MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 3 SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK

Figure 3.1 Format datagram IP

Pertemuan 1: Pengkabelan

BAB 3: IPV4 SUBNETTING & VLSM

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

Jaringan Komputer. Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4)

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN

Pertemuan XII. Subnetting Cara Cepat I (IP Kelas C)

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam

Universitas Indraprasta PGRI / Teknik Informatika. CONTOH 1 : IP Address : Kelas C IP Address : Subnet Mask :

Materi Praktikum Studi Kasus Penyelesaian Subnetting dan Routing Static

MODUL 6 STATIC ROUTING

Modul Praktikum Subnet dan Supernet

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Jaringan Komputer. IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha.

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment

Andi Dwi Riyanto, M.Kom

IP Subnetting dan Routing (1)

A.3. Tool network traceroute Untuk mengecek koneksi digunakan protokol ICMP dengan perintah ping atau traceroute.

Apakah IP address? Notasi Dotted Decimal. IP Address. Struktur IP address Classful IP addresses

IP Address dan Netmask

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting

JARINGAN KOMPUTER MODUL 3

BAB IV INTERNET PROTOCOL

9/6/2014. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 3. Sesi 8. Referensi

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1.

Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP

Meski tidak bersifat wajib, umumnya ip untuk interface router ialah ip host pertama dari jaringan tersebut

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37

Jaringan Komputer: Ch. 3 Network Protocols and Communications

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer

Studi Kasus Subnetting dan Routing Static

Minggu 5 Network Layer

Modul 2 Konstruksi Network

TCP dan Pengalamatan IP

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh :

Satu Physical Network dengan host yang banyak

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4

Subnetting. Analogi subnetting dalam bentuk jalan

Pengalamatan Jaringan Menggunakan IPv4

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

9/27/2013. Elisabeth,S.Kom -FTI UAJM. Pertemuan 5. Subnetting

JARINGAN KOMPUTER MODUL 4

MODUL 6 KONSEP SUBNETTING

PENGANTAR SUBNETTING

TCP/IP and IP Address Concepts

Pengantar Open Source dan Aplikasi Jaringan Komputer di Sistem Operasi Linux. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id

TUGAS MAKALAH SUBNETTING

INSTALASI DAN KONFIGURASI DASAR PC-ROUTER DENGAN LINUX REDHAT 9.0

MODUL 03 PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014

PENGALAMATAN JARINGAN MENGGUNAKAN IPV4

IP ADDRESS DAN SUBNETTING

IP ADDRESS dan SUBNETTING

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

Skema IP Addressing. IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask

Memahami IP Address 17 th of November 2001

MODUL 3 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. DHCP Server. Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom.

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

SISTEM PENGALAMATAN IP VERSI 4 (IPV4) IP ADDRESS V4

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER

IP Address. Setiap angka binary 1 bergantung pada posisinya di dalam kelompok binarinya, memiliki nilai decimal tertentu seperti table di bawah ini.

D dan E tidak digunakan, karena diperuntukan untuk penelitian. Penomoran netmask dapat disingkat, misalkan dapat disingkat menjadi /24

Praktikum III Routing

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI

Praktikum Jaringan Komputer

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

Penggunaan IP Address

Modul Praktikum Mata Kuliah Jaringan Komputer 2

Subnetting. Modul 4. Subnetting. Kelas-kelas jaringan

PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING

IP ADDRESS : Jenis-jenis IP Address terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakana dalam penulisan skripsi ini adalah

Why do we need Subnets

KONSEP SUBNETTING IP ADDRESS UNTUK EFISIENSI INTERNET

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

SUBNETTING. Gambar 1. Satu jaringan dengan IP Address

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING

MODUL II. (Konfigurasi TCP/IP & Remote System) Tim Penyusun Modul Praktikum Jaringan Komputer. Computer Science Udayana University

Pe P rhit i u t ngan IP I P Ad A dress ICT Center Majene

Subnetting. Pertemuan XI. Contoh Subneting 1

JARINGAN KOMPUTER. INTERNET PROTOKOL dan NETMASK. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

IP dan Netmask Muhammad Ze Muhammad Z n S n S. Hadi, ST ST. MSc. 1

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian.

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

BAB II. Kelebihan DNS server

Quiz Jarkom 2. Nama : Andrian Ramadhan Febriana NIM : Kelas : IS-3. Jurusan Sistem Informasi. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E

Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting. By :

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Transkripsi:

MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX PENDAHULUAN Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini, IP yang digunakan adalah IPv4 yang memiliki panjang 32 bit (4 byte). IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address dan node/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas D digunakan untuk multicasting, sedangkan kelas E untuk riset. Berikut adalah alokasi bit untuk alamat IPv4 : Kelas A Kelas B 1

KelasC Berikut adalah IP address range untuk masing2 kelas: SUBNETING Mengapa dilakukan subnetting? 1. Untuk mengurangi lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm/ memperkecil broad cast domain) 2. Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan 3. Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan, mengidentifikasikan permasalahan) 4. Penghematan alamat IP Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah 2

semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak jumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host bit. Contoh Subneting Misalkan tersedia network address 192.168.1.0 / 24 berarti kelas C. (Lihat tabel di atas) Misal kita membutuhkan 6 kelompok jaringan/network, maka yang kita lakukan adalah membagi alamat tersebut menjadi 6 subnet. Maka rumus yang digunakan adalah 2n 2 = jumlah subnet. Variabel n menunjukkan jumlah bit yang dipinjam dari bit-bit host untuk dijadikan bit subnet. Perhitungan: 2n 2 = 6 => 2 3 2 = 6,sehingga n = 3 kenapa kok dikurang 2? Jawab : - Satu alamat dipakai sebagai alamat network - Satu alamat dipakai sebagai alamat broadcast Perhitungan dengan metode binary : - subnet mask default (dlm biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000 - tambahkan 3 bit 1 di ruas paling belakang : 11111111.11111111.11111111.11100000 - konversi subnet tsb ke desimal : 255.255.255. 224 (Berarti subnet mask addressnya adalah 255.255.255.224 untuk mendapatkan 6 subnet) Sekarang untuk mengetahui jumlah IP yang dapat dipakai untuk tiap host di tiap subnet, lakukan operasi berikut : 256 jumlah rentang dari 0 255 224 nilai ruas terakhir dari subnet yang baru 32 digunakan sebagai range buat subnetnya. 3

Hasil 32 menunjukkan IP yang dapat dipakai untuk tiap subnet mask yang baru. Berikut ini adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C 255.255.255 224 : 192.168.1.0 > network keseluruhan 192.168.1.32 192.168.1.63 192.168.1.64 192.168.1.95 192.168.1.96 192.168.1.127 192.168.1.128 192.168.1.159 192.168.1.160 192.168.1.191 192.168.1.192 192.168.1.223 192.168.1.224 > utk broadcast global Contoh menghitung broadcast address Coba hitung broadcast address dan network address untuk IP 192.168.1.4 /29 jawab: /29 berarti netmask = 255.255.255.248 IP Adress : 192.168.1.4 11000000.10101000.00000001.00000100 netmask : 255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000 AND Network Addr: 192.168.1.0 11000000.10101000.00000001.00000000 invers Broadcast Addr: 192.168.1.7 11000000.10101000.00000001.00000111 MENGETAHUI KONFIGURASI NIC 1. Untuk mngetahui driver NIC yang terpasang pada komputer anda di fedora, bukalah file /etc/modprobe.conf. Lihatlah bagian alias eth0. 2. Setting IP Address default tersimpan dalam /etc/sysconfig/networking/devices/ifcfgeth0. 4

PENGATURAN IP PADA LINUX Note: Untuk melakukan setting IP di linux, kita harus menjadi root atau super user. Perintah yang digunakan untuk melihat setting IP Address adalah /sbin/ifconfig Perintah yang digunakan untuk setting IP : /sbin/ifconfig <device> <inetaddr> netmask <subnetmask> broadcast <broadcastaddr> contoh : /sbin/ifconfig eth0 192.168.8.25 netmask 255.255.255.252 broadcast 192.168.8.27 BEBERAPA PERINTAH DASAR NETWORKING 1. /sbin/ifconfig <device> up > mengaktifkan interface 2. ping <IPAddr>> cek koneksi 3. /sbin/route > melihat atau memanipulasi routing table 4. arp > mapping dari IP Address ke MAC Address 5. /usr/sbin/tcpdump n X > mengaktifkan program tcpdump, utk memantau traffic dalam network. 6. Netstat r n > melihat routing table 5

BEBERAPA LANGKAH PRAKTIS DIAGNOTIS Apabila sebuah host tidak dapat berkomunikasi dengan host lain ataupun dengan sebuah server yang berada pada sebuah server ditempat remote, berikut beberapa langkah diagnotis praktis. 1. Ping ke 127.0.0.1. Ini adalah alamat diagnostik atau alamat loopback. Jika Anda memperoleh ping yang berhasil, maka protokol IP Anda tidak ada masalah. Jika gagal, maka Anda memiliki protokol IP yang bermasalah, dan perlu menginstal ulang protokol TCP/IP di host Anda. 2. Ping alamat dari local host Anda. Jika itu berhasil, maka network interface card (NIC) Anda tidak bermasalah. Jika gagal, berarti ada problem di NIC Anda. Untuk ping yang berhasil, tidak berarti sebuah kabel jaringan sudah terhubung dengan NIC Anda, tetapi menandakan bahwa protokol IP di host Anda bisa berkomunikasi ke NIC. 3. Ping ke default gateway (contoh ping ke router). Jika ping berhasil, ini berarti NIC terhubung ke network dan bisa berkomunikasi dengan network lokal. Jika gagal, berarti Anda mempunyai masalah di network fisikal lokal yang bisa terjadi dimana saja, diantara NIC dan router. 4. Jika langkah 1 sampai 3 berhasil, coba lakukan ping ke server remote. Jika berhasil maka Anda tahu bahwa ada komunikasi IP antara lokal host Anda dengan server remote. Jika Anda masih tidak dapat melakukan komunikasi dengan server, maka ada kemungkinan masalah di name resolution, dan Anda perlu mengecek setting Domain Name System (DNS). Permasalahan dapat terjadi di network fisikal remote dan Anda perlu melakukan pengecekan langkah 1 sampai 3 disana untuk mencari permasalahannya. Masih banyak langkah-langkah diagnotis lainnya. Langkah di atas hanya sebagian kecil saja. Silakan Anda mencari informasi di Internet. Selamat belajar. 6

IPv6 Addresses (TAMBAHAN) IPv6 adalah format IP dengan panjang 128 bit dan umumnya ditulis sebagai 8 bilangan 16 bit hexadecimal.memiliki jumlah alamat IP = 2 128 (sekitar 3.4x 10 38 ). Bandingkan dengan IPv4 dengan format hanya 32 bit yang berarti memiliki jumlah IP = 2 32 (sekitar 4.3x10 9 ). Format penulisannya adalah dengan hexadecimal yang masing-masing 16 bit dengan dipisahkan dengan tanda titik dua (:) Representasi alamat pada IPv6 ada beberapa macam - Model x: x: x: x: x: x: x: x X adalah nilai berupa hexadecimal 16 bit dari porsi alamat. Karena terdapat 8 buah x, jumlah total = 8 16 = 128 bit. Contohnya : FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210 - Jika format pengalamatan IP mengandung kumpulan group 16 bit bernilai 0, maka direpresentasikan dengan ::. Contohnya : 3FFE:0:0:0:0:0:FE56:3210 dapat direpresentasikan menjadi 3FFE::FE56:3210 - Model x: x: x: x: x: d: d: d d adalah alamat IPv4 32 bit. Contohnya : 0:0:0:0:FFFF:13.1.68.3 direpresentasikan menjadi ::FFFF:13.1.68.3 Sumber : - UNIX Network Programming Volume 1, Third Edition: The Sockets Networking API - CHIP Special Networking 7

- CCNA (Cisco Certified Network Associate) Study Guide - Berbagai sumber di Internet. 8