Kami manusia terpelajar...

dokumen-dokumen yang mirip
Tak Ada Tempat Untuk Berpaling

harus mengerti juga model-model komunikasi yang ada sehingga kita bisa menilai apakah selama ini sudah berkomunikasi dengan baik atau belum.

Mengapa kekerasan dan pemerkosaan di tengah keluarga semakin marak?

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Kelas Bisnis Online Fahmi Hakim

Kalender Doa. Oktober Berdoa Bagi Wanita Yang Menderita Karena Aborsi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi

So setiap kali saya memiliki masalah atau bingung dengan sikap cewek, saya bertanya pada mereka dan demikian juga sebaliknya.

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan

2016/11/19 Marsiyani, Penyulut Mimpi Anak TKI

TIPS KENALAN DENGAN ELLISA

Suramnya Masa Kini Sinopsis

FORMAT LAMPIRAN TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU KELAS DUA SD 138/I JANGGA BARU DALAM KOMUNIKASI PEMBELAJARAN A. :... B. :... C. :... D. :

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG

KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE. Pembunuhan Berencana Angeline

Miracle In You. Syarat membaca e-book ini

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik,

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Menurut Sarwono (2011),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SMA Al-Islam 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah menengah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

BENDA KECIL YANG BERBAHAYA. Penyusun: Nani Herawati Illustrasi : Abu Hurairoh

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Hasil dari pemaparan bab 4 dan rumusan permasalan dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Dampak Percerain orang tua

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6).

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan 4 Sekolah Menengah Pertama di Kota Yogyakarta. dengan Kampus, sekolah, dan rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan terutama dalam bidang pendidikan. Terselenggaranya layanan

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow

Ibu, Ibu tenang yah. Sella nanti akan cari di mana Andrie berada, yang penting Ibu sabar dan gak usah kawatir yah Bu..! Iya de, Ibu mohon de.

Patriot Anti Korupsi Berawal dari Kampus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan memiliki budi pekerti

Kau Tetap Indonesiaku

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Oktober Berdoa Untuk Wanita Di Seluruh Dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SURAT PERTAMA Dari Rasul YOHANES

I. PENDAHULUAN. Kata kekerasan sebenarnya sudah sangat sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari,

JIMMY ESA. Realita CINTA (&) MONYET. Penerbit. Kodok Hitam Putih Publishing. (Catatan Harian)

Elly Risman Musa, Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2 MABA) ESAI TENTANG KAMPUS PSIK, MOTIVASI MASUK PSIK, DAN DESKRIPSI TENTANG PSIK.

Surat Yohanes yang pertama

tentang kesiapan remaja putri dari aspek pemahaman terhadap menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek penghayatan dalam

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan konsep noodweer exces dalam kasus penganiayaan atas dasar

HUBUNGAN ANTARA PERSAINGAN MERAIH NILAI TINGGI DENGAN INTENSITAS PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA MENENGAH KEJURUAN SKRIPSI.

It s a long story Part I

If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader

KEKERASAN PADA ANAK DITINJAU DARI ASPEK MEDIS

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Negara Jangan Cuci Tangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

Tahun ini memang jadi tahun yang kemrungsung bagi para calon wakil wakyat itu. Ya, maaf,..

2015 PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965

Prolog. Oh Tuhan,,,,,, sampai kapan aku menjadi bahan hinaan, bahan cacian orang-orang yang sok sempurna itu??????

2 Cinta 1 Hati. Secangkir Cokelat Panas. Muhammad Hafiz A.T. Penerbit

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1).

MASALAH-MASALAH YANG TERKAIT DENGAN KONSEP DASAR MATEMATIKA

Melindungi Anak Dari Konten. Yayasan Kita dan Buah Hati

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP ANAK MELALUI UU TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DAN UU TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Oleh : Nita Ariyulinda *

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

AKU AKAN MATI HARI INI

PENDAHULUAN. Mahasiswa yang menjalani kuliah di kampus ada yang merasa kurang

Bab 1. Kehilangan mimpi

Hey, sedang apa kamu di situ teriak Very yang mengetahui ada orang didaerah kekuasaannya.

BAB IV. ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURUL QOMAR KERGON PEKALONGAN DALAM KELUARGA BROKEN HOME

Gimana caranya coba, wong bayang wajahnya jadi terus terbayang semenjak CLBK datang menghampiri?

1. HARI BARU. Suara burung terdengar indah di antara kerumunan orang yang sedang sibuk mendekorasi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan memperbaiki aspek

OPINI ANTARA CINTA DENGAN ZINA DISUSUN OLEH ZULKIFLI LUBIS,S.Pd.,M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya, hukuman hanya menjadi salah satu bagian dari metode

Salah satu metode yang di lakukan dalam penelitian untuk medapatkan data

BAB I PENDAHULUAN. bernilai, penting, penerus bangsa. Pada kenyataannya, tatanan dunia dan perilaku

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

BAB I PENDAHULUAN. dan pelanjut masa depan bangsa. Secara real, situasi anak Indonesia masih dan terus

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Prilaku menyontek atau cheating adalah salah satu fenomena pendidikan

Kepada H. Soesilo Arienanjaya selaku sekretaris redaksi Harian Pos Kota. 1. Bagaimana tanggapan bapak dengan hasil penelitian yang penulis teliti?

Transkripsi:

RESEP DOKTER Buku ini kontroversial, karena isinya benar adanya. Buku ini radikal, tidak seberapa, karena kenyataan yang ada jauh lebih radikal dibanding konten di buku ini. Buku ini mengandung konten berbahaya, hindarkan dari anak di bawah umur. Membaca buku ini dapat membuat tensi naik, jantungan, stroke, serta menghujat berkali-kali. Mohon membuka mata, membuka hati, membuka pikiran agar dapat mencerna sisi positif dari konten di buku ini. Segala dampak harap ditanggung oleh diri sendiri, jangan manja, sesungguhnya dunia sangat kejam di luar sana. Jika ada keluhan, hubungi Tuhan.

PENDIDIKAN???

Kami manusia terpelajar... Apa garis besarnya? Di awal tadi udah dikisahkan seorang anak yang masa SMP dan SMA nya dihabiskan di sekolah yang ada sistem KKN. Terus apa hubungannya dengan rumput teki? Hampir semua orang tua pengin anaknya sekolah tinggi setinggi gedung. Tanpa mereka sadari, anakanaknya cuma jadi boneka. Sebagian jadi robot. Segelintir yang memutuskan keluar dari perbudakan. Gak tau kapan dan siapa yang memulai, sistem pendidikan di negeri ini udah berubah drastis. Guru dan dosen sekarang hanya pengajar, bukan pendidik. Bohong kalau kita mengatakan guru itu pendidik. Karena apa? Karena pemerintah sudah memenggal hak guru itu sendiri. Dan orang tua gak pernah tau apa mereka di jalan yang benar atau salah. Yang orang tua tau anaknya bisa jadi orang.

Hak Asasi Manusia + Perlindungan Anak Sekilas point di atas adalah baik, tapi faktanya pembodohan belaka. Saya yakin pelajar sekarang sering diceramahin oleh gurunya tentang perjuangan sekolah jaman dulu. Gak buat PR? Ditampol pakai rotan. Gak bisa jawab pertanyaan? Jari dipukul penggaris kayu. Omong-omong masih ada yang sekolahnya pakai penggaris kayu gak ya? Para pelajar dulu gak pernah mengeluh maupun sok kritis dengan perlakuan itu, apa sebab? Mereka sadar itulah pembinaan mental mereka. Mereka tau dunia di luar sana lebih kejam. Kalau dipukul rotan aja mereka nangis, di luar sana mereka bakalan mati! Para guru juga bukannya merasa paling hebat, mereka selalu minta maaf ke muridnya, paling telat ya menjelang kenaikan kelas atau lulus-lulusan. Bedakan dengan anak jaman sekarang. Dicubit dikit ngadu ke komnas HAM! Dijewer dikit ngadu ke komnas PA (perlindungan anak)! Hei bung,

mentalmu gak lebih besar dari kutu rambut! Apanya yang melindungi anak? Hei bapak pejabat pemerintahan! Buka kacamatamu, tetesin obat mata ke matamu, lihat produk remaja kita, gimana? Melihat sampah? Ah terlalu kasar. Melihat PSK gratisan? Masih terlalu kasar. Sebut saja mereka korban dan pelaku kebodohan. Parahnya lagi, orang tua over sensitif dengan perlakuan yang diterima anaknya. Para orang tua gak mau anaknya lecet sedikitpun. Ibarat BMW, kena hujan pun mereka stroke. Ayolah ibu, bapak, gak usah sensi, harus tau dong mana yang wajar dan gak wajar. Kecuali ditonjok sampai berdarah, nah itu baru masalah. Malah pernah ada orang tua yang marah-marah karena rambut anaknya (cewe) di potong karena gak mematuhi peraturan sekolah, rambut siswi perempuan yang panjang harus di ikat. Orang tuanya sok menuntut, anaknya marah-marah, si guru yang menjalankan kewajibannya tetap tegar menghadapi. Apa hasilnya? Si orang tua hanya mendapatkan malu

karena kebodohannya dan kebodohan anaknya. Gak lama, anaknya pindah sekolah ke sekolah yang bisa lebih bergaya bak model sejagat raya. Jadi sebenarnya, kita ke sekolah untuk apa? Mau ngapain? Bergaya? Katanya menuntut ilmu? Bingung kan?

Beda mendidik dan mengajar??? Kalau anda punya pertanyaan seperti ini, selamat! Otak anda masih berfungsi. Mental anda cukup terkaji. Banyak tuh yang udah menutup buku ini. Negara kita harusnya mengubah nama dinas pendidikan menjadi dinas pengajaran. Yang namanya pendidikan itu, bertitik berat pada moralitas. Gak kelihatan lagi di sistem kita. Yang ada hanya pengajaran. Pelajar di ajarin apa itu daun dan apa itu timbangan. Gak tau ada kewajiban menjaga badan. Diajar apa itu hewan apa itu makanan. Selagi uang di tangan, halal haram baik buruk gak ada perbedaan. Diajar apa itu obat dan apa itu kuman. Bukan lagi antara taubat dan iman. Sebatas itu, selebihnya? Pelajar bebas! Mau ngapain kek, sama siapa kek, itu kan HAK gue, hadeeeh.

Di kota Pekanbaru pertengahan tahun 2013, gempar dengan berita geng motor. Setelah diselidiki lebih dalam, banyak anggotanya yang masih berstatus pelajar. Dengan alasan di bawah umur, mereka yang berstatus pelajar dibebaskan. Apa kejahatan pelajar tersebut? Apakah hanya kebut-kebutan? Mereka memerkosa wanita, mengeroyok pengendara, menghancurkan dan merampok warnet, sampai membunuh pengendara lain dan membawa pergi harta bendanya. Di kota terpencil di belahan Indonesia Timur, ratusan hingga ribuan anak tidak mendapatkan pendidikan dengan layak. Alasannya cukup (gak) logis, transportasi yang tidak mendukung, ekonomi yang ruwet, hingga banyak alasan lainnya. Indonesia sudah mampu menciptakan hujan buatan, tapi mengapa sekadar membantu anakanak yang sungguh-sungguh berniat menimba ilmu malah terabaikan?

Mana yang cuap-cuap mengedepankan HAM dan perlindungan anak? Jangan buta sebelah, kami pelaku sekaligus korban. Kami tau kebusukan seluruh elemen (yang katanya) pendidikan. Ibu, bapak, taukah apa yang kami lakukan saat diberi PR? Kami mengerjakannya saat hari dikumpulkan PR itu, di SEKOLAH. Ibu, bapak, taukah bagaimana caranya kami mendapatkan nilai ujian dengan bagus? Kami menyontek, kami menyalin jawaban itu di meja, di kertas, sampai di gadget kami. Ibu, bapak, taukah mengapa pemerintah membuat soal UN hingga 20 paket? Karena kalau 5 paket, kami masih bisa komunikasi saling bertukar jawaban, kami permisi ke WC di saat tertentu, untuk tujuan tertentu. Dan apa yang terjadi saat soal diubah menjadi 20 paket ditambah gak ada nomor paket (sistem barcode)? Kami gak tau siapa yang sepaket dengan kami. Nilai kami menjadi anjlok. Maafkan kami ibu, bapak.