Endi Dwi Kristianto

dokumen-dokumen yang mirip
Endi Dwi Kristianto

BAB III KABEL BAWAH TANAH

BAB III KABEL BAWAH TANAH

Modul Jaringan Akses Tembaga Sistem Duct

BOOTCAMP SERTIFIKASI TEKNISI INSTALASI FIBER OPTIK (TIFO)

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Design Hasil Survey Feeder STO Cikupa

Endi Dwi Kristianto

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

No Kode :../Profesional/ / /2018

BAB V KABEL ATAS TANAH

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

Endi Dwi Kristianto

BAB III KOMPONEN DAN PROSES PEMASANGAN. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan mengurangi

BAB III IMPLEMENTASI PENGGELARAN JARINGAN TRANSMISI SKSO MEGA KUNINGAN DAN HUT 20

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

5

Training Center ISSUED - 4/17/2004 1

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

BAB III METODE DAN ANALISIS INSTALASI

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

JASA KONSTRUKSI INDUSTRI PENUNJANG KONSTRUKSI Jln. Veteran No. 112 Bekasi Telp (Hunting) Fax

Commercial Wiring / Electrical Installation. LKS SMK Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2012 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA : Tingkat Provinsi Bali

Endi Dwi Kristianto

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. SUTT/SUTET Dan ROW. Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai Nilai Perusahaan

[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어 )]

JARINGAN AKSES TELEPON

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

PERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK)

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Implementasi Pemeriksaan Rutin

[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 전력인입 ( 인도네시아어 )]

BAB III STUDI PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH DI PERUMAHAN MEKAR SARI REGENCY

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder

BAB III ANALISIS KASUS

DasarJaringan Komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

σa = Tegangan tarik ijin kg/cm 2

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 10 TON BENTANGAN 25 METER

Training Center ISSUED4/17/2004 1

Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB VI PELAKSANAAN KERJA PERPIPAAN

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

Lifting and moving equipment safety Session 07. Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

INJ 24 x 3 Three Core Heatshrinkable Cable Joint

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TALI TAMPAR DARI BAHAN LIMBAH PLASTIK. Oleh:

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI

METODE JACKING BOX TUNNEL UNDERPASS CIBUBUR

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

Penggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

2. KERJA PLAT Tujuan 3.1 Teori Kerja Plat Pemotongan Plat

No. Nama Komponen Fungsi

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB III. Metode Rancang Bangun

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

Materi Pelatihan Bekerja di Ketinggian

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

METODA KONSTRUKSI GELAGAR JEMBATAN BETON PRATEKAN PROYEK JALAN LAYANG CIMINDI BANDUNG

SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI. Kementerian Pekerjaan Umum

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

Transkripsi:

Pemasangan Kabel Optik Dalam DUCT Endi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com. Pemasangan Sub Duct Sub Duct digunakan untuk membagi ruangan di dalam duct utama menjadi tiga bagian agar penggunaanya lebih efektif. Batasan dan ukuran Sub Duct : o ~ Diameter luar 32 mm dengan ketebalan 3,0 mm o ~ Bahan dari Polyethelene dan karbon hitam Manfaat Sub Duct adalah : o ~ Lebih efisien (ekonomis) o ~ Melindungi kabel o ~ Memudahkan pemasangan maupun pencabutan kabel Hal-hal yang perlu diketahui o Harus memperhatikan spesifikasi o Memperhatikan daftar alokasi haspel Material bantu o Sub duct o Klem penjepit Peralatan Kerja Tabel.01. Peralatan dan fungsi No Nama Peralatan Fungsi 1 Swivel Mencegah Pemuntiran 2 Sakel-D Menghubungkan tali dan kabel 3 Tali Menarik Sub Duct

4 Pisau potong Memotong subduct 5 Handy talky Komunikasi 6 Kunci manhole Membuka tutup manhole 7 Pompa air kotor Membuang air yang ada di manhole 8 Mandril Pengecekan pipa duct 9 Sikat baja Pembersih pipa duct 10 Tension meter Mengetahui tegangan tarik 11 Winch/katrol Menarik subduct Prosedur Instalasi Sub Duct Pertemuan / Diskusi Persiapan Pemasangan Pemasangan alat Pemeriksaan Duct Persiapan penarikan Penarikan Sub Duct Penyelesaian Akhir

Pertemuan / Diskusi o Membahas rencana kerja o Pendistribusian Personil o Mengantisipasi kendala-kendala Persiapan o Menyiapkan material dan peralatan yang digunakan o Pemasangan Keselamatan Kerja o Sebelum penarikan pasang rambu-rambu pengaman o Pengecekan kondisi Manhole terhadap gas berbahaya o Pemasangan Alat Komunikasi o Adakan hubungan antar Manhole o Memperlancar jalannya penarikan Pemeriksaan Duct o Cara pemeriksaan duct/subduct antar lain dengan Duct Rodder (Super Yellow) dan Air Compressor (Parachute) o Duct Rodder o Rodding menggunakan Air Compressor / Parachute Peralatan dan material yang digunakan : Tabel.01. Peralatan dan material NO NAMA FUNGSI 1 Perlengkapan Air Compresor Rodding 2 Cable Cutter Memotong kabel 3 Swivel Mencegah kabel agar tidak terpilin sewaktu penarikan 4 D-Shakel Menyambung tali dengan cable grip 5 Generator set Pembangkit listrik 6 Chain block Memasang pullay 7 Handy talky Alat komunikasi 8 Kunci manhole Memebuka tutup manhole 9 Pompa air Memompa air o Pembersihan duct dan uji lolos mandrel o Pembersihan Duct Cara pembersihan Duct dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Arah penarikan Sikat baja Gambar.1.1. Peralatan pembersihan Rag Kawat baja

87 mm Uji lolos mandril Gunakanlah mandrel sesuai dengan kebutuhan dari yang kecil sampai yang besar, sebagai contoh yaitu mandrel berdiameter 87 mm dan panjang 400 mm terlihat pada gambar di bawah ini. 400 mm Gambar 1.2. Penampang Mandrel Persiapan Penarikan o Meletakkan drum sub duct o Drum sub duct harus diletakkan seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Sub duct duct Duct Pulling rope text o Hindari hal-hal yang menggangu pejalan kaki maupun lalu lintas o enghubungkan tali penarik dan sub duct o Ikat tali penarik dan sub duct dengan alat anti pulir (swivel)

Sub-duct Wrape with PVC tape Pulling rope Anti revising device Wrape with PVC tape Iron wire Gambar.1.4. Hubungan antara tali penarik dengan sub duct Penarikan Sub Duct o Hubungkan tali penarik dengan winch o Bila pekerjaan penarikan berat, lumasi dengan grease khusus (atau oli) o Bila penarikan sub duct telah selesai, harus ditunggu selama 1 2 jam sebelum sub duct dipotong karena sub duct akan mengkerut. Penyelesai akhir Ujung sub duct dikukuhkan dengan klem sub duct kemudian sumbat dengan plug karet Duct utama Sub duct Clamp sub duct Sumbu karet Clamp Klem duct Syb duct 1 sub duct 2 sub duct 3 sub duct Gambar.1.5. Pengkleman sub duct

Di manhole sub duct diikat dengan kabel briket pada dinding manhole sementara pada titik menikung harus disangga dengan sepatu untuk mencegah terjadinya puliran. Pelat nama cable briket sub duct Klem sub duct Duct Gambar.1.6. Cara peletakan di Manhole Diagram alir pekerjaan pemasangan Subduct

Survey Lokasi o Untuk menentukan letak serta ruang haspel subduct dan kendaraan o Tensile strength seminimum mungkin o Bila satu manhole tidak memungkinkan untuk penempatan haspel dan kendaraannya maka survey manhole terdekat dan seterusnya o Survey untuk menentukan letak winch/katrol dan kendaraannya untuk penarikan subduct Survey Lalu lintas o Survey kepadatan lalu lintas dengan kepolisian setempat o Untuk menentukan kapan pekerjaan dapat dilakukan (pagi, siang, atau malam) Rodding o Pekerjaan pemasangan tali pancing o Untuk membersihkan polongan atau penarikan subduct o Dilakukan bila di dalam polongan tidak terdapat tali pancing Pengetesan dan pembersihan polongan o Tali yang telah terpasang dihubungkan dengan sikat baja, mandril. Selanjutnya tali dan peralatan tersebut ditarik sampai keluar ujung polongan tempat dilakukan penarikan tali. Bila mandril tidak dapat keluar berarti polongan tersumbat, sehingga perlu dicarikan polongan lain yang dapat digunakan atau memperbaiki polongan tersebut. Jika mandril dapat keluar dari ujung polongan berarti polongan tersebut dapat digunakan. Tandai polongan tersebut untuk keperluan penarikan subduct. Tali pada polongan ini harus tetap ada dan akan diperlukan untuk penarikan subduct. Penarikan Subduct o Hubungkan tali penarik dengan winch / katrol o Tarik subduct dengan kecepatan tidak melebihi ketentuan yang telah ditetapkan pabrik sampai ujung subduct mencapai manhole sisi penarikan. o Selama penarikan lumasi subduct dengan pelumas khusus, pelumasan dapat dengan menggunakan peralatan atau tangan. o Penarikan subduct harus dilebihkan dari penarikan polongan sebenarnya mengingat panjang subduct memulur (memuai) saat penarikan, dan akan menjadi panjang yang sebenarnya setelah beberapa saat penarikan selesai (1 sampai 2 jam) o Penarikan subduct yang panjangnya 2 span atau lebih dianjurkan dimulai dari manhole yang letaknya di tengah o Untuk rute yang membelok tajam penarikan subduct agar diusahakan dimulai dari manhole yang berada dititik belok o Pada saat penarikan tegangan tarik harus selalu diawasi melalui tension meter, jangan sampai tegangan tarik subduct maksimum yang telah ditetapkan oleh pabrik dilampaui o Bila penarikan mengalami kemacetan, mesin winch harus segera dihentikan dan jangan mengendorkan tegangan tarik dengan tiba-tiba o Dalam pekerjaan penarikan agar dijaga tidak menekuk subduct secara berlebihan sehingga melebihi radius lengkungan minimum yang diijinkan

o Cara penempatan haspel dan kendaraanya sama seperti pada saat penarikan kabel optik duct Pemasangan klem dan penambatan pada manhole o Klem dipasang pada manhole dimana terdapat ujung-ujung subduct atau pada titik sambung o Cara memasang klem diperlihatkan pada gambar. o Subduct yang melintasi manhole ditambatkan pada dinding manhole, dan tepat dibawah titik lengkung harus disangga oleh bantalan untuk mencegah gesekan dengan dinding manhole o Sebelum ditambatkan subduct ditarik dahulu dalam panjang yang cukup agar dapat ditambatkan B. PENARIKAN KABEL OPTIK DUCT Umum o Dalam pelaksanaan instalasi harga kuat tarik dan kelengkungan serta kecepatan tarik yang diberikan oleh pabrik harus dijadikan standart o Harus dihindarkan tarikan dengan sentakan atau menghentikan tarikan secara tiba-tiba. Harus dijaga agar tegangan tarik konstan selama penarikan o Penarikan kabel dapat dilakukan dengan tenaga manusia (tangan) atau mesin winch. Bila dengan mesin maka tension meter harus selalu dimonitor o Putaran haspel untuk mengeluarkan kabel harus pada arah yang benar sesuai dengan arah yang diberikan oleh pabrik. o Dalam penempatan haspel kabel memerlukan ruang sedemikian rupa agar haspel dapat diputar o Penurunan dan penaikan kabel pada haspel harus menggunakan papan peluncur dan dilakukan secara hati-hati sehingga tidak merusak kulit kabel yang dapat menyebabkan cacat pada serat optik o Haspel kabel yang akan ditarik harus sesuai dengan rencana (drum plan) Penarikan Kabel Optic Duct Hal-hal yang harus diperhatikan : o Tegangan tarik dan bending radius o Kecepatan tarik maksimum o Penurunan/penaikan haspel harus dengan papan peluncur Material dan Peralatan Material o Kabel optik duct sesuai dengan spesifikasi o Pelumas untuk melicinkan penarikan kabel o Klem-klem untuk penyangga kabel dan kotak sambung

Peralatan No Nama Peralatan Fungsi 1 Alat anti pulir Agar kabel tidak terpilin 2 Sakel-D Untuk penarikan 3 Tali Untuk penarikan 4 Pisau / gergaji Memotong kabel 5 Handy talky Untuk Komunikasi antar manhole 6 Kunci manhole Membuka tutup manhole 7 Rol Katrol Menarik kabel 8 Kabel grip/rajutan Pemegang ujung kabel 9 Trailer kabel Menempatkan haspel kabel 10 Tension meter Mengetahui tegangan tarik 11 Dongkrak kabel Untuk mengangkat haspel 12 Pompa air Membuang airdari manhole 13 Winch/katrol Menarik kabel Urutan Kerja Penarikan Kabel

Agar setiap pekerjaan di atas dipastikan pelaksanaanya dengan baik dan benar sebelum memulai ke langkah berikutnya Persiapan Material dan Peralatan o Pastikan bahwa semua material dan peralatan yang diperlukan telah tersedian dan dapat dipakai sebelum pekerjaan dimulai. o Winch dan kendaraannya, trailer dan haspel kabel harus ditempatkan sedemikian rupa agar dimungkinkan penarikan dilaksanakn dari dua arah. o Pastikan bahwa haspel yang dipasang memang diperuntukkan untuk segmen (span) tersebut ditambah dengan keperluan untuk penambatan kabel di dalam manhole Pemeriksaan dan Pemasangan Kelengkapan Manhole o Kelengkapan manhole seperti tangga, penyangga dan sebagainya perlu diperiksa dan jika belum ada agar dilengkapi Rodding o Bila subduct telah terpasang maka rodding dilakukan untuk subduct. Caranya dapat menggunakan mesin penghisap atau dengan menggunakan pipa PVC dengan diameter 1 inchi. o Pekerjaan rodding ini bertujuan sama dengan rodding polongan saat penarikan subduct. o Bila belum ada subduct maka rodding dilakukan untuk polongan, caranya seperti pada rodding subduct yang telah diterangkan sebelumnya. Penyiapan Sisi Penguluran o Untuk penguluran/kirim kabel dari haspel agar dilaksanakan seperti gambar di bawah ini. Hal ini untuk menjaga kabel agar tidak rusak karena gesekan dengan ujung manhole atau karena gesekan pada sisi masuk duct Penyiapan Sisi Tarik o Agar dipasang dua buah rol pada jalan kabel seperti terlihat pada gambar di bawah, untuk penarikan kabel. o Pemasangan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga rol dapat berputar dua arah dan dapat ditarik oleh tenaga manusia atau winch dari atas tanah. o Posisi rol dalam manhole harus diatur dengan rantai atau tali sehingga kabel yang ditarik menjadi segaris dengan polongan duct yang akan dimasuki kabel Penarikan Kabel o Siapkan ujung penarikan kabel seperti pada gambar. Sebelum memulai penarikan pastikan bahwa komunikasi (handy talky) dapat berfungsi dengan baik

Kawat penarik Swivel Shakle Kabel grip (atau pulling eye) Gambar. 1.7. Peralatan penarikan kabel o Kecepatan penarikan agar dijaga konstan sesuai penetapan pabrik dan jangan menarik atau menghentikan penarikan secara tiba-tiba (dihentak) o Jika kabel melewati manhole dan berada dalam subduct tambatkan kabel o Jika kabel melewati manhole tetapi tidak di dalam duct maka kabel tersebut harus dilindungi dengan pelindung yang berupa spiral (spiral sleeve) yang terbuat dari bahan polyethylene. o Pada titik sambung sarana sambung kabel (ssk) harus disangga seperti terlihat pada gambar o Tiap kabel yang ditambatkan pada dinding manhole harus diberi identifikasi yang memuat nama, nomor kabel, jumlah serat didalamnya, rute kabel o Sarana sambung yang ditambatkan pada manhole harus diidentifikasi yang memuat nomor sarana sambung, nama dan nomor kabel yang disambungkan, jumlah serat di dalam rute kabel Kabel serat optik Pulling Eye Kawat tali penarik Shackle Swive Gambar 4.6 : Hubungan Gambar. antara 1.8. tali Penarikan penarik dengan kabel kabel serat optik

Gambar.1.9. Posisi pulley dan cara penarikan dengan cable winch Duct Pulling cable Sub.duct Gambar.1.10. Meloloskan kabel melalui duct yang berbeda C. PEMELIHARAAN KABEL TANAH Pemeliharaan pada jaringan akses fiber optik bawah tanah adalah : 1. Cek jembatan kabel, pipa penyeberangan, tiang beserta aksesorisnya, pondasi dan kawat duri sebagai pengamaan, bila terjadi kerusakan agar segera dilaksanakan perbaikan 2. Cek rute dan tanda rute (rambu-rambu) untuk mengetahui kondisi lingkungan disekitar rute kabel, apabila terdapat hal-hal yang dapat membahayakan kabel serat optik misalnya longsor, kegiatan penduduk karena adanya pemukiman baru, proyek PU/PERUMKA, PLN maka segera diambil tindakan langkah-langkah pengamannan maupun perbaikan.

3. Cek lokasi Handhole/tempat titik sambungan (joint enclosure), untuk mengatahui kondisi lingkungan sekitar, bila terjadi hal-hal yang membahayakan agar segera dilaksanakan langkah pengamanan. 4. Pembersihan / Pengurasan Handhole 5. Untuk menghindari gangguan pada titik sambungan (joint enclosure) akibat masuknya air/lumpur pada Handhole maka pembersihan / pengurasan harus dilakukan secara rutin, kecuali letak lokasi Handhole yang bukan pada lokasi tergenang air. Macam-macam Type pelindung pada rute Kabel Serat Optik Type B-1 : Self Supporting 3 m < 12 m 3 m 1 m Concrete Fondation - Type B1 < 20 m - Type B2 > 20 m B4 Type B-2 : Self Supporting B2 Kombinasi B2 dan B4

3 m > 20 m 3 m Type B4 : Self Supporting Galv. Steel Wire Steel pipe (GSP) 4 with barbed Wire 1 m Concrete Fondation GSP 2 WITH BARBED WIRE CONCRETE FONDATION Type - C < 6 m 1,5 1 m 1 m

SPAN 18 S/D 40 m STRANGED WIRE 3 m WIRE GSP 2 CONCRETE CONCRETE FOOT PLATE 700X700X6mm TO BE CONCRETE Min.100cm STAY ROD ½ 150 cm OPC Type A1 : Menyebrang Jalan (Road Crossing) 1 m PVC 58 mm OFC 10 m

Type D1 : Melintas jalan Kereta Api (Rail Way Crossing) 1 m GSP 4 OFC Min 1,5 m 10 m Type E1 : Menyebrang parit (Drain/Ditch Crossing) 1 m GSP 4 OFC 10 m Sumber : Modul Fiber Optik Bawah Tanah SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto