PELATIHAN PEMBUATAN JAMU INSTAN BAGI SISWA TINGKAT SMU DI KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sektor industri dan pertanian. Pertanian sebagai sektor utama dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Agrowisata Tanaman Obat Tradisional (ATOT) di Tlogodlingo Tawangmangu Karanganyar.

TINJAUAN PUSTAKA. obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Seiring meningkatnya pengetahuan

ABSTRAK. Eva Anastasia Segara, Pembimbing : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR... vii PENDAHULUAN 1

HERBAL CAFE KEBUN TANAMAN OBAT FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... ivi. DAFTAR SINGKATAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi tetapi akibat buruk penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012

TINGKAT MANFAAT DAN KEAMANAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL *) Katno 1), S.Pramono 2) ABSTRAK

LAMPIRAN: 5 PETA LOKASI PENELITIAN PETA JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

TINJAUAN PUSTAKA. obat.tanaman obat yang tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur, tanaman

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA OLEH ORANG TUA UNTUK KESEHATAN ANAK DI DUWET NGAWEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, spesies merupakan tanaman obat dan 4500 spesies diantaranya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

Cara Pemanfaatan. Bagian yang digunakan 1. Allium cepa L. Umbi Penyedap rasa dan aroma Pewarna 2. A. fistulosum Daun Penyedap. Tumbuhan.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Jamu sebagai obat bahan alam,

hayati ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan di kalangan masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

IbM DIVERSIFIKASI JAMU INSTANT DI KECAMATAN BUMIRATU NUBAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Ary Gunawan, Rizki Putri Sekarini, Ominia Pratama Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Bahan/campuran bahan yg digunakan untuk: -mencegah penyakit -menyembuhkan penyakit/gejala

Al-Khwarizmi, Vol.I, Maret

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK KESEHATNA KELUARGA TUKIMAN

Oleh : Dts. Juwarno, illp. parutannya diperas dan disaring, lalu diminum. sekaligus. kering 2,5 gram, dan rimpang temulawak kering 5. gram.

Tanaman Obat Keluarga TOGA

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : DHYNA MUTIARASARI PAWESTRI J

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa

EFEK ANTIINFLAMASI DAUN SIRIH (Piper betle L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, hipotesis penelitian dan manfaat penelitian ini.

Sri Handayani*, Sri Atun, Nurfina Aznam, dan Kun Sri Budiasih. Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, UNY, *

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MASYARAKAT MENSOSIALISASIKAN MANFAAT BERWIRAUSAHA UNTUK IBU RUMAH TANGGA

PEWARNA ALTERNATIF DAUN JATI MUDA (Tectona grandis) DAN DAUN JAMBU MONYET (Annacardium occidentale L.)

BAB I PENDAHULUAN. lagi bagi bangsa Indonesia, dapat dikatakan bahwa di setiap daerah di

BAB I PENDAHULUAN. terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Teridentifikasi sebanyak jenis flora

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JAMU BOOTH GODHONG BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh:

Mengenal Berbagai Obat Herbal dan Penggunaannya. Indentify Some of Herbal Medicines and the Usage

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

BAB III METODE PENELITIAN. sebenarnya (True Experiment Research). Menurut (Wiyono dan Burhanuddin,

PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

LAMPIRAN I: Jenis Tumbuhan Obat yang ada di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Kesehatan RI. (1978). Materia Medika Indonesia, Jilid II. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara

Yuandani. et al. Stimulasi Wirausaha Pada Murid Sekolah Menengah Atas di Tanjung Pura Langkat

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN JATEN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 760/MENKES/ PER/ lx/1992 TENTANG FITOFARMAKA

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: KAJIAN ETNOBIOLOGI TANAMAN OBAT MASYARAKAT MEUNASAH RAYEUK, LAMNO KABUPATEN ACEH JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

V. PEMANFAATAN HERBAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH AYAM KUB

Lampiran 1. Lampiran 1. Pemanfaatan Spesies Tumbuhan dalam Perawatan Bayi sampai UsiaBalita di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara.

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3

Penetapan Kadar Eugenol dalam Minyak Atsiri dari Daun Sirih Merah (Piper cf fragile Benth.) dan Sirih Hijau (Piper betle L.) secara Kromatografi Gas*

IbM Bagi Kelompok PKK Di Desa Karangsoka

STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILIA ZINGIBERACEAE YANG BERKHASIAT OBAT DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh

BAD I PENDAHULUAN Latar Belakang

MENCIPTAKAN DESA MANDIRI KESEHATAN DI DESA SALUKANAN KECAMATAN BARAKA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SERBUK MINUMAN INSTAN BERBASIS TANAMAN OBAT (Studi Kasus:Koleksi Taman Obat Dan Spa Kebugaran SYIFA, Bogor)

INOVASI JAMU DALAM KEMASAN SIAP MINUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN POLA KONSUMSI JAMU DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN JATEN

Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita. Bugar Berkat Secangkir Herbal. 1 Obat Tradisional

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

Setiap organisme dikenali berdasar nama

I. PENDAHULUAN. minuman saat ini mengutamakan tiga hal yaitu: manfaat untuk kesehatan, back to

PRODUKSI LIPSTIK HERBAL DENGAN PEWARNA ALAMI TANAMAN OBAT

PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN. Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014

Transkripsi:

PELATIHAN PEMBUATAN JAMU INSTAN BAGI SISWA TINGKAT SMU DI KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI Arifah Sri Wahyuni Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT Jamu is a drug originally from plant, animal, mineral and/orgalenic material used in order to make effort for medical purpose based an empiric approach. instan product of jamu made by simple methode to be developed becoming at home industry bussiness.the purpose of the ativity in Simo Boyolali is to comprehend the knowledge and the skill especially for senior high student in producing the earning by developing these kind of bussiness. The activity is conducted by a presentation of a brief training how to produce the herbal started by a presentation of the theme, the demonstration of the tehnique and application of producing the herbal, the analyze of bussiness, the procedure of legalizing the product to the departement of health, the tehnique marketing and the working insurance and the maintenance of the waste. Kata kunci: pelatihan, jamu instan PENDAHULUAN Tahun 2003, angka pengangguran terbuka di Indonesia tercatat 11,35 juta. Melihat realita demikian upaya yang dapat dicapai untuk menekan kenaikan angka pengangguran, antara lain: Pertama, menekan pertumbuhan tenaga kerja rata-rata pertahun Kedua, dapat ditingkatkannya pertumbuhan ekonomi Ketiga, transformasi sektor informal ke sektor formal dapat dipercepat baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Upaya pemerintah perlu partisipasi aktif masyarakat, salah satunya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan menumbuhkembangkan sektor kewirausahaan. Seorang Wirausahawan adalah orang yang mengubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lain menjadi lebih besar daripada sebelumnya dengan melakukan perubahan dan inovasi. Wirausahawan dapat diciptakan, jadi bukan suatu bakat yang 131

hanya dipunyai oleh seseorang. Menumbuhkan jiwa enterpreneurship bukan pekerjaan mudah, perlu suatu proses. Proses ini dapat dimulai dengan memberikan wawasan dan wacana tentang peluang wirausaha selanjutnya memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan menciptakan produk yang berpeluang untuk diluncurkan. Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali terdiri dari 13 desa dengan kondisi geografis berupa daerah pegunungan dan daerah tadah hujan. Jumlah penduduk kecamatan tersebut kurang lebih 32.000, dengan mata pencaharian utama penduduk sebagai petani, rata-rata pendapatan kira-kira Rp. 10.000,00 perhari. Kecamatan Simo Boyolali mempunyai Sekolah Menengah Pertama (SMP), 7 buah SMA. Tingkat pendidikan penduduk rata-rata adalah lulus SMP. Lulusan SMA yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi masih relatif kecil, yaitu sekitar 10%. Dengan kondisi demikian maka perlu dilakukan kegiatan pengabdian yang intinya membuka wawasan dan membekali ketrampilan bagi remaja putri sehingga apabila kesempatan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi belum ada, maka akan membuka peluang untuk berwirausaha bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas. Demikian pula bagi ibu rumah tangga dapat meningkatkan penghasilan keluarga sehingga akan menaikkan tingkat sosial ekonomi masyarakat pada umumnya. PERUMUSAN MASALAH Bagaimana meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa SMU dalam pembuatan jamu tradisional bentuk instan dalam rangka menumbuhkan minat berwirausaha? TINJAUAN PUSTAKA Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman empiris di masyarakat (Anonim, 1989). Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan tradisional merupakan salah satu alternatif dalam bidang pengobatan. Tujuan pengobatan dengan obat tradisional antara lain: pencegahan (preventif), perawatan ( promotif), dan pengobatan. (Anonim, 1989) Masyarakat Indonesia lebih mengenal jamu dalam bentuk sediaan jamu godog dan jamu serbuk dibanding jamu dalam bentuk lain. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan obat tradisional, maka obat tradisional tidak lagi dibuat menjadi ramuan untuk 132 WARTA, Vol.11, No. 2, September 2008: 131-137

mengobati keluarga, tetapi sudah menjadi komoditi perdagangan. Tabel 1. di bawah ini dapat dilihat daftar beberapa tanaman obat yang mempunyai prospek pengembangan yang potensial. Tabel 1. Tanaman Obat Fitofarmaka yang Prospektif Tanaman obat Bagian Indikasi potensi Temulawak (Curcuma xantorrhiza oxb) Umbi Hepatitis, artritis Kunyit (Curcuma domestica Val) Umbi Hepatitis, artritis, antiseptik Bawang putih (Allium sativum Lynn) Umbi Kandidiasis, hiperlipidemia Jati Blanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Daun Anti hiperlipidemia Daun ungu(gratophyllum pictum Griff) Daun Hemoroid Tempuyung (Sonchus arvensis Linn) Daun Nefrolitiasis, diuretik Kejibeling (Strobilanthes crispus Bl) Daun Nefrolitiasis, diuretik Labu merah (Cucurbita moschata Duch) Biji Taeniasis Katuk (Sauropus androgynus Merr) Daun Meningkatkan produksi ASI Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Daun Diuretik Seledri (Apium graveolens Linn) Daun Hipertensi Pare (Momordica charantia Linn) Buah, Biji Diabetes mellitus Jambu biji (klutuk) (Psidium guajava Linn) Daun Diare Ceguk (wudani) (Quisqualis indica Linn) Biji Askariasis, oksiuriasis Jambu Mede (Anacardium occidentale) Daun Analgesik Sirih (Piper betle Linn) Daun Antiseptik Saga telik (Abrus precatorius Linn) Daun Stomatitis aftosa Sebung (Blumea balsamifera D.C) Daun Analgesik, antipiretik Benalu teh (Loranthus spec. div.) Batang Anti kanker Pepaya (Carica papaya Linn) Getah, Daun, Biji Sumber papain, Anti malaria, Kontrasepsi pria Butrawali (Tinospora rumphii Boerl) Batang Antimalaria, antidiabet Pegagan (kaki kuda) (Centella asiatica Urban) Daun Diuretika,antiseptik, antikeloid, Legundi (Vitex trifolia Linn) Daun Antiseptik Inggu (Ruta graveolens Linn) Daun Analgesik, antipiretik Sidowajah (Woodfordia floribunda Salibs) Daun Antiseptik, diuretik 133

Pala (Myristica fragrans Houtt) Buah Sedatif Sambilata (Adrographis paniculata Nees) (Sumber : Maheswari, 2002) Seluruh tanaman daun Obat tradisional seperti halnya obat sintetik mempunyai sifat khusus, oleh karena itu penanganannya memerlukan pengamanan yang khusus. Hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari obat tradisional yang tidak memenuhi syarat, baik persyaratan kesehatan maupun persyaratan standar. Pengembangan obat alami ini memang patut mendapatkan perhatian yang lebih besar bukan saja disebabkan potensi pengembangannya yang terbuka, tetapi juga permintaan pasar akan bahan baku obat-obat tradisional ini terus meningkat untuk kebutuhan domestik maupun internasional. Hal ini tentunya juga akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja baik dalam usaha tani maupun dalam usaha pengolahannya (Maheswari, 2002) METODOLOGI Alat yang digunakan: wajan dari logam (stainless steel), kompor, pengaduk kayu, termometer skala 100 0 c, timbangan, gelas ukur. Bahan : Bahan Yang digunakan adalah : Rimpang jahe basah 1 kg, Gula pasir 250 g, Air 500 ml Cara pembuatannya 1. Setiap bagian ditimbang sesuai dengan formula 2. Jahe yang telah dibersihkan dari kotoran yang menempel ditimbang, kemudian diperas. 3. Diambil air perasannya, ditambahkan air sampai dengan volume 500 ml. 4. Air perasan dimasukkan dalam wajan, kemudian ditambahkan gula pasir, diaduk sampai dengan muncul kristal. 5. Angkat wajan sambil terus diaduk hingga terbentuk kristal dengan ukuran yang lebih kecil. 6. Dikemas dengan pengemas yang sesuai 134 WARTA, Vol.11, No. 2, September 2008: 131-137 Antiseptik, diabetes melitus Jahe (Halia) (Zingibers officinale Rosc) Umbi Analgesik. Antipiretik, antiinflamasi

Tes Kontrol Kualitas a. Homogenitas. Dilakukan dengan pengamatan, apakah produk yang dihasilkan mempunyai warna yang sama dan rata di semua bagian b. Rasa. Diambil 1 sendok serbuk, dilarutkan dalam 200 ml air putih hangat. HASIL DAN PEMBAHASAN Kewirausahaan bukanlah suatu bakat alam yang dibawa sejak lahir, namun merupakan sesuatu yang dapat dibentuk dan dilatih atau diberi suatu stimulus. Salah satu bentuk stimulus adalah pemberian bekal pengetahuan dengan jalan memberikan pelatihan suatu ketrampilan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah melalui penyajian materi singkat, diskusi sampai dengan pelatihan sebagai media latihan mengembangkan keterampilan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi peserta dapat terlaksana dengan lancar sebagaimana yang diharapkan. Dalam batas peserta memahami tehnik pembuatan sediaan. Design pelatihan semacam ini dengan harapan dapat tercapai tujuan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Pemberian materi akan memberikan wacana baru akan pengetahuan terhadap sesuatu. Upaya pemahaman materi kami lakukan dengan mengefektifkan diskusi. Upaya peningkatan keterampilan kami siasati dengan memberikan tehnik pembuatan dengan demontrasi selanjutnya melibatkan peserta. Beberapa faktor pendukung terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan baik antara lain: 1. Jumlah peserta tercapai sesuai dengan sasaran peserta. Tingginya motivasi peserta untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. 2. Tingginya antusias dan minat peserta dalam mendengarkan dan memperhatikan materi terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan selama proses kegiatan. Pertanyaan ini tidak hanya seputar materi dan tehnik pembuatan melainkan lebih luas tentang bagaimana peluang usaha tersebut, apakah masih ada prospek yang cerah, sampai kepada bagaimana tehnik pemasaran produk tersebut di pasaran 3. Fasilitas yang cukup memadai yang telah disediakan oleh Panitia Penyelenggara pelatihan pembuatan jamu instan ini di Kecamatan Simo Boyolali yang bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta 4. Dukungan penuh dari Pimpinan Fakultas dan Lembaga Pengabdian Masyarakat UMS sehingga membuat semangat tersendiri hingga tercapainya kesuksesan kegiatan ini. 135

Faktor penghambat selama kegiatan adalah faktor keterbatasan biaya dan tenaga yang tersedia, sehingga kita tidak dapat memantau sepenuhnya pasca kegiatan ini. Kegiatan ini hanya terpantau dari tingkat pemahaman materi pelatihan yang disajikan, namun pemantauan pasca kegiatan semacam kegiatan pendampingan atau pembinaan belum dapat terlaksana. Produk yang dihasilkan nantinya masuk dalam kategori jamu tradisional. Untuk dapat dijual ke pasaran perlu langkah lebih lanjut, yaitu registrasi produk jamu ke Dinas Kesehatan Daerah Setempat. Proses registrasi inipun tidak instan, sehingga mungkin juga perlu pendampingan secara intensif. SIMPULAN DAN SARAN Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh para dosen Fakultas Farmasi UMS di Kecamatan Simo Boyolali berupa pelatihan pembuatan sediaan jamu instan dengan sasaran siswa SMU di wilayah kabupaten Boyolali dapat terselenggara dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Dari kegiatan penyajian materi, diskusi dan pelatihan dapat dipantau adanya peningkatan wawasan, pemahaman dan kemampuan para peserta. Berdasarkan realitas manfaat dan hasil yang diperolah, maka disarankan kegiatan ini tidak berhenti sampai disini, namun perlu kegiatan pasca pelatihan, berupa pembinaan produksi bagi industri kecil yang tumbuh, apalagi produk ini adalah produk spesifik yang memerlukan kontrol kualitas dan pangawasan serta perlu didaftarkan ke Dinas Kesehatan Propinsi. UCAPAN TERIMA KASIH Tim Pengabdian Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengucapkan terima kasih kepada : 1. Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberi persetujuan dan kesempatan bagi terlaksananya kegiatan ini. 2. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memberikan ijin dan fasilitas guna terselenggaranya kegiatan pengabdian ini. 3. Semua pihak yang ikut membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan ini. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1989. Materia Medika Indonesia Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 136 WARTA, Vol.11, No. 2, September 2008: 131-137

Anonim.1992. Sepuluh Tahun Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 1982-1991: Sumbangan Penelitian dalam Pembangunan Perkebunan Rakyat. Puslitbangtri-Departemen Pertanian. Maheswari, H. 2002. Pemanfaatan Obat Alami : Potensi dan Prospek Pengembangannya. Bogor: IPB. Padmawinata, K 1995. Potensi Peluang dan Kendala Pengembangan. Agroindustri Tanaman Obat. BALITRO. Sidik. 1998. Perkembangan Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Indonesia. Makalah Seminar Pengobatan. Unpad: Tradisional, FK. Sutrisno, B. 1986. Analisis Jamu. Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta 137