STUDI KOMPARATIF STRATEGI BELAJAR ARIAS DAN STRATEGI BELAJAR VAK (A COMPARATIVE STUDY OF ARIAS LEARNING STRATEGIES AND VAK LEARNING STRATEGIES)

dokumen-dokumen yang mirip
Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di MTs Imam Syafi i.

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT

Penerapan Pendekatan Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada Materi Pertidaksamaan Di Kelas X-C SMAN 1 Kauman Tulungagung Anisa Fatmawati

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada peneletian ini, peneliti hanya

STRATEGI PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONECTED MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia yang terus berkembang. Perkembangan tersebut terjadi di segala

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

Etik Andriani Aunillah Kusno. STKIP PGRI Sidoarjo Jl.Jenggala Kotak Pos 149 Kemiri Sidoarjo

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data tersebut diperoleh dari hasil pretes

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB-2 SMKN 1 MOJOKERTO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Kata kunci: Pendekatan konstruktivisme, hasil belajar matematika

Widiya Sholichah 1 Sudarno Herlambang 2 Purwanto 3 Universitas Negeri Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

Penerapan Model Pembelajaran AIR pada Pembelajaran Matematika Siswa SMP

Oleh. Ni Putu Aryani Utami, NIM

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R DAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP PADA MATERI VIRUS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

PROFIL MOTIVASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING MELALUI LEMBAR KEGIATAN KELOMPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CTL PADA MATERI POKOK CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 KURIPAN

METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION PADA EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UJI EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS LEARNING CYCLE 5E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SMP ARTIKEL

Transkripsi:

STUDI KOMPARATIF STRATEGI BELAJAR ARIAS DAN STRATEGI BELAJAR VAK (A COMPARATIVE STUDY OF ARIAS LEARNING STRATEGIES AND VAK LEARNING STRATEGIES) Maharani Akbar Sancoko (maharanisancoko@yahoo.com) Aunillah Lambang Kurniawan Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Jenggala Kotak Pos 149, Kemiri, Sidoarjo Abstrak Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian siswa SMP kelas VII yang bertujuan membandingkan hasil belajar antara siswa yang menggunakan strategi belajar ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dan siswa yang menggunakan strategi belajar VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic). Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil akhir H o diterima sedangkan H a ditolak. Sehingga disimpulkan bahwa rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar ARIAS sama dengan rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar VAK atas dasar taraf signifikan 5%. Sedangkan aktivitas siswa dari tiap tiap pertemuan mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik dengan rata rata peningkatan sebesar 4,9% untuk kelas dengan strategi belajar ARIAS dan 4,3% untuk kelas dengan strategi belajar VAK. Respon siswa terhadap proses pembelajaran yaitu sebesar 3,17 (masuk kategori baik) untuk kelas dengan strategi belajar ARIAS dan 2,9 (masuk kategori baik) untuk kelas dengan strategi belajar VAK. Kata kunci : ARIAS, VAK, Hasil Belajar Abstract This research use descriptive quantitative research with subject junior highschool students grade VII that aimed to compare learning outcomes between students use learning strategies ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) and students use learning strategies VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic). From the results of processing the data using SPSS program, obtained the final result H o received while H a rejected. So that the average value of a group of students use learning strategies ARIAS is equal to the average value of a group of students use learning strategies of VAK on the basis of significant level of 5%. While the activities of students from each meeting has a better increase of 4,9% to classroom learning strategies ARIAS and 4,3% for classroom learning strategies VAK. Students response to the 61

62 learning process that is equal to 3,17 (in the category good) for a class of learning strategies ARIAS and 2,9 (in the category good) for a class of learning strategies VAK. Key words : ARIAS, VAK, Learning Outcomes Pendahuluan Dalam proses belajar mengajar matematika selalu melibatkan siswa secara aktif untuk mengembangkan kemampuannya dalam berpikir rasional, kritis, dan kreatif. Matematika yang bersifat deduktif aksiomatik dan berangkat dari hal-hal yang abstrak, cenderung sulit diterima dan dipahami oleh siswa. Konsep matematika tersusun secara hierarkis, yang berarti bahwa dalam mempelajari matematika konsep sebelumnya yang menjadi prasyarat harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami konsep selanjutnya. Oleh karena itu penyajian materi perlu mendapat perhatian guru. Dalam pembelajaran di sekolah guru hendaknya memilih dan menggunakan model pembelajaran, strategi belajar, metode dan teknik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik mental, fisik, maupun sosial. Menurut petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah (Azka, 2005:2), penerapan strategi belajar yang dipilih dalam pembelajaran matematika harus bertumpu pada dua hal yaitu optimalisasi interaksi semua unsur pembelajaran, dan optimalisasi keterlibatan seluruh indra siswa. Untuk itu perlu strategi belajar yang dapat menyebabkan siswa mampu mengoptimalkan atau mengenal relevansi antara konsep matematis dengan kehidupan sehari-hari dan juga mengaitkan konsep dengan konsep lain, salah satunya adalah dengan menggunakan strategi belajar ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) yaitu strategi belajar yang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan penalarannya dan siswa lebih dihargai mengemukakan ide-ide yang ada dalam pikirannya. Atau strategi belajar VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic) yaitu strategi yang memanfaatkan potensi yang sudah dimiliki siswa (melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi) dengan melatih dan mengembangkannya untuk mencapai pemahaman dan pembelajaran yang efektif serta optimal.

63 Kedua strategi tersebut memungkinan bagi siswa untuk dapat menghubungkan konsep matematis dengan ilmu yang lain dan menghubungkan konsep matematis dengan kehidupan sehari-hari yang memberi dampak positif pada hasil belajar siswa serta menjaga apa yang diperoleh (knowledge dan minat siswa) tetap terjaga selama proses pembelajaran berlangsung. Penerapan strategi belajar ARIAS terhadap proses pembelajaran pada penelitian ini dimasukkan ke dalam langkah langkah model pembelajaran langsung dengan memasukkan unsur unsur ARIAS sedemikian rupa. Hal ini agar siswa memperoleh pengetahuan secara deklaratif dan prosedural. Dimana pengetahuan deklaratif (dalam Trianto, 2007) yaitu pengetahuan tentang sesuatu dan pengetahuan prosedural (dalam Trianto, 2007) yaitu pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Sehingga diharapkan siswa mengetahui materi yang dipelajari serta dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik. Sedangkan penerapan strategi belajar VAK terhadap proses pembelajaran pada penelitian ini dimasukkan ke dalam langkah langkah model pembelajaran kooperatif. Hal ini agar siswa dapat bekerja sama secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut maka siswa akan mengembangkan kemampuan dan ketrampilan yang ada pada dirinya dengan sendirinya. Selain memikirkan strategi belajar yang sesuai dengan siswa, guru juga harus memikirkan hasil belajar siswanya. Karena salah satu hal yang penting dalam pembelajaran adalah hasil belajar. Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa, artinya hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Serta juga untuk mengetahui sejauh mana strategi belajar yang diterapkan berfungsi dengan baik atau bekerja secara maksimal. Pada penelitian ini skor tes hasil belajar diperoleh setelah proses pembelajaran dengan skor yang diperoleh dari penilaian unjuk kerja setelah dilakukan konversi dalam rentang 0 100. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : 1) Adakah perubahan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi belajar ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)?. 2) Adakah perubahan yang positif hasil belajar

64 matematika siswa yang menggunakan strategi belajar ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) pada pokok bahasan aljabar?. 3) Adakah perubahan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi belajar VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic)?. 4) Adakah perubahan yang positif hasil belajar matematika siswa yang menggunakan strategi belajar VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic) pada pokok bahasan aljabar?. 5) Adakah perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang dikenai strategi belajar ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dan strategi belajar VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic) pada pokok bahasan aljabar?. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design yang diadaptasi dari rancangan penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Dimana dalam rancangan penelitian ini terdapat dua kelompok yag dipilih secara acak, kemudian diberi perlakuan khusus sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hasil dari perlakuan tersebut kemudian dibandingkan apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak berbeda signifikan (relatif sama). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Tes Modalitas Belajar Siswa. Tes ini berbentuk angket yang berisi kumpulan pernyataan yang mengacu pada ciri-ciri modalitas belajar yang ada. Bentuk tes ini menggunakan acuan dari Bobbi DePorter (2009, 44) sebanyak 25 nomor. Tes ini dilakukan sebagai bagian dari strategi belajar VAK. 2) Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa. Lembar pengamatan aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. 3) Tes Hasil Belajar Siswa. Tes hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa. Serta untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. 4) Angket Respon Siswa. Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui sikap atau pendapat siswa terhadap strategi belajar ARIAS dan strategi belajar VAK. Angket berisi 15 pernyataan yang bersifat positif dan negatif dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

65 Untuk keperluan penelitian yaitu perbandingan antara dua keadaan (kelompok yang menggunakan strategi ARIAS dan kelompok yang menggunakan strategi VAK), maka penelitian menggunakan uji t. Analisis ini digunakan untuk membandingkan nilai mean dari dua kelompok (sampel) independen (bebas) dengan syarat dua kelompok berdistribusi normal. Apabila sampel penelitian yang digunakan adalah yang digunakan tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji statistik non parametrik. Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini waktu yang digunakan dalam pembelajaran adalah 5 kali pertemuan (10 jam pelajaran) dengan mengambil 2 kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas 7F dan 7H. Untuk kelas 7F jumlah siswa adalah 36 siswa, kelas ini menggunakan strategi belajar ARIAS. Sedangkan untuk kelas 7H jumlah siswa adalah 34 siswa, kelas ini menggunakan strategi belajar VAK. Pada kelas 7F yang menggunakan strategi belajar ARIAS pendekatan yang dilakukan adalah dengan melakukan latihan soal setiap kali pertemuan berlangsung. Sedangkan pada kelas 7H yang menggunakan strategi belajar VAK pendekatan yang dilakukan adalah dengan melakukan diskusi kelompok pada setiap pertemuan. Pada pembentukan kelompok pada strategi VAK, anggota kelompok heterogen dengan lebih menekankan pada gaya belajar dominan siswa seperti : visual, auditory dan kinesthetic. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan diperoleh data seperti yang tertera pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Hasil Survei Modalitas Modalitas Siswa Frekuensi Visual 14 Auditori 13 Kinestetik 7 Jumlah 34 Dengan hasil tersebut maka dibentuklah 7 kelompok dalam satu kelas, dengan masing masing anggota kelompok 4 5 orang. Dalam satu kelompok terdiri dari 2 orang siswa dengan gaya belajar visual, 2 orang siswa dengan gaya belajar auditori dan 1 orang siswa dengan gaya belajar kinestetik.

66 Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dilakukan oleh tiga pengamat dari mahasiswa jurusan matematika. Pengamatan ini dilakukan lima kali pertemuan dan setiap kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pada strategi belajar ARIAS (tabel 2) diketahui bahwa pada pertemuan kedua aktivitas siswa mengalami penurunan dari pertemuan yang pertama yaitu dari 61,1% menjadi 59,1%. Sedangkan pada pertemuan ketiga mengalami kenaikan dari pertemuan sebelumnya, yaitu dari 59,1% menjadi 67,5%. Begitu juga pada pertemuan keempat yang mengalami kenaikan dari 67,5% menjadi 76,2%. Dan pertemuan kelima juga mengalami kenaikan dari pertemuan sebelumnya sebesar 80,56%. Sedangkan pada strategi VAK (tabel 3) diketahui bahwa pada pertemuan kedua aktivitas siswa mengalami penurunan dari pertemuan yang pertama yaitu dari 63,4% menjadi 61,7%. Sedangkan pada pertemuan ketiga mengalami kenaikan dari pertemuan sebelumnya, yaitu dari 61,7% menjadi 68,1%. Begitu juga pada pertemuan keempat yang mengalami kenaikan dari 68,1% menjadi 75,6%. Dan pertemuan kelima juga mengalami kenaikan dari pertemuan sebelumnya sebesar 80,26%. Hasil pengamatan secara singkat disajikan pada tabel 2 berikut.

67 Tabel 2. Prosentase Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan Strategi Belajar ARIAS No 1 2 3 4 5 6 7 Kegiatan yang diamati Memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/teman Siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya/berpikir bersama dengan teman sebangku Siswa bertanya/mengemukakan ide dan pendapat baik kepada guru maupun teman Siswa menjawab pertanyaan guru dengan benar Berusaha menyelesaikan tugas-tugas dengan cepat (seperti mengerjakan LKS) Siswa memahami dan mengetahui jawaban Kegiatan yang tidak relevan dengan KBM (seperti percakapan diluar materi pembelajaran, berjalan-jalan, tidur, dll) Prosentase Pertemuan ke- I II III IV V Rata Rata 83,3 72,2 83,3 91,7 100 86,1 88,9 83,3 88,9 94,4 94,4 89,98 44,4 44,4 69,4 83,3 97,2 67,74 72,2 69,4 77,8 80,6 91,7 78,34 55,6 55,6 61,1 86,1 88,9 69,46 83,3 83,3 88,9 94,4 91,7 88,32 0 5,6 2,8 2,8 0 2,24 Rata Rata 61,1 59,1 67,5 76,2 80,56

68 Tabel 3. Prosentase Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan Strategi Belajar VAK No 1 2 3 4 5 6 7 Kegiatan yang diamati Memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/teman Siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya/berpikir bersama dengan teman sebangku Siswa bertanya/mengemukakan ide dan pendapat baik kepada guru maupun teman Siswa menjawab pertanyaan guru dengan benar Berusaha menyelesaikan tugastugas dengan cepat (seperti mengerjakan LKS) Siswa memahami dan mengetahui jawaban Kegiatan yang tidak relevan dengan KBM (seperti percakapan diluar materi pembelajaran, berjalan-jalan, tidur, dll) Prosentase Pertemuan ke- I II III IV V Rata Rata 85,3 73,5 85,3 91,2 100 87,06 94,1 88,2 94,1 94,1 94,1 92,92 58,8 58,8 67,6 88,2 97,1 74,1 73,5 73,5 79,4 85,3 91,2 80,58 44,1 44,1 58,8 73,5 88,2 61,74 88,2 88,2 88,2 94,1 91,2 89,98 0 5,9 2,9 2,9 0 2,34 Rata Rata 63,4 61,7 68,1 75,6 80,26 Sedangkan untuk ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh, pada kelas yang menggunakan strategi belajar ARIAS dengan jumlah 36 siswa, 28 siswa mencapai ketuntasan belajar dan 8 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan pada kelas yang menggunakan strategi belajar VAK dengan jumlah 34 siswa, 24 siswa mencapai ketuntasan belajar dan 10 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Pada tabel berikut ini akan terlihat secara keseluruhan prosentase siswa yang mencapai ketuntasan pada masing masing kelas. Tabel 4. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siswa yang Prosentase Prosentase Strategi Siswa yang Belum Siswa yang Siswa yang belajar Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas ARIAS 28 8 77,8% 22,2% VAK 24 10 70,6% 29,4%

69 Pada penelitian ini, sampel yang digunakan dalam penelitian tidak berdistribusi normal. Sehingga uji statistik yang digunakan adalah uji statistik non parametrik. Hal ini dikarenakan uji statistik non parametrik tidak membutuhkan data harus berdistribusi normal. Untuk mempermudah perhitungan dan meminimalkan kesalahan pada perhitungan, maka penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 15 for windows. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan bantuan program SPSS diperoleh output seperti tertera pada tabel berikut. Tabel 7. Hasil Statistik 1. Uji Kesamaan Varian Hipotesis H o : varian kedua kelompok sama H a : varian kedua kelompok berbeda Kriteria H o diterima jika Sig > α, dengan α = 0,05 atau 5%. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS, diperoleh Sig = 0,581 atau 58,1%. Karena Sig > α (0,581 > 0,05), maka H o diterima. Sehingga varian kedua kelompok sama.

70 2. Uji t Berdasarkan uji kesamaan varian diperoleh hasil bahwa varian kedua kelompok sama. Sehingga nilai Sig yang digunakan adalah pada baris Equal variances assumed kolom Sig (2-tailed). Hipotesis H o : rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar ARIAS sama dengan rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar VAK. H a : rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar ARIAS berbeda dengan rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar VAK. Kriteria H o ditolak jika Sig < α, dengan α = 0,05 atau 5%. Atau t hitung > t tabel. Pada analisis uji t diperoleh hasil, t hitung = 0,661 dan t tabel = 2,000 sedangkan Sig = 0,551 dan α = 0,05. Kriteria yang digunakan H o ditolak jika Sig < α, dengan α = 0,05 atau 5%. Karena diperoleh sig > α (0,511 > 0,05) maka H o diterima dan H a ditolak. Dan t tabel < t hitung < t tabel ( 2,000 < 0,661 < 2,000 ) hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar dari kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan atau dapat dikatakan relatif sama. Ini berarti bahwa rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar ARIAS sama dengan rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar VAK dengan taraf signifika 5% pada pokok bahasan aljabar. Secara umum respon yang diberikan siswa terhadap strategi belajar yang digunakan adalah baik. Pada kelas 7F yaitu kelas yang menggunakan strategi belajar ARIAS respon yang diberikan sebesar 3,17 dan ini dikategorikan baik. Sedangkan pada kelas 7H yaitu kelas yang menggunakan strategi belajar VAK respon yang diberikan sebesar 2,9 dan ini dikategorikan baik. Seperti yang tertera pada tabel dibawah ini :

71 Tabel 5. Hasil Angket Respon Siswa Menggunakan Strategi Belajar ARIAS No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Pernyataan Saya merasa senang selama mengikuti pembelajaran ini. Suasana kelas sangat menyenangkan selama pembelajaran sehingga saya merasa nyaman dalam belajar. Menurut saya guru masih perlu banyak belajar bagaimana cara mengajar. Saya merasa termotivasi dalam pembelajaran ini. Materi pada pembelajaran ini relevan/memiliki hubungan dengan yang saya alami dalam kehidupan sehari-hari. Saya rasa hal-hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini tidak memberikan manfaat pada kehidupan saya sehari-hari. Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran ini. Menurut saya pembelajaran ini sangat membosankan. Pembelajaran seperti ini memberikan banyak kesempatan kepada saya untuk berdiskusi dan menyatakan pendapat. Soal-soal yang disusun pada LKS membuat saya kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Presentasi membuat saya lebih percaya diri. Umpan balik/komentar yang diberikan guru membuat saya merasa lebih percaya diri dan dihargai atas hasil kerja saya. Pemberian tes/kuis membuat saya bersungguh-sungguh dalam mempelajari materi pelajaran. Saya merasa tidak puas atas penghargaan yang diberikan guru. Saya setuju jika pembelajaran matematika selanjutnya menggunakan model pembelajaran seperti yang telah saya ikuti. +/ SS S TS STS RTK Kategori + 88 42 3,61 Sangat + 60 48 6 2 3,22 5 30 39 12 2,39 Kurang + 60 54 6 3,33 + 36 51 20 2,97 + 4 9 18 23 1,5 + 100 30 1 3,64 Kurang Sangat 1 4 54 60 3,31 + 54 48 12 3,17 2 18 57 24 2,81 + 92 36 2 3,61 + 96 33 2 3,64 + 88 36 4 3,56 Sangat Sangat Sangat 6 42 76 3,44 + 80 27 14 3,36 Rata Rata 3,17

72 Tabel 6. Analisis Hasil Angket Respon Siswa Menggunakan Strategi Belajar VAK No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Pernyataan Saya merasa senang selama mengikuti pembelajaran ini. Suasana kelas sangat menyenangkan selama pembelajaran sehingga saya merasa nyaman dalam belajar. Menurut saya guru masih perlu banyak belajar bagaimana cara mengajar. Saya merasa termotivasi dalam pembelajaran ini. Materi pada pembelajaran ini relevan/memiliki hubungan dengan yang saya alami dalam kehidupan sehari-hari. Saya rasa hal-hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini tidak memberikan manfaat pada kehidupan saya sehari-hari. Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran ini. Menurut saya pembelajaran ini sangat membosankan. Pembelajaran seperti ini memberikan banyak kesempatan kepada saya untuk berdiskusi dan menyatakan pendapat. Soal-soal yang disusun pada LKS membuat saya kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Presentasi membuat saya lebih percaya diri. Umpan balik/komentar yang diberikan guru membuat saya merasa lebih percaya diri dan dihargai atas hasil kerja saya. Pemberian tes/kuis membuat saya bersungguh-sungguh dalam mempelajari materi pelajaran. Saya merasa tidak puas atas penghargaan yang diberikan guru. Saya setuju jika pembelajaran matematika selanjutnya menggunakan model pembelajaran seperti yang telah saya ikuti. +/ SS S TS STS RTK Kategori + 40 69 2 3,26 + 32 63 10 3,09 5 24 33 24 2,53 + 48 57 6 3,26 + 8 39 36 1 2,47 + 9 30 16 1,62 Kurang Kurang + 72 33 10 3,38 1 16 54 28 2,91 + 28 54 14 2 2,88 4 30 36 12 2,41 Kurang + 44 51 12 3,15 + 44 66 2 3,29 + 64 51 1 3,41 2 6 63 32 3,03 + 32 48 16 2 2,88 Rata Rata 2,9

73 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian studi komparatif startegi belajar ARIAS dan strategi belajar VAK terhadap hail belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Buduran pada pokok bahasan aljabar, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Aktivitas siswa yang menggunakan strategi belajar ARIAS pada tiap tiap pertemuan bisa dikatakan mengalami peningkatan dengan rata rata peningkatan 4,9%. Meskipun pada pertemuan kedua mengalami penurunan 2% dari pertemuan sebelumnya, tetapi hal ini tidak mengganggu aktivitas siswa secara keseluruhan. Hasil belajar siswa yang menggunakan strategi belajar ARIAS menunjukkan bahwa 8 orang belum tuntas dalam proses belajar mengajar dan 28 orang tuntas dalam proses belajar mengajar dengan jumlah siswa 36 orang. Pada kelompok kelas yang menggunakan strategi belajar VAK aktivitasnya juga dapat dikatakan mengalami peningkatan pada tiap pertemuan dengan rata rata peningkatan sebesar 4,2%. Walaupun pada pertemuan kedua mengalami penurunan 1,7% dari pertemuan sebelumnya, tetapi tidak mengganggu aktivitas secara keseluruhan. Hasil belajar siswa yang menggunakan strategi belajar VAK menunjukkan bahwa 24 orang tuntas dalam proses belajar mengajar dan 10 orang belum tuntas dalam proses belajar mengajar dengan jumlah siswa 34 orang. Pada analisis uji t diperoleh hasil, t hitung = 0,661 dan t tabel = 2,000 sedangkan Sig = 0,551 dan α = 0,05. Kriteria yang digunakan H o ditolak jika Sig < α, dengan α = 0,05 atau 5%. Karena diperoleh sig > α (0,511 > 0,05) maka H o diterima dan H a ditolak. Dan t tabel < t hitung < t tabel ( 2,000 < 0,661 < 2,000 ) hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar dari kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan atau dapat dikatakan relatif sama. Ini berarti bahwa rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar ARIAS sama dengan rata rata nilai kelompok siswa yang menggunakan strategi belajar VAK dengan taraf signifika 5% pada pokok bahasan aljabar. Secara umum respon yang diberikan siswa terhadap strategi belajar yang digunakan adalah baik, yaitu 3,17 (masuk kategori baik) untuk kelas dengan strategi belajar ARIAS dan 2,9 (masuk kategori baik) untuk kelas dengan strategi belajar VAK.

74 Daftar Rujukan : DePorter, B. (2005). QUANTUM LEARNING : Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan. Bandung : KAIFA. Sopah, D. (2001). Pengembangan Dan Penggunaan Model Pembelajaran Arias. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Subana. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. Sudjana. (2005). Metoda Statistika Edisi 6. Bandung : Tarsito. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta. Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Yamin, S. (2009). SPSS COMPLETE : Teknik Analisis Statistik Terlengkap Dengan Software SPSS. Jakarta : Salemba Infotek.