Wonogiri, 11 Pebruari 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI

REKAPITULASI KERANGKA LOGIS KABUPATEN SUKOHARJO. Program. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB - IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN

BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

1. Sub Sektor Air Limbah

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

IV.1. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNANN SANITASI. 3.1 Tujuan,Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk:

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

Matriks Program Strategis AMPL Kabupaten Banyuasin Tahun

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

DRAF BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Pasaman Visi : Visi : Visi dan Misi Kabupaten Pasaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Strategi S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang)

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI KABUPATEN PATI

STRATEGI MONEV SETRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN PELALAWAN

Memorandum Program Sanitasi

Bab 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman ( Refisi 2012 )

ISSU STRATEGIS TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN. Jumlah KK yang tidak mempunyai jamban dari 30% menjadi 0% di tahun 2018

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan

Tabel 5.1 Visi, Misi dan Kebijakan Strategis Sanitasi Kabupaten Pesisir Selatan Visi Misi Kebijakan Strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI KABUPATEN MAGELANG SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB V. STRATEGI MONEV

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Di dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Pr

Transkripsi:

Wonogiri, 11 Pebruari 2014

luas wilayah 182.236,02 Hektar atau 5.59% dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah, dan secara geogarafis terletak antara 7 0 32 dan 8 0 15 Lintang Selatan (LS) dan 110 0 41 dan 111 0 18 Bujur Timur (BT) Kabupaten ini berada 32 km di sebelah selatan Kota Solo, 17 km Kab. Sukoharjo, 67 km Kabupaten Klaten dan berjarak 133 km Kota Semarang serta berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur di sebelah timur dan Samudera Indonesia di sebelah barat dengan batas sebagai berikut : Sebalah Utara :Berbatasan dengan Kab. Sukoharjo dan Kab. Karanganyar. Sebalah Timur :Berbatasan dengan Kab magetan dan Kab Ponorogo Prov Jawa Timur. Sebalah Selatan :Berbatasan dengan Kab. Pacitan Prov. Jatim dan Samudra Indonesia. Sebelah Barat :Berbatasan dengan Kab. Gunungkidul Prov DIY Secara administrasi, terbagi dalam 25 kecamatan, 251 desa dan 43 kelurahan serta 2.306 dusun/lingkungan. Topografi Kab Wonogiri sebagian tanahnya berupa perbukitan, dengan ± 20% bagian wilayah merupakan perbukitan kapur, terutama yang berada di wilayah selatan Wonogiri. Sebagian besar topografi tidak rata dengan kemiringan ratarata 30 0, sehingga terdapat perbedaan antara kawasan yang satu dengan kawasan lainnya yang membuat kondisi sumberdaya alam yang saling berbeda

PETA KABUPATEN WONOGIRI

Kualitas lingkungan rendah, cakupan sanitasi dasar seperti cakupan air bersih, cakupan jamban keluarga, cakupan sarana pembuangan air limbah rendah, serta proporsi rumah tangga sehat rendah. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah, kebiasaan cuci tangan dengan sabun, sebelum makan dan sesudah Buang Air Besar (BAB) belum membudaya dan kebiasaan merokok di masyarakat masih tinggi.

Dibentuk POKJA AMPL / SANITASI dengan SK Bupati Dilaksanakannya Keg. Koordinasi Program AMPL BM mulai 2008 Sosialisasi terkait Program AMPL kepada stake holder Menyusun RAD AMPL 2011-2015 dengan Perbub No 44 tahun 2011 Menyusun BPS, SSK dan MPS (dalam proses) Advokasi kepada legislatif

Penyelarasan program AMPL dengan Target MDGs dan program program SKPD pada setiap tahun. Pembentukan PAKEM untuk pelaksanaan PAMSIMNAS

Meningkatkan cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan Meningkatkan cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan Meningkatkan kinerja teknis dan pengelolaan PDAM Menjamin ketersediaan sumber pasokan air yang sustainable dan dapat diandalkan Meningkatkan cakupan penduduk yang memahami dan menerapkan PHBS

N O. Tujuan dan Sasaran Pelayanan AMPL Jangka Menengah Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015 TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Meningkatkan cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan Meningkatnya cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan dari 61% menjadi 80% Cakupan penduduk yang mengakses air minum yang layak dan berkelanjutan 62.19% 66.39% 70.60% 74.80% 79.00% 799,686 876,862 954,037 1,031,213 1,108,388 Tambahan cakupan di perkotaan Tambahan cakupan di perdesaan 188,616 611,034 198,838 677,991 209,061 744,947 219,283 811,904 229,506 878,860 Meningkatkan cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan Meningkatnya cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan dari 71% menjadi 85% Meningkatnya kualitas lingkungan & sanitasi dasar di tk. Keluarga & masyarakat Cakupan penduduk yang mengakses sanitasi yang layak dan berkelanjutan Tambahan cakupan di perkotaan Tambahan cakupan di perdesaan Cakupan keluarga dengan jamban sehat (%) 69.80% 73.15% 76.51% 79.86% 83.22% 718,614 192,288 701,849 830,878 202,159 760,110 943,142 212,030 818,371 1,055,406 221,901 876,631 1,167,670 231,772 934,892 78 81 84 87 90 Cakupan SPAL (%) 22 28 31 35 40 Cakupan rumah sehat memenuhi syarat kesehatan(%) 65 67 70 72 75

Meningkatnya kualitas lingkungan (TTU, TPM, industri/ institusi) Desa ODF (% desa) 20 30 50 70 90 Kecamatan ODF( %kec) 5 15 25 35 50 Rumah dengan tempat sampah (% rumah) yang sehat 78 82 85 87 90 Penerapan CTPS di Masyarakat (% penduduk) Cakupan TTU memenuhi syarat 30 40 60 80 90 Cakupan rumah sehat memenuhi syarat kesehatan (%) 65 67 70 Hotel Sehat (% hotel) 100 100 100 100 100 Restoran/RM sehat (% 67 70 75 82 90 Restoran) IRT-P Sehat (% IRT-P) 60 65 72 80 85 Pasar Sehat (% Pasar) 48 55 65 72 80 Tempat Ibadah Sehat (%TI) 50 55 70 80 90 3. Meningkat kan kinerja teknis dan pengelolaan PDAM Pasokan air meningkat dari 365.93 ltr/detik menjadi 547.55 ltr/detik Debit pasokan air 400.60 ltr/detik 436.09 ltr/detik 472.40 ltr/detik 509.55 ltr/detik 547.55 ltr/detik

Memprioritaskan perluasan cakupan pelayanan PDAM pada kawasan perkotaan dan kawasan pengembangan pelayanan PDAM (kawasan potensial PDAM) Menerapkan pendekatan berbasis masyarakat untuk perluasan cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan di kawasan perdesaan dan kawasan yang tidak terjangkau pelayanan PDAM. Menggalang kerjasama pendanaan dengan dunia usaha bagi perluasan akses air minum dan sanitasi pada kawasan-kawasan komersil Menggalakkan program STBM bagi desa/kawasan dengan tingkat cakupan akses sanitasi rendah/di bawah rata-rata kabupaten/kota Menggalakkan kampanye PHBS melalui mobilisasi tenaga promosi kesehatan, tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, dan media massa

Meningkatkan pengelolaan dan pengawasan sumber daya air untuk menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan air baku Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas pelaku pembangunan air minum dan sanitasi melalui penguatan peran Bappeda Meningkatkan alokasi APBD untuk memenuhi minimal 40% kebutuhan investasi AMPL Kabupaten Wonogiri dalam rangka pencapaian target 7C MDGs. Adapun sisanya (60%) diupayakan melalui pendanaan APBD provinsi, APBN, CSR, dunia usaha, dan lembaga keuangan/perbankan

.

Permasalahan mendesak dan Issue Strategis

TANTANGAN PEMBANGUNAN AMPL Permasalahan di Sektor Air Minum 1. Masih banyak penduduk yang belum terlayani air bersih (21%). 2. Sumber sumber air di daerah atas belum dimanfaatkan secara optimal. 3. Keberlanjutan sarana prasarana air minum yang telah terbangun Permasalahan di Sektor Penyehatan Lingkungan 1. Masih banyak masyarakat yang belum terakses terhadap sanitasi dasar (48%) seperti: jamban, saluran limbah, CTPS 2. Masih relatif rendahnya PHBS masyarakat dan belum terwujudnya Stop BABS di semua wilayah

.

Terwujudnya Kabupaten Wonogiri yang bersih dan sehat melalui pembangunan dan peningkatan layanan sanitasi yang berkualitas dan ramah lingkungan pada tahun 2018

Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan air limbah Misi ini bertujuan : Membuat peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sektor air limbah Menyusun master plan pengelolaan air limbah; Meningkatkan peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan Air Limbah Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah;; Meningkatan dan mengembangkan sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman; Menyiapkan kerangka regulasi dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pengelolaan persampahan. Menyelenggarakan pengelolaan persampahan melalui system 3R (Reuse, Reduce, Recycle) yang berbasis masyarakat; Misi ini bertujuan : Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan; Menyediakan Lokasi TPA lengkap dengan sarana dan prasarana pendukung; Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM di Bidang Persampahan. Meningkatkan peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan; Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan sistem pengelolaan persampahan. Mengurangi timbulan sampah dalam rangka Pengelolaan sampah berkelanjutan Membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan sektor Persampahan

Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana drainase lingkungan Misi ini bertujuan : Menyusun Master plan pembangunan drainase lingkungan; Meningkatkan peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan Drainase; Meningkatkan sumberdaya lokal dalam pengelolaan Drainase Mendorong peningkatan kemampuan pembiayaan bagi pembangunan drainase menuju kearah kemandirian daerah; Mendorong peningkatan peran dunia usaha melalui penciptaan iklim yang kondusif bagi pengembangan sarana dan prasarana penyehatan Lingkungan Permukiman; Mendorong terciptanya pengaturan berdasarkan hukum yang dapat diterapkan Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam pembangunan penyehatan lingkungan Permukiman; Membuat Peraturan Daerah (Perda) yang terkait dengan pengelolaan drainase.

Meningkatkan promosi kesehatan. Meningkatkan pembinaan masyarakat dalam rangka perilaku hidup bersih dan sehat, Misi ini bertujuan :: Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berprilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; Mendorong peningkatan peran masyarakat dan swasta dalam peningkatan PHBS; Mendorong peningkatan kemampuan pembiayaan untuk peningkatan kegiatan PHBS; Membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

: Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene di masyarakat Peningkatan Pengelolaan Air Limbah domestik Peningkatan kualitas pengelolaan persampahan Peningkatan pengelolaan drainase lingkungan Penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran Sanitasi Peningkatan peran CSR pada Program Sanitasi Peningkatan peran masyarakat dalam investasi sanitasi

PPSP PNPM MP /Perkotaan Pamsimas Sanimas SAB SLBM STBM Sanitasi Swadaya Masyarakat PROHISAN CSR air minum dan Sanitasi

DATA SANITASI PERKOTAAN (SANIMAS DAN SLBM) NO TH JML LOKASI KEGIATA N JML KK TERLAYANI JUMLAH DANA ( Rp ) KETERANGAN 1 2009 2 SANIMAS 81 672.506.000 2 2010 2 SLBM 118 726.437.800 3 2011 7 SLBM 271 2.349.710.000 4 2012 5 SLBM 308 1.551.055.000 5 2013 3 SANIMAS 58 1.231.956.000 IPAL KOMUNAL &PERPIPAAN IPAL KOMUNAL &PERPIPAAN IPAL KOMUNAL &PERPIPAAN IPAL KOMUNAL &PERPIPAAN IPAL KOMUNAL

(PROSENTASE DESA DENGAN SAM YANG LAYAK YANG DIKELOLA DAN DIBIAYAI SECARA EFEKTIF ) KABUPATEN WONOGIRI (PROGRAM PAMSIMAS) TAHUN BP SPMAS MEKANISME IURAN ADA TIDAK ADA TIDAK 1 2 3 4 5 2008 100% 0% 78% 22% 2009 100% 0% 88% 13% 2010 100% 0% 100% 0% 2011 100% 0% 100% 0% 2012 100% 0% 100% 0%

.

APBN - DAK - TP APBD Kab. - DDUB - Bantuan Keuangan kepada Desa/Perorangan - ADD - Keg. di SKPD terkait Swadaya Masyarakat (in cash, in kind) CSR - PT Deltomed - PKBL Pertamina

1. Organisasi masyarakat pengelola sarana air bersih dan sanitasi telah dibentuk di hampir semua desa penerima bantuan sarana & prasarana air bersih maupun sanitasi dan telah menjalankan fungsinya dengan baik. 2. Untuk sinergisitas diperlukan koordinasi intern antar tim pengelola Kabupaten, fasilitator serta pengelola dan warga masyarakat dan dilakukan secara berkesinambungan. 3. Warga masyarakat telah merasakan manfaat yang diterima melalui program di bidang AMPL, yaitu tersedianya air bersih dan sanitasi yang layak 4. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih dan sanitasi 5. Meningkatnya pemahaman sanitasi yang bersih dan layak pada siswa

Dengan adanya regulasi akan memudahkan mengarahkan pimpinan daerah dalam memprioritaskan Pembangunan sektor air bersih dan sanitasi. Keterlibatan POKJA AMPL dalam berbagai kegiatan akan mempermudah koordinasi antar anggota POKJA AMPL. Audiensi POKJA AMPL kepada Legislatif dan Pimpinan daerah juga memegang peran penting. Dukungan dari pihak luar (donor dll) dalam ikut menginisiasi Pimpinan daerah dan Legislatif juga memegang peran penting dalam peningkatan kebijakan sanitasi.

Perlunya dukungan Pemerintah Pusat Untuk membantu Advokasi Kepala Daerah dan Legislatif agar memprioritaskan kegiatan AMPL Pokja AMPL merupakan lembaga koordinasi satu satunya terkait AMPL sehingga tidak terjadi dualisme informasi yang dituangkan dalam PP atau Permen. Perlunya dukungan penetapan anggaran pada 4 SKPD terkait seperti BAPPEDA, PU, DINKES dan BAPPERMAS untuk memperkuat kegiatan AMPL sesuai tupoksi Masing-masing seperti yang telah dilakukan dalam Program PAMSIMAS, SANIMAS dll Perlunya pengaktifan kembali Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) dalam membantu Program Memorandum dan Pelaksanaan Program. Perlunya Komitmen alokasi anggaran APBD sebesar minimal 2 % untuk sektor AMPL. Perlunya capaian Sesuai Target MDGs Tahun 2015 Kota sektor AMPL dengan dukungan Pemerintah Provinsi dan Pusat.

POKJA AMPL MERUPAKAN WADAH YANG SANGAT EFEKTIF MENGKOORDINASIKAN PELAKSANAAN PROGRAM AMPL KEARIFAN LOKAL MERUPAKAN ASET UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH/KENDALA DI LAPANGAN KOMITMEN DARI KEPEMIMPINAN DAERAH YG KAPABEL DAN DEMOKRATIS DLM PENGELOLAAN AMPL KONSISTENSI DLM KEBIJAKAN DAERAH PERAN SERTA AKTIF SELURUH STAKEHOLDERS DLM PENGELOLAAN AMPL, DG MENGGUGAH PERAN MASYARAKAT BERKESINAMBUNGAN (BERORIENTASI PROGRAM JANGKA PANJANG) DLM MENCAPAI TUJUAN PENGELOLAAN AMPL