INDONESIA NEW URBAN ACTION

dokumen-dokumen yang mirip
PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

Agenda Baru tentang Pengembangan Permukiman dan Penanganan Kumuh Perkotaan

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Dinamika Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PERMUKIMAN UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP SECARA BERKELANJUTAN. BAHAN SIDANG KABINET 13 Desember 2001

Membangun Generasi Sehat dan Cerdas

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

Pembangunan Kota Berkelanjutan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

BOOKLET PENYELENGGARAAN HARI HABITAT DUNIA HARI KOTA DUNIA

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Menuju Kota Indonesia Inklusif, Aman, Tangguh dan Lestari

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan

Menyongsong SDGs: Kesiapan Daerah-daerah di Indonesia. Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Makalah Kunci. Peningkatan Kesetaraan Pembangunan Antara Kawasan Perdesaan dan Perkotaan Melalui Pembangunan Kota-Kota Sekunder.

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi


BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA Planning for a better Babel

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

Visi Indonesia Pembangun- an Manusiaa Ekonomi. Infrastruktur. Kelautan. Transportasi dan Konektivitas. Pertanian. Pariwisata. dan.

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

KOMPETISI JURNALISTIK. Dicari Inovasi 2016 PERSYARATAN KOMPETISI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

Deklarasi Dhaka tentang

TEMA 1- Kohesi Sosial dan Ekuitas Kota Layak Huni

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Rilis PUPR #1 7 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/544. Komitmen 27 Kepala Daerah Membangun Kota Dengan Perencanaan dan Penganggaran yang Transparan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs. Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENUJU BANGKA BERMARTABAT

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS LAYANAN DASAR BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RENTAN. 8 Mei 2018

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

Transkripsi:

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan Kota yang Berkelanjutan Melalui Kemitraan Wicaksono Sarosa 1

Daftar Isi A. Latar Belakang B. Proses Penyusunan New Urban Action C. Isu Isu Strategis D. Usulan Aksi Bersama 2

A. Latar Belakang 1. Agenda Pembangunan Global 2030 dan Habitat III SDGs secara eksplisit mengakui pentingnya peran perkotaan. Konferensi Habitat III menegaskan kembali komitmen negara negara di dunia dalam pembangunan perkotaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui Agenda Perkotaan Baru / New Urban Agenda. Menanggapi tantangan dan peluang pembangunan perkotaan ke depan, Konferensi Habitat III mengambil tema sustainable urbanization atau urbanisasi yang berkelanjutan Kota tidak pernah bisa berdiri sendiri. Pembangunan Habitat ke depan tidak dapat terfokus hanya pada perkotaan itu sendiri, melainkan juga mencakup wilayah yang lebih luas. Dan untuk itu, implementasi NUA yang terintegrasi hanya bisa terwujud dengan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait. 3

A. Latar Belakang 2. Urbanisasi dan Kebijakan Nasional Pembangunan Perkotaan dan Wilayah Proyeksi penduduk perkotaan di Indonesia mencapai 71,89% di tahun 2030 (BPS, 2014). Nawacita: o Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. o Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor sektor strategis ekonomi domestik. RPJMN: Arah kebijakan pembangunan perkotaan dan wilayah o perwujudan kota kota berkelanjutan dan berdaya saing; o pemeratan pembangunan di luar Pulau Jawa; o pengembangan kota layak huni, kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana, kota cerdas, berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi dan budaya lokal. 4

Dan secara terus menerus mengikuti dan terlibat dalam proses penyusunan New Urban Agenda (melalui Policy Unit maupun dukungan kepada delegasi Indonesia) B. Proses Penyusunan NUAct FGD 1 FGD 2 FGD 3 Workshop Konsinyasi Identifikasi kecenderungan yang berkembang (emerging trends) dan berpengaruh pada perkotaan dan wilayah Perencanaan dan pengelolaan pembangunan berkelanjutan dalam menanggapi kecenderungan yang berkembang di perkotaan dan wilayah Keterpaduan perencanaan dalam pengembangan perkotaan dan wilayah berbasis kemitraan di era global Masukan masyarakat untuk pengembangan perkotaan dan wilayah terintegrasi (hasil survei online Our Urban Our Dream 2030 ) Penyusunan rencana tindak untuk implementasi Agenda Perkotaan Baru di Indonesia (Indonesia New Urban Action) Bandung, 21 April 2016 Malang, 18 Mei 2016 Jakarta,29 Juni 2016 Surabaya, 27 Juli 2016 Jakarta,19 Oktober 2016 5

C. Isu Isu Strategis 1. Tidak Terkelolanya Urbanisasi secara Produktif dan Berkelanjutan Urbanisasi di Indonesia masih dinilai hanya sebagai masalah (kemiskinan dan rendahnya kualitas hidup masyarakat, persoalan sosial, ekonomi dan budaya, krisis air, pangan dan lingkungan). Indonesia kurang memanfaatkan peluang urbanisasi, ditandai dengan: peningkatan PDRB/ kapita 4% per peningkatan 1% penduduk perkotaan dan pembangunan infrastruktur 3% dibanding 5,8% pertumbuhan ekonomi nasional. 2. Peningkatan Konektivitas Antar Negara (Globalisasi) Memberikan Peluang Pembangunan Berwawasan Global serta Ancaman Pengembangan Perkotaan dan Wilayah yang Berkelanjutan Globalisasi memperkuat konektivitas kota kota dan partisipasi masyarakat global, menjadi peluang perkembangan pengetahuan dan teknologi, serta peluang sumber daya pembangunan nasional sebagai implikasi peningkatan komitmen global dalam pencapaian SDGs. Namun terbatasnya kapasitas SDM dan jaringan infrastruktur nasional memperlemah daya saing bangsa serta mengancam pembangunan perkotaan yang beridentitas lokal daerah. 6

C. Isu Isu Strategis 3. Penataan Ruang dan Pemanfaatan Ruang Perkotaan dan Antar Wilayah yang Tidak Efisien Berbagai isu penataan ruang seperti administrasi pertanahan di perkotaan, tidak singkron dan terpadunya perencanaan tata ruang lintas administrasi dan antar sektor, yang didukung dengan terbatasnya infrastruktur transportasi publik, menyebabkan perkembangan kota yang semakin terfragmentasi dan semakin multipolar. 4. Segmentasi Kelas Sosial Masyarakat dalam Mewujudkan Kota yang Inklusif Perkembangan yang pesat menyebabkan tingginya harga lahan perkotaan, namun pengelolaan kota yang dinilai belum adil dan merata, khususnya bagi masyarakat marginal (seperti terbatasnya keterlibatan kaum miskin, anak dan perempuan, lansia, difabel dan kaum minoritas sosial/sara dalam perencanaan tata ruang), menghasilkan kesenjangan antar kelas sosial masyarakat dan terbatasnya interaksi sosial di perkotaan. 7

C. Isu Isu Strategis 5. Disparitas Antar Wilayah dan Kesenjangan Pertumbuhan Ekonomi Perkotaan Pertumbuhan antar kota, serta antara kota desa, yang tidak seimbang menyebabkan konsentrasi aliran finansial dan perdagangan pada kota metropolitan dan tidak menjangkau kota menengah. Hal ini disebabkan kerena terbatasnya konektivitas, dipengaruhi pula oleh perkembangan ekonomi global. 6. Terbatasnya Kapasitas Pemerintah / Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Perkotaan dan Wilayah Keberlangsungan desentralisasi kurang didukung oleh penguatan kapasitas daerah oleh pusat, khususnya dalam menciptakan good governance. Fenomena ini dapat memunculkan inovasi kepemimpinan daerah namun juga kecenderungan pengambilan kebijakan populis yang bukan merupakan kebutuhan masyarakat. 8

C. Isu Isu Strategis 7. Revolusi Teknologi yang Pesat dan Tidak Diimbangi Peningkatan Kapasitas SDM serta Pemerataan Infrastruktur TIK Peningkatan pemanfaatan TIK dalam seluruh aspek kehidupan perkotaan ditandai dengan fenomena sharing ekonomi berbasis TIK serta pelibatan masyarakat dalam pengelolaan perkotaan. Namun dalam konteks nasional, terdapat ketimpangan dan gap teknologi antar daerah, termasuk karena kesenjanagan kapasitas SDM. 8. Degradasi Lingkungan Perkotaan dan Wilayah Alih fungsi lahan di kawasan peri urban semakin menggerus kawasan hijaudan lahan tidak terbangun, serta mengakibatkan degradasi lingkungan. Ketidakseimbangan pembangunan desa kota serta tidak terpadunya perencanaan pembangunan mengancam ketahanan pangan akibat krisis air, serta kerentanan wilayah akan risiko bencana dan ancaman perubahan iklim. 9

Usulan Aksi Bersama 10

Membangun kepedulian semua pihak terhadap pembangunan yang transformatif dan berkelanjutan Leadership Program: melembagakan nilai nilai di tingkat komunitas Kepedulian pemda terhadap pembangunan berkelanjutan Habitat School: knowledge management & knowledge sharing Seknas SDGs Infrastruktur Wilayah 11

Memperkuat kapasitas kepemimpinan daerah dalam pembangunan yang kolaboratif, terpadu dan berkelanjutan Memperkuat UDMA lokal Peran pengabdian asosiasi profesi Advokasi pemerintah/pemerintah daerah E governance 12

Mendorong keterlibatan seluruh pihak yang terpadu dan setara dalam pembangunan berkelanjutan Skema kerja sama multipihak Kampus untuk Kampung Insentif kepada swasta atau masyarakat Institusi/lembaga integrasi pembangunan 13

Memperkuat ekonomi perkotaan dan perdesaan dengan memanfaatkan berbagai peluang pendanaan Skema pembiayaan multipihak Optimalisasi pajak/retribusi Peluang pendanaan global APBN sebagai pengungkit mobilisasi pendanaan alternative Potensi ekonomi lokal, ekonomi informal, TIK untuk UMKM 14

Membentuk masyarakat cerdas, inovatif dan berwawasan digital demi terwujudnya kota desa berkelanjutan untuk semua Pemerataan infrastruktur TIK dan Teknologi Masuk Desa Sosialisasi dan penerapan TIK sesuai kearifan lokal SIM pengembangan wilayah dan perkotaan Peningkatan peran kaum muda: volunteer, jejaring anak muda antar kota Pelibatan seluruh lapisan masyarakat dalam perencanaan, termasuk kaum marginal 15

Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur dan pemahaman masyarakat untuk mewujudkan kota desa yang aman, berketahanan dan berwawasan lingkungan Optimalisasi program eksisting dan mempercepat keterpaduan melalui WPS Infrastruktur SDA skala regional Pola konsumsi dan produksi berkelanjutan Implementasi konsep Kota Hijau secara menyeluruh Singkronisasi perencanaan dalam kerangka DAS Adaptasi dan mitigasi terhadap risiko bencana 16

Meningkatkan konektivitas antar daerah melalui transportasi publik ramah lingkungan Integrasi perencanaan tata ruang wilayah antar daerah Infrastruktur perhubungan antar daerah Sistem dan infrastruktur transportasi publik terintegrasi Pedestrian dan jalur sepeda 17

Mewujudkan permukiman layak huni yang beridentitas lokal dan berbasis komunitas SIM pertanahan terintegrasi dari skala lokal hingga nasional Kampanye dan insentif terkait administrasi pertanahan Optimalisasi program infrastruktur permukiman dan pelayanan dasar eksisting, kolaborasi inisiatif Model relokasi layak, transformasi sosial, pemberdayaan masyarakat Pelestarian identitas budaya lokal pada permukiman 18

MARI BERAKSI DAN BERKOLABORASI, MEWUJUDKAN MIMPI KOTA KITA BERSAMA! Action expresses priorities - Mahatma Gandi - 19