MEMANFAATKAN ASPEK NEGATIF ASAM LEMAK TRANS SEBAGAI FAKTOR PEMBANGUN CITRA MINYAK SAWIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

PENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong manusia untuk

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

MAKANAN UTUH (WHOLE FOODS) UNTUK KONSUMEN CERDAS. Fransiska Rungkat Zakaria, PhD, Prof. Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarencana Pabrik Keju Cheddar Substitute I-1

BAB I PENDAHULUAN. terbakar, bahan kimiawi, nutrisi, dan imunologik. 1. superior cavum abdominis, berperan pada berbagai fungsi metabolisme,

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi lemak yang berlebih dapat membentuk plak yang mampu. merapuhkan pembuluh darah dan menghambat aliran dalam pembuluh darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN PENENTUAN STATUS GIZI DAN PERENCANAAN DIET. Oleh : dr. Novita Intan Arovah, MPH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan. Salah satu hal yang

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

NUTRIENT, GIZI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUSAKNYA NILAI GIZI BAHAN PANGAN

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi

A P A I T U M C T O I L, S E R T A B E R B A G A I K E G U N A A N N Y A

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

MANFAAT DIET PADA PENANGGULANGAN HIPERKOLESTEROLEMI. Dr.T.BAHRI ANWAR BAGIAN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Prarancangan Pabrik Margarin dari Palm Oil Minyak Sawit dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

PENCEGAHAN PEMBENTUKAN ASAM LEMAK TRANS MINYAK KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat

Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil) Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

ULAS PANGAN KumpuIan Artikel llmu & Teknologi Pangan

PENDAHULUAN. tahun 2004, konsumsi protein sudah lebih besar dari yang dianjurkan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. makanan pada masa itu menjadi penyebab utama munculnya masalah gizi remaja

KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA

BAB I PENDAHULUAN. perempuan ideal adalah model kurus dan langsing, obesitas dipandang sebagai

Mitos dan Fakta Kolesterol

I. PENDAHULUAN. seluruh penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan

POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

METODE. Keadaan umum 2010 wilayah. BPS, Jakarta Konsumsi pangan 2 menurut kelompok dan jenis pangan

SUSTAINABLE DIET FOR FUTURE

BAB I PENDAHULUAN. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kerusakan bila teroksidasi oleh udara dan suhu tinggi, demikian pula beta

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

Hasil Studi Biaya Pangan. Kerjasama BAPPENAS & WFP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).

Nutrisi Berbasis Tumbuhan. Pola makan sehat tanpa produk hewani

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda gangguan metabolisme lipid (dislipidemia). Konsekuensi

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. Makanan gorengan menjadi hal yang tidak terlepas dari konsumsi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

BAB I PENDAHULUAN. anak diharapkan dapat terpenuhi secara lengkap melalui konsumsi susu, termasuk zatzat

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

TENTANG KATEGORI PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi oleh suatu kelompok sosial

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia adalah negara dengan konsumsi ikan sebesar 34 kilogram per

EVALUASI DAMPAK PENGUKUSAN TERHADAP KANDUNGAN ASAM LEMAK JENUH DAN TAK JENUH SOSIS JAMUR TIRAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB 1 PENDAHULUAN. kerusakan bila teroksidasi oleh udara dan suhu tinggi, demikian pula beta. dengan minyak jelantah rasa yang dihasilkan lebih gurih.

Peluang Aplikasi Mikroenkapsulat Vitamin A dan Zat Besi sebagai. Chance of Microencapsulat Application of Vitamin A and Iron as

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

METODE PENELITIAN. No Data Sumber Instansi 1 Konsumsi pangan menurut kelompok dan jenis pangan

BAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Transkripsi:

MEMANFAATKAN ASPEK NEGATIF ASAM LEMAK TRANS SEBAGAI FAKTOR PEMBANGUN CITRA MINYAK SAWIT Purwiyatno Hariyadi Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fateta IPB Perang dagang antara lemak tropika (minyak kelapa sawit, kelapa) dan lemak non tropika (minyak jagung, kedelai, kanola. dll) terus berkecamuk. Walaupun peraturan tentang persaingan perdagangan internasional harus didasarkan pada fakta-fakta ilmiah yang berlaku saat itu. namun pada kenyataannya peraturan yang ada sering merugikan negara berkembang. Kasus adanya pelabelan asam lemak trans merupakan contoh yang baik untuk hal ini. Asam-asam lemak jenuh memiliki sebuah rantai yang terdiri dari atom-atom karbon yang digabungkan oleh ikatan-ikatan tunggal. sehingga memungkinkan adanya rotasi pada ikatannya. Pada asam-asam lemak tidak jenuh adanya ikatan ganda membatasi terjadinya rotasi. Karena itu asam lemak tidak jenuh dengan satu ikatan ganda dapat berada dalam dua bentuk. Bentuk cis atau z memiliki dua bagian dari rantai karbon yang cenderung berhadapan satu sama lain dan bentuk trans atau e memiliki dua bagian dari rantai karbon yang hampir linear. Karena sifat-sifat inilah maka asam-asam lemak trans (trans fatty acid/alt) memiliki konfirmasi dan sifat yang hampir menyerupai asam-asam lemak jenuh. Bahkan, dari aspek kesehatan. ALT sering memberikan efek yang lebih negatif daripada asam lemak jenuh. Karena minyak tropika tidak mengandung ALT. maka pada kondisi ini aspek negatif ALT perlu digunakan sebagai faktor pembangun citra positif dari minyak sawit.

Hidrogenasi Secara alarm, asam-asam lemak tidak jenuh pada minyak nabati berada dalam bentuk cis Pada saat minyak terhidrogenasi sebagian maka sejumlah ikatan ganda akan hilang (menjadi ikatan tunggal) dari rantai asam lemak. dan sebagian asam lemak tidak jenuh bentuk isomer cis dan akan berubah menjadi bentuk trans. membentuk ALT Sejumlah lemak tidak jenuh yang berasal dari ruminansia sebagian. mengalami hidrogenasi oleh bakten dalam rumen. Sehingga, lemak susu produk-produk susu dan lemak sapi dan kambing juga mengandung isomer asam lemak cis dan trans. meskipun dalam proporsi yang agak berbeda. Jumlah yang ditemukan umumnya adalah sekitar 2-9%. Sejumlah kecil ALT juga terdapat pada lemak unggas dalam lemak babi, tergantung dari makanannya Hal ini merupakan keunggulan minyak tropika, dimana secara fisikokimia. minyak tropika tidak memerlukan adanya proses hidrogenasi. Berbeda sekali dengan minyak tropika, minyak non-tropika umumnya memerlukan proses hidrogenasi untuk meningkatkan stabilitas dan juga untuk meningkatkan daya gunanya. Karena itulah aspek negatif dari proses hidrogenasi mi -yaitu terbentuknya ALT- perlu dipaparkan dengan baik. sehingga keunggulan minyak tropika dapat ditonjolkan dengan baik pula Proses hidrogenasi ini pula yang memberikan sumber utama bagi asupan ALT bagi konsumen di negara maju. Menurut laporan dari Hulshof (1999) yang melakukan penelitian bersama di 14 negara Eropa Barat menunjukkan bahwa minyak dan lemak hasil hidrogenasi merupakan sumber utama asupan ALT Untuk UK -misalnya- perkiraan asupan total lemak rata-rata adalah 77 g/hari. ekivalen dengan 35.7% asupan energi Rata-iata konsumsi ALT adalah 2.8 g/hari (=1.3% energi). sedangkan sekitar 28.5 g/hari (=13.2% energi) adalah berupa asam lemak jenuh.

Dari survei diatas (Hustof. 1999). diketahui bahwa sumbangan (%) dari berbagai makanan terhadap asupan ALT adalah sebagai berikut: Susu dan keju 18 8% Alami Mentega 5.9% Alami Telur 0.9% Alami Daging dan produknya 10.3% Alami Minyak dan lemak 35.5% Terutama diakibatkan dari hidrogenasi Biskuit dan cake 16.5% Terutama diakibatkan dari hidrogenasi Savoury pies, etc 3.5% Terutama diakibatkan dari hidrogenasi Keripik, kentang goreng 4.5% Terutama diakibatkan dari hidrogenasi Lain-lain ; 4.1% Terutama diakibatkan dari hidrogenasi Total ; 100% Terutama diakibatkan dari hidrogenasi Pengaruh negatif ALT Perlu dikomunikasikan kepada konsumen Dan aspek pencernaan, absorbsi dan metabolisme ALT mengalami hal yang sama dengan isomer cis. Kedua jenis asam lemak tersebut tergabung dengan lemak dalam jaringan, dan terdapat dalam air susu ibu dan selanjutnya dikataboiisme dengan cara yang sama seperti pada isomer cis. Namun dari berbagai studi, diperoleh hubungan positif peningkatan antara peningkatan proses hidrogenasi dan peningkatan frekuensi penyakit jantung koroner (PJK) dan masalah kesehatan lainnya. Korelasi tersebut telah dibahas tuntas oleh British Nutrition Foundation (1995) dan kemudian dikonfirmasi oleh berbagai laporan hasil penelitian. Antara lain, hasil penelitian Thomas et al 1981 menunjukkan bahwa sampel jaringan adiposa dari penderita yang meninggal akibat PJK menunjukkan konsentrasi ALT yang lebih tinggi dibanding rata-rata. Keberadaan ALT diketahui bersifat kompetitif terhadap absorbsi dan metabolisme asam lemak esensial (EFA), terutama pada proses reaksi yang penting untuk perkembangan sistem syaraf dan penglihatan. Asupan tinggi ALT menunjukkan pengaruh pada metabolisme EFA pada hewan

percobaan, terutama pada saat asupan EFA rendah. Hal ini menjadi sangat penting terutama untuk bayi yang baru lahir, terutama bila prematur, dimana asupan ALT dari air susu ibu (dipengaruhi oleh asupan ALT ibu tersebut) cukup tinggi. Pertimbangan ini membuat Danish Nutrition Council menganjurkan pengurangan asupan ALT dan lemak nabati rata-rata 2 g/hari. Demikian juga hasil-hasil penelitian lainnya. yang menunjukkan bahwa ALT perlu diwaspadai sebagai salah satu faktor diet yang penting dan dapat meningkatkan peluang terjadinya masalah kesehatan pada tubuh Lihat pula berbagai hasil penelitian yang diuraikan pada tulisan yang berjudul Tantangan Penerapan Trade Barrier dalam Perdagangan Internasional Minyak Sawit dan Strategi Penanggulangannya" (PPKS) dan "The Truth in Labeling" (MAKSI dan PPKS) dalam Prosiding ini. Rekomendasi? Berbagai badan yang berwenang di bidang pangan. gizi dan kesehatan telah menerbitkan beberapa rekomendasi yang isinya adalah untuk mengurangi asupan ALT. Badan-badan itu antara lain adalah Departemen Kesehatan UK (1994), WHO (1994). dan BNF (1995). Secara umum, rekomendasi tersebut menyatakan bahwa meskipun resiko kesehatan dari asupan ALT pada tingkat konsumsi yang sekarang ini masih belum mengkhawatirkan, namun mengingat kecenderungan yang ada dan efek jangka panjang. maka paling tidak asupan ALT tidak seharusnya ditingkatkan. Hal yang sangat penting yang perlu dicermati oleh masyarakat minyak tropika adalah adanya rekomendasi yang dibuat WHO. yang menyatakan bahwa Pabrik makanan harus dapat mengurangi tingkat/jumlah isomer trans asam lemak sebagai akibat hidrogenasi"

Peluang Bag! Minyak Topika Kalangan industri di negara-negara maju, terutama di Eropa telah memberikan respon positip tentang rekomendasi ini. Khususnya bagi industri margarin menurut survei Hulshof. soft margarin yang pada tahun 1894 memiliki kandungan ALT 8-12%. sekarang telah dimodifikasi menjadi kurang dari 1% Demikian pula dengan margarin batang. yang tadinya pada tahun 1994 mempunyai kandungan ALT sebesar 18-26%. saat ini telah direformulasi menjadi 10-12% (Paper oleh Baldock. dalam SCI Oils and Fats grup meeting on Hydrogenation. 16 Februari 1998) Kecenderungan pengurangan ALT ini merupakan peluang bagi minyak tropika, untuk mempromosikan dirinya sebagai minyak yang tanpa mengadung ALT (trans free oil) Upaya penurunan kandungan ALT berbagai produk pangan ini memang bisa dilakukan dengan introduksi teknik proses yang baru. namun upaya substitusi minyak terhidrogenasi dengan minyak tropika (minyak tak terhidrogenasi) merupakan alternatif yang oaik dan murah yang perlu dipromosikan oleh masyarakat minyak tropika Disamping itu. kesempatan ini perlu pula digunakan untuk mempromosikan nilai lebih yang lain, yang dimiliki oleh minyak tropika, khususnya minyak sawit. Sudah saatnya masyarakat minyak sawit Indonesia, bersama-sama dengan pemerintah dan penguasaha minyak sawit, memanfaatkan peluang yang ada ini untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif dan lebih agresif Dengan dukungan data dari lembaga pendidikan dan penelitian, dukungan dana dan fasilitas dari pemerintah dan pengusaha maka upaya membangun citra positip dari minyak sawit akan dapat lebih cepat direalisasikan.