ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHATANI KEDELAI DI DESA WONOKALANG KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP PERMINTAAN KEDELAI OLEH PENGUSAHA TEMPE DI DESA SEPANDE KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Universitas Indonesia

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

I. PENDAHULUAN. (Riyadi, 2002). Dalam komponen pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

DAYA SAING USAHATANI KEDELAI DI DESA WONOKALANG KABUPATEN SIDOARJO

PENDAHULUAN. Indonesia, tercapainya kecukupan produksi beras nasional sangat penting

I. PENDAHULUAN. setiap rakyat Indonesia. Salah satu komoditas pangan yang penting di Indonesia

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

ANALISIS USAHATANI PEMBENIHAN UDANG VANNAMEI DAN PENGEMBANGANYA DI CV. GELONDONGAN VANNAMEI DESA BANJARSARI KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik. financial openness). Keuntungan dari keterbukaan

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kebijakan pangan nasional. Pertumbuhan ekonomi di negara negara

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHATANI TEMBAKAU ASELI PADA LAHAN SAWAH DAN LAHAN PERBUKITAN DI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Produksi, Produktivitas, dan Luas Areal Ubi Kayu di Indonesia Serta

KAJIAN USAHA BENIH IKAN LELE DUMBO DI DESA TULUNGREJO, KECAMATAN PARE, KABUPATEN KEDIRI. SKRIPSI

T E S I S. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS.

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

SKRIPSI. Oleh : MIYA ISTIGHFARONA RAHMA NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

I PENDAHULUAN. [3 Desember 2009] 1 Konsumsi Tempe dan Tahu akan Membuat Massa Lebih Sehat dan Kuat.

EVALUASI PETANI PESERTA PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL - PTT) PADI DI KABUPATEN NGAWI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. pangan utama di Indonesia setelah padi dan jagung. Di Indonesia, budidaya

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan pesat. Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Budidaya tebu adalah proses pengelolaan lingkungan tumbuh tanaman

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah konsumsi beras dan pemenuhannya tetap merupakan agenda

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Titik Poin Agribisnis Kedelai

KINERJA PRODUKSI DAN HARGA KEDELAI SERTA IMPLIKASINYA UNTUK PERUMUSAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET SUKSES KEMENTERIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman palawija penting di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kemampuan sektor pertanian dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

Program Studi Agribisnis, Fakutas Pertanian, Universitas Trunojoyo Telp

I. PENDAHULUAN. pengekspor jagung (net exporter), namun situasi ini secara drastis berubah setelah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam nabati maupun sumber daya alam mineral yang tersebar luas di

V GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN DAN IMPOR KEDELAI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pertanian merupakan hal yang sangat

MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produksi beras nasional sangat penting sebagai salah satu faktor yang

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian memegang peran stretegis dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Proyeksi kebutuhan jagung nasional (Sumber : Deptan 2009, diolah)

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, karena itu pemenuhan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR GULA DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

VII. ANALISIS DAYA SAING USAHATANI JAGUNG

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

I. PENDAHULUAN. rakyat secara merata dan adil, penyediaan pangan dan gizi yang cukup memadai

Ringkasan Eksekutif Analisis Efektivitas Kebijakan Subsidi Pupuk dan Benih: Studi Kasus Tanaman Padi dan Jagung 1

I. PENDAHULUAN. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam

POLICY BRIEF DAYA SAING KOMODITAS PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI DALAM KONTEKS PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN. Dr. Adang Agustian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

DAYA SAING JAGUNG, KETELA POHON, DAN KETELA RAMBAT PRODUKSI LAHAN KERING DI KECAMATAN KUBU, KABUPATEN KARANGASEM PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

PROSPEK TANAMAN PANGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup dan kehidupannya. Undang-Undang Nomor 18 Tahun

I. PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas perkebunan strategis Indonesia baik

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

KE-2) Oleh: Supadi Valeriana Darwis

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

VIII SKENARIO ALTERNATIF KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM AGROINDUSTRI KAKAO

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.

Transkripsi:

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHATANI KEDELAI DI DESA WONOKALANG KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Oleh : AHMAD IRDHONI NPM : 0624010030 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHATANI KEDELAI DI DESA WONOKALANG KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Program Studi Agribisnis Oleh : AHMAD IRDHONI NPM : 0624010030 Kepada FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHATANI KEDELAI DI DESA WONOKALANG KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO Diajukan Oleh : AHMAD IRDHONI NPM : 0624010030 Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur pada 15 Juni 2010 Telah disetujui oleh : Pembimbing : 1. Pembimbing Utama Tim Penguji : 1. Ketua Ir. INDRA TJAHAJA AMIR, MP 2. Pembimbing Pendamping Dr. Ir. SUDIYARTO, MM 2. Sekretaris Dr. Ir. EKO NURHADI, MS Ir. SRI WIDAYANTI, MP 3. Anggota Mengetahui : Ir. INDRA TJAHAJA AMIR, MP Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis Dr. Ir. RAMDAN HIDAYAT, MSi Ir. INDRA TJAHAJA AMIR, MP

RINGKASAN Ahmad irdhoni, NPM : 0624010030 Judul Skripsi : Analisis Keunggulan Kompetitif Usahatani Kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Dosen Pembimbing Utama: Ir. Indra Tjahaja Amir, MP. Dosen Pendamping: Dr.Ir.Eko Nurhadi,MS. Kedelai di Indonesia merupakan komoditas publik yang memiliki nilai strategis, baik dari segi ekonomi, lingkungan hidup, sosial maupun politik. Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia. Oleh karena itu, upaya untuk berswasembada kedelai tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga untuk mendukung agroindustri dan menghemat devisa serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan impor. Penelitian tentang analisis keunggulan kompetitif usahatani kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo bertujuan : (1) Menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap produksi kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. (2) Menganalisis keunggulan kompetitif usahatani kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang didapat dari wawancara serta pengisian kuisioner langsung oleh responden dan data sekunder yang berasal dari laporan pembukuan petani / kelompok tani serta publikasi dari lembagalembaga pemerintahan seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan kantor kepala Desa. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menjawab tujuan pertama yaitu menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap produksi kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo maka digunakan analisis fungsi produksi Cobb Douglass. 2. Untuk menjawab tujuan kedua yaitu untuk menganalisis keunggulan kompetitif usahatani kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo maka digunakan analisis Privat Cost Ratio (PCR). Berdasarkan hasil penelitian, faktor produksi yang mempengaruhi produksi kedelai yaitu Luas lahan, Benih, pupuk kimia, pupuk organik, insektisida dan tenaga kerja semuanya berpengaruh positif. Dan Usahatani kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo mempunyai keunggulan kompetitif dengan nilai koefisien 0,584.

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT, yang mana telah memberikan berkah rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Analisis Keunggulan Kompetitif Usahatani Kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Program Studi Manajemen Agribisnis UPN Veteran Jawa Timur. Dengan telah tersusunnya penelitian ini, penulis menyadari sepenuhnya akan keterlibatan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati maka penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Ir. Indra Tjahaja Amir, MP selaku Dosen Pembimbing Utama dan Bapak Dr. Ir. Eko Nurhadi, MS selaku Dosen Pembimbing Pendamping. Selain itu dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr.Ir.Ramdan Hidayat, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. Ir,. Indra Tjahaja Amir, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Papi M. Syafi,i yang tercinta, yang selalu memberi doa serta dukungan baik moral maupun materil. 4. Mami Nur Chanifah (Alm) tercinta, yang selalu memberi dukungan dan doa serta harapan untuk saya jadi lebih baik di masa beliau hidup. 5. Kakak dan Adikku terima kasih banyak atas dukungan, support, serta doanya.

6. Buat rekan dan teman teman seperjuangan terima kasih atas semangat dan partisipasinya. 7. Dan semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki masih terbatas dan sedikit sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat obyektif dan membangun. Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Surabaya, Juni 2010 Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... Halaman i iii vi vii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian... 7 1.4. Manfaat Penelitian... 7 1.5. Pembatasan Masalah 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu... 9 2.2. Usahatani Kedelai... 13 2.3. Konsep Daya Saing... 26 2.3.1. Keunggulan Komparatif... 26 2.3.2. Keunggulan Kompetitif... 30 2.4. Fungsi Produksi Cobb - Douglass... 32 2.5. Kerangka Pemikiran Penelitian... 36 2.6. Hipotesis. 39 III. METODE PENELITIAN

3.1. Penentuan Lokasi Penelitian... 40 3.2. Penentuan Sampel... 41 3.3. Pengumpulan Data... 41 3.4. Metode Analisis... 42 3.5. Definisi Operasional... 48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Wilayah... 50 4.2. Karakteristik Petani di Desa Wonokalang.... 53 4.3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kedelai di Desa wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo..... 56 4.4. Keunggulan Kompetitif Usahatani Kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo 65 4.5. Hubungan Fungsi Cobb Douglass Dengan Privat Cost Ratio (PCR) Usahatani Kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo... 72 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 74 5.2. Saran. 74 DAFTAR PUSTAKA... 76 Lampiran... 77

DAFTAR TABEL No. Judul Halaman 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Kedelai Tahun 2005-2009... 6 2. Data Hipotesis Cost Comparative (Sumber: Ekonomi Internasional Dr. Hamdy Hady)... 28 3. Data Perhitungan Cost Comparative (Labor Efficiency) (Sumber: Ekonomi Internasional Dr. Hamdy Hady)......29 4. Stategi Genetik Dari Porter (Sumber: E:/ Porter s Generic Strategies.htm)... 31 5. Realisasi Luas Tanam dan Panen Palawija Menurut Desa / Kelurahan (Dalam Ha) Kecamatan Wonoayu Tahun 2008... 40 6. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian Desa Wonokalang Tahun 2009 51 7. Penggunaan Lahan di Desa Wonokalang Tahun 2009 52 8. Karakteristik Umur Responden di Desa Wonokalang Tahun 2010.... 53 9. Pengalaman Usahatani Kedelai di DesaWonokalang Tahun 2010. 54 10. Karakteristik Pendidikan Responden di Desa Wonokalang Tahun 2010 55 11. Analisis cob Douglass Usahatani Kedelai Di Desa Wonokalang...... 57

12. Rasio NPM Usahatani Kedelai di Desa Wonokalang Tahun 2010.. 64 13. Harga Privat Usahatani Kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.. 67 14. Budget Privat Usahatani Kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. 69

DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman 1. Kerangka Pemikiran Penelitian... 38

DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Kuesioner Petani Kedelai di Desa Wonokalang Tahun 2010...... 77 2.... Hasil Analisis Regresi Kedelai Desa Wonokalang Tahun 2010... 86 3. Penggunaan Input Usahatani Kedelai di Desa Wonokalang Tahun 2010... 90 4. Hasil Perhitungan NPM Usahatani Kedelai di Desa wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten SidoarjoTahun 2010... 92

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia. Oleh karena itu, upaya untuk berswasembada kedelai tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga untuk mendukung agroindustri dan menghemat devisa serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan impor Baharsjah ( 2004 ). Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan kedelai adalah konsumsi yang terus meningkat mengikuti pertambahan jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan per kapita, meningkatnya kesadaran masyarakat akan kecukupan gizi, dan berkembangnya berbagai industri yang menggunakan bahan baku kedelai., sejak tahun 2000, impor kedelai meningkat secara drastis seiring dengan signifikansinya penurunan produksi pada tahun tersebut. Impor selama periode 2000-2003 meningkat dengan laju 14.03 persen per tahun, disamping itu volume impor yang meningkat ini disebabkan pula oleh rendahnya tingkat efisiensi di dalam negeri, sementara subsidi ekspor di Negara eksportir tetap tinggi (Puslitbang Tanaman Pangan, 2005). Permintaan kedelai terus meningkat, namun peningkatan kebutuhan tersebut belum diikuti oleh ketersediaan pasokan yang mencukupi. Pertumbuhan produksi lebih lambat dibanding konsumsi sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dilakukan impor. Kesenjangan produksi dan konsumsi ini makin nyata karena kedelai juga merupakan bahan baku industri dan pakan. Goenadi (2008) mengemukakan Departemen Pertanian telah merancang dan melaksanakan

program peningkatan produksi kedelai menuju swasembada sejak tahun 1996. Namun implementasinya sering tergeser oleh prioritas lain, khususnya beras. Tingkat kebutuhan kedelai dalam negeri yang mencapai 1,9 juta - 2 juta ton per tahun Seputar Indonesia, 16 januari (2008), maka sekitar 70 % kebutuhan kedelai bergantung pada impor dari luar negeri. Hal ini menyebabkan naiknya harga kedelai dunia yang saat ini mencapai 100 % dari 300 dolar AS per ton meningkat tajam menjadi 600 dolar AS per ton, memberikan dampak yang cukup signifikan bagi harga kedelai nasional Afandi, (2008). Menurut Sam Hadi, (2008), kacang kedelai merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang mengalami fluktuasi harga dalam dua tahun terakhir ini, karena penurunan produksi, gangguan pasokan dan distribusi, lonjakan harga pasar dunia dan faktor lainnya. Kasus yang dialami komoditas kacang kedelai menunjukkan pentingnya ketahanan dan kemantapan pangan serta mengingatkan betapa bahayanya ketergantungan pada bahan pangan impor. Meskipun kacang kedelai bukan bahan pangan pokok namun sudah sangat melekat dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak ratusan tahun. Tahu dan tempe menjadi sumber utama protein nabati dan merupakan menu makanan yang hampir setiap hari hadir diantara salah satu hidangan makanan andalan keluarga. Pendapat Sri Hartati, (2008), lonjakan harga kacang kedelai impor, membuat para pengrajin tahu dan tempe terancam kematian usahanya dan termasuk yang berada didalam mata rantai perdagangan tahu dan tempe, pedagang makanan, konsumen yang berada di lapisan masyarakat bawah yang memiliki daya beli terbatas. Arifin, (2008), memperkirakan krisis atau gejolak harga

berbagai komoditas pangan masih akan berlanjut, target swasembada kacang kedelai yang di tetapkan pada tahun 2015, tidak akan tercapai jika melihat implementasi di lapangan saat ini, masih jauh dari harapan. Harga kedelai impor yang lebih murah dibanding kedelai dalam negeri menyebabkan upaya peningkatan produksi kedelai agak terabaikan. Kebutuhan kedelai dalam negeri dipenuhi melalui impor yang volumenya terus meningkat. Padahal ketergantungan yang makin besar pada impor dapat menjadi musibah terutama jika harga pangan dunia sangat mahal akibat stok menurun (Baharsjah 2004). Persoalannya, petani selalu kalah karena pasar internasional tidak adil. Pakpahan (2003) menyatakan promosi impor bertentangan dengan jaminan keberlanjutan kehidupan bangsa dan negara karena akan mematikan kehidupan petani serta kehidupan bangsa dan negara. Kedelai memiliki potensi pasar yang luas di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Namun, potensi pasar yang besar dan terus berkembang tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal melalui pengembangan produksi dalam negeri. Pengembangan kedelai menghadapi persoalan teknis, sosial, dan ekonomi. Jika kondisi sosial ekonomi kondusif maka secara teknis pengembangan kedelai memiliki potensi dan peluang yang memadai Sudaryanto et al. ( 2004). Untuk mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi, selain memberikan insentif jaminan harga dasar juga perlu didukung oleh penyuluhan, penciptaan teknologi, dan pengembangan infrastruktur (fisik dan kelembagaan) Baharsjah (2004). Tohir (2008) dalam Soim (2008) menyatakan, meskipun lahan

tersedia dan pemerintah menyediakan modal, petani kurang tertarik menanam kedelai jika harga tidak menguntungkan petani. Dengan jaminan harga yang layak, petani dapat melakukan analisis usaha taninya. Dalam upaya meningkatkan produksi kedelai nasional, pemerintah telah menggulirkan Program Bangkit Kedelai. Program ini akan berhasil bila tujuan yang bersifat makro (peningkatan produksi) sejalan dengan tujuan petani dalam berusahatani, yaitu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Dengan kata lain, tujuan yang bersifat makro harus sejalan dengan harapan petani dalam berusaha tani. Dalam hal ini, keserasian langkah-langkah penyelenggaraannya (kebijakan, penggerakan, pembinaan, pelayanan, dan pengendalian) yang memungkinkan kedua tujuan tersebut tercapai secara simultan diperlukan untuk mewujudkan partisipasi petani dalam menanam kedelai. Kondisi yang sangat mempengaruhi keputusan petani berpartisipasi dalam peningkatan produksi kedelai adalah iklim ekonomi yang menguntungkan dan juga secara sosial dapat diterima. Partisipasi dapat diartikan sebagai keikutsertaan dalam sesuatu yang ditawarkan. Tindakan petani untuk berpartisipasi tidak lepas dari kemampuan diri serta perhitungan untung rugi. Dalam keadaan sewajarnya, petani tidak akan melakukan hal-hal di luar kemampuannya atau yang merugikan dirinya. Kemampuan petani berkaitan dengan situasi lingkungan serta keadaan yang melekat pada dirinya Warsito (2007). Sampai saat ini, baik secara psikologis maupun politis, kebijakan pangan di Indonesia masih merupakan issue yang sangat penting yang akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan Amang et al.(2005). Kecukupan pangan salah

satunya kedelai dengan harga terjangkau telah menjadi tujuan utama kebijakan pembangunan pertanian, guna menghindari kelaparan serta gejolak ekonomi dan politik Sudaryanto et al. (1999). 1.2. Perumusan Masalah Menurut Tahlim et al. (2003) pengembangan produksi kedelai dalam negeri masih menghadapi beberapa permasalahan, antara lain; (1) Usaha perluasan areal pada lahan bukaan baru pada umumnya menghadapi kendala kemasaman tanah yang tinggi; (2) Lahan bukaan baru berkontur bergelombang/berbukit sehingga rentan terhadap erosi; (3) Terbatasnya ketersediaan benih unggul bermutu baik dari segi jumlah maupun kualitas saat diperlukan; (4) Terbatasnya ketersediaan teknologi yang yang bersifat spesifik lokasi; (5) Rendahnya adopsi teknologi di tingkat petani; dan (6) Rendahnya tingkat harga yang diterima petani yang direfleksikan makin menurunnya nilai tukar petani. Menurut Rondof and Lancon (2006) hasil per ha kedelai tidak terdistribusi secara homogen di Indonesia. Hal ini ditentukan oleh faktor biofisik dan sosial ekonomi. Selanjutnya berdasarkan proyeksi penawaran dan permintaan komoditas pertanian yang dilaksanakan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian (2000) dikemukakan bahwa rendahnya poduktivitas aktual yang dicapai diduga disebabkan oleh; (1) Tidak adanya kepastian harga komoditas pangan terutama kedelai di tingkat petani; dan (2) Penghapusan subsidi sarana produksi yang menyebabkan meningkatnya biaya produksi, sehingga sebagian petani tidak mampu menerapkan teknologi usahatani secara baik dan benar.

Tabel 1.1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kedelai Tahun 2005-2009 Tahun Luas Panen Produksi Produktivitas (000 ha) (000 Ton) (Kuintal / ha) 2005 621,5 808,4 13,01 2006 580,5 747,6 12,88 2007 459,1 592,5 12,91 2008 591,0 775,7 13,13 2009 701,4 924,5 13,18 Sumber : Statistik Indonesia 2009 Dari tabel diatas dari tahun 2005 sampai 2009 produksi kedelai stabil dan produktivitas juga tidak menunjukkan tidak mengalami penurunan yang drastis, walau demikian kebutuhan kedelai dalam negeri masih belum bisa terpenuhi dan masih tergantung pada Negara lain yaitu impor. Tingkat kebutuhan kedelai dalam negeri yang mencapai 1,9 juta - 2 juta ton per tahun Seputar Indonesia, 16 januari ( 2008 ), maka sekitar 70 % kebutuhan kedelai bergantung pada impor dari luar negeri. Pada hal budidaya tanaman kedelai sangat menjanjikan mengingat kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun meningkat, dan industri rumah tangga seperti pabrik kecap, pabrik tahu dan tempe tumbuh sangat subur. Sehubungan dengan uraian latar belakang dan penjelasan di atas, maka terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Faktor apa saja yang mempengaruhi produksi usahatani kedelai? 2. Apakah usahatani kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo mempunyai keunggulan kompetitif?

1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan penjelasan di atas, maka tujuan penelitian tersebut adalah: 1. Menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap produksi usahatani kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. 2. Menganalisis keunggulan kompetitif usahatani kedelai di Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang diharapkan oleh penelitian ini adalah: 1. Sebagai informasi bagi peneliti untuk dapat mengetahui keunggulan kompetitif usahatani kedelai. 2. Sebagai informasi dan pengetahuan peneliti untuk dapat mengetahui keunggulan kompetitif usahatani kedelai. 3. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan produksi masa mendatang serta mengetahui keunggulan kompetititf kedelai di perdagangan bebas. 4. Sebagai pembanding dan sumbang pikiran agar penelitian dapat bermanfaat bagi petani atau konsumen kedelai. 1.5. Pembatasan Masalah 1. Usahatani kedelai yang di teliti hanya di desa wonokalang kecamatan wonoayu kabupaten sidoarjo. 2. Jenis benih kedelai yang di teliti adalah jenis willis.