BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lahir pula bintang film serta pusat perfilman yang kita kenal sebagai Holliwood.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan video art adalah solusi logis yang lahir dari pensiasatan

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

ANGKET. A. Identitas Responden 1.Nama :... 2.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran tentang Iklan aplikasi chat KakaoTalk Versi Sherina

KUESIONER. No. Responden : Kepada Yth. Siswa/siswi SMU Swasta GBKP Kabanjahe di Tempat

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PENYAJAN DATA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

Reproduksi Gaya Berkendara Sinetron Anak Jalanan Oleh Remaja (Reception Analysis Siswa SMAN 14 Bekasi ) Muhammad Rheza Fadillah 1B815844

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. online. Namun dari sekian banyak media masa, televisi merupakan media

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Crews), Tool Road (Couture), Gunner Jensen (Lundgren) kembali ketika Mr.

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang menonton, dan juga merupakan bagian dari media massa.

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

I. PENDAHULUAN. melalui tayangan cerita yang ditampilkan dalam film tersebut. Cerita yang ada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

ANGKET PENELITIAN. No. Responden

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan aktivitas kehadiran orang lain. Menurut Johnson (1980, h. 181),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada sub-bab ini akan profil responden yang terkait dalam penelitian ini.

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Deskrip Subyek, Obyek dan Wilayah Penelitian. subyek penelitian ini adalah kalangan remaja yang sekolah di SMAN 13 Surabaya

BAB III PENYAJIAN DATA. mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi

BAB 4 ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan. obyek sesuai dengan apa adanya.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dengan individu maupun kelompok. Komunikasi sangat penting

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. distribusi responden berdasarkan karakteristik tersebut di atas.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka

FEATURE DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG GENDER DI KALANGAN REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

KUESIONER IKLAN KAMPANYE EARTH HOUR DI TELEVISI SWASTA RCTI TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Menurut John Vivian, film bisa

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Jalan Kebon Raya 1, Gang Haji Sanusi Taming Nomor 100A

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang potensial sekali, tidak saja untuk

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai. hingga mampu menembus ruang dan waktu.

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB VI KETERDEDAHA KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Lampiran Rundown Acara Radio Show

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SMP DI MANADO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang strategis bagi pendidikan karena jauh dari kebisingan dan

Transkripsi:

38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perfilman Tahun 1906 sampai tahun 1916 merupakan periode paling penting dalam sejarah perfilm-an di Amerika Serikat, karena pada dekade ini lahir film feature, lahir pula bintang film serta pusat perfilman yang kita kenal sebagai Holliwood. Griffith lah yang telah membuat film sebagai media yang dinamis. Selain itu, yang paling utama adalah mengangkat film sebagai media yang memiliki karakteristrik unik, dengan gerakan gerakan kamera yang dinamis, sudut pengambilan gambar yang baik dan teknik editing yang baik. Karakterisasi masalah film sebagai usaha bisnis pertunjukan ( show bussiness ) baru dalam pasar yang kian berkembang belumlah mencakup segenap permasalahan film. Dalam sejarah perkembangan film terdapat tiga tema besar dan satu atau dua tonggak sejarah yang penting. Tema pertama adalah pemanfaatan film sebagai alat propaganda. Tema ini penting terutama dalam kaitannya dengan upaya pencapaian tujuan nasional dan masyarakat khususnya remaja. Hal tersebut berkenaan dengan pandangan yang menilai bahwa, film memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional, dan popularitas yang hebat. Upaya membaurkan pengembangan pesan dengan hiburan memang sudah lama diterapkan dalam kesusastraan dan drama, namun unsurunsur baru dalam film memiliki kelebihan dalam segi kemampuan memanipulasi kenyataan yang tampak dengan pesan fotografis, tanpa kehilangan kredibilitas. 38

39 Tema kedua dalam sejarah film ialah munculnya beberapa aliran seni film ( Huaco, 1963) dan lahirnya aliran film dokumentasi sosial. Kecuali kecenderungan tersebut merupakan suatu penyimpangan dalam pengertian bahwa keduanya hanya menjangkau minoritas penduduk dan berorientasi ke realisme. 4.2. Identitas Responden Dalam penelitian ini, peneliti membagi tiga pertanyaan untuk mendapatkan data responden. Pertanyaan yang diajukan mengenai idensitas responden. Idensitas responden sendiri terdari lima pertanyaan yaitu ; 1) usia/ kelompok umur 2) kelamin 3) angkatan 4) teman menonton film 5) frekuensi menonton film. Berikut adalah hasil dari penelitian kelima pertanyaan tersebut. Tabel 4.2.1 Usia Responden ( n = 220 ) Umur F (%) 13-15 tahun 28 12.7 15-17 tahun 152 69.1 17-18 tahun 40 18.2 Jumlah 220 100.0 Sumber: Kuesioner No 1 Hasil penelitian pada tabel 4.2.1 menunjukkan responden yang paling banyak berada pada tingkatan umur 15 17 tahun yaitu sebanyak 152 responden

40 (69%), sisanya 40 responden (18%) pada tingkatan umur 17 18 tahun dan 28 responden (13%) pada tingkatan umur 13-15 tahun. (gender) responden yang memilih film untuk mengisi waktu luang Berikutnya adalah tabel hasil penelitian mengenai jenis kelamin. Tabel 4.2.2 Identitas Responden ( n = 220 ) Jenis Kelamin F (%) Laki Laki 92 41.8 Perempuan 128 58.2 Jumlah 220 100.0 Sumber: Kuesioner No 2 Hasil penelitian pada tabel 4.2.2 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak berpartisipasi dalam penelitian ini adalah responden perempuan dengan jumlah sebanyak 128 responden (58%), sedangkan responden laki-laki sebanyak 92 responden atau (42%) dari jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini.

41 Tabel 4.2.3 Angkatan Responden ( n = 220 ) Angkatan F (%) 2009 53 24.1 2010 73 33.2 2011 94 42.7 Jumlah 220 100.0 Sumber: Kuesioner No 3 Hasil penelitian pada tabel 4.2.3 menunjukkan bahwa responden paling banyak berpartisipasi dalam penelitian ini adalah responden angkatan 2011 yaitu sebanyak 94 responden (43%), sedangkan sisanya yaitu angkatan tahun 2010 sebanyak 73 responden (33%), dan pada angkatan 2009 diperoleh sebanyak 53 responden atau 24% dari jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini.

42 Tabel 4.2.4 Teman Untuk Menonton Film ( n = 220 ) Teman menonton film F (%) Keluarga 68 30.9 Teman 102 46.4 Pacar 30 13.6 Sendiri 20 9.1 Jumlah 220 100.0 Sumber: Kuesioner No 4 Hasil penelitian pada tabel 4.2.4 menunjukkan bahwa responden paling banyak berpartisipasi dalam penelitian ini adalah responden berdasarkan kelompok teman saat menonton film sebanyak 102 responden (46%), sedangkan sisanya yaitu menonton filmdengan keluarga sebanyak 68 responden (31%), dengan pacar sebanyak 30 responden atau (14%), sedangkan untuk sendirian atau tanpa teman saat menonton film sebanyak 20 responden (9%) dari jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini.

43 Tabel 4.2.5 Frekuensi Menonton Film di Bioskop ( n = 220 ) Frekuensi menonton Film F (%) Seminggu Sekali 17 7.7 Dua minggu Sekali 26 11.8 Satu bulan Sekali 177 80.5 Jumlah 220 100.0 Sumber: Kuesioner No 5 Hasil penelitian pada tabel 4.2.5 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak berpartisipasi dalam penelitian ini adalah responden dengan frekuensi menonton film satu bulan sekali yaitu sebanyak 177 responden (81%), sedangkan sisanya yaitu dua minggu sekali sebanyak 26 responden (12%), dan seminggu sekali sebanyak 17 responden atau (8%) dari jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini. Pertanyaaan kedua dalam penelitian ini peneliti membagi faktor motivasi (Intrinsik) yaitu indikator hobi menjadi 6 (enam) pertanyaan.untuk mendapatkan data responden. Berikut adalah tabel mengenai kisi kisi instrument faktor motivasi instrinsik indikaotr:

44 4.3. Faktor Intrinsik Tabel 4.3.1 Faktor Intrinsik ( n = 220 ) No. Variabel Indikator Item 1 Motivasi ( Intrinsik) Hoby Apakah menonton film merupakan hoby. Film sebagai pengisi waktu luang. Benarkah menonton film biasa menghilangkan stress Ada keinginan untuk mencontoh salah satu figure pemain di film yang ditonton. Keinginan untuk melihat setiap adegan yang ada di film.. Untuk menambah kesenangan dalam sehari-hari.

45 Tabel 4.3.2 Menonton Film Merupakan Hoby ( n = 220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 14 6.4 Setuju 116 52.7 Tidak Setuju 85 38.6 Sangat Tidak Setuju 5 2.3 Total 220 100.0 Tabel 4.2.7 di atas menunjukkan bahwa pernyataan Apakah menonton film merupakan hoby terdapat (52.7%) responden yang menyatakan setuju, (38.6%) responden menyatakan tidak setuju, (6.4%) responden menyatakan sangat setuju dan terdapat (2.3%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Apakah menonton film merupakan hoby. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (59.1%), hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film merupakan hoby bagi mereka.

46 Tabel 4.3.3 Film Sebagai Pengisi Waktu Luang ( n = 220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 38 17.3 Setuju 143 65.0 Tidak Setuju 36 16.4 Sangat Tidak Setuju 3 1.4 Total 220 100.0 Tabel 4.2.8 di atas menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Film sebagai pengisi waktu luang terdapat (65.0%) responden yang menyatakan setuju, (17.3%) responden menyatakan sangat setuju, (16.4%) responden menyatakan tidak setuju dan terdapat (1.4%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Film sebagai pengisi waktu luang. Berdasarkan persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (82.3%), hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film dilakukan untuk mengisi waktu luang mereka.

47 Tabel 4.3.4. Benarkah Menonton Film Bisa Menghilangkan Stress? ( n = 220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 52 23.6 Setuju 147 66.8 Tidak Setuju 18 8.2 Sangat Tidak Setuju 3 1.4 Total 220 100.0 Tabel 4.2.9 menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Benarkah menonton film bisa menghilangkan stress terdapat (66.8%) responden yang menyatakan setuju,(23.6%) responden menyatakan sangat setuju, (8.2%) responden menyatakan tidak setuju dan terdapat ( 1.4%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Benarkah menonton film bisa menghilangkan stress. Berdasarkan persentase responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (90.4%) responden, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat membenarkan jika menonton film bisa menghilangkan stress.

48 Tabel 4.3.5. Keinginan untuk mencontoh salah satu figur pemain film yang di tonton ( n = 220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 17 7.7 Setuju 103 46.8 Tidak Setuju 93 42.3 Sangat Tidak Setuju 7 3.2 Total 220 100.0 Tabel 4.2.10 diatas menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Adakah keinginan untuk mencontoh salah satu figur pemain di film yang di tonton terdapat (46.8%) responden yang menyatakan setuju,(42.3%) responden menyatakan tidak setuju, (7.7%) responden menyatakan sangat setuju dan terdapat (3.2%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Adakah keinginan untuk mencontah salah satu figur pemain di film yang di tonton. Berdasarkan hasil persentase responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (54.5%) responden, hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat berkeinginan untuk mencontoh salah satu figure pemain di film yang mereka tonton.

49 Tabel 4.3.6. Keinginan untuk melihat setiap adegan yang ada di film ( n = 220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 20 9.1 Setuju 132 60.0 Tidak Setuju 64 29.1 Sangat Tidak Setuju 4 1.8 Total 220 100.0 Tabel 4.2.11 menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Keinginan untuk melihat setiap adegan yang ada di film terdapat (60.0%) responden yang menyatakan setuju,(29.1%) responden menyatakan tidak setuju, (9.1%) responden menyatakan sangat setuju dan terdapat (1.8%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Keinginan untuk melihat setiap adegan yang ada di film. Berdasarkan hasil persentase responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (69.1%) responden, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat berkeinginan untuk melihat setiap adegan yang ada di film yang mereka tonton.

50 Tabel 4.3.7. Untuk menambah kesenangan sehari-hari ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 33 15.0 Setuju 153 69.5 Tidak Setuju 33 15.0 Sangat Tidak Setuju 1 0.5 Total 220 100.0 Tabel 4.2.12 diatas menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Untuk menambah kesenangan dalam sehari hari terdapat (69.5%) responden yang menyatakan setuju,(15.0%) responden menyatakan sangat setuju, (15.0%) responden menyatakan tidak setuju dan terdapat (0.5%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Untuk menambah kesenangan dalam sehari hari. Berdasarkan hasil persentase responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (84.5%) responden, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film menambah kesenangan sehari-hari mereka. Selanjutnya pertanyaan ketiga dalam penelitian ini peneliti membagi faktor motivasi (Ekstrinsik) yaitu indikator wawasan menjadi 3 (tiga) pertanyaan, untuk mendapatkan data responden. Berikut adalah tabel mengenai kisi kisi instrument faktor motivasi Ekstrinsik:

51 4.4. Faktor Ektrinsik Tabel 4.4.1. Kisi-Kisi Instrumen Faktor Motivasi (Ekstrinsik) No. Variabel Indikator Item 2. Motivasi (Ekstrinsik) Wawasan Untuk menambah wawasan tentang dunia perfilman Supaya mengetahui kualitas perfilman saat ini. Film dapat menjadikan acuan untuk dalam bersikap. Berikut adalah deskripsi hasil pengukuran yang berkenaan dengan faktor motivasi ekstrensik indikator wawasan yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap 220 responden.

52 Tabel 4.4.2. Untuk menambah wawasan tentang dunia perfilman ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 52 23.6 Setuju 150 68.2 Tidak Setuju 17 7.7 Sangat Tidak Setuju 1 0.5 Total 220 100.0 Tabel 4.2.14 di atas menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Untuk menambah wawasan tentang dunia perfilman terdapat (68.2%) responden yang menyatakan setuju,(23.6%) responden menyatakan sangat setuju, (7.7%) responden menyatakan tidak setuju dan terdapat ( 0.5%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Untuk menambah wawasan tentang dunia perfilman. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (91.8%), hal ini menunjukkan bahwa mayoritas sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film dapat menambah wawasan tentang dunia perfilmman bagi mereka.

53 Tabel 4.4.3. Untuk mengetahui kualitas perfilman saat ini ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 51 23.2 Setuju 155 70.5 Tidak Setuju 12 5.5 Sangat Tidak Setuju 2 0.9 Total 220 100.0 Tabel 4.2.15 di atas menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Untuk mengetahui kualitas perfilman saat ini terdapat (70.5%) responden yang menyatakan setuju, (23.2%) responden menyatakan sangat setuju, (5.5%) responden menyatakan tidak setuju dan terdapat ( 0.9%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Untuk mengetahui kualitas perfilman saat ini. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (93.7%), hal ini menunjukkan bahwa mayoritas sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film dapat menambah wawasan dan mengetahui tentang dunia perfilmman saat ini bagi mereka.

54 Tabel 4.4.4 Film dapat menjadi acuan dalam bersikap ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 14 6.4 Setuju 116 52.7 Tidak Setuju 81 36.8 Sangat Tidak Setuju 9 4.1 Total 220 100.0 Tabel 4.2.16 menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Film dapat menjadikan acuan dalam bersikap terdapat (52.7%) responden yang menyatakan setuju, (36.8%) responden menyatakan tidak setuju, (6.4%) responden menyatakan sangat setuju dan terdapat ( 4.1%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Film dapat menjadikan acuan dalam bersikap. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (59.1%), hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswasiswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film atau film itu sendiri dapat dijadikan acuan dalam bersikap.

55 Tabel 4.4.5. Kisi-Kisi Instrumen Faktor Motivasi (Ekstrinsik) dengan Indikator Pergaulan No. Variabel Indikator Item 3 Motivasi (Ekstrinsik) Pergaulan Menambah pertemanan dalam bergaulan. Agar tidak ketinggalan informasi tentang dunia perfilman Menambah teman baru yang sesuai dengan minat menonton film Ingin di jadikan informan tentang film. Untuk mengetahui film terbaru yang sedang tayang. Keinginan memiliki bahan pembicaraan dilingkunagn sebagai interaksi social. Berikut adalah deskripsi hasil pengukuran yang berkenaan dengan faktor motivasi intrinsik indikator pergaulan dan bahan pembicaraan yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap 220 responden.

56 Tabel 4.4.6 Menambah pertemanan dalam pergaulan ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 41 18.6 Setuju 143 65.0 Tidak Setuju 34 15.5 Sangat Tidak Setuju 2 0.9 Total 220 100.0 Tabel 4.2.18 di atas menunjukkan bahwa pernyataan Menambah pertemanan dalam bergaul terdapat (65.0%) responden yang menyatakan setuju, (18.6%) responden menyatakan sangat setuju, (15.5%) responden menyatakan tidak setuju dan terdapat (0.9%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Menambah pertemanan dalam bergaul. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (83.6%), hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film dapat menambah pertemanan dalam bergaul.

57 Tabel 4.4.7..Agar tidak ketinggalan informasi tentang dunia perfilman ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 23 10.5 Setuju 147 66.8 Tidak Setuju 49 22.3 Sangat Tidak Setuju 1 0.5 Total 220 100.0 Tabel 4.2.19 di atas menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Agar tidak ketinggalan informasi tentang dunia perfilman terdapat (66.8%) responden yang menyatakan setuju, (22.3%) responden menyatakan tidak setuju, (10.5%) responden menyatakan sangat setuju dan terdapat (0.5%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Agar tidak ketinggalan informasi tentang dunia perfilman. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (77.3%), hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film mereka lakukan karena agar mereka tidak ketinggalan informasi tentang dunia perfilman.

58 Tabel 4.4.8 Menambah teman baru yang sesuai dengan minat menonton film ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 22 10.0 Setuju 116 52.7 Tidak Setuju 77 35.0 Sangat Tidak Setuju 5 2.3 Total 220 100.0 Tabel 4.2.20 di atas menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Menambah teman baru yang sesuai dengan minat menonton film terdapat (52.7%) responden yang menyatakan setuju, (35.0%) responden menyatakan tidak setuju, (10.0%) responden menyatakan sangat setuju dan terdapat (2.3%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Menambah teman baru yang sesuai dengan minat menonton film. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (62.7%), hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film dapat menambah teman baru yang sesuai dengan minat film yang ditonton.

59 Tabel 4.4.9. Ingin dijadikan informan tentang film ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 16 7.3 Setuju 111 50.5 Tidak Setuju 89 40.5 Sangat Tidak Setuju 4 1.8 Total 220 100.0 Tabel 4.2.21 di atas menunjukkan bahwa pernyataan Ingin dijadikan informan tentang film terdapat (50.5%) responden yang menyatakan setuju, (40.5%) responden menyatakan tidak setuju, (7.3%) responden menyatakan sangat setuju dan terdapat (1.8%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Ingin dijadikan informan tentang film. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (57.8%), hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa mereka ingin dijadikan informan tentang film. Terutama film yang mereka tonton tersebut.

60 Tabel 4.4.10. Untuk mengetahui film terbaru yang sedang tayang ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 36 16.4 Setuju 147 66.8 Tidak Setuju 31 14.1 Sangat Tidak Setuju 6 2.7 Total 220 100.0 Tabel 4.2.22 menunjukkan bahwa pernyataan Untuk mengetahui film terbaru yang sedang tayang terdapat (66.8%) responden yang menyatakan setuju, (16.4%) responden menyatakan sangat setuju, (14.1%) responden menyatakan tidak setuju dan terdapat (2.7%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Untuk mengetahui film terbaru yang sedang tayang. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (83.2%), hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa mereka menonton film dikarenakan untuk mengetahui film terbaru yang sedang tayang tersebut.

61 Tabel 4.4.11. Keinginan memiliki bahan pembicaraan dilingkungan sebagai interaksi sosial ( n =220 ) Skala Frequency Percent Sangat Setuju 38 17.3 Setuju 145 65.9 Tidak Setuju 33 15.0 Sangat Tidak Setuju 4 1.8 Total 220 100.0 Tabel 4.2.23 menunjukkan bahwa pernyataan mengenai Keinginan memiliki bahan pembicaraan dilingkungan sebagai interaksi sosial terdapat (65.9%) responden yang menyatakan setuju, (17.3%) responden menyatakan sangat setuju, (15.0%) responden menyatakan tidak setuju dan terdapat (1.8%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju mengenai pertanyaan Keinginan memiliki bahan pembicaraan dilingkungan sebagai interaksi social. Berdasarkan dari persentase antara responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar (83.2%), hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa mereka berkeinginan untuk memiliki bahan pembicaraan dilingkungan sebagai interaksi sosial.

62 4.5. Hasil Rekapitulasi Tabel 4.5.1. Rekapitulasi Hasil Penelitian Kuantitatif Motivasi Menonton Film Pada Siswa-Siswi Sman 84 Jakarta Barat No Pertanyaan Tabel Persen Skor 1 Apakah menonton film merupakan hoby 4.2.7 59% 3 2 Film sebagai pengisi waktu luang 4.2.8 82% 4 3 Benarkah menonton film bisa menghilangkan stress 4.2.9 90% 4 4 Adakah keinginan untuk mencontoh salah satu figur pemin di film yang di tonton 5 Keinginan untuk melihat setiap adegan yang ada di film 4.2.10 55% 3 4.2.11 69% 3 6 Untuk menambah kesenangan dalam sehari-hari. 4.2.12 85% 4 7 Untuk menambah wawasan tentang dunia perfilman. 4.2.14 92% 4 8 Supaya mengetahui kualitas perfilman saat ini. 4.2.15 94% 4 9 Film dapat menjadikan acuan dalam bersikap 4.2.16 59% 3 10 Menambah pertemanan dalam bergaul 4.2.18 84% 4 11 Agar tidak ketinggalan informasi tentang dunia film 4.2.19 77% 4 12 Menambah teman baru yang sesuai dengan minat menonton film. 4.2.20 63% 3 13 Ingin dijadikan informan tentang film. 4.2.21 58% 3 14 Untuk mengetahui film terbaru yang sedang tayang. 4.2.22 83% 4 15 Keinginan memiliki bahan pembicaraan di lingkungan sebagai interaksi social. 4.2.23 83% 4

63 Berikut adalah uraian mengenai pernyataan diatas; 1. Pada tabel diatas menunjukan bahwa pertanyaan mengenai Apakah menonton film merupakan hoby terdapat sebanyak 59% responden menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film merupakan hoby bagi mereka. 2. Untuk pertanyaan film sebagai pengisi waktu luang terdapat sebanyak 82% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film dilakukan untuk mengisi waktu luang mereka. 3. Kemudian untuk pertanyaan Benarkah menonton film bisa menghilangkan stress terdapat sebanyak 90% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat membenarkan jika menonton film bisa menghilangkan stress. 4. Sedangkan untuk pertanyaan mengenai Adakah keinginan untuk mencontoh salah satu figur pemin di film yang di tonton terdapat sebanyak 55% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat

64 berkeinginan untuk mencontoh salah satu figure pemain di film yang mereka tonton. 5. Untuk pertanyaan mengenai Keinginan untuk melihat setiap adegan yang ada di film terdapat sebanyak 69% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa mayoritas siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat berkeinginan untuk melihat setiap adegan yang ada di film yang mereka tonton. 6. Pertanyaan mengenai Untuk menambah kesenangan dalam sehari-hari terdapat sebanyak 85% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hali ini menyatakan bahwa mayoritas siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film menambah kesenangan sehari-hari mereka. 7. Kemudian untuk pertanyaan mengenai Untuk menambah wawasan tentang dunia perfilman terdapat sebanyak 92% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film dapat menambah wawasan tentang dunia perfilmman bagi mereka. 8. Untuk pertanyaan mengenai Untuk mengetahui kualitas perfilman saat ini terdapat sebanyak 94% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa bahwa mayoritas sebagian besar siswasiswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film dapat

65 menambah wawasan dan mengetahui tentang dunia perfilmman saat ini bagi mereka 9. Sedangkan untuk pertanyaan mengenai Film dapat menjadikan acuan dalam bersikap terdapat sebanyak 59% responden manyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film atau film itu sendiri dapat dijadikan acuan dalam bersikap. 10. Pada tabel diatas pertanyaan mengenai Menambah pertemanan dalam bergaul terdapat sebanyak 84% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa menonton film dapat menambah pertemanan dalam bergaul. 11. Kemudian untuk pertanyaan mengenai Agar tidak ketinggalan informasi tentang dunia perfilman terdapat sebanyak 77% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan jika menonton film yang mereka lakukan agar mereka tidak ketinggalan informasi tentang dunia perfilman. 12. Sedangkan untuk pertanyaan mengenai Menambah teman baru yang sesuai dengan minat menonton film terdapat sebanyak 63% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa

66 menonton film dapat menambah teman baru yang sesuai dengan minat film yang ditonton. 13. Untuk pertanyaan mengenai Ingin dijadikan informan tentang film terdapat sebanyak 58% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa mereka ingin dijadikan informan tentang film. Terutama film yang mereka tonton tersebut. 14. Kemudian untuk pertanyaan mengenai Untuk mengetahui film terbaru yang sedang tayang terdapat sebanyak 83% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa mereka menonton film dikarenakan untuk mengetahui film terbaru yang sedang tayang tersebut. 15. Sedangkan untuk pertanyaan mengenai Keinginan memiliki bahan pembicaraan di lingkungan sebagai interaksi social terdapat sebanyak 83% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMAN 84 Jakarta Barat menyatakan bahwa mereka berkeinginan untuk memiliki bahan penbicaraan dilingkungan sebagai interaksi sosial.

67 4.6. Pembahasan Melalui hasil penelitian yang berjudul Motivasi Remaja Melilih Tayangan Film dalam Mengisi Waktu Luang diperoleh gambaran mengenai tingkat motivasi remaja yang menonton film. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkjan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan sesorang. Dalam hal ini sbagian besar perilaku audience akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan (interest). Dan secara jelas dinyatakan bahwa orang secara aktif menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan tertentu. 1 Pada penelitian ini didapatkan dalam faktor intrinsik motivasi diperoleh nilai rata rata responden antara responden yang setuju dan sangat setuju sebesar 73%. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa-siswi SMA NEGERI 84 JAKARTA BARAT beranggapan jika menonton film merupakan hoby bagi mereka. Karena bagi mereka film berguna/berfungsi untuk mengisi waktu luang, menghilangkan stress serta menambah kesenangan mereka dalam sehari hari. Selain itu menonton film dilakukan oleh siswa-siswi SMA NEGERI 84 JAKARTA BARAT karena keinginan mereka untuk mencontoh serta melihat setiap adegan yang ada di film yang mereka tonton tersebut. Kemudian untuk faktor ektrinsik motivasi diperoleh nilai rata rata responden antara yang setuju dan sangat setuju sebesar 82%. Hal ini mengindikasikan jika siswa-siswi SMA NEGERI 84 JAKARTA BARAT 1 Opcit, S Djuarsa. Ekologi Media. Analisis dan Aplikasi Teori Niche dalam Penelitian tentang Kompetisi Antar Industri Media.

68 beranggapan bahwa menonton film dapat menambah wawasan tentang dunia perfilman serta mengetahui kualitas perfilman selain itu menonton film juga dapat di jadikan acuan dalam beersikap. Sedangkan untuk faktor motivasi dalam pergaulan dan sebagai bahan pembicaraan diperoleh nilai rata rata responden antara responden yang setuju dan sangat setuju sebesar 75%. Hal ini mengindikasikan jika siswa-siswi SMA NEGERI 84 JAKARTA BARAT beranggapan bahwa menonton film dapat menambah pertemanan dalam bergaulan dan juga dapat menambah teman baru yang sesuai dengan minat menonton film selain itu juga dapat dijadikan informan dan bahan pembicaraan di lingkungan sosial.