Pengantar Ilmu Hukum

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Ilmu Hukum

FHUP PENGANTAR ILMU HUKUM

TENTIR UJIAN TENGAH SEMESTER PENGANTAR ILMU HUKUM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS HUKUM 2012

SEB E U B A U H H MAT A A T KULIAH

STRUKTUR SOSIAL DAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara hukum menganut sistem hukum Civil Law

1. Plato, dilukiskan dalam bukunya Republik. Hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.

BAB 1 TUJUAN UMUM ETIKA

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

SOSIOLOGI POLITIK. YESI MARINCE, M.Si #2

PANCASILA Sebagai Etika Politik

III NILAI-NILAI DAN NORMA SOSIAL

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

mens wordt eerst mens door samenleving met anderen yang artinya manusia itu baru

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

RANCANGAN ACARA PERKULIAHAN

Inisiasi 2 LANDASAN MORAL, SOSIO-KULTURAL, RELIGI HAK AZASI MANUSIA

PENDAHULUAN HUKUM & KODE ETIK KOMUNIKASI

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

FH Universitas Brawijaya. FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA-MALANG Berdasarkan Silabi 2012

HUKUM DAN SISTEM HUKUM DI INDONESIA

01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI.

MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN HUKUM

PENGANTAR ILMU HUKUM. Nur Rahman, SHI, MH.

RANGKUMAN / KESIMPULAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL

SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA MAKALAH

Modul ke: ETIKA PROFESI. Kesalahan Etiket Profesional. 06Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

Norma Dalam Kehidupan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

Disusun oleh : Tedi Sudrajat, S.H. M.H. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2011

SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA

Perbandingan Hukum Perdata I. PHP-PENGANTAR. Last update: 27/2/2012

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

MATERI I BAB I PENDAHULUAN BAB II ILMU PENGETAHUAN HUKUM TATA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Primary needs, Pengalaman-pengalaman tersebut menghasilkan nilai-nilai

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS.

LATAR BELAKANG DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ILMU SOSIAL DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

HUKUM SEBAGAI MEKANISME PENGINTEGRASI

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

E t i k a P r o f e s i. Pendahuluan

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si

PERUBAHAN KEEMPAT UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

Sumber Hukum Tempat untuk menggali / menemukan hk nya 7/11/2008 Sumber2 Hk - Joeni Arianto 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU. Ilmu Pendidikan

KAJIAN HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.34/PUU-XI/2013 TENTANG PENINJAUAN KEMBALI LEBIH DARI SATU KALI SKRIPSI

METODE PENELITIAN HUKUM

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia sosial. yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan masyarakat, demikian juga halnya dengan daerah-daerah yang

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

BAB II KAJIAN TEORI. Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan dan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

OVERVIEW DOSEN. : :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari deskripsi dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV, dapat peneliti

Modul ke: Teori Etika. Teori etika Etika deskriptif Etika normatif. Fakultas Psikologi. Amy Mardhatillah. Program Studi Psikologi

Bidang Ilmu Hukum. Jakarta, 14 September 2008 Yu Un Oppusunggu Fakultas Hukum Universitas Indonesia

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

HUKUM PERBANKAN INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

NORMA & LEMBAGA SOSIAL. fitri dwi lestari

Fokus Pembahasan. Sumber: Kedudukan Ilmu Hukum dalam Ilmu dan Filsafat Oleh: Sugijanto Darmadi, S.H.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

I. PENDAHULUAN. dan undang-undang yang berlaku. Meskipun menganut sistem hukum positif,

PENGANTAR: Perbandingan Hukum Perdata

PERANAN SOSIOLOGI HUKUM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN ANALISIS EFEKTIVITAS HUKUM PADA MASYARAKAT

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNAGRAHITA

MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU HUKUM Match Day 2 KONSEP ILMU, ILMU HUKUM DAN HUKUM

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhuk sosial. Berkaitan dengan itu, manusia tidak akan

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 ayat (3). Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

Pokok Bahasan. Sistem Norma Hukum Hierarki Peraturan dalam Sistem Norma Hukum di Indonesia

BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. hukum pada hakikatnya adalah proses perwujudan ide-ide. merupakan suatu proses yang melibatkan banyak hal. 1

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

PRANATA HUKUM. Mariyani. A. Pengertian Hukum dan Pranata Hukum

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kuantitas dari bentuk kejahatan tersebut.

A. Dari segi metodologi:

Tentang KODE ETIK MAHASISWA STIE YASA ANGGANA GARUT KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT,

Peraturan Rektor UNY No 03 Tahun 2009 Tentang Etika dan Tata Tertib Pergaulan mahasiswa di kampus

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

KISI KISI UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL

Transkripsi:

Pengantar Ilmu Hukum

Disiplin Hukum Arti Hukum Unsur Hukum Kaedah (proses terjadinya, aspek, macam dan Pentingnya Kaedah Hukum) Teori-teori Hans Kelsen Kaedah Hukum yang Abstrak dan yang Konkrit

Hukum merupakan DISIPLIN, ruang lingkup Disiplin Hukum Mencakup: A. Ilmu-ilmu Hukum mempelajari tatanan hukum yang berupa kempulan dari berbagai ilmu pengetahuan. B. Politik Hukum mencakup memilih nilai-nilai dan menetapkan nilai-nilai (arah tujuan hukum) C. Filsafat Hukum perenungan nilai-nilai, juga penyerasian nilai-nilai.

Disipilin adalah sistem ajaran mengenai kenyataan dan kejala-gejala yang dihadapai. Disipilin secara UMUM dapat dibedakan menjadi: Disiplin Analitis Sitem ajaran yang menganalisa, memahami, serta menjelaskan gejala-gejala yang di hadapi. Disiplin Preskriptif Sistem ajaran yang menetukan apa yng seyogyanya dilakukan dalam mengahadapi kenyataan-kenyataan tertentu Disiplin Deskriptif Suatu ajaran yang senyatanya dalam hidup

Ilmu-ilmu hukum yang merupakan kumpulan dari berbagai cabang ilmu pengetahuan, meliputi: Ilmu Tentang Kaedah Ilmu yang menelaah hukum sebagai kaedah -norma-, sistem kaedah - kaedah. Disebut pula dengan istilah Dogmatikal Hukum (Rechtsdogmatiek) istilah lainnya ilmu hukum praktikal, ilmu hukum postif atau ilmu hukum dogmatik. Fokus kajiannya adalah pada hukum yang berlaku das Solleh-Sein. Ilmu Tentang Pengertian Ilmu yang memeuat dan mempelajari penertian-pengertian pokok dalam hukum seperti subyek hukum, hak, kewajiban, peritiwa hukum, dll. Ilmu Tentang Kenyataan

Mempelajari hukum sebagai perikelakuan atau sikap tindak. Mempelajari hukum dengan pendekatan eksternal, yakni bearti titik tolaknya mengamati berlakunya hukum di dalam masyarakat Fokus kajiannya adalah pada hukum yang berlaku Das sein-sollen. Ilmu tentang kenyataan terdiri dari: Sosiologi Hukum, Antropologi Hukum, Psikologi Hukum, Perbandingan Hukum dan Sejarah Hukum

Menurut Imanuel Kant Hukum tidak dapat didifinisikan. L. J. Van Apeldoorn berdasarkan pendapat Kant Hukum tidak dapat didifinisikan karena hukum mencakup aneka macam segi dan aspek, dan karena luasnya ruang lingkup hukum. Lemaire Hukum yang benyak seginya dan meliputi segala lapangan menyebabkan tidak mungkin membuat sutau difinisi hukum. Dapat disipulkan mengapa hukum tidak dapat didifinisikan: Luasnya lapangan hukum; Kemungkinan meninjau hukum dari berbagai segi sehingga hasilnya akan berlainan; Obyek dari hukumadalah masyarakat, padahal masyarakat senanituasa berubah dan berkembang.

Terdapat beberapa pengertian hukum yang diberikan oleh masyarakat. Pengertian tersebut dirumuskan bukan untuk membatasi atau memberi DIFINISI hukum. Arti tesebut yakni: Hukum sebagai ilmu pengetahuan Hukum sebagai disiplin Hukum sebagai kaedah Hukum sebagai tata hukum Hukum sebagai petugas (hukum) Hukum sebagai keputusan penguasa Hukum sebagai proses pemerintah Hukum sebaga perikelakuan yang ajeg atau sikap tindak yang teratur Hukum sebagai jalinan nilai-nilai Dll

Kaedah adalah patokan atau ukuran ataupun pedoman untuk berprikelakuan dan bersikap tindak dalam hidup manusia. Ruang lingkup pembahasan kaedah terdiri dari: Proses terjadinya kaedah Aspek kaedah dan Macam Kaedah Kaedah Fundamentil dan Aktuil Pentingnya Kaedah Hukum

Manuasia didalam kehidupannya memiliki suatu pola kehidupan tertentu, dikarenakan manusia sejak dilahirkan memiliki kemampuan untuk berprilaku dan bersikap tindak (dengan cara mencotoh -imitasiatau berdasarkan petunjuk -edikasi-); Pola tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya (kebutuhan dasar) karena, apabila kebutuhan manusia tidak terpenuhi maka manusia akan merasa khawatir; Jika manusia merasa pola tersebut sudah tidak dapat memenuhi kebutuhannya maka manusia akan mencari suatu pola tertentu; Pola-pola kehidupan manusia tersebut tidak lain merupakan suatu struktur atau tatanan dari kaedah-kaedah untuk hidup. Jadi yang dikatakan sebagai kaedah adalah patokan atau ukuran ataupun pedoman untuk berprikelakuan dan bersikap tindak dalam hidup manusia.

Secara umum terdapat 2 (dua) macam aspek hidup yang diatur aleh kaedah: Aspek Hidup Pribadi Aspek Hidup Antar Pribadi Tiap-tiap aspek hidup memiliki kaedahmya masing-masing. Yang termasuk aspek pribadi 1. Kaedah kepercayaan bertujuan agar manusia dalam hidupnya meyakini akan adanya sang pencipta 2. Kaedah Kesusilaan bertujuan untuk mencapai kebaikan hidup pribadi, kebersihan hati nurani serta akhlak Yang termasu aspek antarpribadi 1. Kaedah Sopan santun bertunjuan untuk mencapaikesedapan hidup bersama 2. Kaedah Hukum bertjuan mencapai kedamaian hidup bersama.

Ketiga tata kaedah yang lain daripada kaedah hukum, tidak meliputi keseluruhan hidup manusia. contoh: pencatatan kelahiran, perkawinan, dan peraturan lalulintas. Kemungkinan hidup bersama menjadi tidak pantas atau tidak seyogya, apabila hanya diatur oleh tiga tata kaedah tersebut. contoh: mencurigai oranglain melakukan pencurian bertentangan dengan kaedah kesusilaan, menunjukan kecurigaan tersebut bertentangan dengan kaedah sopan santun, jika benar mencuri maka perlu kaedah hukum. Sanksi-sanksi yang diberikan oleh ketiga kedah tersebut belum memuaskan. contoh: sanksi kaedah kepercayaan tidak secara langsung dirasakan, sanksi kaedah kesusilaan & sopansantun dikucilkan masyarakat. sanksi-sanksi tersebut tidak dirasakan secara langsung dengan memuaskan sehingga kurang menjamin kepentingan manusia.

Kaedah Kepercayaan Fundamentil Manusia harus yakin dan mengabdi kepada kekuasaan Tuhan Yang Esa. Kaedah fundamentil dari kaedah kepercayaan ini bersifat universal. Aktuil Seperti rukun Islam dan Rukun Iman dalam Agama Islam. Tidak lagi bersifat universal, karena tidak selalu sama dalam agama yang satu dengan yang lainnya. Kaedah Kesusilaan Fundamentil Seseorang harus baik ahklaknya artinya mempunyai hati nurani yang bersih. Aktuil tidak boleh curiga, tidak boleh iri hati tidak boleh benci, dsb. Kaedah Sopan Santun Fundamenti seseorang harus memelihara kesedapan hidup bersama. Aktuil kebiasaan yang hidup dalam masyarakat, kebiasaanya suatu masyarakat dapat berbeda dengan masyarakat lain contoh yang muda menghormati yang tua dsb. Kaedah Hukum Fundamentil Manusia harus bersikap tindak sesuai dengan tata kaedah hukum. Aktuil ketentuan yang terdapat dalam pasal-pasal undang-undang.

Teori hukum murni atau Reine rechtslehre atau the pure theory of law Hukum harus dibersihkan dari faktor-faktor politis, sosiologis, filosofis dan lain-lainya yang mempengaruhi hukum Artinya: metode pengkajian hukum tidak boleh dikacaukan dengan metode pengkajian ilmu-ilmu lain, sehingga makna dan hakekat dari hukum terpelihara dari pengaruh disiplin-disiplin ilmu-ilmu lain. Teori Evektifitas Bahwa orang seharusnya bersikap tindak sesuai dengan tata kaedah hukum, hanya apabila tata kaedah hukum tersebut secara menyeluruh efektif. Artinya: adanya hubungan hierarkis yang dilaksanakan secara konsisten, tidak kontradiksi, baik dari bentuknya mapun subtansinya.

Stufentheorie Suatu tata hukum merupakan sistim kaedah hukum secara hierarkhis; Susunan kaedah-kaedah hukum yang sangat diserdehanakan dari tingkat terbawah keatas: a. Kaedah Individu b. Kaedah Umum c. Kaedah Konstitusi d. Grundnorm/kaedah dasar Sahnya kaedah-kaedah dari golongan tikatan yang lebih rendah tergantung atau ditentukan oleh kaedah-kaedah golongan tingkat yang lebih tinggi. Grundnorm Konstitusi Kaedah Umum Kaedah Individu Abstrak Konkrit

Kaedah-kaedah umum bersifat abstrak. Artinya, bahwa kaedah tersebut berlakunya belum ditujukan kepada orang-orang atau pihak-pihak tertentu artinya kepada siapa saja yang dikenai perumusan kaedah-kaedah umum. Kaedah-kaedah individu bersifat konkrit Artinya, bahwa kaedah tersebut berlakunya telah ditujukan kepada orang-orang atau pihak-pihak tertentu.