Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

dokumen-dokumen yang mirip
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahunan selama tahun 2014 naik sebesar 2,10 persen dibandingkan dengan tahun 2013.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2016 INDUSTRI BESAR SEDANG (IBS) TURUN 6,76 PERSEN, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) NAIK 0,66 PERSEN

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2016 INDUSTRI BESAR SEDANG (IBS) NAIK 2,98 PERSEN, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) NAIK 5,16 PERSEN

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Triwulan III-2017

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN I TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV TAHUN 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN IV TAHUN 2015

Industri Manufaktur Besar dan Sedang

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II 2017 PROVINSI RIAU :

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN I TAHUN 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Triwulan III Provinsi Riau

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III 2016 PROVINSI RIAU :

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I 2017 PROVINSI RIAU :

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN IV TAHUN 2016

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Bali Triwulan III Tahun 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN I TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Barat Triwulan III Tahun 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

No. 8/02/14/Th. TAHUN. Triwulan IV. Produksi. Besar dan. sebesar. triwulan IV. persen. Kertas dan persen.

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV TAHUN 2016

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV Tahun

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN IV TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN IV TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2015


PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN IV TAHUN 2010

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN IV TAHUN 2015 PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017


PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN IV TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI Aceh TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2016

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI BALI TRIWULAN IV TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2014

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur *) Triwulan IV 2016

No. 05/02/81/Th.VI, 2 Pebruari 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI BALI TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 PROVINSI BENGKULU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016

Transkripsi:

. 28/05/15/Th.IX 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS NAIK 1,36 PERSEN SEDANGKAN IMK NAIK 4,76 PERSEN PADA TAHUN 2015 DIBANDINGKAN TAHUN 2014 A. INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (IBS) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang ( y-on-y) pada triwulan I tahun 2015 naik sebesar 1,36 persen dibandingkan triwulan I tahun 2014. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan ( q-to-q) pada triwulan I tahun 2015 turun sebesar 2,70 persen dari triwulan IV tahun 2014. I. Pendahuluan Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur untuk triwulan I ini disajikan untuk keseluruhan skala industri, antara lain Industri Besar dan Sedang (IBS) yaitu industri dengan tenaga kerja lebih dari 20 orang dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) yaitu industri dengan tenaga kerja 1-19 orang. Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada tahun 2015 ini, seluruhnya akan disajikan dalam kode Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia () terbaru tahun 2009 menurut International Standard Industrial Classification of All Economics Activities (ISIC) United Nations, revisi 4 tahun 2008. yang disajikan adalah untuk kode klasifikasi 2 (dua) digit. Angka pertumbuhan Industri Besar dan Sedang disajikan untuk pertumbuhan antar triwulan dan antar tahun untuk 3 (tiga) jenis industri antara lain industri makanan (kode 10), industri minuman (kode 11), dan industri karet, barang dari karet dan plastik (kode 22). II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (y-on-y) pada triwulan I tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,36 persen dibandingkan triwulan I tahun 2014, sedangkan untuk pertumbuhan nasional mencapai 5,05 persen. Kenaikan ini dialami oleh Industri Makanan (kode 10), naik sebesar 11,18 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 7,08 persen. Berita Resmi Statistik. 28/05/15/Th. IX, 4 Mei 2015 1

Adapun jenis industri yang mengalami penurunan pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2014 adalah sebagai berikut: - Industri Minuman (kode 11), turun sebesar 17,40 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 6,32 persen. - Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22), turun sebesar 16,85 persen, demikian juga terjadi penurunan angka pertumbuhan nasional sebesar 3,94 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Triwulan I Tahun 2015 Pertumbuhan Triwulanan (y-on-y) (%) Indonesia 1 10 Industri Makanan Manufacture of food products 11,18 7,08 2 11 Industri Minuman Manufacture of beverages -17,40 6,32 3 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics Products -16,85-3,94 I B S (Industri Besar dan Sedang) 1,36 5,05 III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang ( q-to-q) pada triwulan I tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 2,70 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014. Demikian pula dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional mengalami penurunan sebesar 0,71 persen. Ketiga jenis industri di atas mengalami penurunan pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan triwulan IV tahun 2014, dengan rincian sebagai berikut : - Industri Makanan (kode 10) turun sebesar 10,32 persen, demikian pula angka pertumbuhan nasional turun sebesar 2,06 persen. Jenis industri ini didominasi oleh industri minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan juga industri minyak mentah dari kelapa. Penurunan harga dan penurunan permintaan komoditas tersebut di pasar global turut berperan dalam penurunan pertumbuhan produksi industri makanan. - Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22) turun sebesar 8,25 persen. Sementara angka pertumbuhan nasional naik sebesar 4,12 persen. Penurunan ini disebabkan melemahnya harga, permintaan, dan pengaruh perekonomian global dimana persediaan stok karet untuk industri di beberapa negara tujuan ekspor masih terpenuhi. Hal tersebut berdampak terhadap stabilitas harga komoditas dan produksi. Pengaruh cuaca yang berlangsung selama triwulan I serta kualitas/mutu bahan olah karet rakyat (bokar) sebagai penentu daya saing karet alam di pasar international juga turut andil dalam produktifitas tersebut. 2 Berita Resmi Statistik. 28/05/15/Th. IX, 2 Februari 2015

- Industri Minuman (kode 11) turun sebesar 2,39 persen, dan pertumbuhan nasional turun sebesar 3,26 persen. Jenis industri minuman ini didominasi oleh perusahaan air minum dalam kemasan. Penurunan ketersediaan bahan baku dan ketatnya persaingan disinyalir menjadi penyebab penurunan produksi air minum dalam kemasan pada triwulan I tahun 2015 ini. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Triwulan I Tahun 2015 Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) (%) Indonesia 1 10 Industri Makanan Manufacture of food products -10,32-2,06 2 11 Industri Minuman Manufacture of beverages -2,39-3,26 3 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics Products -8,25 4,12 I B S (Industri Besar dan Sedang) -2,70-0,71 B. INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan I tahun 2015 naik sebesar 4,76 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2014. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan I tahun 2015 naik sebesar 5,19 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan ( c-to-c) selama Januari sampai Maret 2015 yang juga merupakan angka pertumbuhan produksi selama tahun 2015 naik sebesar 4,76 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 I. Pendahuluan Untuk angka pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) akan disajikan menurut 7 (tujuh) jenis industri, antara lain industri makanan (kode 10), industri pakaian jadi (kode 14), industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), indus tri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), industri barang galian bukan logam (kode 23), industri barang logam, bukan m esin dan peralatannya (kode 25) dan industri furnitur (kode 31). II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan I Tahun 2015 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan ( y-on-y) pada triwulan I Berita Resmi Statistik. 28/05/15/Th. IX, 4 Mei 2015 3

Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 4,76 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2014. Demikian juga angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil untuk nasional mengalami peningkatan sebesar 5,65 persen. Dari ketujuh jenis industri tersebut, terdapat 6 jenis industri yang mengalami kenaikan yaitu : - Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesa r 14,77 persen, sementara angka pertumbuhan nasional mengalami meningkat sebesar 8,79 persen. - Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 11,43 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 0,60 persen. - Industri makanan (kode 10), naik sebesar 6,89 persen. Sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional meningkat lebih tinggi sebesar 9,46 persen. - Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 6,39 persen, sementara angka pertumbuhan nasional turun sebesar 4,98 persen. - Industri furniture (kode 31), naik sebesar 5,41 persen, sementara angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar 10,87 persen. - Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 2,13 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 6,26 persen. Adapun penurunan terjadi pada Industri pakaian jadi (kode 14), turun sebesar 8,57 persen. Sementara angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 7,71 persen. Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan I Tahun 2015 Pertumbuhan (%) Tahun 2015 Indonesia 1 10 Industri Makanan 6,89 9,46 2 14 Industri Pakaian Jadi -8,57 7,71 3 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 11,43-0,60 4 20 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 14,77 8,79 5 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 6,39-4,98 6 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 2,13-6,26 7 31 Industri Furnitur 5,41 10,87 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 4,76 5,65 4 Berita Resmi Statistik. 28/05/15/Th. IX, 2 Februari 2015

III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan I Tahun 2015 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan ( q-to-q) pada triwulan I tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 5,19 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014. Angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil secara nasional, mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil per triwulannya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan I Tahun 2015 Pertumbuhan (%) Triwulanan (q-to-q) Indonesia 1 10 Industri Makanan 5,10 2,00 2 14 Industri Pakaian Jadi 2,64 0,40 3 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 2,97 1,07 4 20 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 12,11 2,78 5 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 5,25-2,23 6 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 9,55-1,24 7 31 Industri Furnitur 7,59-0,29 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 5,19 0,64 Ketujuh jenis industri di atas mengalami kenaikan pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut : - Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 12,11 persen, dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 2,78 persen. - Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 9,55 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 1,24 persen. - Industri furniture (kode 31), naik sebesar 7,59 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 0,29 persen. - Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 5,25 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 2,23 persen. - Industri makanan (kode 10), naik sebesar 5,10 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional Berita Resmi Statistik. 28/05/15/Th. IX, 4 Mei 2015 5

naik sebesar 2,00 persen. - Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 2,97 persen, demikian juga halnya dengan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 1,07 persen. - Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 2,64 persen, dan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen. IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Tahun 2015 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan ( c-to-c) selama periode bulan Januari sampai Maret tahun 2015 yang juga merupakan pertumbuhan selama tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 4,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014. Sedangkan angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil secara nasional, mengalami peningkatan sebesar 5,65 persen untuk periode selama bulan Januari sampai Maret tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil per jenis industri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Selama Tahun 2015 Pertumbuhan (%) Tahun 2015 Indonesia 1 10 Industri Makanan 6,89 9,46 2 14 Industri Pakaian Jadi -8,57 7,71 3 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 11,43-0,60 4 20 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 14,77 8,79 5 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 6,39-4,98 6 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 2,13-6,26 7 31 Industri Furnitur 5,41 10,87 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 4,76 5,65 Dari ketujuh jenis industri tersebut, terdapat 6 jenis industri yang mengalami kenaikan yaitu : - Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebe sar 14,77 persen, sementara angka pertumbuhan nasional mengalami meningkat sebesar 8,79 persen. 6 Berita Resmi Statistik. 28/05/15/Th. IX, 2 Februari 2015

- Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 11,43 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 0,60 persen. - Industri makanan (kode 10), naik sebesar 6,89 persen. Sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional meningkat lebih tinggi sebesar 9,46 persen. - Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 6,39 persen, sementara angka pertumbuhan nasional turun sebesar 4,98 persen. - Industri furniture (kode 31), naik sebesar 5,41 persen, sementara angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar 10,87 persen. - Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 2,13 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 6,26 persen. Adapun penurunan terjadi pada Industri pakaian jadi (kode 14), turun sebesar 8,57 persen. Sementara angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 7,71 persen. CATATAN TEKNIS Sejak tahun 1976 Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan Survey Industri Pengolahan Besar dan Sedang (IBS) secara bulanan/triwulanan. Data hasil survei tersebut dipakai sebagai bahan penyusunan Indeks Produksi Industri dan penghitungan Pertumbuhan Produksi Industri. Besaran Pertumbuhan Produksi Industri, selain digunakan sebagai bahan penghitungan PDRB, juga merupakan indikator dini untuk mengetahui perkembangan sektor industri di Indonesia. Data dikumpulkan secara bulanan melalui Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang. Perusahaan/usaha industri yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan industri yang melakukan kegiatan pengolahan, terletak pada bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri, serta mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Suatu kegiatan ekonomi dikatakan sebagai Industri Manufaktur jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, serta sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Sedangkan Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon). Industri Pengolahan dikelompokkan menjadi (empat) klasifikasi usaha berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Industri besar adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih. Industri Sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 (dua puluh) sampai 99 (sembilan puluh sembilan) orang. Industri Kecil adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 5 (lima) sampai 19 (sembilan belas) orang, dan Industri Mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 (satu) sampai 4 (empat) orang. Berita Resmi Statistik. 28/05/15/Th. IX, 4 Mei 2015 7