Analisis Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Nama : Risandra Rejina NPM : Kelas : 3 EB 15

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.

BAB I PENDAHULUAN. namun sektor industri adalah satu dari beberapa yang bertahan dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau usaha tersebut dapat dikatakan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

Nama : Kristiani Putri NPM : Kelas : 4 EB 13

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SARAN / MASUKAN DARI KADIN KALBAR PADA RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Penelitian

Kata Kunci : Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana pihak yang satu dengan yang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. penulis untuk membahas topik tersebut didasari oleh beberapa pokok pikiran;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT SOLUSI MODAL (SM) DI BANK DANAMON SIMPAN PINJAM UNIT CIBINONG KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. dampak hampir pada semua aspek atau sektor kehidupan. Dampak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, krisis ekonomi pernah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB IV PENUTUP. di Provinsi Riau dalam mengikuti e-procurement pada tahun yaitu

PROPOSAL PENGAJUAN PINJAMAN MODAL KERJA KREDIT USAHA RAKYAT (K.U.R) UNTUK PENGEMBANGAN USAHA (U.M.K.M) 1

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

Abstrak. Kata Kunci : Efektivitas, KUR, Kesempatan Kerja, Pendapatan.

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. dampak investasi dan pengeluaran pemerintah terhadap kinerja perekonomian

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 6 PENUTUP. 122 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Tengah. 3 Neo Vernakular : suatu bentuk yang mengacu pada bahasa setempat dengan

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

BAB I PENDAHULUAN. menghambat usaha untuk memobilisasi tabungan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang terkena PHK (pengangguran) dan naiknya harga - harga kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB 1 PENDAHULUAN. tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan. menengah yaitu memberikan bantuan kredit. Oleh sebab itu, sangat

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian BANK INDONESIA KREDIT. SIMPANAN : Giro Deposito Tabungan

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PENGUSAHA UMKM DALAM MENGAMBIL ATAU MENGGUNAKAN KREDIT USAHA RAKYAT (BRI) DI KABUPATEN SRAGEN

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

Menimbang: a. bahwa Koperasi dan Usaha Kecil memiliki peran dan

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGUSAHA AIR MINUM ISI ULANG

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Mengatasi Masalah Tanpa Masalah. cepat maka masyarakat tidak perlu menjual barang-barangnya, tetapi hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) 1. Pengertian Usaha Kecil Menengah dan Mikro

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak mampu bertahan dengan baik ketika krisis ekonomi yang mengarah pada krisis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan suatu isu yang

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. pengertian pendapatan adalah: Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN. Berdasarkan hasil empiris penelitian dan analisis pada bab sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang tergolong padat penduduk. Dizaman

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta.

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri kecil di perdesaan dikenal sebagai tambahan sumber pendapatan

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. semakin keteat seiring mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang berlangsung secara terus-menerus yang sifatnya memperbaiki dan

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank sebagai lembaga keuangan merupakan institusi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Transkripsi:

Analisis Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Pendapatan Daerah Kota Bekasi Nama : Risandra Rejina NPM : 25209527 Kelas : 3 EB 15

Latar Belakang Didalam era perekonomian Indonesia yang semakin terpuruk sejak krisis melanda, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan unit usaha yang paling kuat bertahan, karena UMKM adalah salah satu kekuatan pendorong perekonomian Indonesia dan pendapatan daerah. Pentingnya UMKM ditunjukan dalam perannya yaitu antara lain: Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak, atau penyerapan terhadap tenaga kerja. Kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat di bandingkan dengan perusahaan yang berskala besar yang pada umumnya birokratis. Terdapat peranan kewirausahaan. UMKM sebagai pelaku usaha produktif yang memiliki penghasilan dengan jumlah yang demikian besar telah memberikan andil yang tidak sedikit dalam perekonomian nasional dan daerah. Oleh karena itu UMKM juga memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi penerimaan daerah melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber pendapatan daerah meliputi: Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu: Hasil pajak daerah Hasil retribusi daerah Hasil pengolahan kekayaan daerah dan PAD lain yang syah Dana perimbangan Lain lain pendapatan yang syah Maka berdasarkan keterangan diatas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh UMKM terhadap pendapatan daerah kota Bekasi karena letak kota Bekasi yang sudah cukup strategis baik sarana dan prasarananya. Untuk itu penulis mengambil judul Analisis Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Pendapatan Daerah Kota Bekasi

Rumusan Masalah 1. Apakah terjadi peningkatan pada pendapatan daerah pada tahun 2007 sampai 2011? 2. Bagaimana pengaruh UMKM terhadap pendapatan daerah kota Bekasi pada tahun 2007 sampai dengan 2011?

Tujuan Penulisan Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan terhadap pendapatan daerah pada tahun 2007 sampai dengan 2011. Untuk mengetahui pengaruh UMKM terhadap pendapatan daerah di kota Bekasi pada tahun 2007 sampai dengan 2011.

Pembahasan

Kesimpulan Peningkatan pendapatan daearah merupakan tujuan utama dari perekonomian daerah karena diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana daerah. Setelah dilakukan analisis dalam perhitungan regresi linier sederhana yang menggunakan software SPSS 19, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Terjadi peningkatan pendapatan daerah kota Bekasi terlihat pada fungsi regresinya yaitu apabila jumlah UMKM bertambah satu maka diduga bahwa pendapatan daearah kota Bekasi juga akan naik sebesar 164.799,28 (dalam jutaan rupiah) per tahun. Pendapatan yang diperoleh kota Bekasi selama 5 periode terakhir sangat dipengaruhi oleh jumlah UMKM yang ada. Hal ini dapat dilihat dari analisis perhitungan regresi yaitu dimana Ajd.R Square adalah 0,975 menunjukan bahwa pengaruh jumlah UMKM terhadap pendapatan daerah kota Bekasi sebesar 97,5% sedangkan 2,50% dipengaruhi oleh faktor lain.

Saran Didalam meningkatkan pendapatan daerah kota Bekasi, memang sudah seharusnya pemerintah lebih memperhatikan sector kontribusi yang punya peran penting seperti UMKM. Untuk meningkatan besar pendapatan kota Bekasi maka pemerintah juga harus menunjang kemajuan dari sentra UMKM itu sendiri seperti dengan lebih melihat atau mengontrol program Kredit Usaha Rakyat(KUR) karena program ini merupakan program yang dibuat bertujuan untuk memberikan pinjaman bagi UMKM. Melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) diharapkan dapat lebih meningkatkan perekonomian, mengentas kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja, akan tetapi suku bunga kredit yang di selenggarakan melalui program KUR ini dirasa masih cukup tinggi, seharusnya suku bunga tersebut dapat di kompensasikan kedalam program lainnya agar tidak memberatkan para UMKM. Pemerintah harus lebih mensosialisasikan program KUR kepada masyarakat seperti penyuluhan di berbagai daerah-daerah yang mempunyai banyak peluang sentra UMKM.