STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL"

Transkripsi

1 STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL TUGAS AKHIR Oleh: RYAN ALFIAN NOOR NIM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNIK pada Program Studi Teknik Perminyakan PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011

2 STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL TUGAS AKHIR Oleh: RYAN ALFIAN NOOR NIM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNIK pada Program Studi Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung Disetujui oleh: Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana NIP

3 Satu kata terpenting adalah, Change! Dua kata terindah dihati manusia,terimakasih. Tiga kata yang menghimpit dihati, Negeriku Sulit Berubah. Empat kata yang membunuh,negeriku Tidak Bisa Berubah. Lima kata yang memanggil,negeriku Butuh Aku untuk Berubah. (Rhenald Kasali) Kupersembahkan untuk: Tuhan, Bangsa, dan Almamater Beserta Ayah, Ibu, dan adik-adikku

4 STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL Oleh : Ryan Alfian Noor* Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana** Sari Penelitian ini dilakukan dengan membuat sebuah model numerik untuk mengetahui perubahan harga radius investigasi sumur yang telah direkahkan secara vertikal. Analisis akan dilakukan dengan mengamati pengaruh konduktivitas efektif rekahan tak berdimensi terhadap koefisien linear radius investigasi lewat Ei Solution dan pendekatan logaritmik seperti yang pernah dilakukan oleh Lee (1982) untuk sumur tanpa rekahan. Permasalahan pada penelitian ini dibatasi dengan pemvariasian permeabilitas rekahan untuk menentukan harga konduktivitas efektif rekahan tak berdimensi saja. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perubahan harga konduktivitas efektif rekahan akan menghasilkan perubahan radius investigasi pula. Kami mengajukan sebuah persamaan umum baru yang dapat menghubungkan secara langsung parameter konduktivitas efektif rekahan tak berdimensi dalam penentuan radius investigasi. Dengan adanya persamaan baru ini, desain waktu pengujian sumur diharapkan menjadi lebih baik dan akurat. Kata kunci: perekahan hidrolik, radius investigasi, sumur vertikal, konduktivitas efektif rekahan tak berdimensi, koefisien linear radius investigasi Abstract This study was conducted by creating a numerical model to analyzing change of radius of investigation in vertically fractured well. We are interest on analyzing influence of dimensionless fracture efective conductivity against linear coefficient of radius of investigation. The analysis will be performed by observing influence of dimensionless fracture efective conductivity to radius of investigation by Ei Solution and logarithmic approachment as same as what has been done by Lee (1982) in unfractured wells. The problem in this study are limited only by varying fracture permeability to determine dimensionless fracture effective conductivity. Result from this study show that change of fractured effective conductivity will affect change of radius of investigation. We propose a new general equation that connect directly dimensionless effective fracture conductivity parameter in estimation of radius of investigation. By this new equation, the application designing of well testing time expected to be better as well as accurate. Keywords: hydraulic fracture, radius of investigation, vertical well, dimensionless effective fracture conductivity, linear coefficient of radius of investigation *) Mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung *) Dosen Pembimbing Program Studi Teknik Perminyakan - Institut Teknologi Bandung I. PENDAHULUAN Tekanan transien terjadi ketika terdapat gangguan didalam formasi, seperti adanya perubahan laju alir dalam sebuah lubang sumur. Seiring dengan waktu produksi, harga tekanan transien akan mendekati harga tekanan awal reservoir ketika menjauhi lubang sumur. Radius area tekanan transien ini disebut dengan radius investigasi (r i ), atau sering juga disebut radius drainase. Radius investigasi biasanya banyak digunakan untuk tujuan praktis seperti menentukan waktu optimal dari pengujian sumur. Didalam salah satu literatur Lee 1 telah disebutkan bahwa terdapat hubungan linear antara radius investigasi kuadrat tak berdimensi (r id 2 ) dan waktu tak berdimensi (t D ), yang diformulasikan dengan persamaan f(α,t D )=r id, dimana α adalah sebuah koefisien. Lee telah melakukan penelitian terhadap radius investigasi dan menggunakan harga koefisien α=4 pada Ei Solution untuk menganalisis pengujian sumur. Selain itu, Lee juga mengusulkan sebuah persamaan alternatif lain dengan harga α=2.24 lewat pendekatan logaritmik. Kesemua persamaan ini diperoleh lewat laju alir yang konstan. Hingga perkembangan teknologi perekahan hidrolik untuk menstimulasi sumur seperti saat ini, belum banyak literatur yang mengulas kondisi radius investigasi pada sumur terekahkan, baik secara vertikal maupun horisontal. Padahal ada dua alasan mengapa proses perekahan ini berkemungkinkan untuk memberi pengaruh pada besarnya radius investigasi. Pertama adalah arah aliran formasi akan berubah dari aliran radial menjadi aliran eliptikal. Kedua adalah tekanan transien yang terjadi di formasi terrekahkan itu sendiri akan menjadi lebih kecil karena pengaruh wellbore storage yang lebih lama. Kedua hal ini menyebabkan perbedaan distribusi tekanan transien seiring pertambahan jarak dari lubang sumur. Pada penelitian ini, akan dilakukan pemodelan numerik untuk mengetahui perubahan harga radius investigasi sumur yang telah direkahkan secara vertikal saja. Analisis akan dilakukan dengan mengamati pengaruh konduktivitas efektif rekahan tak berdimensi terhadap radius investigasi Ryan Alfian Noor, , Semester /2011 1

5 lewat Ei Solution dan pendekatan logaritmik seperti yang pernah dilakukan oleh Lee untuk sumur tanpa rekahan. Diharapkan melalui hasil penelitian ini, desain waktu pengujian sumur diharapkan menjadi lebih baik dan akurat. Untuk menentukan besarnya radius investigasi, Lee telah menetapkan bahwa kuadrat dari radius investigasi tak berdimensi memiliki hubungan linear dengan waktu tak berdimensi. Hubungan ini ditunjukan dalam persamaan: II. TEORI DASAR Sebuah formasi dengan sumur tak terekahkan yang homogen dan isotermal, dengan ketebalan seragam, porositas dan permeabilitas konstan, serta memiliki aliran radial satu fasa, dideskripsikan oleh Lee 2 dalam persamaan difusi tak berdimensi sebagai berikut: dimana Atau jika dijabarkan dalam satuan lapangan akan menjadi persamaan sebagai berikut: Persamaan 8 dan 9 disebut juga dengan Ei Solution. Penggunaan kedua persamaan diatas dapat juga direpresentasikan melalui plot grafik antara radius pengurasan terhadap tekanan ketika radius pengurasan telah mencapai 99% harga p i. Disamping itu, persamaan radius investigasi diatas bisa pula didekati dengan pendekatan logaritmik sehingga menjadi persamaan baru, Kemudian, dengan anggapan ukuran radius formasi tidak terhingga, sehingga ukuran lubang sumur dapat diabaikan atau mendekati sama dengan nol, kemudian diproduksikan dengan laju produksi yang konstan, dan tekanan awal diseluruh titik formasi adalah sama dan sumur yang terlihat hanya berupa garis ini menguras area yang tak terhingga besarnya, Solusi analitikal dari Lee dijelaskan kembali oleh Earlougher 3 dalam persamaan formasi yang tidak terbatas sebagai berikut: ( ) Atau bisa dijabarkan kembali dalam satuan lapangan menjadi persamaan sebagai berikut: Jika menggunakan persamaan tak berdimensi, harga koefisien linear radius investigasi (α) berubah nilai dari 4 menjadi sama dengan 2,24. Dalam sumber literatur Lee 4 yang lain, disebutkan bahwa proses perekahan hidrolik akan menyebabkan arah aliran berubah, dari yang tadinya berupa aliran radial menjadi aliran eliptikal, seperti yang ditunjukan oleh Gambar 1. Terkecuali harga radius investigasi yang searah rekahan (arah a), Lee menyebutkan bahwa harga radius investigasi dalam arah tegak lurus dengan arah rekahan (arah b) memiliki harga yang sama dengan harga yang telah diformulasikan dalam Persamaan 9 menggunakan Ei Solution. Harga radius investigasi dalam arah rekahan (arah a) ditujukan dalam persamaan berikut: dimana ( ) Atau dalam bentuk tak berdimensi akan menjadi: (Fungsi Ei = Eksponensial integral) Dalam beberapa kasus, terkadang fungsi Ei didekati pula dengan pendekatan logaritmik dengan syarat. Persamaan 6 akan menjadi persamaan: Adapun untuk model sumur yang telah terekahkan secara vertikal, Cinco 5 telah mengembangkan suatu model matematik untuk mempelajari kelakuan tekanan transiennya. Dengan konduktivitas tertentu pada formasi yang tidak terbatas, model ini menggunakan beberapa variabel tak berdimensi, yaitu: ( ) Ryan Alfian Noor, , Semester /2011 2

6 harga pada model Cinco memiliki nilai yang sama dengan nilai yang telah dijelaskan oleh Lee pada Persamaan 2. Hasil plot dari hubungan antara dan model Cinco pada berbagai harga ditunjukan pada Gambar 2 dan Gambar 3. Gambar 2 merupakan log-log plot dan, dan Gambar 3 merupakan semi-log plot dan. Pada Gambar 2, terlihat bahwa untuk t D yang sama maka menurun dengan semakin besarnya konduktivitas efektif rekahan tak berdimensi ( ). Pada harga yang kecil, kurva terlihat mempunyai perbedaan bentuk nyata untuk variasi yang berbeda. Keistimewaan dari model ini adalah dapat digunakan untuk menganalisis data lapangan dengan teknik type curve matching. Dalam Gambar 3, terlihat bahwa untuk yang besar, kurva menjadi linear dan memiliki nilai slop sama dengan Gambar 3 juga dapat dijadikan acuan untuk menganalisis data lapangan untuk mengetahui karakteristik rekahannya dengan teknik yang sama seperti Gambar 2. Untuk menganalisis kelakuan transien sumur tekanan sumur rekahan vertikal, Cinco 6 membagi aliran transien menjadi beberapa periode aliran, yaitu: fracture linear flow, bilinear flow, formation linear flow, pseudo radial flow yang ditunjukan dalam Gambar 4. Fracture linear flow terjadi saat yang sangat kecil, ketika sebagian besar fluida yang masuk ke lubang sumur berasal dari ekspansi sistem dalam rekahan dan membentuk rekahan seperti Gambar 4(a). Bilinear flow terjadi saat dua aliran linear berjalan simultan, ketika sebagian besar fluida yang masuk ke dalam sumur berasal dari formasi dan pengaruh ujung rekahan seperti Gambar 4(b). Formation linear flow terjadi ketika aliran fluida yang masuk ke lubang sumur berasal dari formasi dalm arah tegak lurus arah rekahan seperti yang ditunjukan Gambar 4(c). Pseudo radial flow terjadi saat tekanan transien telah mencapai suatu radius, dimana di luar radius tersebut distribusi tekanan yang dihasilkan oleh rekahan seragam seperti pada Gambar 4(d). Tipe sumur yang digunakan adalah sumur vertikal dengan jari-jari sumur, r w, dan diletakan ditengah-tengah formasi dengan kedalaman yang sama dengan kedalaman formasi. Sumur dioperasikan pada laju produksi konstan, q o. Semua data formasi dan sumur yang digunakan dalam model dapat dilihat pada Tabel 1. Rekahan vertikal dari formasi dimodelkan dengan membuat harga permeabilitas lebih besar dari permeabilitas formasi di dekat lubang sumursesuai dengan panjang rekahannya. Rekahan diasumsikan tidak memiliki variasi konduktivitas dalam segala arah. Tinggi rekahan dibuat sama dengan tebalnya formasi. Gambar 5 memperlihatkan model grid untuk formasi dengan sumur tanpa rekahan dan formasi dengan sumur rekah vertikal. Jumlah grid yang digunakan untuk formasi dengan sumur rekah vertikal adalah n x = 95 dan n y = 65. Untuk formasi dengan sumur tanpa rekahan n x = n y =65. Grid yang digunakan adalah grid logaritmik, tipe geometri block center. Ukuran grid pada arah x dan y bertambah dengan rasio yang tetap. Pada formasi dengan rekahan vertikal, fine grid digunakan di ujung rekahan dan di dekat lubang sumur. Pada formasi tanpa rekahan, fine grid hanya digunakan di dekat lubang sumur saja. Fine grid pada kedua model formasi digunakan untuk mengimbangi perubahan yang cepat saat fluida masuk kedalam rekahan untuk menghindari problem konvergensi yang sering terjadi karena perbedaan signifikan antara grid yang saling berdekatan. Dengan demikian, diharapkan solusi yang didapatkan tetap akurat. Untuk menghitung ukuran grid logaritmik, digunakan persamaan yang Aziz dan Settari 7 sebagai berikut: dimana, ( ) i = 1,2,3,...,N dan N menyatakan banyak grid yang akan dibuat Validasi Model Numerik III. METODOLOGI 3.1. Pemodelan Numerik Model formasi yang digunakan adalah formasi tidak terbatas (infinite acting reservoir), sehingga pengaruh batas tidak mempengaruhi tekanan sampai dengan batas waktu tertentu. Formasi memiliki karakteristik homogen dan isotropik, permeabilitas, k, porositas,, konstan, dan kompresibilitas, c t, konstan. Pada kondisi awal, tekanan formasi konstan dan sama disetiap grid, besarnya sama dengan p i. Fluida yang digunakan adalah fluida satu fasa yaitu minyak pada kondisi undersaturated, dan memiliki kompresibilitas minyak, c o, konstan, dan viskositas,, konstan. Model PVT yang digunakan adalah dead oil. Validitas model sumur dengan rekahan vertikal, dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi numerik dengan hasil metode analitis yang telah dibuat oleh Cinco. Pengujian dilakukan untuk berbagai harga dalam bentuk p D terhadap t D. Untuk formasi dengan sumur tanpa rekahan, pengujiannya dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi model tersebut juga dengan hasi analitis dalam bentuk p D terhadap t D, dimana terdapat hubungan linear diantara keduanya Analisis Radius Investigasi terhadap Waktu Untuk menganalisis pengaruh r i terhadap waktu pada satu harga t, akan dibuat terlebih dulu hubungan antara distribusi tekanan dan radius pengurasan dari lubang sumur sampai batas formasi pada suatu harga t dan. Ryan Alfian Noor, , Semester /2011 3

7 Parameter dibuat bervariasi pada suatu harga t dengan plot semi-log. Harga r i dengan pendekatan logaritmik dapat ditentukan saat hubungan tekanan terhadap radius pengurasan menjadi linear. Dari hubungan linear ini, kemudian ekstrapolasi dilakukan hingga menyentuh harga p i. Harga radius pengurasan pada p i merupakan r i. Kemudian, harga r i juga akan ditentukan dengan Ei Solution secara grafis. Cara ini dilakukan dengan menentukan harga radius pengurasan ketika nilai tekanan mencapai 99% harga p i. Sebagai contoh, penentuan harga r i melalui metode pendekatan logaritmik dan metode Ei solution pada plot tekanan terhadap radius pengurasan diperlihatkan pada Gambar 6. Harga yang digunakan pada penelitian ini adalah 0.2π, π, 2π, 10π, 20π, dan 100π. Harga t yang digunakan adalah 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 30 tahun, 35 tahun, 40 tahun, 45 tahun, dan 50 tahun Analisis Pengaruh terhadap Radius Investigasi Untuk menganalisis pengaruh terhadap radius investigasi, kita akan menggunakan parameter koefisien linear radius investigasi (α). Sebelum menentukan nilai α, nilai kuadrat r i harus diubah menjadi kuadrat r id dan nilai t harus diubah menjadi t D. Kemudian kuadrat r id dan t D dihubungkan dalam plot cartesian pada berbagai harga. Harga α adalah sama dengan harga gradien setiap plot tersebut. Hubungan plot antara α dan untuk selanjutnya akan menentukan pengaruh pada penentuan radius investegasi pada sumur dengan rekahan vertikal. Persamaan umum yang akan digunakan adalah: Persamaan 17 digunakan untuk menentukan radius investigasi yang tegak lurus arah rekahan, sedangkan Persamaan 18 digunakan untuk menentukan radius investigasi yang searah dengan arah rekahan. Nilai adalah nilai yang didapatkan dari fungsi dari. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Validasi untuk sumur vertikal tanpa rekahan ditunjukan pada Gambar 7. Pada gambar tersebut terlihat bahwa hasil simulasi numerik berhimpit dengan hasil metode analisis. Dengan demikian, model sumur tanpa rekahan yang digunakan adalah valid. Model validasi untuk sumur yang memiliki rekahan vertikal divalidasi dengan data Cinco seperti yang ditunjukan pada Gambar 8 dan Gambar 9. Dari gambar tersebut, baik dalam bentuk log-log plot maupun semi-log plot, terlihat hasil simulasi model numerik yang digunakan berimpit dengan model analisis mulai dari t D = dan pada semua nilai. Untuk mengetahui perubahan harga r i pada setiap satu harga waktu yang konstan, maka dibuat sebuah plot semilog antara tekanan dan radius pengurasan dengan variasi nilai. Sebagai contoh, hubungan tekanan dan radius pengurasan disetiap nilai pada t = 1 tahun diperlihatkan pada Gambar 16 dan Gambar 17. Gambar 16 menunjukan plot tekanan terhadap radius pengurasan dengan arah yang tegak lurus dengan arah rekahan. Dari gambar tersebut, terlihat hubungan linear dimulai dari radius pengurasan = ft di semua nilai. Ekstrapolasi hubungan linear ini ke titik p i akan menghasilkan r i jika menggunakan pendekatan logaritmik. Penggunaan metode Ei Solution di titik 3980 ft (99% dari p i ), akan menghasilkan nilai r i yang sama di semua harga. Gambar 17 menunjukan plot tekanan terhadap radius pengurasan dengan arah yang sama dengan arah rekahan. Dari gambar tersebut, terlihat adanya peningkatan ekstrim harga tekanan transien disekitar radius pengurasan = 1000 ft. Hal ini disebabkan adanya perbedaan permeabilitas di ujung rekahan. Untuk menentukan r i dengan metode pendekatan logaritmik dilakukan dengan mengekstrapolasi linear pada radius pengurasan = ft di semua nilai. Penggunaan metode Ei Solution di titik 3980 ft (99% dari p i ), akan menghasilkan nilai r i yang sama di semua harga. Harga r i pada t=1 tahun yang telah ditentukan dengan metode Ei Solution dan pendekatan logaritmik, selanjutnya akan ditampilkan pada Tabel 2. Perbedaan harga antara r i tegak lurus arah rekahan dengan r i searah dengan arah rekahan terjadi karena adanya rekahan sehingga mengubah bentuk radius pengurasan menjadi eliptikal. Harga r i dengan metode pendekatan logaritmik pada Tabel 2 menunjukan bahwa radius investigasi merupakan fungsi dari. Untuk harga yang besar, nilai r i yang dihasilkan akan menuju ke suatu harga yang sama. Dalam penelitian lebih lanjut, harga yang semakin kecil akan membuat nilai r i akan menuju ke suatu harga yang sama pula. Dengan demikian, pengaruh harga yang sangat besar atau sangat kecil terhadap perubahan harga radius investigasi dapat diabaikan. Penentuan r i dengan metode Ei Solution menunjukan bahwa sama sekali tidak membawa sebuah pengaruh. Hal ini terbukti karena harga r i selalu tetap pada berbagai harga. Untuk harga radius investigasi pada harga t lainnya dengan metode Ei Solution dan pendekatan logaritmik, juga menunjukan kecenderungan yang sama. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 s.d. Tabel 12 serta Gambar 18 s.d. Gambar 37. Analisis pengaruh terhadap r i lebih lanjut, dilakukan dengan menghubungkan r id 2 sebagai fungsi dari t D pada berbagai nilai, seperti yang ada pada persamaan 13 dan 14. Hasil plot hubungan r id terhadap t D diperlihatkan Ryan Alfian Noor, , Semester /2011 4

8 pada Gambar 10 dan Gambar 11 melalui metode Ei Solution, sesuai dengan arah radius investigasi terhadap arah rekahan. Pada Gambar 12 dan 13 memperlihatkan hubungan r 2 id terhadap t D dengan metode pendekatan logaritmik, sesuai dengan arah radius investigasi terhadap arah rekahan. Kemudian, semua nilai α yang telah didapatkan dari Gambar 10, 11, 12, dan 13 melalui metode Ei Solution dan pendekatan logaritmik ditampilkan pada Tabel 13. Dari Gambar 10 dan Gambar 11, terlihat bahwa r id memiliki fungsi linear terhadap t D. Pada metode Ei Solution, variasi harga tidak mempengaruhi besarnya nilai gradien α (koefisien linear radius investigasi) karena nilai α selalu sama dengan 4. Jika nilai α dimasukkan kedalam Persamaan 17 dan 18, maka persamaan yang didapatkan melalui Ei Solution akan menjadi persamaan yang sama seperti Persamaan 8 dan 12. Kemudian, dari Gambar 12 dan Gambar 13, juga terlihat bahwa r id memiliki fungsi linear terhadap t D. Pada metode pendekatan logaritmik dikedua gambar, harga akan mempengaruhi besarnya nilai gradien α. Terlihat pada gambar, bahwa semakin besar nilai akan semakin besar pula nilai α. Namun untuk harga yang besar atau yang kecil, nilai α yang dihasilkan cenderung tetap berharga sama. Dan jika ditinjau dari arah radius investigasi terhadap arah rekahan, nilai α di berbagai nilai adalah sama, baik tegak lurus arah rekahan maupun searah rekahan. Untuk membuat persamaan metode pendekatan logaritmik yang menghubungkan parameter terhadap penentuan r i melalui α, dibuat terlebih dulu plot semi-log hubungan antara terhadap α terlebih dahulu seperti yang ada pada Gambar 14. Sebenarnya nilai α dapat langsung ditentukan secara grafis dari Gambar 14 berbagai rentang. Untuk nilai yang sangat kecil atau yang sangat besar, nilai Namun Gambar 14 juga dapat didekati dengan membagi plot secara empirik dengan persamaan tangga pada Gambar 15 kedalam 3 persamaan sebagai berikut: ; untuk (19) ; untuk (20) ; untuk 4.45 (21) Dengan demikian, hubungan dengan r i melalui metode logaritmik akhirnya dapat ditentukan dengan memasukkan nilai dari Persamaan 19, 20, atau 21 ke persamaan dasar 17 dan 18. Maka, persamaan baru metode pendekatan logaritmik (dalam satuan lapangan) yang didapatkan adalah sebagai berikut: Persamaan 22, 23, dan 24 diatas digunakan untuk menentukan radius investigasi dengan arah tegak lurus dengan arah rekahan. Persamaan 25, 26, dan 27 diatas digunakan untuk menentukan radius investigasi yang searah dengan arah rekahan. Persamaan 22 dan 25 digunakan jika nilai Persamaan 23 dan 26 baru bisa digunakan jika nilai = Dan terakhir, Persamaan 24 dan 27 baru digunakan jika nilai V. KESIMPULAN 1. Perubahan konduktivitas efektif rekahan akan mempengaruhi radius investigasi suatu formasi dengan rekah vertikal. 2. Rekahan vertikal yang memiliki dan t tertentu akan menghasilkan berbagai harga radius investigasi yang lebih teliti dengan rentang koefisien linear (α) antara 2.25 sampai 4.37 melalui metode pendekatan logaritmik. 3. Rekahan vertikal yang memiliki dan t tertentu akan menghasilkan berbagai harga radius investigasi yang lebih teliti dengan koefisien linear (α) selalu 4 melalui metode Ei Solution. 4. Korelasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk optimalisasi waktu uji sumur sehingga lebih baik dan akurat. VI. SARAN Sebaiknya dilakukan studi lanjutan pengaruh konduktivitas efektif rekahan sumur vertikal terhadap besarnya radius investigasi dengan memvariasikan geometri rekahan, seperti panjang rekahan, lebar rekahan, dan ketinggian rekahan. Setelah itu, sebaiknya dipelajari pula pola hubungan konduktivitas rekahan sumur vertikal pada jenis formasi yang lain seperti formasi berlapis atau formasi lensa. Ryan Alfian Noor, , Semester /2011 5

9 VII. DAFTAR SIMBOL B o = faktor volume formasi minyak, bbl/stb c o = kompresibilitas minyak dalam formasi, psi -1 c t = kompresibilitas total batuan formasi, psi -1 = konduktivitas efektif rekahan tidak berdimensi h = lebar rekahan, ft k = permeabilitas, md k f = permeabilitas rekahan, md n x = jumlah total grid pada arah x n y = jumlah total grid pada arah y p = tekanan di waktu tertentu, psi p i = tekanan inisial formasi, psi p D = tekanan sumur tidak berdimensi q = laju alir minyak dipermukaan, STB/hari r e = radius pengurasan, ft r i = radius investigasi, ft r id = radius investigasi tidak berdimens, ft r w = radius sumur, ft t = waktu, tahun t D = waktu tidak berdimensi x f = panjang setengah rekahan, ft w = lebar rekahan, ft α = koefisien linear radius investigasi µ = viskositas, cp = porositas, % π = VIII. DAFTAR PUSTAKA 1. Liao, Y. And Lee, W.J. : Depth of investigation for Elliptical Flow Problems and its Applications to Hydraucally Fractured Wells, SPEJ (March. 1994) Lee, W.J. : Well Testing, Texbook Series, SPE, Richardson, Texas, Earlougher, R.C. Jr. : Advance in Well Test Analysis, Monograph Series, SPE, Dallas, Liao,Y. and Lee, W.J. : Depth of Investigation for Hidraucally Fractured Wells: Field Application, SPEJ (March. 1994) Cinco-Ley, H. and Samaniego-V., F, and Dominguez, N. : Transient Pressure Behavior for a Well With a Finite-Conductivity Vertical Fracture, SPEJ (Aug. 1978) Cinco-Ley, H. and Samanigeo-V., F. : Transient Pressure Analysis for Fractured Wells, JPT (Sept. 1981) Aziz K., Dan Settari, A. : Petroleum Reservoir Simulation, Applied Science Publisher, London dan Newyork, Ryan Alfian Noor, , Semester /2011 6

10 Tabel 1. Properti Fisik Formasi Kedalaman = 10,000 ft Tekanan awal formasi = 4010 psia Tekanan gelembung formasi = 3000 psia Temperatur reservoir = 321 F Permeabilitas = 0.1 md Porositas = 10% Kompresibilitas total batuan = 5.38 x 10-5 psi -1 Panjang rekahan = 1000 ft Lebar rekahan = 0.25 ft Viskositas = 0.31 cp Tabel 2. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 1 tahun. r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 3. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 5 tahun r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 4. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 10 tahun r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 5. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 15 tahun. r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 6. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 20 tahun r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 7. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 25 tahun r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Ryan Alfian Noor, , Semester /2011 7

11 Tabel 8. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 30 tahun. r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 9. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 35 tahun. r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 10. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 40 tahun. r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 11. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 45 tahun. r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 12. Nilai Radius Investigasi dalam berbagai pada t = 50 tahun. r i (ft)* r i (ft)** 0.2 phi phi phi phi phi phi Tabel 13. Nilai α dalam berbagai melalui metode Ei Solution dan Pendekatan Logaritmik α* α** 0.2 phi phi phi phi phi phi Ryan Alfian Noor, , Semester /2011 8

12 Gambar 1. Skema model formasi dengan sumur tanpa rekahan dan model formasi dengan sumur rekah vertikal Gambar 2. Log-log plot p D vs t D untuk rekahan vertikal dengan konduktivitas terbatas 3 Gambar 3. Semi-log plot p D vs t D untuk rekahan vertikal dengan konduktivitas terbatas 3 Ryan Alfian Noor, , Semester /2011 9

13 Gambar 4. Periode aliran untuk rekahan vertikal 4 Gambar 5. Model grid untuk formasi tanpa rekahan dan formasi dengan rekahan vertikal Ryan Alfian Noor, , Semester /

14 (x 10 9 ) Gambar 6. Metode Ei Solution dan Metode Pendekatan Logaritmik Gambar 7. Semi-log plot p D vs t D hasil simulasi numerik dan hasil analitis untuk sumur tanpa rekahan Gambar 8. Log-log plot p D vs t D hasil simulasi numerik dan hasil analitis untuk sumur dengan rekahan Gambar 9. Semilog plot p D vs t D hasil simulasi numerik dan hasil analitis untuk sumur dengan rekahan Gambar 10. Plot r id 2 vs t D (arah tegak lurus arah rekahan) dengan metode Ei Solution pada berbagai nilai Gambar 11. Plot r id 2 vs t D (searah dengan arah rekahan) dengan metode Ei Solution pada berbagai nilai Ryan Alfian Noor, , Semester /

15 Gambar 12. Plot r id 2 vs t D (arah tegak lurus arah rekahan) dengan metode pendekatan logaritmik pada berbagai nilai Gambar 13. Plot r id 2 vs t D (searah dengan arah rekahan) dengan metode pendekatan logaritmik pada berbagai nilai Ryan Alfian Noor, , Semester /

16 α (alfa) 4,4 4,2 4 metode Ei Solution 3,8 3,6 3,4 3,2 3 2,8 2,6 2,4 2,2 2 0,001 0,01 0, Gambar 14. Semi-log plot α vs α (alfa) 4,4 4,2 4 3,8 3,6 3,4 3,2 3 2,8 2,6 2,4 2,2 2 0,001 0,01 0, Gambar 15. Pendekatan semi-log plot α vs dengan metode logaritmik Ryan Alfian Noor, , Semester /

17 Gambar 16. Plot tekanan terhadap t = 1 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 17. Plot tekanan terhadap t = 1 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Gambar 18. Plot tekanan terhadap t = 5 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 19. Plot tekanan terhadap t = 5 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Gambar 20. Plot tekanan terhadap t = 10 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 21. Plot tekanan terhadap t = 10 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Ryan Alfian Noor, , Semester /

18 Gambar 22. Plot tekanan terhadap t = 15 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 23. Plot tekanan terhadap t = 15 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Gambar 24. Plot tekanan terhadap t = 20 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 25. Plot tekanan terhadap t = 20 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Gambar 26. Plot tekanan terhadap t = 25 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 27. Plot tekanan terhadap t = 25 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Ryan Alfian Noor, , Semester /

19 Gambar 28. Plot tekanan terhadap t = 30 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 29. Plot ekanan terhadap t = 30 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Gambar 30. Plot tekanan terhadap t = 35 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 31. Plot tekanan terhadap t = 35 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Gambar 32. Plot tekanan terhadap t = 40 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 33. Plot tekanan terhadap t = 40 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Ryan Alfian Noor, , Semester /

20 Gambar 34. Plot tekanan terhadap t = 45 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 35. Plot ekanan terhadap t = 45 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Gambar 36. Plot tekanan terhadap t = 50 tahun untuk berbagai harga (tegak lurus rekahan) Gambar 37. Plot tekanan terhadap t = 50 tahun untuk berbagai harga (searah rekahan) Ryan Alfian Noor, , Semester /

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Yosua Sions Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI Simulasi menggunakan model sistem reservoir seperti yang dijelaskan dan divalidasi dengan data lapangan pada Bab IV terdahulu, selanjutnya akan dilakukan analisa

Lebih terperinci

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN Untuk memperoleh keyakinan terhadap model yang akan digunakan dalam simulasi untuk menggunakan metode metode analisa uji sumur injeksi seperti

Lebih terperinci

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT JTM Vol. XVI No.4/2009 DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT Deddy Surya Wibowo 1, Tutuka Ariadji 1 Sari Metode

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI Imam Kurniawan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Penelitian ini mengevaluasi perekahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI UJI SUMUR DRAWDOWN DAN BUILD UP

BAB II LANDASAN TEORI UJI SUMUR DRAWDOWN DAN BUILD UP BAB II LANDASAN TEORI UJI SUMUR DRAWDOWN DAN BUILD UP Pada bab ini akan dijelaskan tentang uji sumur drawdown dan buildup untuk fluida dengan fasa tunggal, hal ini berdasarkan Earlougher 1, apabila mobility

Lebih terperinci

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing Abstract JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing Novrianti 1, Yogi Erianto 1, Program Studi Teknik Perminyakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI Pada bab ini dibahas tentang beberapa metode metode analisis uji sumur injeksi, diantaranya adalah Hazebroek-Rainbow-Matthews 2 yang menggunakan prosedur

Lebih terperinci

Aplikasi Kurva Derivative Dalam Penentuan Batas Reservoir Pada Sistem Reservoir Lensa. Formerly with Energy Lab, Sejong University

Aplikasi Kurva Derivative Dalam Penentuan Batas Reservoir Pada Sistem Reservoir Lensa. Formerly with Energy Lab, Sejong University JEEE Vol. 5 No. 1 Fiki Hidayat Aplikasi Kurva Derivative Dalam Penentuan Batas Reservoir Pada Sistem Reservoir Lensa Oleh : Fiki Hidayat 1,2 1 Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau 2

Lebih terperinci

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well NOVRIANTI Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT PADA RESERVOIR MULTI LAPISAN BERTENAGA DORONG AIR TUGAS AKHIR Oleh: SANDI RIZMAN H NIM

Lebih terperinci

ANALISA UJI TUTUP (PRESSURE BUILDUP TEST) DENGAN MENGGUNAKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFUSI ALIRAN SATU FASE

ANALISA UJI TUTUP (PRESSURE BUILDUP TEST) DENGAN MENGGUNAKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFUSI ALIRAN SATU FASE ANALISA UJI TUTUP (PRESSURE BUILDUP TEST) DENGAN MENGGUNAKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFUSI ALIRAN SATU FASE Hardiyanto 1 1 Program Studi Nautika, Politeknik Negeri Bengkalis E-mail: hardiyanto@polbeng.ac.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR.

PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR. PENGEMBANGAN KORELASI USULAN UNTUK PENENTUAN LAMA WAKTU LAJU ALIR PLATEAU PADA SUMUR GAS KONDENSAT DENGAN FAKTOR SKIN TUGAS AKHIR Oleh: ESTRI ANDROMEDA NIM : 12206038 Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 29 Bandung, 2- Desember 29 Makalah Profesional IATMI 9-16 ANALISIS DATA WATER OIL RATIO UNTUK MEMPREDIKSI NILAI PERMEABILITAS VERTIKAL

Lebih terperinci

EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X

EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X Reynaldi Romy Santoso 1), Trijana Kartoatmodjo

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI DEASIN PEREKAHAN HIDRAULIK PADA RESERVOIR BATUAN PASIR DENGAN TENAGA DORONG AIR DARI BAWAH TUGAS AKHIR. Oleh: PRISILA ADISTY ALAMANDA

STUDI OPTIMASI DEASIN PEREKAHAN HIDRAULIK PADA RESERVOIR BATUAN PASIR DENGAN TENAGA DORONG AIR DARI BAWAH TUGAS AKHIR. Oleh: PRISILA ADISTY ALAMANDA STUDI OPTIMASI DEASIN PEREKAHAN HIDRAULIK PADA RESERVOIR BATUAN PASIR DENGAN TENAGA DORONG AIR DARI BAWAH TUGAS AKHIR Oleh: PRISILA ADISTY ALAMANDA NIM : 12206023 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana**

Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana** IDENTIFIKASI PENGARUH KEDALAMAN PENGUKURAN TEKANAN, SIFAT MINYAK, DAN BATUAN RESERVOIR TERHADAP PENENTUAN JUMLAH MINYAK AWAL di RESERVOIR DENGAN METODE MATERIAL BALANCE Oleh : Fikri Rahmansyah* Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL Simulasi reservoir pada reservoir rekah alam dilakukan pada studi ini untuk mengetahui performance dari reservoir dan memprediksi

Lebih terperinci

PERAMALAN KURVA IPR UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR EDGE WATER DRIVE

PERAMALAN KURVA IPR UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR EDGE WATER DRIVE PERAMALAN KURVA IPR UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR EDGE WATER DRIVE Oleh: Reza Oktokilian Chon *) Pembimbing: Dr. Ir. Pudjo Sukarno Dr.Ir. Asep Kurnia Permadi Sari Makalah ini merupakan hasil penelitian

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4. ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.10 Agus Andri Yulianto, Djoko Sulistyanto, Albert Larope Abstract The main purpose of a hydrocarbons well

Lebih terperinci

KURVA IPR SUMUR MULTI-LATERAL PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT TUGAS AKHIR. Oleh: FRANKY DANIEL SAMOSIR NIM

KURVA IPR SUMUR MULTI-LATERAL PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT TUGAS AKHIR. Oleh: FRANKY DANIEL SAMOSIR NIM KURVA IPR SUMUR MULTI-LATERAL PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT TUGAS AKHIR Oleh: FRANKY DANIEL SAMOSIR NIM 12204005 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 009 Bandung, -5 Desember 009 Makalah Profesional IATMI 09-003 Mencari Hubungan Storativity Ratio dan Interporosity Flow Coefficient dengan

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1

ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1 Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1 Muh.

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN EVALUASI STIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK METODA PILAR PROPPANT PADA SUMUR R LAPANGAN Y

PERENCANAAN DAN EVALUASI STIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK METODA PILAR PROPPANT PADA SUMUR R LAPANGAN Y Seminar NasionalCendekiawanke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 PERENCANAAN DAN EVALUASI STIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK METODA PILAR PROPPANT PADA SUMUR R LAPANGAN Y Ignatius

Lebih terperinci

Prabumulih KM 32,Indralaya, 30662, Indonesia Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Aceh Tamiang, Indonesia

Prabumulih KM 32,Indralaya, 30662, Indonesia Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Aceh Tamiang, Indonesia ANALISIS KERUSAKAN FORMASI BERDASARKAN DATA PRESSURE BUILD UP DENGAN METODE HORNER PLOT UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN FOMASI SUMUR X PADA LAPANGAN PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RANTAU FORMATION DAMAGE ANALYSIS

Lebih terperinci

EVALUASI METODE METODE ANALISA TRANSIEN TEKANAN PADA SUMUR INJEKSI. Thesis DODI SETIAWAN NIM :

EVALUASI METODE METODE ANALISA TRANSIEN TEKANAN PADA SUMUR INJEKSI. Thesis DODI SETIAWAN NIM : EVALUASI METODE METODE ANALISA TRANSIEN TEKANAN PADA SUMUR INJEKSI Thesis Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : DODI SETIAWAN NIM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman iv vii viii xiii 9

DAFTAR ISI Halaman iv vii viii xiii 9 DAFTAR ISI COVER... i HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

KELAKUAN PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR REKAH ALAMI

KELAKUAN PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR REKAH ALAMI IATMI 25-22 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 25 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 6-8 November 25. KELAKUAN PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR REKAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN BUTIR DAN PENEMPATAN PROPPANT TERHADAP OPTIMASI PEREKAHAN HIDRAULIK SUMUR MINYAK

PENGARUH UKURAN BUTIR DAN PENEMPATAN PROPPANT TERHADAP OPTIMASI PEREKAHAN HIDRAULIK SUMUR MINYAK JTM Vol. XVII No. 2/2010 PENGARUH UKURAN BUTIR DAN PENEMPATAN PROPPANT TERHADAP OPTIMASI PEREKAHAN HIDRAULIK SUMUR MINYAK Sudjati Rachmat 1, Sapto Edi Nugroho 1 Sari Produktivitas sumur pasca perekahan

Lebih terperinci

OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN :

OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN : OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN : 2549-8681 ANALISA PBU-MIT GUNA PENENTUAN DELIVERABILITY DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN LIT MENGGUNAKAN SOFTWARE SAPHIR DAN PERHITUNGAN MANUAL PADA

Lebih terperinci

Renaldy Nurdwinanto, , Semester /2011 Page 1

Renaldy Nurdwinanto, , Semester /2011 Page 1 OPTIMASI DESAIN REKAHAN HIDRAULIK PADA FORMASI BATUAN PASIR TERHADAP GEOMETRI REKAH DENGAN MENGUNAKAN SIMULASI NUMERIK Sari Renaldy Nurdwinanto* Sudjati Rachmat** Dalam proses hydraulic fracturing perencanaan

Lebih terperinci

PRESSURE BUILDUP TEST ANALYSIS WITH HORNER AND STANDING METHODS TO GET PRODUCTIVITY CONDITION OF SGC-X WELL PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI

PRESSURE BUILDUP TEST ANALYSIS WITH HORNER AND STANDING METHODS TO GET PRODUCTIVITY CONDITION OF SGC-X WELL PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI 1 ANALISA DATA PRESSURE BUILDUP TEST DENGAN METODE HORNER DAN STANDING UNTUK MENGETAHUI KONDISI PRODUKTIVITAS SUMUR SGC-X PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI PRESSURE BUILDUP TEST ANALYSIS WITH HORNER

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER IATMI -TS- PROSIDING, Simposium Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Hotel The Ritz Carlton Jakarta, -7 November PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR

Lebih terperinci

Total skin factor, s d : damage skin. s c+θ : skin karena partial completion dan slanted well. s p : skin karena perforation

Total skin factor, s d : damage skin. s c+θ : skin karena partial completion dan slanted well. s p : skin karena perforation Total skin factor, s d : damage skin s c+θ : skin karena partial completion dan slanted well s p : skin karena perforation s pseudo : skin karena perubahan fasa dan rate 1. skin due to formation damage,

Lebih terperinci

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : RADEN

Lebih terperinci

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X Abstrak Margaretha Marissa Thomas, Siti Nuraeni, Rini Setiati Jurusan Teknik Perminyakan Universitas

Lebih terperinci

PERAMALAN IPR UNTUK TEKANAN RESERVOIR DI ATAS TEKANAN BUBBLE POINT PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT. Oleh: Dody Irawan Z

PERAMALAN IPR UNTUK TEKANAN RESERVOIR DI ATAS TEKANAN BUBBLE POINT PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT. Oleh: Dody Irawan Z PERAMALAN UNTUK TEKANAN RESERVOIR DI ATAS TEKANAN BUBBLE POINT PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT Oleh: Dody Irawan Z Pembimbing: Dr. Pudjo Sukarno Amega Yasutra, MS Sari Selama reservoir memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu kegiatan pengumpulan data bawah permukaan pada kegiatan pengeboran sumur minyak dan atau gas bumi baik untuk sumur eksplorasi maupun untuk sumur

Lebih terperinci

PERSAMAAN KORELASI USULAN UNTUK MERAMALKAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK SUMUR HORIZONTAL PADA RESERVOIR TIPE REKAH ALAMI BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT

PERSAMAAN KORELASI USULAN UNTUK MERAMALKAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK SUMUR HORIZONTAL PADA RESERVOIR TIPE REKAH ALAMI BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT JTM Vol. XVII No. 2/2010 PERSAMAAN KORELASI USULAN UNTUK MERAMALKAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK SUMUR HORIZONTAL PADA RESERVOIR TIPE REKAH ALAMI BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT Aristya Hernawan 1, Tutuka Ariadji

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Solusi Numerik Distribusi Tekanan dengan Persamaan Difusi Dua Dimensi pada Reservoir Panas Bumi Fasa Air Menggunakan Skema Crank-Nicholson Numerical Solution for Pressure

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI PADA RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN MULTILATERAL WELL LAPANGAN X TESIS SRI FENI MAULINDANI NIM :

PENINGKATAN PRODUKSI PADA RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN MULTILATERAL WELL LAPANGAN X TESIS SRI FENI MAULINDANI NIM : PENINGKATAN PRODUKSI PADA RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN MULTILATERAL WELL LAPANGAN X TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh SRI FENI

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK SUMUR DAN RESERVOIR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI PRODUKSI

STUDI KARAKTERISTIK SUMUR DAN RESERVOIR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI PRODUKSI STUDI KARAKTERISTIK SUMUR DAN RESERVOIR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI PRODUKSI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNIK pada Program Studi Teknik Perminyakan Oleh:

Lebih terperinci

OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI

OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI Oleh ; FADHIL SANDY 113.060.076 PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

METODE PENENTUAN LOKASI SUMUR PENGEMBANGAN UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PENENTUAN LOKASI SUMUR PENGEMBANGAN UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENENTUAN LOKASI SUMUR PENGEMBANGAN UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER POROSITAS, PERMEABILITAS DAN SATURASI MINYAK SECARA SEMI-ANALITIK TUGAS AKHIR Oleh: YOGA PRATAMA

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR II.1. Model Reservoir Rekah Alam

BAB II TEORI DASAR II.1. Model Reservoir Rekah Alam BAB II TEORI DASAR Pada saat ini jenis reservoir rekah alam mulai sering ditemukan, hal ini dikarenakan semakin menipisnya reservoir batu klastik yang mengandung hidrokarbon. Fakta menunjukkan bahwa sekitar

Lebih terperinci

ANALISA PRESSURE BUILD-UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER MANUAL UNTUK PENENTUAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR X LAPANGAN Y SKRIPSI

ANALISA PRESSURE BUILD-UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER MANUAL UNTUK PENENTUAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR X LAPANGAN Y SKRIPSI ANALISA PRESSURE BUILD-UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER MANUAL UNTUK PENENTUAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR X LAPANGAN Y SKRIPSI Disusun Oleh : BENI PRAMONO 113.090.159/ TM PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian. Mulai. Pembuatan model fluida reservoir. Pembuatan model reservoir

Metodologi Penelitian. Mulai. Pembuatan model fluida reservoir. Pembuatan model reservoir Bab III Metodologi Penelitian III.1 Diagram Alir Penelitian Diagram pada Gambar III.1 berikut ini merupakan diagram alir yang menunjukkan tahapan proses yang dilakukan pada penelitian studi simulasi injeksi

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERAMALAN PRODUKSI SUMUR X DILAPISAN RESERVOIR Y DENGAN SIMULASI RESERVOIR

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERAMALAN PRODUKSI SUMUR X DILAPISAN RESERVOIR Y DENGAN SIMULASI RESERVOIR PERAMALAN PRODUKSI SUMUR X DILAPISAN RESERVOIR Y DENGAN SIMULASI RESERVOIR Deddy Phitra Akbar, Mumin Priyono Tamsil, Sri Feni M Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Dalam industri

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM :

TUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM : PENGEMBANGAN KORELASI KUMULATIF PRODUKSI MINYAK SUMURAN BERDASARKAN DATA PRODUKSI DAN SIFAT FISIK BATUAN LAPANGAN DALAM KONDISI WATER CONING DENGAN BANTUAN SIMULASI RESERVOIR TUGAS AKHIR Oleh: LUSY MARYANTI

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. memperbesar jari-jari pengurasan sumur sehingga seakan-akan lubang

BAB VI KESIMPULAN. memperbesar jari-jari pengurasan sumur sehingga seakan-akan lubang BAB VI KESIMPULAN 1. Operasi Radial Jet Drilling merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan rate produksi suatu sumur yang mempunyai prinsip membuat lubang yang berfungsi untuk mengurangi

Lebih terperinci

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER

PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOM-WATER IATMI - PROSIDING, Simposium Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Hotel The Ritz Carlton Jakarta, - November PERAMALAN PRODUKTIVITAS SUMUR SATU FASA PADA RESERVOIR DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV MODEL GEOLOGI DAN DISTRIBUSI REKAHAN

BAB IV MODEL GEOLOGI DAN DISTRIBUSI REKAHAN BAB IV MODEL GEOLOGI DAN DISTRIBUSI REKAHAN IV.1 Model Geologi Model geologi daerah penelitian dibuat berdasarkan data sumur, peta geologi permukaan terdahulu, dan kegempaan mikro. Untuk data lithologi

Lebih terperinci

PEMODELAN SUMUR HORIZONTAL BERSEGMEN PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOMWATER MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK

PEMODELAN SUMUR HORIZONTAL BERSEGMEN PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOMWATER MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 21 Yogyakarta, 3-5 Oktober 21 PEMODELAN SUMUR HORIZONTAL BERSEGMEN PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOMWATER MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK Joko Pamungkas 1, Asep Kurnia Permadi

Lebih terperinci

PREDIKSI KUMULATIF PRODUKSI PADA RESERVOIR TIGHT GAS DENGAN METODE LAJU ALIR MAKSIMUM TUGAS AKHIR. Oleh: GUSRIYANSYAH NIM :

PREDIKSI KUMULATIF PRODUKSI PADA RESERVOIR TIGHT GAS DENGAN METODE LAJU ALIR MAKSIMUM TUGAS AKHIR. Oleh: GUSRIYANSYAH NIM : 0 PREDIKSI KUMULATIF PRODUKSI PADA RESERVOIR TIGHT GAS DENGAN METODE LAJU ALIR MAKSIMUM TUGAS AKHIR Oleh: GUSRIYANSYAH NIM : 12206097 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA

Lebih terperinci

ESTIMASI PERMEABILITAS RESERVOIR DARI DATA LOG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA FORMASI MENGGALA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

ESTIMASI PERMEABILITAS RESERVOIR DARI DATA LOG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA FORMASI MENGGALA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA ESTIMASI PERMEABILITAS RESERVOIR DARI DATA LOG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA FORMASI MENGGALA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA Liana Zamri *, Juandi M, Muhammad Edisar Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN...

HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... v KATA PENGANTAR... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: 1. Hasil analisa decline curve dari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah Pada tahun 1997, PT CPI mengaplikasikan teknik perolehan dengan metode peripheral waterflood di lapangan Bekasap untuk mengimbangi penurunan

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISASI DAN APLIKASI

BAB V KARAKTERISASI DAN APLIKASI BAB V KARAKTERISASI DAN APLIKASI V. Kurva Fractional flow History matching dilakukan terhadap data produksi aktual dibandingkan dengan data produksi hasil perhitungan. History matching ini menggunakan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN INJEKSI SURFAKTAN DAN POLIMER DI LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK TESIS EMA FITRIANI NIM :

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN INJEKSI SURFAKTAN DAN POLIMER DI LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK TESIS EMA FITRIANI NIM : STUDI KELAYAKAN PENERAPAN INJEKSI SURFAKTAN DAN POLIMER DI LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Optimasi Produksi Lapangan X dengan Menggunakan Simulasi Reservoir

Optimasi Produksi Lapangan X dengan Menggunakan Simulasi Reservoir Optimasi Produksi Lapangan X dengan Menggunakan Simulasi Reservoir Muhammad Bima Furqan, Onnie Ridaliani, Bambang kustono Abstrak Penelitian ini meneliti tentang bagaimana cara mengoptimasikan produksi

Lebih terperinci

EVALUASI METODE ANALISIS KURVA PENURUNAN LAJU PRODUKSI DENGAN PEUBAH PENURUNAN TEKANAN ATAU PEUBAH LAJU ALIRAN

EVALUASI METODE ANALISIS KURVA PENURUNAN LAJU PRODUKSI DENGAN PEUBAH PENURUNAN TEKANAN ATAU PEUBAH LAJU ALIRAN EVALUASI METODE ANALISIS KURVA PENURUNAN LAJU PRODUKSI DENGAN PEUBAH PENURUNAN TEKANAN ATAU PEUBAH LAJU ALIRAN Makalah ini bertujuan untuk mengevaluasi metoda analisa data penurunan laju produksi dimana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN... 1.1. Latar Belakang... 1.2. Permasalahan...

Lebih terperinci

METODE STRAIGHT-LINE MATERIAL BALANCE PADA RESERVOIR GAS REKAH ALAM

METODE STRAIGHT-LINE MATERIAL BALANCE PADA RESERVOIR GAS REKAH ALAM METODE STRAIGHT-LINE MATERIAL BALANCE PADA RESERVOIR GAS REKAH ALAM Andini W Mulyandari* Abstrak Reservoir rekah alam memiliki sistem yang kompleks karena adanya dua sistem porositas, yaitu porositas matriks

Lebih terperinci

KORELASI PI RATIO UNTUK MENGEVALUASI SUMUR DENGAN RADIAL DRILLING BERDASARKAN PARAMETER RESERVOIR

KORELASI PI RATIO UNTUK MENGEVALUASI SUMUR DENGAN RADIAL DRILLING BERDASARKAN PARAMETER RESERVOIR KORELASI PI RATIO UNTUK MENGEVALUASI SUMUR DENGAN RADIAL DRILLING BERDASARKAN PARAMETER RESERVOIR CORRELATION of PI RATIO TO EVALUATE RADIAL DRILLING WELLS BASED ON RESERVOIR PARAMETERS Sari Oleh Ade Sebastian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KURVA TIPIKAL UNTUK KARAKTERISASI RESERVOAR DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI FRAKTAL PADA RESERVOAR REKAH ALAM

PENGGUNAAN KURVA TIPIKAL UNTUK KARAKTERISASI RESERVOAR DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI FRAKTAL PADA RESERVOAR REKAH ALAM PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 PENGGUNAAN KURVA TIPIKAL UNTUK KARAKTERISASI RESERVOAR DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI FRAKTAL PADA RESERVOAR REKAH ALAM Dyah Rini R 1,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN BETA LAPANGAN X

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN BETA LAPANGAN X ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN BETA LAPANGAN X Abstract Arya Bintang Graha, Mulia Ginting, Edward Tobing Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti The

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI HYDARULIC FRACTURING SUMUR ID-18, ID-25, DAN ID-29 PADA LAPANGAN A

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI HYDARULIC FRACTURING SUMUR ID-18, ID-25, DAN ID-29 PADA LAPANGAN A EVALUASI HYDARULIC FRACTURING SUMUR ID-18, ID-25, DAN ID-29 PADA LAPANGAN A Abstrak Apfia Grace Yolanda Murti Latumaerissa, Muh Taufiq Fathaddin, Christianto Widi Evaluasi Stimulasi hydraulic fracturing

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA TEKANAN UNTUK MENENTUKAN DESKRIPSI RESERVOIR DALAM MELAKUKAN PENGEMBANGAN PRODUKSI PADA FORMASI X LAPANGAN Y Reza Dwi Wicaksono Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989). Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Enhanced Oil Recovery (EOR) Enhanced oil recovery (EOR) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh lebih banyak minyak setelah menurunnya proses produksi primer (secara

Lebih terperinci

ANALISIS DATA UJI PRESSURE BUILD-UP

ANALISIS DATA UJI PRESSURE BUILD-UP JP Vol.1 No.3 Mei 017 ISSN 549-1008 ANALISIS DATA UJI PRESSURE BUILD-UP DAN MODIFIED ISOCHRONAL UNTUK MENGETAHUI KONDISI RESERVOIR DAN PRODUKTIVITAS SUMUR GAS RM#13 PT. PERTAMINA EP ASSET PENDOPO FIELD

Lebih terperinci

Rekonstruksi dan Validasi Data Permeabilitas Relatif Untuk Proses History Matching Dalam Simulasi Reservoir Pengembangan Lapangan X

Rekonstruksi dan Validasi Data Permeabilitas Relatif Untuk Proses History Matching Dalam Simulasi Reservoir Pengembangan Lapangan X JEEE Vol. 4 No. 2 Rita, Putra, Erfando Rekonstruksi dan Validasi Data Permeabilitas Relatif Untuk Proses History Matching Dalam Simulasi Reservoir Pengembangan Lapangan X Novia Rita 1, Andre Pratama Putra

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22 Sekali lagi dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa perbandigan kurva produksi metode modifikasi Boberg-Lantz dengan data lapangan berpola mendekati. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan kenaikan produksi

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.

PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU Lutfiyatun Niswah 1, Widowati 2, Djuwandi 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl.

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS SIFAT PATAHAN (SEALING-LEAKING) BERDASARKAN DATA TEKANAN, DECLINE CURVE, DAN CONNECTIVITY INJECTION PADA LAPANGAN DIMA Alfredo, Djoko Sulistyanto Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti

Lebih terperinci

Kata kunci: recovery factor, surfactant flooding, seven-spot, saturasi minyak residu, water flooding recovery factor.

Kata kunci: recovery factor, surfactant flooding, seven-spot, saturasi minyak residu, water flooding recovery factor. Pengembangan Persamaan untuk Mengestimasi Recovery Factor dari Surfactant Flooding pada Pola Injeksi Seven-Spot Gerdhy Ferdian* Dr. Ir. Leksono Mucharam** Abstrak Pemilihan metode peningkatan perolehan

Lebih terperinci

BAB IV PEMODELAN PETROFISIKA RESERVOIR

BAB IV PEMODELAN PETROFISIKA RESERVOIR BAB IV PEMODELAN PETROFISIKA RESERVOIR Pemodelan petrofisika reservoir meliputi pemodelan Vshale dan porositas. Pendekatan geostatistik terutama analisis variogram, simulasi sekuensial berbasis grid (Sequential

Lebih terperinci

Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y

Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y Effect of Permeability Degradation to Polymer Injection Rate At Y Field Adi Novriansyah Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas

Lebih terperinci

STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR

STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR STRATEGI MENGATASI KEHETEROGENITASAN DENGAN INJEKSI SURFAKTAN PADA POLA FIVE SPOT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK TUGAS AKHIR Oleh: ZUL FADLI NIM 122553 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix

Lebih terperinci

Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus

Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus 3 25 2 15 1 5 Minyak Air Gas 15-Jun-94 28-Oct-95 11-Mar-97 24-Jul-98 6-Dec-99 19-Apr-1 1-Sep-2 14-Jan-4 28-May-5 14 12 1 8 6 4 2 Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus V.1. Metode Peramalan

Lebih terperinci

STUDI SIMULASI INJEKSI LEAN GAS KE DALAM RESERVOIR X UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN MINYAK TESIS

STUDI SIMULASI INJEKSI LEAN GAS KE DALAM RESERVOIR X UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN MINYAK TESIS STUDI SIMULASI INJEKSI LEAN GAS KE DALAM RESERVOIR X UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN MINYAK TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh

Lebih terperinci

EVALUASI HASIL APLIKASI HYDRAULIC FRACTURING PADA RESERVOIR KARBONAT SUMUR BCN-28 DI STRUKTUR APP

EVALUASI HASIL APLIKASI HYDRAULIC FRACTURING PADA RESERVOIR KARBONAT SUMUR BCN-28 DI STRUKTUR APP EVALUASI HASIL APLIKASI HYDRAULIC FRACTURING PADA RESERVOIR KARBONAT SUMUR BCN-28 DI STRUKTUR APP PT PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD EVALUATION OF APPLICATION HYDRAULIC FRACTURING RESULT AT CARBONATE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN METODE USULAN PERAMALAN WATER CUT SUMURAN MENGGUNAKAN DATA PERMEABILITAS RELATIF DAN METODE X-PLOT

PENGEMBANGAN METODE USULAN PERAMALAN WATER CUT SUMURAN MENGGUNAKAN DATA PERMEABILITAS RELATIF DAN METODE X-PLOT JTM Vol. XVII No. 2 /2 PENGEMBANGAN METODE USULAN PERAMALAN WATER CUT SUMURAN MENGGUNAKAN DATA PERMEABILITAS RELATIF DAN METODE X-PLOT Yenny Delvia Rosa Br Sinaga, Tutuka Ariadji Sari Lapangan minyak tua

Lebih terperinci

KARAKTERISASI RESERVOIR 1950, DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PERMEABILITAS RELATIF YANG DITURUNKAN DARI DATA PRODUKSI, DI LAPANGAN BEKASAP TESIS

KARAKTERISASI RESERVOIR 1950, DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PERMEABILITAS RELATIF YANG DITURUNKAN DARI DATA PRODUKSI, DI LAPANGAN BEKASAP TESIS KARAKTERISASI RESERVOIR 1950, DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PERMEABILITAS RELATIF YANG DITURUNKAN DARI DATA PRODUKSI, DI LAPANGAN BEKASAP TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister

Lebih terperinci

PERENCANAAN HYDRAULIC FRACTURING PADA SUMUR MAY#37 LAPANGAN BANGKO

PERENCANAAN HYDRAULIC FRACTURING PADA SUMUR MAY#37 LAPANGAN BANGKO PERENCANAAN HYDRAULIC FRACTURING PADA SUMUR MAY#37 LAPANGAN BANGKO PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Perminyakan pada

Lebih terperinci

ANALISA WELL TESTING SUMUR LAPANGAN T DENGAN METODA HORNER DAN TYPE CURVE DERIVATIVE

ANALISA WELL TESTING SUMUR LAPANGAN T DENGAN METODA HORNER DAN TYPE CURVE DERIVATIVE ANALISA WELL TESTING SUMUR LAPANGAN T DENGAN METODA HORNER DAN TYPE CURVE DERIVATIVE Pratama Andrian Gunarso, Muh Taufiq Fathaddin, Onnie Ridaliani Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan minyak, maka berbagai cara dilakukan untuk dapat menaikkan produksi minyak, adapun beberapa cara yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN FAKTOR SKIN YANG TERGANTUNG PADA LAJU ALIR DAN WAKTU UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT

PERKEMBANGAN FAKTOR SKIN YANG TERGANTUNG PADA LAJU ALIR DAN WAKTU UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT Sari PERKEMBANGAN FAKTOR SKIN YANG TERGANTUNG PADA LAJU ALIR DAN WAKTU UNTUK SUMUR MINYAK PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT Oleh : Radhintya Danas Okvendrajaya* Pembimbing : Dr. Ir. Pudjo Sukarno

Lebih terperinci

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI Agustinus Denny Unggul Raharjo 1* 1 Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Perminyakan & Pertambangan, Universitas Papua Jalan

Lebih terperinci

PEMODELAN ENHANCED OIL RECOVERY LAPANGAN S DENGAN INJEKSI KOMBINASI SURFACTANT DAN POLYMER. Tugas Akhir. Oleh: ELDIAS ANJAR PERDANA PUTRA NIM

PEMODELAN ENHANCED OIL RECOVERY LAPANGAN S DENGAN INJEKSI KOMBINASI SURFACTANT DAN POLYMER. Tugas Akhir. Oleh: ELDIAS ANJAR PERDANA PUTRA NIM PEMODELAN ENHANCED OIL RECOVERY LAPANGAN S DENGAN INJEKSI KOMBINASI SURFACTANT DAN POLYMER Tugas Akhir Oleh: ELDIAS ANJAR PERDANA PUTRA NIM 12206070 Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar SARJANA

Lebih terperinci

LONTARA-FIELD DEVELOPMENT OPTIMIZATION USING RESERVOIR SIMULATION Optimasi Pengembangan Lapangan LONTARA dengan Simulasi Reservoir

LONTARA-FIELD DEVELOPMENT OPTIMIZATION USING RESERVOIR SIMULATION Optimasi Pengembangan Lapangan LONTARA dengan Simulasi Reservoir LONTARA-FIELD DEVELOPMENT OPTIMIZATION USING RESERVOIR SIMULATION Optimasi Pengembangan Lapangan LONTARA dengan Simulasi Reservoir Oleh : Sakti Tanripada* SARI Rencana pengembangan lapangan merupakan hal

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering

Lebih terperinci

Pengembangan Lapangan Y Menggunakan Simulasi Reservoir

Pengembangan Lapangan Y Menggunakan Simulasi Reservoir Pengembangan Lapangan Y Menggunakan Simulasi Reservoir Lia Yunita Staf Pengajar Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta CoresponngAuthor. Email : ylia47@yahoo.com Lapangan

Lebih terperinci

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18).

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18). Gambar 3.17 Grafik silang antara porositas inti bor dan porositas log densitas. Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar

Lebih terperinci

Rizal Fakhri, , Sem1 2007/2008 1

Rizal Fakhri, , Sem1 2007/2008 1 SUATU ANALISA KINERJA GAS LIFT PADA SUMUR MIRING DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR Gas lift Performance Analysis In Inclined Well Using Simulator Oleh: Rizal Fakhri* Sari Adanya kemiringan pada suatu sumur

Lebih terperinci

STUDI PENEMPATAN SUMUR HORIZONTAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN RECOVERY

STUDI PENEMPATAN SUMUR HORIZONTAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN RECOVERY JTM Vol. XVI No. 3/2009 STUDI PENEMPATAN SUMUR HORIZONTAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN RECOVERY Abdurachman 1, Taufan Marhaendrajana 1 Sari Pada lapangan X, adanya bottom water drive membuat dibutuhkannya

Lebih terperinci