Teori Komunikasi Kelompok (GRIFFIN)

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

COHESIVENESS without GROUPTHINK

Perilaku Keorganisasian IT

Dinamika Kelompok dan Kepemimpinan

MEMIMPIN TIM PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015

Praktikum Perilaku Konsumen

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS)

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 10 KELOMPOK DAN TIM

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sesuatu. Cara memandang yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan untuk

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS)

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada

PENGERTIAN KELOMPOK DAN TIM

BAB II KERANGKA TEORI

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK. Bab 9 PERILAKU ORGANISASI

Komunikasi Organisasi. Disusun oleh Dewi Sulistyo

1. Bani Alkausar. 2. Muhammad Nur Hadi. 3. Lofie Bachtiar. 4. Randi Ilhamsyah. 5. Azwin Ramadhan. 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman

PERILAKU KEORGANISASIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu

Modul ke: Psikologi Sosial 2. Dinamika Kelompok. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

teguhfp.wordpress.com HP : Flexi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada variabel kompensasi jawaban responden memperoleh nilai

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah

BAB IV ANALISA DATA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.selain itu, juga

DINAMIKA KELOMPOK DINAMIKA : DINAMIKA KELOMPOK : Ciri utama kelompok (Duncan, 1981)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian lain dari social loafing adalah kecenderungan untuk mengurangi

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

PANDUAN PELAKSANAAN REVIEW JURNAL

Modul ke: Opinion Leader. Fakultas ILKOM. Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan.

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. model kepemimpinan path goal theory yang dikembangkan oleh House (1971)

Peluang Asal Protein yang Ada di Dalam Inti Sel

Pokok-Pokok Pikiran Robert Chambers

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INOVASI DALAM ORGANISASI

BAB IV ANALISIS. dengan pengurus yayasan dalam menyampaikan aspirasi dan. mendapatkan sinkronansi kedua belah pihak.

Sebuah Studi Empirik. Efek dari Visibilitas Pembagian Pengetahuan pada Hubungan Berdasarkan Insentif dalam Sistem Manajemen Pengetahuan Elektronik :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut perlu membuat suatu perencanaan yang cermat agar dapat

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

BAB I PENDAHULUAN. pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan ketenagakerjaan disadari bersifat kompleks karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tugas merupakan suatu hal yang sangat dekat dengan perkuliahan dan

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

BAB IV PENILAIAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PETANI PEMAKAI AIR DAERAH IRIGASI WAY RAREM

KEPEMIMPINAN DALAM TIM DAN KELOMPOK KEPUTUSAN

Psikologi Komunikasi

Manusia sebagai Makhluk Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jakarta, Desember 2006 Direktur Pangan dan Pertanian BAPPENAS. Endah Murniningtyas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leader-member exchange

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

Kuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D.

Definisi dan Klasifikasi Kelompok

KEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro

UA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECEMASAN MAHASISWA SEMESTER DAN UPAYA SOLUSINYA (TINJAUAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM)

Team Building & Manajeman Konflik

Solusi Pengaturan Arsip di Rumah Sakit (Studi Kasus)

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR II (TEORI GELANGGANG)

PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA)

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, tentang pengaruh social media marketing, gaya hidup,

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Pengertian. Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007)

Peserta didik diberikan drill untuk memperkuat konsep tersebut. (Herman Hudojo, 2003: 123)

BAB I PENDAHULUAN. Perkuliahan merupakan sebuah proses yang tidak dapat dipisahkan dengan

Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak

Dasar-dasar Komunikasi (KPM 210) Bagian Komunikasi dan Penyuluhan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah wadah yang menampung orang-orang dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang semakin maju dan moderen saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam sebuah organisasi, komunikasi memiliki peranan yang sangat

BAB III PENYAJIAN DATA. yang digunakan RSUD Arifin Achmad diantaranya sebagai berikut : 1. Komunikasi Atasan dengan Bawahan

Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial. Lolytasari, M.Hum

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki keistimewaan dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KELOMPOK KEPENTINGAN (INTEREST GROUP)

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

Transkripsi:

Teori Komunikasi Kelompok (GRIFFIN) Tugas Mata Kuliah Komunikasi Informasi Disusun Oleh : MUHAMMAD JEVI R. AIPASHA (A2D008040) MOH. ARIF YUDHI (A2D008038) NUR FARIDAH (A2D008041) Jurusan / Prodi (S1) Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang 2010 Copyright kelompok 2 kelas B

Teori Komunikasi Kelompok (Griffin) A. Pengertian dari kelompok Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, dan dibentuk bersama berdasarkan pada interes atau tujuan yang sama. Perilaku kelompok merupakan respon-respon anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya. Perilaku kolektif merupakan tindakan seseorang oleh karena pada saat yang sama berada pada tempat dan berperilaku yang sama pula. A. Karakteristik Teori Komunikasi kelompok Fungsi kelompok dalam individu Ada dua alasan seseorang bergabung dalam kelompok. Pertama, untuk mencapai tujuan yang bila dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai. Kedua, dalam kelompok seseorang dapat tepuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward soaial seperti rasa bangga, rasa dimiliki, cinta, pertemanan, dsb. Besarnya anggota kelompok akan mempengaruhi interaksi dan keputusan yang dibuatnya. Brainstorming dalam mengambil keputusan kelompok akan efektif bila anggota kelompoknya 5-10 orang. Kohesivitas kelompok merupakan derajat dimana anggota kelompok saling menyukai, memiliki tujuan yang sama, dan ingin selalu mendambakan kehadiran anggota lainnya. Biasanya kohesivitas ini dikaitkan dengan produktivitas kelompok. Namun tidak semua bentuk kohesivitas kelompok ini berdampak positif, karena anggota bisa merasa tertekan untuk selalu conform terhadap norma kelompok. Perilaku dalam Kelompok dua kepala lebih baik daripada yang dikerjakan oleh seorang individu. Adagium itu ada benarnya dalam beberapa kasus, karena kelompok memungkinkan orang saling tukar informasi dan pendapat. Interaksi dalam kelompok bisa menghasilkan ide dan solusi baru. Kelompok memiliki pengetahuan yang luas dan probabilitas yang lebih besar bahwa seseorang dalam kelompok akan memiliki pengetahuan khusus yang relevan dengan persoalan kelompok.namun demikian, kelompok juga tidak selalu menghasilkan keputusan yang lebih baik. Dalam kelompok tidak semua orang memberikan kontribusi secara bersamaan, Sendjaja, 1994 copyright kelompok 2 kelas B Page 1

melainkan individu harus menunggu giliran. Akibat giliran dalam mengungkapkan pendapat ini, di antara anggota kelompok seringkali mengalami production blocking, terganggu pikirannya, atau kehilangan motivasi untuk berpartisipasi (malas). Individu kadang tidak mau berbagi (sharing) dalam memberikan informasinya. Meskipun performance kelompok seringkali lebih baik daripada performance rata-rata individu, seringkali performance itu di bawah standart individu, terutama bila anggota kelompoknya umumnya relatif lemah kemampuannya. Di dalam kelompok juga bisa terjadi social impact (Latane & Nida, 1981), yaitu suatu penggolongan anggota dalam suatu kelompok. Bila kelompoknya mayoritas maka pengambilan keputusannya akan sangat efektif, sebaliknya bila kelompoknya minoritas, maka sering kali orang mengalami kekecewaan, karena merasa tidak diperhatikan. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan Kelompok 1. Komposisi kelompokada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi kelompok : penerimaan tujuan umum; mempengaruhi kerjasama dan tukar informasi. pembagian (divisibilitas) tugas kelompok; tidak semua tugas dapat dibagi. komunikasi dan status struktur; biasanya yang osisinya tertinggi paling mendominasi dalam kelompok. ukuran kelompok; semakin besar kelompok semakin menyebar opini, konsekuensinya adalah semakin lemah partisipasi individu dalam kelompok tersebut. 2. Kesamaan anggota kelompokkeputusan kelompok akan cepat dan mudah dibuat bila anggota kelompok sama satu dengan yang lain. 3. Pengaruh (pengkutuban) polarisasi kelompok. Seringkali keputusan yang dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan keputusan individu. Hal itu disebabkan karena adanya perbadingan sosial. Tidak semua orang berada di atas rata-rata. Oleh karena itu untuk mengimbanginya perlu dibuat keputusan yang jauh dari pendapat orang tersebut. B. Model Teori komunikasi kelompok GROUPTHINK, Merupakan proses ketika kelompok menghadapi keputusan yang penuh stres, mereka menjadi lebih memperhatikan adanya kesepatan daripada mengevaluasi fakta-fakta yang muncul dalam situasi yang dipikirkan. Hal ini bisa saja terjadi karena kelompok Sendjaja, 1994 copyright kelompok 2 kelas B Page 2

melakukan devensive avoidance, yaitu mencoba menghindari informasi yang mungkin menyebabkan kecemasan. Janis (1982) menulis bahwa group tkinking terjadi karena pembuat keputusan itu adalah kelompok yang kohesif, ada kesalahan struktural dalam organisasi (pimpinan yang dominan), adanya situasi yang provokatif. Gejala Groupthink dapat digambarkan dari 3 tipe: yaitu: overestimasi terhadap kelompoknya, kedekatan berpikir, dan tekanan untuk menjadi sama (seragam). Kelompok dapat menghindari Groupthink dengan dua tahap: discouraging leader bias, dan menghindari isolasi kelompok. Kelompok jangan sampai dominan, dan memberikan kepada anggota untuk mengkritik. Untuk menghindari isolasi kelompok, rencana kebijakan kelompok dapat dibagi ke dalam sub grup dan dan sub grup ini bertemu untuk membahas tujuan kelompok secara terpisah, dengan pemimpin masing-masing sub group yang berbeda dengan pemimpin semula. Kelompok dapat bersifat formal dan informal. Kelompok formal adalah suatu kelompok kerja yang ditandai yang didefinisikan oleh struktur organisasi. Kelompok Informal adalah suatu kelompok yang atau tidak terstruktur secara formal atau tidak ditetapkan secara organisasi; muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak social. Kondisi Eksternal Yang Dikenakan pada Kelompok 1. Strategi Organisasi Strategi bisa mengarahkan organisasi itu kearah pengurangan biaya, perbaikan kualitas, memperluas pangsa pasar, atau menciutkan ukuran operasi perusahaan secara keseluruhan. 2. Struktur Otoritas Struktur otoritas mendefiniskan siapa melapor kepada siapa, siapa mengambil keputusan, dan keputusan apakah yang inidividu atau kelompok diberi kuasa untuk mengambil Sendjaja, 1994 copyright kelompok 2 kelas B Page 3

Daftar Pustaka, A First Look at Communication Theory, McGrraw-Hill Sendjaja, 1994, Teori-Teori Komunikasi, Universitas Terbuka Suryanto. 2009. Teori Komunikasi Organisasi (Pemahaman Perilaku Kelompok) #4 http://suryanto.blog.unair.ac.id/2009/02/11/perilaku-kelompok-dan-individu/ Sendjaja, 1994 copyright kelompok 2 kelas B Page 4