TABLET. Definisi Tablet

dokumen-dokumen yang mirip
A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

Sedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi

bentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam

merupakan masalah umum yang menimpa hampir 35% dari populasi umum, khususnya pediatri, geriatri, pasien stroke, penyakit parkinson, gangguan

bebas dari kerusakan fisik, serta stabil cukup lama selama penyimpanan (Lachman et al., 1986). Banyak pasien khususnya anak kecil dan orang tua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bentuk-bentuk Sediaan Obat. Indah Solihah,S.Farm,M.Sc.,Apt

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

KATA PENGANTAR. Ilham Niawan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

relatif kecil sehingga memudahkan dalam proses pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan

1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih 2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau gabungan antara ketiganya (Mangan, 2003). Akhir-akhir ini penggunaan obat

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid. (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang.

Tablet Khusus. (dibuat dalam rangka memenuhi Tugas mata Kuliah TFSP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan pengisi (Ditjen POM, 1995). Tablet dapat dibuat dengan berbagai ukuran,

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Rute Pemberian Obat. Indah Solihah

oleh tubuh. Pada umumnya produk obat mengalami absorpsi sistemik melalui rangkaian proses yaitu disintegrasi produk obat yang diikuti pelepasan obat;

mempermudah dalam penggunaannya, orally disintegrating tablet juga menjamin keakuratan dosis, onset yang cepat, peningkatan bioavailabilitas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I TABLET ZETAMOL

DESAIN SEDIAAN FARMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau lebih dengan atau zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Obat

baik berada di atas usus kecil (Kshirsagar et al., 2009). Dosis yang bisa digunakan sebagai obat antidiabetes 500 sampai 1000 mg tiga kali sehari.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

diperlukan pemberian secara berulang. Metabolit aktif dari propranolol HCl adalah 4-hidroksi propranolol yang mempunyai aktifitas sebagai β-bloker.

BAB I PENDAHULUAN. (compression coating). Sekarang salut film enterik telah banyak dikembangkan. dan larut dalam usus halus (Lachman, et al., 1994).

bahan tambahan yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik sehingga dapat dicetak langsung. Pada pembuatan tablet diperlukan bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan antiinflamasi lainnya. Dosis ibuprofen sebagai anti-inflamasi mg sehari.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamasi nonsteroid (AINS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tinggal obat dalam saluran cerna merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

Aspirin merupakan salah satu obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang

periode waktu yang terkendali, selain itu sediaan juga harus dapat diangkat dengan mudah setiap saat selama masa pengobatan (Patel et al., 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Depkes RI,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Tablet ODT merupakan tablet yang larut dimulut, dengan bantuan saliva sampai terdispersi

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI [ 5(1) ]

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

konvensional 150 mg dapat menghambat sekresi asam lambung hingga 5 jam, tetapi kurang dari 10 jam. Dosis alternatif 300 mg dapat meningkatkan

Paradigma dalam pengembangan obat. Pertimbangan terapeutik Pertimbangan biofarmasetik Pendekatan fisikokimia 4/16/2013 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. adalah obat yang menentang kerja histamin pada H-1 reseptor histamin sehingga

6/3/2011 DOKTER FARMASIS PERAWAT. 1. Independen 2. Interdependen 3. Dependen 4. Peneliti

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya

IMPLIKASI FARMAKOLOGI KEPERAWATAN 1

obat tersebut cenderung mempunyai tingkat absorbsi yang tidak sempurna atau tidak menentu dan seringkali menghasilkan respon terapeutik yang minimum

dan minyak atsiri (Sholikhah, 2006). Saponin mempunyai efek sebagai mukolitik (Gunawan dan Mulyani, 2004), sehingga daun sirih merah kemungkinan bisa

SKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. macam pengobatan berdasarkan pengalaman empirik secara turun temurun. Seiring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013

STUDI KESERAGAMAN BOBOT SEDIAAN PULVERES YANG DIBUAT APOTEK DI KOTA JAMBI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Salut gula memberikan permukaan yang halus dan berkilau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Disolusi merupakan salah satu parameter penting dalam formulasi obat. Uji disolusi in vitro adalah salah satu persyaratan untuk menjamin kontrol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemberian obat secara bukal adalah pemberian obat dengan cara meletakkan obat diantara gusi dengan membran mukosa pipi. Pemberian sediaan melalui

mudah ditelan serta praktis dalam hal transportasi dan penyimpanan (Voigt, 1995). Ibuprofen merupakan obat analgetik antipiretik dan anti inflamasi

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan hayati obat. Kelarutan merupakan salah satu sifat fisikokimia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

TABLET. I. Pengertian

waktu tinggal sediaan dalam lambung dan memiliki densitas yang lebih kecil dari cairan lambung sehingga obat tetap mengapung di dalam lambung tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Obat-obat anti inflamasi non-steroid (AINS) banyak digunakan untuk terapi

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kualitas obat yang ditentukan oleh keamanan, keefektifan dan kestabilan

obat-obat tradisional yang telah menggunakan cara-cara modern. Umumnya masyarakat jaman dahulu menggunakan daun sirih merah masih dalam cara yang

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk konvensional dapat mengiritasi lambung bahkan dapat. menyebabkan korosi lambung (Wilmana, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. Rute pemberian oral merupakan rute yang paling digemari dibandingkan

FORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR (Ipomea batatas Lamk.) SEBAGAI PENGHANCUR

TINJAUAN PUSTAKA. bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan

SKRIPSI. Oleh: HENI SUSILOWATI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:

Transkripsi:

TABLET Definisi Tablet Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi. (USP 26, Hal 2406) Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. T a b l e t m e r upak a n b e n t u k s e d i a a n f a r m a s i ya n g p a l i n g b a n ya k t a n t a n g a n n ya d i d a l a m mendesain dan membuatnya. Misalnya kesukaran untuk memperoleh bioavailabilitas penuhdan dapat dipercaya dari obat yang sukar dibasahi dan melarutkannya lambat, begitu jugakesukaran untuk mendapatkan kekompakan kahesi yang baik dari zat amorf atau gumpalan. N amu n d e m i kia n, w a l a u p u n o b a t t e r s ebu t b a i k k e m p a n y a, m e l a r u tny a, d a n t i dak mempunyai masalah bioavailabilitas, mendesain dan memproduksi obat itu masih penuh tantangan, sebab masih banyak tujuan bersaing dari bentuk sediaan ini (FI IV, Hal 4) Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obatatau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsisebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (FI III) Tablet adalah sediaan obat tradisional padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk lain, kedua permukaannya rata atau cembung, terbuat dari sediaan gelenik dengan atau bahan tambahan. (Kemenkes RI No.661/Menkes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional). Table t a d ala h s e d i a a n p a dat, d i b uat s e c a r a k e mpa c e t a k, b e r b entuk r a t a a t a u cembungrangkap,umumnya bulat,mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan (IMO). I.2 Kriteria Tablet Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut : Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan; Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil; Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik; Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan; Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;

Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan; Bebas dari kerusakan fisik; Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan; Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu; Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku. (Proceeding Seminar Validasi, Hal 26) I.3 Keuntungan Sediaan Tablet Sediaan tablet banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu : Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih; Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis; Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga memudahkan proses pembuatan, pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan; Bebas dari air, sehingga potensi adanya hidrolisis dapat dicegah/diperkecil. Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai keuntungan, antara lain : Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat (merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling kompak), memudahkan pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan; Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah; Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil; Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil; Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air; Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam tablet; Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah; tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul; Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi;

Pelepasan zat aktif dapat diatur (tablet lepas tunda, lepas lambat, lepas terkendali); Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau yang tidak enak, dan untuk terapi lokal (salut enterik); Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga biaya produksinya lebih rendah; Pemakaian oleh penderita lebih mudah; Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik. (The Theory & Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294 dan Proceeding Seminar Validasi, Hal 26) I.4 Kerugian Sediaan Tablet Di samping keuntungan di atas, sediaan tablet juga mempunya beberapa kerugian, antara lain : Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan); Formulasi tablet cukup rumit, antara lain : Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis; Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan sulit untuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa); Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau zat aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik daripada tablet. (The Theory & Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294) Berdasarkan cara penggunaan dikenal: 1. Tablet vaginal. Digunakan pada vagina. Biasanya mengandung bahan aktif sebagai antiinfeksi, antifungi, atau penggunaan hormone secara local. 2. Lozenges, trochisi. Digunakan dengan cara dihisap. Untuk memberikan efek local padaa mulut dan tenggorokan. Umumnya menngandung bahan aktif yang digunakan sebagaai antiinfeksi.

3. Tablet bukal. Digunakan dengan cara dimasukkan diantara pipi dan gusi dalam rongga mulut. Absorpsi terjadi di dalam mukosa mulut, masuk ke dalam peredaran darah. Biasanya berisi hormone steroid. 4. Tablet sublingual. Digunakan dengan cara dimasukkan di bawah lidah, darah. Biasanya berisi hormone steroid. 5. Tablet implantasi. Digunakan dengan cara implantasi dalam kulit. Bentuk pellet, bulat atau oval pipih. Harus steril. 6. Tablet efferfesen. Penggunaan dengan cara dilarutkan dalam air atau didispersikan dalam air atau didispersikandalam air sebelum pemberian. 7. Tablet kunyah. Dimaksudkan untuk dikunyah, member residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan, dan tdak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak terutama formulasi multivitamin, antasida, dan antibiotika tertentu. Jenis tablet ini juga digunakan untuk penderita yang mengalami kesulitan menelan. Tablet bukal dan sublingual juga dapat digunakan untuk bahan aktif yang mengalami peruraian dalam asam lambung atau enzim pencernaan. Berdasarkan cara pembuatan dan tujuan khusus, dikenal: 1. Tablet salut gula (drage). Merupakan tablet salut gula. Dibuat dengan tujuan khusus, diantaranya menutupi rasa dan bau yang tidak enak, melindungi bahan aktif dari pengaruh luar,meningkatkan penampilan, dsb. 2. Tablet salut enteric. Merupakan tablet salut film. Jika obat dapat rusak atau inaktif karena cairan lambung atau dapat mengiritasi mukosa lambung, diperlukan bahan penyalut enteric, yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet telah melewati lambung 3. Tablet lepas lambat. Merupakan tablet salut film. Tablet lepas lambat dibuat sedemikian sehingga zat aktif akan tersedia dalam jangka waktu tertentu setelah obatdiberikan. Istilah efek diperpanjang, efek pengulangan, dan lepas lambat telah digunakan untuk menyatakan sediaan tersebut. Berdasarkan tujuan penggunaan, dikenal: 1.Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaana. T a ble t K o n v e n s i o n a l B i a satablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal

yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipienseperti :- p e n g i s i ( m e m b e r i b e n t u k ) : l a k t o s a - pen g i k a t ( m e m ber i a d hesivitas a t a u k e lekatan s a a t b e r t emu s a l u r a n cerna) : amylum, gelatin, tragakan- d e s int egr a t o r ( mempe r mud a h h a n c u rny a tab l e t. 2. T a b l e t K e m p a M u l t i a t a u K e m p a G a ndaadalah tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus kompresitunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas dua atau lebih lapisan.disebut juga sebagai tablet berlapis. Keuntungannya dapt memisahkan zataktif yang inkompatibel (tidak tersatukan). 3. T a ble t L epa s L a m b a t Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebutmel e p a s k a n d o s i s a w a l ya n g c u k u p u n t u k e f e k t e r a p i ya n g k e m udiandisusul d e nga n d o s i s p e meliharaa n s e hingg a jumla h z a t a k tif a t aukonsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu(misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb). 4. T a b l e t Le p a s T u n d a ( T a b l et S al u t E n t e r i k ) A d a l a h t ab l e t ya n g d i k em p a ya n g d i s al u t d e n g a n s u a t u z a t ya n g t a h a n terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat aktifnya terkendali pada waktu-waktu tertentu.e. T a b l e t S a l u t G u l a Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Tujuannya untuk melindungi zat aktif terhadaplingkungan udara (O 2, k e l e m b a b a n ), m e n u t u p r a s a d a n b a u t i d a k e n a k, menaikkan penampilan tablet.f. T a b l e t S a l u t F i l m T a b l e t k e m p a ya n g d i s a l u t d e n g a n s a l u t t i p i s, b e r w a r n a a t au t i d a k d a r i bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam salurancerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali A d a l a h t ab l e t ya n g d i k em p a ya n g d i s al u t d e n g a n s u a t u z a t ya n g t a h a n terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat aktifnya terkendali pada waktu-waktu tertentu.e. T a b l e t S a l u t G u l a Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Tujuannya untuk melindungi zat aktif terhadaplingkungan udara (O 2, k e l e m b a b a n ), m en u t u p r a s a d a n b a u t i d ak e n a k, menaikkan penampilan tablet.f. T a b l e t S a l u t F i l m T a b l e t k e m p a ya n g d i s a l u t d e n g a n s a l u t t i p i s, b e r w a r n a a t au t i d a k d a r i bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam salurancerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali.g. T a b l e t

E f f e r v e s e n T a b l e t k e m p a j i k a b e r k o n t a k d e n g a n a i r m e n j a d i b e r b u i h k a r e n a mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum.h. T a b e l K u n y a h Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyahsebelum ditelan. K e g u n a a n T a b l e t Untuk pengobaan lokal-tablet untuk vagina, digunakan sebagai anti infeksi, anti fungi, hormon lokal- t a b l e t u n t u k m u l u t d a n t e n g g o r o k a n Untuk pengobatan sistemik- tablet langsung - t a b l e t l a n g s u n g d i t e l a n - t a b l et b u c c a l : a n t a r a g i g i d a n g u s i - t a b l e t s u b l i n g u a l : d i b a w a h l i d a h - t a b l e t i m p l a n t a s i : d i b awah kulit badan