BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI"

Transkripsi

1 BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI 3.1.Gambaran Umum Lokasi Taman Mini Indonesia Indah merupakan obyek wisata berupa taman yang di dalamnya terdapat anjungan berupa rumah adat rumah adat yang terdapat di seluruh provinsi di Indonesia. TMII berada di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Luasnya kurang lebih 150 hektar. Gambar 13. Photo satelit. Sumber Google Earth 3.2.Sejarah Taman Mini Indonesia Indah Ibu Tien Soeharto yang pada saat itu menjadi Ibu Negara Republik Indonesia mencetus gagasan didirikannya TMII. Harapannya dengan dibangunnya TMII yang berbentuk taman miniatur tersebut dapat membangkitkan kebanggan dan kecintaan terhadap tanah air Indonesia. Pada tahun 1972, Taman Mini Indonesia dibangun. Sedangkan TMII diresmikan pada tanggal 20 April Logo TMII adalah berupa tokoh wayang Hanoman yang diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto pada tahun Di Taman Mini Indonesia Indah (Beautiful Indonesia Miniature Park), mencakup berbagai kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia, tampilannya berupa anjungananjungan rumah adat di tiap provinsi yang ada di Indonesia. Bentuk dari anjungannya berbeda-beda dan sangat unik. Di dalam anjungan tersebut terdapat kebudayaan Herdiyana Ramdani I

2 daerah seperti pakaian adat,alat musik tradisional, senjata tradisional, baju tarian tradisional, busana pernikahan, kerajinan tangan, dan informasi lainnya. Ada yang tak kalah menariknya di bagian dalam TMII ada sebuah danau yang menggambarkan Kepulauan Indonesia yang dibuat sedemikian rupa sehingga sama persis dengan gambar peta Indonesia yang dapat kita saksikan keindahannya melalui kereta gantung atau di lantai atas anjungan yang terdapat di sekitar danau tersebut. Sedangkan di bagian depan anjungan terdapat panggung untuk menampilkan tarian daerah tradisional yang biasanya ditampilkan pada hari Minggu. Terdapat juga café yang menjual makanan dan toko cenderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan dari kayu, baju kaos, batik dll. Gambar 14. Photo Lokasi. sumber data pribadi Herdiyana Ramdani I

3 Gambar 15. Photo Lokasi. sumber data pribadi Tautan Lingkungan Diarea Lokasi terdapat danau yang telah diolah dengan baik dan sadar akan keberadaan lingkungan nya. Area ini dapat dijadikan area wisata yang nantinya akan menjadi view yang baik terhadap aktifitas musium batik, serta bisa menjadi vocal point anggle dari dalam bangunan Museum. Area ini merupakan area wisata yang masih dikelola oleh TMII. Sehingga fungsi keberadaan museum ini mempunyai peran penting bagi lingkungan TMII. Perkembangan nya museum menggunakan konsep gerbang dunia bersedia menampung aktifitas masyarakat yang berbeda beda jenis kelompok masyarakat Herdiyana Ramdani I

4 Lokasi yang di rencanakan Gambar 16. Lokasi Perencanaan. sumber data pribadi Gambar 17. Photo udara. Sumber Google Earth Herdiyana Ramdani I

5 Gambar 18. Photo Bangunan sekitar. A. Lokasi Museum Batik Indonesia Luas lahan yang akan di sayembarakan 6.451,25 m2, Berbatasan dengan Museum Keprajuritan, Museum Pusaka, Museum Serangga. Gerbang utama menuju Museum diarahkan melalui space antara Museum Pusaka dan Museum Serangga. Bangunan memiliki garis axis imaginer kea rah Tugu Api Pancasila. Mobil service/karyawan masuk melalui jalan di belakang Museum Keprajuritan. Parkir kendaraan karyawan diparkir di belakang Museum Batik (kurang lebih 10 mobil dan 30 motor) B. Regulasi Yang Dirujuk SK Kebijakan tentang Bangunan di Area TMII : KDB, KLB, dan ketinggian lantai Peraturan Bangunan untuk difabel / penyandang cacat Disain Green Building Architecture Mempergunakan mesin lift jika bertingkat Herdiyana Ramdani I

6 C. Sekuen / Alur Pengunjung Terkait Story Line Museum Batik Indonesia mengandung substansi antara lain; pusat Informasi, Promosi, Pengembangan dan Konservasi yang dirancang dengan mempertimbangkan alur pengunjung, ditata secara apik, menarik, serta memenuhi kriteria sebuah karya arsitektur yang memenuhi gaya/lamggam serta bentuk yang khas agar supaya kelak menjadi salah satukarya kebanggaan Bangsa Indonesia. Dengan rincian regulasi sebagai berikut : LUAS LAHAN : 6451 M2 KDB : 30 % KLB : 1,2 KB : 4 LANTAI KDH : 45 % KTB : 40 % Gambar 19. Gambar site keseluruhan. Sumber KAK sayembara Batik Herdiyana Ramdani I

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Jakarta Timur 3.1.1.1. Letak Geografis Kotamadya Jakarta Timur Kotamadya Jakarta Timur merupakan salah satu Kotamadya yang berada

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I Pendahuluan Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I Pendahuluan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah sebuah pusat rekreasi edukatif yang mengusung tema kebudayaan dan keanekaragaman Indonesia. TMII menyajikan miniatur Indonesia

Lebih terperinci

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAERAH

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAERAH MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAERAH Nama : Heru Hermawan NPM : 13110283 Kelas : 1KA34 PROGRAM PASCA SARJANA :

Lebih terperinci

Lokasi yang direkomendasikan Peruntukan lahan Zoning plan Rencana tapak Zona skematik Arsitektur bangunan Tata pamer Program ruang MUSEUM BATIK

Lokasi yang direkomendasikan Peruntukan lahan Zoning plan Rencana tapak Zona skematik Arsitektur bangunan Tata pamer Program ruang MUSEUM BATIK Mei 2012 Sudut pandang tentang batik Konsep pemikiran Museum Batik Indonesia Lokasi pilihan Orientasi bangunan sebagai titik tolak harmonisasi kawasan Situasi tapak Zoning plan Block plan dan konsep bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. Orang Betawi yang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. Orang Betawi yang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota besar yang tumbuh karena proses sejarah yang panjang. Disamping menjadi pusat pemerintahan dan kota metropolitan, Jakarta juga mempunyai seni

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Ikatan Arsitek Indonesia 1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG 1. Pembangunan museum di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi yang mendorong informasi lebih cepat tersebar. Fenomena ini terjadi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi yang mendorong informasi lebih cepat tersebar. Fenomena ini terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia merupakan salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita amati, terlebih dengan adanya globalisasi yang mendorong informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah Negara maritim dimana sebagian besar negaranya adalah perairan, negeri yang beriklim tropis ini memiliki banyak kekayaan alam, wisata,

Lebih terperinci

3. Pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung (Homestay/Resort Wisata), dengan kriteria desain : a) Lokasi Homestay pada umumnya terpisah dari

3. Pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung (Homestay/Resort Wisata), dengan kriteria desain : a) Lokasi Homestay pada umumnya terpisah dari BAB 5 KESIMPULAN 5.1. Kriteria desain arsitektur yang sesuai untuk masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan Setelah mengkaji desa labang secara keseluruhan dan melihat teori -teori pengembangan tentang

Lebih terperinci

BAB VI : DESAIN RANCANGAN

BAB VI : DESAIN RANCANGAN BAB VI : DESAIN RANCANGAN A. Heritage Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi yang menitik beratkan Prambanan sebagai peninggalan sejarah maka untuk memberikan kesan heritage

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP MAKRO Secara makro, konsep perencanaan dan perancangan Museum Tekstil Indonesia ini merupakan sebuah alat untuk mendekatkan masyarakat Indonesia agar

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain sektor pertanian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkebunan, kelautan dan perikanan, serta pertambangan Sektor pariwisata

I. PENDAHULUAN. perkebunan, kelautan dan perikanan, serta pertambangan Sektor pariwisata I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata secara umum merupakan salah satu prioritas unggulan penghasil devisa negara selain migas, pertanian dan agro industri, kehutanan dan perkebunan, kelautan

Lebih terperinci

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75 2.1.4. Persyaratan Museum 12 2.1.5. Standar Fasilitas Museum Internasional 13 2.1.6. Kajian Teoritis 15 2.1.7. Literatur Museum 26 2.2. Potensi Museum Sonobudoyo Terkait Pariwisata di Yogyakarta 27 2.3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pelestarian budaya bukan hanya yang berhubungan dengan masa lalu, namun justru membangun masa depan yang menyinambungkan berbagai potensi masa lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan ruang parkir merupakan masalah yang menjadi fenomena biasa terutama di kota-kota besar, seiring dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang populer, di antaranya Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang populer, di antaranya Dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang populer, di antaranya Dunia Fantasi, Taman Safari, Taman Mekar Sari dan Taman Mini Indonesia Indah. Tempat wisata merupakan

Lebih terperinci

Petani : Untuk meningkatkan hasil panen dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk yang berkualitas, memberantas hama, serta pengairan yang cukup.

Petani : Untuk meningkatkan hasil panen dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk yang berkualitas, memberantas hama, serta pengairan yang cukup. 1. SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Indahnya Keberagaman di NegerikuLatihan Soal 7.1 Siswa : Bagaimanakah hasil panen padi tahun ini pak? Petani : Hasil panen tahun ini cukup baik. Siswa : Apakah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL, GAMBAR, DAN DIAGRAM vii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan dan Sasaran 1 1.3. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah terdapat di Semarang, sudah banyak didengar dan diketahui oleh masyarakat tentunya orang Semarang sendiri pasti

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kota pastinya memiliki nilai sejarah tersendiri, dimana nilai sejarah ini yang menjadi kebanggaan dari kota tersebut. Peristiwa peristiwa yang telah terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dalam rangka pengembangan Kecamatan Insana Utara (Wini) sebagai Kota Satelit (program khusus)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Isu akan dihidupkannya kembali jalur kereta api Bandung Ciwidey memiliki keuntungan tersendiri bagi sektor pariwisata disepanjang jalur tersebut. Dukungan infrastruktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trotoar adalah jalur bagi pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan,

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Perancangan Secara Umum Pada kajian bab ini membahas tentang bagaimana tata cara objek perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian

Lebih terperinci

Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan

Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan Peningkatan kualitas lingkungan (prinsip pembangunan berwawasan lingkungan) Pelayanan Terhadap Masyarakat (perbaikan

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR. Kegiatan Privat

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR. Kegiatan Privat BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR 6.1 Program Perencanaan Arsitektur 6.1.1 Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalam hotel resort terdiri dari

Lebih terperinci

Kabupaten Sumba Barat Daya. Fasilitas & rambu lalulintas pada jalan menuju tempat wisata masih belum ada

Kabupaten Sumba Barat Daya. Fasilitas & rambu lalulintas pada jalan menuju tempat wisata masih belum ada Bab 1 PENDAHLAN Latar belakang Kota Perdagangan isata alam Pantai, danau, goa Kabupaten Sumba Barat Daya Pantai Mandorak Sejarah Kampung budaya dan atraksi budaya Kota isata & Budaya MASALAH Fasilitas

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang BAB IV ANALISIS 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang Skema 1 : Organisasi ruang museum Keterkaitan atau hubungan ruang-ruang yang berada dalam perancangan museum kereta api Soreang dapat dilihat

Lebih terperinci

C. Kategori Residential

C. Kategori Residential BERITA ACARA HASIL RAPAT PENJELASAN (AANWIJZING) SAYEMBARA GAGASAN DESAIN ARSITEKTUR SINAR MAS LAND YOUNG ARCHITECT COMPETITION 2017 SABTU, 7 OKTOBER 2017 INDEX INDONESIA DAN MOZAIK HOUSEWARES & GIFT SHOW

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Sekolah Alam di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakter yang kuat dan khas, yang mencirikan alam di wilayah pengunungan batuan karst

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum adalah suatu tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran dan pariwisata. Menurut KBBI edisi IV, Museum

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

STUDI SEGMENTASI PASAR DAN PENILAIAN ATRAKSI SEBAGAI MASUKAN BAGI PENINGKATAN ATRAKSI TAMAN WISATA BUDAYA JAWA TENGAH PURI MAEROKOCO TUGAS AKHIR

STUDI SEGMENTASI PASAR DAN PENILAIAN ATRAKSI SEBAGAI MASUKAN BAGI PENINGKATAN ATRAKSI TAMAN WISATA BUDAYA JAWA TENGAH PURI MAEROKOCO TUGAS AKHIR STUDI SEGMENTASI PASAR DAN PENILAIAN ATRAKSI SEBAGAI MASUKAN BAGI PENINGKATAN ATRAKSI TAMAN WISATA BUDAYA JAWA TENGAH PURI MAEROKOCO TUGAS AKHIR Oleh ANDY ARYAWAN L2D 098 406 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Video promosi ini ditujukan kepada calon pengunjung dan yang sudah pernah berkunjung ke TMII, dengan tujuan membuat pengunjung untuk tertarik

Lebih terperinci

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Data Pengguna dan Klien Kegiatan di terminal penumpang terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegiatan Pelayanan Penumpang 2. Kegiatan pengiriman barang lewat laut (POS, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam buku Penghargaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya karya Dr.Dibyo Hartono tahun 2104, sejarah sebuah kota adalah sejarah kehidupan manusia yang tercermin

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Suatu rancangan untuk menunjang kesuksesan seperti yang diinginkan perlu adanya metode perancangan. Metode perancangan berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK 39 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum 1. Lokasi Dalam pemilihan lokasi proyek terdapat beberapa pertimbangan utama yaitu regulasi, analisis visibilitas, dan fasilitas lingkungan. Berikut pertimbangan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Museum Batik Yogyakarta bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan museum sebagai fasilitas untuk memamerkan dan mengedukasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Grafik Daftar Tabel

DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Grafik Daftar Tabel DAFTAR ISI Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Grafik Daftar Tabel i iii vi vii Bab I Pendahuluan 1 I.1. Latar Belakang Persoalan Perancangan 1 I.2. Pernyataan Persoalan Perancangan dan Batasannya 2 I.3. Metoda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan didapatkan hasil kesimpulan sebagai berikut: a. Kesimpulan Bentuk Implementasi Fisik Program Pengembangan Wisata Ziarah di

Lebih terperinci

6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan

6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan 6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan Hasil dalam perubahan kawasan dapat dilihat berdasarkan teori-teori yang digunakan pada perencanaan ini. Dalam hal perancangan kawasan ini menggunakan teori yang sangat

Lebih terperinci

Konsep Design Mikro (Bangsal)

Konsep Design Mikro (Bangsal) Panggung tempat acara adat Konsep Design Mikro (Bangsal) Pintu masuk utama Ruang Tunggu / lobby dibuat mengelilingi bangunan, hal ini sesuai dengan kebuadayaan masyarakat yang menggunakan ruang ruang teras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Peranan pariwisata dalam pembangunan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah kabupaten provinsi Sumatera utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di Lubuk Pakam. Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE Pemograman merupakan bagian awal dari perencanaan yang terdiri dari kegiatan analisis dalam kaitan upaya pemecahan masalah desain. Pemograman dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan

Lebih terperinci

yang lebih luas1 Dari sarana transportasi udara tersebut, komunikasi dengan bangsa lain

yang lebih luas1 Dari sarana transportasi udara tersebut, komunikasi dengan bangsa lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan bagian dari negara-negara di dunia yang tersusun dari banyak pulau yang tersebar. Untuk menghubungkan pulau-pulau tersebut, transportasi udara merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Pasar Sejak jaman dulu, pasar tradisional mempunyai peranan penting dalam penggerakan ekonomi rakyat. Pasar tradisional selain berfungsi sebagai

Lebih terperinci

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA KEDUDUKAN PERENCANAAN TATA RUANG DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini isu mengenai Global Warming dan keterbatasan energi kerap menjadi perbincangan dunia. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui kelompok penelitinya yaitu

Lebih terperinci

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA Oleh : Johansyah, Abdul Malik, Bharoto Jakarta merupakan pusat pemerintahan Indonesia, dan juga merupakan pusat bisnis dan perdagangan, hal ini merupakan salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peran yang sangat penting dalam membantu

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peran yang sangat penting dalam membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi memainkan peran yang sangat penting dalam membantu perkembangan perekonomian. Perkembangan dan pertumbuhan suatu kota terjadi akibat adanya dari beberapa

Lebih terperinci

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM Tirta Ujung merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual

Lebih terperinci

TAMAN BERMAIN ANAK DI BALIKPAPAN

TAMAN BERMAIN ANAK DI BALIKPAPAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BERMAIN ANAK DI BALIKPAPAN TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii

Lebih terperinci

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki ciri dan kebiasaan yang disebut kebudayaan, menurut Koentjaraningrat (1974), Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Penulis akan membuat sebuah buku yang berisi tentang museum sejarah jakarta. Buku tersebut akan membahas mengenasi sejarah bangunan, fungsi bangunan pada saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kota Pekalongan merupakan kota yang sangat strategis karena berada di jalur pantai utara, sehingga banyak orang yang melaluinya. Selain itu kota Pekalongan mempunyai

Lebih terperinci

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kebutuhan Fasilitas Pariwisata Kota Kota Depok adalah sebuah kota yang terletak di perbatasan antara wilayah Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

Kajian Tentang Jawa Timur

Kajian Tentang Jawa Timur Kajian Tentang Jawa Timur Indonesia terkenal dengan julukan kepulauan seribunya, bermacam-macam budaya yang ada di Indonesia membuat kekayaan negeri ini semakin diakui dunia. Pusat kepemimpinan Negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman kebudayaannya dari sabang sampai merauke dan setiap kebudayaannya memiliki ciri khas dan karakter yang

Lebih terperinci

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep dasar perancanagan Konsep dasar perancangan Resort dengan Fasilitas Meditasi ialah untuk mendukung potensi wisata pantai di Anyer. Memaksimalkan pengolahan ruang dalam

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT 3.1. Tinjauan Umum Kota Administrasi Jakarta Pusat 3.1.1. Kondisi Administrasi Potensi Jakarta Pusat secara administratif terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan menggambarkan keindahan alam yang beragam serta unik. Kondisi yang demikian mampu menjadikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Gambar 1.1. Diagram Kebutuhan Maslow

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Gambar 1.1. Diagram Kebutuhan Maslow BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Ketika kita mendengar kata atau istilah Seni Rupa, hal pertama yang terniang di benak kita adalah aktifitas menggambar. Padahal

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA PENEKANAN DESAIN TIPOLOGI PADA ARSITEKTUR BANGUNAN SETEMPAT Diajukan

Lebih terperinci

Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar

Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol. 1, No. 2, (2013) 8 Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar Penulis : Irvan Kristianto Chandra dan Dosen Pembimbing : Ir. Handinoto., M. T. Program Studi Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metode yang digunakan dalam perancangan Pusat Kegiatan dan Dokumentasi Arsitektur adalah dengan menjelaskan secara deskriptif mengenai obyek rancangan dan juga permasalahan

Lebih terperinci

PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA

PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN OLEH: IGNASIUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY 3.1. Deskripsi Proyek Apartemen Daan Mogot City 1.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner Pendanaan Harga Kontrak : Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Umum Mirota Batik Yogyakarta Sebelum memasuki gerai Mirota Batik, pengunjung akan melihat lapaklapak pedagang kerajinan, batik, dan makanan di bagian depannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali. satu Kotamadya, yang diantaranya: Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng,

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali. satu Kotamadya, yang diantaranya: Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali Sebagai pulau yang mempunyai luas daratan ± 5.632,86 km², Bali merupakan kesatuan wilayah Propinsi yang terbagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG A. PEMAHAMAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG Pengembangan Stasiun Pemalang merupakan suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat membentuk sebuah pusat salah satunya yaitu pasar.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat membentuk sebuah pusat salah satunya yaitu pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan pemenuhan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi menyebabkan manusia harus bermobilitasi. Dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pengembangan Kawasan Shopping Street Pertokoan Jl. Yos Sudarso :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. (http://developmentcountry.blogspot.com/2009/12/definisi

Lebih terperinci

MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER

MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER Oleh : Tony Sugiarto, Bambang Adji Murtomo, Bambang Suprijadi Perempuan merupakan sosok yang selalu menjadi sorotan di masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

PASAR SENI DI YOGYAKARTA

PASAR SENI DI YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Teknik DIAJUKAN OLEH : LOKA SANGGANEGRA L 201

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk melepas penat ketika mereka lelah dalam belajar maupun bekerja. Dimana ketika melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii v vi viii xi xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci