Journal Review. Mengukur efektivitas kepemimpinan dalam situasi krisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. yang terdiri dari dimensi pengetahuan lingkungan dan sikap terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

Kebijakan Manajemen Risiko

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Ketidakstabilan

BAB 5. SELEKSI & PENEMPATAN KARYAWAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa dekade terakhir telah banyak penelitian dan. perdebatan panjang yang terjadi dalam masyarakat mengenai gender dalam

BAB 3 METODOLOGI. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini secara teknis mengalami kesulitan untuk melakukan sensus

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan teknis keuangan daerah mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: perhatian pada pengikut (House, 1996). Visi, hope/faith, dan altruistic love

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Empati di mahasiswa kedokteran yang terkait dengan kinerja akademik, kompetensi klinis dan jenis kelamin

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN. 1. Model penelitian yang dikembangkan adalah cukup baik (marginal fit)

BAB V HASIL PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu niscaya hidup dalam suatu masyarakat. Hal ini. merupakan kodrat selama manusia hidup di dunia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah

BAB V PENUTUP. 1. Variabel sanksi pajak memperlihatkan pengaruh yang positif dan

Personal characteristic (sdm issues dalam organisasi)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi.

BAB I PENDAHULUAN. kecil, menengah, maupun besar, menjadi semakin ketat dan telah memberikan dampak

BAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga

4 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG GO PUBLIC

Bab III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pegelolaan construction waste untuk mengurangi waste pada

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan kerangka komprehensif bagi eksekutif untuk digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung pada. bagaimana organisasi memanfaatkan sumber daya yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Bandar Betsy PT Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. usahanya di tengah ketatnya persaingan di dunia usaha. Laba yang besar yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. afektif guru SMKN 1 Tasikmalaya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tracey, 2000). Intensi keluar sendiri, bisa dipengaruhi banyak hal mulai

BAB V KESIMPULAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S)

48 Universitas Indonesia

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian dalam penyusunan laporan dengan judul Pengaruh Promosi

BAB I PENDAHULUAN. Zaman semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

memudahkan responden dalam mempelajari kuesioner dan menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan maka pertanyaan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

Lampiran I: Daftar Kuesioner

Soal Jawab untuk Semua Materi 1. Ada dua landasan teori dalam pendekatan akuntansi keprilakuan, yakni pendekatan Normatif ke Deskriptif dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh spiritualitas

BAB V PENUTUP. yang telah dilakukan pada bab sebelumnya adalah: mempengaruhi individu untuk melakukan internalisasi nilai-nilai organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mendorong fenomena dari Information and Communication

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

ABSTRAK. Keywords : Humas, Citra Perusahaan. i Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam. pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap

Sebuah Studi Empirik. Efek dari Visibilitas Pembagian Pengetahuan pada Hubungan Berdasarkan Insentif dalam Sistem Manajemen Pengetahuan Elektronik :

BAB III METODOLOGI. Lama waktu penelitian yang dilakukan yaitu selama kwartal term ajaran baru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB V. PENUTUP. DeLone & McLean (2003) dengan memformulasikan teori dan literatur yang

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

Transkripsi:

Journal Review Mengukur efektivitas kepemimpinan dalam situasi krisis Oleh : Jhon Hardi http://www.jhonhardi.com Abstrak Berdasarkan literatur dan wawancara terhadap para ahli, ditemukan metode pengembangan skala pengukuran baru terhadap efektifitas kepemimpinan yang dinamakan skala C-LEAD. Metode ini berfungsi menilai efektivitas seorang pemimpin dalam menganalisa dan memutuskan masalah krisis terutama yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Pada Studi 1 dan studi 2, melalui ukuran C-LEAD mampu memprediksi pengambilan keputusan yang sulit pada saat krisis dibandingkan melalui cara prosedural. Kemudian pada studi 3, akan mengukur keberhasilan seorang pemimpin dalam mengatasi krisis melalui motivasi dan peran pengambilan keputusan yang bersifat sukarela. Secara keseluruhan, penelitian ini mempromosikan validitas konstruk awal dari skala C-LEAD dan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor yang terlibat dalam krisis kepemimpinan yang efektif. Kata kunci : krisis kepemimpinan, kesehatan dan keselamatan masyarakat, penilaian informasi, pengambilan keputusan

Pendahuluan Pada situasi terjadinya krisis kesehatan dan keselamatan publik, seperti kecelakaan pesawat, angin topan, wabah penyakit menular, atau teroris, dibutuhkan pemimpin yang efektif. Keputusan yang baik harus dilakukan dengan cepat, meskipun harus bertaruh dengan waktu, ketidakpastian, tekanan politik yang terkait dengan krisis (Hannah, Campbell, & Matthews, 2010; Pearson & Clair, 1998). Melakukan penilaian informasi dan membuat keputusan harus dilakukan oleh semua pihak dan merespon terhadap krisis tersebut yaitu mulai dari pejabat senior dari pemerintah pusat serta personil lokal pada area terdampak (Gorge, 2006; Mitroff, 2004).

Dalam atikel ini, disajikan secara teoritis yang diperoleh secara empiris dari kepemimpinan pada situasi krisis yang efektif, keberhasilan pemimpin dalam menilai dan memutuskan krisis melalui skala (C-LEAD).

Sebagai dasar dalam menggunakan skala (C-LEAD) ini perlu dibahas beberapa hal yang terkait yaitu : 1. Kemampuan alami seorang pemimpin krisis 2. Karakteristik pemimpin yang terkait dengan keberhasilan mengatasi krisis 3. Hasil yang terkait dengan keberhasilan mengatasi krisis

1. Kemampuan alami seorang pemimpin krisis Dalam krisis kesehatan dan keselamatan publik, pemimpin dihimbau untuk melakukan tindakan, termasuk mengklarifikasi situasi untuk pihak luar, menyampaikan harapan dan keteguhan untuk umum, dan memberikan motivasi dan koordinasi untuk para pekerja (Mitroff, 2004).

2. Karakteristik pemimpin yang terkait dengan keberhasilan mengatasi krisis Keyakinan seorang pemimpin yang berhasil mengatasi krisis kemungkinan akan didorong oleh beberapa faktor. Menurut Bandura (1986) beberapa faktor itu antara lain pengalaman keberhasilan sebelumnya (experience enactive), persuasi, dan gairah emosional yang akan meningkatkan efektifitas diri seseorang untuk suatu tugas tertentu

3. Hasil yang terkait dengan keberhasilan mengatasi krisis Meskipun motivasi untuk memimpin secara khusus dalam krisis belum dipelajari, kita tahu keberhasilan pemimpin dalam mengatasi krisis cenderung mengerahkan usaha lebih ke arah tindakan dan bertahan ketika menghadapi kesulitan (Bandura, 1997; Intisari, 1987; Hannah et al, 2008).

4. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengembangkan ukuran skala efikasi pemimpin untuk menilai informasi dan membuat keputusan dalam krisis kesehatan dan keselamatan publik, b. Untuk memvalidasi ukuran, c. Menggunakan ukuran untuk mengeksplorasi sifat krisis keampuhan pemimpin.

5. Pengembangan instrumen pemimpin krisis self-efficacy (skala C-LEAD) Item dari skala C-LEAD awalnya dihasilkan melalui review dari penelitian sebelumnya dan wawancara dengan para ahli krisis. Penelitian ini mereview literatur tentang kepemimpinan krisis (misalnya, Bennis, 2004; Boin et al, 2005;. Klann, 2003) untuk mengidentifikasi elemen kunci dari perilaku pemimpin yang efektif untuk memasukkan dalam skala.

6. Studi 1: validitas konstruk awal C-LEAD Penelitian pertama dirancang untuk membangun reliabilitas internal skala itu, Perbandingan utama kami untuk C-LEAD dua karakteristik pemimpin: pemimpin umum self-efficacy dan kesiapan prosedural. Karena C- LEAD adalah khusus untuk mengukur pemimpin dalam krisis.

6.1. Peserta dan prosedur Internet berbasis survei didistribusikan melalui perusahaan administrasi survey. Sampel 161 pria dan 121 wanita kemudian peserta menjawab 9 pertanyaan C-LEAD skala serta tindakan lain pada skala survei. Contoh pertanyaanya adalah (1) "Saya tahu siapa yang harus dihubungi jika saya menerima laporan akan datang krisis, "(2)" Saya mengerti apa peran saya dan tanggung jawab berada dalam krisis, "(3)" Saya sering meninjau rencana tanggapan krisis, "(4)" Saya telah cukup berlatih krisis respon di unit saya, dan lain-lain. Perhitungan dengan skala 7 yaitu dari 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai 7 (Sangat Setuju)

7. Studi 2: Diskriminan validitas skala C-LEAD Tujuan kami dengan studi kedua adalah untuk lebih menguji validitas konstruk dari skala C-LEAD, terutama dalam hal yang diskriminan dan validitas prediktif. Penelitian ini dilengkapi Studi 1 dengan menunjukkan kegunaan relatif dari C-LEAD dalam memprediksi pengambilan keputusan dalam konteks krisis dibandingkan dengan ukuran kepemimpinan umum dan kesiapan krisis prosedural.

7.1. Responden dan prosedur Sebanyak 380 perwakilan dari lebih dari lima belas fungsional yang berbeda daerah dan berbagai tingkat badan tersebut diundang untuk terlibat dalam simulasi selama pengumpulan data. Kami sampel termasuk 85 peserta yang menyelesaikan survei primer, 51 di antaranya juga menyelesaikan ukuran yang relevan pada survei tindak lanjut (Mewakili tingkat 22,4% dan 13,4% respon dari mereka yang diundang, masing-masing). Sampel utama termasuk 31 lakilaki dan 52 perempuan (Dua peserta tidak menunjukkan gender), dengan usia rata-rata 45 tahun. Sampel adalah terdidik, 79,4% memiliki master derajat atau lebih tinggi. Melalui pernyataan (a) apa tahap waspada bagi AS (b) apa yang masyarakat lokal harus lakukan untuk melindungi warga mereka, dan (c) bagaimana lembaga harus menyebarkan informasi dilapangan.

8. Studi 3: Pengembangan kerangka krisis pemimpin Dalam studi 3 ini akan meneliti kemampuan C-LEAD untuk memprediksi hasil baru seperti: motivasi untuk memimpin dalam krisis, peran sukarela dalam pengambilan posisi krisis kepemimpinan, dan akurasi pengambilan keputusan pemimpin. Penelitian ini juga memasukkan variabel perbedaan individu sebagai potensi prediktor keberhasilan krisis pemimpin dan kinerja. Dari temuan ini, kami mengembangkan sebuah kerangka awal darisifat kemanjuran krisis pemimpin

8.1. Peserta dan prosedur Prosedur dari penelitian ini sangat mirip dengan studi 1 akan didistribusikan survei elektronik untuk organisasi pemimpin administrasi melalui perusahaan survei yang sama. Perbedaan utama adalah bahwa kami mengumpulkan data pada dua survei yang dipisahkan oleh sekitar 10 hari a waktunya. Secara total, manajer 300 (67,7% laki-laki) dengan usia rata-rata 42 tahun yang menyelesaikan survei (tingkat tanggapan 37,6% di antara mereka yang diminta khusus untuk penelitian kami). Secara umum,peserta terdidik (74,7% memiliki gelar empat tahun perguruan tinggi atau lebih tinggi), pernah bekerja di bidang yang mereka pilih untuk rata-rata hampir 15 tahun, dan biasanya diawasi antara 5 dan 9 bawahan.

9. General discussion 9.1. Summary of main findings Secara keseluruhan, hasil dari tiga penelitian memberikan bukti kuat bahwa skala C-LEAD adalah dikembangkan melalui kajian literatur dan wawancara dengan orang ahli yang telah berhasil memimpin orang lain selama masa krisis kesehatan dan keamanan. Selanjutnya, validitas konstruk dari skala C-LEAD melalui serangkaian tiga studi yang menggabungkan berbagai perbandingan ukuran.

Dari temuan ini, akan membentuk kerangka penelitian kepemimpinan masa krisis sebagai berikut :

9.2. Keterbatasan dan penelitian di masa depan Salah satu keterbatasan potensi penelitian saat ini berasal dari metode laporan yang digunakan untuk skala C-LEAD berasal dari diri individu dan lainnya dalam studi. Setiap ukuran efektivitas diri adalah dengan sifat yang dilaporkan sendiri, tetapi hal ini meningkatkan kemungkinan diri menjadi bias. Kurangnya hubungan antara C-LEAD dan Skala keinginan Sosial dalam Studi 2 menjadi potensi keterbatasan yang harus ditangani dalam penelitian masa depan

Thank you