PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE )

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE )

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012

P R O G R A M K O T A K U LAPORAN MONITORING PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2016

Profil PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Gading Kasri - Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Rencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan. Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

Yogyakarta, 13 Desember 2013

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG)

Kurikulum Pelatihan Pelatihan Masyarakat

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KOTA MANDIRI (PKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

Matrik Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Percepatan Penanganan Kumuh Di Lokasi PLPBK Lanjutan

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

PROFIL LKM MUTIARA SEJAHTERA KELURAHAN MUTIARA KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

PLPBK KOTA BATU. Batu, 19 Oktober 2010

PROFIL LKM MAJU MANDIRI KELURAHAN KARANG ANYER KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016

Kurikulum Pelatihan Pelatihan Masyarakat

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KINERJA BKM (PK-BKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA

Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

PROFIL LKM ANUGERAH KELURAHAN SIUMBUT BARU KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

HASIL UJI PETIK P2KP ADVANCED KMP ADVANCE

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan

Panduan Penulisan Profil PNPM Mandiri Perkotaan

DRAFT JUKNIS PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PEMASARAN PLPBK

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

Gambaran Informan Kunci!

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

PROFIL LKM MEKAR TANJUNG KELURAHAN TANJUNG MARULAK HILIR

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

DAFTAR ISI DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Visi dan Misi Program PNPM Mandiri... 42

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSINYASI

Kata Pengantar. dan kesabaran, sehingga penyusunan laporan akhir tahun ini dapat selesai

PROFIL BKM SEJATI DESA TELAGA SARI

Bersama Program KOTAKU Kita Tuntaskan Kumuh.

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP

!"#$"%&'(#)%')%*!%'(+&+,'-(#)%(+.

PE T UN J U K TE K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013

1. Pendaluhuan. Bulan Juni-2013 Monitoring Siklus Masyarakat 1

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

PROFIL PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PROFIL LKM PUSPA SIMARITO KELURAHAN SIMARITO

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG

TOR KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN (KM-KAB.) PNPM - PPK

PENYELENGGARAAN PROGRAM KOTAKU TINGKAT KABUPATEN/KOTA

TARGET DAN KINERJA USK KMP PNPM MANDIRI PERKOTAAN SAMPAI DENGAN APRIL Satker P2KP Pusat

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

Panduan Operasional Baku Pendistribusian Material Printing

Transkripsi:

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE 100-0-100) KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 TAHUN 2015 i

LAPORAN PELAKSANAAN UJI PETIK KEGIATAN BASELINE, PLPBK LANJUTAN DAN KOLABORASI KOTA Periode Triwulan IV Tahun 2015 A. Pendahuluan Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KKP) 2015 tidak bisa dilepaskan dari kegiatan PNPM Perkotaan yang sebelumnya sudah berjalan di sejumlah 11.066 kel/desa. Pendampingan dilakukan dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan hasil-hasil pendampingan PNPM Perkotaan baik menyangkut aspek (i) metode, (ii) kelembagaan masyarakat, maupun (iii) perencanaan yang sudah ada di masyarakat yang di transformasi kedalam rencana strategis pencapaian target 100-0-100. Karena itu penting untuk memastikan terjadinya pelembagaan dari hasil-hasil pendampingan PNPM Perkotaan sekaligus memastikan kesiapan dan target-target output pelaksanaan P2KKP 2015. Uji petik (spotcheck) adalah serangkaian kegiatan supervisi yang dilaksanakan dalam rangka pengendalian kualitas terhadap pelaksanaan program peningkatan kualitas kawasan permukiman (P2KKP), meliputi siklus baseline 100-0-100. Kegiatan uji petik dilakukan dengan datang langsung ke lapangan, untuk mendapatkan informasi yang akurat dari sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data/informasi dilakukan melalui i). wawancara dan diskusi dengan anggota BKM, relawan, KSM, warga masyarakat, aparat kelurahan, dan sebagainya, ii). pemeriksaan dokumen/arsip yang merupakan bukti pelaksanaan kegiatan, dan iii). observasi dan pemeriksaan kondisi lapang terhadap hasil-hasil kegiatan Program. Berdasarkan temuan-temuan yang ditemukan dari pelaksanaan kegiatan dilapangan selanjutnya dilakukan proses pengolahan, hasilnya dirumuskan sebagai bahan umpan balik untuk perbaikan dan bahan penyusunan laporan bulanan dan triwulanan. Proporsi pelaksanaan uji petik disetiap tingkat pusat, provinsi dan kota/kabupaten telah diatur dalam TOR Konsultan KMP dan OSP, sejumlah pembiayaan dari program dan masuk dalam kontrak Manajemen KMP/OSP dialokasikan khusus untuk mendukung kegiatan uji petik. Dalam TOR Konsultan menjelaskan bahwa cakupan kelurahan yang harus diuji petik oleh KMP adalah minimal 1% dari seluruh lokasi Program atau sekitar 66 setiap triwulan, sedangkan untuk OSP bervariasi antara 3%-10% dari lokasi ii

dampingan, sedangkan untuk OSP-5 dan OSP-6 sebesar 3% dari lokasi dampingannya. Untuk OSP-7 dan OSP-9 ditetapkan sebesar 10%, serta OSP 10 dan OSP 8 sebanyak minimal 5%. Jadi total wilayah 2 jumlah kelurahan yang harus dikunjungi totalnya mencapai 279 kel/desa. Kewajiban melaksanakan uji petik siklus di tingkat Korkot adalah minimal sejumlah 50% dari lokasi dampingan atau sekitar 3.313 kel/desa per-triwulan. B. Realisasi Kegiatan Uji Petik KMP periode Triwulan IV tahun 2015 1. Pelaksanaan uji petik KMP Pelaksanaan kegiatan uji petik Baseline 100-0-100 periode telah ditugaskan kepada personil pelaku masing-masing tingkatan (KMP, OSP, Korkot) sesuai dengan proporsinya. Pada periode Triwulan IV 2015 untuk tingkat KMP berfokus pada tema Pemanfaatan BLM TA 2015, Kualitas baseline, kesiapan PLPBK Lanjutan dan kolaborasi kota. Capaian KMP meliputi tujuh kota/kabupaten, tepatnya di sejumlah 17 desa/kelurahan (26%). Berikut rekap pelaksanaan uji petik yang dilakukan personil KMP sebagai berikut: No. Kota Kelurahan Pelaksanaan 1. Balikpapan Kariangau Baru Ulu 8-11 Oktober 2015 Baru Tengah Sepinggan Raya 2. Palu Layana Indah 12-16 Kawatuna Oktober 2015 Kel Palupi 3. Kupang Kolhua 8-11 Oktober 2015 4. Kota Semarang Kab. Demak Kali Gawe Kemijen Rejo Mulyo 5-9 Oktober 2015 5. Kali Kondang Mulyo Rejo 6. Majene Baru Galung 3-6 Desember 7 Polewali Mandar Manding Polewali Pelaksana Kegiatan/ Posisi Ali Imron, Sub TA Infrastruktur Noor Samsu, Sub TA PLPBK Tafjani Kholil (Deputy Team Leader KMP Wilayah 2 Heru Setyawan, Environmental Safeguard Specialist Tubagus A. Ikhsanudin, Sub TA Manajemen Keuangan iii

Capaian yang demikian disebabkan karena transisi dari program yang membutuhkan proses pematangan terhadap konsepsi maupun kebijakan. Ditingkatan OSP Provinsi dan Korkot pelaksanaan uji petik masih belum bisa dilakukan secara merata disemua provinsi dan Kota/Kabupaten, hal ini terjadi karena beberapa kendala yang beragam. Dukungan sistem pembiayaan yang lancar dari manajemen masih menjadi kendala umum, disisi yang lain beban pekerjaan yang cukup padat agar progres tidak tertinggal menjadikan Tim Korkot menunda pelaksanaan uji petiknya. C. Capaian Substansi Siklus Hasil Supervisi 1. Hasil Monitoring Baseline Temuan dari hasil kunjungan lapang di Balikpapan antara lain tingkat pemahaman pelaku dalam melaksanakan pendataan masih perlu penguatan kembali, sehingga hasilnya berupa pengisian data ditingkat basis masih ditemui belum lengkap. Untuk metode yang digunakan dalam pelaksanaan dengan melakukan sensus dari rumah ke rumah. Selain temuan tersebut hal yang masih membutuhkan penguatan dari pendamping adalah belum lengkapnya administrasi dari kegiatan masyarakat yang dilakukan, oleh karena itu perlu untuk memahamkan masyarakat agar melengkapi aktifitasnya dengan administrasi yang seperti selama ini dipergunakan. Untuk capaian dokumen berupa peta 7 Indikator kumuh dan matrik permasalahan serta indikator kegiatan masih belum ditemukan juga saat uji petik dilakukan, hal ini menjadi perhatian serius agar substansi tidak terlewatkan. Hasil dari pelaksanaan kunjungan lapang di Majene dan Polewali Mandar menghasilkan beberapa temuan antara lain: Secara umum, untuk 4 (empat) kelurahan yang dikunjungi kinerja pembukuan dan pinjaman bergulirnya dalam kategori memuaskan termasuk sisi kelembagaan BKM dan UPK nya menunjukkan kondisi yang baik. Demikian juga ketika dilakukan cek dan konfirmasi akan akurasi data penerima manfaat program sudah menunjukkan telah sesuai dengan data PS- 2. Untuk administrasi kegiatan (proposal KSM, PJM, dll) sekretariat dan UPK khususnya dilokasi kunjungan dipelihara dan dikerjakan dengan tertib dan cukup rapi, namun untuk penyusunan pembukuan di Sekretariat dan UPK masih belum menunjukkan hal yang benar (tidak dimulai dari bulan Januari). Untuk merawat agar kelurahan yang mempunyai kinerja memuaskan perlu terus didukung dengan penyediaan dana monitoring, supervisi bagi TA MK di KMW. iv

2. BLM dan PLPBK Lanjutan Pencairan dana untuk empat kelurahan lokasi PLPBK di Balikpapan sudah 100% tepatnya pada bulan September dan Oktober 2015. Namun ada temuan krusial yaitu Askot UP mengundurkan diri bulan Agustus 2015 sehingga pengendalikan kegiatan PLPBK tidak optimal, ditambah lagi dengan kejadian pada beberapa fasilitator banyak yang mengundurkan diri hanya tersisa 9 orang dari yang seharusnya 24 orang. Di Balikpapan didapatkan RTPLP masih belum diselesaikandengan baik, Di Kelurahan Sepinggan Raya pembukuan realisasi pemanfaatan BLM Perencanaan dan Pemasaran 150 Juta baru sampai bulan Juni 2015, dana sisa masih sekitar Rp. 43.000.000,-, DED masih perlu disempurnakan sesuai dengan acuan yang ada. Untuk kegiatan inftrastruktur berupa pembangunan Jembatan kayu agar ditinjau kembali konstruksinya karena permintaan warga agar diganti dengan Beton. Hasil kunjungan lapang dari kota Palu menunjukkan bahwa progres pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan; DIPA TA 2015 sebesar Rp. 2,55 Milyar telah dialokasikan untuk 3 kelurahan lokasi PLPBK Tahun penetapan 2013. Progres yang terserap Rp. 1,7 Milyar (67% (2 kel.). Sedangkan untuk progres fisik untuk dana terserap 30% di 2 kelurahan tersebut. Identifikasi kumuh dan atau survei 100-0- 100; Capaian hasil identifikasi kumuh atau survei 100-0-100, dari 58 kelurahan di Provinsi Sulawesi Tengah baru selesai dan ter upload 13 kelurahan (22%). Keterlambatan dikarenakan pelaksanaan survei yang terlambat dimulai dan keberadaan tim fasilitator yang kurang. Dari 3 lokasi yang diuji petik untuk pendataan baseline 100-0-100, Kel. Palupi, Kel. Bayoge dan Kel. Kawatuna. 2 kelurahan ada salah dalam pemahaman inputing pendataan dalam beberapa penilaian. Hasil misi yang dilakukan dikota Semarang dan Kab Demak antara lain: Kota Semarang memperoleh ND dari dana APBN di 5 lokasi. BLM II sudah cair untuk seluruh lokasi ND yang dikunjungi, namun hanya kelurahan Kaligawe dan Kemijen yang sudah melaksanakan pembangunan fisik. Kelurahan Rejomulyo terkendala dengan proses pelelangan sehingga kegiatan pelelangan akan diulang. Kelurahan Kaligawe pembangunan fisik ND dengan fokus pembangunan pada pengerukan dan pembangunan jalan paving, pembangunan WC komunal dan pembangunan pagar penyaring sampah, ehingga kurang lebih 50%; Kelurahan Kemijen sudah mencairkan dana BLM II (30%) dan sudah melaksanakan pembangunan fisik. Namun, terdapat beberapa muncul seperti: Sekretariat BKM tidak memiliki v

pembukuan ND, Tidak adanya perencanaan penggunaan BOP BKM untuk kegiatan ND. Kabupaten Demak terdiri dari 14 kecamatan, 249 desa, dan lokasi P2KP terdiri dari 108 RW dan 629 RT. Pemkab Demak belum mereplikasi kegiatan pendataan baseline untuk desa/kelurahan lainnya. Total luasan kumuh berdasarkan SK Walikota adalah 38,15 ha yang tercakup dalam 3 kelurahan. Pada 2016, akan dilaksanakan kegiatan RKPKP namun hingga saat ini belum ada kegiatan teknis yang dilakukan oleh konsultan RKPKP. Hasil temuan dari Kunjungan di Kupang sebagai berikut: Pencairan dana PLPBK 30% ke KSM di awal Oktober 2015, sehingga fisik baru mulai dilaksanakan. Progres PLPBK Lokasi 2014 di Kupang BLM II : Fisik = 11%, Keuangan = 30% sedangkan DED dan RAB Pemasangan Lampu Solar Cell harus dipertimbangkan kembali menyangkut pemeliharaannya. Kegiatan pemasaran program masih belum dilaksanakan di 4 Kel. Lokasi PLPBK tahun 2014, kontrak TAPP di lokasi PLPBK Tahun 2014 telah selesai masa kerjanya pada bulan Mei 2015, karenanya perlu dilakukan addendum. D. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari temuan hasil uji petik yang telah dilakukan di tujuh kota/kabupaten dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kualitas pelaksanaan baseline cukup baik ditunjukkan dengan tahapan-tahapan yang terlaksana dan ditemukan jejak dan ouputnya dilapangan. Namun temuan dikelurahan diwilayah Balikpapan memerlukan penguatan kembali dari pelaku dilapang sehingga pelaku masyarakat faham dan terampil dalam melaksanakan kegiatan. Tahapan yang output kegiatan akan bisa diraih ketika pelakunya faham akan tujuan, terampil fasilitasi kegiatan masyarakat, dan outputnya dapat diraih dengan dokumen yang valid. Peta 7 Indikator kumuh dan matrik permasalahan serta indikator kegiatan sudah barang tentu sebagai dokumen wajib yang harus dihasilkan dari proses yang baik dan benar. 2. Pengendalian menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan pelaku mulai dari KMP, OSP dan Korkot khususnya dalam pelaksanaan baseline. Ditingkat OSP masih menunjukkan pemahaman substansi yang perlu terus ditingkatkan. Meskipun tanpa melalu kegiatan pelatihan seperti Korkot. Pengendalian kualitas yang dilakukan oleh OSP harus mampu menakar terhadap hasil fasilitasi yang telah dilakukan oleh fasilitator ditingkat lapang. vi

3. Pengembangan kapasitas konsultan dan masyarakat membutuhkan pembenahan agar pelaku dapat dijamin faham terhadap tahapan dan substansi kegiatan baseline. Kemampuan TIPP dalam memfasilitasi kegiatan di masyarakat adalah salah satu output dari pengembangan kapasitas yang terjadi. Upaya untuk melakukan pembenahan diperlukan agar kualitas secara lebih merata terjadi dilokasi dampingan. Dari kesimpulan hasil uji petik yang telah dilakukan maka direkomendasikan kepada OSP untuk melakukan tindak lanjut sebagai berikut: 1. OSP untuk memastikan melakukan penguatan terhadap Tim Korkot terkait masih adanya tahapan kegiatan baseline yang kurang optimal dalam pencapaian kualitasnya. Memfasilitasi ulang kegiatan tersebut atau penguatan kembali sangat diperlukan agar kualitas outputnya juga terjaga. Termasuk didalamnya tentang administrasi pelaksanaan kegiatan di tingkat BKM/LKM. RTPLP program PLPBK juga segera diselesaikan sebelum dana BLM dimanfaatkan untuk kegiatan fisik. 2. Pengendalian dengan sistem berjenjang yang dilakukan mulai dari KMP-OSP-Korkot untuk dilakukan secara lebih ketat oleh pelaku sangat diperlukan khususnya tentang pengembangan kapasitas (CB), Kualitas output pembekalan kepada TIPP juga harus dipastikan sehingga didapatkan peningkatan kapasitas yang nyata agar mereka mampu berperan optimal. Salah satu fungsi fasilitator adalah memastikan pelaku masyarakat meningkat kapasitasnya. 3. OSP/Korkot/Tim Faskel memastikan pengukuran kinerja pembukuan BKM dan UPK sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan melakukan tindak lanjut hasi pengukuran kinerja sesuai alur pembahasan yang ada dengan LKM. 4. Melakukan koordinasi secara rutin ke instansi terkait baik oleh Tim OSP maupun Tim Korkot dalam terkait soalisasi program, capaian, kendala serta dukungan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan P2KKP dan keberlanjutan Paska penyusunan Profil 100-0-100. Hal ini penting untuk membangun rasa memiliki terhadap program. 5. OSP untuk membangun sistem yang mampu mempersiapkan TF secara matang sebelum pelaksanaan kegiatan, sehingga dijamin pada TF terjadi peningkatakapasitas agar kegiatan seperti: penggalian awal terhadap 7 indikator kumuh pada saat workshop tingkat kelurahan dipastikan dilakukan dengan baik. 6. Diminta kepada personil terkait ditingkat OSP dan Korkot untuk memastikan kegiatan pengembangan kapsitas berjalan lebih efektif sehingga mampu untuk mempersiapkan masyarakat khususnya pengetahuan dan ketrampilannya meningkat sehingga mampu memfasilitasi pembekalan berkualitas terhadap TIPP serta vii

menjamin mereka melakukan peng-imputan data hasil pendataan ditingkat basis kedalam format yang telah disiapkan. 7. Untuk Kota Palu Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan PLPBK untuk PLPBK Top up 2015, seperti koordinasi dengan Tim Teknis, sosialisasi, review RTPLP. Sekaligus mempersiapkan pencairan dana BLM PLPBK Top up 2015. viii