lagi dianggap suatu pelajaran yang hanya mengandalkan teori dan rumus namun dapat langsung diterapkan di teknologi masyarakat itu sendiri sehingga dapat lebih bermakna dan guru dapat mengembangkan suatu citra yang mengenai hakekat IPA. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas. Diantaranya siswa, guru, kurikulum, sarana prasarana dan lingkungan belajar. Menurut Prabowo (000:), pendidikan dapat ditingkatkan mutunya melalui berbagai upaya, diantaranya pengembangan kurikulum, peningkatan mutu tenaga pengajar, pengembangan kualitas proses belajar mengajar, dan terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan penting. Salah satu peranan guru ialah sebagai fasilitator dalam mengoptimalkan keaktifan siswa. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengalaman tetapi juga harus memiliki kemampuan praktis. Kedua hal ini sangat penting karena seorang guru dalam tidak hanya membimbing tetapi juga harus mengajar agar materi yang disampaikan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa. Sehingga diharapkan guru dapat menggunakan metode yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Nurhadi, 00). Ibrahim (000) menjelaskan bahwa kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat elemen-elemen yang terkait. Elemen-elemen itu adalah saling tatap

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 muka, saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individual dan keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa ciri, yaitu: (a) setiap anggota memiliki peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (c) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, (d) guru membantu mengembangkan keterampilan interpersonal kelompok, (e) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Model kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap individu dan pengembangan keterampilan sosial (Ibrahim, 000:). METODE PENELITIAN Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan. Menurut Waseso () penelitian tindakan merupakan proses daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, refleksi yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang. Tujuan dari penelitian tindakan adalah mengembangkan keterampilan baru atau cara pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia faktual (Zuriah, 00). Subyek penelitian ini adalah 0 siswa kelas IX-A SMP Negeri I Pogalan Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 0/0 semester I. Penelitian dilakukan selama bulan, mulai bulan Oktober sampai dengan pember 0. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Data yang sudah terkumpul dianalisis. Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan dan menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan (Bogdan dan Biklen, 8). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi atau pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa adalah sebagai berikut. Tabel. Rekapitulasi observasi aktivitas guru. Melakukan kegiatan apersepsi Penguasaan materi Melaksanakan sesuai dengan rencana Melaksanakan sesuai dengan alokasi waktu Menggunakan dan memanfaatkan media secara efektif dan efisien Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa 8 Memantau kemajuan belajar siswa selama proses berlangsung Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 0 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai bagian dari remidi/pengayaan Jumlah

Maelah, Peningkatan Prestasi Belajar IPA... Persentase.% Tabel. Rekapitulasi observasi aktivitas siswa. Memahami dan menganalisis soal yang diberikan guru jika ada hal yang kurang jelas Mendiskusikan dengan teman atau siswa lain tentang apa yang diketahui atau apa yang ditanyakan Saling bekerjasama untuk mengerjakan lembar kerja kelompok Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa lain tentang hal-hal yang belum dimengerti Mengeksperimenkan hasil kerja kelompok melalui presentasi 8 Menanggapi hasil presentasi Menyampaikan gagasan dalam presentasi 0 Menyimpulkan hasil diskusi Jumlah 0 Persentase.% Dari hasil pengamatan observer (peneliti) terhadap guru bidang studi IPA dalam melaksanakan dengan menggunakan model belajar kooperatif, nampak bahwa proses yang dilakukan oleh guru pada siklus I masih sangat jauh dari target yaitu hanya diperoleh persentase sebesar,%. Sedangkan aktivitas siswa diperoleh hasil sebesar,%. Pada siklus ke II, ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan dengan diterapkannya model belajar kooperatif, yaitu siklus I ketuntasan belajar.% pada siklus II 0%, ketuntasan belajar pada siklus II telah memenuhi standar ketuntasan klasikal yaitu 8% siswa dengan penguasaan materi minimum %. Dapat dikatakan secara klasikal kelas telah mencapai ketuntasan belajar. Sehingga model belajar kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IX-A SMP Negeri I Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek secara meyakinkan. Tabel. Rekapitulasi observasi aktivitas guru. I Melakukan kegiatan apersepsi Penguasaan materi Melaksanakan sesuai dengan rencana Melaksanakan sesuai dengan alokasi waktu 8 Menggunakan dan memanfaatkan media secara efektif dan efisien Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa 8 Memantau kemajuan belajar siswa selama proses berlangsung Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 0 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai 8 bagian dari remidi/pengayaan Jumlah Persentase 8.% Tabel. Rekapitulasi observasi aktivitas siswa. Memahami dan menganalisis soal yang diberikan guru jika ada hal yang kurang jelas Mendiskusikan dengan teman atau siswa lain tentang apa yang diketahui atau apa yang ditanyakan 8

8 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 Saling bekerjasama untuk mengerjakan lembar kerja kelompok Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa lain tentang hal-hal yang belum dimengerti Mengeksperimenkan hasil kerja kelompok melalui presentasi 8 Menanggapi hasil presentasi 8 Menyampaikan gagasan dalam presentasi 0 Menyimpulkan hasil diskusi Jumlah Persentase 80% Hasil pengamatan (pengamat) terhadap guru bidang studi IPA dalam melaksanakan dengan menggunakan model belajar kooperatif, adalah sebesar 8,%. Sedangkan pengamatan aktivitas siswa sebesar 80%. Dari hasil ini dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan di kelas sudah baik. Dari hasil angket yang diberikan kepada siswa setelah berakhirnya siklus II diperoleh rata-rata sebesar,8%. Hasil ini menunjukkan bahwa minat siswa dalam mengikuti di dalam kelas sangat positif. Untuk dapat lebih jelasnya dalam peningkatan prestasi belajar ini disajikan dalam bentuk Gambar. 00 80 0 0 0 0.0 0.. 8. 0 SEB SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II RATA-RATA KETUNTASAN Gambar. Peningkatan prestasi belajar siswa PENUTUP Kesimpulan Sikap siswa Kelas IX-A SMP Negeri I Pogalan sangat positif terhadap IPA dengan menerapkan model belajar kooperatif. Hal ini diketahui dari hasil angket yang dibagikan kepada siswa yang diperoleh hasil sebesar,8%. Prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya. Nilai rata-rata pada siswa Kelas IX-A SMP Negeri I Pogalan sebelum siklus.0, siklus I.0 dan siklus II 8.. Ketuntasan belajar sebelum siklus 0 %, siklus I.% dan pada siklus II ada kenaikan yang sangat signifikan yaitu 0%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa Kelas IX-A Semester I SMP Negeri I Pogalan Tahun pelajaran 0/0, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya diartikan penelitian yang dilakukan berhasil. Penerapan model belajar kooperatif dalam IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas IX-A SMP Negeri I Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 0/0 Semester I dapat meningkatkan motivasi, prestasi, kreativitas dan pemecahan masalah dalam belajar.

Maelah, Peningkatan Prestasi Belajar IPA... Kualitas pun semakin membaik setelah diterapkan model belajar kooperatif. Saran Perlu dilakukan kombinasi pola menggunakan model belajar kooperatif dengan model belajar yang lain. Pembelajaran menggunakan model belajar kooperatif perlu dikembangkan untuk bidang Bogdan, R.C & Biklen, S.C. 8. Qualitatif Research for Education an Introduction to Theory and Methods. Boston London Sydney Toronto: Allyn and Bacon, Inc. Hamalik, O. 00. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Ibrahim, M. 000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Press. Nasution, S. 8. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Nurhadi. 00. Kurikulum 00 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo Poerwanto, N. 00. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya studi lain agar dapat meningkatkan pemahaman siswa Penggunaan model menggunakan model belajar kooperatif perlu terus dilakukan karena ini lebih menyenangkan, mendorong dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri tidak bergantung kepada guru. DAFTAR RUJUKAN Prabowo. 000. Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Terpadu dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK Milenium III. Surabaya: UNESA. Sudjana, N. 000. CBSA: Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algeandra. Waseso, I.. Wawasan dan Konsep Dasar Penelitian Tindakan. Jakarta: BPGSD. Winkel.. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Zuriah. 00. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Malang: Banyu Publishing.