LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SEMARANG TAHUN 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

L A P O R A N K I N E R J A

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 94 TAHUN 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA)

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Laporan Kinerja /LKj 2015 BAB I PENDAHULUAN

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

User [Pick the date]

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

KATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

Transkripsi:

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 IKHTISAR EKSEKUTIF... 3 BAB I PENDAHULUAN... 6 A. Latar Belakang... 6 B. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan... 7 BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA... 9 A. Rencana Strategis... 1 Visi... 2 Misi... 3 Tujuan dan Sasaran... 4 Strategi dan Arah Kebijakan... B. Penetapan Kinerja... 9 9 9 10 11 12 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 14 A. Capaian Kinerja... 14 B. Akuntabilitas Keuangan... 19 BAB IV PENUTUP... 21 LAMPIRAN Lampiran I : Penetapan Kinerja Lampiran II : Pengukuran Capaian Kinerja 1

KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Tahun 2014 merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi dalam kurun waktu tahun 2014 sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean government), serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya. Susunan Laporan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi serta Rencana Strategis Tahun 2011-2015. Pada Laporan Akuntabilitas (LAKIP) Dinas Perhubungan Kota Surabaya merupakan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan pada tahun 2014. Tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh pada tahun 2014 berorientasi pada pencapaian visi dan misi. Keberhasilan pada tahun 2014 akan menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja di tahun 2015. Penyusunan Laporan Akuntabilitas (LAKIP) Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan demi sempurnanya penyusunan. Surabaya, KEPALA DINAS Eddi, Amd.LLAJ, S.Sos, MM Pembina Tingkat I NIP. 19610409 198703 1 012 2

IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 disusun sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan dalam rangka mencapai misi secara terukur dengan sasaran / target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja yang telah disusun secara periodik. Sistematika penyajian berpedoman pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan hasil capaian penetapan kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya terdiri dari 4 indikator kinerja yaitu headway angkutan umum (menit) untuk bus kota dan mikrolet tidak sesuai dengan target, sedangkan indikator kinerja kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer dan jalan arteri sekunder melebihi target yang telah ditentukan, tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA TARGET REALISASI SELISIH (realisasitarget) KETERANGAN 1 Headway angkutan umum (menit) untuk bus kota 20.00 43,09 23.09 Semakin rendah semakin baik 2 Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet 14,72 25,91 11.19 Semakin rendah semakin baik 3 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer 23,73 31,23 7.5 Semakin tinggi semakin baik 4 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder 21,47 42,97 21.5 Semakin tinggi semakin baik Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 untuk lebih ditingkatkan ditahun mendatang semaksimal mungkin dalam pencapaiannya. 3

- Prestasi Dinas Perhubungan Tahun 2014 1. Wahana Tata Nugraha Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP. 747 Tahun 2014 tanggal 4 September 2014 tentang Penetapan Kota / Kabupaten dan Provinsi Sebagai Penerima Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahun 2014, Kota Surabaya dinyatakan sebagai penerima Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Lalu Lintas Tahun 2014 Kategori Kota Metropolitan, yang merupakan penerimaan Piala WTN yang ke 18 sejak tahun 1992. Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) akan diserahterimakan langsung oleh Menteri Perhubungan RI pada : Hari/Tanggal : Rabu / 10 September 2014 Pukul : 08.00 WIB s.d. Selesai Tempat : SMESCO Convention Center Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta Selatan 12780 Tahapan penilaian dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali, antara lain: a. Tahap I : Penilaian Administrasi berupa pengisian formulir Isian dengan metode KPI (Key Performance Indicators), Penilaian oleh Panitia Tingkat Propinsi; b. Tahap II : Penilaian Tekhnis dan Operasional Bidang Transportasi berupa survey Lapangan terkait kinerja penyelenggaraan sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota dan Verifikasi kebenaran formulir KPI oleh Panitia Tingkat Propinsi dan Panitia Tingkat Pusat; c. Tahap III : Penilaian Komitmen Pemerintah Kota dan Observasi Lapangan yang dilakukan oleh Panitia Tingkat Pusat. Suatu tahap penilaian harus dilewati dan dinyatakan lulus sebelum bisa memasuki tahapan penilaian berikutnya. Kota Surabaya telah dinyatakan lulus pada ketiga tahapan tersebut dan dinyatakan sebagai pemenang Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Lalu Lintas Tahun 2014 Kategori Kota Metropolitan. 4

3. 2. Pelayanan Prima Sektor Transportasi Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: KP. 899 Tahun 2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Penetapan Penghargaan Pelayanan Prima Unit Pelayanan Publik Sektor Transportasi Tahun 2014, Kota Surabaya dinyatakan sebagai penerima Penghargaan Pelayanan Prima Sektor Transportasi Tahun 2014 pada : Hari/Tanggal : Kamis / 11 Desember 2014 Pukul : 12.00 WIB s.d. Selesai Tempat : Ruang Mataram Lantai I Gedung Karya Kementrian Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 5

PENDAHULUAN BAB I A. Latar Belakang Birokrasi Pemerintahan memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi pelayanan berhubungan dengan unit organisasi pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat (public service), fungsi pembangunan yang berhubungan dengan unit oganisasi pemerintahan yang menjalankan salah satu bidang tugas tertentu disektor pembangunan (development function), dan fungsi pemerintahan umum berhubungan dengan rangkaian kegiatan organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum (regulation and function), temasuk di dalamnya menciptakan dan memelihara ketentraman dan ketertiban. Ketiga fungsi birokrasi pemerintahan tersebut menunjukan bahwa pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintahan daerah mencakup pelayanan yang menghasilkan public good seperti jalan dan lain lain dan pelayanan yang menghasilkan peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang harus dipatuhi oleh masyarakat (fungsi regulasi) seperti perizinan dan lain-lain. Dengan demikian terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama adalah organisasi pemberi (penyelenggara) pelayanan yaitu Pemerintah Daerah, unsur kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan pelanggan. Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya transparansi pengelolaan keuangan negara. Tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata kepemerintahan yang baik (Good Governance) sehingga Dinas Perhubungan Kota Surabaya di dalam penyelenggaraan 6

pemerintahan dan pembangunannya dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung-jawab. Hal ini diharapkan berdampak pada penyusunan Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. B. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Kewenangan 1. Kedudukan Dinas Perhubungan Kota Surabaya berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas berada di bawah dan tanggung jawab kepada Kepala Daerah. 2. Tugas Pokok Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan daerah di Bidang Perhubungan serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan / atau Pemerintah Provinsi. Berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 91 Tahun 2008 Tugas Pokok Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan Kota Surabaya melaksanakan sebagian sebagian urusan pemerintahan bidang : 1. Pendidikan 2. Perhubungan 3. Lingkungan Hidup 4. Otonomi daerah, Pemerintahan umum, Administrasi keuangan daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan persandian. 7

3. Fungsi Sedangkan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan Kota Surabaya berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 91 Tahun 2008 dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan. b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum. c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas. d. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4. Kewenangan Dalam Undang-Undang No 22 Tahun 2009 ini salah satunya diatur mengenai kewenangan petugas Dinas Perhubungan, dimana dijelaskan bahwa fungsi-fungsi seperti pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli Lalu Lintas secara umum hanya dilaksanakan di Terminal dan/atau tempat alat penimbangan yang dipasang secara tetap. Meskipun demikian dalam keadaan tertentu kewenangan tersebut dapat dilaksanakan di jalan namun harus berkoordinasi dan didampingi oleh petugas dari kepolisian. 8

PERENCANAAN KINERJA BAB II A. PERJANJIAN KINERJA Dokumen Penetapan Kinerja merupakan pernyataan kinerja / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja, program-kegiatan dan anggaran. Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Indikator Kinerja Umum (IKU), dan Anggaran. Tabel berikut merupakan Penetapan Kinerja Tahun 2014 : Tabel 2.1 Tabel Penetapan Kinerja Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program - Kegiatan Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana kota 1. Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet 2. Headway angkutan umum (menit) untuk bis kota 3. Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer 4. Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder 14.72 Program Pengembangan Sistem Transportasi 20.00 Pengadaan / pemeliharaan perlengkapan jalan 23.73 Pengadaan / pemeliharaan APILL 21.47 Penyelenggaraan manajemen lalu lintas Peningkatan / pembangunan terminal angkutan umum Pengembangan sarana 9

prasarana perhubungan Pengembangan angkutan umum massal perkotaan Penyelenggaraan pelayanan perijinan angkutan umum Penertiban, pengawasan dan pepengendalian parkir, terminal dan LLAJ Pengelolaan terminal angkutan umum Pembangunan sarana prasarana perhubungan (tahun jamak / multiyear) 10

AKUNTABILITAS KINERJA BAB III A. CAPAIAN KINERJA Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Dinas Perhubungan untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja Dinas Perhubungan. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : - Perbandingan target dan realisasi kinerja tahun 2014 NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA TARGET REALISASI 1 Headway angkutan umum (menit) untuk bus kota 20.00 43,09 2 Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet 14,72 25,91 3 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer 4 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder 23,73 31,23 21,47 42,97 - Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2013 dan 2014 NO INDIKATOR KINERJA TAHUN 2013 TAHUN 2014 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 1 Headway angkutan umum (menit) untuk bus kota 2 Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet 14,72 43,39 20.00 43,09 32,41 24,21 14,72 25,91 11

3 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer 4 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder 23,73 27,84 23,73 31,23 21,47 28,53 21,47 42,97 - Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah NO INDIKATOR KINERJA REALISASI TARGET KINERJA SASARAN JANGKA MENENGAH SELISIH 1 Headway angkutan umum (menit) untuk bus kota (semakin rendah semakin baik) 2 Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet (semakin rendah semakin baik) 3 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer (semakin tinggi semakin baik) 4 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder (semakin tinggi semakin baik) 43,09 20.00 23.09 25,91 14.72 11.19 31,23 23.73 7.5 42,97 21.47 21.5 NO - Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan INDIKATOR KINERJA ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/PENURUNAN ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN 1 Headway angkutan umum (menit) untuk bus kota 2 Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet Masih banyaknya bus kota yang mengoperasikan kendaraannya tidak sesuai dengan time table yang telah ditetapkan Masih banyak operator atau pemilik angkot yang hanya memikirkan sistem setoran, sehingga banyak Pengoperasian kendaraan dilakukan sesuai dengan standart operasional prosedur Merubah sistem operasional mikrolet dengan pengaturan jadwal 12

3 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer 4 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder sopir yang ngetime di sembarang tempat yang menyebabkan headway dan waktu perjalanan tidak konsisten Setiap terjadi permasalahan lalu lintas di setiap persimpangan dan ruas jalan Kota Surabaya selalu ditindak lanjuti dengan diterapkannya manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh permasalahan lalu lintas yang ada. Kegiatan ekonomi yang semakin merata antara di CBD maupun di luar CBD membuat jumlah perjalanan yang semakin beragam melewati setiap ruas jalan sehingga kegiatan tidak hanya berpusat pada CBD perjalanan dan memperhatikan jumlah kebutuhan armada yang disesuaikan dengan permintaan demand angkutan umum Beberapa pembangunan jalan baru dan manajemen rekayasa yang telah dilakukan merupakan solusi terhadap permasalahan lalu lintas yang ada, baik berupa solusi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang Pembuatan pusat kegiatan baru di setiap wilayah guna mengurangi kegiatan yang berpusat di CBD - Analisis efisiensi penggunaan sumber daya NO INDIKATOR KINERJA ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA 1 Headway angkutan umum (menit) untuk bus kota 2 Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet 3 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer Kurangnya sosialisasi terhadap pengemudi dan pemilik angkutan umum untuk selalu memperhatikan kinerja angkutan umum Kurangnya sosialisasi terhadap pengemudi dan pemilik angkutan umum untuk selalu memperhatikan kinerja angkutan umum Survey dilakukan dalam beberapa tahap dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal 13

4 Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder Survey dilakukan dalam beberapa tahap dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal NO - Analisa program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja KEGIATAN ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN 1 Pengadaan / pemeliharaan perlengkapan jalan 2 Pengadaan / pemeliharaan APILL 3 Penyelenggaraan manajemen lalu lintas 4 Peningkatan / pembangunan terminal angkutan umum Tidak ada kendala Tidak ada kendala Tidak ada kendala Hanya ada 5 paket pekerjaan belum bisa dilaksanakan : 1. Pembangunan Landasan Terminal TOW 2. Pekerjaan pengurugan dan saluran di Terminal TOW 3. Pembangunan Fasilitas Angkutan Massal Terpadu di Terminal Joyoboyo 4. Penyusunan Pra Perencanaan Terminal Intermoda Keputran Sisa anggaran merupakan sisa mati Sisa anggaran merupakan sisa mati Sisa anggaran merupakan sisa mati 1. Belum adanya Kepastian Hukum status Tanah / terkait dengan kerjasama pihak ketiga 2. Belum adanya Kepastian Hukum status Tanah / terkait dengan kerjasama pihak ketiga 3. Perlu adanya Review Design karena DED yang ada masih belum mengakomodasi rencana Terminal Joyoboyo sebagai Terminal Intermoda 4. Belum adanya kepastian lokasi / Tapak, karena terminal direncanakan terintegrasi dengan gedung/pasar Keputran. Namun PD Pasar belum ada Konsep Design maupun DED Pengembangan Pasar 14

5. Pembangunan Ruang Tunggu Bus Antar Kota dan Area Pujasera di Terminal TOW 5 Pengembangan sarana prasarana perhubungan Keputran. (Koordinasi dengan PD Pasar dan Bappeko ) 5. Pelaksana dikenakan sangsi Pemutusan Kontrak dan Black List serta pencairan jaminan pelaksanaan, karena tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai Progres Kontrak Hanya ada 4 Paket Pekerjaan belum bisa dilaksanakan : 1. Tidak bisa dilaksanakan 1. Pengawasan Pembangunan Halte Penunjang AMC Koridor I 2. Pengawasan Pembangunan Halte Penunjang AMC Koridor I : 3. Pembangunan Halte Penunjang AMC Koridor I 4. Pembangunan Halte Penunjang AMC Koridor I karena mengikuti pelaksanaan pembangunan fisik yang gagal dilaksanakan 2. Tidak bisa dilaksanakan karena mengikuti pelaksanaan pembangunan fisik yang gagal dilaksanakan 3. Gagal Lelang pada putaran khusus 15 4. Menunggu titik lokasi tepat pembangunan halte yang ada di review rerouting angkutan umum. 6 Pengembangan angkutan massal perkotaan Tidak ada kendala Sisa anggaran merupakan sisa mati 7 Penyelenggaraan pelayanan perijinan angkutan umum Tidak ada kendala Sisa anggaran merupakan sisa mati 8 Penertiban, pengawasan dan pepengendalian parkir, terminal dan LLAJ Tidak ada kendala Sisa anggaran merupakan sisa mati 9 Pengelolaan terminal angkutan umum Tidak ada kendala Sisa anggaran merupakan sisa mati 10 Pembangunan sarana prasarana perhubungan (tahun jamak / multiyear) Tidak dapat terserap Gagal Lelang 15

B. Akuntabilitas Keuangan Untuk mencapai indikator keberhasilan maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai indikator keberhasilan. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung pembiayaan yang memadai. Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pada Tahun 2014 1. Belanja Tidak Langsung & Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil (PNS) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Undang Undang. Penyerapan anggaran belanja tidak langsung pada tahun 2014 sebesar 91,18 % dari total anggaran yang dialokasikan. Sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dana tersebut merupakan sebagai salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan. Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2014 sebesar 75,00 % dari total anggaran yang dialokasikan. 16

BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2014 sebagai bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya. Dari hasil evaluasi terhadap Kinerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya dapat disimpulkan bahwa sasaran-sasaran pada tiap-tiap tujuan yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Berdasarkan uraian capaian Kinerja sasaran yang merupakan capaian kinerja dari pengukuran Indikator Kinerja Utama atau Indikator Kinerja Sasaran dari RPJMD tahun 2011-2015, yang merupakan capaian sasaran pada setiap tujuan dalam mencapai Misi dan Visi Dinas Perhubungan. Untuk mengefektifkan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Dinas dimasa depan, diperlukan penyebarluasan pengetahuan tentang akuntabilitas kinerja kepada setiap aparat dinas, agar mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama terhadap pentingnya akuntabilitas kinerja dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan, sehingga apa yang menjadi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program kegiatan Dinas dimasa mendatang dapat terwujud. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Dinas Perhubungan Kota Surabaya tahun 2014 ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang perlu diperbaiki. 17