PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP)"

Transkripsi

1 PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP) I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah. 2. Menginterpretasikan hasil laboratorium yang diperoleh. II. PRINSIP PERCOBAAN Kolesterol total ditetapkan langsung di dalam plasma atau serum dengan satu sisi reaksi dimana ester kolesterol dihidrolisis, gugus 3-OH kolesterol dioksidasi, kemudian hydrogen peroksida yang merupakan salah satu hasil reaksi ditetapkan secara enzimatis. Ester kolesterol + H 2 0 Kolesterol esterase Kolesteroloksidase Kolesterol + O 2 kolestenon + H 2 O 2 kolesterol + asam-asamlemak peroksidase 2 H 2 O 2 + fenol + 4-aminoantipyrine quinoneimine + H 2 0 Absorbansi warna diukur pada panjang gelombang 500nm III. TEORI Kolesterol atau yang disebut juga dengan lemak tak jenuh merupakan substansi seperti lilin yang warnanya putih, kolesterol secara alami sudah ada dalam tubuh kita. Hati adalah yang memproduksi kolesterol, kolesteorol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga untuk membuat hormonhormon tertentu. Sebenarnya tubuh manusia sudah bisa menghasilkan kolesterol sendiri, namun karena manusia mengkonsumsi makan-makanan yang

2 mengandung lemak sehingga menyebabkan seseorang kadar lemak dalam tubuhnya sangat berlebih.penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah merupakan penyakit yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang berlebihan dalam darah. Hal itubisa terjadi karena kolesterol yang berlebih akan membentuk bekuan dan plak yang akan menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung yang akan menyebabkan serangan jantung, dan ke otak akan menyebabkan stroke. Jadi agar terhindar dari serangan jantung sangat disarankan untuk mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh kita. Jika seseorang pernah mengalami serangan jantung atau pembedahan baypass,kadar kolesterolnya harus diperiksa secara rutin. dengan menjaga kolesterol agar tetap wajar merupakan jaminan terbaik untuk terhindar dari penyumbatan pembuluh darah arteri. Kadar kolesterol sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu: Kolesterol HDL singkatan dari High-Density Lipoprotein, HDL adalah kolesterol baik karena mempunyai kemampuan untuk membersihkan pembuluh darah arteri. Kolesterol LDL singkatan dari Low-Density Lipoprotein, LDL adalah kolesterol jahat yang membuat endapan dan menyumbat pembuluhdarah arteri (Ridwanaz, 2010 ) Kolesterol adalah lemak yang sebagian besar dibentuk oleh tubuh sendiri terutama di dalam hati. Fungsi kolesterol adalah sebagai bahan pembentuk berbagai jenis hormonsteroid antara lain hormon estrogen,progesteron, dan androgen. Juga merupakan prvitamin D yang terdapat di jaringan bawah kulit. Dengan pertolongan sinar matahari, terutama sinar ultravioletnya, pro vitamin D itu diubah menjadi vitamin D. Fungsi

3 kolesterol berikutnya adalah sebagai bahan pembentuk asam empedu dangaram empedu. Bila kadar kolesterol dalam darah tinggi dapat menyebabkan timbulnya atherosklerosis yaitu kolesterol mengendap di dinding pembuluh darah membentuk plak, sehingga saluran darah menyempit dan mengeras lama-lama terjadi penyumbatan. Apabila penyumbatan terjadi di pembuluh nadi yang mensuplai darah ke dinding jantung maka menyebabkan penyakit jantung koroner (Soeharto, 2004). Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat,termasuk trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Kategori kadarkolesterol total: Normal < 200 mg/dl, Batas tinggi mg/dl,tinggi <240 mg/dl (Soeharto, 2004). Hiperlipidemia Yang dimaksud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2 yaitu: Hiperlipidemia Primer Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit). Hiperlipidermia Sekunder Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misal : diabetes mellitus, gangguan tiroid,penyakit

4 hepar, dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunderbersifat reversible ( berulang ) (Fredrickson, 1967). Berdasarkan fenotip lipoproteinnya hiperlipidemia primer dibedakan berdasarkan 6 tipe. Fraksi lipoprotein Lipid utama yang Tipe Sinonim utama yang meningkat meningkat I Hiperkilomkronemia Kilomikron Trigliserid II A Hiperbetalipoprotenemia LDL Kolesterol II B Hiper-β & pra-β-lpp LDL dan VDL Kolesterol dan lipoprotenemia trigliserid III Hiper broad band LPPemia IDL Trigliserid dan IV Hoperpralipoprooteinemia VLDL kolesterol V Hiperprabetalipoproteinem VLDL dan Trigliserid ia kilomikron Trigliserid dan kilomikron (Fredrickson, 1967)

5 Kolesterol merupakan substansi lemak, yang secara normal dibentuk di dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di hati dari lemak makanan. Kolesterol memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel tubuh(antara lain produksi hormon). Kolesterol darah dapat dibagi menjadi 2 bagian utama: kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol jahat dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)yang dikenal sebagai kolesterol baik. LDL membawa kolesterol dari hatike sel, dan HDL berperan membawa kolesterol dari sel ke hati(satriaperwira, 2008 ). Kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan munculnya atherosclerosis(pengerasan dinding pembuluh darah arteri) dan penimbunan plak didinding pembuluh darah. Hal ini dihubungkan dengan penngkatan risikopenyakit akibat gangguan pembuluh darah (misalnya: penyakit jantungkoroner, stroke, gangguan pembuluh darah tepi) (Satriaperwira, 2008 ). Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor penyebab kadar kolesterol yang tinggi adalah genetic,diet tinggi lemak, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok. Merokok meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat puladisebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan (misalnya: steroid atau pil kontrasepsi) (Satriaperwira, 2008 ).

6 IV. ALAT DAN BAHAN Alat 1. Spektrometer 2. Kuvet 3. Pipet piston 4. Sentrifuga 5. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi 6. Spuit 3ml

7 Bahan 1. Serum, plasma-heparin atau EDTA 2. Alkohol 70% Reagensia mengandung: 1. Reagen : 4-aminoantipyrin 0.30 mmol/l Phenol 6 mmol/l Peroksidase >0.5 U/ml Kolesterol esterase > 0.15 U/ml Kolesterol oksidase > 0.1 U/ml Pipes buffer 80 mmol/l ; ph Standard: Kolesterol 5.17 mmol/l (200 mg/dl) Persiapan dan stabilitas larutan: 1. Reagen: Larutan siap untuk digunakan. Reagen ini stabil sampai waktu kadaluarsa bila disimpan pada 2-8 C, tidak terkontaminasi dan terlindung dari cahaya langsung. 2. Standar: Larutan siap untuk digunakan. Larutan standar stabil sampai waktu kadaluarsa bila disimpan pada 2-8 C

8 V. PROSEDUR Ke dalam kuvet dipipetkan : Blangko Reagen (µl) Standar (µl) Sampel (µl) Aquadest Standar Sampel Reagen Dicampurkan dan diinkubasikan selama 10 menit pada suhu ruangan. Kemudian baca absorbansi sampel (A sampel ) terhadap BR pada panjang gelombang 500 nm. Diencerkan 0.1ml sampel dengan 0.2ml larutan NaCl 0.9% jika hasil melebihi 1000mg/dl (25.9mmol/I) Setelah itu dihitung konsentrasi kolesterol dalam sampel, dengan persamaan: C kolesterol = Asampel x 200 mg/dl Astandar C kolesterol = Asampel Astandar x 5.17mmol/I Percobaan ini dilakukan secara triplo.

9 VI. DATA PENGAMATAN Kelompo k Blanko (A) Standar d Sampel I (A) Sampel II (A) Sampel III (A) Rata-rata (A) (A) I 0,000 0,762 0,328 0,366 0,591 0,428 II 0,000 0,762 0,943 0,937 0,939 0,940 III 0,000 0,762 0,191 0,110 0,632 0,311 Perhitungan Kelompok Konsentrasi Konsentrasi mg/100ml Mmol/l (mmol/l) (mg/dl) (553X A sampel) (14.3X A sampel) I 0,428/0,762 0,428/0,726 X C= 553 X 0,428 C=14,3 X 0,428 X =236,68 =6,12 = 2,90 = 110,236 II 0,940/0,762 X 0,9401/0,762 X C= 553 X 0,940 C=14,3 X 0,440 5, = 519,82 = 13,442 =6,38 =246,72 III 0,311/0,762 X 0,311/0,762 X200 C= 553 X C= 14,3 X0,311 5,17 = 81,63 = 171,98 = 4,45 =2,11

10 VII. PEMBAHASAN Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus.. Tubuh manusia dan hewan yang normal akan berusaha memelihara konsentrasi plasma kolesterol dengan cara mengatur sintesis dan ekskresi kolesterol. Kolesterol yang melebihi kebutuhan tubuh akan dieliminir melalui empedu, tetapi walapun begitu jika pasok kolesterol dari makanan berlebih yang akhirnya melebihi kebutuhan tubuh, maka akan berakibat kurang baik bagi tubuh dan dapat menimbulkan berbagai gangguan fisiologi seperti artherosklerosis yang manifestasinya dapat menjadi penyakit jantung koroner atau stroke. Pada praktikum kimia klinik pertemuan ketiga adalah menentukan kadar kolesterol pada darah. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah, kemudian mahasiswa dapat menginterprestasikan hasil laboratorium yang diperoleh.

11 Pada manusia, 60-70% diangkut oleh LDL, 20-35% oleh HDL dan 5-12% ole VDL. Maka dari itu, praktikan ingin mengetahui seberapa banyakkah kolesterol di dalam darah manusia, yakni dengan cara pemeriksaan kolesterol pada sampel darah tertentu. Preparasi pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara mempersiapkan segala alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum ini diantaranya yaitu sampel darah. Adapun sampel darah yang akan digunakan disimpan di dalam tabung darah khusus. Dalam pelaksanaannya harus dengan hati-hati agar darah tidak terkontaminasi oleh zat lain, sehingga tidak akan mengganggu dalam hal pemeriksaan. Serum merupakan darah yang telah dipisahkan dari sel-sel darah merah dan zat-zat koagulan serta biasanya berwarna kuning pucat. Larutan reagen merupakan campuran dari beberapa enzim yang dapat mengubah kolesterol menjadi suatu senyawa berwarna sehingga dapat dideteksi oleh spektrofotometri UV-Vis. Pada proses pengambilan larutan, yaitu aquadest, reagen, dan sampel dilakukan dengan menggunakan mikropipet (pipet piston). Hal ini disebabkan jumlah larutan yang diambil sangat sedikit (10 μl). Sebelum pipet piston digunakan, bagian atas pipet yang disebut thumb knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet. Setelah itu tip bersih dimasukkan ke dalam nozzle / ujung pipet piston sampai pas (tidak jatuh). Thumb knob ditekan sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi karena cairan yang terambil akan lebih besar daripada jumlah yang sebenarnya. Setelah itu, tip dimasukkan ke dalam cairan sedalam 3-4 mm karena jika kurang dari nilai tersebut dikhawatirkan cairan tidak terambil sempurna (ada gelembung udara yang terambil), sedangkan jika lebih

12 dari nilai tersebut dikhawatirkan terdapat kontaminan dari tip pipet. Selanjutnya pipet ditahan dalam posisi vertikal kemudian tekanan dari thumb knob dilepaskan sehingga cairan masuk ke tip. Ujung tip dipindahkan ke dalam kuvet. Untuk mengeluarkan cairannya, thumb knob ditekan sampai hambatan kedua / second stop atau ditekan semaksimal mungkin sehingga semua cairan keluar dari ujung tip. Pipet piston digunakan dalam percobaan ini karena memiliki ketelitian, sensitivitas, dan spesifisitas yang tinggi bila dibandingkan dengan pipet gelas. Pada kuvet blanko, setelah dimasukkan aquadest dan larutan reagent, kuvet digoyang agar larutan tercampur secara sempurna. Setelah itu kuvet diinkubasikan pada suhu ruang yaitu 27 o C selama 10 menit. Proses inkubasi ini bertujuan memberikan waktu untuk terjadinya reaksi antara kedua larutan dalam campuran tersebut. Inkubasi ini juga dilakukan untuk kuvet standar dan kuvet sampel. Pengukuran blanko perlu dilakukan karena dikhawatirkan terjadi perubahan reagen pada saat inkubasi dan memberikan serapan pada panjang gelombang pengukuran. Saat proses inkubasi, terjadi reaksi antara reagen dengan kolesterol yang terdapat pada larutan standar dan sampel. Setelah diinkubasi, kedua larutan yang tadinya berwarna bening dalam masing-masing kuvet berubah menjadi warna merah rosa. Warna merah tersebut menandakan telah terjadinya reaksi antara enzim dengan kolesterol. Warna merah tersebut berasal dari senyawa quinoneimine, yang merupakan hasil reaksi antara reagen dan kolesterol. Reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut :

13 Perubahan warna (menjadi berwarna merah) diperlukan agar campuran larutan dapat diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, khususnya dengan sinar visibel. Quinoeimine akan terukur absorbansinya pada panjang gelombang 546 nm dan nilai absorbansi tersebut sebanding dengan kadar kolesterol dalam darah. Setelah inkubasi selesai, masing-masing larutan blanko, standard dan sampel diukur absorbansinya dengan spektrofotometer. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 546 nm yang merupakan panjang gelombang maksimum untuk quinoeimine. Untuk larutan sampel, pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali (triplo) agar kesalahan pada saat pengukuran dapat dihindari sehingga hasilnya lebih akurat. Ketiga hasil yang didapat dirata-ratakan dan dihitung kadar kolesterol dalam sampel. Larutan blanko yang sudah dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian disimpan (inkubasi) selama 10 menit minimal pada suhu ruangan (15-25 o C). Blanko yang sudah disimpan kemudian diperiksa oleh instrumen spektofotometri untuk mengetahui panjang gelombang (λ) yang nantinya akan digunakan dalam pemeriksaan sampel. Absorbansi yang diperoleh pada saat pengukuran larutan sampel adalah 0,328 ; 0,366 ; dan 0,591. Rata-rata absorbansi larutan sampel adalah 0,28. Sedangkan absorbansi larutan standar adalah 0,762. Karena larutan blanko memberikan absorbansi yaitu 0,001 maka absorbansi masing-masing sampel dan standar dikurangi dengan nilai absorbansi blanko agar diperoleh absorbansi sampel dan standar yang

14 sebenarnya. Nilai dari kedua absorbansi tersebut dapat digunakan untuk menghitung kadar kolesterol dalam sampel dengan menggunakan rumus : [ ] [ ] Konsentrasi kolesterol standar (normal) adalah dibawah 200 mg/dl. Nilai konsentrasi kolesterol dalam sampel yang diperoleh dari perhitungan sebesar 112,34 mg/dl. Nilai tersebut merupakan nilai standar buat normal Penentuan kadar kolesterol dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya yakni mempersiapkan larutan baku pembanding (standar) atau biasa kita kenal sebagai larutan Blanko. Larutan blanko diambil dari reagen kit kolesterol untuk perbandingan sampel dengan larutan baku standar. Setelah itu lalu masuk ke dalam perlakuan sampel darah yang akan digunakan dalam pemeriksaan kali ini. Sampel terbaik adalah serum. Kolesterol dalam serum stabil selama 1 minggu pada suhu kamar (18-30 o C) dan 6 bulan pada keadaan beku. Adapun nilai kolestrol yang normal pada tubuh manusia yakni < 200 ml/dl. Seperti halnya pada larutan blanko, sampel darah dimasukkan kedalam tabung reaksi menggunakan clinipette sebanyak 10 µl kemudian masukkan reagen glukosa sebanyak 1,0 µl setelah itu sample di inkubasi selama 10 menit. Setelah penambahan reagen pada sampel terbentuk larutan berwarna merah muda (pink). Sampel yang sudah di inkubasi kemudian di uji menggunakan Spektrofotometer untuk mengetahui panjang gelombang (λ) dan absorban pada sampel.

15 Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sampel, tahapan selanjutnya yakni dengan melakukan perhitungan nilai absorban standard dan nilai absorban sampel dengan konsentrasi standar. Hal ini dilakukan agar nilai kolesterol dalam sampel dapat diketahui. Perhitungan nilai konsentrasi kolesterol dapat dilakukan dengan menggunakan rumus, yakni : C sampel = x C standar Adapun nilai konsentrasi kolesterol dalam darah (serum) yang didapat adalah sebesar 112,34 mg/dl. VIII. KESIMPULAN Daripada percobaan yang dilakukan,didapati konsentrasi kolestrol dalam sampel adalah 2,90 mmol/l dan 112,43 mg/dl manakala konsentrasi kolestrol dalam sampel dengan panjang gelombang 500 nm adalah 236,68 mg/100ml dan 6,12 mmol/l.pasien didapati pada tahap perbatasan.pasien untuk pemeriksaan kolestrol dalam darah telah disiapkan dan data telah diintepretasikan.

16 DAFTAR PUSTAKA Fridrickson.1967.Hyperlipidemia. s.php?isi_choless=hiperlipid (akses tanggal 30 maret 2013 Ridwanaz Pengertian kolesterol. ridwanaz.com/kesehatan/pengertian-kolesterol/akses tanggal(30 Maret 2013) Satriaperwira Patofisiologi Pembentukan Plaque from various sources. (akses tanggal 31 maret 2012) Soeharto, I Serangan Jantung dan Stoke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total 86 Lampiran Prosedur penentuan lipid serum ) Prosedur analisis kolesterol total Kolesterol total ditentukan dengan metode enzim cholesterol oxidasepaminophenozone (CHODPAP). Prinsip uji Kolesterol dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: 157008009) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 TEMPAT : LABORATORIUM TERPADU LANTAI 2 UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700811) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Darah Darah merupakan komponen asensial mahluk hidup, mulai dari binatang primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam pembuluh

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PEROAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL Hari/ Tanggal Percobaan : Selasa/ 22 Maret 2011 Golongan/ Kelas : II/ FKK 2009 Dosen Jaga : Muthi Ikawati, M.Sc., Apt.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. Bahan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700824) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH Oleh: Martina Hutahaean Ningrum Wahyuni Sukaisi Kamis, 15 Desember 2011 Dasar Teori TRIGLISERIDA Gliserida

Lebih terperinci

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol Kolesterol ( C 27 H 45 OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam lemak hewani / minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar disintesiskan

Lebih terperinci

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA Ratih Hardisari 1, Binti Koiriyah 2* 1,2 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jln. Ngadinegaran MJ III/62

Lebih terperinci

Tourniquet Swab alkohol Tempat pembuangan yang tajam Jarum EDTA Tempat pembuangan yang kena darah

Tourniquet Swab alkohol Tempat pembuangan yang tajam Jarum EDTA Tempat pembuangan yang kena darah PRAKTIKUM 4 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Oleh: Henny E. S. Ompusunggu dan Yulia Fitri Ghazali Hari/Tanggal/Jam Praktikum : Kamis/ 11 Oktober 2012/ 12.00 WIB I.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( ) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Dinno Rilando (157008006) Tanggal Praktikum : 14 April 2016 Tujuan Praktikum : Yuliandriani Wannur (157008004)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Deninisi Kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi bisa diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL MEDAN, 15 DESEMBER 2011 DITA HASNI MUSTHARI LILY 1.1.Tujuan: latihan membuat hipotesis

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) BINAYANTI NAINGGOLAN ( )

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) BINAYANTI NAINGGOLAN ( ) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA : RAHMIWITA (157008005) Tanggal Praktikum : 14 April 2016 BINAYANTI NAINGGOLAN (157008008) Tujuan Praktikum 1. Mampu

Lebih terperinci

Mitos dan Fakta Kolesterol

Mitos dan Fakta Kolesterol Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : T.M. Reza Syahputra Henny Gusvina Batubara Tgl Praktikum : 14 April 2016 Tujuan Praktikum : 1. Mengerti prinsip-prinsip

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 04 METABOLISME & SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM 04 METABOLISME & SPEKTROFOTOMETRI LAPORAN PRAKTIKUM 04 METABOLISME & SPEKTROFOTOMETRI Nama : Ayu elvana & Jekson Martiar Siahaan Tanggal praktikum : 11 Oktober 2012 Kelompok : Siang (12.00-15.00) Tujuan Praktikum : Mahasiswa memahami cara

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Meutia Atika Faradilla ( )

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Meutia Atika Faradilla ( ) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Hadiyatur Rahma (147008004) Tanggal Praktikum : 10 Maret 2015 Tujuan Praktikum : Meutia Atika Faradilla (147008014)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian analitik Jenis Penelitian yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang sebenarnya memerlukan sejumlah lemak bagi tubuhnya untuk

Lebih terperinci

Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 11 Oktober 2012 Nama Praktikan : Rica Vera Br. Tarigan dan Yulia Fitri Djaribun

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang utama 1.Masalah kesehatan yang timbul akibat stoke sangat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : dewi maya sarah Tanggal Praktikum : 10Maret2015 Tujuan Praktikum : i) Mengerti prinsip prinsip dasar mengenai

Lebih terperinci

METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER)

METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER) Laporan praktikum biomedik 3 BM 506 METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER) Kelompok : Melya susanti Sunarti Hari/tanggal : Selasa, 17 maret 2015 TUJUAN PRAKTIKUM i) Mengerti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lemak Lemak adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, lemaktidak larut dalam

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 BAB V KOLESTEROL TINGGI Kolesterol selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi dapat diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada pembuluh darah arteri koroner yang terdapat di jantung, yaitu terjadinya penyempitan dan penyumbatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri) LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri) Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 17 Oktober 2013 Nama Mahasiswa : 1. Nita Andriani Lubis 2. Maya Anjelir Antika Tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasca Menopause Wanita mempunyai masa kehidupan seksual dimana banyak folikel primodial tumbuh menjadi folikel vesicular setiap siklus seksual, dan akhirnya hampir semua ovum

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Hadiyatur Rahma (147008004) Meutia Atika Faradilla (147008014) Tanggal Praktikum : 10 Maret 2015 Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer)

Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer) Nama : Kirana Patrolina Sihombing : Zakirullah Syafei Tanggal praktikum : 10 Maret 2015 Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer) Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur Praktikan : 1. Yeni Vera 2. Leo Pardon Sipayung 3. Taya Elsa Savista Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP) A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP) DASAR TEORI Penggolongan lipida, dibagi golongan besar : 1. Lipid sederhana : lemak/ gliserida,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat modern cenderung hidup dengan tingkat stres tinggi karena kesibukan dan tuntutan menciptakan kinerja prima agar dapat bersaing di era globalisasi, sehingga

Lebih terperinci

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Atri Gustiana Gultom (147008017) Nini Chairani (147008021) Tanggal Praktikum : 11 Maret 2015 Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dislipidemia A.1. Definisi Dislipidemia ialah suatu kelainan salah satu atau keseluruhan metabolisme lipid yang dapat berupa peningkatan ataupun penurunan profil lipid, meliputi

Lebih terperinci

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Atri Gustiana Gultom (147008017) Nini Chairani (147008021) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pesatnya kemajuan teknologi telah banyak membawa perubahan pada pola hidup masyarakat secara global termasuk dalam hal pola makan. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dislipidemia Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol dengan atau tanpa peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Hiperlipidemia

Lebih terperinci

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Tujuan: i) Mengerti prinsip prinsip dasar mengenai teknik spektofotometri (yaitu prinsip dasar alatnya, kuvet, standard, blanko, serta Hukum Beer-Lambert dll). ii) Latihan pembuatan

Lebih terperinci

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Tujuan: i) Mengerti prinsip prinsip dasar mengenai teknik spektofotometri (yaitu prinsip dasar alatnya, kuvet, standard, blanko, serta

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : SERI RAYANI (78) T BARLIAN Tgl Praktikum : Oktober Tujuan Praktikum :. Memahami pengertian dan fungsi spektrofotometri.

Lebih terperinci

LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yunita Wannur Azah

LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yunita Wannur Azah LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama Praktikan : Sri Wulandari Yunita Wannur Azah Tanggal : 10 maret 2015 Tujuan Pratikum : 1. Mengerti prinsip-prinsip

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, TRIGLISERIDA, DAN UREA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, TRIGLISERIDA, DAN UREA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, TRIGLISERIDA, DAN UREA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA : Muhammad Yunus, Yuni Rahmayanti, Ferry Prawira Gurusinga GRUP : Siang (13.00-16.00) HARI & TANGGAL : Kamis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak plasma. Beberapa kelainan fraksi lemak yang utama adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensi Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi. Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Penyakit Jantung Koroner ( PJK ) Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan / penghambatan pembuluh darah arteri yang mengalirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat telah banyak dilakukan. Perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan ini menyebabkan peningkatan kadar total

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI NAMA PRAKTIKAN : Ramadhan Bestari Melviana Lubis GRUP PRAKTIKAN : Grup Pagi (8.-.) KELOMPOK : HARI/TGL. PRAKTIKUM : Kamis, Oktober I. TUJUAN PRAKTIKUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Komponen lipid utama yang dapat

Lebih terperinci

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini, membuat masyarakat terbiasa dengan segala sesuatu yang serba instant, terutama dalam hal makanan. Hal ini terlukiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah koroner, yang terutama disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini di seluruh dunia termasuk Indonesia kecenderungan penyakit mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya globalisasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Energi dibutuhkan oleh manusia dalam melakukan aktiftasnya. Energi didapatkan dari makanan sehari-hari yang dikonsumsi. Sebagai sumber energi, lemak memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid plasma darah. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke didefinisikan sebagai suatu manifestasi klinis gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit neurologis. Definisi lain lebih mementingkan defisit neurologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Batasan Masalah C. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Batasan Masalah C. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Agar hasil pemeriksaan laboratorium akurat dan dapat dipercaya harus dilakukan

Lebih terperinci

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Tujuan: i) Mengerti prinsip prinsip dasar teknik spektofotometri (yaitu prinsip dasar alatnya, kuvet, standard, blanko, serta Hukum

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV. : Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV. : Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri) LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV Nama : Amirul Hadi Ichwan Alamsyah Lubis Group : Pagi ( 08.00 12.00 Wib ) Judul Praktikum : Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri) Tgl Praktikum

Lebih terperinci

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI ISOLASI TOTAL DNA TUMBUHAN DENGAN KIT EKSTRAKSI DNA PHYTOPURE Halaman : 1 dari 5 1. RUANG LINGKUP Metode ini digunakan untuk mengisolasi DNA dari sampel jaringan tumbuhan, dapat dari daun, akar, batang,

Lebih terperinci

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba 13 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Pebruari 2008 sampai dengan Mei 2008 di Laboratorium Hewan SEAFAST IPB dan Laboratorium Anatomi Fisiologi dan Farmakologi

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) 1 PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric) A. Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar kalsium darah dengan metode CPC photometric. 2. Mahasiswa akan dapat menganalisis

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI NAMA PRAKTIKAN : Ramadhan Bestari Melviana Lubis GRUP PRAKTIKAN : Grup Pagi (8.-.) KELOMPOK : HARI/TGL. PRAKTIKUM : Kamis, Oktober I. TUJUAN PRAKTIKUM

Lebih terperinci

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL Edy Suwarso 1, dan Dewi Nur Anggraeni 2 1) Departemen Farmakologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan 2) Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik yang berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik yang berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik yang berdasarkan eksperimen laboratorium B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II MEMBANDINGKAN PERBEDAAN KONSENTRASI GLUKOSA PRODUK MADU BIASA DENGAN PRODUK MADU MULTI LEVEL MARKETING MELALUI METABOLISME GLUKOSA DALAM TUBUH MEDAN, 15 DESEMBER 2011 Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid 1. Pengertian Lipid Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat zaman modern ini, setiap individu sibuk dengan kegiatan masingmasing, sehingga cenderung kurang memperhatikan pola makan. Gaya hidup sedentari cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 dan 2001 serta Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, telah terjadi transisi epidemiologi

Lebih terperinci

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita 12 Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita hiperkolesterolemia yang menderita penyakit jantung koroner, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Saat ini

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometri)

Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometri) Nama : Kirana Patrolina Sihombing : Zakirullah Syafei Tanggal praktikum : 10 Maret 2015 Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometri) Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV Judul Praktikum Nama Praktikan : Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri) : Aditya Candra Debby Mirani Lubis Tgl Praktikum : 31 Oktober 2013 Pukul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok dan Merokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. (Kamus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolesterol terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tubuh bermacammacam fungsi, lain untuk membuat

Lebih terperinci

UJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama

UJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama UJI KUANTITATIF DNA Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama A. PENDAHULUAN Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan DNA (deoxyribonucleid acid) adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanjut Usia (Lansia) Menjadi tua (menua) merupakan suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan mempertahankan

Lebih terperinci

laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret

laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret V.1 HASIL PENGAMATAN 1. TELUR PUYUH BJ = 0,991 mg/ml r 2 = 0,98 VOLUME BSA ( ml) y = 0,0782x + 0,0023 KONSENTRASI ( X ) 0,1 0,125 0,010 0,2 0,25

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit jantung koroner merupakan penyebab tersering terjadinya gagal jantung di Negara Barat yaitu sekitar 60-75% kasus. Hipertensi mempunyai kontribusi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid, ditandai oleh peningkatan dan/atau penurunan fraksi lipid plasma darah. Kelainan fraksi lipid yang dijumpai yaitu peningkatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI Nama : Juwita (127008003) Rebecca Rumesty Lamtiar (127008016) Hari / Tanggal Praktikum: Kamis / 15 Oktober 2012 Waktu

Lebih terperinci

Praktikum metabolisme glukosa, urea dan trigliserida (Tehnik Spektrofotometri)

Praktikum metabolisme glukosa, urea dan trigliserida (Tehnik Spektrofotometri) Praktikum metabolisme glukosa, urea dan trigliserida (Tehnik Spektrofotometri) Tanggal : 11 Oktober 2012 Pukul : 12.00-15.00 Praktikan : Rika Nailuvar Sinaga Jimmy Tujuan Praktikum 1. Mampu membuat larutan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA Penentuan Kadar Glukosa Darah Oleh : Kelompok 4 - Offering C Desy Ratna Sugiarti (130331614749) Rita Nurdiana (130331614740)* Sikya Hiswara (130331614743) Yuslim Nasru S. (130331614748)

Lebih terperinci

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda : Tips Alami Turunkan Kolestrol Dengan Cepat Sahabat, tips kesehatan. Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memang memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Beberapa fungsi kolesterol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lemak merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak ini mencakup kurang lebih 15% berat badan dan dibagi menjadi empat kelas yaitu trigliserida,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyempitan atau penyumbatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus 2.1.1. Definisi Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang disebabkan karena terganggunya sekresi hormon insulin, kerja hormon insulin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kelebihan kolesterol menjadi yang ditakuti sebagai penyebab penyempitan pembuluh darah yang disebut aterosklerosis yaitu proses pengapuran dan pengerasan pada

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN III PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT TOTAL DAN GPT Hari/ Tanggal Percobaan : SELASA/ 20 April 2010 Golongan/ Kelas : I / FKK 2008 Dosen Pembimbing : Arief Rahman

Lebih terperinci

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Tujuan: i) Mengerti prinsip prinsip dasar mengenai teknik spektofotometri (yaitu prinsip dasar alatnya, kuvet, standard, blanko, serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik merupakan salah satu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang jantung. Organ tersebut memiliki fungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Kelainan pada organ tersebut

Lebih terperinci