Total skin factor, s d : damage skin. s c+θ : skin karena partial completion dan slanted well. s p : skin karena perforation

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI UJI SUMUR DRAWDOWN DAN BUILD UP

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI

ANALISIS DATA UJI PRESSURE BUILD-UP

PRESSURE BUILDUP TEST ANALYSIS WITH HORNER AND STANDING METHODS TO GET PRODUCTIVITY CONDITION OF SGC-X WELL PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI

Prabumulih KM 32,Indralaya, 30662, Indonesia Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Aceh Tamiang, Indonesia

ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1

ANALISA UJI TUTUP (PRESSURE BUILDUP TEST) DENGAN MENGGUNAKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFUSI ALIRAN SATU FASE

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT

ANALISA PRESSURE BUILD-UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER MANUAL UNTUK PENENTUAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR X LAPANGAN Y SKRIPSI

OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN :

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.

ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR.

STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB VI KESIMPULAN. memperbesar jari-jari pengurasan sumur sehingga seakan-akan lubang

I.PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

LAMPIRAN 1 KUISIONER. 1. Menurut anda, apakah perangkat ajar ini menarik dari segi penampilan? a. Sangat menarik b. Cukup menarik c.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus

ISBN

DAFTAR ISI Halaman iv vii viii xiii 9

Evaluasi Formasi dan Estimasi Permeabilitas Pada Reservoir Karbonat Menggunakan Carman Kozceny, Single Transformasi dan Persamaan Timur

PERKEMBANGAN FAKTOR SKIN YANG TERGANTUNG PADA LAJU ALIR DAN WAKTU UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT

EVALUASI METODE METODE ANALISA TRANSIEN TEKANAN PADA SUMUR INJEKSI. Thesis DODI SETIAWAN NIM :

EVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR RAMA A-02 DAN RAMA A-03 PADA LAPANGAN RAMA-A

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

KURVA IPR SUMUR MULTI-LATERAL PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT TUGAS AKHIR. Oleh: FRANKY DANIEL SAMOSIR NIM

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB V KARAKTERISASI DAN APLIKASI

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

HALAMAN PENGESAHAN...

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18).

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER

PERAMALAN KURVA IPR UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR EDGE WATER DRIVE

TUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM :

RELIABILITAS & FUNGSI HAZARD. 05/09/2012 MK. Analisis Reliabilitas Darmanto, S.Si.

BAB II TEORI DASAR. Di dalam ilmu kebumian, permeabilitas (biasanya bersimbol κ atau k)

Bab II Tinjauan Pustaka

Mengatasi Kerusakan Formasi Dengan Metoda Pengasaman Yang Kompetibel Pada Sumur Minyak Dilapangan X

DESAIN PENGASAMAN MATRIKS KARBONAT PADA SUMUR X LAPANGAN Y

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

Porositas Efektif

Rizal Fakhri, , Sem1 2007/2008 1

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN BETA LAPANGAN X

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI

Mampu menentukan harga kejenuhan air pada reservoir

BAB III STUDI PENGARUH PERUBAHAN VARIABEL TERHADAP KONSEKUENSI KEGAGALAN

BAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah:

ALIRAN MELEWATI MEDIA BERPORI

Sistem Sumur Dual Gas Lift

EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

STUDI KARAKTERISTIK SUMUR DAN RESERVOIR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI PRODUKSI

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Model Aliran Panas

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

BAB II TEORI DASAR II.1. Model Reservoir Rekah Alam

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT

Perkiraan Liquid Loading Sumur Gas Melalui Integrasi Sistem Reservoir, Sumur, dan Pipa Produksi

ANALISA WELL TESTING SUMUR LAPANGAN T DENGAN METODA HORNER DAN TYPE CURVE DERIVATIVE

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...

PENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI

EVALUASI SUMUR X BERDASARKAN DATA PETROFISIKA DAN UJI SUMUR UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN LANJUT

Optimasi Produksi Lapangan Gas Kering PSF dengan Mempertimbangkan Liquid loading Oleh : Farasdaq Muchibbus Sajjad* Dr.Ir.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

Seminar Nasional ke-2: Sains, Rekayasa & Teknologi UPH Rabu - Kamis, Mei 2017, Gedung D, Kampus UPH Karawaci, Tangerang

PENGARUH PROFIL LAJU ALIR PRODUKSI DAN WAKTU PRODUKSI MINYAK TERHADAP HASIL ANALISA UJI TEKANAN BENTUK (PRESSURE BUILD-UP TEST)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv. KATA PENGANTAR...v. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB IV PEMBAHASAN. Pada lapangan XY menggunakan porositas tunggal atau single porosity.

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN VOLUME AWAL GAS DI TEMPAT DENGAN METODA VOLUME TRIK

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI

PENENTUAN DISTRIBUSI AREAL SATURASI MINYAK TERSISA SETELAH INJEKSI AIR PADA RESERVOIR X DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MATERIAL BALANCE

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Perencanaan Waterflood Perencanaan waterflood didasarkan pada pertimbangan teknik dan keekonomisannya. Analisa ekonomis tergantung pada

PERSAMAAN KORELASI USULAN UNTUK MERAMALKAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK SUMUR HORIZONTAL PADA RESERVOIR TIPE REKAH ALAMI BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT

Bab 3. Model Matematika dan Pembahasan. 3.1 Masalah Perpindahan Panas

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...

Teknik Pemboran. Instruktur : Ir. Aris Buntoro, MSc.

KELAKUAN PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR REKAH ALAMI

Konsep Gas Deliverability

BAB III ANALISA GEOMEKANIKA DAN REKAHAN

Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

Transkripsi:

Total skin factor, s d : damage skin s c+θ : skin karena partial completion dan slanted well s p : skin karena perforation s pseudo : skin karena perubahan fasa dan rate 1. skin due to formation damage, skin yg disebabkan karena terjadi kerusakan pd formasi, yaitu terjadi bila konduktivitas fluida di sekitar formasi berkurang akibat turunnya permeabilitas di sekitar sumur dari harga mula-mula di formasinya. Type penyebabnya adalah : clay swelling; particle plugging; pengendapan asphaltene atau paraffin 2. skin due to partial perforation, skin yg disebabkan oleh perforasi sumur yang tidak meliputi semua sisi sehingga menyebabkan aliran turbulen 3. skin due to partial completion, skin yg ditimbulkan oleh partial completion sehingaa minyak berebut untuk masuk ke lubang bor & menyebabkan turbulence, sehingga ratenya berkurang 4. skin due to turbulent rate, semakin dekat lubang bor maka rate minyak semakin cepat, akibatnya minyak berebut untuk masuk ke lubang bor & menyebabkan turbulence, sehingga ratenya berkurang 5. skin due to slanted well, skin yang dihasilkan karena sumur yang slanted/miring sehingga nilai skinnya negative karena densitas perforasi menjadi semakin besar 6. skin due to horizontal well, skin ini juga bernilai negative karena fluida lebih mudah masuk ke wellbore 7. skin due to condensate build up, jika terjadi kenaikan tekanan (build up) maka condensate akan tetap dlm fasa cair, shg jika permeabilitas formasi sgt kecil mk condensate dpt menutup pori dan rate gas akan menurun atau sm sekali tdk bs diproduksi. 8. pressure drawdown test, pengujian yg dilaksanakan dgn cara membuka sumur & m pertahankan laju produksi tetap selama pengujian berlangsung. Sebaiknya sebelum diuji seluruh sumur ditutup utk sementara waktu agar tekanan reservoirnya seragam.

3.1.1.4.1. Analisa DST Pressure Build Up Normal Analisa data drillstem test hampir sama dengan analisa data pressure buildup, tapi pada DST, lamanya periode aliran kira-kira sama dengan durasi periode penutupan, jadi data pressure build up harus dianalisa dengan plot Horner,Pwѕ vs log *(tp + Δt)/Δt+. Harga yang dipakai untuk tp tersebut biasanya adalah panjang dari periode aliran yang terdahulu. Tetapi jika periode aliran awal sangat panjang, maka lebih tepat menggunakan jumlah dari panjang periode aliran tp untuk akhir buildup. Pada sumur yang memproduksi cairan maka rate aliran selama drillsteam test berkurang dengan waktu karena tekanan balik yang digunakan pada permukaan formasi meningkat, hal ini disebabkan oleh fluida yang diproduksi pindah naik ke drillstring dan rate aliran bisa stabil jika fluida formasi mengalir ke permukaan.tekanan aliran yang bertambah diberikan pada Gambar (3.1) dan Gambar (3.2) dan biasanya rate aliran yang berkurang melebihi periode aliran diabaikan dalam menganalisa data pressure buildup. Jika tekanan pada perekam flow string naik secara linier dengan waktu, rate aliran cairan yang masuk ke drillstring adalah konstan hingga cairan mencapai permukaan maka rate aliran konstan semacam ini menunjukkan bahwa tingkat aliran tidak tergantung pada drowdown, karena tekanan aliran bottom hole naik, sehingga sesuatu yang lain dari formasi harus mengontrol rate aliran dalam keadaan seperti itu. Wellbore storage sering tidak disignifikan pada bagian buildup dari DST karena sumur ditutup dekat permukaan formasi. Pada periode penutupan yang cukup panjang dan jika wellbore storage tidak dominan maka horner plot data buildup sebaiknya mempunyai bagian garis lurus dengan slope (m). Dari harga m maka bisa dipakai untuk memperkirakan permeabilitas, yaitu dengan rumus :...(3-1) Jika µ dan h tidak diketahui, kh/µ mungkin diestimasi dengan menyusun kembali persamaan (3-1). Rate aliran yang dipakai adalah rata-rata yang melebihi tp. Skin factor dapat dihitung dengan persamaan:...(3-2) Keterangan : S = Skin factor, konstanta P1hr = Tekanan pada waktu penutupan (Δt) = 1 jam dan diambil pada garis lurus dari buildup, psi. Pwf = Tekanan sesaat sebelum penutupan m = Slope garis lurus buildup,psi/cycle k = Permeabilitas efektif formasi Φ = porositas batuan formasi, fraksi µ = viakositas, cp Ct = kompressibilitas fluida, psi-1 rw = radius sumur, ft tp =waktu produksi sebelum penutupan, jam

Kerusakan formasi bisa dirumuskan sbb:...(3-3) dimana penurunan tekanan terhadap skin dihitung dari persaman :......(3-4) Untuk radius pengamatan selama DST maka bisa diberikan persamaan sbb :....(3-5) Jika hambatan untuk mengalir ada di dalam radius pengamatan, maka akan mempengaruhi plot semilog.

SOLUSI PERSAMAAN ALIRAN RADIAL SILINDRIS DIBAWAH PENGARUH WELLBORESTORAGE DAN SKINDisini akan dibahas solusi persamaan difusivitas radial termasuk suatu fenomenayang menyebabkan laju aliran bervariasi setelah suatu produksi dimulai. Fenomena ini dikenal luas sebagai Wellbore Storage yang di perlihatkan pada Gambar 2.9.Pandanglah suatu sumur (shut-in) minyak di suatu reservoir. Selama sumur iniditutup, tekanan reservoir akan menopang kolom fluida dilubanng bor sebatas manaditentukan oleh kesetimbangan antara tekanan formasi dan berart kolom fluidatersebut. Kemudian jika sumur tersebut diproduksikan dengan membuka kerangan dipermukaan, mula-mula tentu saja minyak yang diproduksikannya hanya berasal dari apayang ada pada lubang bor ini. Jadi laju produksi mula-mula dari formasinya sendiri samadengan nol.dengan bertambahnya waktu aliran, pada suatu tekanan permukaan yang tetap,laju aliran di dasar sumur akan berangsur-angsur sama dengan laju aliran di permukaan, dan banyaknya fluida yang tersimpan di dalam lubang bor akan mencapai harga yangtetap.dengan memahami hal tersebut diatas, sekarang kita dapat membuat hubunganmatematis antara laju aliran di muka formasinya (sand face flow rate) dan laju alirandipermukaan (surface flow rate). Misalnya ada suatu sumur dengan suatu kolom fluidadidalamnya (Gambar 2.9) dan anggaplah ada suatu mekanisme baik itu gas-lift ataupompa yang mengangkat fluida tersebut ke permukaan. Juga anggaplah laju alirandipermukaan adalah q, sedangkan dimuka formasinya adalah q fs. Berdasarkan persamaan kesetimbangan materi dilubang bor diantara qfs, B(RB/D), qb (RB/D) dan laju akumulasi fluida pada lubang bor adalah, dt dzv V dt d wbwb 615.524615.524 Kemudian dengan anggapan bahwa luas lubang bor yang tetap disetiapkedalaman, A wb1, dan Faktor Volume Formasi juga konstan, maka dapat dituliskan suatukesetimbangan berikut ini : Bqqdt dz A sf wb

615.524 (2.33)Apabila tekanan dipermukaan sama dengan Pt, maka gcg zpp t w 144 (2.34)dimana adalah densitas fluida didalam lubang bor (lbm cu ft) dan g/gc = lbf/lbm.seterusnya, dt dzgcg zppdt d t w 144 (2.35) jadi,

meskipun metode baru pada awalnya dipahami sebagai yang akan digunakan untuk jenis kurva tujuan analisis, juga muncul berguna untuk menganalisis tekanan membangun data dengan metode analisis log setengah konvensional. hal ini dapat dilihat dengan menulis ulang kesetaraan 22 dalam bentuk akrab berikut rumus mana, m adalah kemiringan per siklus log, s adalah efek kulit biasa dan... didefinisikan sebelumnya oleh kesetaraan 27... adalah tangan kiri sisi kesetaraan 22 dan didefinisikan sebelumnya oleh eq 8. bentuk eq 26 atau eq 27 menunjukkan bahwa grafik membangun tekanan... adalah tangan kiri sisi kesetaraan 22 dan didefinisikan sebelumnya oleh eq 8. bentuk eq 26 atau eq 27 menunjukkan bahwa grafik membangun tekanan harus linier pada kertas grafik log setengah. ini akan ditunjukkan kemudian dengan cara. ara 16. kemiringan garis harus memberikan nilai kapasitas aliran formasi. dicatat bahwa grafik utflizing.. mirip dengan grafik Horner karena juga memperhitungkan pengaruh waktu produksi. apalagi, grafik ini tampaknya lebih umum dari grafik Horner karena nilai ini... meningkat dengan meningkatnya nilai menutup dalam waktu,... sebagai lawan kelompok waktu Horner... di mana itu berkurang sebagai... meningkat. ini memungkinkan merencanakan data penumpukan pada skala waktu yang sama menggunakan... dan.. memproduksi waktu dapat dibandingkan. eq 17 juga menunjukkan bahwa untuk kali memproduksi lama, ketika... beralih kembali sebagai... eq. 29 juga menyediakan dasar untuk membuat plot MDH untuk waktu yang lama memproduksi. eq 26 dapat diselesaikan untuk efek kulit, s sebagai... perhatikan taht di eq 30, p... harus dibaca pada semi log garis lurus atau perpanjangannya tekanan awal waduk, p, atau tekanan palsu, p *, bisa langsung dibaca dari bagian garis lurus dari grafik semilog... mana... sama dengan memproduksi waktu,.. pemeriksaan eq 17. menunjukkan bahwa ini sesuai dengan rasio waktu Horner,... sama dengan satu atau menutup dalam waktu,.. hingga tak terbatas. estimasi tekanan reservoir awal dengan metode ini akan menjelaskan kemudian dengan cara contoh dilapangan dan akan ditampilkan pada gambar. 16