LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Tourniquet Swab alkohol Tempat pembuangan yang tajam Jarum EDTA Tempat pembuangan yang kena darah

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Meutia Atika Faradilla ( )

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM 04 METABOLISME & SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI

BM 506 KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM 04 METABOLISME GLUKOSA, TRIGELISERIDA DAN UREA

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) BINAYANTI NAINGGOLAN ( )

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari

METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

LAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba

Praktikum metabolisme glukosa, urea dan trigliserida (Tehnik Spektrofotometri)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, TRIGLISERIDA, DAN UREA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

Soal Latihan UTS Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Laboratorium Biomedik 2011

Laporan praktikum biomedik 3 BM 506 METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER) Kelompok : Melya susanti Sunarti Hari/tanggal

Hasil Doubling Delution Glukosa

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM 4. Metabolisme Glukosa, Urea dan Triglisireda (Teknik Spektrofotometri)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM 4 METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETER) Hari/Tanggal : Kamis/11 Oktober 2012 :

LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yunita Wannur Azah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

LAPORAN PRAKTIKUM 4 BM 506 METABOLISME GLUKOSA,UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEHNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Mitos dan Fakta Kolesterol

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

Hasil Praktikum dan Kesimpulan. Tabel 1a: Urea - Data untuk kaliberasi Doubling Dilution. Konsentrasi Stok Urea = 100 mg/dl

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometri)

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV. : Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

BAB III METODE PENELITIAN

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN PRAKTIKUM 03 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA DENGAN TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM 03 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA DENGAN TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

SOAL LATIHAN UAS MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOMEDIK. Bentuk UAS tahun ini: Ada 3 bagian:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan. mutu dengan menggunakan serum kontrol yang nilainya normal dan abnormal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH Oleh: Martina Hutahaean Ningrum Wahyuni Sukaisi Kamis, 15 Desember 2011 Dasar Teori TRIGLISERIDA Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid. Trigliserida, sebagai komponen utama Very Low Densitiy Lipoprotein (VLDL) dan Kilomikron, memainkan peran penting dalam metaboliisme sebagai sumber energi dan transporter lemak makanan. Trigliserida mengandung lebih dari dua kali energi sebanyak (9 kalori / g atau 38 kj / g) sebagai karbohidrat dan protien Dalam usus usus, trigliserida dibagi menjadi monoacylglycerol dan asam lemak bebas dalam proses yang disebut lipolisis, dengan sekresi lipase dan empedu, yang kemudian pindah ke serap enterosit, sel-sel lapisan usus. Trigliserida yang dibangun di enterosit dari fragmen dan dikemas bersama dengan kolesterol dan protein untuk membentuk kilomikron. Ini adalah dikeluarkan dari sel dan dikumpulkan oleh sistem getah bening dan diangkut ke pembuluh besar dekat jantung sebelum dicampur ke dalam darah. Berbagai jaringan dapat menangkap kilomikron, melepaskan trigliserida untuk digunakan sebagai sumber energi. Sel-sel lemak dan hati dapat mensintesis dan menyimpan trigliserida. Ketika tubuh membutuhkan asam lemak sebagai sumber energi, hormonglukagonsinyal pemecahan trigliserida oleh hormon-sensitif lipase untuk 1

melepaskan asam lemak bebas. Karena otak tidak dapat memanfaatkan asam lemak sebagai sumber energi (kecuali diubah menjadi keton ), dengan gliserol komponen trigliserida dapat dikonversi menjadi glukosa, melalui glikolisis oleh konversi ke fosfat dan kemudian ke gliseraldehidia 3-fosfat, Untuk bahan bakar otak ketika dipecah.sel-sel lemak juga dapat dipecah karena alasan itu, jika kebutuhan otak pernah lebih besar daripada tubuh. Trigliserida tidak dapat melewati membran sel dengan bebas. Enzim khusus pada dinding pembuluh darah yang disebut lipoprotein lipase harus menghancurkan trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak kemudian dapat diambil oleh sel melalui transporter asam lemak (FAT). Berikut pedoman untuk kadar Trigliserida menurut The American Heart Association: Tingkat mg / dl Tingkat mmol / L Interpretasi <150 <1,69 Kisaran normal, risiko rendah 150-199 1.70-2.25 Batas tinggib 200-499 2.26-5.65 Tinggi > 500 > 5,65 Sangat tinggi: risiko tinggi Kadar trigliserid dites setelah puasa 8 sampai 12 jam. Sementara kadar trigliserida tetap tinggi untuk jangka waktu setelah makan. Mengurangi kadar Trigliserida Diet tinggi karbohidrat, dengan karbohidrat akuntansi lebih dari 60% dari total asupan kalori, dapat meningkatkan kadar trigliserida. Telah ditemukan bahwa penduduk di negara-negara Barat tidak mengkonsumsi jumlah yang cukup dari makanan dengan omega-3 untuk menurunkan Trigliserida. Beberapa makanan dapat menurunkan kadar Trigliserida. Selain itu Carnitine memiliki kemampuan menurunkan kadar Trigliserida dalam darah. 2

Carnitine Carnitine atau yang juga dikenal dengan L-carnitine adalah campuran amonium yang disintesis dari lysine asam amino dan methionine dalam liver dan ginjal. Kandungan Carnitine tertinggi dapat ditemukan dalam daging merah dan susu serta kacangkacangan. L-carnitine membantu konsumsi dan pembuangan zat lemak di dalam tubuh karena L-carnitine bertanggung jawab untuk mentransfer zat lemak dari cytosol ke dalam mitokondria sehingga banyak diproduksi sebagai suplemen nutrisi. L-carnitine disebut juga sebagai vitamin Bt. Spektrofotometer Spektrofotometer adalah fotometer (alat untuk mengukur intensitas cahaya) yang dapat mengukur intensitas sebagai fungsi dari panjang gelombang sumber cahaya. Fitur penting dari spektrofotometer adalah bandwidth dan jangkauan spektral linier atau pengukuran penyerapan reflektansi. Sebuah spektrofotometer umumnya digunakan untuk pengukuran transmitansi atau reflektansi dari solusi, padatan transparan atau buram, seperti kaca dipoles, atau gas. Namun mereka juga dapat dirancang untuk mengukur difusivitas pada salah satu rentang cahaya yang terdaftar yang biasanya mencakup sekitar 200nm - 2500nm menggunakan kontrol yang berbeda dan kalibrasi. Dalam rentang ini cahaya, kalibrasi diperlukan pada mesin dengan menggunakan standar yang bervariasi dalam Jenis tergantung pada panjang gelombang dari penentuan fotometrik. Tujuan Penelitian Mengetahui efek susu kedelai terhadap kadar trigliserida darah Menganalisa hasil serapan kadar trigliserida sebelum dan sesudah diberi susu kedelai Masalah Penelitian Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada penurunan kadar trigliserida setelah diberi susu kedelai 3

Hipotesa Ho = ada perbedaan kadar trigliserida sebelum dan sesudah diberi susu kedelai Ha = tidak ada perbedaan kadar trigliserida sebelum dan sesudah diberi susu kedelai Alat dan Bahan - kit pemeriksaan trigliserida - mikrosentrifus - tabung mikrosentrifus 1,5 ml - waterbath 37 C - pipet otomatik 10 100 µl; 1000 µl - tabung reaksi dan rak - tabung kuvet - spektrofotometer - torniquet - spuit 3 cc - sampel (plasma) Persiapan spesimen Darah yang diambil berasal dari praktikan (mahasiswa) dan relawan lain dengan diet tinggi kolesterol sebelumnya. Kemudian 2 mahasiswa ditetapkan sebagai kontrol dan 2 mahasiswa lain diberi perlakuan dengan minum susu kedelai masing-masing sebanyak 1 liter Setelah pengambilan darah subjek dibebaskan untuk memakan apapun, namun 2 orang subjek dengan perlakuan diminta untuk meminum susu kedelai masingmasing sebanyak 1 liter. Setelah 2 jam diambil kembali darah dari para subjek. Cara Kerja 1. Subjek terdiri dari 4 orang yang sehari sebelumnya telah diusahakan untuk menjadi hiperlipidemia dengan mengkonsumsi makanan tinggi lemak (pizza, udang) 4

2. Darah pertama diambil pada pukul 08.00 wib. 3. Darah diambil dari keempat subjek sebanyak masing-masing 1 ml, lalu dimasukkan kedalam tabung microsentrifuge berisi EDTA. Lalu darah disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 3 menit. 4. Lalu siapkan tabung reaksi masing-masing untuk blanko dan standar lalu masingmasing diisi dengan reagen kit R2 dengan volume 1000 µl; dan pada standar ditambahkan standar trigliserida sebanyak 10 µl. 5. 4 tabung reaksi untuk standar kemudian dimasukkan reagen kit R2 dengan volume 1000 µl, lalu masing-masing diberi supernatan (plasma) dengan volume 10 µl. Blanko Standar Sampel Reagen kit R2 1 ml 1 ml 1 ml Standard - 10 µl - Spesimen - - 10 µl 6. Ke-6 tabung (blanko, standar, dan 4 sampel) dipanaskan pada waterbath dengan suhu 37 C selama 5 menit. 7. Lalu setelah itu masukkan sediaan kedalam kuvet untuk dilakukan pengukuran menggunakan spektrofotometer. 8. Kemudian 2 orang subjek sebagai sampel utama dan 2 orang subjek lain sebagai kontrol. 2 subjek sampel utama diberikan minum susu kedelai sebanyak 1 liter. 9. Ditunggu selama 2 jam 10. Setelah itu darah keempat subjek diambil kembali sebanyak 1 ml, lalu dimasukkan kedalam tabung mikrosentrifuge berisi EDTA. Lalu darah disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 3 menit. 11. Lalu siapkan tabung reaksi masing-masing untuk blanko dan standar lalu masingmasing diisi dengan reagen kit R2 dengan volume 1000 µl; dan pada standar ditambahkan standar trigliserida sebanyak 10 µl. 12. 4 tabung reaksi untuk standar kemudian dimasukkan reagen kit R2 dengan volume 1000 µl, lalu masing-masing diberi supernatan (plasma) dengan volume 10 µl. 5

13. Ke-6 tabung (blanko, standar, dan 4 sampel) dipanaskan pada waterbath dengan suhu 37 C selama 5 menit. 14. Lalu setelah itu masukkan sediaan kedalam kuvet untuk dilakukan pengukuran menggunakan spektrofotometer. 15. Panjang gelombang yang digunakan adalah 530 nm. 16. Konsentrasi standar trigliserida adalah 200 mg/ml 17. Lakukan pengukuran masing-masing konsentrasi sampel menggunakan konsentrasi standar trigliserida. Hasil Pemeriksaan Hasil pemeriksaan spektrofotometer pada keempat subjek adalah sebagai berikut. Tanpa susu kedelai Minum susu kedelai Standar Retno Martina Ningrum Fika Jam 08.00 0,267 0,166 0,143 0,071 0,087 Jam 10.00 0,318 0,255 0,220 0,097 0,164 0.3 Hasil Pemeriksaan Trigliserida Sebelum dan Sesudah Perlakuan (λ = 530 nm) 0.25 0.2 Absorbansi 0.15 Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan 0.1 0.05 0 Eno Tina Ningrum Vika Kontrol Diberi Perlakuan 6

Hasil perhitungan konsentrasi trigliserida pada keempat subjek Tanpa susu kedelai Minum susu kedelai Retno Martina Ningrum Fika Jam 08.00 124,345 mg/dl 107,200 mg/dl 53,180 mg/dl 65,168 mg/dl Jam 10.00 160,380 mg/dl 138,36 mg/dl 61,010 mg/dl 103,140 mg/dl 180 Hasil Pemeriksaan Trigliserida Sebelum dan Sesudah Perlakuan (λ = 530 nm) 160 Konsentrasi Trigliserid (mg/dl) 140 120 100 80 60 40 Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan 20 0 Eno Tina Ningrum Vika Pembahasan Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa kadar trigliserida pada keempat subjek bervariasi. Subjek Eno dan Tina memiliki kadar trigliserida yang cukup tinggi dan berbeda jauh dengan subjek Ningrum dan Vika, baik pada waktu pemeriksaan darah pertama, maupun pada pemeriksaan darah yang kedua. 7

Setelah dilakukan perlakuan tertentu dengan meminum susu kedelai pada kedua subjek Ningrum dan Vika, malah terjadi peningkatan kadar trigliserida pada keduanya, meskipun tetap berbeda jauh dari Eno dan Tina. Dari hasil-hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis sebelumnya tentang ada perbedaan kadar trigliserida sebelum dan sesudah diberi susu kedelai tidaklah terbukti. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain: Meskipun sudah diatur makanan yang akan dimakan oleh subjek sehari sebelumnya, namun kadar trigliserida dalam darah tidaklah bergantung pada diet sehari saja. Jadi, faktor diet keseharian sebelum dilakukan pemeriksaan pada subjek sangat berpengaruh pada pola diet subjek selama ini. Carnitine sendiri dalam susu kedelai tidaklah dalam sehari bisa mempengaruhi penurunan kadar trigliserida darah. Dibutuhkan waktu yang lama dan pemberian susu kedelai yang konstan serta pengaturan diet yang benar untuk mendapatkan hasil berupa penurunan kadar trigliserida darah. Karena dari sejumlah penelitian pada hewan coba juga menunjukkan waktu sekitar 4 8 minggu agar susu kedelai memperlihatkan hasil. Faktor metabolisme masing-masing orang berbeda, jadi metabolisme protein dan lemak pada keempat subjek tidaklah sama atau seragam, sehingga hal ini juga mempengaruhi hasil pemeriksaan. Naiknya kadar trigliserida mungkin disebabkan lemak yang sehari sebelumnya diatur dalam pola makan, masih dalam proses metabolismenya mengingat metabolsme lemak membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan metabolisme glukosa yang rata-rata membutuhkan waktu ± 2 jam. Saran Dibutuhkan waktu yang lebih lama dan penyusunan metode pemeriksaan yang lebih sistematis untuk dapat membuktikan hipotesa penelitian ini. Perlunya penyeragaman (homogen) subjek, baik dari pola diet, kemampuan metabolisme, berat badan, yang nantinya akan mempengaruhi hasil penelitian. 8

Referensi 1. Lau, E. Healthy Express super sehat dalam 2 minggu. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2009 2. Kurtanti. Metabolisme. Dilihat pada : http://staff.ui.ac.id/internal/139903001/material/metabolisme.ppt 9