RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT PELEPAH KELAPA SAWIT UNTUK PAKAN TERNAK

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

DESAIN DAN PABRIKASI MESIN PENGIRIS BUAH KENTANG

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG/MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH BAGIAN PROSES PRODUKSI

RANCANG (BAGIAN. commit to user. Diajukan. Ahli Madya

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

PROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60

LAPORAN PROYEK AKHIR PRODUCTION PROCESS OF HOLE POST AUGER

MESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI)

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN MESIN BUBUT KAYU DALAM MEMPERCEPAT PROSES PRODUKSI IMAM ROMDONI NAWAWI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

MESIN PERAJANG SINGKONG

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa (2.1, Lit. 3)

Modifikasi Mesin Pengerol Pelat Menggunakan Motor Listrik 3 HP

BAB II DASAR TEORI P =...(2.1)

Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Kopi RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT (SISTEM TRANSMISI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH

PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

RANCANG BANGUN MESIN DOWEL UNTUK PEMBUATAN KAYU SILINDER DENGAN DIAMETER 10 SAMPAI 20 MM UNTUK INDUSTRI GAGANG SAPU DAN SANGKAR BURUNG (RANGKA)

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution

DESIGN AND MANUFACTURE ROTARY WELDING MACHINE (MACHINING PROCCES)

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

pembentukan material dengan model lingkaran penuh.

PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

MESIN BOR. Gambar Chamfer

Rancang Bangun Mesin Pengaduk Dodol dan Jenang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEMBUATAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD

MODIFIKASI FEEDER DENGAN MEKANISME TRANSLASI GIGI RACK PADA MESIN PENGIRIS BUAH-BUAHAN DAN UMBI-UMBIAN

Keyword : I. PENDAHULUAN

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

Transkripsi:

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT PELEPAH KELAPA SAWIT UNTUK PAKAN TERNAK Hasrin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl.Banda Aceh-Medan Km.280 - Buketrata24301 Email :hasrinlubis@yahoo.com ABSTRAK Rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini merupakan salah satu inovasi teknologi tepat guna yang sangat dibutuhkan oleh masyarakatpeternak sapi saat ini.tujuannya adalah untuk membantu masyarakatpeternak sapi dalam menyelesaikan pekerjaannyasebagai peternak, dan sekaligus untuk meningkatkan produktivitas ternak dan proses penggemukan sapi.penyediaan pakan ternak merupakan suatu permasalahan yang harus segera dapat diatasi. Salah satu cara untuk mengatasi ketersediaan pakan tersebut adalah dengan adanya mesin pemarut pelepah kelapa sawit. Dari hasil proses pamarutan pelapah kelapa sawit yang dicampur dengan unsur konsentrat merupakan salah satu jenis pakan yang di sukai ternak sapi, bahkan dapat menggemukkan pertumbuhan badan sapi. Oleh karenanya pembuatan mesin pemarut ini sangat dibutuhkanoleh masyarakat khususnya para peternak sapi di provinsi Aceh.Mesin Pemarut pelepah kelapa sawit ini terdiri dari beberapa komponen utama yaitu : kerangka konstruksi, motor bakar bensin, poros penggerak, pasak, bantalan, puli, baut/mur, sabuk, dan hopper, mata pemarut. Sebagai penggerak utamanya adalah menggunakan motor bakar bensin 1,5 Hp, putaran motor 2750 rpm.pada pembuatan/pengerjaannya yaitu dengan proses pemesinan seperti : mesin bubut, mesin bor, mesin gerinda tangan, dan mesin las listrik. Pabrikasi mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini dikerjakan di Lab. Produksi Dan Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe. Hasil rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini setelah dilakukan proses perakitan dan uji produksi, maka mesin pemarut ini dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan dengan kapasitas produksi 1kg/menit. Kata kunci: Rancang bangun, Mesin pemarut, Pelepah kelapa sawit, Pakan ternak. ABSTRACT Design of palm midrib grater machine is one of appropriate technology innovations that are needed by today's society cattle ranchers. The goal is to help people cattle farmers in completing his work as a farmer, and at the same time to increase the productivity of livestock and cattle fattening process. Provision of animal feed is a problem that must be addressed immediately. One way to overcome the food availability is with the engine grated palm midrib. From the results of the sheath grated palm oil concentrate is mixed with elements of one type of feed in livestock like cattle, even growing body can fatten cattle. Therefore this machine manufacture grater is needed by the public, especially cattle farmers in the province. Grated palm midrib machine consists of several main components : frame construction, gasoline motors, drive shafts, pins, bearings, pulleys, bolts / nuts, belts and hoppers, eye scar. Is mainly driven using gasoline motors of 1.5 hp, 2750 rpm motor rotation. In the manufacturing / process is the machining process such as lathes, drilling machines, grinding machines hand, and electric welding machines. Manufacturing machinery grated palm midrib is done in the Lab. Production And Machining Department of Mechanical Engineering Polytechnic Lhokseumawe. Results of machinery grated palm midrib this after assembly and test production process, then the grated machine can function as expected with production capacity 1kg/menit. Keywords:design and construction,scarsmachine,palmfronds, Cattle feed. 38

PENDAHULUAN Pengembangan teknologi disektor peternakansangat erat hubungannya dengan kebutuhan masyarakat peternak sapi saat ini, dimana sektor ini memiliki nilai strategis untuk memenuhi kebutuhan pakan ternaksapi yang semakin meningkat. Untuk ini maka diperlukan sebuah mesin pemarut pelepah kelapa sawit sebagai salah satu alat bantu untuk proses pengolahan pakan ternak sapi agar pertumbuhan badan sapi lebih baik dan meningkat dari pakan biasa. Oleh karena itu rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini diharapkan dapat membantu para peternak sapi dalam meningkatkan produktivitasnya. Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi dewasa ini, tentunya berdasarkan prinsip kerjanya terdiri dari berbagai macam proses kerja dan bentukkonstruksinya berbeda-beda tergantung dari desain dan keperluan dilapangan. Pada proses pembuatan mesin pemarut pelapah sawit ini tentu dilakukan dengan metode trial and error. Maka pada proses pembuatannya perlu dilakukan evaluasi dan uji coba dengan tujuanuntuk mencari kelemahan dalam proses kerjanyaguna menyempurnakan prinsip kerja maupun bentuk konstruksi yang lebih sederhana. Dengan rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit inidiharapkan dapat mempermudah para peternak sapi untuk memproduksi pakan ternak secara mekanik sehingga dapat meningkatkan produktivitas sapi yang lebih baik.oleh karena itu rancang bangun Mesin pemarut pelepah kelapa sawit untuk pakan ternak sapi ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat peternak sapu diwilayah Aceh pada umumnya. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dibudidayakan oleh masyarakat Indonesiapada umumnya yang dapat diolah menjadi minyak goreng, minyak industri, maupun bahan bakar, biodiesel. Prospek perkebunan kelapa sawit menghasilkan keuntungan yang besar sehingga banyak hutan yang dijadikan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit.indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebaran kebun kelapa sawityaitu di daerah Aceh, pantai timur Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Gambar 1.Tanaman kelapa sawit (sumber: http:// www. google.com, tanaman kelapa sawit.) Selain dapat menghasilkan produk-produk tersebut diatas, batang sawit yang diselimuti dengan susunan lapisan pelepah hingga umur 12 tahun.pelepah kelapa sawit ini dapat digunakan sebagai pakan ternak sapi. Gambar 2 Pelepah kelapa sawit 2. Proses Pemesinan Mesin bubut Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas.prinsip kerja adalah untuk pembentukan dan pemotongan bagian dari benda kerja/poros untuk memperoleh 39

bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gambar 3. Mesin Bubut (Sumber: http:// www. google.com, gambar mesin bubut). Menurut Taufiq Rochim (1993 : 140) menyatakan elemen dasar dari mesin bubut dapat diketahui atau dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: 1. Kecepatan potong v =.. m/min 2. Kecepatanmakan v = f. nmm/min 3. Waktu pemotongant = min 4. Kecepatan penghasilan geram t = f. a. v dm 3 /min Mesin Bor Mesin bor adalah suatu jenis mesin yang gerakannya memutar alat potong /mata bor, dimana arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut.sedangkan Pengeboran adalah operasi pengerjaan lubang berbentuk bulat. Mesin bor ini berfungsi untuk pembuatan lubang atau alur, pada mesin bor terdapat pisau penyayat yang disebut mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bervariasi mulai dari yang terkecil hingga yang besar. a. Kecepatan potong v =.. (m/... 2.5 n =. rpm... 2.6. b. Kedalaman pemotongan a = (mm)... 2.7 c. Waktu pemotongan t c = (min... 2.8 d. Gerak makan permata potong f z =vf/(nz);z=2mm/(r)...2.9 e. Kecepatan penghasil geram z = = ; cm3 / min... 3.0 Mesin Gerinda Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Gambar 4. Mesin Bor Gambar 5. Mesin gerinda tangan 4. Proses Penyambungan Sambungan Dengan Menggunakan Baut dan Mur 40

Baut berupa batang berulir spiral yang digunakan sebagai pengikat seperti halnya pasak dan sekrup, baut digunakan untuk menyambung sambungan yang dapat dilepaskan. Untuk itu perlu penerapan ssstem transmisi putaran dan daya dengan cara yang lain, dimana sebuah sabuk luwes dipasang disekeliling puli. Untuk sabuk yang akan digunakan adalah sabuk V dengan konstruksi dan ukuran penampang sabuk seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 6.Macam - macam mur dan baut Proses Penyambungan Las Sambungan dengan las sangat diperlukan dalam pembuatan mesin pemarut ini.pada mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini pengelasan yang dilakukan adalah sambungan las tumpul, sambungan bentuk T dan sambungan pelat penguat.sambungan tumpul adalah jenis sambungan yang paling efisien.bentuk dan ukuran alur sambungan tumpul juga sudah banyak distandarkan. Gambar 8. Konstruksi dan ukuran penampang sabuk-v Pulley Puly V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran seperti halnya sproket rantai dan roda gigi. Gambar 7. Mesin Las Listrik Menurut Wityosumarto, Harsono (1998), dengan tebal pelat 1 4 mm maka jarak celah antara pelat 1 dan pelat 2 yang dianjurkan adalah 1 2 mm. A = a.t...(3.1) Dimana : A = Luas daerah pengelasan a =Jarak antara pelat 1 dan 2 yaitu (2 mm) t = Tebal pelat Sabuk Menurut Sularso dan Kiyokatsu Suga (2004), jarak yang jauh tidak memungkinkan transmisi langsung menggunakan roda gigi. Gambar 9. Pulley Bantalan Menurut Sularso dan Kiyokatsu Suga, bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Gambar 10. Gear Reducer 41

METODE PEMBUATAN Konstruksi Mesin Pemarut Pelepah Sawit. Berikut ini adalah gambar konstruksi mesin pemarut hasil rancangan. Gambar 11 Konstruksi Mesin Pemarut Keterangan : 1. Ruang pemarut 2. Pulley 3. Krangka mesin 4. Motor bakar bensin 5. Dudukan Motor 6. Saluran keluar 7. Saluran masuk Prinsip Kerja mesin Pemarut Pelepah Sawit. Dalam pengoprerasian mesin ini pertama di mulai dengan menghidup kan motor bensin sebangai sumber tenaga yang menghasil kan putaran, kemudian puli kecil yang terpasang pada motor mentransmisikan putaran pada puli besar yang terpasang pada poros pemarut melalui sabuk, oleh karena itu poros pemarut di buat dan di pasang pada rangka.jika mesin hidup maka poros pemarut yang sudah berputar akan bergerak juga melalui sabuk.sehingga pelepah sawit yang di parut di masukan melalui hopper kemudian di parut oleh mata pemarut tersebut,pelepah sawit yang sudah di parut kemudian turun kebawah melalui saluran keluar. Komponen utama mesin pemarut terdiri dari : Komponen yang dibuat : 1. Casing 2. Saluran keluar 3. Rangka mesin 4. Saluran masuk 5. Mata pemarut Komponen standard : 1. Baut dan mur (bolt and nut) 2. Bantalan (bearing) 3. Puli dan sabuk (pulley and belt) 4. Motor pengerak Bahan-bahan yang digunakan Untuk konstruksi dudukan mesin (frame) dari besi profil siku ukuran: 40 x 40 x 3 mm. Untuk poros terdiri dari besi round bars45c dengan panjang 600 mm x 25,4 mm. Untuk piringan mata pemarut adalah ST 37 dengan tebal 4 mm, diameter 45 mm. Pelat pebuatan casing pemarut dengan jenis material ST 37, tebal 1,3 mm. Alat-alat /mesin yang digunakan 1. Kunci ring / pas 10 mm, 12 mm 2. Meteran 3. Palu 4. Penyiku 5. Penggores 6. Mata bor Ø 12 Langkah Langkah pembuatan masing masing komponen mesin. - - Pengerjaan kerangka mesin : Gambar 12 Kerangka (Sumber: Wityosumarto, Harsono) 42

Tabel 1. Langkah Kerja dan perakitan : Nama Komponen Kerangka Casing Mata pemarut dan Poros Saluran masuk pada casing Motor Unjuk Kerja a) Menyiapkan material untuk kontruksi kerangka b) Kemudian, proses pemotongan dengan mesin gerinda potong dan penyambungan dengan las dan pengikatan baut/mur. a) Siapkan bahan pelat 2 mm b) Lakukan pengukuran c) Potong pelat sesuai dengan gambar kerja dan lakukan proses bending dan pengerolan. d) Kemudian dilakukan pengelasan a) Pasang mata pemarutdan puli pada poros. b) Pasang bantalan pada kedua ujung poros dan ikat dengan baut pada rangka konstruksi. a) Siapkan pelat lembaran t=2mm b) Bending pelat sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan c) Pasang casing dan diikatdengan baut pada kerangka. a) Pasang motor penggerak pada kerangbagian bawah. b) Pasang sabuk transmisi antara puli penggerak dan puli yang digerakkan. 1200 1100 100 Gambar 15 Casing mesin pemarut HASIL DAN PEMBAHASAN Dari beberapalangkah pengerjaan komponen utama yang telah dilakukan diatas, maka seluruh komponen yang telah dikerjakan tersebut dirakit sesuai perencanaan seperti langkah perakitan berikut ini. Hasil rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit untuk pakan ternak sapi yang telah dirakit dapat dilihat pada gambar 16 berikut ini. 3 1 250 2 750 35 100 500 5 - Pengerjaan bubut poros penggerak : 4 6 Gambar 13 Poros penggerak - Pengerjaan mata pemarut : Gambar 14 Mata pemarut - Pengerjaan poros dan casing pemarut : Gambar 16 Mesin Pemarut Kelapa Sawit Hasil Rancang Bangun Keterangan gambar: 1. Casing 2. Puli yang digerakkan 3. Saluran keluar 4. Dudukan motor penggerak 5. Saluran masuk. 6. Kerangka Komponen utama yang sudah terpasang atau dirakit, selanjutnya dilakukan 43

pengujian produksi mesin pemarutuntuk mengetahui besarnya kapasiatas produksi. Dari hasil pelaksanaan uji produksi yang telah dilakukan, ternyata mesin pemarut pelepah kelapa sawit sederhana ini memiliki kapasitas produksi dalam 1 batang pelepah sawit mampu memproduksi sebanyak 1kg/menit pakan halus sebesar 5 s.d 8 mm, sesuai yang diharapkan seperti terlihat pada gambar 17 diatas. KESIMPULAN Dari hasil rancang bangun mesin pemarut pelepah kelapa sawit ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pemarutan rata-rata pelepah sawit dapat dilakukan pada mesin ini dengan hasil pemarutan yang sangat halus. 2. Jarak antara mata pemarut dengan casing adalah 100 mm. 3. Proses pemarutan pada mesin ini sesuai perencanaan, dan pemasukan per batang pelepah sawit pada saluran masuk dilakukan dengan dorongan cara perlahan-lahan. 4. Komponen standard yang digunakan yaitu :Puli diameter 2 inch, V bel jenis B No 52, poros diameter 1 inch. Kecepatan putar mesin pemarut pelepah sawit ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan saat bekerja. 5. Sebagai penggerak utama menggunakan motor bensin Daya 1,5 HP, putaran 2750 rpm. 6. Kapasitas produksi mesin dalam satu batang pelepah sawit menghasil kan1kg/menit. - http:// www. google.com, tanaman kelapa sawit - http:// www. google.com, gambar mesin bubut - PEDC, 1985, Menggambar Teknik ilid 2, FTM-ITB, Bandung). - Rochim, T, 1993. Teori dan Teknik Proses Pemesinan. HEDS-JICA Jakarta. -Wityosumarto, Harsono. Teknik Pengelasan Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1998. - Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1997, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Element, PT. Pradya Paramita, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA 44