BAB II DESKRIPSI UMUM. Proyek : Museum Dirgantara Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun Hanya saja, tidak banyak yang

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

6.1 Program Dasar Perencanaan

111

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI

STUDIO PERANCANGAN TUGAS AKHIR. 4.1 Analisis Kegiatan Dalam Ruang Pamer. MAIN ENTRANCE GEDUNG/HALL Kegiatan: membeli tiket mencari informasi.

BAB III: DATA DAN ANALISA

TA Sekolah Alam Gunungpati

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB III ANALISA SITE

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

MUSEUM DAN PUSAT INFORMASI KEDIRGANTARAAN DI YOGYAKARTA

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pernah menjadi salah satu negara yang kuat akan kedirgantaraan di Asia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ELABORASI TEMA

PROSEDUR TETAP DINAS JAGA DI PUSJARAH TNI BAB I PENDAHULUAN

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. MUSEUM KEDIRGANTARAAN NASIONAL DI BANDUNG Penekenan Desain : Ekspresi Arsitektur Hightech

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

BAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN. Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk.

Museum dan Pusat Mitigasi Bencana Banjir di Jakarta BAB IV ANALISA

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. - Arkeologika, benda koleksi merupakan benda objek penelitian ilmu arkeologi.

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang

BAB IV ANALISIS. Gambar 4.1: Skema analisa fungsi pada Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang (Sumber: hasil analisis 2014)

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

PUSAT SINEMA SIDOARJO

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung

cxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar belakang Belakang pengadaan proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

TINJAUAN PULO CANGKIR

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandara Adi Soemarmo

BAB II TINJAUAN TENTANG HOBI REPLIKA

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Museum Perjuangan Rakyat Indonesia

BAB V KONSEP PERANCANGAN. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

BAB V HASIL RANCANGAN

TERMINAL BUS TYPE A KABUPATEN PATI

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI UMUM 2.1 Deskripsi Umum Proyek : Museum Dirgantara Indonesia Tema :Atmosfer Sifat Proyek : Fiktif Fungsi : Edukasi, Rekreasi, Sejarah Lokasi : Jl. Abdulrachman Saleh, Bandung Luas Lahan : ± 3,8 ha KDB :50 % KLB :1,5 GSB :8 m Pemilik : TNI-AU Sumber Dana : TNI-AU Gambar 1. Peta Lokasi (Sumber : Dok. Pribadi) 8

Batas Lahan Perancangan Gambar 2. Lokasi Site (Sumber : Dok. Pribadi) Sebelah Utara :SD dan TK Angkasa, Landasan Bandar Udara Husein Sastranegara Sebelah Selatan :Pertokoan, Permukiman Sebelah Timur :SMP Angkasa Sebelah Barat :Perumahan Dinas TNI-AU 2.1.1Lokasi Tapak berlokasi di kawasan Bandar Udara Husein Sastranegara yang merupakan kawasan dirgantara dan memiliki sejarah panjang munculnya kedirgantaraan di Indonesia. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan agar Museum Dirgantara Indonesia menjadi satu kesatuan kawasan di Bandar Udara Husein Sastranegara. Karena di lokasi ini terdapat landasan pesawat terbang, hanggar-hanggar milik PT. Dirgantara Indonesia, dan merupakan area latihan TNI Angkatan Udara. Dengan begitu pengunjung yang datang bisa mendapatkan suasana yang lebih mengesankan yang di dapat dari kawasan dirgantara dengan aktifitas Bandar Udara yang selalu sibuk dengan penerbangan dan pendaratan pesawat terbang. 9

2.2 Program Kegiatan Program kegiatan pada perancangan Museum Dirgantara Indonesia ini dibagi menjadi 3 kategori kegiatan, yaitu : a) Kegiatan Pengunjung b) Kegiatan Pengelola c) Kegiatan Servis Keterangan dari setiap kategori adalah sebagai berikut : a) Kegiatan Pengunjung Kegiatan Melihat sejarah dirgantara Melihat diorama sejarah dirgantara Melihat miniatur bandara di Indonesia Melihat objek pameran Melihat koleksi pendukung (pakaian, medali) Exhibition Hall Ruang Multimedia / Mini Theatre Ruang Simulator Ruang Balairung Taman Dirgantara Perpustakaan Foodcourt Museum Souvenir Shop Sholat Toilet Perkiraan Waktu 30 60 menit 30 menit 30 menit 30 menit 15 menit 60 120 menit 15 menit 15 menit 15 menit 60 120 menit >60 menit 60 120 menit 45 menit 15 menit 15 menit 10

b) Kegiatan Pengelola Kegiatan Ticketing Penerima Tamu Monitoring Administratif Informasi Rapat Pengelola Istirahat Perkiraan Waktu 8 jam ± 4 jam 8 jam 8 jam 8 jam ± 1 jam ± 1 jam c) Kegiatan Servis Kegiatan Membersihkan Museum Membersihkan Objek-objek pameran Mengecek perangkat Mechanical Electrical Mengecek sistem miniatur bandara Membersihkan diorama Mempersiapkan dan Merapihkan Perpustakaan Membersihkan Toilet dan Mushola Perkiraan Waktu ± 3 jam ± 3 jam ± 3 jam ± 3 jam ± 2 jam ± 2 jam ± 1 jam 11

2.3 Alur Kegiatan Pengunjung PERPUSTAKAAN DATANG MASUK KEGIATAN MUSEUM PULANG PARKIR KAFETARIA Tabel 2. Alur Pengunjung (Sumber : Dok. Pribadi) SOUVENIR Pengelola MONITORING DATANG MASUK KANTOR PENGELOLA INFORMASI PULANG PARKIR ADMINISTRASI Service Tabel 3. Alur Pengelola (Sumber : Dok. Pribadi) KONTROL DATANG MASUK PULANG PARKIR MAINTENANCE Tabel 4. Alur Service (Sumber : Dok. Pribadi) 12

2.4 Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang terbagi kedalam beberapa bagian, yaitu : a) Kebutuhan Ruang Pengunjung b) Kebutuhan Ruang Pengelola c) Kebutuhan Ruang Servis dan Perawatan Museum Keterangan dari setiap kategori adalah sebagai berikut : a) Kebutuhan Ruang Pengunjung Kebutuhan Parkir Pengunjung : Parkir Kendaraan Bus Parkir Kendaraan Roda Empat (mobil) Parkir Kendaraan Roda Dua (motor) Parkir Sepeda 12 x 3,5 m 2,75 x 5 m 0,8 x 1,5 m 0,8 x 1,5 m Kebutuhan Ruang Parkir : Kebutuhan Ruang Luasan Jumlah (m²) (unit) Total (m²) Parkir Bus 42 40 1.680 Parkir Mobil 13,75 250 3.437 Parkir Motor 1,2 200 240 Parkir Sepeda 1,2 50 60 Kebutuhan Ruang Luar : Kebutuhan Ruang Luasan (m²) Jumlah Total (m²) Entrance 200 1 200 Taman Dirgantara 1000 2 2000 13

Kebutuhan Ruang Dalam : Kebutuhan Ruang Luasan (m²) Jumlah Total (m²) R. Pameran Tetap 60 40 2400 R. Diorama 20 30 600 R. Miniatur 30 10 300 R. Koleksi Pendukung 50 4 200 R. Multimedia / Mini Theatre 50 3 150 R. Perpustakaan 300 1 300 R. Simulator 20 1 20 R. Balairung 200 1 200 Exhibition Hall 500 1 500 Ruang Tunggu 100 1 100 Kebutuhan Ruang Fasilitas Pengunjung : Kebutuhan Ruang Luasan (m²) Jumlah Total (m²) Kafetaria / Foodcourt 100 3 300 R. Souvenir 20 3 60 Mushola 25 1 25 Toilet 2,25 16 36 ATM Gallery 2,25 6 13.5 b) Kebutuhan Ruang Pengelola Kebutuhan Parkir Pengelola : Kebutuhan Ruang Luasan Jumlah (m²) (unit) Total (m²) Parkir Mobil 13,75 10 137,5 Parkir Motor 1,2 20 24 Parkir Sepeda 1,2 10 12 14

Kebutuhan Ruang Pengelola : Kebutuhan Ruang Luasan (m²) Jumlah Total (m²) Kantor Pengelola 20 1 20 R. Administrasi 20 1 20 R. Monitoring 30 1 30 R. Kesehatan 20 1 20 R. Perlengkapan 10 1 10 R. Informasi 15 2 30 R. Penerima Tamu 20 1 20 R. Ganti Pegawai 20 1 20 Toilet 2,25 4 9 c) Kebutuhan Ruang Servis dan Perawatan Museum Kebutuhan Ruang Luasan (m²) Jumlah Total (m²) R. Mekanikal 30 1 30 R. Elektrikal 30 1 30 R. Mekanikal Elektrikal 10 2 Simulator 20 Gudang 20 1 20 Parkir Servis 13,75 4 55 Kebutuhan Ruang Drainase dan Sanitasi : Kebutuhan Ruang Luasan (m²) Jumlah Total (m²) Septictank 20 1 20 Bak Kontrol 20 1 20 15

2.5 Studi Banding Proyek Sejenis 1. Museum Satriamandala Lokasi : Jl. Gatot Subroto no. 14, Jakarta Gambar 3. Entrance Museum Satriamandala (Sumber : Dok. Pribadi) Museum Satria Mandala adalah museum sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia yng terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Museum ini diresmikan pada tahun 1972 oleh mantan presiden Indonesia, Soeharto ini awalnya adalah rumah dari salah satu istri mantan presiden Indonesia, Soekarno, yaitu istrinya yang bernama Ratna Sari Dewi Soekarno. Dalam museum ini ditemui berbagai koleksi peralatan perang di Indonesia, dari masa lampau sampai modern, salah satunya adalah pesawat terbang Cureng yang pernah diterbangkan oleh Marsekal Udara Agustinus Adi Sucipto. Ruang-ruang museum satriamandala : - Ruang Panji-Panji - Ruang Diorama - Ruang Jenderal Besar TNI Soedirman - Ruang Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo - Ruang Jenderal Besar TNI A.H. Nasution 16

- Ruang Jenderal Besar TNI Soeharto - Ruang Diorama II, Koleksi Kontingen Garuda, Koleksi Tanda Pangkat dan Jasa, serta Brevet TNI - Ruang foto TNI dalam era pembangunan - Ruang Senjata - Ruang Diorama III - Ruang Diorama IV - Ruang Seragam TNI - Ruang Balairung Pahlawan - Koleksi Kendaraan Tempur - Dermaga Mini Armada RI dan Koleksi Kapal Perang - Taman Dirgantara - Museum Waspada Purbawisesa Suasana Parkir Kendaraan Parkir Kendaraan Parkir Kendaraan Parkir kendaraan di museum satriamandala dapat menampung bus sekitar 45 unit, mobil 40 unit, dan motor 200 unit. Parkir kendaraan dikelilingi oleh koleksi museum yang dipajang di taman sekeliling tempat parkir sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk pengunjung yang datang. Pos tiket letaknya jauh dari pintu masuk museum, pos tiket berada di depan pintu masuk, sehingga jika pengunjung yang datang tidak 17

memperhatikan pos tiket tersebut mereka harus berjalan kaki kembali ke pintu masuk. Ruang Panji-Panji Ruang Panji-Panji Naskah Proklamasi Bendera Kesatuan Ruang Diorama Pengunjung di Ruang Diorama Ruang Diorama 1 18

Ruang diorama I terletak di koridor awal setelah ruang panji-panji. Diorama ini menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa perjuangan rakyat Indonesia. Ruang Jenderal Soedirman Atribut Jenderal Soedirman Ruang Jenderal Soeharto Ruang Koleksi Atribut TNI Diorama Ruang Koleksi Atribut TNI dan Polisi 19

Ruang Senjata Koleksi Senjata TNI Ruang Diorama 3 Suasana Ruang Diorama Taman Dirgantara Pesawat ditaman Dirgantara Koleksi Pesawat TNI AU 20

Taman Dirgantara Pesawat buatan Indonesia Ruang Diorama 4 Diorama Peristiwa Dirgantara Ruang Seragam Prajurit Ruang Seragam Prajurit Suasana Ruang Seragam Prajurit 21

Ruang Balairung Patung Pahlawan Suasana Ruang Balairung Area Kendaraan Tempur Mobil Panser TNI 2. Museum Dirgantara Mandala Lokasi : Lapangan Udara Adisutjipto, Yogyakarta Gambar 4. Entrance Museum Dirgantara Mandala (Sumber : Dok. Pribadi) 22

Museum TNI AU diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Rusmin Nuryadin berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang Bukit, Jakarta. Kemudian Museum dipindahkan dan diintegrasikan dengan museum di Ksatrian AAU di pangkalan Adisutjipto, Yogyakarta, dan tanggal 29 Juli 1978 diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Museum TNI AU memiliki lebih dari 10.000 koleksi komponen Alutsista dan 40 pesawat terbang dari negara barat sampai timur, serta terdapat koleksi berupa diorama-diorama, foto-foto, lukisan-lukisan, tandatanda kehormatan. Ruang-ruang museum dirgantara mandala : - Ruang Utama - Ruang Kronologi I dan II - Ruang Alutsista - Ruang Paskhas - Ruang Diorama - Ruang Minat Dirgantara Koleksi pesawat Museum Dirgantara Mandala : - Pesawat PBY-5A (Catalina) - Replika pesawat WEL-I RI-X (pesawat pertama hasil produksi Indonesia) - Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang - Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader - Helikopter 360 buatan AS - Pesawat P-51 Mustang buatan AS - Pesawat KY51 Cureng buatan Jepang - Replika pesawat Glider Kampret buatan Indonesia - Pesawat TS-8 Dies buatan AS - Pesawat Mig-16 buatan Russia 23

Lobby Museum Dirgantara Mandala Pesawat buatan Indonesia Suasana Ruang Pajang Pesawat Milik TNI AU Atribut Mobil Panser TNI Ruang Pajang Museum Ruang Seragam Prajurit 24

3. Museum of Aviation Belgrade Lokasi : Surcin, Belgrade Nikola Tesla Airport, Serbia Gambar 5. Museum of Aviation Belgrade (Sumber : Dok. Pribadi) Museum ini mempunyai lebih dari 200 pesawat terbang yang dahulu pernah digunakan oleh angkatan udara Yugoslavia, angkatan udara Serbia, dll. Beberapa dari koleksi pesawat terbang yang ada di museum ini juga pernah menjadi pesawat komersil dan pesawat pribadi. Koleksi paling berharga disimpan di bangunan geodesic glass, dengan tambahan pesawat terbang dipajang di sekitar halaman museum. Pesawat USAF F-117 Nighthawk dan Fighting Falcon yang hancur juga dipajang di museum ini, keduanya jatuh tertembak hingga hancur saat NATO bombing of Yugoslavia pada tahun 1999. Selain pesawat terbang, di museum ini juga dipajang koleksikoleksi lainnya, seperti : - 130 mesin pesawat terbang - Radar - Roket tempur - Peralatan Aeronautical - 20,000 lebih buku tentang pesawat dan dokumentasi - 200,000 foto 25

Ruang Pajang Museum Koleksi Pesawat Bentuk museum ini sangat unik karena berbentuk seperti balon, dengan pesawat-pesawat di sekeliling bangunan. Bangunan dengan keliling darai kaca sehingga suasana ruang luas seperti angkasa dapat tercipta di museum ini. Suasana Ruang Pajang Museum Rongsokan Pesawat Tempur Ruang Seragam Prajurit Ruang Koleksi Senjata 26

4. Polish Aviation Museum Lokasi : Krakow, Polandia Gambar 6. Museum of Aviation Polish (Sumber : Dok. Pribadi) Museum Polish Aviation atau The Muzeum Lotnictwa merupakan salah satu museum penerbangan terbesar di dunia. Museum ini berada pada bangunan bersejarah dan hangar pesawat di Krakow, Polandia. Pada 2005, kompetisi arsitektur muncul untuk bangunan baru dari museum penerbangan ini. Konsep bangunan baru dari museum ini adalah The idea of flying dan The spirit of the place, konsep tersebut diambil karena berada pada lingkungan hangar yang sangat bersejarah. Ruang Koleksi Pesawat Lobby Museum 27

Ruang Multimedia Ruang Pajang Seragam Exterior Bangunan Entrance 28