PERATURAN DAN PROGRAM TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN (Environmental Health Management)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

Informasi Bahan Berbahaya Beracun Dan Pencemar Organik Persisten (SIBP3POPs) di Kemenkes. Badan Litbang Kesehatan 2017

HIGIENE SANITASI PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam menunjang aktifitas sehari-hari. Kesehatan

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG BANK JARINGAN, SEL, DAN BIOMATERIAL. BAB I KETENTUAN UMUM

PERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tempat praktik dokter saja, tetapi juga ditunjang oleh unit-unit lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa semua orang mempunyai hak yang sama dalam. berhak mendapatkan lingkungan sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rumah sakit mempunyai potensi menghasilkan limbah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis sistem..., Dian Fitri Arestria, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization),

I. PENDAHULUAN. pasangan yang sudah tertular, maupun mereka yang sering berganti-ganti

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization

Gambaran Pelaksanaan Rumah Pemotongan Hewan Babi (Studi Kasus di Rumah Pemotongan Hewan Kota Semarang)

1 Universitas Kristen Maranatha

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KARANGAN Jalan Raya Karangan Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kode Pos78363

ORGANISASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik DIY, Propisi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam angka tahun 2003, Yogyakarta.

PENGUATAN PENANGANAN LIMBAH (PADAT) DI RUMAH SAKIT

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

3. Mengoptimalkan kegiatan pembinaan untuk meningkatkan BAB V SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya wabah campak yang cukup besar. Pada tahun kematian

PERANAN NOMOR KONTROL VETERINER (NKV) SEBAGAI PERSYARATAN DASAR UNTUK PRODUKSI PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL (ASUH)**

MEDICAL WASTE ANALYSIS IN PUBLIC HEALTH CENTER. Anita Dewi Moelyaningrum Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa

PERAN BADAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN (BMPK) DALAM PENJAMINAN MUTU TENAGA DAN FASILITAS KESEHATAN DI DIY. Yogyakarta,25-26 februari 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Infeksi dan kontaminasi yang disebabkan oleh Salmonella sp. ditemukan hampir di. Infeksi bakteri ini pada hewan atau manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. tugas mendukung upaya penyembuhan penderita dalam waktu sesingkat mungkin dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)

KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan (Volk dan Wheeler, 1990).

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dua puluh empat jam sehari dan melibatkan berbagai aktifitas orang

BAB I PENDAHULUAN. operasi, sisa suntikan, obat kadaluarsa, virus, bakteri, limbah padat dan lain-lain.

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO, 2010) melaporkan limbah yang. sebesar 1%, limbah kimia dan farmasi 3%, dan limbah genotoksik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) bahwa kurang lebih 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis atau sering disebut dengan istilah TBC merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit termasuk pelayanan laboratorium didalamnya oleh WHO

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, untuk jenjang tingkat pertama (Menkes, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. dijadikan tempat berkembang penyakit dan vector penular penyakit.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hospital/Medical COURSE ON 2018 Jan Feb March Apr May June July Aug Sept Oct Nov Dec

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB 1 : PENDAHULUAN. ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh virus influenza tipe A, yang ditularkan oleh unggas seperti ayam, kalkun, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan berbagai penyebab penyakit lainnya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa upaya

BAB I. KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem

Disampaikan dalam Kuliah S2 KMPK-IKM UGM Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Masyarakat. Oleh : Dinarjati Eka Puspitasari, S.H., M.

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang menjadi masalah

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di seluruh dunia. Lebih dari. dan Indonesia (Rudan, 2008). World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. infeksi tersebut. Menurut definisi World Health Organization. (WHO, 2009), Healthcare Associated Infections (HAIs)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

UJIAN TENGAH SEMESTER MANAJEMEN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT PJMA: Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Waktu Ujian:

Transkripsi:

PERATURAN DAN PROGRAM TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN Oleh KRT. Adi Heru Husodo Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta PENGANTAR Peraturan dan kebijakan tentang pengendalian lingkungan atau pengelolaan lingkungan sebenarnya telah banyak dibuat oleh berbagai pihak,misalkan : Negara (Developed, developing countries dan underdeveloped countries) Pemerintah nasional Pemerintah local (Propinsi, Kabupaten) Badan badan dunia (World Health Organization, World Bank,dsb) Namun dalam kenyataannya tidak semua peraturan dan kebijakan tentang lingkungan dapat diaplikasikan di dunia nyata, sebagai missal adalah : Pengendalian hulu ledak nuklir di Negara negara nuklir (Rusia, China, USA, Israel, Jerman) Pembuangan limbah industry oleh Negara negara maju yang selalu diawasi oleh Green Peace Limbah pesawat atau persenjataan Perang Bintang (Star War) di angkasa luar Modernisasi yang berakibat pada penipisan lapisan Ozon di kutub utara dan selatan, sehingga lapisan es menipis yang mengakibatkan kematian ribuan singa kutub Dan sebagainya PEMBAHASAN Dibawah ini adalah peraturan peraturan yang terkait pengendalian lingkungan, yaitu sebagai berikut : 1.Kode Etik Rumah Sakit Indonesia Tidak terlalu jelas hubungannya dengan pengelolaan lingkungan, contoh : Rumah sakit harus mengindahkan hak azasi pasien Rumah sakit sebagai institusi harus dapat mengawasi serta bertanggung jawab terhadap semua kejadian di rumah sakit (Corporate liability) 2.Peraturan Menteri Kesehatan No.986/Menkes/PER/XI/1992 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit amat jelas sekali, misalkan tentang penanganan limbah medis, limbah cair, limbah padat, incinerator, dan sebagainya 3.Peraturan Menteri Kesehatan No.512/Menkes/PER/IX/1990 tentang AMDAL rumah sakit Bagian dari Manajemen Lingkungan : AMDAL wajib dilakukan untuk semua kegiatan pembangunan yang diperkirakan menimbulkan dampak penting (positif atau negative), contoh : o RS o Pabrik rokok 1

o Jalan layang o Ring road o PLTU o Gudang senjata o Pabrik susu o Terminal o Jalan kereta api o Dan sebagainya ADKL instrument DEPKES untuk mengukur dampak kesehatan lingkungan tetapi untuk pembuatan kebijakan depkes sendiri ARKL Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, idem diatas 4.Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1980 tentang Transfusi Darah Penyakit menular melalui darah : HIV/AIDS Malaria Virus dsb 5.Peraturan Pemerintah RI No.40 Tahun 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit menular penanggulangan Communicable Disease, Out break mengutamakan promotive & Preventive & Protective 6.Keputusan Menteri Kesehatan No.622/Menkes/SK/VII/1992 tentang kewajiban pemeriksaan HIV pada darah donor ini prosedur tetap untuk darah yang akan disumbangkan disamping malaria, TBC, PMS 7.Permenkes RI No.172/Menkes/Per/III/1991 tentang pengawasan kesehatan pekerja radiasi Radiasi elektromagnetik akibat : TV HP AC Kulkas Video Lampu listrik Radio Hair dryer 8.Staatsblad 1949 No.377 tentang ordonansi Bahan Berbahaya banyak bahan berbahaya, misalkan : Bahan peledak Bahan kimia Bahan mudah terbakar agar dapat dihindari terjadinya kedaruratan 9.Staatsblad 1949 No.419 tentang ordonansi obat keras cukup jelas 2

10.Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1981 tentang bedah mayat klinis dan bedah mayat anatomis serta transplantasi alat dan/atau jaringan tubuh manusia terkait dengan pembuangan organ tubuh/jaringan 11. Guide to Hygiene & Sanitation in Aviation, WHO, Geneva, 1977 perlunya udara bersih Medical Climatology Udara kotor, maka pola penyakit di wilayah tersebut juga specific 12.WHO 1990.Inter Health : A PROGRAM AGAINST THE DISEASES OF LIFE STYLES, World Health Forum gaya hidup Western, maka pola penyakit terbanyak adalah non infeksi gaya hidup Eastern, maka pola penyakit terbanyak adalah infeksi 13.World Bank 1985.INFORMATION AND TRAINING FOR LOW COST WATER SUPPLY AND SANITATION, Washington, USA kasus Gunung Kidul yang kekurangan air, lalu air dari Gua Bribin dan Baron dinaikkan melalui bantuan dari Jepang 14.Permenkes RI No.712/Menkes/Per/X/1986 tentang persyaratan kesehatan jasa boga makanan sehat adalah bebas bakteri, virus, jamur, dsb 15.WHO 1991.GUIDELINES FOR FORECASTING THE VECTOR BORNE DISEASE IMPLICATION jelas 16.WHO Expert Committee on vector biology & control 1980.ENVIRONMENTAL MANAGEMENT FOR VECTOR CONTROL, Geneve pengendalian vector penyakit 17.Subdit Surveillance, Direktorat Epidemiologi & Imunisasi, Ditjen P2M & PLP, Depkes RI 1990.PEDOMAN SURVEILLANCE DAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL, Jakarta jelas sekali 18.Ditjen P2M, PLP,Depkes RI 1991. PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH KLINIS, Jakarta jelas 19.P2M,PLP, Depkes RI 1990.PEDOMAN SANITASI RUMAH SAKIT DI INDONESIA, Jakarta jelas sekali, tetapi belum semua RS mampu menciptakan RS yang saniter 20.Undang Undang RI Nomor 10 Tahun 1997 tentang ketenaga nukliran jelas sekali, karena kini banyak Negara memakai tenaga nuklir untuk : Listrik Laboratorium Industry dsb 21.UndangUndang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan 3

jelas sekali 22.UU RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran tidak jelas kaitannya dengan lingkungan 23.UU RI Nomor 7 Tahun 1963 tentang Farmasi cukup jelas 24.UU RI Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika cukup jelas 25. UU RI Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika cukup jelas 26.Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis 27.World Bank 1989.INFORMASI DAN LATIHAN PENYEDIAAN AIR BERSIH AN SANITASI BIAYA RENDAH : Modul pendidikan hygiene, Washington, USA jelas 28.Canter, Larry 1977.ENVIRONMENTAL IMPACT ASSESSMENT, McGraw Hill Book, New York Di Indonesia : AMDAL, ADKL, ARKL 29.UU RI Nomor 4 Tahun 1982 tentang ketentuan ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup Emil Salim 30. Salim, Emil 1991.PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN, LP3ES,Jakarta Pentingnya pembangunan lingkungan 31.Suratmo, F.Gunawan 1990.ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 32.Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI Nomor: Kep 02/MENKLH/I/1988 tentang pedoman penetapan Baku Mutu Lingkungan, Jakarta. Treshold Value.Dose & Response effect relationship 33.World Bank 1992.DEVELOPMENT AND THE ENVIRONMENT, Oxford University Press, New York 34.PERMENKES RI No.416/menkes/per/IX/1990 tentang syarat syarat dan pengawasan kualitas air 35.WHO 1977.Environmental Health Criteria 5. Nitrates,Nitrites and N Nitroso Compounds, Geneve Kasus Robert Van De Graf of Melbourne meneliti air Kotagede 36. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP 03/MENKLH/II/1991 tentang Baku Mutu Lingkungan 4

37. WHO 1984.GUIDELINES FOR DRINKING WATER QUALITY, Vol 1, Recommendations, Geneve 38.Kementrian Negara Sekretaris Negara 1996. UU RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan 39.Depkes RI 2001.MODUL PENGUSAHA JASABOGA, Jakarta 40.Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner 2005.PEDOMAN PEMOTONGAN AYAM DAN PENANGANAN DAGING AYAM DI RUMAH PEMOTONGAN AYAM SKALA KECIL, Dirjen Produksi Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta 41.Badan Standarisasi Nasional RI (BSN RI) 1999.SNI Nomor 01 6160 1999 tentang rumah pemotongan unggas, Jakarta 42. BSN RI 2000.TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN MIKROBA DAN BATAS MAKSIMUM RESIDU DALAM BAHAN MAKANAN ASAL HEWAN, Jakarta 43. BSN RI 2007.TENTANG MUTU KARKAS DAN DAGING AYAM, Jakarta 44.Dirjen PPM & PL 2004.KEBIJAKAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS SARANA KESEHATAN, Depkes RI, Jakarta sudah jelas sekali 45.International Radiation Protection Association 1990.INTERIM GUIDELINES ON LIMITS OF EXPOSURE TO 50/60 Hz Electric and Magnetic Fields, Geneve Radiasi electromagnetic, sejak tahun 1970 an sudah diperdebatkan di dunia internasional, tetapi di Indonesia masih ditutup tutupi DAFTAR PUSTAKA Djojodibroto, Darmanto 1997.KIAT MENGELOLA RUMAH SAKIT, Penerbit Hipokrates, Jakarta Azwar,Azrul 1983.PENGANTAR ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN, Penerbit Mutiara, Jakarta 5