BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah di mana peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna (Sugiyono, 2008). Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Makna adalah data dibalik yang tampak. B. Subjek Penelitian Pada penelitian ini jumlah populasi sulit ditentukan jumlahnya karena mahasiswa yang mendaftar di kelas skripsi maupun skripsi lanjut tidak semuanya melakukan penulisan skripsi dengan baik. Ini terjadi karena ada mahasiswa yang mendaftar skripsi tetapi tidak menulis proposal, atau hanya menulis proposal dan tidak melanjutkannya untuk sementara waktu. Oleh karena itu pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peneliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya (Hadi, 2000). Pengambilan sampel populasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini adalah teknik snowball sampling, yaitu cara mengambil sampel diawali dari responden tertentu yang sesuai dengan
20 kriteria sampel penelitian. Responden lainnya diperoleh dengan menggali informasi dari responden awal. Cara ini dipakai karena peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Peneliti hanya mengetahui satu atau dua orang yang berdasarkan penilaian bisa dijadikan sampel. Oleh karena itu untuk mendapatkan sampel yang lebih banyak, peneliti meminta pada sampel untuk menunjukkan orang lain yang kira-kira dapat menjadi sampel. Pada penelitian kualitatif, peneliti aktif berinteraksi dengan subjek yang menjadi sampel penelitian secara pribadi oleh karena itu, proses pengumpulan data dapat diubah tergantung dari situasi yang dihadapi. Peneliti bebas menggunakan intuisi dan dapat memutuskan bagaimana merumuskan pertanyaan atau bagaimana melakukan pengamatan (Moleong, 2010). C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Coping stres pada penelitian ini didefinisikan sebagai bentuk tindakan atau usaha yang dilakukan individu sebagai reaksi dari situasi yang penuh tekanan baik dari luar maupun dari dalam. Terdapat dua jenis coping stres yang akan diungkapkan pada penelitian ini yaitu problem focused dan emotional focused. Masing-masing bentuk coping stres memiliki aspek-aspek penting yang dijelaskan pada Tabel berikut:
21 Tabel 3.3 Aspek dan Indikator Coping Stress Aspek Indikator Problem Focused Coping Stres Active coping Mampu menceritakan masalah pada orang lain, mampu menenangkan emosi dalam diri sendiri, berusaha tetap menjalani hidup seperti sebelum mengalami masalah, tetap bisa berkomunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitar Supression of competing activities (penekanan pada aktivitas utama) Berusaha fokus pada masalah yang dialami, membatasi kegiatan yang bisa menimubulkan maslah baru, berusaha mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dialami, berusaha berbagi dengan teman atau orang lain yang juga mengalami masalah yang sama. Planning (perencanaan) Membuat rencana penanganan masalah kesulitan penulisan skripsi, berani meminta saran dan arahan dari dosen pembimbing, berusaha tetap membangun komunikasi yang baik dengan lingkungan sekitar, beruaha memperluas wawasan sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis skripsi. Restraint Menahan diri untuk putus asa, berusaha tidak menyalahkan orang lain, mampu mengontrol kondisi emosional. use of instrumental support Mengatasi stres dengan mencari bantuan, nasehat serta informasi Emotion focused coping
22 Use of emotional support Mengatasi stres dengan mencari dukungan moral, simpati, emosional Positive reframing Menyadari sisi positif kesulitan menyusun skripsi, mengembangkan rasa simpati, menjadi lebih aktif untuk mengembangkan kemampuan diri baik dalam segi fisik maupun psikis. Acceptance Menerima kenyataan dari situasi tersebut Denial Menolak kenyataan dari situasi yang terjadi Use of religion Sikap individu untuk menyelesaikan masalah dengan keagamaan Behavioural disengagement Berkurangnya usaha seseorang dalam menghadapi stresor atau menyerah Mental disengagement Usaha seseorang untuk mengalihkan perhatiannya dari stressor D. Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan petunjuk umum wawancara. Dalam wawancara ini, peneliti membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncakan dapat seluruhnya tercakup (Moleong, 2010).
23 Pedoman wawancara yang akan digunakan pada penelitian ini dapat dirangkum dalam sebagai berikut: Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Data Informasi yang digali Data Pribadi Nama, alamat, usia, tahun masuk kuliah Latar belakang keluarga Pekerjaan orang tua, situasi dan kondisi rumah, kegiatan yang dilakukan di rumah Penulisan skripsi Proses penulisan skripsi mulai dari penyusunan proposal Kendala yang dihadapi pada saat melakukan penulisan skripsi Apa yang dirasakan saat mengalami masalah dalam menyusun skripsi Cara yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah dalam penulisan skripsi Coping stress Apa yang menjadi penyebab stress dalam penyusunan skripsi Bagaimana reaksi saat mengalami stress dalam menyusun skripsi Apakah saat mengalami tekanan melakukan suatu tindakan untuk mengatasinya Apakah stress yang dialami saat menyusun skripsi membuat proses penulisan terhambat Adakah orang yang menjadi tempat berbagi saat mengalami stress Kegiatan apa yang dilakukan saat mengalami stress dalam menyusun skripsi Apakah penulisan skripsi menjadi terhambat atau tertunda karena mengalami stress
24 Apakah bimbingan dari dosen dapat membantu menyelesaikan masalah dalam penulisan skripsi Bagaimana cara menghilangkan stress yang dialami E. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan analisis model interaktif sebagaimana dikemukakan Miles dan Huberman (1985). Langkah-langkah analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi : 1. Reduksi Data Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yaitu bentuk analisis mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sehingga dapat dibuat kesimpulan. Reduksi data merupakan proses seleksi, membuat fokus, menyederhanakan dan abstraksi dari data kasar yang ada dalam catatan lapangan. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian berupa pembuatan singkatan, pembuatan kode, memusatkan tema, membuat batas-batas persoalan dan menulis memo. 2. Sajian Data Sajian data adalah suatu susunan informasi yang memungkinkan dapat ditariknya suatu kesimpulan penelitian. Dengan melihat sajian data, peneliti akan memahami apa yang terjadi serta memberikan peluang bagi
25 peneliti untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan lain berdasarkan pemahamannya. Pada dasarnya sajian data dirancang untuk menggambarkan suatu informasi secara sistematik dan mudah dilihat serta dipahami dalam bentuk keseluruhan sajiannya. Pada tahap ini, hasil wawancara yang diperoleh perlu diuji keabsahannya untuk meningkatkan keakuratan informasi yang digali (Moleong, 2010). Oleh karena itu dilakukan uji keabsahan data dengan triangulasi yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan, sebagai pembanding terhadap data itu (Poerwandari, 2007). Trianggulasi ini dilakukan untuk menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Pengumpulan data gabungan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan sumber data (Sugiyono, 2008). 3. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan akhir pada penelitian kualitatif tidak akan ditarik kecuali setelah proses pengumpulan data berakhir. Kesimpulan yang dibuat perlu diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali, sambil meninjau secara sepintas pada catatan lapangan untuk memperoleh pemahaman yang lebih tepat.