ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN, PERSEDIAAN BAHAN BAKU, DAN PENGGUNAAN ANALISA KEPUTUSAN PADA PT. SEBASTIAN CITRA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada beberapa tahun terakhir. Menurut data Euromonitor, nilai

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. WIJAYA TUNGGAL ABADI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT SINAR PERDANA ULTRA

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

BAB 3 Metode Penelitian

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

BAB 2 LANDASAN TEORI

FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

ANALISA PENERAPAN TEKNIK LOT SIZING DALAM UPAYA MENGENDALIKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. PAKINDO JAYA PERKASA

ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR

INVENTORY CONTROL USING STATISTICS FORECASTING ON MANUFACTURE COMPANY

USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR. Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

Analisis Pengendalian Bahan Baku Pada UMKM Kampoeng Cookies and Rotte Di Pekanbaru Riau

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. a. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Persediaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

NASKAH SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Home Industry Fanny Bakery Salatiga

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA UMKM KUE NIKMAT RASA ABSTRAK

Analisa Persediaan Bahan Baku Mengunakan Metode EOQ (Economy Order Quantity) di CV. Alfa Nafis

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PT. REJEKI MAKMUR SEJAHTERA

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Manajemen ISSN:

PERAMALAN JUMLAH SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA MENGGUNAKAN ENAM METODE FORECASTING

PERBANDINGAN NILAI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PD. ANEKA CIPTA FIBER GLASS

ANALISA BIAYA PENGENDALIAN & PERENCANAAN BAHAN BAKU DI PT. ALIANSI TEMPRINA NYATA GRAFIKA

ANALISIS MARKOV CHAIN TERHADAP PERSEDIAAN: STUDI KASUS PADA CV SINAR BAHAGIA GROUP

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN BSP MANAJEMEN PERSEDIAAN 1

III KERANGKA PEMIKIRAN

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PERMINTAAN PADA CV. ANDELA JAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012

Pendahuluan Setiap perusahaan, apalagi perusahaan industri, memerlukan berbagai jenis barang untuk keperluan industrinya. Barang-barang ini dapat berb

RANCANG BANGUN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UD.KARYA JATI

Bab 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT.TIRTA AROMA SARI

Prosiding Manajemen ISSN:

Transkripsi:

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN, PERSEDIAAN BAHAN BAKU, DAN PENGGUNAAN ANALISA KEPUTUSAN PADA PT. SEBASTIAN CITRA INDONESIA Yustine Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 Lim Sanny Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 ABSTRACT PT. Sebastian Citra Indonesia is a nationwide company that produces frozen dough to be supplied to outlets with the brand Roti O. Currently, Roti O outlets consists of three main outlets; Stasiun Jakarta outlet, Stasiun Bandung, and Husein Sastranegara Airport Bandung. For daily production matters, the company should consider how much kg of the raw materials to be used in avoiding excess or shortage of raw materials, especially flour, sugar and butter which are three main raw materials in producing the frozen dough. Therefore, the company must consider the number of sales in each period in order to manage the raw material inventory well so there is no need for any extra costs, for example shipping cost (from supplier to the company). This thesis aims to determine what the most appropriate forecasting method to help company in forecasting the sales. Through the forecasting calculations we can plan to order the raw materials economic and decide the best suitable type of expedition to deliver company s order. The results showed that the appropriate forecasting method for Stasiun Jakarta outlet is Weighted, while for Stasiun Bandung outlet and Husein Sastranegara airport Bandung is Linear Regression. As the suggestion, the company should order 276.76 kg of flour, 66.66 kg of sugar and 234.84 kg of butter in monthly basis. Also, to minimize the shipping cost of raw materials from suppliers based on the calculation method of Decision Tree, the company should use Galang Tri Manunggal expedition. Keywords: Sales Forecasting, Raw Material Inventory with EOQ, Decision Tree. ABSTRAK PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan perusahaan berskala nasional yang memproduksi frozen dough yang di supply ke outlet-outlet dengan brand Roti O. Saat ini outlet Roti O terdiri dari tiga outlet utama: outlet Stasiun Kota Jakarta, Stasiun Bandung dan Bandara Husein Sastranegara Bandung. Untuk keperluan produksi setiap hari, perusahaan harus mempertimbangkan berapa banyak bahan baku yang akan digunakan, agar tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan bahan baku khususnya tepung terigu, gula pasir dan mentega yang merupakan tiga bahan baku utama dalam melakukan produksi frozen dough. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhitungkan jumlah penjualan pada setiap periode agar persediaan bahan baku dikelola dengan baik tanpa harus mengeluarkan biaya-biaya yang tidak perlu

termasuk biaya pengiriman bahan baku dari supplier ke perusahaan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui metode peramalan apa yang sesuai untuk meramalkan penjualan perusahaan. Dari perhitungan peramalan tersebut, kemudian dilakukan perencanaan pemesanan bahan baku yang ekonomis serta menentukan ekspedisi yang sebaiknya digunakan perusahaan untuk melakukan pengiriman. penelitian menunjukkan bahwa metode peramalan yang sesuai untuk outlet Stasiun Kota Jakarta adalah Weighted sedangkan untuk outlet Stasiun Bandung dan Bandara Husein Sastranegara Bandung menggunakan metode Linear Regression. Keputusan yang disarankan adalah perusahaan harus melakukan pemesanan tepung terigu yang ekonomis sebanyak 276,76 kg, gula pasir sebanyak 66,66 kg, dan mentega sebanyak 234,84 kg setiap bulannya. Untuk meminimalisir biaya pengiriman bahan baku dari supplier berdasarkan perhitungan metode Pohon Keputusan (Decision Tree) sebaiknya menggunakan ekspedisi Galang Tri Manunggal. Kata Kunci : Penjualan, Persediaan Bahan Baku dengan EOQ, dan Pohon Keputusan. PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang bakery dengan kegiatan utamanya yaitu memproduksi roti bercitarasa kopi dengan merek Roti O. Perusahaan ini mempunyai 3 outlet penjualan, yang berlokasi di Stasiun Kota Jakarta, Stasiun Bandung, dan Bandara Husein Sastranegara Bandung. Perusahaan ini termasuk perusahaan pendatang baru karena baru berdiri sekitar beberapa tahun yang lalu, dan outlet roti baru dibuka pada bulan Mei 2012. Sistem produksi yang diterapkan dalam perusahaan roti ini adalah make to stock. Perusahaan melakukan produksi roti untuk memenuhi permintaan konsumen yang secara langsung dapat dipenuhi tanpa memerlukan waktu yang lama untuk menunggu. Permasalahan yang terjadi di perusahaan adalah pihak perusahaan tidak dapat memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku secara tepat dalam melakukan produksi disebabkan permintaan pelanggan yang tidak menentu. Selain itu, perusahaan terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk pemasokan bahan baku berupa biaya pengiriman bahan baku dari supplier ke perusahaan sehingga biaya operasional produksi yang dikeluarkan perusahaan sangat besar. Didalam penelitian ini, penulis menggunakan metode peramalan (forecasting) untuk memperkirakan penjualan pada periode yang akan datang dengan metode yang ada di peramalan, dan menentukan persediaan bahan baku yang tepat dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity), selanjutnya akan dilakukan perhitungan dengan metode analisa keputusan untuk menentukan alternatif pengiriman bahan baku dengan menggunakan ekspedisi yang telah dipilih perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini. Identifikasi Masalah 1. Metode apakah yang tepat diantara Linear Regression,, Weighted,, with Trend, dan Naive Method untuk meramalkan penjualan pada periode berikutnya di PT. Sebastian Citra Indonesia? 2. Apakah jumlah persediaan bahan baku sudah optimal sesuai dengan kebutuhan produksi di PT. Sebastian Citra Indonesia? 3. Alternatif pengiriman dengan menggunakan ekspedisi manakah dari metode Pohon Keputusan (Decision Tree) yang sebaiknya dipilih oleh PT. SEBASTIAN CITRA INDONESIA untuk meminimalisir biaya pengiriman? Tujuan Penelitian 1. Untuk memilih metode yang tepat diantara Linear Regression,, Weighted,, with Trend, dan Naive Method untuk meramalkan penjualan pada periode berikutnya di PT. Sebastian Citra Indonesia. 2. Untuk mengetahui apakah jumlah persediaan bahan baku sudah optimal sesuai dengan kebutuhan produksi di PT. Sebastian Citra Indonesia.

3. Untuk memilih alternatif pengiriman dengan menggunakan ekspedisi manakah dari metode Pohon Keputusan (Decision Tree) yang sebaiknya dipilih oleh PT. SEBASTIAN CITRA INDONESIA untuk meminimalisir biaya pengiriman. LANDASAN TEORI Pengertian (Forecasting) Menurut Manahan Tampubolon (2004 : 40) peramalan merupakan penggunaan data untuk menguraikan kejadian yang akan datang. Di dalam menentukan sasaran yang dikehendaki. Menurut Roger Schroeder (2004 : 207) peramalan adalah satu masukan untuk semua jenis perencanaan dan pengendalian bisnis, baik di dalam dan di luar fungsi operasi. menurut Arman Hakim (2003 : 25) adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa mendatang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Menurut Nachrowi D, dan Hardius Usman (2004 : 239) menyatakan bahwa sebenarnya membandingkan kesalahan peramalan adalah suatu cara sederhana, apakah suatu teknik peramalan tersebut patut dipilih untuk digunakan membuat peramalan data yang sedang kita analisa atau tidak. Minimal prosedur ini dapat digunakan sebagai indikator apakah suatu teknik peramalan cocok digunakan atau tidak. Dan teknik yang mempunyai MSE (Mean Squared Error) terkecil merupakan ramalan yang terbaik. Menurut Freddy Rangkuti (2005 : 80) menyatakan keharusan untuk membadingkan perhitungan yang memiliki nilai ddymad (Mean Absolute Deviation) paling kecil, karena semakin kecil MAD berarti semakin kecil pula perbedaan antara hasil forecasting dan nilai aktual. Menurut Vincent Gaspers (2005 : 80) dalam bukunya menyebutkan akurasi peramalan akan semakin tinggi apabila nilai-nilai MAD, MSE, dan MAPE semakin kecil. Pengertian EOQ (Economic Order Quantity) Pendapat Ridwan S. Sundjaja (2007 : 379), persediaan meliputi semua barang atau bahan yang diperlukan dalam proses produksi dan distribusi yang digunakan untuk proses lebih lanjut atau dijual. Persediaan menurut Sofjan Assauri (2004 : 169) adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan yang dimaksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal atau persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Fungsi persediaan menurut Freddy Rangkuty (2004 : 15) adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier. 2. Fungsi Economic Lot Sizing, persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. 3. Fungsi Antisipasi, apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu yaitu permintaaan musiman. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 92), model kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity) adalah salah satu teknik kontrol persediaan yang meminimalkan biaya total dari pemesanan dan penyimpanan. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 99), titik pemesanan ulang (Reorder Point) yaitu tingkat persediaan dimana ketika persediaan mencapai tingkat tersebut, pemesanan harus dilakukan. Menurut Freddy Rangkuty (2004 : 10), pengertian safety stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Pengertian Pohon Keputusan (Decision Tree) Mulyono (2004 : 233), diagram pohon sering kali membantu dalam memahami dan menyelesaikan persoalan probabilitas. Diagram pohon biasanya digambarkan dengan lambang yang baku. Dimulai dengan suatu nokhta kemudian dibuat cabang-cabang sebanyak peristiwa yang mungkin dapat dihasilkan dari percobaan. Pada masing-masing cabang dituliskan probabilitas terjadinya peristiwa yang bersangkutan. Jika percobaan dilakukan lagi, maka langkah-langkah itu diulang. Setiap cabang berakhir pada nokhta yang kemudian diisi dengan probabilitas peristiwa bersama. Pada nokhta yang paling awal dituliskan angka 1 yang artinya jumlah probabilitas dari seluruh peristiwa yang mungkin. Menurut Siswanto (2007 : 55), Pohon Keputusan (Decision Tree) adalah model visual untuk menyederhanakan proses pembuatan keputusan secara rasional. Dengan adanya visualisasi

memungkinkan untuk memahani proses pembuatan keputusan yang berstruktur, bertahap, dan rasional. Pembuatan keputusan sendiri berarti memilih alternatif-alternatif keputusan yang tersedia, karena unsur ketidakpastian maka berbagai kemungkinan keadaaan akan dihadapi oleh masing-masing alternatif keputusan itu. Oleh karena itu, diagram keputusan mempunyai noda keputusan dan noda cabang. LANGKAH PEMECAHAN MASALAH Penelitian dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif dari PT. Sebastian Citra Indonesia, terdiri dari: 1. Data penjualan mulai dari bulan Mei 2012 sampai Oktober 2012 pada outlet Stasiun Kota Jakarta, sedangkan outlet Stasiun Bandung dan outlet Bandara Husein Sastranegara Bandung mulai dari bulan Juni 2012 sampai Oktober 2012. Tabel 1 Data Penjualan Roti O Tahun 2012 Bulan Outlet Stasiun Kota Jakarta Outlet Stasiun Bandung Outlet Bandara Husein Sastranegara Bandung Mei 1.826 - - Juni 6.089 7.268 2.062 July 5.268 8.354 3.657 Agustus 5.083 8.186 3.551 September 5.696 8.071 4.735 Oktober 6.510 8.891 4.802 Total Penjualan 30.472 40.770 18.807 2. Data persediaan bahan baku dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Tabel 2 Data Bahan Baku PT. Sebastian Citra Indonesia Bahan Baku Tepung Terigu Gula Mentega Demand 600 Kg 250 Kg 360 Kg Harga per kilogram Rp. 6.400 Rp. 11.500 Rp. 37.500 Biaya pengiriman (Co) Rp. 60.000 Rp. 25.000 Rp. 72.000 Biaya Penyimpanan (Ch) Rp. 940 Rp. 940 Rp. 940 Jumlah hari kerja 30 hari 30 hari 30 hari Waktu tunggu 2 hari 2 hari 4 hari Safety Stock 100 Kg 50 Kg 60 Kg 3. Data biaya pengiriman bahan baku dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Tabel 3 Data Biaya Pengiriman PT. Sebastian Citra Indonesia Alternatif Peluang Bagi Kondisi Alamiah Nilai Keputusan Ekonomi Baik Ekonomi Buruk Ekonomi Baik Ekonomi Buruk 1. Galang Tri Manunggal 0.7 0.3 Rp. 1.537.500 Rp. 1.691.250 2. Mitra Sukses Bersama 0.7 0.3 Rp. 1.687.500 Rp. 1856.250 3. Buana Trans Sejahtera 0.7 0.3 Rp. 1.850.000 Rp. 2.035.000 Yang dilakukan pertama adalah melakukan perhitungan peramalan penjualan dengan metode Linear Regression,, Weighted,, with Trend, dan Naive Method dari setiap outlet Roti O dengan menggunakan perhitungan Software QM for Windows dan perhitungan manual. Dari hasil perhitungan tersebut akan dipilih satu metode yang paling tepat untuk diusulkan ke perusahaan berdasarkan nilai MAD dan MSE terkecil. Yang kedua, menghitung persediaan bahan baku berupa tepung terigu, gula pasir, dan mentega dengan perhitungan EOQ (Economic Order Quantity) yang terdiri dari EOQ, Inventory, Orders per period (periode bulanan), Annual Setup Cost, Annual Holding Cost, dan Total Cost (TC) untuk

mengetahui berapa banyak persediaan dan biaya persediaan yang dapat diminimalisir dengan menggunakan perhitungan Software QM for Windows dan perhitungan manual. Yang terakhir, untuk meminimalisir biaya pengiriman bahan baku dari supplier ke perusahaan akan dilakukan perhitungan dengan metode pohon keputusan dengan perhitungan manual dan perhitungan Software QM for Windows dari ekspedisi yang digunakan oleh PT. Sebastian Citra Indonesia. HASIL DAN BAHASAN Penjualan Berikut adalah hasil perhitungan peramalan penjualan Roti O pada outlet Stasiun Kota Jakarta, Outlet Stasiun Bandung, dan Outlet Bandara Husein Sastranegara Bandung. Tabel 4 Perbandingan Perhitungan Software QM for Windows dan Perhitungan Manual dengan Enam Metode Pada Forecasting Stasiun Kota Jakarta (November 2012). Perhitungan dengan QM For Windows Perhitungan Manual METODE MAD MSE MAD MSE Linear Regression 7.284,268 820,0032 1.186,127 7.824,27 820,01 1.186.127,47 5.763 688,5555 622.946,2 5.763 688,56 622.947,80 Weighted 5.980,4 565,6333 455.674,1 5.980,4 565,63 455.674,12 5.183,925 2.238,616 6.117.946 5.183,93 2.238,93 6.117.944,45 6.413,567 1.712.792 4.745.959 6.413,57 1.712,81 4.745.984,19 With Trend Naive Method 6.510 1.339,2 3.983.959 6.510 1.339,2 3.983,960 Tabel 5 Perbandingan Perhitungan Software QM for Windows dan Perhitungan Manual dengan Enam Metode Pada Forecasting Stasiun Bandung (November 2012). METODE Linear Regression Weighted With Trend Naive Method Perhitungan dengan QM For Windows MAD MSE Perhitungan Manual MAD MSE 9042,9 269,08 99.628,16 9042,9 269,08 99.628,22 8382,667 411,1665 245.325,8 8382,67 411,17 245.323,77 8504 373,5498 265.813,2 8504 373,55 265.813,23 8170,225 751,8546 670.014,6 8170,22 751,85 670.014,46 8469,985 648,4943 540.123,4 8470,73 647,96 539.634,19 8891 547,25 473.311,3 8891 547,25 473.311,25 Tabel 6 Perbandingan Perhitungan Software QM for Windows dan Perhitungan Manual dengan Enam Metode Pada Forecasting Bandara Husein Sastranegara Bandung (November 2012).

METODE Linear Regression Weighted With Trend Naive Method Perhitungan dengan QM For Windows MAD MSE Perhitungan Manual MAD MSE 5728,8 347,6799 134.627,3 5728,8 347,68 134.627,36 4362,667 1233 1690.033 4362,67 1233 1690.033 4531,7 1043,9 1254.644 4531,7 1043,9 1254.644,42 3828,338 1471,949 2269,267 3828,34 1471,95 2269,263,54 4420,934 1292,8 1789.451 4420,95 1292,80 1789.445,83 4802 738 990.401,5 4802 738 990.401,5 Berdasarkan tabel perbandingan hasil perhitungan peramalan diatas, maka untuk memprediksi penjualan pada periode berikutnya pada outlet Stasiun Kota Jakarta sebaiknya menggunkan metode Weighted, dan pada outlet Stasiun Bandung dan Outlet Bandara Husein Sastranegara Bandung sebaiknya menggunakan metode Linear Regression. Persediaan Bahan Baku Berikut adalah hasil perhitungan persediaan bahan baku tepung terigu, gula pasir, dan mentega dengan perhitungan EOQ (Economic Order Quantity. Tabel 7 Perhitungan Bahan Baku yang Ekonomis dengan Metode EOQ Bahan Baku Tepung Terigu Gula Mentega EOQ 267,76 kg 115,32 kg 234,84 kg Avergare Inventory 138,38 kg 57,66 kg 117,42 kg Orders per Period 2,17 kali 2,17 kali 1,53 kali Annual Setup Cost Rp. 130.076,60 Rp. 54.197,02 Rp. 110.373,02 Annual Holding Cost Rp.130.077,20 Rp. 54.200,40 Rp. 110.374,80 Total Unit Cost Rp. 3.840.000 Rp. 2.875.000 Rp. 13.500.000 Total Cost Rp. 4.100.152,80 Rp. 2.983.397,42 Rp. 13.720.747,82 Daily Demand 20 kg 8,33 kg 12 kg Reorder Point 140 kg 66,66 kg 108 kg Berdasarkan tabel diatas perusahaan sebaiknya membeli bahan baku untuk pembuatan Roti O antara lain tepung terigu yang ekonomis sebanyak 276,76 kg, gula pasir sebanyak 66,66 kg, dan mentega sebanyak 234,84 kg. karena sebelum melakukan perhitungan EOQ, pembelian tepung terigu sebesar 600kg, gula pasir sebanyak 250kg, dan pembelian mentega sebanyak 360kg. Pohon Keputusan Berikut adalah hasil perhitungan Pohon Keputusan dalam menentukan ekspedisi yang digunakan untuk melakukan pengiriman bahan baku dari supplier ke perusahaan guna meminimalisir biaya pengiriman.

Galang Tri Manunggal Rp. 1.583.625 Ekonomi Baik (0,7) Ekonomi Buruk (0,3) Rp. 1.537.500 Rp. 1.691.250 Rp. 1.583.625 Mitra Sukses Bersama Rp. 1.738.125 Ekonomi Baik (0,7) Ekonomi Buruk (0,3) Rp. 1.687.500 Rp. 1.856.250 Buana Trans Sejahtera Rp. 1.905.500 Ekonomi Baik (0,7) Ekonomi Buruk (0,3) Rp. 1.850.000 Rp. 2.035.000 Gambar 1 Perhitungan Pohon Keputusan (Decision Tree) Berdasarkan hasil perhitungan diatas, nilai EMV yang digunakan dalam mengisi noda keputusan adalah EMV pada ekspedisi Galang Tri Manunggal dengan nilai terkecil yaitu Rp. 1.583.625 dibandingkan EMV pada ekspedisi Mitra Sukses Bersama dengan nilai Rp. 1.738.125 dan EMV ekspedisi Buana Trans Sejahtera dengan nilai Rp. 1.905.500. Dari keterangan tersebut, PT Sebastian Citra Indonesia sebaiknya menggunakan ekspedisi Galang Tri Manunggal untuk melakukan pengiriman bahan baku dari supplier. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Dari metode peramalan yang terdiri dari Linear regression,, Weighted, Eksponential, Eksponential with Trend, dan Naive Method, maka : Metode peramalan yang paling tepat untuk meramalkan penjualan Roti O pada outlet Stasiun Kota Jakarta adalah metode Weighted, karena setelah dilakukan perhitungan menggunakan Software QM for Windows dan perhitungan manual maka telah didapatkan nilai MAD = 565,6333 dan MSE = 455.674,1 yang merupakan nilai terkecil dari tingkat kesalahan peramalan. Metode peramalan yang paling tepat untuk meramalkan penjualan Roti O pada outlet Stasiun Bandung adalah metode Linear Regression, karena setelah dilakukan perhitungan menggunakan Software QM for Windows dan perhitungan manual maka telah didapatkan nilai MAD = 269,08 dan MSE = 99.628,16 yang merupakan nilai terkecil dari tingkat kesalahan peramalan. Metode peramalan yang paling tepat untuk meramalkan penjualan Roti O pada outlet Bandara Husein Sastranegara Bandung adalah metode Linear Regression, karena setelah dilakukan perhitungan menggunakan Software QM for Windows dan perhitungan manual maka telah didapatkan nilai MAD = 347,7699 dan MSE = 134.627,3 yang merupakan nilai terkecil dari tingkat kesalahan peramalan. 2. Perhitungan jumlah bahan baku untuk persediaan perusahaan terdiri dari : tepung terigu, gula pasir, dan mentega telah dilakukan dengan menggunakan Software QM for Windows dan perhitungan manual. Dari perhitungan tersebut akan diketahui, sebagai berikut :

Pembelian tepung terigu oleh perusahaan sebanyak 276,76 kg dengan jumlah pemesanan sebanyak 2,17 kali pada bulan November 2012 dan tepung terigu sebaiknya dipesan kembali setelah tersisa 140 kg. Pembelian gula pasir oleh perusahaan sebanyak 115,32 kg dengan jumlah pemesanan sebanyak 2,17 kali pada bulan November 2012 dan gula pasir sebaiknya dipesan kembali setelah tersisa 66,66 kg. Pembelian mentega oleh perusahaan sebanyak 234,84 kg dengan jumlah pemesanan sebanyak 1,53 kali pada bulan November 2012 dan mentega sebaiknya dipesan kembali setelah tersisa 108 kg. 3. Penelitian ini juga melakukan perhitungan dalam menentukan keputusan yang akan diambil oleh perusahaan dengan menggunakan metode pohon keputusan. Perhitungan dengan menggunakan Software QM for Windows dan perhitungan manual telah mendapatkan hasil yang sama yaitu nilai terkecil terdapat pada ekspedisi Galang Tri Manunggal, dimana ekspedisi tersebut yang akan disarankan kepada perusahaan untuk melakukan pengiriman bahan baku dari supplier guna meminimalisir biaya pengiriman. Saran Agar persediaan bahan baku tidak mengalami kelebihan maupun kekurangan stok pada saat melakukan produksi, berikut saran-saran yang penulis berikan kepada PT. Sebastian Citra Indonesia : 1. Sebelum melakukan pembelian bahan baku, sebaiknya perusahaan melakukan peramalan terhadap penjualan Roti O dari setiap outlet yang telah dibuka, sebaiknya perusahaan menggunakan metode Weighted untuk meramalkan penjualan pada outlet Stasiun Kota Jakarta, dan metode Linear Regression pada outlet Stasiun Bandung dan Bandara Husein Sastranegara Bandung karena kedua metode tersebut memiliki tingkat kesalahan peramalan yang paling kecil. 2. Perusahaan sebaiknya menghitung kapan waktu pemesanan yang harus dilakukan agar dapat menghemat biaya dengan mengurangi biaya penyimpanan di gudang sehingga biaya tersebut dapat dialokasikan untuk keperluan biaya lainnya. 3. Untuk menghemat biaya pengiriman bahan baku dari supplier, perusahaan sebaiknya menggunakan ekspedisi Galang Tri Manunggal, dimana biaya pengiriman yang dikeluarkan perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan kedua ekspedisi lainnya, sehingga perusahaan dapat meminimalisir biaya pengiriman bahan baku. REFERENSI Arman, H. N. (2003). Perancanaan dan pengendalian produksi. Jakarta: Penerbit Guna Widya. Freddy, R. (2004). Manajemen persediaan (Aplikasi dalam bidang bisnis). Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada. (2005). Great sales forecast for marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Jay, H. & Barry, R. (2010). Manajemen Operasi (buku 1 edisi 9). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. (2010). Manajemen Operasi (buku 2 edisi 9). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Manahan, T. P. (2004). Manajemen operasional. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Mulyono, S. (2004). Riset operasi (edisi revisi). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Nachrowi, D. & Hardius, U. (2004). Teknik pengambilan keputusan. Jakarta: Penerbit PT. Grasindo. Ridwan, S. S. (2007). Manajemen keuangan 1. Bandung: UNPAR PRESS. Roger, S. (2004). Pengambilan keputusan dalam suatu fungsi operasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Siswanto, (2007). Operations Research (Jilid 2). Jakarta: Penerbit Erlangga. Vincent, G. (2005). Total quality management. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sofjan, A. (2004). Manajemen produksi dan operasi (edisi revisi). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

RIWAYAT PENULIS Yustine lahir di Pemangkat - Kalimantan Barat, tanggal 09 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di School of Business Management Binus University dalam bidang ilmu manajemen pada peminatan entrepreneurship pada tahun 2013.